TENTANG
DISUSUN OLEH :
POSKO 19
TENTANG
Kami memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena
anugerah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan kegiatan Praktek Belajar
Lapangan Ketiga (PBL III) dan bisa menyelesaikan laporan tentang “Evaluasi
Program Intervensi Masalah Corona Virus Disease (Covid-19) di Kelurahan Bahu,
Kelurahan Kleak dan Kelurahan Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang
Kota Manado“ dengan tujuan memenuhi tugas Praktik Belajar Lapangan (PBL) III
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam ratulangi.
Tulisan ini berisi tentang evaluasi masalah kesehatan yang ada di wilayah
domisili serta intervensi yang diberikan untuk menaggulangi masalah kesehatan
yang ada.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu
dalam penyusunan karya ilmiah ini,
1. dr. Wulan P.J Kaunang, Grad Dip, M.Kes, DK selaku dosen pembimbing
lapangan (DPL) posko 19 yang telah membimbing kami dalam pembuatan
laporan ini.
2. Pihak pemerintah Kelurahan Bahu, Kleak dan Malalayang Satu Timur yang
sudah membantu kami dalam memperoleh data-data yang diperlukan dalam
laporan ini.
3. Keluarga dan teman-teman yang memberikan semangat dan motivasi dalam
proses penulisan ini.
Penulis sangat menyadari karya ilmiah ini yang masih banyak kekurangan dan
keterbatasan. Oleh karena itu, mohon maaf jika ada kesalahan. Kritik serta saran
yang membangun selalu terbuka demi kesempurnaan laporan ini.
Posko 19
i
DAFTAR ISI
BAB I ..................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
BAB II .................................................................................................................... 6
ii
2.2.1 Pemecahan Masalah Tidak Menjaga Jarak ................................. 8
BAB IV ................................................................................................................ 21
iii
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 22
LAMPIRAN ......................................................................................................... 23
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Distribusi responden yang menjaga jarak minimal 1 meter ketika
berkomunikasi dengan orang lain ......................................................................... 11
Tabel 2 Distribusi responden yang dilibatkan dalam sosialisasi pencegahan Corona
Virus Disease (Covid-19) di desa/kelurahan tempat tinggal................................. 12
Tabel 3 Distribusi responden yang menggunakan masker saat keluar rumah ...... 14
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Struktur Organisasi Posko 19 Kelurahan Bahu, Kleak dan
Malalayang Satu Timur Kecamatan Malalayang ................................................... 4
Gambar 2 Perbandingan distribusi responden yang menjaga jarak .................... 12
Gambar 3 Perbandingan Distribusi Responden yang dilibatkan dalam sosialisasi
pencegahan Corona Virus Disease (Covid-19) di desa/kelurahan tempat tinggal
............................................................................................................................... 14
Gambar 4 Perbandingan distribusi responden yang menggunakan masker saat
keluar rumah ......................................................................................................... 15
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Gambar Struktur Organisasi Posko 19 ............................................. 24
Lampiran 2 Gambar Pengambilan data gambaran umum di Keluarahan Bahu ... 25
Lampiran 3 Plan of action ..................................................................................... 26
Lampiran 4 Gambar Daftar hadir supervisi .......................................................... 27
Lampiran 5 Gambar Buku bimbingan posko ....................................................... 28
Lampiran 6 Gambar Daftar hadir posko .............................................................. 29
Lampiran 7 Gambar Catatan harian posko........................................................... 30
Lampiran 8 Gambar Catatan harian peroarangan Sofie C. Mintje 18111101039. 31
Lampiran 9 Gambar Catatan harian perorangan Adinda T. Waloni 18111101042
............................................................................................................................... 32
Lampiran 10 Gambar Catatan harian perorangan Meivina S.P. Sumarauw
18111101107 ......................................................................................................... 33
Lampiran 11 Gambar Catatan harian perorangan Finny A. Hau 18111101152 .. 34
Lampiran 12 Gambar Catatan harian peroarangan Rahdinan J. Paputungan
18111101116 ......................................................................................................... 35
Lampiran 13 Gambar Catatan harian peroarangan Minarti Y. Palangda
16111101122 ......................................................................................................... 36
Lampiran 14 Gambar Jadwal piket posko ............................................................ 37
Lampiran 15 Time Schedule ................................................................................. 39
Lampiran 16 Sosial Media Posko ......................................................................... 40
Lampiran 17 Rapat posko ..................................................................................... 41
Lampiran 18 Bimbingan DPL ............................................................................... 42
Lampiran 19 Supervisi .......................................................................................... 43
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Praktik Belajar Lapangan (PBL) adalah salah satu Mata Kuliah Wajib dalam
Kurikulum Tahun 2018 Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas
Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi. Praktik Belajar Lapangan III
ini dilaksanakan sebagai bagian dari pendidikan kesehatan masyarakat dalam
upaya memberikan kemampuan akademik komprehensif kepada calon Sarjana
Kesehatan Masyarakat mencakup kemampuan untuk mendefinisikan (define),
menilai secara kritis (criticality assess), dan menentukan masalah-masalah
kesehatan (problem solving) di masyarakat.
Pelaksanaan PBL juga menjadi bagian penting dari pengejawantahan Tri
Dharma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan dan Pengabdian kepada Masyarakat
dimana dosen dan mahasiswa terlibat langsung di dalamnya. Penyelenggaraan
PBL ini diatur oleh Panitia Pelaksana yang ditunjuk oleh Pimpinan Fakultas
mulai dari kegiatan survei lokasi/pemetaan sampai pada seminar hasil kegiatan.
Mahasiswa peserta PBL akan dibagi dalam beberapa kelompok/posko yang akan
ditempatkan di kecamatan yang telah ditentukan. Dosen Pembimbing Lapangan
dan Dosen Supervisor juga ditunjuk/diangkat sebagai bagian dari proses
pembimbingan, pengawasan dan penilaian terhadap mahasiswa.
Pelaksanaan kegiatan PBL III difokuskan ke isu atau tema “Corona Virus
Disease (Covid-19)”. Mahasiswa akan mengumpulkan data primer dan sekunder
berkaitan dengan tema Corona Virus Disease (Covid-19). Data Primer akan
didapatkan posko melalui observasi dan wawancara ke masyarakat (Kepala
Keluarga) dengan masing-masing posko mendapatkan sampel minimum sesuai
petunjuk panitia/DPL di sekitar domisili mahasiswa saat ini (dimasa pandemi).
Data Sekunder berupa Profil Kesehatan, Demografi Penduduk Daerah, dan Data
yang berkaitan dengan Corona Virus Disease (Covid-19) akan didapatkan
melalui “kontak person” petugas Puskesmas/Kecamatan/Kabupaten-Kota dan
Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease (Covid-19) di wilayah domisili
mahasiswa saat ini. Akan tetapi, data sekunder ini tidak dibatasi oleh ruang
1
lingkup kecamatan/puskesmas tetapi juga dari sumber lain yang bisa di
pertanggung-jawabkan termasuk sumber-sumber online.
2
keaktifan, menambah keterampilan komunikasi dan meningkatkan pola
pikir kritis. Manfaat yang utama dirasakan pada saat ini adalah manfaat
bekerja dalam kelompok. Hal ini juga ditemukan Moore et al (1994) di
Harvard Medical School yang menyatakan
2. Bahwa mahasiswa PBL lebih reflektif, aktif, mandiri, inovatif dan lebih
mudah bekerja dalam kelompok dibandingkan mahasiswa yang belajar
secara konvensional. Mahasiswa PBL mendefinisikan masa belajarnya
“menarik, sulit, dan berguna” sedangkan sebaliknya mahasiswa
konvensional mendefinisikan “tidak relevan, pasif dan membosankan”.
3
DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN
KOORDINATOR POSKO
RAHDINAN J. PAPUTUNGAN
SEKRETARIS
ADINDA T. WALONI
4
Perlengkapan administrasi dari seluruh kegiatan, baik perlengkapan diposko
maupun di lapangan dicatat dalam buku. Perlengkapan administrasi yang
disediakan terdiri dari :
5
BAB II
TINJAUAN PELAKSANAAN PBL III
6
organisasi seperti dampaknya terhadap produktivitas, keselamatan jiwa
manusia, sumber daya atau sumber dana. Semakin tinggi dampak
masalah tersebut terhadap organisasi maka semakin serius masalah
tersebut.
3. Growth berkaitan dengan pertumbuhan masalah, semakin cepat
berkembang masalah tersebut maka semakin tinggi tingkat
pertumbuhannya. Suatu masalah yang cepat berkembang tentunya makin
sulit prioritas untuk di atasi permasalahan tersebut.
Untuk mengurangi tingkat subjektivitas dalam menentukan masalah
prioritas, maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG
tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu. Misalnya penggunaan
skor 1-5. Semakin tinggi tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah
tersebut, maka semakin tinggi nilai untuk masing-masing unsur tersebut.
Dengan pemberian nilai mengacu pada syarat berikut:
Nilai 1: Tidak penting
Nilai 2: Kurang penting
Nilai 3: Cukup penitng
Nilai 4: Penting
Nilai 5: Sangat penting
Hasil metode USG yang telah digunakan didapatkan tiga dari urutan
prioritas masalah paling tinggi yaitu:
1. Tidak menjaga jarak
2. Tidak terlibat dalam sosialisasi Corona Virus Disease (Covid-19)
3. Tidak menggunakan masker saat keluar rumah
7
2.1.2 Tidak terlibat dalam sosialisasi Corona Virus Disease (Covid-19)
Presentase responden yang terilibat dalam sosialisasi pencegahan
Corona Virus Disease (Covid-19) di desa/kelurahan tempat tinggal yaitu ada
7 orang dengan presentase sebanyak 8,43% dan yang tidak selalu ada 76
orang dengan presentase sebanyak 91,57%.
1. Fisik: Memasang baliho tentang jaga jarak di kelurahan Bahu, Kleak dan
Malalayang Satu Timur
2. Non Fisik: penyuluhan secara daring (dalam jaringan) dengan membuat
video tentang cara menjaga jarak dengan orang lain yang benar di masa
pandemi Corona Virus Disease (Covid-19).
8
2. Non Fisik: penyuluhan secara daring (dalam jaringan) dengan membuat
video tentang pencegahan penularan Corona Virus Disease (Covid-19)
dan membagikan video tersebut kepada responden/masyarakat.
9
BAB III
HASIL PENDATAAN DAN PEMBAHASAN
10
Corona Virus Disease (Covid-19) di Kelurahan Kleak, Kelurahan Bahu, dan
Kelurahan Malalayang Satu Timur. Data yang telah diperoleh kemudian
diolah dan dianalisis menggunakan aplikasi PSPP. Aplikasi PSPP (Perfect
Statistics Proffesionally Presented) adalah aplikasi statistika digunakan
untuk menganalisa sampel data.
Jawaban Responden N %
Tidak Pernah 0 0
Jarang 2 2,41
Sering 27 32,53
Selalu 38 45,8
Total 83 100
Jawaban Responden N %
Selalu 38 45,8
Total 83 100
11
meter saat berkomunikasi dengan orang lain yaitu sebanyak 38 responden dan
yang tidak selalu sebanyak 45 responden.
Perbandingan distribusi responden saat kegiatan PBL I & II dan distribusi
responden saat kegiatan PBL III yang Menjaga Jarak Minimal 1 Meter Ketika
Berkomunikasi Dengan Orang Lain dapat dilihat dalam gambar grafik di bawah
ini.
20
10
0
PBL I & II PBL III
Selalu 31 38
Tidak Selalu 52 45
Jawaban Responden N %
12
Jarang 12 14,46
Sering 6 7,23
Selalu 3 3,61
Total 83 100
Jawaban Responden N %
Selalu 3 3,61
Total 83 100
13
Perbandingan Distribusi Responden yang dilibatkan dalam
sosialisasi pencegahan Covid-19 di desa/kelurahan tempat
tinggal
90 80
76
80
70
60
50
40
30
20 7
10 3
0
PBL I & II PBL III
Selalu 7 3
Tidak Selalu 76 80
Jawaban Responden N %
Jarang 0 0
Sering 11 13,25
14
Selalu 70 84,34
Total 83 100
Jawaban Responden N %
Selalu 70 84,34
Total 83 100
15
Pada kegiatan PBL I & II yang selalu menggunakan masker saat keluar
rumah yaitu 72 responden dan pada PBL III turun menjadi 70 responden.
Sedangkan pada PBL I & II yang tidak selalu yaitu 11 responden dan pada PBL
III naik menjadi 13 responden.
3.3 Pembahasan
16
3.3.1 Kajian Teoritis Metodologi Evaluasi
Penilaian dapat diartikan sebagai suatu proses yang berjalan secara sistematik
untuk menentukan suatu nilai keberhasilan dari pelaksanaan suatu kegiatan
dengan membandingkannya dengan standar atau ketentuan yang untuk kegiatan
selanjutnya, termasuk bila mana terdapat kegagalan atau kurang berhasil sesuai
dengan perencanaan sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa penilaian merupakan
upaya dalam memberi nilai secara obyektif terhadap hasil pencapaian hasil
kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya. Evaluasi atau kegiatan penilaian
adalah merupakan bagian integral dari fungsi manajemen dan di dasarkan pada
sistem informasi manajemen. Evaluasi dilaksanakan karena adanya dorongan
atau keinginan mengukur pencapaian hasil kerja atau kegiatan pelaksanaan
program terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi yang relevan guna pengambilan keputusan. Menurut
definisi atau pandangan yang telah di kemukakan terdapat beberapa pokok
pikiran yang dapat disimpulkan, antara lain:
a. Evaluasi merupakan prosedur atau cara membandingkan informasi tentang
b. kegiatan pelaksaan program atau hasil dengan suatu kriteria atau tujuan
yang telah ditetapkan.
c. Hasil evaluasi dapat di gunakan untuk memperbaiki, mempertahankan atau
mengakhiri program.
d. Dalam kaitannya dengan pengambilan keputusan, evaluasi merupakan
e. sumber informasi yang digunakan untuk memperbaiki kegiatan program
yang sedang di laksanakan atau untuk perbaiki kegiatan program yang lebih
baik di masa yang akan datang
f. Evaluasi bidang kesehatan termasuk kegiatan analisa berbagai macam aspek
perkembangan dan pelaksanaan program dengan mempelajari relevasi,
adekuasi, progress, efektifitas, efisiensi dan dampak dari program.
g. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah prosedur penilaian
pelaksanaan kerja dan hasil kerja secara menyeluruh dengan cara sistematik
h. dengan membandingkan kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan guna
pengambilan keputusan.
(Supriyanto & Damayanti, 2007)
17
Sesuai dengan pengertian bahwa penilaian dapat ditemukan pada setiap
tahap pelaksanaan program, maka penilaian secara umum dapat dibedakan atas
tiga jenis yaitu:
a. Penilaian pada tahap awal program Penilaian yang dilakukan disini adalah
pada saat merencanakan suatu program (Formatif Evaluation). Tujuan
utamanya adalah untuk meyakinkan bahwa rencana yang akan disusun
benar-benar telah sesuai dengan masala yang ditemukan. Penilaian yang
bermaksud mengukur kesesuaian program dengan masalah dana tau
kebutuhan masyarakat itu sering disebut pula dengan studi penjajakan
kebutuhan (Need Assessment Study).
b. Penilaian pada tahap pelaksanaan program Penilaian yang dilakukan disini
adalah pada saat program sedang dilaksanakan (Promotive Evaluation).
Tujuan utamanya ialah untuk mengukur apakah program yang sedang
dilaksanakan tersebut telah sesuai dengan rencana atau tidak, atau apakah
terjadi penyimpangan-penyimpangan yang dapat merugikan pencapaian
tujuan dari program tersebut. Pada umumnya ada dua bentuk penilaian pada
tahap pelaksanaan program ini ialah pemantauaan (Monitoring) dan
penilaian berkala (Periodic Evaluatian).
c. Penilaian pada tahap akhir program Penilaian yang dilakukan disini ialah
pada saat program telah selesai dilaksanakan (Summative Evaluation).
Tujuam utamanya secara umum dapat dibedakan atas dua macam yakni
untuk mengukur keluaran (output) serta mengukur dampak (impack) yang
dihasilkan. Dari kedua macam penilaian akhir ini, diketahui bahwa
penilaian keluaran lebih mudah dari pada penilaian dampak, karna penilaian
dampak diperlukan waktu yang sangat lama. Tujuan diadakan evaluasi suatu
program biasanya bervariasi, tergantung dari pihak yang memerlukan
informasi hasil tersebut. Pimpinan tingkat atas memerlukan informasi hasil
evaluasi berbeda dengan pimpinan tingkat menengah atau pimpinan tingkat
pelaksana.
Walaupun demikian pada dasarnya evaluasi dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut:
18
a. Sebagai alat untuk memperbaiki kerja sama pelaksana program dan
perencana program yang akan datang. Hasil evaluasi akan memberikan
pengalaman mengenai hambatan atau pelaksanaan program yang lalu
selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki kebijaksaan dan
pelakasanaan program yang akan datang.
b. Sebagai alat untuk memperbaiki alokasi sumber dana, daya dan manajemen
pada saat ini serta dimasa-masa mendatang. Tanpa adanya evaluasi akan
terjadi pemborosan penggunaan sumber dana dan daya yang sebnarnya
dapat diadakan penghematan serta penggunaan untuk program-program
lain.
c. Memperbaiki pelaksanaan dan perencanaan kembali suatu program.
Sehubung dengan ini perlu adanya kegiatan-kegiatan yang dilakukan antara
lain: mengecek relevansi dari program dalam hal perubahan-perubahan
kecil yang terus menerus, mengukur kemajuan terhadap target yang
direncanakan, menentukan sebab dan faktor didalam maupun diluar yang
mempengaruhi pelaksanaan program.
Secara umum evaluasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu evaluasi
formatif dan evaluasi sumatif.
1. Evaluasi Formatif : Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilakukan
dengan tahap pelaksanaan program dengan tujuan untuk mengubah atau
memperbaiki program. Evaluasi ini dilakukan untuk memperbaiki program
yang sedang berjalan dan didasarkan atas kegiatan sehari-hari, minggu,
bulan, bahkan tahun atau juag pada waktu yang relatif pendek. Manfaat
evaluasi formatif terutama untuk memperbaiki umpan balik kepada manajer
program tentang kemajuan hasil yang dicapai beserta hambatan-hambatan
yang dihadapi. Evaluasi formatif sering disebut sebagai evaluasi proses atau
monitoring.
2. Evaluasi Sumatif : Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk
melihat hasil keseluruhan dari suatu program yang telah selesai
dilaksanakan. Evaluasi yang telah dilakukan pada akhir kegiatan atau
beberapa kurun waktu setelah program, guna melihat kenberhasilan
program Evaluasi dilaksanakan karena adanya dorongan atau kegiatan
19
untuk mengukur pencapain hasil kerja atau kegiatan pelaksanaan program
terhadap tujuan yang telah ditetapkan. Evaluasi ini dilakukan dalam dua
bentuk, yaitu:
1) Evaluasi output yaitu evaluasi untuk melihat hasil kegiatan program
2) Evaluasi dampak/impact/outcome yaitu evaluasi untuk melihat dampak
program dari hasil pelaksanaan program.
20
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Hasil evaluasi PBL III di Kelurahan Bahu, Kleak, dan Malalayang 1 Timur
Kecamatan Malalayang Kota Manado tidak berhasil, karena berdasarkan data
yang di dapat yaitu:
1. Menjaga Jarak pada PBL III mengalami kenaikan dibandingkan pada saat
PBL I & II dari 31 responden dengan presentase sebanyak 37,35% naik
menjadi 38 responden dengan presentase sebanyak 45,85% .
2. Tidak dilibatkan dalam sosialisasi pencegahan Corona Virus Disease
(Covid-19) di desa/ kelurahan tempat tinggal pada PBL III mengalami
penurunan dibandingkan pada saat PBL I & II dari 7 responden dengan
presentase sebanyak 8,43% turun menjadi 3 responden dengan presentase
sebanyak 3,61% .
3. Memakai Masker saat keluar rumah pada PBL III mengalami penurunan
dibandingkan pada saat PBL I & II dari 72 responden dengan presentase
sebanyak 86,75% turun menjadi 70 responden dengan presentase sebanyak
84,34% .
4.2 Saran
1. Pemerintah
Untuk pemerintah setempat saran kami, tetaplah mengajak masyarakat
untuk terus menerapkan protokol kesehatan, menjaga jarak minimal 1 meter
dengan orang lain, terus libatkan masyarakat dalam kegiatan upaya pencegahan
Corona Virus Disease (Covid-19), dan memakai masker saat keluar rumah.
2. Masyarakat
Untuk masyarakat Kelurahan Bahu,Kleak dan Malalayang Satu Timur tetap
selalu mengikuti protokol kesehatan selama pandemi Corona Virus Disease
(Covid-19). Ikut berpartisipasi dalam upaya pencegahan Corona Virus Disease
(Covid-19) dan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.
21
DAFTAR PUSTAKA
22
LAMPIRAN
23
Lampiran 1 Gambar Struktur Organisasi Posko 19
STRUKTUK ORGANISASI PBL III
UNSRAT
Rahdinan J. Paputungan
Koordinator Posko
Sekertaris
Sofie C. Mintje
Meivina S. P. Sumarauw
24
Lampiran 2 Gambar Pengambilan data gambaran umum di Keluarahan Bahu
25
Lampiran 3 Plan of action
26
Lampiran 4 Gambar Daftar hadir supervisi
27
Lampiran 5 Gambar Buku bimbingan posko
28
Lampiran 6 Gambar Daftar hadir posko
29
Lampiran 7 Gambar Catatan harian posko
30
Lampiran 8 Gambar Catatan harian peroarangan Sofie C. Mintje 18111101039
31
Lampiran 9 Gambar Catatan harian perorangan Adinda T. Waloni 18111101042
32
Lampiran 10 Gambar Catatan harian perorangan Meivina S.P. Sumarauw
18111101107
33
Lampiran 11 Gambar Catatan harian perorangan Finny A. Hau 18111101152
34
Lampiran 12 Gambar Catatan harian peroarangan Rahdinan J. Paputungan
18111101116
35
Lampiran 13 Gambar Catatan harian peroarangan Minarti Y. Palangda
16111101122
36
Lampiran 14 Gambar Jadwal piket posko
37
38
Lampiran 15 Time Schedule
39
Lampiran 16 Sosial Media Posko
40
Lampiran 17 Rapat posko
41
Lampiran 18 Bimbingan DPL
42
Lampiran 19 Supervisi
43