Anda di halaman 1dari 19

ANALIS SWOT PADA BPJS KETENAGAKERJAAN Kab. Lumajang di Era Digital 4.

(STUDI KASUS BPJS KETENAGAKERJAAN CABANG LUMAJANG)

Disusun Oleh :

1. Ayu Risma 218133230

2. Diah Zulva Firdauziah 218133317

3. Novita Nurul Rohma 219133639P

4. Rita Fitriani 218133235

5. Siti Nur Cholida 218133236

6. Tony Sulistyono 218133294

7. Yosi Gesila 218133248

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS

WIDYA GAMA LUMAJANG

2021
DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.....................................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................................... 2

1.3 Tujuan................................................................................................................................................. 2

1.4 Kegunaan............................................................................................................................................ 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori.................................................................................................................................... 3

2.2 Pengertian BPJS...................................................................................................................................4

2.3 Manfaat Program BPJS........................................................................................................................4

2.4 Penelitian Terdahulu........................................................................................................................... 4

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian.................................................................................................................................... 5

3.2 Objek Penelitian.................................................................................................................................. 6

3.3 Populasi dan Sampel........................................................................................................................... 6

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Visi dan Misi Perusahaan.................................................................................................................... 7

4.2 Tujuan Perusahaan.............................................................................................................................. 7

4.3 Perumusan Strategi Perusahaan.......................................................................................................... 7

4.4 Implementasi Strategi......................................................................................................................... 10

4.5 Analisis SWOT................................................................................................................................... 12

4.6 Evaluasi Strategi................................................................................................................................. 13


BAB V KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan......................................................................................................................................... 14

5.2 Saran................................................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................. ii
Dokumen Perundang-Undangan........................................................................................................... iii

Sumber lain.............................................................................................................................................. iii

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan teknologi di era globalisasi ini, dunia usaha berlomba-lomba untuk meningkatkan
mutu dalam rangka mengembangkan perusahaan untuk meningkatkan persaingan.

Semakin berkembangnya dunia usaha akan semakin banyak muncul berbagai perusahaan, baik perusahaan dagang
maupun perusahaan jasa. Hal ini akan menimbulkan tingkat persaingan yang semakin ketat, sehingga mengharuskan
manajemen perusahaan mengambil kebijakan-kebijakan agar perusahaan dapat tetap bertahan dalam persaingan. Tanpa
adanya kebijakan dan pengendalian manajemen yang baik, suatu perusahaan akan sulit untuk menjalankan usahanya, dan
hanya perusahaan yang dapat melaksanakan strategi yang telah ditetapkan yang akan dapat bertahan dalam persaingan,
serta mempunyai kesempatan untuk berkembang lebih baik.

Perkembangan teknologi informasi saat ini banyak memberikaan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan
perusahaan. Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi dan teknologi informasi merujuk pada teknologi
yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang
berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data atau informasi dalam batasan ruang
dan waktu. Teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan sistem pencatatan dan pengelolahan data.

Teknologi mempermudah sarana informasi banyak digunakan pada perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak
dibidang jasa, salah satunya adalah Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan. BPJS Ketenagakerjaan
merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan publik yang selalu mengembangkan kualitas
layanan serta informasinya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan.

Penggunaan teknologi tidak luput dari perhatian BPJS Ketenagakerjaan, aplikasi berbasis website pun dibuat oleh
BPJS Ketenagakerjaan untuk mempermudah dan mempercepat layanan kepada pelanggan, Ada dua macam sistem
pelaporan peserta yang diterapkan BPJS Ketenagakerjaan yaitu dengan pelaporan berbasis konvensional dan pelaporan
Online dengan menggunakan aplikasi berbasis website yaitu Sistem Informasi Pelaporan Peserta Online.

Berdasarkan uraian tersebut, maka pokok permasalahan yang akan dianalisis dan dibahas oleh peneliti adalah
bagaimana efektivitas dan efisiensi pelaporan tenaga kerja dengan menggunakan sistem manual dan sistem Online (Studi
kasus BPJS Ketenagakerjaan Cabang Lumajang).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti mengangkat masalah yakni bagaimana efektivitas dan efisiensi
pelaporan tenaga kerja dengan menggunakan sistem manual dan sistem online yang dilakukan oleh bpjs ketenagakerjaan cabang
lumajang.

1.3 Tujuan

Tujuan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui bagaimana efektivitas dan efisiensi analisis swot yg diterapkan oleh
BPJS Ketenagakerjaan Kab.Lumajang

1.4 Kegunaan

Manfaat yang dapat diambil dari hasil penelitian ini secara akademis dan aplikatif, antara lain :

1. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada perkembangan teori
yang berkaitan dengan startegi manejemen
2. Secara aplikatif, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sedikit literatur bagi BPJS
Ketenagakerjaan untuk menjalankan sistem srategi manajemen
3. Menambah wawasan dan pengetahuan peneliti di bidang strategi manajemen
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Kajian Pustaka Informasi merupakan hasil pengolahan data sehingga menjadi bentuk yang penting bagi
penerimanya dan mempunyai kegunaan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan yang dapat dirasakan akibatnya secara
langsung saat itu juga atau secara tidak langsung pada saat mendatang. Untuk memperoleh informasi, diperlukan adanya
data yang akan diolah dan unit pengolah (Sutanta, 2003:10).

Sebuah sistem informasi (SI) bisa terdiri atas kombinasi terorganisasi apapun dari manusia, perangkat keras,
perangkat lunak, jaringan komunikasi, sumber data, dan kebijakan serta prosedur yang terorganisir menyimpan,
mengambil, mengubah, dan memisahkan informasi dalam sebuah organisasi (O’Brien dan Marakas, 2014;4).

Pelaporan Tenaga Kerja Undang-undang nomor 7 Tahun 1981 tentang wajib lapor ketenagakerjaan di perusahaan
mewajibkan setiap pengusaha atau pengurus perusahaan untuk melaporkan secara tertulis kepada mentri atau pejabat yang
berwenang selambat-lambatnya dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari setelah mendirikan, menjalankan kembali atau
memindahkan perusahaan. Berdasarkan pasal (2) peraturan mentri tenaga kerja dan transmigrasi no.PER.14/MEN/IV/2006
tentang tata cara pelaporan tenaga kerja diperusahaan, pengusaha wajib membuat laporan mengenai ketenagakerjaan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya baik pada kantor pusat, cabang maupun pada bagian perusahaan yang berdiri sendiri.
Efektivitas Kata efektif berasal dari Bahasa inggris effective artinya berhasil. Sesuatu yang dilakukan berhasil dengan baik.

Menurut Robbins (dalam Indrawijaya, 2010;175) mendefinisikan efektivitas sebagai tingkat pencapaian organisasi
jangka pendek (tujuan) dan jangka panjang (cara). Pencerminan itu mencerminkan konstituensi strategis, minat
mengevaluasi, dan tingkat kehidupan organisasi. Menurut pendapat David, dkk (dalam Sudarwan, 2004;119) menyebutkan
ukuran efektivitas sebagai berikut:

1. Jumlah hasil yang dikeluarkan, artinya hasil tersebut dapat berupa kuantitas atau bentuk fisik dari organisasi, program,
kegiatan. Hasil tersebut dapat dilihat dari perbandingan ratio antara masukan (input) dan luaran (output)

2. Tingkat kepuasan yang diperoleh, artinya ukuran dalam efektivitas ini dapat kuantitatif (berdasarkan pada jumlah atau
banyaknya) dan dapat kualitatif (berdasarkan pada mutu)

3. Produk kreatif, artinya penciptaan hubungan kondisi yang kondusif dengan dunia kerja, yang nantinya dapat
menambahkan kreativitas dan kemampuan.

4. Intensitas yang akan dicapai, artinya memiliki ketaatan yang tinggi dalam suatu tingkatan intens sesuatu, dimana adanya
rasa saling memiliki dengan kadar yang tinggi. Efisiensi Efisiensi merupakan rasio antara output dan input. Perbandingan
antara masukan dan keluaran. Maksud dari masukan serta bagaimana angka perbandingan tersebut diperoleh, akan
tergantung dari tujuan penggunaan tolok ukur. Efisiensi dapat diartikan sebagai perbandingan antara keluaran (output)
dengan masukan (input), atau jumlah keluaran yang dihasilkan dari satu input yang digunakan

. Input adalah semua sumber yaitu sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan operasional, misal tenaga kerja,
biaya bahan pokok, peralatan atau mesin, dll. Sedangkan output adalah hasil dari pada pekerjaan dalam istilah ekonomi
yaitu hasil produksi yang berwujud barang atau jasa. Sementara itu, efisiensi di dalam konsep produksi cenderung menilai
secara teknis dan oprasional, sehingga efisiensi ini di dalam konsep produksi umumnya melihat dari sudut pandang teknis
dan biaya.

2.2 Pengertian BPJS

Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS) adalah badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan
program sosial. BPJS terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial(BPJS)
Kesehatan adalah badan hukum yang dibentuk untuk menyelenggarakan proggram jaminan kesehatan. UU BPJS
menentukan bahwa, “BPJS Kesehatan berfungsi menyelenggarakan program jaminan kesehatan”. Jaminan kesehatan
menurut UU SJSN diselenggarakan secara nasional berdasarkan prinsip asuransi sosial dan prinsip ekuitas, dengan tujuan
menjamin agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar
kesehatan.

2.3 Manfaat Program BPJS

Adapun manfaat BPJS Ketenagakerjaan diantaranya :

1. Manfaat Jaminan Kematian

Program ini memberikan manfaat kepada keluarga pekerja seperti :

- santunan kematian sebesar Rp. 20.000.000

- santunan berkala Rp. 12.000.000

- santunan pemakaman Rp. 10.000.000

- beasiswa pendidikan 2 anak diberikan pada setiap peserta yang meninggal dunia bukan akibat
kecelakaan kerja dan telah memiliki masa iuran paling singkat sebesar 3 tahun :

a) TK – SD sebesar Rp. 1.500.000 per anak per tahun maksimal 8 tahun

b) SMP sederajat sebesar Rp. 2.000.000 per anak per tahun maksimal 3 tahun

c) SMA sederajat maksimal Rp. 3.000.000 per anak per tahun maksimal 3 tahun

d) Pendidikan Tinggi maksimal S1 atau pelatihan sebesar Rp. 12.000.000 per anak pertahun
maksimal 5 tahun

2. Manfaat Jaminan Hari Tua


Besarnya manfaat JHT adalah sebesar nilai akumulasi seluruh iuran yang telah disetor
ditambah hasil pengembangannya yang dicatat dalam rekening perorangan peserta dan dibiarkan
sekaligus pembayaran JHT dapat diambil sekligus apabila peserta telah memasukki masa pensiun,
catat total tetap, meninggal dunia atau berhenti bekerja ( dengan masa tunggu 1 bulan ).

Pembayaran manfaat JHT dapat diberikan sebgaian sampai batas tertenru apabila peserta
telah memiliki masa kepesertaan paling singkat 10 tahun. Pengambilan manfaat JHT sampai batas
tertentu paling banyak 30 % dari jumlah JHT, yang diperuntukkan kepemilikan, atau paling banyak
10 % untuk keperluan lain sesuai persiapan memasukki masa pensiun.

3. Manfaat jaminan Pensiun

Manfaat jaminan pensiun berupa uang tunai yang diterima setiap bulan sebagai :

a) Manfaat pensiun hari tua diterima setelah mencapai usia pensiun sampai meninggal dunia

b) Manfaat pensiun cacat diterima peserta cacat totaal akibat kecelakan kerja atau akibat
penyakit sampai meninggal dunia

c) Manfaat jaminan pensiun Janda/Duda diterima dari peserta yang meingal sampai janda atau
duda peserta meninggal dunia atau menikah lagi

d) Manfaat pensiun anak diterima oleh anak dari peserta yang meninggal dunia manfaat
dihentikan ketika anak berusia 23 tahun, bekerja atau menikah.

e) Manfaat pensiun orang tua diterima orang tua dari peserta yang meninggl dunia dengan status
peserta lajang atau duda tanpa anak. Manfaat diterima orang tua ayah atau ibu sampai
meninggal dunia.

2.4 Penelitian Terdahulu

Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Elga (2020), dengan judul implementasi strategi dari perspektif
sumber daya manusia, pemasaran, keuangan dan operasional yang dilakukan di kantor BPJS Ketenagakerjaan kantor
cabang Malang, menyatakan bahwa kantor BPJS ketenagakerjaan cabang Malang untuk SDM, pemasaran dan keungan
sudah berjalan sesuai dengan perencanaan namun masih belum maksimal karena masih belum menerapkan sistem bonus
yang diberikan oleh kantor kepada karyawan dan juga belum bisa menjalin kerjasama yang baik dengan pihak pemerintah
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif komparatif dengan pendekatan kualitatif. Metode ini dapat diartikan
sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme/enterpretif, digunakan untuk meneliti pada
kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci. Komparatif
adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau
pada waktu yang berbeda. Penggunaan metode deskriptif-komparatif dalam penelitian ini adalah membandingkan sistem
pelaporan menggunakan sistem manual dan Online di kantor BPJS Ketenagakerjaan. Lokasi penelitian merupakan suatu
tempat atau wilayah dimana penelitian akan dilakukan. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di kantor BPJS
Ketenagakerjaan cabang Jl. Jendral Ahmad Yani No.187, Kepuharjo, Kec. Lumajang, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur
67316, Indonesia .

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari
penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan
data yang memenuhi standart data yang ditetapkan (Sugiyono, 2015;375). Pengumpulan data yang akan dilakukan oleh
peneliti adalah Wawancara/interview, Observasi, dan Dokumentasi. peneliti menentukan Divisi Pemasaran sebagai unit
analisisnya, dikarenakan divisi pemasaran merupakan fokus penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Penentuan Key Informent didasarkan pada informent yang mengetahui secara jelas dan tepat informasi mengenai
masalah dalam penelitian ini. Menurut Bungin (2007:53), penentuan Informan yang terpenting dalam penelitian kualitatif
adalah bagaimana menentukan key informent atau situasi sosial tertentu yang menjadikan informasi sesuai dengan fokus
penelitian. Informen dalam penelitian ini adalah: 1. Kepala Bidang Pemasaran 2. Relationship Officer (RO) 3. Marketing
Officer (MO) 4. Peserta pengguna sistem manual 5. Peserta pengguna sistem Online Teknik analisis yang digunakan oleh
peneliti adalah Teknik Analisis Perbandingan Tetap. Dinamakan metode perbandingan tetap atau Constant Comparative
Method karena dalam analisis data, secara tetap membandingkan satu datum dengan datum yang lain, dan kemudian secara
tetap membandingkan kategori dengan kategori yang lainnya.

3.2 Objek Penelitian

Gambaran Umum Obyek Penelitian Penyelenggaraan program jaminan sosial merupakan salah satu tanggung jawab
dan kewajiban negara untuk memberikan perlindungan sosial ekonomi kepada masyarakat. Sesuai dengan kondisi
kemampuan keuangan Negara Indonesia seperti halnya Negara berkembang lainnya, mengembangkan program jaminan
sosial berdasarkan funded social security, yaitu jamina sosial yang didanai oleh peserta dan masih terbatas pada masyarakat
pekerja di sektor formal.

Sejarah terbentuknya PT Jamsostek (Persero) mengalami proses yang panjang, dimulai dari UU No.33/1947 UU
No.2/1951 tentang kecelakaan kerja. Peraturan Menteri Perburuhan (PMP) No.48/1952 PMP No.8/1956 tentang pengaturan
bantuan untuk usaha penyelenggara kesehatan buruh, PMP No.15/1957 tentang pembentukan yayasan sosial buruh, PMP
No.5/1964 tentang pembentukan yayasan dana jaminan sosial (YDJS) diberlakukan UU No.14/1969 tentang pokok-pokok
tenaga kerja. Secara kronologis proses lahirnya asuransi sosial tenaga kerja semakin transparan.

Setelah mengalami kemajuan dan perkembangan, baik menyangkut landasan hukum, bentuk perlindungan, maupun
cara penyelenggaraan, pada tahun 1977 diperoleh suatu tonggak sejarah penting dengan dikeluarkannya Peraturan
Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977 tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK), yang mewajibkan
setiap pemberi kerja/pengusaha swasta dan BUMN untuk mengikuti program ASTEK. Terbit pula PP No.34/1977 tentang
pembentukan wadah penyelenggara ASTEK yaitu Perum Astek. Tonggak penting berikutnya adalah lahirnya UU No.3
tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK), dan melalui PP No.36/1995 ditetapkannya PT Jamsostek
sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Program Jamsostek memberikan perlindungan dasar untuk
memenuhi kebutuhan minimal bagi tenaga kerja dan keluarganya, dengan memberikan kepastian berlangsungnya arus
penerimaan penghasilan keluarga sebagai pengganti sebagian atau seluruhnya penghasilan yang hilang akibat resiko sosial.

3.3 Populasi Dan Sampel

Populasi dari penelitian ini adalah karyawan pada kantor BPJS Ketenagakerjaan cab. Lumajang. Pada penelitian ini
populasi relatif kecil sehingga semua populasi dijadikan sampel. Teknik penarikan sampel menggunakan metode purposive
sampling.
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi BPJS Ketenagakerjaan Menjadi Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial kebanggaan bangsa, yang amanah,
bertatakelola baik serta unggul dalam operasional dan pelayanan.

b. Misi BPJS Ketenagakerjaan Melalui Program Jaminan Sosial Ketenagakerjaan, BPJS Ketenagakerjaan berkomitmen
untuk:

a) Melindungi dan Menyejahterakan seluruh pekerja dan keluarganya.


b) Meningkatkan produktivitas dan daya saing pekerja.
c) Mendukung pembangunan dan kemandirian perekonomian nasional.

4.2 Tujuan Perusahaan

Adapun tujuan dari BPJS ketenagakerjaan antara lain :

a) Untuk Jaminan Kecelakaan Kerja


b) Untuk Jaminan Kematian
c) Untuk Jaminan Hari Tua
d) Untuk Jaminan Pensiun

4.3 Perumusan Strategi Perusahaan

a) Strategi BPJS Ketenagakerjaan Dorong Organisasi Agile dan Resilience

Pandemi Covid-19 membuat banyak bisnis dan proses kerja di organisasi perlu menyesuaikan diri dengan kondisi dan
situasi yang ada. Untuk mengikuti keadaan, organisasi perlu lebih agile dan digital sehingga dapat membantu perusahaan
menciptakan inovasi agar bisnis tetap bisa berkelanjutan di masa yang tidak pasti ini.

Untuk menciptakan budaya agile working, BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) telah menyusun Human Capital
Roadmap selama 5 tahun ke depan. Di 2021, perusahaan fokus memperkuat talenta melalui digitalization of employee
services, talent management and learning organization improvement, serta memperbanyak jumlah subject matter expert
(SME).

Agilitas harus didukung oleh budaya berbagi informasi, ilmu pengetahuan, dan inovasi. Karyawan juga biasanya
menginginkan work life balance baik secara fisik, mental, maupun spiritual

Di dalam agility of resilience culture, organisasi menciptakan lingkungan kerja yang sehat dengan membuat suasana
kerja yang menyenangkan sehingga produktivitas tetap terjaga walaupun terjadi perubahan yang tidak bisa dihindarkan
(Covid-19). Oleh karena itu, perusahaan melakukan berbagai inovasi agar secara terus menerus budaya agile ini terbentuk
di dalam diri karyawan. Di antaranya  Human Capital Podcast yakni bincang-bincang inspiratif oleh pemimpin maupun
karyawan berprestasi; Insanova adalah festival inovasi individu/grup karyawan untuk meningkatkan kreativitas, inovasi,
dan menjawab tantangan perubahan; Best Culture & Service Award merupakan penghargaan kepada unit kerja yang bisa
mengimplementasikan nilai budaya dan meningkatkan produktivitas; Sertifikasi K3 merupakan sertifikasi 96 karyawan
menjadi agen K3; serta Comic Strips.

Untuk melindungi karyawan, perusahaan membentuk Crisis Management Team Khusus Covid-19 untuk mendukung
protokol new normal. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan seperti pengaturan Work From Home (WFH) dan Work at
Office (WAO) karyawan, pelayanan tanpa kontak fisik, serta vaksinasi karyawan TKAD. Organisasi
yang agile membutuhkan kesehatan karyawan yang prima.

Tak hanya kesehatan fisik, perusahaan juga fokus pada kesehatan mental karyawan dengan memberikan pendampingan
melalui Employee Assistance Program dalam bentuk coaching, counselling, dan sharing session. Ini dilakukan untuk
mengoptimalkan potensi dan kompetensi yang dimiliki karyawan.

Berbicara learning agility, digital dan distance learning menjadi suatu keharusan bagi semua insan BPJamsostek.
Perusahaan mengembangkan  Digital Library (Dila) di mana semua karyawan diwajibkan untuk membaca buku yang telah
ditentukan berdasarkan gap kompetensinya.

Saat ini, BPJamsostek memiliki 11 kantor wilayah dan 325 kantor cabang dengan total karyawan sebanyak 5.952 per
Juli 2021. Kelompok milenial mendominasi sebanyak 75% dari total populasi. Perusahaan pun menargetkan dalam jangka
waktu 5-7 tahun mendatang, milenial akan memegang estafet kepemimpinan. Dominasi generasi milenial yang melek
teknologi menjadi aset penting dalam dunia digital karena lebih mudah beradaptasi saat perubahan terjadi.

a. Pengertian Strategi

Strategi berasal dari kata Yunani yaitu “strategos” yang merupakan rencana jangka panjang, diikuti tindakan yang
ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah kemenangan.

Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan sadar yang dibuat oleh manajemen puncak dan
diimplementasikan oleh seluruh jajaran dalam suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi tersebut.

Strategi secara umum merupakan proses penentuan rencana pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka
panjang organisasi, disertai penyusunan cara/upaya bagaimana agar tujuan dapat dicapai.

Strategi secara khusus merupakan tindakan yang senantiasa meningkat, terus-menerus, dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan di masa depan.

 Definisi konseptual

a. Strategi

Strategi adalah suatu rencana yang fundamental untuk mencapai tujuan perusahaan. Sedangkan menurut Kenneth R.
Andrews yang dikutip oleh Abdul Manap menyatakan bahwa strategi adalah pola keputusan dalam perusahaan yang
menentukan dan mengungkapkan sasaran, maksud atau tujuan yang menghasilkan kebijakan utama dan merencanakan
untuk pencapaian tujuan serta merinci jangkauan bisnis yang akan dikejar oleh perusahaan.
b. Pemasaran

Menurut Philip Kotler dan amstrong sebagaimana dikutip oleh William, pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial
dan manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan lewat
pencitraan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

c.Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran merupakan alat fundamental yang dirancang atau direncanakan untuk mencapai tujuan suatu
perusahaan dengan melakukan pengembangan keunggulan bersaing yang berkesinambungan lewat pasar yang dimasuki
dan program yang digunakan untuk melayani pasar sasarannya.

d. BPJS Ketenagakerjaan

BPJS Ketenagakerjaan merupakan program publik yang memberikan perlindungan bagi tenaga kerja untuk mengatasi
risiko sosial ekonomi tertentu dan penyelenggaraannya menggunakan mekanisme asuransi sosial.Pada tahun 2011,
ditetapkanlah UU No 24 Tahun 2011 tentang BadanPenyelenggara Jaminan Sosial.

Sesuai dengan amanat undang undang, tanggal 1 Januari 2014 PT Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum
Publik. PTJamsostek (Persero) yang bertransformsi menjadi BPJS (Badan PenyelenggaraJaminan Sosial) Ketenagakerjaan
tetap dipercaya untuk menyelenggarakanprogram jaminan sosial tenaga kerja, yang meliputi JKK, JKM, JHT
denganpenambahan Jaminan Pensiun mulai 1 Juli 2015.

Menyadari besar dan mulianya tanggung jawab tersebut, BPJS Ketenaga kerjaan pun terus meningkatkankompetensi di
seluruh lini pelayanan sambil mengembangkan berbagai programdan manfaat yang langsung dapat dinikmati oleh pekerja
dan keluarganya.

Kini dengan sistem penyelenggaraan yang semakin maju, program BPJS Ketenaga kerjaan tidak hanya memberikan
manfaat kepada pekerja dan pengusaha saja, tetapi juga memberikan kontribusi penting bagi peningkatan pertumbuhan
ekonomi bangsa dan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

4.4 Implementasi Strategi perlindungan BPJamsostek

Menurut pimpinan BPJS Ketenagakerjaan cabang Lumajang, bapak Adji, dalam meningkatkan kesejahteraan
pekerja di wilayah Kab. Lumajang adalah :

1) Memberikan sosialisasi masif terkait manfaat program – program BPJS TK secara massal kepada seluruh
stakeholder

2) Menyalurkan program – program peningkatan kesejahteraan peserta

3) Mengkaji ulang PP No. 60 tahun 2015 tentang perubahan PP 46 tahun 2015 perihal penyelanggaraan JHT ( jaminan
hari tua )

4) Mempermudah terjalinnya koordinasi dengan pihak lainnya terkait koordinasi pelayanan dan manfaat, agar
persyaratan pengajuan klaim dikolaborasikan untuk mempermudah peserta.
4.5 Analisis SWOT

BerikutAnalisi SWOT BPJS Ketenagakerjaan :

A. Strength (Kekuatan)

1) Bisa diikuti oleh seluruh tenaga kerja di Indonesia tanpa terkecuali

2) Menggunakan prinsip jaminan sosial nirlaba

3) Bisa diikuti oleh mahasiswa

4) Harga terjangkau

B. Weakness (Kelemahan)

1) Kurangnya layanan digitala yang diberikan oleh kantor

2) Kurangnya sumber daya manuasia di tiap cabang

C. Opportunity (Peluang)

1) Masih banyak perusahaan yang belum terdaftar BPJS Ketenagakerjaan

2) Adanya dukungan dari pemerintah untuk melaksanakan program BPJS Ketenagakerjaan

D. Threats (Ancaman)

1) Munculnya pesaing dengan iming – iming angsuran ringan dan diskon yang besar

2) Adanya perubahan regulasi dari pemerintah yang mempermudah perizinan suatu perusahan yang sebidang

3)

4.6 Evaluasi Strategi

Jumlah penduduk Indonesia selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya dan menurut data Badan Pusat Statistik
tahun 2019, setiap lima tahun terjadi kenaikan jumlah penduduk antara 9-16 juta. Pertambahan jumlah penduduk ini diikuti
dengan kenaikan jumlah penduduk yang bekerja. Transformasi dari PT. Jamsostek (Persero) menjadi BPJS
Ketenagakerjaan di tahun 2020 telah menciptakan pasar potensial dalam hal cakupan kepesertaan yang lebih luas karena
adanya Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 dimana market BPJS Ketenagakerjaan selain tenaga kerja sektor penerima
upah juga termasuk tenaga kerja sektor bukan penerima upah. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 juga memberikan
kewenangan atas pangawasan dan pemeriksaan kepatuhan perusahaan dan tenaga kerja dalam mengikuti program Jaminan
Sosial Ketenagakerjaan kepada BPJS Ketenagakerjaan.
Tahun 2019-2021 dalam rangka perluasan kepesertan dan peningkatan pelayanan, BPJS Ketenagakerjaan menerapkan
strategi market development dengan membuka 203 Kantor Cabang Perintis di seluruh Indonesia serta bekerja sama dengan
perbankan dan Waralaba untuk memudahkan pembayaran iuran peserta.

Menurut data yang telah diterima oleh pimpinan BPJSTK cabang Lumajang, terdapat 200.000 angkatan kerja
namun yang terdaftar sebagai peserta di BPJSTK hanya ada 3.473 orang artinya masih terdapat banyak pekerja yang masih
belum mendaftar. Oleh karena itu, BPJSTK Cabang Lumajang gencar melakukan sosialisasi keseluruh elemen agar
BAB V

KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Dalam praktik penyelenggaraan jaminan sosial pekerja oleh BPJSTK di kabupaten Lumajang masalah koordinasi
antarlembaga terkait juga menjadi kendala dalam tugas operasional BPJSTK, namun dengan berbagai cara telah melakukan
pendekatan untuk koordinasi, namun tidak semua instansi menyambut dengan baik.

Karena adannya masalah tersebut maka BPJSTK cabang Lumajang memandang perlu adanya strategi untuk mengatasinya.
Strategi tersebut adalah dengan mengendepankan pendekatan terhadap berbagai pihak dalam rangka memberikan layanan.
BPJTK terus melakukan evaluasi dan akan melakukan upaya keharmonisan berbagai peraturan serta membangun
koordinasi yang lebih baik dengan instansi terkait.

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang peneliti ajukan berupa rekomendasi yaitu:

1.BPJS Ketenagakerjaan harus memberikan sosialisasi yang dapat lebih mudah diterima dan dipahami oleh masyarakat,
terutama tenaga kerja sektor informal agar tidak terjadi salah pengertian mengenai program Jamsos TK-LHK ini dan
meningkatkan kepesertaannya. Misalnya dengan cara membuat iklan atau selebaran dan spanduk sejelas mungkin misalnya
di tempat-tempat yang banyak terdapat tenaga kerja sektor informal seperti, di pasar dan pangkalan ojek.
Daftar Pustaka

Agustino, Leo.2008.Dasar – dasar Kebijakan Publik. Bandung: CV Alfabeta. Alam dan


Faried.2012.Studi Kebijakan Pemerintah. Bandung: Refika Aditama. Arikunto,
Suharsimi.2002.Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Asikin, Zainal, dkk.1993.Dasar-Dasar Hukum Perburuhan. Jakarta: PT. Raja Graffindo


Persada.

Basrowi dan Suwandi.2008.Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Husni, Lalu.2007.Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Edisi Revisi.


Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Irawan, Prasetya.2006.Penelitian Kualitatif & Kuantitatif Untuk Ilmu-ilmu Sosial.

Jakarta: DIA FISIP UI.

LIPI.2011.Pertumubuhan Penduduk dan Kesejahteraan.Jakarta: LIPI press.

Nugroho, Riant.2012.Public Policy. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.


Subarsono.2012.Analisis Kebijakan Publik Konsep, Teori, dan Aplikasi.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Sugiyono.2012.Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV Alfabeta.

Suharto, Edi.2011.Kebijakan Sosial Sebagai Kebijakan Publik.Bandung: CV. Alfabeta.

Syahrizal dan Rukiyah.2013.Undang-Undang Ketenagakerjaan & Aplikasinya.

Jakarta Timur: Dunia Cerdas.

Winarno, Budi.2011.Kebijakan Publik Teori, Proses, dan Studi Kasus.

Yogyakarta: CAPS.
Dokumen Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 Tentang Program Jaminan Sosial.


Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 Tentang Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 24 Tahun 2006 tentang
Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja Bagi Tenaga
Kerja yang Melakukan Pekerjaan di Luar Hubungan Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 12 Tahun 2007 tentang
Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran
Santunan, dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.

Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 2013 tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 24
Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga
Kerja Bagi Tenaga Kerja yang Melakukan Pekerjaan di Luar Hubungan Kerja.

Sumber lain

Buku Kumpulan Peraturan Perundangan Program Jamsostek.2013. Jakarta Selatan: PT.


Jamsostek.

Materi Diklat Filosofi Jaminan Sosial & Dasar-dasar Asuransi. PT.


Jamsostek.2013. Jakarta.

Materi Diklat Sejarah & Struktur Organisasi Jamsostek. PT. Jamsostek. 2013.
Jakarta.
Kumpulan Peraturan Perundangan Program Jamsostek.2012. PT. Jamsostek. Buku
Kumpulan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik
Indonesia tentang Penyelenggaraan Program Jamsostek bagi Tenaga Kerja di Luar
Hubungan Kerja. PT. Jamsostek. Jakarta

www.bpjsketenagakerjaan.go.id diakses pada 21 November 2021 pukul 09.34 WIB.

www.bps.go.id diakses pada 22 November 2021 pukul 15.52 WIB.


CATATAN

Anda mungkin juga menyukai