Anda di halaman 1dari 39

EFEKTIFITAS SOSIAL MEDIA FACEBOOK SEBAGAI MEDIA

INFORMASI TERHADAP PENYALURAN INFORMASI PASIEN


PUSKESMAS PANGKALAN
KURAS

PROPOSAL

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Melaksanakan


Penelitian Skrikpsi Sarjana Ilmu Komunikasi

YOGI ANDRIAN
1670201035

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ABDURRAB
2022
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul .................................................................................................. i
Daftar Isi . .......................................................................................................... ii
Daftar Tabel ..................................................................................................... iv
Daftar Gambar ................................................................................................. v

BAB 1. PENDAHULUAN ............................................................................... 1


A. Latar Belakang masalah ..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .............................................................................. 3
C. Tujuan................................................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian.............................................................................. 3
1. Manfaat Akademis......................................................................... 3
2. Manfaat praktis .............................................................................. 4
E. Sistematika Penulisan......................................................................... 4

BAB II . TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................


5
A. Kajian Terdahulu .................................................................................. 5
B. Kerangka Teori ..................................................................................... 8
1. Komunikasi ................................................................................... 8
a. Efektifitasi ............................................................................... 8
b. Komunikasi .............................................................................
12
c. Efektifitas Komunikasi............................................................
14 2. Media
............................................................................................ 17
a. Sosial media
........................................................................... 17
b. Facebook
................................................................................ 18
c. Media Penyalur 2
Informasi...................................................... 20
C. Kerangka Pemikiran ........................................................................... 22

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................ 23


A. Metode Penelitian ............................................................................ 23
B. Jenis dan Bentuk penelitian ............................................................. 23
C. Waktu dan Tempat penelitian .......................................................... 23
D. Subjek dan Objek Penelitian............................................................ 24
E. Populasi dan Sampel ........................................................................ 24
1. Populasi.............................................................................. 24
2. Sampel................................................................................ 25
F. Jenis dan Sumber Data..................................................................... 26
1. Data Primer ........................................................................ 26
2. Data Sekunder .................................................................... 26
G. Teknik Pengumpulan Data............................................................... 27
1. Kuisioner.............................................................................. 27
2. Dokumentasi ........................................................................ 27
H. Konsep Operasional ......................................................................... 28
I. Teknik Analisa Data........................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 33

3
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Anzilatul Qodriyah.................................................................................. 5


Tabel 2. Diana Badriatul Imamah ......................................................................... 6
Tabel 3. Wiji Prasetyo........................................................................................... 7
Tabel 4. Alokasi Waktu Penelitia.......................................................................... 24
Tabel 5. Konsep Operasional ................................................................................ 28

4
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Media Sosial Paling Banyak digunakan di Dunia ............................... 2


Gambar 2. Kerangka Pemikiran ............................................................................
22

5
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zaman sekarang semua informasi dari manapun dapat diakses dengan

cepat, kemajuan teknologi saat ini membuat akses informasi dapat dijelahi

dengan cepat, dalam waktu yang bersamaan bahkan di tempat yang berbeda

sekalipun. Sebagai makluk sosial, kebutuhan akan informasi sangat diperlukan

guna mendapatkan informasi ataupun untuk sekedar tidak ketinggalan informasi

terbaru.

Kebutuhan akan informasi saat ini sangat tinggi, informasi yang diterima

oleh masyarakat pun beragam, masyarakat membutuhkan bermacam

informasi yang akurat sehingga kebutuhan akan informasi tersebut semakin tinggi

peminantnya.

Menurut Leonita, (2018, p.26) Kebutuhan akan informasi yang akurat,

tepat, dan terkini semakin dibutuhkan seiring dengan perkembangan teknologi

informasi yang sangat pesat. Hal ini mendorong masyarakat dan instansi untuk

memanfaatkan teknologi informasi tersebut. Informasi yang beragam terlepas

dari sifatnya yang dapat bernilai positif atau negatif akan mempengaruhi

timbulnya suatu masalah, khususnya masalah kesehatan.

Penataan informasi yang dilakukan secara teratur, jelas, tepat, dan cepat

serta dapat disajikan dalam sebuah laporan tentunya sangat mendukung

kelancaran kegiatan operasional organisasi dan pengambilan keputusan yang

1
tepat. Sekarang ini, website tidak hanya diakses dengan menggunakan browser di

desktop, namun juga di akses di tablet ataupun smartphone. Untuk itu perlu

dianalisis bagaimana peluang untuk melakukan upaya perubahan perilaku

melalui pendidikan kesehatan dan promosi kesehatan dengan menggunakan

media online. (Leonita, 2018, p.26)

Masyarakat membutuhkan media dalam menyalurkan sebuah informasi,

perkembangan media masaa saat ini yang sangat pesat membuat penyaluran

informasi menjadi mudah. Sekarang semua orang bisa menyebarkan informasi

yang aktual dalam waktu yang singkat melalui sebuah sosial media, sosial media

menjadi salah satu media yang efektif dalam menyampaikan informasi. Salah

satu media yang banyak digunakan untuk menyampaikan informasi yaitu aplikasi

sosial media facebook. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh we are

social pada januari 2021, facebook berada ditempat urutan pertama sampai

januari 2021, diikuti oleh youtube dan whatsapp di posisi kedua dan ketiga.

(Lidwina, 2021)

Gambar 1
Media Sosial Paling Banyak digunakan di Dunia

Sumber : Lidwina, 2021


2
Melihat data diatas, banyaknya pengguna Facebook membuat sosial media

ini menjadi salah satu sosial media yang banyak digunakan dan termasuk aplikasi

ini juga merupakan salah satu sosial media populer.

Perkembangan teknologi yang pesat ini juga dimanfaatkan oleh berbagai

pihak sebagai media penyalur informasi. Salah satu pihak yang menggunakan

facebook sebagai media penyalur informasi yaitu Puskesmas Pangkalan Kuras,

puskesmas ini menggunakan facebook untuk menyalurkan informasi kepada para

pasien mereka.

Berdasarkan fenomena diatas penulis tertarik untuk emlakukan penelitian

dengan judul “Efektifitas Sosial Media Facebook sebagai Media Informasi

Terhadap Penyaluran Informasi Pasien Puskesmas Pangkalan Kuras”.

B. Rumusan Masalah

Latar belakang masalah di atas penulis merumuskan masalah

bagaimana Efektifitas Sosial Media Facebook sebagai Media Informasi

Terhadap Penyaluran Informasi Pasien Puskesmas Pangkalan Kuras.

C. Tujuan penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis bertujuan untuk

mengetahui Efektifitas Sosial Media Facebook sebagai Media Informasi

Terhadap Penyaluran Informasi Pasien Puskesmas Pangkalan Kuras.

D. Manfaat Penulisan

1. Akademis

Adapun manfaat akademis pada penelitian ini yaitu dapat dijadikan

acuan dalam pengembangan kajian tentang efektivitas media

massa 3
online khusunya di program studi ilmu komunikasi.

2. Praktis

Adapun manfaat praktis penulisan pada penelitian ini diharapkan

penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam mengoptimalkan

sosial media untuk berbagi Informasi kepada khalayak.

E. Sistematika penulisan

Agar lebih mudah dipahami sistematika penulisan skripsi. Skripsi ini

dibagi menjadi beberapa bab , yaitu sebagai berikut :

BAB I : Menguraikan latar belakang penulisan, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : Menguraikan tentang kajian terdahulu atau review literatur, konsep

teori dan grand teori yang akan digunakan dalam penelitian

proposal.

BAB III : Berisi tentang metode penelitian, bentuk dan jenis penelitian, waktu

dan tempat penelitian, subjek dan objek penelitian, jenis dan sumber data dan

teknik pengumpulan data.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kajian Terdahulu

Penelitian terdahulu begitu


penting sebagai rujukan dalam penelitian
ini.

Adapun penelitian terdahulu seagai


berikut :
Nama Anzilatul Qodriyah (2019)
peneliti Tabel 1
Judul Anzilatul Qodriyah
Efeltivitas Facebook Sebagai Media Dakwah (Studi Kasus
penelitian Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas
Dakwah Institut Agama Islam Negeri Tahun 2019)
Metode Kualitatif
penelitian
Hasil Hasil dari penelitian: Penerapan Facebook sebagai media
penelitian dakwah dapatdilakukan melalui status atau kronologi, pesan
atau inbox, dan grup dengan cara tertulis maupun cuplikan
video. Faktor penghambat dakwah menggunakan Facebook
yaitu tidak adanya jaringan dan hanya orang
yang
mempunyai akun saja yang dapat mengaksesnya.
Sedangkan, faktor pendukungnya yaitu menghemat waktu,
biaya serta dapat menjangkauaudiens dalam
waktu
bersamaan. Jadi, hasil penelitian efektivitas
Facebook
sebagai media dakwah (studi kasus mahasiswa Komunikasi
dan Penyiaran Islam fakultas Dakwah Institut Agama Islam
Negeri Salatiga tahun 2019) menyatakan bahwa Facebook
tidak efektif digunakan sebagai media berdakwah.
Perbedaan Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian ini terdapat
penelitian pada metodologi penelitian, pada penelitian penulis metode
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif sedangkan pada
Sumber: Qodriyah,penelitian
2019 sebelumnya menggunakan metode kualitatif.

5
Dari tabel diatas dijelaskan penelitian sebelumnya dengan

judul Efeltivitas Facebook Sebagai Media Dakwah (Studi Kasus

Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah

Institut Agama Islam Negeri Tahun 2019) memiliki perbedaan

penelitian dengan penelitian penulis yaitu pada metode penelitian,

metode penelitian ini adalah kualitatif sedangkan penelitian penulis

menggunakan metode kuantitatif.

Tabel 2
Diana Badriatul Imamah

Nama Diana Badriatul Imamah


peneliti
Judul Efektivitas Penggunaan Facebook Untuk Membangun
penelitian Hubungan Interpersonal (Studi Kasus Mahasiswa IAIN
Sultan Hasanuddin Banten, Fakultas Ushuluddin Dakwah
dan Adab)
Metode Kualitatif
penelitian
Hasil Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dapat
penelitian disimpulkan bahwa efektivitas penggunaan facebook untuk
membangun hubungan Interpersonal dapat berfungsi dan
efektif untuk menjalin kembali komunikasi interpersonal
dengan teman lama, mahasiswa dapat memanfaatkan dengan
maksimal fitur-fitur yang disediakan oleh facebook untuk
berkomunikasi. komunikasi mahasiswa dengan temannya
terjalin dengan baik dalam konteks komunikasi yang bersifat
informal
Perbedaan Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian ini terdapat
penelitian pada metodologi penelitian, pada penelitian penulis metode
penelitian yang digunakan adalah kuantitatif sedangkan pada
penelitian sebelumnya menggunakan metode kualitatif.

Sumber: Imamah, 2017

6
Pada tabel diatas penelitian dengan judul Efektivitas

Penggunaan Facebook Untuk Membangun Hubungan Interpersonal

(Studi Kasus Mahasiswa IAIN Sultan Hasanuddin Banten, Fakultas

Ushuluddin Dakwahdan Adab) memiliki perbedaan penelitian dengan

penelitian penulis yaitu pada metode penelitian, metode penelitian ini

adalah kualitatif sedangkan penelitian penulis menggunakan metode

kuantitatif.

Tabel 3
Wiji Prasetyo
Nama Wiji Prasetyo (2017)
peneliti
Judul Efeltivitas Media Sosial Facebook Sebagai Media Informasi
penelitian Edukatif Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Dakwah dan Komunikasi Uin Suka Riau
Metode Kuantitatif
penelitian
Hasil Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
penelitian efeltivitas media sosial facebook sebagai media informasi
edukatif mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas
Dakwah Dan Komunikasi yaitu 66.71 % termasuk dalam
kategori efektif.

7
Perbedaan Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya
penelitian terdapat pada objek penelitian, objek penelitian penulis
adalah Puskesmas Pangkalan Kuras, sedangkan objek pada
penelitian sebelumnya yaitu Mahasiswa Jurusan
Ilmu
Komunikasi Fakultas dakwah dan Komunikasi UIN Suska
Sumber: Prasetyo, Riau
2017

Pada tabel diatas penelitian dengan judul Efeltivitas Media Sosial

Facebook Sebagai Media Informasi Edukatif Mahasiswa Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Uin Suka Riau Perbedaan

penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya terdapat pada objek

penelitian, objek penelitian penulis adalah Puskesmas Pangkalan Kuras,

sedangkan objek pada penelitian sebelumnya yaitu Mahasiswa Jurusan Ilmu

Komunikasi Fakultas dakwah dan Komunikasi UIN Suska Riau.

B. Kerangka
Teori

1. Komunikasi

a. Efekti
vitas

Menurut Ravianto (2014) dalam Qodriyah (2017, p.11-12)

pengertian efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan,

sejauh mana orang menghasilkan keluaran sesuai dengan yang

diharapkan. Artinya apabila sesuatu pekerjaan dapat diselesaikan

sesuai dengan perencanaan, baik dalam waktu, biaya, maupun

mutunya, maka dapat dikatakan efektif.

Sumarina (2013) dalam Imamah (2017) Pengertian efektivitas

secara umum menunjukkan sampai seberapa jauh tercapainya suatu


8
tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hidayat (1986) juga

menyebutkan pengertian efeltivitas adalah suatu ukuran yang

menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah

tercapai.

Siagian (2001) menyebutkan efektivitas adalah pemanfaatan

sumber daya, sarana dan prasarana dalam jumlah tertentu yang secara

sadar ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah

barang atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas

menunjukan keberhasilan dari segi tercapai tidaknya sasaran yang telah

ditetapkan. Jika hasil kegiatan semakin mendekati sasaran, berarti

makin tinggi efektivitasnya. (Prasetyo, 2019, p.14)

Jadi dapat disimpulkan bahwa efektivitas adalah suatu tolak ukur

untuk sebuah tujuan yang telah direncanakan atau seberapa efektif

pesan yang ingin disampaikan atau informasi yang ingin disampaikan

tepat sasaran. Semakin tepat informasi yang ingin disampaikan tanpa

adanya gangguan atausalah informasi maka semakin tinggi tingkat

efektivitas informasi tersebut.

Muasaroh (2010) menyebutkan beberapa spek-aspek efeltivitas

antara lain:

1) Aspek tugas atau fungsi, yaitu lembaga dikatakan efektivias

jika melaksanakan tugas atau fungsinya, begitu juga suatu

program pembelajaran akan efektif jika tugas yang

fungsinya dapat di laksanakan dengan baik dan peserta didik

belajar dengan baik.


9
2) Aspek rencana atau program, yang di maksud dengan

rencana atau program disini adalah rencana pembelajaran

yang terprogram, jika seluruh rencana dapat dilaksakan

maka rencana atau program di katakan efektif.

3) Aspek ketentuan dan peraturan, efektivitas suatu program

juga dapat dilihat dari fungsi atau tidaknya aturan yang telah

dibuat dalam rangka menjaga berlangsungnya proses

kegiatannya.

4) Aspek tujuan atau kondisi ideal, suatu program kegiatan di

katakan efektif dari sudut hasil jika tujuan atau kondisi ideal

program tersebut dapat tercapai. (Prasetyo, 2019, p.15)

Makmur (2011) menyebutkan Efektivitas merupakan suatu

pengukuran dengan menggunakan ukuran-ukuran dimana ketepatan

sasaran dapat tercapai sesuai dengan apa yang telah diinginkan.

Adapun komponen-komponen efektivitas dilihat dari beberapa ukuran

ketepatan, sebagai berikut :

5) Ketepatan waktu

Waktu adalah sesuatu yang dapat menentukan

keberhasilan sesuatu kegiatan yang dilakukan dalam

sebuah organisasi tapi juga dapat berakibat terhadap

kegagalan suatu aktivitas organisasi. Penggunaan waktu yang

tepat akan menciptakan efektivitas pencapaian tujuan yang

telah ditetapkan sebelumnya.

2) Ketepatan perhitungan biaya


10
Berkaitan dengan ketepatan dalam pemanfaatan biaya,

dalam arti tidak mengalami kekurangan juga sebaliknya tidak

mengalami kelebihan pembiayaan sampai suatu kegiatan

dapat dilaksanakan dan diselesaikan dengan baik. Ketepatan

dalam menetapkan satuan – satuan biaya merupakan bagian

daripada efektivitas.

3) Ketepatan dalam pengukuran

Dengan ketepatan ukuran sebagaimana yang telah

ditetapkan sebelumnya sebenarnya merupakan gambaran

daripada efektivitas kegiatan yang menjadi tanggung jawab

dalam sebuah organisasi.

4) Ketepatan dalam menentukan pilihan

Menentukan pilihan bukanlah suatu persoalan yang

gampang dan juga bukan hanya tebakan tetapi melalui suatu

proses, sehingga dapat menemukan yang terbaik diantara

yang baik atau yang terjujur diantara yang jujur atau kedua-

duanya yang terbaik dan terjujur diantara yang baik dan jujur

5) Ketepatan berpikir

Ketepatan berfikir akan melahirkan keefektifan sehingga

kesuksesan yang senantiasa diharapkan itu dalam melakukan

suatu bentuk kerjasama dapat memberikan hasil yang maksimal.

6) Ketepatan dalam melakukan perintah

Keberhasilan aktivitas suatu organisasi sangat banyak

11
dipengaruhi oleh kemampuan seorang pemimpin, salah satunya

kemampuan memberikan perintah yang jelasa dan mudah

dipahami oleh bawahan. Jika perintah yang diberikan tidak dapat

dimengeri dan dipahami maka akan mengalami kegagalan yang

akan merugikan organisasi.

7) Ketepatan dalam menentukan tujuan

Ketepatan dalam menentukan tujuan merupakan aktivitas

organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang telah

ditetapkan sebelumnya. Tujuan yang ditetapkan secara tepat

akan sangat menunjang efektivitas pelaksanaan kegiatan

terutama yang berorientasi kepada jangka panjang.

8) Ketepatan ketepatan sasaran

Penentuan sasaran yang tepat baik yang ditetapkan secara

individu maupun secara organisasi sangat menentukan

keberhasilan aktivitas organisasi. Demikian pula sebaliknya, jika

sasaran yang ditetapkan itu kurang tepat, maka akan

menghambat pelaksanaan berbagai kegiatan itu sendiri.

(Prasetyo, 2019, p. 16-17)

b. Komunikasi

Kata komunikasi atau communication dalam bahasa Inggris

berasal dari kata Latin Communis yang berarti “sama”, communico,

communicatio, atau communicare yang berarti “membuat sama” (to

make common). Istilah pertama (communis) paling sering disebut

sebagai asala kata komunikasi,yang merupakan akar dari kata kata


12
Latin lainya yang mirip. Komunikasi menyarankan bahwa suatu

pikiran, suatu makna, atau suatu pesan yang dianut secara sama. Akan

tetapi defenisi-defenisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi

merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut, sepert dalam kalimat “kita

berbagi pikiran”, “kita mendiskusikan makna” dan “kita mengirimkan

pesan”. (Mulyana, 2013, p. 46)

Komunikasi juga sebagai proses simbolik, lambang atau simbol

adalah sesuatau yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya,

berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata

kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya

disepakati bersama, misalnya memasang bendera dihalaman rumah

rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan terhadap

negara. (Mulyana, 2013, p.92)

Komunikasi juga sebagai proses simbolik, lambang atau simbol

adalah sesuatau yang digunakan untuk menunjuk sesuatu lainnya,

berdasarkan kesepakatan sekelompok orang. Lambang meliputi kata

kata (pesan verbal), perilaku non-verbal, dan objek yang maknanya

disepakati bersama, misalnya memasang bendera dihalaman rumah

rumah untuk menyatakan penghormatan atau kecintaan terhadap

negara. (Mulyana, 2013, p.92)

Uchjana (2008) menyebutkan bahwa secara paradigmatis,

komunikasi bisa dilakukan melalui lisan, tulisan, tatap muka ataupun

melalui media massa yang berisi tujuan yang harus terlebih dahulu

direncanakan yang bersifat intensional. (Ulpa, 2014, p. 23)


13
Rogers bersama Lawrence menyatakan dalam Cangara (2011)

bahwa melahirkan sebuah defenisi yaitu komunikasi adalah suatu

proses dimana dua orang atau lebih membentuk atau melakukan

pertukaran informasi dengan satu sama lainnya, yang pada gilirannya

akan tiba saling pengertian yang mendalam. (Marselina, 2016.)

Jadi dari beberapa pengertian komunikasi diatas dapat

disimpulkan bahwa komunikasi adalah penyampaian suatu pesan

kepada khalayak ataupun individu yang mengandung informasi dan

disampaikan melalui sebuah media dan dapat memberikan sebuah efek

kepada penerima pesan tersebut.

c. Efektivitas Komunikasi

Stewart. L. Tubbs dan Silvia Moss, di kutip oleh Jalaludin

Rahmat memberikan pengertian efektivitas dari sudut pandang

komunikasi, yaitu suatu komunikasi dipandang efektif apabila

komunikasi tersebut menimbulkan lima hal, yaitu:

1. Pengertian, artinya penerimaan yang cermat dari isi stimulasi

seperti yang dimaksudkan komunikator.

2. Kesenangan, artinya tidak semua komunikasi ditujukan untuk

menyampaikan informasi dan membentuk pengertian, melainkan

mengupayakan orang agar merasa senang.

3. Mempengaruhi sikap, sikap maupun tindakan orang dengan

menggunakan manipulasi psikologis sehingga orang tersebut

bertindak atass kehendaknya sendiri (komunikasi persuasif).

14
4. Hubungan sosial yang baik, artinya kita tergantung dan

menguhubungkan diri dengan orang lain, ingin mengendalikan

dan dikendalikan, ingin mencintai dan dicintai dengan demikian

dapat menumbuhkan dan mempertahankan yang memuaskan

dengan orang lain dalam interaksi dan asosiasi (incluation),

pengendalian dan kekuasaan (control), cinta dan kasihsayang

(affection).

5. Tindakan, adalah hasil kumulatif seluruh proses komunikasi. Ini

bukan saja memerlukan pemahaman tentang seluruh mekanisme

psikologis yang terlibat dalam proses komunikasi tetapi juga

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku manusia. (Qodriyah,

2017, p. 12-13)

Sedangkan untuk mengukur sebuah efektivitas komunikasi

menurut Cahyana & Suyanto, efektitivitas komunikasi diukur oleh

beberapa dimensi yaitu isi (receiver), isi pesan (content), ketepatan

waktu (timing), saluran (media), format pesan dan sumber (source).

1. Isi (Receiver)

Menurut Hardjana (2000) Penerima pesan merupakan

objek yang diharapkan menjadi penerima pesan, yang menjadi

tolak ukurnya adala ketepatan penerima pesannya, dikatakan

efektif apabila penerima pesan sesuai dengan yang di

inginkan oleh si pemberi pesan tersebut. Setelah penerima

pesan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh si pemberi

15
pesan, selanjutnya adalah melihat kuantitas si penerima pesan

tersebut untuk memenuhi kebutuhan.

2. Isi Pesan (Content)

Hardjana (2000) dimensi isi pesan merupakan

kesesuaian antara apa pesan yang disampaikan oleh si

pemberi psan kepada si penerima pesan, dalam hal ini fakta

dan aktualitas menjadi penentu isi pesan tersebut berupa

informasi yang telah diberikan sebelumnya.

3. Ketepatan Waktu (timing)

Hardjana (2000) dimensi ketepatan waktu adalah

ketepatan pesan yang disampaikan kepada audiens tepat pada

waktunya berdasarkan kondisi dan situasi tertentu.

4. Saluran (media)

Hardjana (2000) dimensi media merupakan saluran

atau perantara yang digunakan untuk menyampaikan pesan

sesuai dengan kebtuhan yang diharapkan oleh si pemberi

pesan.

5. format dan sumber pesan (source)

Hardjana (2000) dimensi format merupakan kesesuai format

antara yang dimaksud oleh si pengirim pesan dengan si

penerima pesan itu sama, kesamaan informasi yang diberikan

dan yang diterima menjadi ukuran pada dimensi ini.

(Syabrina, 2017,

p.5-6)
16
2. Media

a. Sosial Media

Samsul (2009) Kata media berasal dari bahasa Latin, median, yang

merupakan bentuk jamak dari medium secara etimologi yang berarti alat

perantara. Wilbur Schramm mendefinisikan media sebagai teknologi

informasi yang dapat digunakan dalam pengajaran. (Qodriyah, 2019, p.21)

Blacks dan Horalsen berpendapat, media adalah saluran komunikasi

atau medium yang digunakan untuk membawa atau menyampaikan suatu

pesan, di mana medium itu merupakan jalan atau alat dengan mana suatu

pesan berjalan antara komunikator ke komunikan. Sedangkan McLuhan

memberikan batasan yang intinya bahwa media sarana yang disebut saluran,

karena pada hakekatnya media telah memperluas dan memperpanjang

kemampuan manusia untuk merasakan, mendengar dan melihat dalam batas

jarak dan waktu tertentu, kini dengan bantuan media batas-batas itu hampir

menjadi tidak ada. (Miftah, 2013, p.97)

Menurut Ahmad Rohani, Media merupakan segala sesuatu yang dapat

ditangkap oleh indra manusia, yang berfungsi sebagai perantara, sarana atau

alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar). Arsyad juga

menabahkan. media dapat diartikan sebagai perantara atau pengantar pesan,

dari pengirim pesan ke penerimanya. Media disini dapat berupa suatu bahan

(software) dan atau suatu alat (hardware). (Qodriyah, 2019, p.22)

17
Jadi dari beberapa pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa

media merupakan sebuah perantara untuk menyampaikan sebuah pesan

kepada khalayak atau komunikator. Media juga bisa disebut sebagai alat

untuk menyampaikan pesan atau sebagai perantara sebuah pesan, perantara

tersebut bisa berupa hardware ataupun software.

Di zaman dengan teknologi yang sudah berkembang sangat pesat saat

ini, Zaman sudah melahirkan berbagai macam media, seperti sosial

media. Media sosial ini mampu menjadi perantara dari 1 orang ke banyak

orang dan dalam waktu yang singkat. Contoh mesia sosial yang ada saat ini

adalah facebook, whatsapp, twitter, youtube, instagram dan lain lain.

b. Facebook

1) Pengertian

Edwin (2008) menjelaskan bahwa Facebook merupakan situs

yang layanan utamanya adalah layanan jejaring sosial. Jejaring ini

menunjukan jalan dimana mereka berhubungan karena kesamaan

sosialitas, mulai dari mereka yang dikenal sehari-hari sampai dengan

keluarga. (Hakiki, 2019, p.10). Sedangkan menurut cahyono (2009)

Facebook merupakan salah aplikasi social networking yang paling

mudah menambah teman dibanding yang lainnya dan lebih informatif,

bisa saling tukar komentar di foto, di note atau di wall yang kita

tulis.Aplikasi ini mempermudah interaksi sosial dengan orang yang

diinginkan dan menjadi sarana bertukar pengetahuan serta wawasan

antar pengguna Facebook.

18
2) Sejarah Facebook

Facebook adalah situs web jejaring sosial yang diluncurkan

pada 4 februari 2004 dan didirikan oleh Mark Zuckerberg. Seorang

lulusan Harvard dan mantan murid Ardsley High School. Mark

Zuckerberg memperkenalkan “The FB”, Namanya saat itu pada

Februari 2004. Dari kamarnya di asrama Harvard University. Dengan

dibantu beberapa teman, Zuckerberg membuat jejaring mahasiswa

melalui internet agar dapat saling kenal.

Dalam 24 jam, 1.200 mahasiswa Harvard bergabung dan

segera jejaring ini menyebar ke kampus lain. Saat itu Facebook

dibuat terbatas untuk mahasiswa Harvard. Maret 2004 Facebook

diperluas ke Standford, Columbia, dan Yale. Kemudian diperluas

kesemua sekolah dan Universitas yang masuk dalam Ivy League dan

Universitas- universitas di Kanada dan Amerika Serikat. Juni 2004,

Facebook memindahkan markasnya ke Palo Alto, California, AS dan

kini memiliki 500 karyawan. Setelah menciptakan versi SMA pada

September 2005.

Zuckerberg memperluas jaringan Facebook ke para pegawai di

sejumlah perusahaan, seperti Apple Inc dan Microsoft. Masa

keemasan Facebook dimulai setelah pada 26 September 2006 . jejaring

sosial ini dibuka untuk siapa saja yang memiliki e-mail yang valid.

Facebook menjadi salah satu kosakata penting dalam pergaulan sosial

19
ditingkat global. Kalangan profesional, pengusaha, politisi, selebriti,

mahasiswa dan siswa sekolah. Saat ini semakin banyak pengguna

internet yang masuk-masuk dalam situs, yaitu Facebook. (Qodriyah,

2019, p.13-14)

3) Fitur

1) Beranda, Merupakan halaman semua kegiatan atau aktifitas teman

di facebook dimunculkan, seperti update status, foto, video dan

lain lain.

2) Profil, merupakan bagian khusus untuk data diri pribadi seperti

nama, biodata, jumlah teman, foto dan video pribadi.

3) Pesan, Berisi khusus pesan yang dikirimkan dan pesan yang

diterima sesama teman facebook melalui masengger.

4) Komentar, merupakan fitur untuk mengomentari suatu unggahan

yang ada di facebook, fitur ini bisa diaktifkan atauapun tidak oleh

si pengunggah.

5) Like, merupakan fitur untuk memberikan tanda suka terhadapa

suatu postingan yang ada di facebook.

6) Bagikan, berfungsi untuk membagikan suatu unggahan ke beranda

sebdiri maupun mengirimkan unggahan tersebut kepada orang lain

melalui masengger.

3. Media Penyalur Informasi

Menurut yusuf (2014) Dikaitkan dengan lingkungan yang merangsang

timbulnya kebutuhan tersebut, khususnya yang berhubungan dengan

20
seseorang yang dihadapkan pada berbagai media penampung informasi, maka

ada banyak kebutuhan yang bisa dikemukakan, antara lain seperti yang

diusulkan oleh Katz, Gurevitch, dan Haas adalah sebagai berikut :

a. Kebutuhan kognitif. Ini berkaitan erat dengan kebutuhan untuk memperkuat

informasi, pengetahuan dan pemahaman seseorang akan lingkungannya.

Kebutuhan ini didasarkan pada hasrat seseorang untuk memahami dan

menguasai lingkungannya. Di samping itu, kebutuhan ini juga dapat memberi

kepuasan atas hasrat keingintauan dan penyelidikan seseorang.

b. Kebutuhan afektif. Kebutuhan ini dikaitkan dengan pengetahuan estetis, hal

yang dapat menyenangkan, dan pengalaman-pengalaman emosional. Dalam

hal ini, berbagai media dalam hal ini sering dijadikan alat untuk mengejar

kesenangan dan hiburan, misalnya orang membeli radio, televisi, dan

menonton film, tidak lain karena mencari hiburan.

c. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs). Ini dikaitkan

dengan penguatan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan status individu.

Kebutuhan-kebutuhan ini berasal dari hasrat seseorang untuk mencari harga

diri.

d. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs). Kebutuhan ini dikaitkan

dengan penguatan hubungan keluarga, teman, dan orang lain di dunia.

Kebutuhan ini didasari oleh hasrat seseorang untuk bergabung atau

berkelompok dengan orang lain.

21
e. Kebutuhan berkhayal (escapist needs). Ini dikaitkan dengan
kebutuhan-

kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan ketegangan, dan hasrat untuk

mencari hiburan dan pengalihan.

C. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran adalah hasil pemikiran yang rasional berupa uraian

yang bersifat kritis dalam memperkirakan kemungkinan hasil penelitian

yang dicapai dalam mengantarkan penelitian. Kerangka pemikiran penelitian

pada penelitian sebagai berikut :

Gambar 2
Kerangka Pemikiran

Efektifitas Sosial Media Facebook (X)


Efektifitas Sosial
Teori Penerimaan Media(Y)
Informasi 1. Kebutuhan Kognitif
Facebook
2. Kebutuhan Afektif
1. Isi (Receiver)
3.Kebutuhan Integrasi
2. Isi Pesan (Konten) Personal
3. ketepatan Waktu 4.Kebutuhan Integrasi
(Timing) Sosial

4. Saluran (Media) 5. Kebutuhan


Berkhayal
5. Format dan Sumber
Pesan

Sumber : Data Olahan Penulis, 2022

Hipotesis 0 : Tidak ada pengaruh sosial media facebook terhadap penyaluran

informasi kepada pasien Puskesmas Pangkalan Kuras

Hipotesis 1 : Ada pengaruh sosial media facebook terhadap penyaluran informasi

kepada pasien Puskesmas Pangkalan Kuras

22
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Pada penelitian ini metode penelitian penulis adalah kuantitatif.

Sugiyono (2010) menjelaskan pada penelitian kuantitatif, teori atau paradigma

teori digunakan untuk menuntun peneliti menemukan masalah penelitian,

menemukan hipotesis, menemukan konsep-konsep, menemukan metodologi

dan menemukan alat-alat analisis data. Analisis data kuantitatif adalah analisis

yang berupa data yang diperoleh dari responden yang telah dikumpulkan,

kemudian dianalisis dan diolah menggunakan teori statitik sebagai alat

pemecahan masalah yang dihadapi, sehingga metode ini akan memberikan

kepastian dalam mengambil keputusan (Ihsan, 2018, p.8)

B. Jenis dan Bentuk Penelitian

Jenis penelitian penulis ialah deskriptif, jenis penelitian ini dilakukan

untuk menggambarkan permasalahan yang diteliti serta mengintegrasikan data

yang ada secara objektif, sedangkan bentuk penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dimana peneliti turun

langsung ke lapangan untuk mengumpulkan data-data yang diperlukan.

C. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Pangkalan Kuras Keinci, mulai dari bulan

April 2022 sampai bulan Agustus 2022.

23
Tabel 4
Alokasi Waktu Penelitian

Tahun 2022
NO Jenis Apr Mei Jun Jul Agst
kegiatan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

Penyusunan
1 x x x x
proposal
2 Perizinan X
3 Seminar x
Proposal
4 Pelaksanaan x
penelitian
5 Pengolahan x
data
Analisis x
6 dan
penyusunan
Sumber : Datadata
olahan penulis, 2022
7 Laporan x
8 Seminar hasil x

D. Subjek dan Objek Penelitian

Adapun subjek dari penelitian adalah masyarakat Pangkalan Kuras

Kerinci. Sedangkan yang menjadi objek penelitian penulis adalah Efektifitas

Efektifitas Sosial Media Facebook sebagai Media Informasi Terhadap

Penyaluran Informasi Pasien Puskesmas Pangkalan Kuras

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek ataupn wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek-objek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik
24
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti yang dipelajari dan kemuadian

ditarik kesimpulannya. Adapun yang menjadi populasi pada penelitian ini

adalah masyarakat Pangkalan Kuras Kerinci.

2. Sample

Sampel adalah sebagaian atau wakil populasi yang diteliti. Bila

populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua

yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan

waktu. Adapun penetapan jumlah sample pada penelitian ini adalah

menggunakan rumus slovin yaitu :

n: N

1+ne2

n : Jumlah sample N:
Jumlah Populasi
E : Toleransi Error
(10%)

Maka:
n: N
1+ne2

n: 63 221
1+63
221(1
0%)2

n: 63 221
1+63
221x(
0.1)2

n: 63 221
1+63 221
x
(0.01)

n: 63 221 25
1+63
221
n: 100

Maka jumlah sample dalam penelitian ini adalah


sebanyak 100
sample

F. Jenis dan Sumber Data

Dalam penelitian ada dua jenis data yang digunakan yaitu data primer

dan skunder, yang dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Data primer

Data primer adalah data pokok atau data utama yang di peroleh

dari informan dan data nya masih dari tangan pertama (original).

Data nya didapat langsung di lapangan dari subjek penelitian berdasarkan

kuisioner.

2. Data sekunder

Data sekunder yaitu data yang


kepustakaan seperti
diperoleh buku-buku, catatan, bahan
dari dokumen/literatur serta

bacaan lain yang dijadikan teori dalam menganalisa data yang

ditentukan. Bahan kepustakaan tersebut diperlukan guna melengkapi,

menjelaskan, dan menafsirkan data - data primer yang didapat dari

penelitian

26
G. Teknik Pengumpulan Data

Ridwan (2003) dalam Sargimah (2017, p.37) Metode pengumpulan

data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan periset untuk

mengumpulkan data. Penelitian ini berjenis kuantitatif, karena itu

menggunakan metode pengumpulan data berupa kuesioner. Kuesioner

merupakan teknik pengumpulan data dengan cara memberi seperangkat

perpertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab, dan

cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar diwilayah

yang luas.

1. Kuisioner

Silalahi (2012) Kuesioner adalah susatu daftar yang berisi

pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh responden atau

orang tua anak yang ingin diselidiki. (Sargimah, 2017, p.37)

2. Dokumentasi

Kriyatno (2009, p.118) Metode observasi, kuesioner atau

wawancara sering dilengkapi dengan kegiatan penelusuran dokumentasi.

Tujuannya untuk mendapatkan informasi yang mendukung analisis dan

interpretasi data. menganggap Dokumen bisa berbentuk dokumen publik

atau dokumen privat. Dokumen publik misalnya: laporan polisi, berita-

berita surat kabar, transkrip acara TV, dan lainnya.

27
H. Konsep Operasional

Tabel 5
Konsep Operasional

Variabel Teori Dimensi Pernyataan

Penerima pesan adalah


masyarakat umum pangkalan
kuras kerinci
Isi (Receiver)
Informasi yang
dsampaikan khusus pasien
puskesmas pngkalan krnci

informasi yang disampaikan


khusus tentang pasien
puskesmas pangkalan kerinci
Isi Pesan (Content)
Efektivitas
komuni asi informasi yang disampaikan
Sosial Media menurut untuk masyarakat
Facebook Cahyana & pangkalan kuras kerinci
(X) Suyanto
informasi yang disampaikan
Ketepatan Waktu sebelum hari H
(timing)
informasi disampaikan setelah
hari H

Saluran (media) informasi disampaikan melalui


sosial media facebook

informasi yang disampaikan


format dan
sama dengan keadaan di
sumber pesan
lapangan
(source

Penyaluran Kebutuhan Kognitif Informasi yang disampaikan


Informasi sesuai dengan yang diinginkan
Pasien
Puskesmas Teori Informasi
Pangkalan informasi yang disampaikan
Kuras kebutuhan Afektif ringan unuk dicerna dan
dipahami

28
Kebutuhan informasi yang disampaikan
integrasi tidak mengandung SARA
personal
Informasi yang
Kebutuhan
disampaikan menganduk
integrasi Sosial
ajakan untuk sesuatu

Infomasi yang disampaikan


Kebutuhan
sesuai dengan fakta tanpa ada
unsur opini di dalamnya
Berkhayal

I. Teknik Analisa Data

Teknik analisis data menggunakan teknik analisis deskriptif yaitu

uraian yang berupa penggambaran untuk menjelaskan jawaban-jawaban

yang diberikan responden dalam angket atau kuisioner. Jawaban responden

tersebut disajikan dalam bentuk tabel tunggal melalui perhitungan distribusi

frekuensi dan presentase. (Katrina, 2017, p.35) Untuk menghitung

presentase jawaban yang diberikan responden, peneliti menggunakan rumus

presentase sebagai berikut:

P = F x 100%
N

F = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya N

= Jumlah Frekuensi

P = Angka Persentase

Dengan tolak ukur sebagai berikut:

81% – 100% = Sangat efektif

29
61% – 80% = Efektif

41% – 60% = Cukup efektif

21% – 40% = Kurang efektif

1% – 20% = Tidak efektif

Data-data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisis dalam beberapa

tahap sebagai berikut :

1. Uji Validitas

Uji validitas merupakan pernyataan sampai sejauh mana yang dapat

ditampung pada pada kuesioner dapat mengukur apa yang ingin diukur dan

digunakan untuk mengetahui kelayakan dalam suatu angket/kuesioner dalam

mendefenisikan suatu variabel.

2. Uji Reabilitas

Uji reabilitas merupakan kosistensi atau kestabilan skor suatu

instrumen penelitian terhadap individu yang sama, dan diberikan dalam waktu

yang berbeda. Wright-stone menulis bahwa reabilitas sebagai suatu perkiraan

tingkatan (degree) kosistensi atau kestabilan antara pengukuran pertama

dengan menggunakan instrumen yang sama. ( Yusuf, 2014:242 ).

3. Uji Hipotesis

Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan diterima secara

signifikan atau ditolak, maka dapat diuji menggunakan statistik uji t hitung

dan t tabel. jika hitung > dari t tabel, maka Ho dan Ha ditolak, artinya tidak

ada pengaruh yang signifikan (Morrison, 2012).

30
Uji hipotesis suatu pernyataan format mengenai hubungan antara

variabel dan diuji secara langsung. Melakukan uji hipotesis berarti melakukan

uji signifikan yang berarti peneliti harus menentukkan untuk menerima atau

menolak hipotesis nol. Jika Ho diterima, maka Ha harus ditolak. Dan jika Ho

ditolak, maka Ha harus diterima (Morrison, 2012:283).

a. Analisis Regresi linear sederhana

Analisa Regresi linear sederhana merupakan teknik statistic untuk mengetahui

pengaruh variabel bebas terhadap variabel terkait, tujuan untuk melihat besarnya

pengaruh secara kuantitatif dari suatu perubahan kejadian (x) terhadap lain (y),

dimana dalam penelitian ini dikonverasikan untuk menguji ada tidaknya pengaruh

tayangan sinetron terhadap sikap masyarakat.

Untuk mengujinya valid atau tidaknya data dapat menggunakan bantuan SPSS

pada komputer. Teknik analisis yang digunakan sesuai model diatas adalah regresi

dimana dari variabel dependen dapat diperoleh dari hasil survei yang

perhitungannya akan menggunakan Skala Likert.

b. Uji t (uji Persial)

Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel

indenpen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Uji t digunakan

untuk mengetahui apakah variabel-variabel indenpenden secara persial berpengaruh

nyata atau tidak terhadap variabel dependen. Derajat Signifikan yang digunakan

adalah 0,05. Apabila nilai signifikan lebih kecil dari derajat kepercayaan maka kita

menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa suatu variabel indenpenden

secara parsial mempengaruhi Variabel dependen.

31
Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan 0,05 (a=5%) penerimaan atau

penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria.

(a) Jika nilai signifikan > 0,05 , maka hipotesis ditolak ( Koefisien Regresi tidak

signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai

pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen

(b) Jika nilai signifikan < 0,05, maka hipotesis diterima (Koefisien regresi tidak

signifikan ). Ini berarti secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh

secara signifikan terhadap variabel dependen.

32
DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Mulyana, D. (2013). Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung : PT. Remaja


Rosdakarya.

SUMBER JURNAL

Azzahrani, M. (2018). Strategi Komunikasi Pemasaran Kementrian Pariwisata


Indonesia dalam Pesona Indonesia Melalui Youtobe. Jurnal Manajemen
Komunikasi. 2.(2). 144-161

Leonita, E. (2018). Peran Media Sosial dalam Upaya Promosi Kesehatan. Jurnal
Vokasi dan Teknologi. 18 (2). 25

Marseilina, L. (2016). Komunikasi Antarbudaya Di Kalangan Mahasiswa Etnik


Papua Dan Etnik Manado Di Universitas Sam Ratulangi Manado. Jurnal
Komunikasi. Vol 5 (3)

Miftah, M. Sebagai Upaya Peningkatan Kemampuan Belajar Siswa. Penelti Bidang


Pendidikan pada BPMB kemdikbud.

Ihsan, A. (2018). Efektivitas Komunikasi Akun Facebook @Erjemedia Dalam


Menyebarkan Informasi Dakwah Sumber Skripsi. Jurnal Ilmu Komunikasi.
Vol 5 (1)

Ulpa, M. (2014). Komunikasi Antarbudaya Di Kalangan Mahasiswa Etnik Papua


Dan Etnik Manado Di Universitas Sam Ratulangi Manado. Universitas
Syarif Hidayatullah.
Qadryah, A. (2019). Efektifitas Facebook Sebagai Media Dakwah (Studi Kasus
mahasiswa komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah Institut
Agama islam Negeri Salatiga Tahun 2019). Institut Agama Islam Negeri
Salatiga. Salatiga

Imamah, D. (2017). Efektivitas Penggunaan Facebook Untuk Membangun Hubungan


Interpersonal (Studi Kasus Mahasiswa Iain Sultan Maulana Hasanuddin
Banten, Fakultas Ushuluddin Dakwah Dan Adab). Jurusan Komunikasi
dan Penyiaran Islam. Universitas Islam Negeri Sultan Maulana hasanudin.
Banten

33
Prasetyo, W. (2017). Efektifitas Media Sosial Facebook Sebagai Media Informasi
Edukatif Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah Dan
Komunikasi Uin Suska Riau. Jurusan Ilmu Komunikasi. Universitas Islam
Sultan Syarif Qasim. Riau
Hakiki, B. (2019). Facebook Dan Pengaruhnya Terhadap Perilaku Sosial
Masyarakat Dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Di Kelurahan
Yosomulyo Kecamatan Metro Pusat). Jurusan Hukum Ekonomi Syariah.
Institut Agama Islam Negeri Metro.

SUMBER WEBSITE

Lidwina, A. (2021). Facebook, media Sosial paling Banyak Digunakan di Dunia.


Diakses pada 19 juni 2021
pada https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/facebook-media-
sosial- paling-banyak-digunakan-di-dunia

https://pelalawankab.bps.go.id/statictable/2020/01/20/112/-jumlah-penduduk-
menurut-jenis-kelamin-dan-desa-kelurahan-di-kecamatan-pangkalan-kuras-
keadaan-tengah-tahun-2018.html

34

Anda mungkin juga menyukai