Anda di halaman 1dari 43

STRATEGI KOMUNIKASI PT.

PUPUK SRIWIDJAJA PALEMBANG


DALAM MENYAMPAIKAN INFORMASI MELALUI APLIKASI e-PAS

Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan


Ujian Akhir Semester Ilmu Komunikasi

Diajukan Oleh:

MICHAEL VANETY

07031382025227

Dosen Pengampu:

Oemar Madri Bafadhal, S. Ikom, M. Si

JURUSAN ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2022

1
2

DAFTAR ISI

COVER .............................................................................................................. 1

DAFTAR ISI ...................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................... 10

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................ 10

1.4 Manfaat Penelitian ...................................................................................... 10

1.4.1 Manfaat Teoritis ....................................................................................... 10

1.4.2 Manfaat Praktis ......................................................................................... 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ...................................................................... 12

2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................................... 12

2.2 Landasan Teori ............................................................................................ 17

2.2.1 Strategi...................................................................................................... 17

2.2.2 Komunikasi ............................................................................................... 19

2.2.3 Unsur-unsur Komunikasi........................................................................... 20

2.2.4 Proses Komunikasi .................................................................................... 21

2.2.5 Fungsi Komunikasi ................................................................................... 22

2.2.6 Strategi Komunikasi .................................................................................. 23

2.2.7 Fungsi Strategi Komunikasi ...................................................................... 23

2.2.8 Tujuan Strategi Komunikasi ...................................................................... 24

2.2.9 Tahapan dan Proses Strategi Komunikasi .................................................. 24

2.2.10 Mengelola informasi................................................................................ 26


3

2.3 Kerangka Teori ............................................................................................ 26

2.4 Teori Straregi Komunikasi Yang Digunakan ................................................ 27

2.5 Kerangka Berpikir ........................................................................................ 28

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 30

3.1 Definisi Konsep ........................................................................................... 30

3.2 Rancangan Penelitian ................................................................................... 31

3.3 Fokus Penelitian ........................................................................................... 32

3.4 Unit Analisis ................................................................................................ 33

3.4.1 Unit Analisis dan Unit Obeservasi ............................................................. 33

3.5 Key Informan dan Informan Terpilih ............................................................ 33

3.6 Data dan Sumber Data.................................................................................. 35

3.6.1 Data .......................................................................................................... 35

3.6.2 Sumber Data ............................................................................................. 35

3.7 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 36

3.8 Teknik Keabsahan Data................................................................................ 36

3.9 Teknik Analisis Data .................................................................................... 37

KESIMPULAN ............................................................................................... 39

SARAN ............................................................................................................. 40

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 41


4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Beberapa instansi yang ada diIndonesia trutama di Kota Palembang yang


bergerak di berbagai bidang baik negeri maupun swasta mulai memperhatikan
pentingnya kemajuan teknologi seiring kemajuan zaman. Dalam mengelola berita
dan informasi di dalam lembaga, cukup penting membangun relasi dengan
masyarakat dan menimbulkan pemikiran positif di mata masyarakat. Karena
pergerakan dinamika organisasi tidak bisa dipisahkan dari aktivitas organisasi
lainnya, maka salah satu kebutuhan akan ketersediaan informasi sangatlah penting.
Informasi yang tepat, relevan, dan akurat sangat membantu suatu lembaga dalam
menjalankan program kerjanya atau tujuan ke depan. Informasi dibutuhkan secara
cepat, teliti dan akurat.

Informasi mencakup pertanyaan, pemberitahuan, atau pemikiran dari


individu, organisasi, atau publik. Tentu saja, perusahaan dan organisasi swasta atau
pemerintah memiliki departemen operasional, termasuk departemen hubungan
masyarakat, yang bertujuan untuk mengembangkan perusahaan dan
memperkenalkannya kepada masyarakat luas. Selain menyediakan, lembaga harus
mengutamakan keterbukaan agar tidak menstigmatisasi masyarakat secara negatif
karena kurangnya informasi. Dalam konteks kehumasan, komunikasi dapat
digunakan secara tidak langsung maupun secara langsung. Komunikasi tatap muka
lebih mudah karena proses penyampaian pesan dilakukan secara tatap muka.
Kedua, komunikasi tidak langsung membutuhkan media.
5

Setiap perusahaan dapat memberikan informasi kepada masyarakat melalui


berbagai jenis media, begitu juga masyarakat dapat mengaskses jenis informasi di
berbagai media. Media yang sering digunakan humas dalam suatu perusahaan
adalah media internal. Menurut Rossady Ruslan, menyebutkan bahwa ada tiga jenis
media internal humas yaitu majalah (magazine), tabloid, bulletin perusahaan, dan
siaran berita (news letter) (Ruslan, 2012: 20).

Pupuk Sriwidjaja Palembang merupakan subjek kajian yang dipilih oleh


penulis dan anak perusahaan BUMN PT. Pupuk Indonesia didirikan sebagai
pelopor pembuatan pupuk urea di Indonesia. Pupuk Sriwidjaja Palembang di Jalan
Walikota Palembang Zen merupakan instansi yang bergerak di bidang industri
pupuk lokal. Pupuk Sriwidjaja Palembang juga menjual dan memasok produk
seperti pupuk urea. Selain melayani pelanggannya, PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang juga mensyaratkan penggunaan media untuk melengkapi produksi dan
kegiatan lain di dalam instansi.

Kehadiran media internal di dalam perusahaan memungkinkan penyebaran


berbagai informasi penting secara cepat, terutama kinerja, peningkatan kualitas
layanan dan laporan kinerja perusahaan. Setelah melalui serangkaian proses
penulisan, tidak ada alasan untuk meragukan kualitas informasi yang diberikan.
Agar fungsionalitas media internal berfungsi, konten media internal harus
dirancang untuk melakukannya. Beberapa media internal yang dimiliki oleh PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang adalah media massa berupa media cetak dan milik
Humas. Media massa saat ini tidak hanya didominasi oleh media elektronik dan
cetak. Dengan kemajuan teknologi yang pesat, media penerbitan baru yang disebut
Internet muncul saat ini. Media ini berfungsi sebagai media yang digunakan
masyarakat untuk menyampaikan informasi yang mereka butuhkan. Melalui
internet, Anda dapat mengakses berbagai informasi.
6

Dalam perkembangan zaman, internet mengalami kemajuan yang sangat


luas. Dengan menuliskan kata kunci di bagian pencarian, masyarakat bisa
mendapatkan segala informasi yang diperlukan. Meliputi informasi mengenai dunia
pendidikan sampai berita politik international. Hal tersebut yang membuat internet
semakin sangat digemari masyarakat luas karena telah memenuhi informasi yang
dibutuhkan.

Dengan berkembangnya internet, Pupuk SriWijaja Palembang juga semakin


berkembang. Dalam hal ini tercermin pada media cetak yang memiliki relasi
dengan media online dan menggunakan fasilitas internet sebagai bentuk
penyampaian informasi. Hasil wawancara penulis dengan staff humas PT. Pusri
yaitu Ibu Sri Lestari, Bulletin Pusri terbit selama 3 bulan sekali per tahunnya.
Dengan adanya kebijakan perusahaan mengenai perkembangan media massa serta
mengurangi terjadinya penumpukan bulletin di setiap unit kerja Pusri pada tahun
2016 mencetak 4000 eksemplar per 3 bulan kini semakin berkurang hal ini
disebabkan kurangnya budaya membaca di setiap unit kerja. Karyawan hanya
tertarik untuk melihat gambar pada bulletin serta membaca intinya saja. Maka untuk
mengefisiensi cetakan, PT. Pusri sekarang sedang bertahap mengurangi cetakan
dimana tahun 2018 cetakan bulletin berkurang menjadi 1500 eksemplar, dan saat
ini sedang dalam masa transisi menjadi masa bulletin digital. Mulai tahun 2019,
bulletin dicetak menjadi 100 eksemplar saja, bahkan bisa berkurang.
7

Data penerbitan bulletin Pusri Tahun 2016-2019 oleh Departemen Humas

NO Tahun Realisasi Jumlah terbit

1 2016 1 4000
eksemplar

2 2017 1 2.000
eksemplar

3 2018 1 1.500
eksemplar

4 2019 1 100 eksemplar

Sumber: Hasil wawancara penulis dengan staff humas PT. Pusri

Perkembangan media online yang dialami PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


tanpa terhenti pada adanya internet saja, hadirnya media internal perusahaan yakni
Twitter dan Instagram, ternyata diterima dengan baik oleh masyarakat luas.
Kemudian seiring perkembangan zaman PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang juga
meluncurkan aplikasi e-PAS (Solusi Kebutuhan Agribisnis Anda) menjadi langkah
pemecahan masalah agroindustri dan pertanian.

Semakin berkembangnya ilmu pengetahuan informasi dan teknologi


informasi yang sangat cepat telah terjadinya sebuah era baru, yaitu era Revolusi
Industri 4.0. Era Revolusi ini memberatkan digital data yang terintegrasi dengan
manufaktur sebagai kolaborasinya. Kemajuan ini sangat memberi perubahan pada
berbagai bidang usaha, termasuk bidang pertanian. Satu diantara lain tujuan
Revolusi Industri 4.0 di bidang pertanian adalah memajukan efesinsi, efektifitas dan
produksifitas dibidang agribisnis. Pada era transformasi digital, pelaku usaha
berlomba lomba memanfaatkan teknologi digital terbaru untuk meraih keuntungan
sebesar-besarnya. Dengan memanfaatkan teknologi akan berdampak kepada
8

manajemen lebih fleksibel, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi biaya


poduksi dan operasional.

Gambar Tahapan Perkembangan Revolusi Industri

Collaborative economic adalah realita market di mana konsumen saling


mengandalkan satu sama lain untuk memenuhi kebutuhan mereka, salah satu
contohnya taksi konvensional yang mulai ditinggalkan seiring dengan
berkembanganya aplikasi sharing kendaraan, layaknya gocar dan grab car. Dunia
digital mempermudah supply dan demand untuk bertemu tanpa harus membuat
badan usaha yang dimana membutuhkan usaha dan birokrasi yang panjang. Hal ini
juga hampir terjadi di semua lini bisnis, termasuk perhotelan, dimana pemilik
rumah dapat menyewakan kamar mereka dengan bergabung di aplikasi Airbnb.
kemajuan teknologi memberikan disrupsi digital pada dunia bisnis. Secara harfiah
Collaborative economic adalah giving, swapping, borrowing, trading, renting, dan
sharing untuk suatu produk dan jasa dimana aplikasi berbasis web bertindak sebagai
middle man, mempertemukan orang yang membutuhkan dan orang yang
9

menggadakan. Kunci dari sharing economic adalah middle man berbasis web,
dimana mereka mendapatkan banyak keuntungan dengan besarnya frekuensi
transaksi digital. Middleman bertindak sebagai network orchestrator membuat
sebuah ekosistem yang didasarkan kepada trust dan track record dari suatu aplikasi
digital.

Perusahaan seperti Pusri yang menghadapi tantangan ekonomi digital harus


bertransformasi untuk memanfaatkan basis pelanggan yang ada untuk menciptakan
ekosistem digital yang memanfaatkan merek dan jaringan pasar yang ada.
Ekosistem digital juga memberikan nilai tambah bagi pelanggan. Misalnya,
pelanggan dapat dengan mudah melakukan pemesanan dan mendapatkan informasi
terbaru tentang layanan dan produk.

Pusri tidak hanya menjual urea atau NPK miliknya, tetapi juga jasa yang
mutlak dibutuhkan konsumen terkait pertanian dan agroindustri. Aplikasi e-PAS
memungkinkan konsumen untuk melihat produk yang diproduksi oleh perusahaan
dan memilih layanan saran pemupukan yang cocok untuk tanah dan tanaman
mereka. Misalnya konsumen memiliki tanah tetapi tidak memiliki pupuk melalui e-
PAS PT. Pusri membantu konsumen belajar tentang tanah yang mereka miliki. PT
juga. Pusri akan mengunjungi lokasi Anda untuk mengumpulkan sampel tanah dan
membawanya ke pusat penelitian PT. Pushri. Aplikasi e-PAS (Solution to Your
Agribusiness Needs) yang menjawab semua pertanyaan PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang, aplikasi e-PAS ini akan memandu Anda melalui langkah-langkah
pembuahan yang baik dan benar. Saat ini penggunaan e-PAS merupakan strategi
komunikasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang yang telah beroperasi telah
dipromosikan menjadi pengusaha, koperasi dan petani agribisnis di wilayah kerja
PT. Pupuk Sriwijaya Palembang. Dari pernyataan yang sudah dijelaskan maka
penulis tertarik untuk mengajukan Skripsi ini dengan judul “Strategi Komunikasi
PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam penyampaian informasi melalui
Aplikasi e-PAS”
10

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun bisa merumuskan


permasalahan tersebut seperti:

Bagaimana strategi komunikasi yang dimiliki oleh PT. Pupuk Sriwidjaja


Palembang untuk menyampaikan informasi dan berita melalui Aplikasi e-PAS ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk mengetahui siasat komunikasi yang


dimiliki oleh PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam penyampaian informasi dan
berita melalui aplikasi e-PAS.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Teoritis

● Diharapkan penelitian ini dapat membantu menambah jumlah kajian


ilmu komunikasi khususnya bidang kehumasan terkait perannya
dalam pengelolaan informasi dan berita di PT. Pupuk Sriwijaya
Palembang.
● Penelitian ini diharapkan bisa menyempurnakan literatur penelitian
tentang tugas hubungan masyarakat untuk mengelola informasi dan
berita di PT. Pupuk Sriwijaya Palembang.
● Penelitian ini yang bertujuan untuk memperdalam penelitian ilmu
komunikasi dalam bidang kehumasan.
11

1.4.2 Manfaat Praktis

● Diharapkan penelitian ini bisa membantu menambahkan kajian


ilmu komunikasi khususnya bidang kehumasan terkait perannya
dalam pengelolaan informasi dan berita di PT. Pupuk Sriwijaya
Palembang.
● Diharapkan untuk penelitian ini dapat melengkapi literatur
penelitian tentang tugas humas dalam mengelola berita dan
informasi di PT. Pupuk Sriwijaya Palembang.
● Hasil penelitian ini diharapkan menjadi hal positif bagi masyarakat,
dalam memberikan masukan terhadap kinerja Aplikasi E-PAS PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Peneliti yang melakukan penelitian tentang strategi komunikasi aplikasi e-PAS


(Solution to Your Agribusiness Needs) harus mengkonfirmasi pemahaman mereka
tentang penelitian sebelumnya. Penyampaian Informasi kepada Publik.
Berdasarkan penelitian terdahulu dan contoh penelitian terdahulu, kita dapat
memperoleh penelitian dengan topik yang mirip dengan penelitian saat ini.
Pencarian awal didasarkan pada temuan peneliti.

Tabel Penelitian Terdahulu

1 Judul Penelitian Strategi Humas DPRD Kota Makassar


Sosialisasikan Program Pengaduan Aspirasi
Masyarakat Kota Makassar (AJAMMA)

Hasil Penelitian 1) Hubungan masyarakat DPRD Kota Makassar


melaksanakan strategi komunikasi dengan
mahasiswa sebagai target utama kelompok/audiens
dan menulis pesan dalam struktur satu situs
menggunakan metode pengajaran dan redundansi.
Penggunaan media elektronik, media cetak dan
internet. 2) Beberapa hambatan sosialisasi ini telah
muncul. Kurangnya kesadaran masyarakat akan
manfaat program aplikasi Ajamma dan masalah
server aplikasi yang masih sering dipelihara
membuat aplikasi Ajamma secara umum tidak dapat
diakses.

12
13

Persamaan Penelitian ini menggunakan metode penelitian


kualitatif dengan cara mengumpulkan data primer
dan data sekunder. Selain itu penelitian juga
memakai konsep teori yang sama.

Perbedaan Dalam penelitian ini membahas tentang peran humas


dalam keterbukaan informasi ke publik, dan tidak
membahas pihak internal.

2 Judul Penelitian Siasat Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan KCP


Pangkep dalam mensosialisasiakan Program
layanan Pensiun.

Hasil Penelitian Kajian ini menunjukkan bahwa strategi Pankep KCP


BPJS Ketenagakerjaan dalam mensosialisasikan
sistem pensiun adalah mengidentifikasi atau
mengenali tujuan yang ingin dicapai untuk
menciptakan informasi. Dalam hal ini UU BPJS
Ketenagakerjaan, Peraturan Pemerintah (PP),
Peraturan Ketenagakerjaan (PMTK) Visi dan Misi
BPJS Ketenagakerjaan, Manfaat Skema Jaminan
Pensiun, Tata Cara Pendaftaran, Sanksi Apabila
Perusahaan Tidak Mengikutsertakan Karyawan pada
Skema Jaminan Pensiun, Dinas Daerah Kota dan
metode sosialisasi pelayanan sosial dan terkoordinir,
penggunaan media BPJS Ketenagakerjaan KCP
Pankep masih mengandalkan media BPJS
Ketenagakerjaan pusat. Di sisi lain, kendala yang
dihadapi BPJS Ketenagakerjaan KCP Pangkep
dalam mensosialisasikan Program Jaminan Pensiun
14

adalah menetapkan tujuan dan menyiapkan


informasi yang akan dikirimkan apabila peserta
sosialisasi bukan anggota yang bertanggung jawab
atas pengolahan data di dalam perusahaan. Itu dia.
BPJS Ketenagakerjaan KCP Pangkep tidak meliput
materi berita karena pengalaman pengolahan
informasi relevan perusahaan dalam menentukan
bagaimana mencocokkan waktu dan jadwal antara
BPJS Pangkep dengan instansi terkait.

Persamaan Penelitian ini menggunakan metode yang sama yaitu


metode kualitatif. Dengan cara mengumpulkan data
primer dan data sekunder. Konsep teori pada
penelitian ini menggunakan konsep teori yang sama.

Perbedaan Pebedaan dengan penelitian tersebut objek


penelitanya. Dimana penelitian tersebut meneliti
program Makassar tidak rantasa sedangkan pada
penelitian ini meneliti Aplikasi E-PAS PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang.

3 Judul Penelitian Strategi Komunikasi Kantor Staf Presiden Republik


Indonesia Dalam Menyosialisasikan Situs
www.lapor.go.id

Hasil Penelitian Dilihat dari hasil penelitian, Tim Unit Pengelola


LAPOR! belum pernah diteliti sebelum
mempromosikannya yang memakai nilai-nilai
komunikasi pada saat melakukan perencanaan.
Promosi ini dilaksanakan dengan menggunakan
media sosial maupun kegiatan dilapangan. Saat
melakukan peninjauan ulang Tim Unit Pengelola
15

LAPOR! Tolak ukur keberhasilan suatu Kinerja


Utama Pelaporan diberikan kepada Deputi I dan
Kepala Staf Kepresidenan dan akan ditindaklanjuti
dengan tuntas dan cepat yang membutuhkan tiga
sampai lima hari kerja.

Persamaan Menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan


kualitatif.

Perbedaan 1) Lebih fokus terhadap pengaduan dari masyarakat


tidak membahas pihak internal.

2) Menggunakan konsep strategi komunikasi Hafied


Cangara

3) Menggunakan paradigma konstruksivisme

4 Judul Penelitian Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam


Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Gresik

Hasil penelitian Kajian ini menunjukkan bahwa Duta Wisata Gresik


merupakan pelaksana pembinaan dan komitmen,
Duta Wisata Gresik berfungsi sebagai pusat
informasi pariwisata, Duta Wisata Gresik sebagai
media pengenalan pariwisata, dan Duta Wisata
Gresik berperan sebagai Duta Wisata Kabupaten
Gresik. Ini menunjukkan bahwa Anda adalah duta
dari Biro Urusan Kebudayaan. Daya tarik wisata
kota yang tinggi menyebabkan kekurangan tenaga
kerja yang dimiliki oleh duta wisata Gresik.

Persamaan Sama – sama mengunakan penelitian kualitatif, dan


sama memakai pendekatan deskriptif kualitatif
16

Perbedaan Pada penelitian ini menggambarkan fokus terhadap


strategi komunikasi duta wisata dalam
mensosialisasikan pariwisata di Kabupaten Gresik
maupun mengetahui indikator maupun yang menjadi
penghambat duta wisata dalam mensosialisasikan
pariwisata di Kabupaten Gresik.

5 Judul Penelitian Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi


Humas PT. PLN (PERSERO) APJ Surakarta Untuk
Meyakinkan Pelanggan Dalam Kampanye
Penggunaan Produk PLN Prepaid

Hasil penelitian Temuan menunjukkan bagaimana strategi PLN


untuk mempromosikan penggunaan produk prabayar
PLN diimplementasikan (menentukan tujuan
konsumen, menemukan metode yang cocok, dan
menyediakan informasi untuk berkomunikasi).
memutuskan dan menemukan media komunikasi
yang tepat). PLN ditujukan untuk konsumen
pascabayar berdaya rendah (450 VA, 900 VA, 1300
VA) dan seluruh pelanggan baru. PLN
mengutamakan metode penyampaian pesan yang
berdampak kepada konsumen. Pada dasarnya
informasi yang disampaikan oleh PLN, termasuk
prabayar, mengutamakan keleluasaan dalam
menggunakan listrik prabayar dan tentunya
menyerukan penggunaan listrik prabayar sebagai
solusi yang lebih cerdas. Informasi disebarluaskan
melalui media cetak, media elektronik, media
eksternal, dan publisitas langsung. Meyakinkan
17

konsumen dengan metode persuasi (stimulus sosial,


kognitif, motivasi dan reaksi).

Persamaan Penelitian ini memakai metode yang sama yaitu


metode kualitatif.

Perbedaan Memakai metode persuasi (Sosial, kognitif,


motivasi, dan stimulus respons) Penelitian ini hanya
membahas tentang produk baru PLN yaitu Prepaid.

Sumber: www.scholar.google.co.id (Diolah oleh peneliti).

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Strategi

Berdasarkan Strategi KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), strategi


adalah suatu disiplin ilmu dalam menerapkan sumber daya suatu negara untuk
melaksanakan suatu kebijakan tertentu. Mencermati kata tersebut, strategi berasal
dari bahasa Yunani strategia (stratos = tentara, agein = memimpin). Jadi strategi
yang dimaksud adalah seperti memimpin pasukan. Berikutnya adalah kata
Strategos yang berarti pemimpin militer. Dari sini dapat disimpulkan bahwa strategi
adalah konsep militer yang dapat diartikan sebagai cara pemimpin untuk
memutuskan strategi (seni jenderal), yang juga dapat dikatakan sebagai cara terbaik
untuk memenangkan perang. Dalam perkembangannya, rencana tersebut
digunakan tidak hanya oleh komunitas militer, tetapi juga oleh para ahli di bidang
ekonomi, matematika, sejarah, dll. Namun, untuk menyelesaikan masalah yang ada,
para ahli berkumpul untuk masalah hubungan yang paling penting. Jadi
kembangkan strategi dan gunakan sumber daya komunikasi yang ada untuk
mencapai tujuan yang diharapkan. Strategi dapat diartikan sebagai upaya untuk
mencapai tujuan jangka panjang.
18

Penjabaran strategi menurut para ahli memiliki pengertian yang bervariasi


dan beragam, antara lain sebagai berikut:

A. Penjabaran strategi yang dituturkan oleh S. Sumarsono, strategi ialah ilmu


dan seni yang mengembangkan kekuatan (ekonomi, sosial-budaya,
ideologi, hankam, dan politik) yang dipakai agar bisa mencapai tujuan.
B. Rr. Suhartini dan A. Halim menjabaran strategi melalui buku manajemen
pesantren, strategi merupakan cara dimana lembaga atau organisasi akan
memperoleh tujuannya, sesuai dengan kesempatan yang ada dan masalah
yang timbul dari lingkungan eksternal harus dihadapi, serta kemampuan
internal.
C. Penjabaran strategi yang dituturkan oleh Onong Uchjana Effendi, strategi
yaitu cara untuk mencapai tujuan yang sudah direncanakan, tetapi dalam
mencapai tujuan, strategi tidak berjalan sebagaimana mestinya yang
memberikan arah saja, strategi seharusnya dapat memperlihatkan cara
operasionalnya.
D. Stephen Robbins menjabarkan strategi, dikutip oleh Morissan melalui
bukunya “pengantar public relations strategi menjadi humas profesional”
mendefinisikan strategi berperan untuk menentukan tujuan jangka panjang
instansi sebagai penentu arah kegiatan serta mencapai data-data yang
dibutuhkan untuk mencapai sebuah tujuan.

Menurut pendapat para ahli, bisa disimpulkan bahwa maksud dari strategi
merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan yang yang telah direncanakan, dengan
memperhitungkan ancaman dan peluang yang akan dihadapi.
19

Suatu alat yang digunakan organisasi untuk mencapai tujuan adalah


pengertian strategi , maka strategi mempunyai beberapa sifat, sebagai berikut:

1. Unfiled, menyatakan semua divisi dalam perusahan atau organisasi


2. Bersifat menyeluruh mencakup seluruh aspek dalam organisasi adalah
Complex
3. Integral, seluruh strategi akan sesuai dari seluruh tingkatan.

Jika suatu strategi organisasi telah memiliki beberapa ciri di atas, maka dapat
dikatakan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai pada saat menerapkan
aktivitasnya. Oleh karena itu, kita dapat melihat pentingnya strategi dalam suatu
organisasi untuk kelancaran kegiatan yang ingin dicapai.

2.2.2 Komunikasi

Communication atau komunikasi berasal dari bahasa Latin communis yang


artinya “sama”, communication, communicare, atau communico berarti “membuat
sama”. Sedangkan penjabaran Barelson dan Steiner dikutip oleh Jalaluddin
Rakhmat, komunikasi merupakan: “penyampaian informasi, ide, emosi,
keterampilan, dan seterusnya, melalui penggunaan simbol, kata, gambar, angka,
grafik, dan lain-lain”.

Deskripsi Harold Dwight Lasswell tentang proses komunikasi secara umum


menggambarkan siapa? Apa? saluran yang mana? milik mereka? Apa konsekuensi
atau efeknya? (Siapa mengatakan apa pada saluran apa yang memengaruhi siapa?).
Sedangkan menurut penjabaran Onong Uchjana Effendy, komunikasi ini adalah
cara penyampaian informasi berupa simbol-simbol yang memiliki makna, serta
pikiran dan perasaan berupa himbauan, pesan, harapan, informasi, kepercayaan,
dan sebagainya dari rakyat. digunakan sebagai pedoman untuk seseorang
diterapkan pada orang lain. Dilakukan secara langsung atau tidak langsung melalui
saluran media dengan tujuan mengubah cara pandang, tindakan dan sikap. Di sisi
lain, pernyataan Edwin B. Flippo di Mancu Negara (2011:145) Menjabarkan bahwa
20

Komunikasi tersebut dapat membentuk sikap orang lain tentang mendapatkan ide,
pesan, atau gagasan yang ingin disampaikannya.

Menurut pemahaman mengenai pengertian komunikasi yang dijabarkan


oleh beberapa ahli, dapat penulis simpulkan bahwasannya komunikasi proses
penyampaian informasi secara langsung dan tak langsung, dari penyampai pesan
kepada penerimaan pesan baik verbal maupun non verbal.

2.2.3 Unsur-unsur Komunikasi

Menurut Laswell, Proses komuniksi melibatkan beberapa indikator-


indikator komunikasi, yakni:

1. Komunikator (communicator, source, sender)


Komunikator merupakan orang yang menyampaikan informasi dan pesan
kepada penerima pesan atau komunikan. Komunikator dapat perorangan,
kelompok, bahkan institusional.

2. Pesan (message)
Pesan merupakan gagasan, informasi, dan lain-lain yang disampaikan oleh
penyampai pesan atau komunikator yang bersifat verbal, media cetak, media online,
gambar, maupun lambang atau simbol lainnya.

3. Media (channel, media)


Media adalah cara yang digunakan oleh pengirim pesan (komunikator) untuk
menyampaikannya kepada penerima pesan (komunikator). Media yang digunakan
tidak hanya bahasa, tetapi juga media komunikasi lainnya seperti televisi atau
internet.
21

4. Komunikan (communican, receiver)


Komunikator adalah orang yang menerima pesan dari pembawa pesan
(komunikator) melalui proses komunikasi. Hal yang sama berlaku untuk
komunikator. Komunikator dapat berupa individu, kelompok, atau institusi.

5. Efek (effect, impact, influence)


Hasil yang ditimbulkan melalui sebuah proses komunikasi disebut efek.
Misalnya, terdapat perubahan pandangan penerima pesan (komunikan) terhadap
masalah.

2.2.4 Proses Komunikasi

Komunikasi di luar proses bukanlah hal yang mudah, sekalipun tampak


hanya berupa pertukaran pesan antara komunikator sebagai pengirim pesan dan
komunikator sebagai penerima pesan. Karena proses komunikasi ini tidak sepele,
penelitian komunikasi dapat dibagi menjadi beberapa jenis. Komunikasi paling
sederhana dapat dibagi menjadi dua fase:

1. Komunikasi Primer, merupakan cara penyampian perasaan atau gagasan


seseorang kepada orang lain melalui lambang (symbol) sebagai media
penyampai pesan. Dari sekian banyak bentuk dan jenis simbol, bahasa
adalah proses komunikasi yang paling banyak digunakan.
2. Komunikasi Sekunder, adalah suatu cara yang digunakan untuk
menyampaikan pesan melalui seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan suatu alat, khususnya media kedua setelah gambar yang
merupakan media primer. Pendekatan percakapan ini dilakukan karena
pengirim pesan (komunikan) agak jauh dari komunikan atau memiliki
jumlah yang terlalu banyak, sehingga mereka tidak dapat berbicara secara
primer (tatap muka) (Effendy, 2014).
22

Menurut Wilbur Schramm, suatu prosedur percakapan dapat berdaya guna


jika pengirim pesan (komunikator) dan penerima pesan (komunikan) memiliki
pengalaman yang sama. Hal ini disebabkan karena sajian tempat yang tidak biasa
membuat komunikan lebih mudah mengenali makna pesan yang disampaikan
melalui komunikator.

2.2.5 Fungsi Komunikasi

Robbins dan Judge yang dikutip oleh Wibowo (2013:242) menuturkan


bahwa komunikasi memiliki 4 (empat) kegunaan antara lain:

A. Kontrol

Komunikasi memiliki fungsi yang berguna untuk mengendalikan kegiatan


komunikasi yang dilakukan oleh seseorang.

B. Motivasi

Dalam proses penyampaian informasi yang dilaksanakan oleh


komunikator dan komunikan informasi yang diterima dapat dimengerti dengan
mudah, hal ini dapat menjaga motivasi yang akan timbul dari penerima pesan
(komunikan) terhadap gagasan atau topik yang disampaikan oleh penyampai pesan
(komunikator).

C. Informasi

Komunikasi menyampaikan suatu pesan yang diinginkan seseorang atau


kelompok orang dari komunikator untuk mengambil keputusan.

D. Ekspresi Emosional

Komunikasi merupakan cara untuk menyampaikan pendapat yang


digunakan antara penyampai pesan atau penerima pesan. Ekspresi emosional dapat
dicontohkan melalui ekspresi muka marah yang tersampaikan oleh penyampai
pesan kepada penerima pesan, hal ini dapat berarti bahwa penerima pesan sedang
marah.
23

2.2.6 Strategi Komunikasi

Memahami Strategi Komunikasi Menurut Alo Liliweri :

1. Strategi Memahami dan Mensosialisasikan Tujuan Komunikasi dan


Cara Mencapai Tujuan Komunikasi dengan Perumusan yang Benar.

2. Strategi membentuk komunikasi rutin yang dilakukan secara


berkesinambungan, komunikasi yang dilakukan berdasarkan keputusan
dari sekumpulan pilihan komunikasi.

3. Strategi berbeda dengan taktik. Strategi komunikasi menggambarkan


langkah-langkah aktual dalam fase kegiatan komunikasi dengan kriteria
metode untuk mencapai tujuan komunikasi.

Taktik, di sisi lain, adalah tindakan komunikasi khusus berdasarkan strategi


yang telah ditentukan sebelumnya. (Liliweli, 2011:240). Setiap kegiatan
komunikasi tentunya membutuhkan dukungan, strategi untuk menyampaikan
makna komunikasi secara efektif.

2.2.7 Fungsi Strategi Komunikasi

Penjabaran fungsi strategi komunikasi oleh Smith (2009: 3), strategi


komunikasi memiliki beberapa fungsi, antara lain:

A. Suatu rencana, untuk menentukan pola yang diinginkan.


B. Suatu langkah yang tepat dan spesifik bertujuan untuk mengelabui
kompetitor.
C. Suatu konsep, dalam suatu susunan tindakan.
D. Suatu posisi, suatu cara menempatkan organisasi dalam suatu lingkungan.
E. Suatu Pandangan, suatu langkah yang berkaitan dalam hal memandang
dunia.
24

2.2.8 Tujuan Strategi Komunikasi

Penjabaran tujuan strategi komunikasi oleh Pace dan Paules (2009: 148),
mempunyai tujuan dari strategi komunikasi, antara lain:

A. Untuk mengetahui yang telah terjadi pada pengertian dalam komunikasi


yaitu To Secure Understanding,
B. Suatu langkah yang diterima ini terus dibentuk secara tepat yaitu To
Establish Acceptance
C. To Motivate Action, membangun semangat untuk melakukan kegiatan.
D. The Goal Which the Communicator Sought to Achieve, langkah untuk
menggapai sebuah tujuan yang telah di harapkan penyampai pesan
(komunikator) melalui komunikasi yang terjalin.

Strategi adalah kepadanan pendapat yang berbentuk temporer tentang


pandangan maupun langkah yang di tempuh untuk mencapai tujuan. Maka, dapat
disimpulkan strategi komunikasi ialah pandangan terhadap keadaan dan suasana
yang diselesaikan supaya lebih efektivitas. Dalam strategi komunikasi, ini berarti
ada beberapa cara untuk menggunakan komunikasi secara sadar untuk mencapai
perubahan kelompok sasaran dengan cepat dan mudah.

2.2.9 Tahapan dan Proses Strategi Komunikasi


dikutip dari bukunya “Coorporate Communication” Penjabaran proses strategi
komunikasi oleh Paul Argenti (2011: 24-35) menjabarkan langkah-langkah dalam
melakukan strategi komunikasi guna memenuhi komunikasi yang efektif, antara
lain:
A. Penentuan Objek

Menentukan objek ialah tahapan pertama yang harus dilaksanakan untuk


menentukan kegiatan komunikasi yang akan berjalan.

B. Menetapkan sumber daya untuk digunakan dalam mendaptkan objek.


C. Menelaah popularitas instansi.
25

D. Menelaah publik dari instansi.

Pada tahap menganalisis ini, memiliki bermacam cara yang dapat


diterapkan, antara lain:

1. Penggolongan dan membagi kelompok utama (primer) maupun


kelompok sekunder (tambahan).

2. Memahami pendapat publik yang berhubungan dengan instansi maupun


langkah perilaku publik terhadap instansi.

3. Dalam melakukan publikasi sebuah informasi berkaitan mengenai isu


menggunakan strategi komunikasi.

B. Menyampaikan pesan secara akurat, yang mencakup langkah-langkah yaitu:

1. Memilih media komunikasi yang sesuai.

2. Mengamati bentuk dari pesan.

3. Menyampaikan pesan mudah dimengerti.

4. Menambahkan simbol-simbol yang menarik saat menyampaikan pesan.

5. Isi dari pesan hatus berisi keperluar dari penyampai pesan


(komunikator).

6. Pesan merupakan keperluan penyampai pesan (komunikator) juga bisa


dicapai sesuai dengan suasana maupun keadaan.

7. Infirmasi yang berisi gagasan dicapai menggunakan lambang-lambang


yang mudah dimengerti.

2.2.10 Mengelola informasi

Pengertiaan informasi dapat diartikan menjadi hasil dari pengumpulan data


telah diolah berupa bentuk yang mempunyai manfaat untuk penerima informasi
26

yang menampilkan sebuah peristiwa nyata dengan menggunakan sebagai sarana


pengambilan sebuah keputusan. Definisi Informasi yang dijabarkan oleh Tata
Sutabri ialah bahan atau bukti yang diolah dan telah dianalisis yang akan dipakai
dalam metode pengambilan sebuah keputusan. Data ialah sumber dari informasi.
Data merupakan realitas yang menampilkan suatu peristiwa. Sedangkan, peristiwa
ialah suatu terjadi secara tidak terduga. Pada dunia bisnis, peristiwa yang sangat
sering dialami ialah terjadinya transaksi yang berubah dari indikator-indikator yang
ada pada transaksi.
Data adalah suatu informasi yang diperoleh masih mentah, sehingga
penetilit harus diolah kembali. Data yang sudah didapat diolah menggunakan suatu
model guna menghasilkan informasi. Data juga berbentuk seperti angka, huruf,
gambar, dan bentuk suara. Data diproses dalam beberapa cara menjadi informasi,
penerima pesan menerima informasi tersebut dan membuat keputusan tindak lanjut,
yang mengarah ke tindakan lebih lanjut, setelah beberapa data dipulihkan. Data
yang terkumpul sebagai input dianalisis kembali oleh model untuk membentuk
siklus.

2.3 Kerangka Teori

Menurut Dan O’hair (2011) komunikasi strategi bermakna dengan memanfaat


ketiga indikator ini, antara lain:

1. Pengetahuan Situasional dalam hubungan instansi (nilai maupun etika yang


diterapkan sesuai dengan syarat untuk mendukung berjalannya kesuksesan
proses komunikasi) dari beberapa indikator guna mencapai tujuan harus
mampu mengenali target atau sasaran yang ingin dituju serta mampu
membaca situasi dengan tepat.
2. Penentuan Tujuan, dalam menentukan tujuan ialah salah satu indikator dari
tiga teori komunikasi strategi ini. Pada indikator pertama mampu membaca
situasi dan menetapkan keperluan dalam keberhasilan sebuah kegiatan
komunikasi. Selanjutnya instansi dapat membentuk sebuah tujuan
27

komunikasi yang spesifik. Tujuan yang tepat memampukan penyampai


pesan (komunikator) guna menggambarkan keadaan yang harus dicapai
untuk menggapai tujuan.
3. Kompetensi komunikasi merupakan bagian akhir dari model komunikasi
strategis. Keterampilan komunikasi adalah keahlian dan kemampuan untuk
menyampaikan pesan dengan cara yang ditargetkan.

Dapat disimpulkan strategi komunikasi yang dibentuk harus mendukung


suksesnya suatu komunikasi.

2.4 Teori Straregi Komunikasi Yang Digunakan

Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori menurut Dan O’hair
(2009) yakni teori komunikasi strategi bermakna dengan memanfaat ketiga
indikator ini, :

1. Pengetahuan Situasional, (nilai maupun etika yang diterapkan sesuai


dengan syarat untuk mendukung berjalannya kesuksesan proses
komunikasi).
2. Penentuan Tujuan, (menentukan strategi, mengidentifikasi sumber daya di
perlukan).
3. Kompetensi Komunikasi, (keterampilan dalam menyampaikan informasi
secara terampil dengan memilih, gaya peyampaian pesan yang menarik,
media, dan tipe pesan)

Teori yang disajikan disini dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan


yang dihadapi dalam penelitian ini mengenai strategi komunikasi aplikasi e-PAS
dalam menyampaikan informasi secara umum (Solution to Your Agribusiness
Needs).
28

2.5 Kerangka Berpikir

Berdasarkan uraian kerangka teori, kerangka tersebut dirumuskan dengan


menggunakan teori yang terkait dengan variabel yang diteliti. Kerangka pemikiran
pada dasarnya menggambarkan aliran pemikiran yang dapat dikaji secara rasional
dan logis, yang di dalamnya terletak proses fenomena sosial yang ingin kita kaji
dan jawaban atas pertanyaan penelitian.

Dari teori strategi komunikasi tersebut dapat diketahui sub fokus penelitian
tentang strategi komunikasi aplikasi E-PAS (Solution to Your Agribusiness Needs)
dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat, seperti terlihat pada tabel
berikut.

Bagan 1. Alur Pemikiran


STRATEGI KOMUNIKASI APLIKASI E-PAS
(SOLUSI KEBUTUHAN AGRIBISNIS ANDA) DALAM
MENYAMPAIKAN INFORMASI KEPADA MASYARAKAT

Pengetahuan Penentuan Kompetensi


Situsional Tujuan Komunikasi

Organisasi Solusi Kebutuhan Aplikasi E-PAS


Agribisnis
(Sumber: (Dan O’hair, 2011), diolah oleh peneliti)

Gambar diatas merupakan alur cara berfikir yang dimaksud untuk lebih fokus
kepada penelitian pada penerapan strategi komunikasi e-PAS (Pusri Agribusiness
Solution) dalam mengkomunikasikan informasi kepada masyarakat. Diagram ini
menggunakan teori Dan O'hair. Teori ini bertujuan untuk mengimplementasikan
strategi yang diimplementasikan melalui beberapa faktor. Itu adalah:
29

1. Pengetahuan Situasional dalam hubungan instansi (nilai maupun etika yang


diterapkan sesuai dengan syarat untuk mendukung berjalannya kesuksesan
proses komunikasi) dari beberapa indikator guna mencapai tujuan harus
mampu mengenali target atau sasaran yang ingin dituju serta mampu
membaca situasi dengan tepat. Apalagi nilai dan etika tentunya diperlukan
untuk efektifitas dan kelancaran kegiatan komunikasi dalam lembaga dan
organisasi.
2. Penentuan Tujuan, (menentukan strategi, mengidentifikasi sumber daya di
perlukan) dalam menentukan tujuan ialah salah satu indikator dari tiga teori
komunikasi strategi ini. Pada indikator pertama mampu membaca situasi
dan menetapkan keperluan dalam keberhasilan sebuah kegiatan
komunikasi. Selanjutnya instansi dapat membentuk sebuah tujuan
komunikasi yang spesifik. Tujuan yang tepat memampukan penyampai
pesan (komunikator) guna menggambarkan keadaan yang harus dicapai
untuk menggapai tujuan. Menentukan startegi digunakan untuk mencapai
sebuah tujuan sebagai salah satu cara mengatasi masalah yang muncul,
pemilihan strategi yang tepat akan mencapai keberhasilan. Sedangkan,
tujuan yang ingin digapai sesuai dengan rencana.
3. Kompetensi Komunikasi, (keterampilan dalam menyampaikan informasi
secara terampil dengan memilih, bentuk peyampaian pesan yang menarik,
media, dan tipe pesan) kompetensi komunikasi adalah bagian terakhir dari
model komunikasi strategi. Kompetensi komunikasi adalah keahlian
maupun kemampuan dalam menyampaikan pesan kepada target
(komunikasi).. Komunikasi berusaha untuk menyatuhkan antara perasaan,
kebutuhan, serta pikiran seseorang.
30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Definisi Konsep

Istilah yang digunakan untuk merumuskan secara abstrak disebut Definisi


istilah. Penelitian ini terdapat tiga konsep yang bisa didefinisikan sesuai konteks
untuk meminimalisir kesalahfahaman. Konsep-konsep ini meliputi:
1. Strategi Komunikasi merupakan perencanaan dan pengelolaan yang
digunakan untuk melihat bagaimana Aplikasi E-PAS PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang bekerja sesuai kedudukannya.
2. Aplikasi e-PAS ialah platform bisnis baru PT. Pupuk Sriwidjaja
Palembang dalam memenuhi kebutuhan di era revolusi industri 4.0 ini.
3. Informasi, informasi dapat diartikan menjadi hasil dari pengumpulan data
telah diolah berupa bentuk yang mempunyai manfaat untuk penerima
informasi yang menampilkan sebuah peristiwa nyata dengan
menggunakan sebagai sarana pengambilan sebuah keputusan. Data ialah
sumber dari informasi. Data merupakan realitas yang menampilkan suatu
peristiwa. Sedangkan, peristiwa ialah suatu terjadi secara tidak terduga.
Pada dunia bisnis, peristiwa yang sangat sering dialami ialah terjadinya
transaksi yang berubah dari indikator-indikator yang ada pada transaksi.
Data adalah suatu informasi yang diperoleh masih mentah, sehingga
penetilit harus diolah kembali. Data yang sudah didapat diolah
menggunakan suatu model guna menghasilkan informasi.
31

3.2 Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian ini dilakukan


untuk melihat bagaimana instansi yang terlibat dalam industri pupuk khususnya di
kota Palembang menggunakan strategi komunikasi untuk mendapatkan
kepercayaan pelanggan. Konsep pendekatan kualitatif, sebaliknya, merupakan
metode yang digunakan untuk memahami dan menemukan permasalahan yang ada
namun seringkali tidak terlihat dan sulit dipahami secara langsung. Keunggulan
pendekatan kualitatif adalah mencoba menyampaikan penjelasan dengan data yang
terlihat (Bungin, 2014:47).
Jenis penelitian yang dipilih peneliti adalah deskriptif. Penelitian deskriptif
adalah penelitian yang menyelidiki fakta, situasi, keadaan, atau peristiwa dan
menyajikan hasilnya dalam bentuk laporan penelitian. Dalam penelitian deskriptif,
peneliti tidak mengubah atau memanipulasi topik penelitian. (Istianthi dan
Hidayatullah, 2017). Jenis penelitian ini bertujuan untuk memberikan data rinci
tentang gejala yang dialami peserta penelitian (Tanzeh, 2011:Lima).
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ini menggunakan metode deskriptif
kualitatif yang bertujuan untuk memahami peristiwa sosial dari sudut pandang
partisipan. Peserta adalah penerima informasi (pengirim) yang diwawancarai,
memberikan data, menyampaikan pendapat dan persepsi, serta menyampaikan
masukan yang berkontribusi pada pembentukan aplikasi e-PAS (Solusi Kebutuhan
Agribisnis Anda) di PT. ) adalah. Seseorang Pupuk Sriwijaya Palembang. Peneliti
melakukan wawancara mendalam dengan para pemangku kepentingan yang
berkontribusi dalam pengembangan aplikasi e-PAS dan mendalami permasalahan
yang diangkat. Subyek penelitian ini adalah Pupuk Sriwidjaja Palembang yang
mengelola informasi dan berita melalui PT. aplikasi e-PAS. Selanjutnya, saya akan
menganalisis hasil wawancara dan penelitian literatur, serta menjawab pertanyaan
penelitiannya.
32

3.3 Fokus Penelitian

Pada penelitian ini memfokuskan untuk mengalisis strategi komunikasi


Aplikasi E-PAS PT Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam menyampaikan informasi
menggunakan teori (Ruslan, 2012:20) dapat dilihat pada Tabel Fokus penelitian
dibawah ini:

No Variabel Dimensi Indikator

1 Strategi 1. Pengetahuan 1. Membangun


komunikasi Situasional nilai maupun
etika yang baik
untuk
menghasilkan
keberhasilan
dalam
komunikasi

2. Penentuan 1. Meindentifikasi
Tujuan masalah
2. Menentukan
strategi
3. Menentukan
sumber daya
ditentukan

3. Kompetensi 1. Diperlukan
Komunikasi kemampuan
dalam
menyampaikan
informasi
33

secara
berpengalaman

(Sumber: (Dan O’hair, 2009) Diolah oleh peniliti).

3.4 Unit Analisis

3.4.1 Unit Analisis dan Unit Obeservasi

Unit analisis merupakan kelanjutan dari pertanyaan yang diajukan oleh


peneliti. Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah jaringan atau PT. Pupuk
Sriwijaya Palembang. Penentuan unit analisis didasarkan pada pemilihan judul
penelitian untuk melihat strategi komunikasi perusahaan. Unit observasi dalam
penelitian ini adalah individu.

3.5 Key Informan dan Informan Terpilih

Dalam penelitian yang menggunakan teknik kualitatif, terdapat kelompok yang


memahami informasi penting tentang topik penelitian. Individu atau kelompok ini
biasanya disebut sebagai informan penelitian. Informan terpilih harus memenuhi
kriteria tertentu agar informasi yang diberikannya bermanfaat bagi penelitian.
Menurut Spradley, salah seorang ahlinya, ada kriteria dalam menentukan informan
penelitian. Menurut Spradley (Moleong, 2016:165) wartawan harus memenuhi
kriteria sebagai berikut:
1. Ilmuwan komputer yang terfokus terlibat dalam suatu kegiatan atau
bidang kegiatan yang menjadi tujuan atau subjek penelitian, yang
biasanya ditandai dengan kemampuan memberikan informasi dari
memori tentang apa yang sedang dicari.
2. Informan masih terikat secara menyeluruh dan aktif pada kegiatan yang
menjadi sasaran umtuk di teliti.
3. Informan memiliki banyak waktu untuk dimintai informasi
34

4. Seseorang yang menyebarkan informasi tidak benar pasti diolah terlebih


dahulu dan mereka rata-rata masih tidak tahu apa-apa dalam memberikan
informasi.

Berdasarkan ciri-ciri informan yang dikatakan oleh Spradley, peneliti


meneliti informan yang memenuhi ciri-ciri tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti
memakai whistleblower untuk mengumpulkan informasi atau berita berupa data.
Proses pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan
informan yang telah ditentukan. Peneliti akan menentukan siapa yang akan
dijadikan sebagai sumber data dalam penelitian ini berdasarkan keahlian dan
kemampuannya dalam menjawab pertanyaan yang diajukan dalam penelitian ini.

Informan yang dipilih adalah orang yang terkait nyata dengan permasalahan
valid yang diteliti dalam penelitian ini. Peneliti secara seleksi memilih informan
tersebut selama proses wawancara sehingga mereka dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan. Investigasi memiliki dua jenis informan:

1. Informan pertama adalah orang yang memiliki kegiatan secara langsung


dalam permasalahan di penelitian ini.
2. Informan tambahan adalah orang yang mengetahui informasi tambahan
yang diperlukan untuk permasalahan penelitian.

Berdasarkan kedua jenis pelapor di atas, peneliti menggunakan teknik yang


terarah untuk mengidentifikasi pelapor. Sumber data atau informan penelitian ini
didasarkan pada validnya suatu informasi yang dibutuhkan sesuai dengan
pertanyaan penelitian. Sumber data sebagai informan kunci. Untuk mendapatkan
informasi selengkap mungkin tentang survei ini, dikembangkan dengan
menggunakan data dari penyedia informasi lainnya. Oleh karena itu, penelitian ini
terdiri dari beberapa informan yaitu:
35

1. Informan Utama, berjumlah 1 (Satu) orang yaitu Ketua Tim penyusun


Aplikasi e-PAS

2. Informan Tambahan, berjumlah 4 (Empat) orang yaitu:

1. Sekertaris Pembentukan Aplikasi

2. Kepala Bagian Pemasaran

3. 2 (Dua) Orang yaitu Mayarakat Pengguna Aplikasi e-PAS

3.6 Data dan Sumber Data

3.6.1 Data

Selama proses penelitian data yang sudah didapat dibedakan menjadi dua,
ialah:

a. Data Primer
Data yang peneliti peroleh langsung dari subjek penelitian melalui
wawancara mendalam dan observasi langsung dengan para pemangku kepentingan
untuk memberikan informasi yang relevan dengan masalah yang diteliti. Pemangku
kepentingan digunakan sebagai sumber data melalui proses wawancara mendalam.
b. Data Sekunder
Data diberikan oleh orang yang mengumpulkan data primer dan
pemangku kepentingan. Data sekunder yang dipilih untuk penelitian ini berupa
dokumen, arsip, memo dan invoice.

3.6.2 Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini adalah subyek dari mana data diperoleh.
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan dua sumber data.
36

3.7 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara Mendalam
Sebagai bagian dari penelitian ini, peneliti melakukan wawancara tatap
muka mendalam dengan informan terpilih dalam suasana formal maupun informal.
Peneliti merekam data dengan tape recorder. Selain itu, peneliti melakukan
wawancara semi terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai
pedoman pengumpulan data.

2. Observasi
Melalui penelitian ini, peneliti mengamati sumbernya secara langsung, yaitu
meneliti subjek penelitian tanpa terikat pada suatu lembaga. Hal ini dilakukan agar
diperoleh hasil yang valid berupa informasi yang objektif bagi PT. Pupuk Sriwijaya
Palembang.

3. Studi Dokumentasi
Melalui penelitian ini, peneliti mengumpulkan informasi berupa dokumen
untuk mendapatkan informasi lebih lanjut. Semua materi yang digunakan dalam
penelitian ini berkaitan dengan strategi komunikasi yang diterapkan oleh PT. Pupuk
Sriwidjaja Palembang memenangkan kepercayaan pelanggan. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik wawancara mendalam,
suatu metode pengumpulan data atau informasi yang bersentuhan langsung dengan
informan dengan tujuan untuk mendapatkan gambaran yang utuh tentang subjek
Objek penelitian.

3.8 Teknik Keabsahan Data


Dalam bukunya Metode Kuantitatif, Kualitatif, Penelitian dan Pengembangan,
Sugishirono menekankan bahwa ada empat kriteria yang dapat digunakan untuk
menguji validitas data: reliabilitas, transferabilitas, dan reliabilitas. Aku disini. ,
reliabilitas dan verifiabilitas (Sugishirono, 2016:121). Namun dalam penelitian ini
peneliti hanya menggunakan uji reliabilitas data, sedangkan uji reliabilitas soal
bersifat cross check. Metode triangulasi dipilih peneliti karena meneliti dan
37

mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti wawancara mendalam, observasi,


dan dokumen. Ada tiga jenis triangulasi:
1. Triangulasi Sumber Data
Bagaimana memeriksa data yang ada dan memverifikasi keandalan
data. Kegiatan triangulasi sumber meliputi penelaahan berbagai sumber data, antara
lain wawancara mendalam dan hasil dokumentasi.
2. Triangulasi Metode
Metode pengujian keabsahan data menggunakan metode pengumpulan data
berganda setelah peneliti mendapatkan informasi strategi komunikasi aplikasi e-
PAS universitas. Setelah Pupuk Sriwidjaja Palembang memperoleh kepercayaan
klien melalui wawancara mendalam, langkah selanjutnya peneliti melakukan
validasi data dengan menggunakan studi observasi dan studi dokumenter.
3. Triangulasi Waktu
Teknik triangulasi dengan wawancara mendalam, observasi, atau
teknik lain pada berbagai waktu dan kondisi.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi sumber data. Metode ini
membantu peneliti memastikan bahwa data yang mereka terima dari informan
penelitian lebih valid, konsisten, dan sesuai dengan kenyataan di lapangan sehingga
peneliti dapat menganalisis data dan menarik kesimpulan. Ini akan membantu Anda
mengeluarkannya. selesai. Menarik dari masalah yang ada.

3.9 Teknik Analisis Data


Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan
menggunakan teknik analisis deskriptif. Untuk menggunakan teknik analisis ini,
beberapa langkah harus dilakukan. (Bungin, 2013:148) adalah:
1. Reduksi Data
Peneliti mencatat informasi ini dalam bentuk data lapangan untuk
kemudian dievaluasi dengan benar. Oleh karena itu, data harus diorganisir dan
dianalisis. Analisis reduksi data dilakukan dengan meringkas dan memilih
informasi kunci serta menemukan tema dan pola yang sesuai. Data yang direduksi
38

peneliti memberikan gambaran informasi yang lebih jelas tentang masalah yang
diteliti dan memudahkan peneliti untuk mengumpulkan data nantinya.
2. Penyajian Data

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data dapat berupa uraian singkat,


grafik, atau hubungan antar kategori. Munculnya data akan memungkinkan peneliti
untuk lebih mudah memahami fenomena yang diteliti lebih lanjut.

3. Menarik Kesimpulan

Langkah terakhir bagi peneliti yang menerapkan teknik analisis data


menggunakan teknik penelitian kualitatif adalah menggambar dan memvalidasi
kesimpulan. Kesimpulan awal yang disajikan masih bersifat sementara dan dapat
berubah jika informasi yang mengandung bukti kuat untuk mendukung
pengumpulan data tahap selanjutnya tidak ditemukan. Kesimpulan adalah
kesimpulan yang kredibel bila didukung oleh bukti-bukti yang diberikan.
Peneliti mencatat dan mengamati pengamatan lapangan. Peneliti
menggunakan data primer dan sekunder sebagai bahan analisisnya. Selain itu,
peneliti memanfaatkan sifat deskriptif penelitian dengan memaparkan strategi
komunikasi aplikasi e-PAS (solusi kebutuhan agribisnis) dalam
mengkomunikasikan informasi kepada masyarakat.
39

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa


Strategi Komunikasi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang dalam penyampaian
informasi melalui Aplikasi e-PAS masih dalam tahap riset. Sehingga bisa
menyimpulkan beberapa hal, diantaranya:

1. Strategi komunikasi Aplikasi e-PAS (Solusi Kebutuhan Agribisnis anda)


dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat setelah melakukan
analisis menggunakan teori menurut Dan O’hair (2009) yaitu
Pengetahuan Situasional, Penentuan Tujuan, Kompetensi Komunikasi.
Pengetahuan Situasional aplikasi e-PAS PT. Pupuk Sriwdjaja
Palembang telah diwujudkan dalam kerja nyata, selain itu juga dalam
pembentukan aplikasi ini tata aturan termasuk dalam nilai dan etika PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang. Penentuan Tujuan aplikasi e-PAS PT.
Pupuk Sriwidjaja Palembang yang menerapkan strategi door to door
sangatlah tepat untuk digunakan saat melakukan promosi sedangkan
sumber daya yang dibutuhkan Kendaraan Oprasional, Team yang
ditugaskan, Anggaran (dana yang dibutuhkan), dan Berita acara.
Kompetensi Komunikasi seperti tipe penyampaian pesan dalam strategi
komunikasi ini ialah persuasif dengan menggunakan gaya penyampaian
pesan seperti brosur sedangkan media yang digunakan dalam strategi
komunikasi ini adalah media cetak dan media online.
2. PT Pupuk Sriwidjaja Palembang belum memiliki pengalaman di bidang
marketplace dan industri internet. e-PAS sebagai sebuah bisnis online
pertama kali se Indonesia yang bergerak di bidang penyediaan produk-
produk agribisnis.
3. Implementasi program untuk saat ini masih dalam riset pengembangan.
e-PAS merupakan proyek yang dibuat dan dijalankan dibawah direksi
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, yang mana merupakan di bawah
40

naungan pemerintah (saham tertinggi PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang


dikuasai oleh pemerintah). Tentunya untuk bisa bergerak membangun e-
PAS tidak bisa terlalu cekatan dan melalui berbagai macam jalur
birokrasi / perizinan yang tidak sederhana. Selain itu juga, e-PAS juga
akan disorot oleh media massa, para warganet, dan masyarakat lain
terkait perkembangan e-PAS.

Sedangkan e-PAS sendiri merupakan ekosistem digital yang diprakarsai


oleh PT Pusri untuk memenuhi kebutuhan petani di era digital dimana petani
memungkinkan untuk berkomunikasi langsung dengan Pusri tanpa melalui
perantara. Sehingga, e-PAS dapat memangkas margin yang diterima distributor
untuk dialihkan ke keuntungan e-PAS. e-PAS juga dapat menerima pemasukan lain
dari jasa atau produk yang ditawarkan oleh mitra afiliasi untuk pelanggan e-PAS.
konsep ini dinamakan double-sided business.

Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas peneliti memberikan suatu saran dan


masukan agar Aplikasi e-PAS lebih berjalan dengan baik lagi, yaitu:

1. Kedepannya e-PAS harus terus melakukan pembaruan terhadap


kemudahan akses ke aplikasi e-PAS.
2. Harus lebih baik lagi terutama dalam proses pengelolaan informasi dan
detail produk.
3. Menjaga hubungan baik antara PT. Pupuk Sriwidjaja Palembang,
distributor, dan masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Bungin, Burhan. 2013. Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi Format-format


kuantitatif dan kualitatif untuk studi sosiologi, kebijakan publik, komunikasi,
manajemen, dan pemasaran. Jakarta: Kencana.

Bungin, Burhan. 2015. Analisis Data Penelitian Kualitatif. Cetakan Sembilan.


Depok: PT. Raja Grafindo Persada.

Suryadi, Edi. 2018. Strategi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2009. Komunikasi teori dan praktek. Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya.

Effendy, Onong Uchjana. 2009. Human Relation & Public Relation. Bandung: CV
Mandar Maju.

Effendy, Onong Uchjana. 2014. Dinamika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja


Rosdakarya.

El Ishaq, Ropingi. 2017. Public Relation Teori & Praktik. Malang: Intrans
Publishing

Khairani, Makmun. 2015. Psikologi Komunikasi dalam Pembelajaran. Yogyakarta:


Aswaja Pressindo

O’Hair, Dan; W. Friedrich Gustav; dan Dixon, Dee, Lynda. 2009. Strategic
Communication in Business and the Professions. Jakarta: Kencana Prenada
Media Group

Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi.


Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

41
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Jurnal:
Abd Rais (05700113163). Strategi komunikasi humas DPRD Kota Makassar
Dalam Menyosialisasikan Program Aplikasi Ajang Aspirasi Masyarakat
Kota Makassar (AJAMMA). Makassar: UIN Alauddin

Istianti, A., & Hidayatullah. (2017). Analisis Kesalahan Siswa Dalam


Menyelesaikan Soal Pada Materi Bangun Ruang Sisi Datar, dalam
Prosiding Seminar Nasional Matematika. Education Journal, 132.

Nur Irma Yandani (50700112176). Strategi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan


KCP Pangkep Dalam Menyosialisasikan Program Layanan Pensiun.
Makassar: UIN Alauddin.

Tesha Rizkia (11140510000116). Strategi Komunikasi Kantor Staf Presiden


Republik Indonesia Dalam Menyosialisasikan Situs www.lapor.go.id.
Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah.

Muhammad Haqqir Ridho (B96214100). Strategi Komunikasi Duta Wisata Dalam


Mempromosikan Pariwisata Di Kabupaten Gresik. Surabaya: UIN Sunan
Ampel.

Dewi Migina Putri (L 100080023). Studi Deskriptif Kualitatif Strategi Komunikasi


Humas PT.PLN (PERSERO) APJ Surakarta Untuk Meyakinkan Pelanggan
Dalam Kampanye Penggunaan Produk PLN Prepaid. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah.

42
Website:

www.scholar.google.co.id

https://twitter.com/pusripalembang?ref_src

https://www.pusri.co.id/

https://www.instagram.com/pusripalembang/?hl=id

43

Anda mungkin juga menyukai