Disusun Oleh :
SASKIA
NIM: F120029
COVER............................................................................................................ i
HALAMAN PENGASAHAN........................................................................ ii
DAFTAR ISI................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1. Latar Belakang............................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah.......................................................................... 6
1.3. Tujuan Dan Manfaat Penelitian..................................................... 6
BAB II KAJIAN TEORI................................................................................ 8
2.1 Ruang lingkup komunikasi............................................................. 8
2.1.1 Definisi Komunikasi.............................................................. 8
2.1.2 Unsur Komunikasi................................................................. 9
2.1.3 Bentuk Komunikasi............................................................... 9
2.1.4 Tujuan Komunikasi............................................................... 11
2.1,5 Fungsi Komunikasi................................................................ 11
2.1.6 Konsep Literasi Media........................................................... 12
2.1.7 Hoax dan Misinformasi......................................................... 14
2.1.8 Mafindo.................................................................................. 15
2.1.9 Pemilihan Umum Tahun 2024............................................... 17
2.2 Kajian Teori.................................................................................... 19
2.2.1 Teori James W. Potter............................................................ 19
2.3 Penelitian yang Relevan................................................................. 21
2.4 Kerangka Pikir................................................................................ 22
METODOLOGI PENELITIAN.................................................................... 27
3.1. Jenis Penelitian.............................................................................. 27
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian........................................................ 27
3.3. Subjek Penelitian........................................................................... 27
3.4. Teknik Penentuan Informasi.......................................................... 27
3.5. Sumber dan Jenis Data................................................................... 27
iii
3.5.1. Sumber Data........................................................................ 27
3.5.2. Jenis Data............................................................................ 28
3.6. Teknik Pengumpulan Data............................................................ 28
3.7. Teknik Analisi Data....................................................................... 29
3.8. Teknik Keabsahan Data................................................................. 30
3.9. Desaian operasional Penelitian...................................................... 33
3.10. Konseptualisasi............................................................................ 35
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 36
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Saat ini masyarakat Indonesia berada pada era digital dan teknologi
masyarakat kini dapat dengan cepat memperoleh informasi dari berbagai sumber.
untuk mampu membedakan informasi yang dapat dipercaya atau tidak (Natalia,
2020).
terhadap berita bohong atau hoaks dengan tujuan untuk menghentikan penyebaran
berita bohong. MAFINDO memiliki rekam jejak yang baik dalam upaya melawan
mafindo menjadi satu dari 87 organisasi pemeriksa fakta mitra IFCN (Saidah,
2020).
Intenet Indonesia (2019), disebutkan bahwa pada tahun 2018 terdapat 171,17 juta
1
jiwa penduduk Indonesia yang menggunakan internet, angka ini merupakan
64,8% dari total populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 264,16 juta orang.
Data ini menunjukkan bahwa internet sudah menjadi bagian hidup dari
aktifitas yang awalnya tidak dilakukan dengan bantuan internet, menjadi aktifitas
yang dilakukan dengan internet. Salah satu contoh aktifitas tersebut adalah
kabar, masyarakat yang telah mengenal internet lebih memilih untuk mengakses
internet guna mencari informasi yang dibutuhkan. Hal ini juga disebutkan oleh
layanan artikel dalam menggunakan internet, hal ini berarti jumlahnya lebih dari
untuk mengakses layanan artikel, juga didukung oleh banyaknya penyaji berita
(media massa) tradisional yang mulai melakukan konvergensi. Tidak hanya itu,
banyak penyaji berita baru yang hanya menggunakan media berbasis daring
Hidayat (2019) pada website amsi.or.id, jumlah media siber di seluruh Indonesia
MAFINDO hadir sebagai gerakan sosial akibat adanya suatu kondisi yang
dianggap dapat merusak kesatuan bangsa, yaitu virus hoaks melalui situs
sosial ini merupakan upaya kolektif yang bertujuan untuk kepentingan bersama
2
atau mencapai tujuan bersama melalui media sosia. Fadjar Hari M adalah
hoaks yang tersebar di masyarakat pada umumnya agar tak mudah terprovokasi
terhadap adanya berita yang belum jelas kebenaranya di media” (Munif, 2020).
mengajak masyarakat untuk lebih cerdas dan bijak dalam menggunakan media
sosial serta bergotong royong untuk mencegah virus hoaks yang beredar di media
hoaks, jika tidak segera ditangani, akan dapat menjadi bom waktu yang berbahaya
paling sering menjadi pembahasan saat ini dan memiliki dampak yang besar
Januari 2019 ditemukan 109 hoaks, dengan rincian 58 hoaks politik, 7 hoaks
kriminalitas, dan 19 bertema lain. Jumlah itu meningkat jika dibandingkan dengan
3
hoaks." literasi media dipercaya sebagai solusi atas masalah hoaks. Jalan utama
melalui literasi media. Tujuan literasi media adalah memberi kita kontrol yang
lebih besar atas interpretasi terhadap muatan pesan media yang merupakan hasil
Literasi media juga dapat dikatakan mendidik masyarakat untuk memilih dan
dari media massa dengan selektif dan bisa berpikir kritis tidak menelan mentah-
membedakan mana informasi yang benar dan mana informasi yang palsu atau
hoax belaka (Krisanjaya, 2019). Selain strategi individu juga dibutuhkan bantuan
kesadaran publik berkaitan dengan isi media yang bermasalah dan untuk
4
dan memiliki peran yang semakin besar dalam kehidupan modern. Literasi media
teks media dirancang untuk memberikan dampak pada masyarakat. Media tidak
untuk memengaruhi rasa aman masyarakat dan persepsi mereka terhadap ancaman
dengan bijaksana. Organisasi ini menjadi salah satu aktor utama dalam
media di era digital dan keberadaan MAFINDO sebagai salah satu upaya utama
untuk mengatasi masalah ini. Dengan memahami peran MAFINDO secara lebih
merupakan informasi atau berita bohong dari sumber yang tidak dapat dipercaya
dan tidak dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya, serta yang secara sengaja
dibuat oleh oknum tertentu dengan tujuan tertentu (Marsuki,2024). Hal ini tidak
5
terlepas dari penggunaan media online, khususnya media sosial, dalam kampanye
(Hakim, 2023).
selama 2023 dengan hoaks politik sebanyak dengan 1.292, 645 di antaranya
adalah hoaks terkait Pemilu 2024. Jumlah hoaks politik tersebut dua kali lipat
lebih banyak dibandingkan hoaks sejenis pada musim Pemilu 2019 sebanyak 644.
Persentase hoaks politik pada 2023 sebanyak 55.5% yang ditemukan Mafindo,
2024).
Semua calon presiden dan calon wakil presiden menjadii sasaran utama
hoaks politik. Hoaks tentang mereka ada yang bernada positif (melebih-lebihkan
narasi hoaks, sebanyak 206 bernada positif, dan 116 bernada negatif. Selanjutnya
Ganjar Pranowo (63 positif, 73 negatif), Gibran Rakabuming Raka (12 positif, 74
negatif), Prabowo Subianto (28 positif, 66 negatif), Moh. Mahfud MD (44 positif,
5 negatif), dan Muhaimin Iskandar (17 positif, 5 negatif) (Media Indonesia, 2024)
6
Septiaji menyebut topik hoaks yang paling banyak ditemukan adalah
penolakan terhadap kandidat (10.7%), dan karakter atau gaya hidup negatif
kandidat (7.3%). Sedangkan isu kecurangan pemilu sebesar 5% dan isu SARA
3.9%.
memperkuat kerja sama dengan berbagai platform digital menjelang Pemilu 2024.
Budi menyebut, hal itu bertujuan agar ruang digital Indonesia bisa bebas dari
media sosial berisi narasi pemilu damai. Ia pun mengimbau, jika ada informasi
mengatasi berbagai informasi yang tidak akurat dalam menyikapi pemilu 2024.
Informasi yang tidak akurat atau informasi Hoax pastinya akan menciptakan
7
1.2.1 Bagaimana Analisis peran MAFINDO sebagai media literasi dalam
berikut:
1. Secara Teoritis
referensi atau rujukan bagi mahasiswa yang ingin melakukan penelitian Analisis
2. Secara Praktis
Analisis peran MAFINDO sebagai media literasi dalam mencegah informasi hoax
3. Secara Metodologis
8
peran MAFINDO sebagai media literasi dalam mencegah informasi hoax
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
ruang lingkup dari keilmuan yang bisa tersebut, komunikasi merupakan suatu
bidang dari keilmuan besar yang bisa dikatakan cukup kompleks dalam
gagasan) dari suatu pihak kepada pihak lain. Pada umumnya komunikasi
dilakukan secara lisan atau verbal yang dimengerti oleh kedua pihak. Komunikasi
berasal dari bahasa latin yakni communis yang berarti sama. Communico,
pesan dan orang yang menerima pesan. Oleh sebab itu, komunikasi bergantung
pada kemampuan kita untuk dapat memahamu suatu dengan yang lainnya.
orang dapat dipahami dari pihak lain. Akan tetapi, komunikasi hannya akan
efektif apabila pesan yang disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima
pemahaman dari seseorang, suatu tempat, atau sesuatu kepada sesuatu, tempat
10
atau orang lain”. Sehingga komunikasi memperoleh pengaruh dan mengalami
komunikasi adalah proses berbagi makna melalui prilaku verbal dan nonverbal
yang dilakukan oleh dua orang atau lebih” (Mulyana (2015). “ komunikasi
tertentu kepada orang lain dan sesudah menerima pesan kemudian memberikan
yaitu :
Who, dalam konteks ini dipahami sebagai sumber (informasi) atau sering
unsur ini berkaitan dengan media atau sarana yang digunakan dalam
proses komunikasi itu. Media ini berkaitan dengan seluruh alat (perangkat) yang
11
digunakan dalam membantu lancarnya proses komunikasi itu seperti surat kabar,
Unsur ini berkaitan dengan siapa yang menerima pesan atau informasi itu
komunikan.
Unsur ini pada dasarnya berkaitan dengan respon audiens atau khalayak
1. Komunikasi pribadi
dari dua jenis. Komunikasi pribadi yang pertama adalah komunikasi antarpribadi
12
(interpersonal communication) yang merupakan komunikasi yang berlangsung
sendiri. Pada umumnya pola komunikasi dengan diri sendiri terjadi dengan diri
2. Komunikasi kelompok
merupakan komunikasi tatap muka yang dilakukan tiga atau lebih individu guna
3. Komunikasi massa
melalui saluran-saluran media massa seperti seurat kabar, radio, televisi, film yang
tujuan komunikasi adalah lawan bicara agar mengerti dan memahami maksud
13
makna pesan yang akan disampaikan. Menurut Effendy (2015) ada empat
komunikasi, yaitu :
1. Mengubah sikap (to change the attitude), yaitu sikap individu atau kelompok
2. Mengubah pendapat atau opini (to change opinio), yaitu pendapat atau
terima
3. Mengubah perilaku (to change the bahavior), yaitu perilaku individu atau
4. Mengubah masyarakat (tu change the society), tingkan sosial individu atau
terima.
Menurut Lutfi Basi yang dikutip dalam e-book pengantar ilmu komunikasi oleh
orang lain.
14
Sebagai sarana pendidik, komunikasi menjadi penyampaian ide dan
literasi media merupakan seperangkat perspektif yang digunakan secara aktif saat
(Kominfo,2018). Literasi media/media literacy terdiri dari dua kata, yakni literasi
membaca dan menulis atau dengan kata lain melek media aksara sedangkan media
dapat diartikan sebagai suatu perantara baik dalam wujud benda, manusia,
peristiwa, maka literasi media dapat diartikan sebagai kemampuan untuk mencari,
(Baroro, 2016).
15
Potter dalam bukunya yang berjudul “Media Literacy” (2005:34)
secara aktif ketika individu mengakses media dengan tujuan untuk memaknai
pesan yang disampaikan oleh media. Tallim menyatakan bahwa media literacy
adalah kemampuan untuk menganalisis pesan media yang menerpanya, baik yang
com/2008/09/17/media-literacy/).
Literasi media tidak hannya berupa media cetak saja tetapi ada berbagai
Literasi ini sudah umum dan sering dijumpai di mana-mana, literasi ini
format.
Selain film, radio juga menjadi salah satu media pendekatan melalui radio,
tetapi tidak hanya bersifat menghibur, juga bisa menyampaikan suatu informasi.
video pada zaman moderen melalui dilirik karena video game bisa memengaruhi
16
2. Tujuan Literasi Media
a. Melakukan perbaikan dan meningkatkan kehidupan para individu. Hal ini bisa
dilihat dari upaya literasi media untuk menghilangkan efek negatif yang
pendidikan
mengatakan tujuan yang paling dasar dari literasi media adalah sikap otonomi
kritikal dalam hubungan dengan sama media, mulai dari tanggu jawab sosial,
apresiasi dan akspresi estetika, advokasi sosial, harga diri, hingga kompetensi
pengguna (Maghfiroh,2019).
(Wardle, 2017). Misinformasi yakni informasi yang memang tidak benar atau
17
sahih dan dapat dipercaya. Sejatinnya tidak ada tujuan buruk bagi mereka yang
2017).
sederhana dimaknai sebagai berita bohong, Berita yang tidak sesuai dengan
dapat memicu tindakan yang merugikan. Oleh karena itu, penting bagi masyarakat
terjadi dan menyebar karena beberapa sebab, mulai dari yang sekedar humor dan
Informasi hoax atau berita palsu memiliki banyak makna dan paling erat
berhubungan dengan mis informasi yang dibuat secara sengaja untuk menipu para
18
sebenarnya, dengan cara membanjiri suatu media melalui pesan yang salah agar
bisa menutupi pesan yang benar Pesan yang disampaikan dapat berupa informasi
Ireton, Posetti dan UNESCO, (2018) mendefiniskan Fake news sebagai berita
palsu yang mengandung informasi yang sengaja menyesatkan orang dan memiliki
informasi dalam fake news juga tidak memiliki landasan faktual, tetapi disajikan
misalnya dengan langsung menudingkan jari ke pihak tertentu. Isinya pun bisa
diambil dari berita media resmi, hanya saja diubah-ubah agar menimbulkan
cermatilah alamat URL situs dimaksud. Apabila berasal dari situs yang belum
19
Menurut catatan Dewan Pers, di Indonesia terdapat sekitar 43.000 situs di
Indonesia yang mengklaim sebagai portal berita. Dari jumlah tersebut, yang sudah
terverifikasi sebagai situs berita resmi tak sampai 300. Artinya terdapat setidaknya
puluhan ribu situs yang berpotensi menyebarkan berita palsu di internet yang
mesti diwaspadai.
3. Periksa fakta
Perhatikan dari mana berita berasal dan siapa sumbernya? Apakah dari
institusi resmi seperti KPK atau Polri? Sebaiknya jangan cepat percaya apabila
pembaca tidak bisa mendapatkan gambaran yang utuh. Hal lain yang perlu
diamati adalah perbedaan antara berita yang dibuat berdasarkan fakta dan opini.
Fakta adalah peristiwa yang terjadi dengan kesaksian dan bukti, sementara opini
adalah pendapat dan kesan dari penulis berita sehingga memiliki kecenderungan
Di era teknologi digital saat ini, bukan hanya konten berupa teks yang bisa
dimanipulasi, melainkan juga konten lain berupa foto atau video. Ada kalanya
20
5. Ikut serta grup diskusi anti- hoaks
misalnya Forum Anti Fitnah, Hasut, dan Hoax (FAFHH), Fanpage & Group
Di grup-grup diskusi ini, netizen bisa ikut bertanya apakah suatu informasi
merupakan hoaks atau bukan, sekaligus melihat klarifikasi yang sudah diberikan
oleh orang lain. Semua anggota bisa ikut berkontribusi sehingga grup berfungsi
2.1.8. Mafindo
yang berawal dari Forum di media sosial Facebook dari FAFHH (Forum Anti
Fitnah, Hasut, dan Hoax) yang dibuat oleh Harry Sufehmi pada tahun 2015, untuk
Juniarto, Faisal Aditya dan Septiaji Eko mendirikan MAFINDO dan disahkan
melalui dokumen No. 1 Tanggal 19 November, 2016 oleh [SK (Surat Keputusan)
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia. Sejak diluncurkan 5 tahun lalu,
dengan MAFINDO sebagai pemeriksa fakta terus meningkat dari berbagai kota di
seluruh Indonesia.
21
MAFINDO adalah organisasi yang bergerak pada bidang pemeriksaan
fakta dan telah menerima status pemeriksa fakta ter verifikasi oleh IFCN
(International Fact Checking Network) pada 20 Oktober 2019 dan telah menjadi
pemeriksa fakta yang menjadi mitra IFCN. Selain itu, MAFINDO dipercaya oleh
Google dan Youtube sebagai trusted flagger untuk periksa fakta dan sebagai mitra
literasi digital oleh Google. MAFINDO juga telah dipercaya oleh Facebook
sebagai pemeriksa fakta pihak ketiga dan flagger. Telah bermitra dengan AMSI
MAFINDO juga telah menjadi mitra dengan banyak organisasi lain, TV, media,
dan organisasi profesi jurnalis, untuk kerja-kerja literasi digital. Pada akhir tahun
2020 MAFINDO dipercaya oleh Internews dan USAID agar membentuk sebuah
siber yang aman dengan membangun kepercayaan antara media dan masyarakat
umum.
beredar pada masyarakat. Menjadi bagian dari Divisi Periksa Fakta dalam
tentang literasi media berbentuk video atau media lainnya. Masih berada di dalam
Program MEDIA, Divisi Literasi Media juga bekerja sama dalam mengedukasi
22
dengan media utamanya adalah buku dimana di dalamnya terdapat konten seperti
infografis dan konten edukasi lainnya, mafindo juga memiliki visi & misi yaitu :
a. Visi Mafindo
Mewujudkan dunia media sosial Indonesia yang positif dan bersih dari
fitnah, hasut dan hoaks serta mewujudkan masyarakat yang aktif damai dan
b. Misi Mfindo
hoaks dan tidak mudah untuk menyebar ulang berita di media sosial sebelum
memastikan bahwa informasi tersebut benar, sesuai dengan data dan fakta.
Republik Indonesia termasuk penyebaran isu SARA (suku agama ras dan antar
golongan).
4) Bekerja sama dengan pihak lain dalam upaya memerangi hoaks dan ujaran
kebencian.
mencapai tujuannya.
23
6) Menjadi perkumpulan yang mengabdi tanpa pamrih mewujudkan dunia media
sosial dan kemasyarakatan yang positif dan bersih dari fitnah, hasut, dan hoaks
dan kesemestaan.
hilangnya hak pilih masyarakat, maraknya politik uang, kampanye hitam, dan
pemilu yang tidak sesuai aturan.1 Dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang
Selain eksistensi Bawaslu sebagai pengawas, terdapat fungsi lain dari Bawaslu
24
Pemilihan umum (Pemilu) sebagai instrumen demokrasi merupakan
anggota Dewan Perwakilan Daerah, Presiden dan Wakil Presiden, dan untuk
memilih anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah serta untuk pemilihan Kepala
Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Gubernur, Bupati dan Walikota). Yang
dilaksanakan secara langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil dalam negara
Pemilu didefinisikan sebagai kegiatan peserta Pemilu atau pihak lain yang
ditunjuk oleh Peserta Pemilu untuk meyakinkan pemilih dengan menawarkan visi,
politik dan struktur sosial masyarakat' Mengutip pendapat Rose dan Mossawir,
maupun tidak langsung, sebagai wahana umpan balik antara pemilik suara dan
rakyat. Secara umum sistem pemilu dikenar dan dipraktikkan di banyak negara
25
variannya, sistem campuran dan sistem lain yang mengarami perkembangan
Untuk menjamin agar pemilu berjalan sesuai dengan ketentuan dan asas
dalam melakukan pengawasan pemilu ini adalah bentuk dari penggunaan hak
warga negara untuk mengawal hak pilihnya. Kemudian, kegiatan pemantauan ini
juga merupakan upaya kontrol dari publik untuk menjaga suara dan kedaulatan
(Suntara, 2022).
Teori Literasi Media oleh James W. Potter (2004). James W. Potter adalah
orang yang memperkenalkan teori literasi media pada tahun 2004. Tujuan dari
prinsip teori literasi media adalah membantu khalayak atau pengguna media untuk
tujuan komersial dan politik. di balik gambar atau pesan media, dan memeriksa
26
siapa yang bertanggung jawab atas pesan atau ide yang tersirat dalam pesan atau
seseorang membuka diri terhadap media dan menafsirkan makna pesan yang
fenomena media yang memiliki banyak sisi yaitu organisasi media, konten media
yang kita miliki maka semakin banyak pula fenomena media yang terlihat.
semakin banyak pula konteks yang dapat digunakan untuk membantu dan
pemrosesan informasi. Ini juga merupakan bentuk dan makna konstruksi yang
bersangkutan. Lokus pribadi terdiri dari tujuan dan kendali. Tujuan membentuk
tugas pemrosesan informasi dengan menentukan apa yang akan diterima dan apa
yang akan diabaikan. Semakin jelas tujuan yang ditetapkan maka semakin mudah
informasi yang diperoleh, maka semakin cepat tujuan dapat tercapai. Namun
lokus yang lemah (Anda tidak mengetahui tujuan tertentu dan energi kontrol Anda
27
yaitu memungkinkan media untuk mengeksplorasi Anda dan mengontrol
mengenali kata dan maknanya sesuai maknanya atau tidak. Memiliki kemampuan
yang kecil dan sebagian lagi mempunyai kemampuan yang besar. Tanpa latihan,
pemisahan informasi yang benar, (2) pencocokan makna yang berarti pencocokan
28
(3) konstruksi; sesuai dengan urutan pemrosesan informasi. Pengolahan informasi
yang perlu dikeluarkan dan diabaikan. Setelah itu, makna pesan perlu dikonstruksi
dengan mengetahui makna setiap simbol dan definisi kata yang diungkapkan serta
informasi yang diterima berkaitan satu sama lain. (Potter, 2013). Singkatnya,
media perlu diidentifikasi. Jika konsumen memiliki kemampuan literasi yang baik
maka mereka tidak akan terkena dampak negatif dari media. Bahkan, individu
akan mampu menyaring dan membedakan informasi mana yang dapat dipercaya
atau tidak.
akhir.
29
2. Rintis Mulyaning Ati, Albertus Rhangga, Puti Anggraini, Hendra Eka
sebagai literasi digital yang dilakukan MAFINDO pada kasus “berita hoaks
bendera merah putih pertama yang dikibarkan berasal dari kain seprei dan kain
3. Riza Dwi Maqruf, (2020) “Bahaya Hoaks dam Urgensi Literasi Media: Studi
tingkat literasi media rendah, sehingga penelitian tentang literasi media ini
sejatinya melengkapi riset tentang hoaks dan literasi media yang pernah
2018; Silalahi, Bestari, & Saputra, 2017; Tsaniyah & Juliana, 2019). Riset-
berpikir untuk memperkuat fokus persihal yang melatar belakangi penelitian ini.
30
Penelitian kualitatif memerlukan landsan yang mendasar agar peneliti dapat
tearah.
dalam mencegah informasi hoax dalam pemilihan umum tahun 2024. Teori yang
digunakan dalam penelitian ini adalah teori literasi media yang dicetus oleh James
W. Potter pada tahun 2004, dimana teori ini yang digunakan dalam penelitian ini
umum tahun 2024. Teori ini menyoroti pentingnya pemahaman yang mendalam
pemilihan umum.
media yang cerdas dan aktif, serta agen perubahan positif dalam masyarakat.
31
b. Locus Pribadi/Pengendalian Diri
peningkatan lokus pribadi. Lokus pribadi sendiri adalah kesadaran diri akan
sebuah informasi, apakah baik untuk di terima dan disebarkan atau tidak. Hal ini
mengembangkan pemahaman yang lebih baik tentang pesan yang mereka terima
melalui media, serta memungkinkan mereka untuk membuat keputusan yang lebih
mengelola informasi. Pemrosesan informasi mempunyai tiga tugas rinci, yaitu (1)
32
mengidentifikasi pesan-pesan yang perlu dikeluarkan dan diabaikan. Setelah itu,
makna pesan perlu dikonstruksi dengan mengetahui makna setiap simbol dan
definisi kata yang diungkapkan serta informasi yang diterima berkaitan satu sama
oleh Mafindo serta perubahan perilaku yang mungkin terjadi sebagai hasil dari
hoaks.
dalam mencegah informasi hoax pemilihan umum tahun 2024, maka kerangka
33
Analisi peran mafindo sebagai media literasi dalam
mencegah informasi hoax menjelang pemilihan
umum tahun 2024
34
BAB III
METODE PENELITIAN
untuk meneliti pada objek yang alamiah, dimana peneliti adalah istrumen kunci,
data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekanankan makna
untuk menganalisis terkait analisis peran mafindo sebagai media literasi dalam
1. Subjek
Subjek yang di maksud dalam penelitian ini yang akan di teliti yaitu,
mahasiswa dan politik mafindo. Iforman yang di maksud dalam penelitian ini
adalah orang utama yang banyak mengetahui informasi atau data yang sedang di
teliti yang akan di mintai sebagai narasumber ialah mahasiswa dan politik
mafindo.
35
2. informan
dalam media literasi media dalam mencegah infomasi hoax pemilihan umum
2024.
pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang apa
yang di harapkan. Sementara itu dalam prosedur sampling yang paling penting
adalah bagiaman menentukan informasi kunci (key informan) atau status sosial
tertentu yang syarat informasi. Memilih sampel, dalam hal ini informan kunci atau
situasi sosial lebih tatap dilakukan dengan sengaja atau bertujuan, yakni dengan
purposive sampling
Sumber data dalam penelitian ini adalah berupah kata-kata, dan tindakan.
Menurut sujarweni (2014) mengungkapkan sumber data adalah subjek dari mana
asal data penelitian itu diperoleh. Jadi sumber data merupakan informasi yang
diperolah peneliti untuk menjawab pertannyaan dalam penelitian yaitu data primer
dan sekunder.
1. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langusng
dari sumber data asli. Dan dapat berupa opini subyek orang secara individual
36
atau kelompok. Data primer ini dapat dikumpulkan dengan dua metode, yaitu:
2. Data sekunder merupakan data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung
melalui media perantara. Pada umumnya, data sekunder diperoleh dari riset
Jenis data yang digunakan penelitih adalah data kualitatif, jenis data ini
mejelaskan dengan kata-kata yang diperoleh dari hasil informasi yang diteliti.
mengetahui teknik pengumpulan data maka peneliti tidak akan mendapatkan yang
akan memenuhi standar data yang diterapakan. Pengumpulan data dapat dilakukan
dengan berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari
settingnya data dapat dilakukan pada setting ilmiah, dirumah dengan berbagai
responden, pada suatu seminar,diskusi, dijalan dan lain-lain. Bila dilihat dari
sumber primer dan sekunder. Sumber primer merupakan sumber data yang
langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain
37
1. Wawancara
ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam satu topik
tertentu. Di dalam wawancara ini terdapat dua metode wawancara yaitu terstruktur
2. Observasi
dimana dilakukannya pengamatan secara langsung oleh peneliti agar lebih mampu
memahami konteks data dalam keseluruhan situasi sosial sehinnga dapat diperoleh
3. Dokumentasi
dengan cara mencatat data-data yang telah. Metode dokumentasi merupakan salah
cenderung merupakan data primer atau data yang langsung didapatkan dari pihak
agar nanti tinggal dibubuhkan tanda cek ditempat yang telah disesuaikan
(Hardani, 2020).
38
3.7. Teknik Analisis Data
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat
kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.
yang diperoleh akan banyak. Pada tahap awal peneliti melakukan penjelajahan
secara umum terhadap situasi sosial/objek yang diteliti, semua yang dilihat dan
didengar direkam semua. Dengan demikian peneliti akan memperoleh data yang
39
2. Reduksi Data (Data Reduction)
banyak, kompleks dan rumit. Untuk itu perlu segera dilakukan analisis data
melalui reduksi data, Mereduksi data berarti merangkum, memilih dan memilih
hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran
yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk selanjutnya, dan mencarinya
bila diperlukan.
data. Dalam penelitian kualitatif, data yang disajikan dalam bentuk teks yang
bersifat naratif.
sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran
suatu objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga diteliti
manjadi jelas.
40
penelitian kualitatif, yaitu perpanjangan, pengamatan, peningkatan ketekunan,
diskusi dengan teman, triangulasi, analisis kasus negatif, dan member check.
Keenam cara menguji kredibilitas tersebut dalam penelitian ini peneliti memilih
data dari berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Oleh karena
itu terdapat triangulasi sumber, triangulasi untuk pengumpulan data dan waktu.
Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data yang dilakukan dengan cara
Maka dalam hal ini, dalam penelitian di mafindo dan masiswa Peneliti
dokumentasi.
Teknik
NO Unit Struktur kerangka data pengumpulan
data
1 Analisis peran Observasi
mafindo sebagai Wawncara
media literasi dalam Dokumentasi
mencegah hoax
pemilihan umum 2024
2 Struktur pengetahuan Bagaimana cara mafindo Wawancara
literasi media menjadikan media literasi Dokumentasi
dalam mencegah informasi
41
hoax
3 Pribadi/pengendalian Seperti apa pengendalian Wawancara
diri diri mafindo untuk dokumentasi
mencegah informasi hoax
4 Alat pemprosesaan Bagaimana proses mafindo Wawancara
dalam mengelolah Dokumentasi
informasi
5 Aliran kerja Bagaimana mafindo Wawancara
pemprosesan membedakan informasi Dokumentasi
informasi yang benar atau tidak
3.10. Konseptualisasi
Literasi media berasal dari bahasa inggris yaitu media literacy, terdiri dari
dua suku kata media berarti media tempat pertukapan pesan dan literacy berarti
melek, kemudian dikenal dalam istilah Literasi Media. Dalam hal ini literasi
media merujuk kemampuan khalayak yang melek terhadap media dan pesan
2. Mafindo
yang berawal dari Forum di media sosial Facebook dari FAFHH (Forum Anti
Fitnah, Hasut, dan Hoax) yang dibuat oleh Harry Sufehmi pada tahun 2015, untuk
Hoax merupakan informasi, kabar, berita yang palsu atau bohong. hoax
yaitu informasi yang dibuat-buat atau direkayasa untuk menutupi informasi yang
42
sebenarnya. Sedangkan Misinformasi adalah informasi yang keliru, tapi orang
4. Pemilihan umum
melalui pemilihan umum itu adalah yang berasal dari rakyat, dijalankan sesuai
43
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Simarmata, J., Iqbal, M., Hasibuan, M. S., Limbong, T., & Albra, W. (2019).
Hoaks dan Media Sosial: Saring Sebelum Sharing. Yayasan Kita Menulis.
Dr. Muhadam Labolo Teguh Ilham, S.Stp, 2015, Partai Politik dan Sistem
Pemilihan di Indonesia, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Nugroho, Eko S, 2019 : Hoaks dan Media Sosial: Saring Sebelum Sharing.
Yayasan Kita Menulis
Milyane, T. M., Darmaningrum, K., Natasari, N., Setiawan, G. A., Sembiring, D.,
Irwanto, I., ... & Putri, M. S. (2023). LITERASI MEDIA DIGITAL.
44
Potter, James. W. (2004). Theory of Media Literacy: a Cognitive Approach :
SAGE Publications
Allcott, Hunt & Gentzkow, Matthew. (2017). Social Media and Fake News in the
2016 Election. Journal of Economic Perspectives Vol 31, No. 2, Spring
2017.
Baroroh., S., dan Kurniawan., J., (2016). Literasi Media Digital Masasiswa
Universitas Muhammadiyah Bengkulu.
Izharsyah, R.J. Anshori.,A. dan Rudianto. (2023) Dampak Literasi Politik dan
Pemilu 2024 Bagi Pemilih Pemula terhadap Pengendalian Informasi Hoax.
Maqruf, D., R., (2020). Bahaya Hoaks dan Urgensi Iiterasi Media : Studi Pada
Mafindo Solo Raya.
45
Nugroho, Septiaj, E. (2017) Upaya Masyarakat Anti Fitnah Indonesia
Mengembalikan Jatidiri Bangsa Dengan Gerakan Anti Hoax. PT. Mizan
Pustaka.
Suntara, A., R., Winanda Kusuma, W., dan Permatasari, B. (2022). Peningkatan
Pengawasan Partisipatif Masyarakat Desa dalam Pelaksanaan Pemilu
Serentak Tahun 2024 melalui Penyuluhan Hukum.
Wijaya, S. H., Pawito, P., Yudiningrum, F., Alkhajar, E. N., & Sulihyantoro, A.
(2020). Workshop Pendidikan Literasi Media Tentang Hoaks Di Ormas
Islam Perempuan Aisyiyah. Prosiding Konferensi Nasional Pengabdian
Kepada Masyarakat dan Corporate Social Responsibility (PKM-CSR), 3,
753-765.
Wardle, C. (2017). Fake news . It’ s complicated. Medium,First Draft, hal. 1–6.
Internet
file:///C:/Users/Aspire%203%20Slim/Downloads/BAB%20III.%20Identifikasi
%20Data.pdf
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/11/29/hoaks-di-media-sosial-
meningkat-jelang-kampanye-pemilu-2024
https://www.cnbcindonesia.com/tech/20190516191935-37-73041/survei-
pengguna-internet-di-ri-tembus-17117-juta-jiwa
https://mediaindonesia.com/politik-dan-hukum/648446/mafindo-temukan-hoaks-
politik-meningkat-tajam-jelang-pemilu-2024
46