Disusun Oleh :
TIMUR 2021
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................ii
DAFTAR TABEL........................................................................iii
DAFTAR GAMBAR....................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................v
BAB I PENDAHULUAN..............................................................1
A. Latar Belakang....................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................7
C. Tujuan Penelitian.................................................................7
1. Tujuan Umum..............................................................8
2. Tujuan Khusus.............................................................8
D. Manfaat Penelitian...............................................................8
1. Manfaat Bagi Masyarakat.............................................8
2. Manfaat Bagi Peneliti....................................................8
3. Manfaat Bagi Universitas Muhammadiyah Kaltim 8 E.
Keaslian Penelitian....................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..................................................11
A. Tinjauan Pustaka Penelitian..............................................11
1. Cyberbullying.............................................................11
2. Media Sosial................................................................16
3. Instagram.....................................................................19
4. Remaja........................................................................21
B. Tinjauan Sudut Pandang Islam..........................................23
C. Kerangka Teori Penelitian.................................................23
D. Kerangka Konsep Penelitian.............................................25
E. Hipotesis Penelitian...........................................................26
BAB III METODE PENELITIAN................................................26
A. Rancangan Penelitian.......................................................26
B. Populasi dan Sampel........................................................26
C. Waktu dan Tempat...........................................................29
D. Definisi Operasional.........................................................29
E. Instrumen Penelitian.........................................................30
F. Uji Validitas.....................................................................31
G. Teknik Pengumpulan Data...............................................32
H. Teknik Analisis Data........................................................32
I. Alur Penelitian..................................................................34
J. Etika Penelitian................................................................35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN......................................36
A. Gambaran Umum.............................................................37
B. Hasil Penelitian.................................................................37
1. Analisis Univariat......................................................37
2. Analisis Bivariat........................................................39
C. Pembahasan......................................................................41
D. Keterbatasan Penelitian....................................................47
BAB V PENUTUP.....................................................................48
A. Kesimpulan.................................................................48
B. Saran...........................................................................49
DAFTAR PUSTAKA...............................................................50
LAMPIRAN.............................................................................55
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
hiburan saja melainkan sebagai tempat mencari informasi yang cepat dan
tepat (Sukmaningtyas, 2017).
Menurut Alican dan Saban, sebuah penelitian ditemukan bahwa remaja
yang telah memiliki atau menggunakan media sosial sebesar 89,2% (Irfan et
al., 2020) dan instagram merupakan media sosial yang paling diminati
(Karaman, 2020). Menurut Studi Kementerian PPPA (Pembedayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak) menyimpulkan bahwa 12-15% anak
laki-laki dan anak perempuan berusia 13-17 tahun pernah mengalami
penindasan di media daring atau media sosial dalam kurun waktu 12 bulan
terakhir (UNICEF, 2020). Price & Dalgeish (2010) menyebutkan persentase
terbesar usia yang terlibat dalam cyberbullying adalah usia 10 hingga18
tahun (Sinaga, 2016). Menurut Maryolein, S dalam (Sultan, 2020). saat ini
Instagram semakin berkembang seiring dengan berjalannya waktu,
Instagram memiliki fitur-fitur terbaru seperti instastory ( membagikan
aktivitas keseharian), fitur yng dapat disimpan (Archive), inner circle, dan
Instagram Promote. Dengan adanya fitur-fitur terbaru yang terdapat di
Instagram membuat tindakan cyberbullying semakin mudah dilakukan
dimanapun dan oleh siapapun tanpa melihat jabatan, agama, ras maupun
kasta. .
Banyaknya pengguna media sosial seperti instagram, facebook,
tweter hingga whatsapp memungkinkan hal-hal positif dan negatif terjadi di
masa pandemi covid-19 ini , hal-hal positifnya seperti mencari informasi
tentang pendidikan, sebagai media komunikasi antar guru dan siswa yang
mungkin sangat bermanfaat bagi remaja saat ini kemudian hal-hal negatifnya
seperti menyebarnya berbagai rumor yang tidak benar dan bahkan dapat
menimbulkan penindasan
5
B. Rumusan Masalah
Hubungan Antara Media Sosial Instagram Terhadap
Cyberbullying Dikalangan Remaja Pada Masa Pandemi Covid-19.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Mengetahui Hubungan Antara Media Sosial Instagram Terhadap
Cyberbullying dikalangan Remaja Pada Masa Pandemi Covid-19
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui bagaimana penggunaan instagram pada remaja di
SMK Muhammadiyah 4 Samarinda di masa pandemi covid- 19
b. Untuk mengetahui perilaku cyberbullying pada remaja di SMK
Muhammadiyah 4 Samarinda di masa pandemi covid-19
c. Untuk mengetahui hubungan antara pengguna media sosial instagram
terhadap perilaku cyberbullying pada remaja di SMK
Muhammadiyah 4 Samarinda di masa pandemi covid-19
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Masyarakat
Hasil penelitia ini diharapkan dapat memberikan wawasan dan
pengetahuan serta informasi mengenai cyberbullying pada ramaja di
masa pandemi ini terutama pada para orang tua.
2. Bagi Universitas Muhammadiyah Kaltim
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan
informasi,pembanding, pertimbangan, dan pengembangan penelitian
sejenis.
3. Bagi Peneliti / Mahasiswa
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengalaman
serta dapat mengaplikasikan ilmu yang dimiliki pada masa perkuliahan.
9
E. Keaslian Penelitian
Tabel 1. 1 Keaslian Penelitian
Christopher
3. Dra. Merry Prioritaskan Untuk Kesehatan Literatur Remaja Depok
Kusumarya Kesehatan memprioritaska reproduksi Review
ni,M.,Si Reproduksi n kesehatan remaja dan
(2017) Remaja reproduksi demografi
Untuk remaja untuk
Mnikmati menikmasti
Bonus bonus
Demografi demografi
4. Machsun Fenomena Untuk Cyberbullyi kualitatif Remaja Yogyakarta
Rifauddin Cyberbullyin mengetahui ng, media
(2016) g Pada tindakan sosial
Remaja cyberbulying facebook
yang terjadi
pada kalangan
Remaja
5. Yohanna Hubungan Untuk Perilaku Kuantitatif Remaja 12- Yogyakarta
Viscanesia antara perilaku mengetahui asertif dan 18 tahun
Sinaga asertif dan hubungan antara perilaku
(2016) perilaku perilaku asertif cyberbullyin
cyberbullying dan g
dijejaring perilaku
sosial pada cyberbullying
remaja dijejaring sosial
pada remaja
6. Retha Rizky Perilaku Untuk Perilaku Kualitatif Remaja yogyakarta
Fitriansyah cyberbullying mengeksplorasi cyberbullyin
dan Ema dengan media perilaku g dan
Waliyanti sosial pada cyberbullying di media
remaja di kalangan remaja sosial
yogyakarta di instagram
yogyakarta
24
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka Penelitian
1. Cyberbullying
Cyberbullying merupakan istilah yang menuju ke pengguna internet
yang melakukan penindasan dengan mengancam atau menggertak dengan
mengirim pesan yag bersifat negatif. Cyberbullying adalah tindakan
penindasan yang dilakukan oleh pelaku melalui internet yang bertujuan
ingin korban merasa tertekan dengan mengirim pesan kejam dan
menggunggah foto kemudian disebarkan kepada orang lain (Rifauddin,
2016).
Cyberbullying merupakan perilaku negatif yang dilakukan oleh setiap
individu atau kelompok tertentu dengan mengirimkan pesan, gambar atau
video di media sosial dengan unsur menyindir, penghinaan yang
ditujukan langsung kepada korban bullying(Marsinun & Riswanto, 2020)
Motif dari pelaku sangat beragam diantaranya hanya bermain- main
saja (bercanda) atau sekedar iseng, melampiaskan kemarahan serta ingin
balas dendam dan ingin mencari perhatian kepada teman-teman
sebayanya.
1) Faktor internal
a) Keluarga
Perilaku bullying didasari oleh pengaruh orang tua yang
mendidik dan mendisiplinkan anaknya dengan keras atau
overprotektif. Dengan adanya kekerasan atau penganiayaan yang
dilakukan oleh orang tua di rumah merupakan hal terbesar
terjadinya perilaku pembully-an. Kemungkinan dengan keadaan
keluarga yang berantakan, selalu main hakin sendiri, perilaku
yang tidak mendidik dan tidak memperlakukan keluarga dengan
manusiawi, otomatis anak akan mengadopsi perilaku buruk yang
telah dilakukan oleh orang tuanya sebelumnya seperi bertindak
sewenang-wenangnya, mejadi liar, melakukan kekerasan, dan
perkelahian.
b) Diri sendiri
Sistem mengontrol diri pada remaja sangat mempengaruhi
terjadinya tindakan pembully-an sebab ramaja tidak mampu
untuk mengendalikan atau mengontrol nalurinya sendiri dan
tidak bias menyalurkan sikap dan perilakunya ke perbuatan yang
baik dan bermanfaat
2) Faktor eksternal
Faktor eksternal atau faktor lingkungan sekitar seperti teman
sebaya ikut mendukung terjadinya pembully-an. Tak hanya itu
factor social dan sosiologis juga dapat menimbulkan tingkah
laku yang buruk pada remaja seperti melakukan tindak
kekerasan, kejahatan bahkan perkelahian.
24
2. Media Sosial
Media sosial merupakan perkembangan teknologi canggih dengan
menyebar-luaskan berbagai informasi dan saling berkomunikasi
dengan mudah dan cepat yang dapat
24
3. Instagram
Instagram berasal dari kata “Instan” dan “gram”, “instan” yang
dimaksud berupa foto instan aau disebut dengan kamera polaroid pada
masanya. Jadi bisa dikatakan dapat menampilkan foto secara instan atau
otomatis dan “gram” yang dimaksud yaitu telegram yang berfungsi untuk
mengirim informasi secara cepat. Instagram sangat bermanfaat sebagai
tempat untuk menemukan atau bertukar informasi dan berita, sebagai
tempat untuk mempromosikan sesuatu (barang atau jasa), sebagai
hiburan, dan berbagi cerita tentang keseharian yang dapat dilihat oleh
teman maupun pengguna Instagram yang lain.
4. Remaja
Remaja merupakan masa transisi dari anak-anak menjadi dewasa.
Dimana masa ini merupakan masa periode persiapan menuju masa
dewasa yang akan menghadapi atau melewati beberapa fase kehidupan.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja
merupakan penduduk yang berusia 10-18 tahun (Kusumaryani, 2017).
b. Masa remaja tengah (15-18 tahun) yang ditandai dengan ciri khas
diantaranya:
1) Mulai mencari identitas pada dirinya
2) Timbul perasaan ingin melakukan kencan dengan lawan jenis
3) Mempunyai rasa cinta yang mendalam
4) Mengembangkan kemampuan berpikir yang abstrak
5) Berkhayal tentang aktivitas seks
c. Masa remaja akhir (18-21 tahun) yang ditandai dengan ciri khas
diantaranya:
1) Pengungkapan identias diri
2) Lebih selektif dalam mencari teman yang sebaya
3) Dapat mewujudkan rasa cinta
4) Sudah mampu berpikir abstrak
Faktor Predisposing
Sikap
Nilai- Nilai
Pengetahuan
Kepercayaan
Tindakan
Faktor Enabling
1. Ketersediaan Pelayanan
Perilaku
Kesehatan
2. Paparan media informasi Kesehatan
Factor Reinforsing
Dukungan tokoh masyarakat
Dukungan orangtua
Dukungan teman sebaya
E. Hipotesis/Pertanyaan Penelitian
Hipotesis atau dugaan sementara yang diharapkan yaitu adanya
hubungan antara media sosial Instagram terhadap perilaku cyberbullying
pada siswa smk muhammadiyah 4 samarinda di masa pandemi covid-19.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan rancangan
penelitian kuantitatif dan menggunakan desain penelitian cross sectional.
Menurut Notoatmodjo, 2010 dalam (Ardiana, 2017) Penelitian cross
sectional ini merupakan uji korelasi antara paparan atau faktor resiko
(independent), dengan akibat atau efek (dependen). Dalam penelitian ini,
peneliti ingin mengukur variabel independent (cyberbullying) dan variabel
dependen (instagram) apakah responden melakukannya dengan bersamaan.
2. Keperawatan 2 39 39/150x110 29
3. Akuntansi 30 30/150x110 22
D. Definisi Operasional
Tabel 3. 2 Devinisi Operasional
E. Intrumen Penelitian
Instrument penelitian merupakan alat yang digunakan dalam
mengambil data di lapangan. Instrument yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu menggunakan survei sederhana dengan menggunakan kuesioner
elektronik yaitu google form yang didalamnya berisi pertanyaan yang
digunakan sebagai data dari responden.
Pertanyaan-pertanyaan yang digunakan dalam kuesioner ini meliputi
beberapa bagian.
1. Sub A berisi tentang karakteristik atau identitas responden
penelitian yang mencakup nama responden, jenis kelamin
responden, umur responden, kelas dan jurusan.
2. Sub B berisi pernyatan terkait perilaku cyberbullying
menggunakan Instagram dengan instrument terdiri dari 10
penyataan
33
F. Uji Validitas
1. Uji Validitas
Uji validitas merupakan suatu pengukuran untuk mengukur apakah
valid atau tidak alat/ instrument yang akan digunakan untuk penelitian.
Untuk menguji validitas dalam penelitian ini dengan menggunakan
validitas isi (Content validity). Dalam uji validitas isi ini
menggunakan pendapat dari para ahli (expert judgement). Menurut
sugiono (2011) dalam(Latifah,2017) expert judgement merupakan
Teknik pemeriksaan data yang dilakukan oleh para ahli yang
membidanginya dalam bentuk opini maupun pernyataan. Jumlah tenaga
ahli sebanyak 1 orang di bidang psikologi.
Tabel 3. 3 Rentang Skor Rata-rata Instrumen
2. Uji Realibilitas
Uji realibilitas merupakan suatu data yang bertujuan untuk
mengukur sebuah kuesioner dengan indikator dari variabel atau
konstruk. Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersamaan terhadap
seluruh butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel (Cahyani et
al., 2016).
2. Analisis data
a. Analisis Univariat
Analisis ini digunakan untuk penyajian distribusi frekuensi dari
seluruh data yang akan diteliti dari variabel independent
(cyberbullying) dan variabel dependen (media sosial instagram)
). Data yang telah diolah kemudian disajikan dalam bentuk tabeldan
narasi singkat berdasarkan masing-masing variabel.
b. Analisis Bivariat
Analisis ini digunakan untuk menilai ada tidaknya hubungan
antara veriabel independent (Cyberbullying) dan variabel dependen
( Media sosial Instagram ). Dalam penelitian ini dilakukan
analisis menggunakan chi-square karena variabel independent dan
dependen dalam jenis variabel katagorik. Untuk mengetahui
adanya hubungan dilihat berdasarkan pada nilai p :1 Jika nilai p>
0,05 maka tidak ada hubungan, 2. Jika nilai p < 0,05 maka
terdapat hubungan. Namun perlu diketahui syarat- syarat uji ini
adalah frekuensi responden atau sampel yang digunakan besar,
sebab ada beberapa syarat dimana uji chi- square dapat digunakan
yaitu:
I. Alur Penelitian
Alur dalam penelitian ini melalui beberapa tahap antara lain:
1. Pembekalan untuk penyusunan proposal dan skripsi
2. Melakukan survei pendahuluan dan pembuatan proposal
3. Meminta izin kepada pihak SMK Muhammadiyah 4 Samarinda
4. Melakukan permohonan izin untuk meminta data siswa/I kepada pihak
SMK Muhammadiyah 4 Samarinda
5. Menentukan sampel yang sesuai dengan karakteristik dalam
penelitian
6. Melakukan seminar proposal
7. Menghubungi tenaga ahli psikolog untuk dilakukannya uji valid
J. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan keharusan dalam sebuah penelitian yang
bertujuan agar menjamin tidak ada seseorang yang di rugikan dalam proses
penelitian. Penelitian ini berpedoman pada prinsip etika penelitian
Anonymity atau kerahasian, dimana Peneliti akan menjamin kerahasian
dari seluruh responden yang tidak mencantumkan nama responden maupun
memberitahukan kepada orang lain atau pihak lainnya.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum
SMK Putra Bangsa berdiri sejak tahun 1991 dan menjadi salah satu sekolah
swasta terkemuka di bontang Kalimantan timur. Pada awal berdirinya SMK
Putra Bangsa Bontang dibuka beberapa program keahlian seiring dengan
berjalannya waktu dan tuntutan zaman maka SMK Putra Bangsa Bontang
menambah kompetensi baru di tahun 2009 antara lain akuntansi, Teknik
computer dan jaringan, teknik sepeda motor. Kemudian pada tahun 2014
kompetensi keahlian keperawatan mulai dibuka untuk memenuhi kebutuhan
tenaga kerja di bontang Kalimantan timur.
Lokasi penelitian ini bertempat di Jl. KS Tubun No. 70 Bontang Utara, Kota
Bontang, Kalimantan Timur dengan luas lahan 9.719 m2. Adapun responden
pada penelitian ini yaitu seluruh siswa/i kelas 11 jurusan keperawatan 1,
keperawatan 2, akuntansi, teknik sepeda motor, teknik computer dan jaringan
yang mana penelitia ini membahas mengenai hubungan antara penggunaan
media sosial Instagram terhadap perilaku cyberbullying pada siswa/i SMK
Putra Bangsa di masa covid-19.
Selama pandemi covid-19 sekolah di seluruh di Indonesia di tutup sesuai
dengan edaran dari pemerintah dan diberlakukan pembelajaran online maka
dari itu siswa/i melakukan pembelajaran dengan menggunakan handphone
maupun laptop hanya dirumah saja termasuk SMK Putra Bangsa Bontang yang
telah menerapkan pembelajaran online. Dengan adanya pemberlakuan
pembelajaran online ini memungkinkan siswa/i dapat mengadopsi perilaku
cyberbullying dengan mudah dan tanpa batas.
33
B. Hasil Penelitian
Bab ini merupakan penjabaran dari hasil penelitian mengenai penggunaan
media sosial Instagram terhadap perilaku cyberbullying pada siswa/i di SMK
Putra Bangsa Bontang. Penelitian ini dilakukan pada siswa/i SMK Putra Bangsa
Bontang dari kelas 11 jurusan keperawatan,akuntansi,teknik sepeda motor dan
teknik computer dan jaringan yang dilakukan pada bulan juli 2021 secara online
dengan menggunakan google form yang langsung di share kepada siswa/i-nya.
Sampel yang diperoleh sebanyak 110 siswa dari total 150 siswa/i.
pengambilan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner online yaitu
google form sebagai alat ukur yang berupa karakteristik responden. Kuesioner
tersebut berisikan pertanyaan terkait penggunaan media sosial Instagram serta
pernyataan terkait perilaku cyberbullying. Teknik dalam pengisian kuesioner
telah tertera di google form kemudian akan diisi sendiri oleh responden.
1. Analisis Univariat
Analisis ini terdiri dari distribusi dari karakteristik responden
berdasarkan usia, jenis kelamin, jurusan dan penggunaan Instagram dan
perilaku cyberbullying.
a. Karakteristik Responden
1) Umur
Table 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur
2) Jenis Kelamin
Table 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis
Kelamin
b. Perilaku Cyberbullying
2. Analisis Bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara dua
variabel. Analisis bivariat dalam penelitian ini yaitu hubungan antara media
sosial Instagram terhadap perilaku cyberbullying pada siswa/i SMK Putra
Bangsa Bontang sebagai berikut:
33
Table 4.5 Distribusi Uji Chi Square Penggunaan Media Sosial Instagram
terhadap Perilaku Cyberbullying Pada Siswa/i SMK Putra Bangsa
Bontang
Perilaku Cyberbullying
Kategori Media Tak Total P
Sosial Melakukan Melakukan value
Instagram
n % N % n %
Tak Sering 27 24.5% 6 5.5% 33 30.0%
Sering 40 36.4% 37 33.6% 77 70.0% 0,006
Total 67 60.9% 43 39.1% 110 100.0%
C. Pembahasan
1. Analisis Univariat
a. Karakteristik Responden
1) Umur
Dari hasil penelitian menurut karakteristik responden
berdasarkan usia didapatkan hasil responden menurut umur yang
tertinggi yaitu rentang umur 17 tahun yang berjumlah 55 orang
dengan persentase sebesar 50.0% dan terendah pada rentang umur 19
tahun yang berjumlah 2 orang dengan persentase sebesar 1.8%.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Price & Dalgeish
dalam (Sinaga, 2016) menemukan bahwa remaja yang banyak
melakukan atau mengalami tindakan cyberbullying pada usia 10-14
tahun (50%), 15-18 tahun (42%) dan 19-25 tahun (8%). Dari
persentase terbesar diatas yang terlibat dalam tindakan cyberbullying
berusia 10-18 tahun. Pada usia remaja ialah usia dimana masa
perubahan dari anak-anak menuju dewasa, perubahan yang dialami
diantaranya perubahan fisik, kognitif,emosional dan sosial. Pada
masa remaja menyebabkan perilaku yang gergesa-gesa dan labil
dalam mengambil keputusan sehingga dapat menimbulkan masalah.
2) Jenis kelamin
Dari hasil penelitian menurut karakteristik responden
berdasarkan usia didapatkan hasil responden menurut jenis kelamin
perempuan berjumlah 78 orang dengan persentase sebesar 70.9% dan
laki-laki berjumlah 32 orang dengan persentase 29.1%.
Menurut Studi Kementerian PPPA (Pembedayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak) menyimpulkan bahwa 12-
33
15% anak laki-laki dan anak perempuan berusia 13-17 tahun pernah
mengalami penindasan di media daring atau media sosial dalam
kurun waktu 12 bulan terakhir (UNICEF, 2020).
b. Perilaku Cyberbullying
Dari hasil penelitian menurut karakteristik responden
berdasarkan perilaku cyberbullying responden yang tak melakukan
perilaku cyberbullying sebanyak 67 orang dengan persentase ( 60.9%)
dan responden yang melakukan perilaku cyberbullying sebanyak 43
orang dengan persentase sebesar (39.1%).
Menurut penelitian (Pandie & Weismann, 2016), cyberbullying
merupakan tindakan pelecehan dalam bentuk intimidasi yang dilakukan
oleh si pelaku dengan menggunakan teknologi seperti media sosial.
Cyberbullying ialah kegiatan yang berulang kali dilakukan oleh
seseorang dalam bentuk menghina,melecehkan dan mengejek orang lain
di media sosial. Menurut penelitian safaria, 2016 dalam (Malihah &
Alfiasari, 2018), menunjukkan dari 80% siswa dalam penelitiannya
sering mengalami tindakan cyberbullying yang merupakan peristiwa
kehidupan pembawa stress. Dalam kasus cyberbullying ini akan selalu
meningkat seiring dengan perkembangan penggunaan teknologi
informasi.
33
2. Analisis Bivariat
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan media sosial
instagram pada siswa/i SMK Putra Bangsa Bontang yang sering
menggunakan media sosial Instagram 77 responden (70.0%) dan yang tak
sering 33 responden (30.0%). Remaja yang menggunakan teknologi
informasi berlebih dapat berpengaruh terhadap peningkatan tindak
penyalahgunaan media sosial yaitu cyberbullying (RizkyFitransyah &
Waliyanti, 2018).
Dalam penelitian ini yang melakukan perilaku cyberbullying pada
siswa/i SMK Putra Bangsa Bontang sebanyak 43 responden (39.1%) dan
yang tak melakukan sebanyak 67 responden (60.9%).
Menurut peneliti terdahulu (RizkyFitransyah & Waliyanti, 2018),
yang membahas tentang periliaku cyberbullying dengan media social
Instagram pada remaja Yogyakarta menyebutkan perilaku cyberbullying
dengan media social Instagram seperti mengapload foto, berkata kasar serta
mengomentari foto dengan kata yang kasar dipengaruhi oleh intensitas
penggunaan media social, karakter korban serta kemampuan empati korban.
Remaja yang menjadi korban cyberbullying akan merasakan dampaknya
seperti kurang percaya diri dan kurang memperhatikan pelajaran di sekolah.
Sedangkan menurut penelitian (Rumra et al., 2021), menyebutkan
bentuk cyberbullying yang dilakukan antara lain flaming sebesar
(60,5%), harassment (39,5%), cyberstalking
(10,5%), denigration (10,5%), impersonation (18,4%), outing (5,3%),
trickery (10,5%) dan exclusion (65,8%).
33
D. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini keterbatasan yang dialami peneliti yaitu:
1. Kendala yang dialami pada instrumen penelitian yaitu kuesioner, hal ini
dikarenakan isi pertanyaan yang banyak sehingga membuat responden jenuh
dan bosan serta pemberian kuesioner yang dilakukan secara online sehingga
membuat kinerja dalam penelitian tidak maksimal.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara dia sosial Instagram terhadap perilaku cyberbullying pada
siswa/i SMK Putra Bangsa Bontang yaitu sebagai berikut:
1. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi penggunaan meda sosial Instagram
pada siswa/i SMK Putra Bangsa, responden yang tak sering menggunakan
media sosial Instagram berjumlah 33 orang denga persentase sebesar
30.0% dan responden yang sering menggunakan media sosial Instagram
berjumlah 77 orang dengan persentase sebanyak 70.0%.
2. Berdasarkan hasil distribusi frekuensi perilaku cyberbuying pada siswa/i
SMK Putra Bangsa, responden yang melakukan perilaku cyberbullying
berjumlah 43 orang dengan persentase 39.1% dan yang tak melakukan
perilaku cyberbullying berjumlah 67 orang dengan persentase 60.9%.
3. Berdasarkan hasil uji Chi-Square, nilai p-value = 0.006 (p-value
<0.05), sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara
penggunaan media sosial Instagram terhadap perilaku cyberbullying pada
siswa/i SMK Putra Bangsa Bontang Selama Masa Pandemi Covid-19.
33
B. SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan diperoleh maka
peneliti memberikan saran sebagai perbaikan selanjutnya:
1. Perlu dilakukan promosi kesehatan mengenai perilaku perundungan
maya ( cyberbullying ) kepada siswa/i SMK Putra Bangsa Bontang untuk
mencegah tindakan cyberbullying.
2. Pihak orang tua wajib mengawasi anak dirumah saat beraktifitas dan saat
sedang melakukan pembelajaran daring serta orang tua perlu
membangun suasana yang baik di rumah.
50
DAFTAR PUSTAKA
Anatasya, S., Murad, A., Negeri, U., Jl, M., Iskandar, W., & Utara, S. (2020).
Indonesia Counseling And Psychology , 1 ( 1 ), 2020 , 34-42 Analisis
Penyalahgunaan Instagram Pada Siswa Kelas X Sma Dharma
Pancasila Medan Tahun Ajaran 2019 / 2020 Dan Impilikasinya
Terhadap Layanan Informasi Di Sekolah. 1(1), 34–42.
Angga Januar Ramadhan, F. C. (2018). Peran Pola Asuh Orang Tua Terhadap Cyberbullying
Pada Remaja. Jurnal Psikologi, 283.
Ardiana, D. (2017). Dengan Kejadian Depresi Postpartum Pada Ibu
Postpartum Di Rsud Wonosari Tahun 2016 Dika Ardiana P
07124215089 Prodi D-Iv Kebidanan Politeknik Kesehatan Kementerian
Kesehatan Tahun 2017.
Aryati, Y. D. (2013). Gambaran Cyberbullying pada Siswa SMA Negeri 3
Jember.
Barlett, C. P., Rinker, A., & Roth, B. (2021). Cyberbullying perpetration in the
COVID-19 era: An application of general strain theory. The Journal of Social
Psychology, 00(00), 1–11.
https://doi.org/10.1080/00224545.2021.1883503
Berita.satu. (2021). Data penggunaan media sosial paling populer di
indonesia tahun 2020-2021. http://brt.st/73Pw
Cahyani, N. M., Indriyanto, E., & Masripah, S. (2016). Uji Validitas dan Reabilitas
Terhadap Implementasi Aplikasi Penjualan dan Pembelian. Information
System for Education and Professionals, 1(1), 21–34.
Doni, rohma F. (2017). Perilaku Penggunaan Smartphone Pada Kalangan Remaja.
Journal Speed Sentra Penelitian Engineering Dan Edukasi, 9(2), 16–23.
51
Fanani, I., Djati, S. P., & Silvanita, K. (2016). Pengaruh Kepuasan Kerja dan
Komitmen Organisasi Terhadap Organizational Citizenship Behavior (OCB)
(Studi Kasus RSU UKI). Indonesian Christian University, 1(1), 40–53.
Ferlitasar, R. (2018). Pengaruh Media Sosial Instagram Terhadap Perilaku
Keagamaan Remaja. 61.
http://repository.radenintan.ac.id/4221/1/SKRIPSI.pdf
Fitri, W. (2021). Kajian Hukum Islam Atas Perbuatan Perundungan (
Bullying ) Secara Online Di Media Sosial. 9(1), 143–157.
Hootsuite. (2020). Data Tren Internet dan Media sosial 2020 di Indonesia.
https://andi.link/hootsuite-we-are-social-indonesian-digital-report-2020/
Irfan, M., Bela, S., Putri, R., Aryanti, T., Ari, A., & Susanti, K. (2020).
Fenomena Cyberbullying Dalam Teknologi Media Sosial ( Instagram )
Perspektif Ilmu Komunikasi. 1(April), 1–7.
Karaman, H. B. (2020). An Investigation Of Adolescents’ Level Of Exposure
to Cyberbullying in Terms of Social Media Attitude and Social
Appearance Anxienty. 9(3), 17–25.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Laporan Nasional Riset
Kesehatan Dasar. Kementerian Kesehatan RI, 1–582.
Kesehatan, K. (2020). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus
deases (Covid-19). Kementrian Kesehatan, 5, 178.
https://covid19.go.id/storage/app/media/Protokol/REV-
05_Pedoman_P2_COVID-19_13_Juli_2020.pdf
52
KPAI. (2020). Data Kasus Perlindungan Anak Data Update Per - 31 Desember 2020
Mileston Sistem Pendataan. Komisi Perlindungan Anak Indonesia.
Kusumaryani, M. (2017). Brief notes : Prioritaskan kesehatan reproduksi remaja
untuk menikmati bonus demografi. Lembaga Demografi FEB UI, 1–6.
http://ldfebui.org/wp-content/uploads/2017/08/BN-06-2017.pdf
Latifah, S. (2017). Pengaruh Penggunaan Handphone Terhadap Moral Dan
Aktivitas Belajar Siswa (Penelitian Pada Siswa Kelas III, IV Dan V SD Negeri
Kemirirejo 3 Magelang). Jurnal Pendidikan Indonesia.
Malihah, Z., & Alfiasari, A. (2018). Perilaku Cyberbullying pada Remaja dan
Kaitannya dengan Kontrol Diri dan Komunikasi Orang Tua. Jurnal Ilmu
Keluarga Dan Konsumen, 11(2), 145–156.
https://doi.org/10.24156/jikk.2018.11.2.145
Marsinun, & Riswanto. (2020). Perilaku Cyberbullying Remaja di Media Sosial
Youth Cyberbullying Behavior in Social Media. 12(2), 98–111.
Martínez, J., Rodríguez-Hidalgo, A. J., & Zych, I. (2020). Bullying and
cyberbullying in adolescents from disadvantaged areas: Validation of
questionnaires; prevalence rates; and relationship to self-esteem, empathy and
social skills. International Journal of Environmental Research and Public
Health, 17(17), 1–17. https://doi.org/10.3390/ijerph17176199
Muzdalifah, F., & Zanirah, F. (2018). Pengaruh Keterampilan Sosial Terhadap
Cyberbullying Pada Remaja Pengguna Instagram. JPPP - Jurnal
Penelitian Dan Pengukuran Psikologi, 7(2), 60–67.
https://doi.org/10.21009/jppp.072.01
Nurahmah, & Mukti. (2021). Remaja dengan perilaku merokok saat ini
dianggap sebagai perilaku yang wajar di masyarakat , tingkat
penyebaran perokok saat ini paling tinggi juga terjadi pada anak usia
remaja . Perilaku merokok adalah gaya hidup yang merugikan merokok
terdapat di Kambo. 1, 11–21.
53
Dengan mengisi kuesioner ini tidak mempengaruhi nilai disekolah dan identitas
akan dirahsiakan oleh peneliti.
Nama :
Usia :
Jenis kelamin :
Kelas :
Jurusan :
Pentunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda centang pada salah satu jawaban yang dianggap benar
2. Keterangan YA atau TIDAK
3. Semua item pertanyaan mohon diisi
No Pernyataan Keterangan
1. Dalam sehari berapa
jam anda mengakses
instagram?
2. Dalam sehari berapa
kali anda mengakses
Instagram ?
57
Pentunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda centang pada salah satu jawaban yang dianggap benar
2. Keterangan
YA
TIDAK
3. Semua item pertanyaan mohon diisi
No Pernyataan YA TIDAK
1. Saya sering mengirimkan pesan kasar yang
mengolok-olok teman sekolah melalui media
sosial instagram
2. Saya selalu menjadi bahan ejekan teman-teman
sekolah di kolom komentar foto saya di
Instagram karena tidak terlalu pandai dan tidak
popular disekolah
3. Saya sering mendapat pesan yang mengolo-olok
dari teman sekolah yag membua saya sakit hati
melalui dia sosial instagram
4. Ketika seseorang membuat saya sakit hati, saya
mengirimkanpesan kasar melalui media sosial
Instagram kepadanya terus menerus
5. Saya menyebarkan tentang kejelekan seseorang
lewat media sosial Instagram ketika dibuat mah
atau kesal secara terus-menerus
58