PROPOSAL PENELITIAN
Oleh :
SYAHRI FATMA
1910612014021
FAKULTAS EKONOMI
2022
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
2.1 Kinerja.................................................................................................4
2.6 Hipotesis......................................................................................................17
3.7 ............................................................................................................23
4 Kesimpulan...............................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
dan memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat, dan
penjuru dunia serta untuk mengendalikan aktivitas yang tidak terbatas pada ruang
kualitas informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi manajemen. Dulu, pihak
manajemen masih diliputi oleh pertanyaan apakah sistem informasi itu berguna
atau hanya merupakan pemborosan. Namun saat ini pihak manajemen diIndonesia
sudah banyak yang tahu bahwa sistem informasi manajemen sangat besar
yang tidak mengikuti perkembangan teknologi informasi pada dewasa ini tidak
Demikian halnya dengan kehidupan manusia yang tidak luput dari aktivitas-
aktivitas kerja keseharian dan tidak terlepas dari kebutuhan akan informasi.
sebagai berikut:
Sariak?
berikut:
1. Untuk Mengetahui Pengaruh Kecanggihan Teknologi Informasi Terhadap
1. Bagi Penulis
2. Bagi Instansi
3. Bagi Akademis
sama.
BAB I Pendahuluan
Bab ini meliputi latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian ini berdasarkan pengolahaan data dilakukan yang terdiri dari uraian
mengenai gambaran umum dari hasil yang telah diteliti dan dianalisis mengenai
BAB V Penutup
2.1 Kinerja
1. Pengertian.
instansi dihubungkan dengan visi yang diemban suatu organisasi serta mengetahui
dampak positif dan negatif suatu kebijakan operasional yang diambil. Dengan
adanya informasi mengenai kinerja suatu instansi pemerintah, akan dapat diambil
kegiatan utama, dan tugas pokok instansi, bahan untuk perencanaan, menentukan
tingkat keberhasilan instansi untuk memutuskan suatu tindakan, dan lain lain
(Mahmudi 2015).
dengan sumber yang dihabiskan dan harus diukur dengan indikator kualitatif dan
pekerjaan akan kinerja diri mereka sendiri dalam kaitannya dengan item-item
seperti output, pencapaian tujuan, pemenuhan deadline, penggunaan jam kerja dan
bahwa kinerja dapat didefinisikan sebagai pencapaian hasil atau the degree of
sejauh mana tingkat kinerjanya dengan membandingkan antara hasil yang dicapai
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu
rangka upaya mencapai tujuan berkaitan kuat terhadap tujuan tujuan strategik
organisasi.
2. Pengukuran Kinerja
kinerja sangat menentukan apakah suatu lembaga publik dapat dikatakan berhasil
atau tidak berhasil kinerjanya. Lebih lanjut Keban ( 2014 ) menjelaskan bahwa
suatu proses penilaian pekerjaan terhadap pencapaian tujuan dan sasaran yang
dalam menghasilkan barang dan jasa, kualitas barang dan jasa, perbandingan hasil
kerja kegiatan dengan target dan efektifitas tindakan dalam mencapai tujuan”
Dalam hal ini, Mahmudi (2015) menjelaskan bahwa dalam pengukuran kinerja
kinerja minimal mencakup tiga variabel yang harus menjadi pertimbangan yaitu,
(dampak program).
yaitu sebuah proses kegiatan penilaian terhadap kinerja dengan variabel tertentu
yang sesuai dengan faktor-faktor yang membentuk kinerja tersebut untuk melihat
apakah tujuan dari lembaga/instansi tersebut telah tercapai dengan baik atau
ini sejalan dengan pendapat yang dikemukakan oleh Dharma (2015), bahwa
dibandingkan dengan standar yang ada, dengan tujuan untuk mendorong kinerja
seseorang agar dapat berada di atas rata-rata. Begitu luasnya dampak yang akan
diperoleh dari dilakukannya penilaian terhadap kinerja pegawai, dan ini tentunya
penilaian kinerja pada 7 unsur yaitu kesetiaan, prestasi, ketaatan, tangung jawab,
pegawai secara individu dapat dilihat dari apakah misi dan tujuan pegawai sesuai
dengan misi lembaga, apakah pegawai menghadapi hambatan dalam bekerja dan
dalam bekerja, dan apakah mereka memiliki motivasi yang tinggi, pengetahuan,
dilihat dari: (1)kuantitas kerja, (2) kualitas kerja, (3) kerjasama, (4) pengetahuan
tentang kerja, (5) kemandirian kerja, (6) kehadiran dan ketepatan waktu, (7)
4. Indikator Kinerja
Menurut Mangkunegara unsur-unsur yang dinilai dari kinerja seseorang
dalam satu harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan
dan dapat berkerja secara sendiri atau bekerjasama dengan karyawan yang
lain.
pemeliharaan harga diri, nama baik dan kerjasama diantara rekan kerja
dan bawahan.
penerima sehingga penerimaan informasi akan lebih luas, lebih cepat penyebaran-
teknologi informasi merupakan suatu tata cara atau sistem yang digunakan untuk
untuk memproses suatu informasi yang bersifat finansial maupun non finansial.
sarana atau alat yang dapat membantu dan meningkatkan kinerja dalam suatu
perusahaan.
2.4.1.1 Peranan Teknologi Informasi
Teknologi informasi saat ini telah menjadi fasilitator utama bagi aktivitas
mendasar pada operasi, stuktur, dan manajemen operasional. Berkat teknologi ini,
kinerja secara efektif dan efisien. Dengan adanya bantuan teknologi maka akan
berkualitas baik.
4. Manusia (brainware)
informasi tersebut.
2.3 Sistem Informasi Manajemen
Sutanta, sistem merupakan sekumpulan hal atau kegiatan atau elemen atau sub
sistem yang saling bekerjasama atau yang dihubungkan dengan cara-cara tertentu
sehingga membentuk satu kesatuan untuk melakukan suatu fungsi guna mencapai
tujuan.
tetapi beroperasi secara harmonis dengan sub sistem yang lain pula, jadi pada
dasar nya setiap sistem terdiri dari sejumlah subsistem. Sedangkan subsistem
dapat dibagi lagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil pula yang namanya sub
lepas dari sistem, sebab sebuah sistem akan membantu kita menghilangkan
keraguan dan menetapkan ke arah mana kita melangkah, jadi dengan adanya
sebuah sistem, seorang manajer akan mempunyai pedoman yang pasti dalam
Sehingga secara umum model suatu sistem terdiri dari masukan (input),
bentuk yang mempunyai arti bagi yang menerima dan memiliki nilai nyata yang
dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun saat yang akan
informasi kita dapat memilih tindakan-tindakan dengan resiko yang paling kecil.
Informasi terekam yang tersimpan dalam beragam media, sedalam atau bahkan
sesulit apa pun cara penciptaannya, adalah benda mati yang tidak mempunyai
pengolahan data menjadi informasi yang relevan dengan masalah perusahaan yang
sedang dihadapi. Dengan demikian data merupakan bahan mentah yang harus
diproses terlebih dahulu baru kemudian berdaya guna. Data tidak akan bercerita
tentang suatu persoalan apabila tidak diolah terlebih dahulu, sedangkan informasi
itu sendiri merupakan data yang telah diproses untuk mengurangi sifat
tepat.
ilmu pengetahuan yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan
bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem
kerja sama ini lebih baik dan bermanfaat bagi manusia. Sedangkan menurut
ditetapkan.
:Manajemen berorientasi pada hasil optimal untuk tidak mengatakan hasil yang
dengan dan melalui orang-orang lain yang menjadi bawahan mereka yang
a) Perencanaan (planning)
mengapa (berkaitan dengan alasan atau motif perlunya kegiatan itu) bagaimana
(terkait dengan prosedur kerja sasaran dan biaya) melakukannya, bilamana (terkait
penilaian (berkaitan dengan kegiatan yang sedang dan telah selesai dilakukan),
dan faktor pendukung dan penghambat (terkait dengan faktor-faktor yang dapat
han rencana. Yang akan melakukannya agar tujuan dapattercapai seefektif dan
seefesien mungkin.
b) Pengorganisasian (organizing)
Manullang berpendapat bahwa pegorganisasian adalah penglompokan
aktivitas yang akan dilakukan atau pendistribusian tugas dan fungsi kepada setiap
orang dalam organisasi. Hal ini dimaksudkan agar dapat mewujudkan aktivitas
c) Pengarahan (actuating)
dan suka melakukan dan menyelesaikan pekerjaan untuk mencapai tujuan organi-
sasi. Oleh sebab itu actuating juga diorientasikan agar setiap individu dalam
masing-masing.
d) Pengawasan (controling)
untuk melaksanakan penilaian dan koreksi terhadap proses pekerjaan yang sedang
berlangsung.
dan pengawasan
organisasi
untuk menyajikan informasi yang diambil dari data yang diolah dan diproses guna
Manajemen (SIM).
keputusan yang strategis. Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan
1. Meningkatkan aksesibilitas data yang tersaji secara tepat waktu dan akurat
sistem informasi.
pemeliharaan sistem.
dan membuat berbagai laporan rekening koran dan transaksi yang terjadi.
persediaan pada tingkat paling rendah agar konsisten dengan jenis barang
yang tersedia.
yaitu model dari sistem dimana keputusan diambil, dapat tertutup atau
terbuka. Sebuah sistem keputusan tertutup menganggap bahwa keputusan
saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha
mencapai suatu tujuan. Di dalam perusahaan, yang dimaksud elemen dari sistem
pihak eksternal seperti supplier dan konsumen yang saling terkait satu sama lain
Informasi adalah hasil pemprosesan data yang diperoleh dari setiap elemen
pemahamannya terhadap fakta-fakta yang ada. Informasi bagi setiap elemen akan
Manajemen terdiri dari proses atau kegiatan yang dilakukan oleh pengelola
dan tawar-menawar.
batasan-batasan wewenang.
Hal ini biasanya diorganisasikan secara hirarkis yang meliputi tidak hanya
aturan-aturan kerja.
Tidak ada organisasi yang hidup dalam isolasi dan keterkaitan antar
perkembangan yang cukup baru yakni, informasi informal yang dalam banyak
sebagai berikut:
Data internal merupakan data yang berasal dari dalam 20 organisasi (level
manajemen), sedangkan data eksternal merupakan data yang berasal dari luar
tertentu sehingga data dirubah ke dalam bentuk informasi yang lebih berguna 24.
Pada pemprosesan data bisa dilakukan secara manual maupun dengan bantuan
mesin. Bagian pemproses data terdiri dari beberapa ahli yang bertugas membentuk
sangat diperlukan, karena tujuan utamanya adalah demi keamanan data. Apabila
maupun data yang telah diolah, maka data dapat diambil dan digunakan sesuai
pemasoknya.
kinerja proyek dan kinerja perusahaan dengan skala luas dalam hal fungsi
ekonomi, fungsi jaminan kualitas, fungsi waktu serta fungsi evaluasi proyek
dengan tampilan data dan informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan.
serta dapat menciptakan aliansi atau kerjasama dengan pihak lain yang dapat
Manajemen.
yaitu teknis, operasional dan ekonomis. Untuk aplikasi dari penerapan ini disebut
Dimana untuk mengetahui penerapan sistem informasi manajemen ini, tiga faktor
a) Faktor teknis
pemecahan masalah
Disusulkan
pemrosesan/penanganan
efektif, maka hal ini menunjukkan secara jelas bahwa kemampuan teknis perang-
kat lunak yang disediakan sebagai pemakaian tidak memiliki kemampuan untuk
biasanya akan berhasil, tetapi harus dikerjakan secara perlahan, karena alat-alat
yang dipakai untuk pengolahan data tidak cukup untuk menangani beban kerja.
b) Faktor operasional
Kelayakan operasional senantiasa berkaitan dengan masalah apakah data
masukan dapat disediakan dan kelancaran output yang dihasilkan akan benar-
ketepatan waktu.
c) Faktor ekonomis
untuk menjalankan suatu aplikasi. Bila ditinjau dari segi pengeluaran dan manfaat,
sistem informasi manajemen akan efektif bila pertambahan hasil yang diperoleh
karena adanya informasi yang lebih besar dari pada biaya operasional sistem
melakukan pekerjaan.
Peningkatan Kinerja.
berkaitan dengan pengiriman dan pertukaran informasi dari kantor pusat ke para
pihak-pihak yang ada di perusahaan. Informasi yang timbal balik yang dapat
diterima secara cepat akan membantu para karyawan yang bekerja, seperti yang
cepat dan akurat agar dapat bekerja secara efektif dan efisien dalam mencapai
Judul Variabel
Peneliti/
No. Penelitia Variabel Variabel Metodologi Hasil Penelitian
Tahun
n Bebas Lain
1. Nkmd Pengaruh Kecanggi Efektifitas Objek: Lpd 1. Kecanggihan Teknologi
Putri, Nlp kecanggi han Pengguna Kecamatan Informasi Dan
Srinadi han Teknolog an Sistem Ubud Kemampuan Teknik
Dan Teknologi i Informasi Sampel: 29 Pribadi Berpengaruh
Widya. Informasi Informasi Akuntansi Lpd Positif Dan Signifikan
2020 Dan Dan Metode Terhadap Efektivitas
Kemamp Kemamp Sampling : Penggunaan Sistem
uan uan Purpossive Informasi Akuntansi Di
Sampling Lpd Ubud Kabupaten
Teknik Teknik
Metode Gianyar. Penelitian Ini
Personal Personal
Analisa: Akan
Terhadap Merekomendasikan
Efektivita Regresi
Linier Perumusan Sistem
s Informasi Akuntansi
Penggun Berganda
Berbasis Teknologi
aan Sehingga Dapat
Sistem Bersaing Di Tengah
Informasi Persaingan Dunia Yang
Akuntans Semakin Ketat Dan
i Di Lpd Kompetitif.
Kecamat
an Ubud
konsep atau teori yang menjadi acuan penelitian. Biasanya kerangka teori disusun
KECANGGIHAN
TEKNOLOGI
INFORMASI
(X1) H1
KINERJA PEGAWAI
(Y2)
SISTEM INFORMASIH2 H2
MANAJEMEN
INFORMASI
(X2)
H3
Keterangan :
Y = Kinerja Pegawai
2.6. Hipotesis
METODE PENELITIAN
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah pegawai kantor
desa talago sariak. Lokasi dari penelitian ini adalah di kantor desa talago sariak
penelitian ini adalah seluruh pegawai desa Talago Sariak sebanyak 42 pegawai
pegawai desa Talago Sariak hanya berjumlah 42 pegawai, maka sampel yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja di kantor
pegawai.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data primer.
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber pertama melalui prosedur dan
primer yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari hasil kuesioner atau
angket yang disebarkan pada responden yang telah ditentukan, yaitu kepada
dengan harapan mereka akan memberikan respon atas daftar pernyataan tersebut.
Tabel 3.1
No Pernyataan Skor
2. Setuju (S) 4
peneliti berdasarkan sifat yang didefinisikan dan diamati sehingga terbuka untuk
diuji kembali oleh orang atau peneliti lain. Adapun batasan atau definisi
Tabel 3.2
Definisi Operasional Variabel Penelitian
kerja dan kepuasan masyarakat yang diukur dengan menggunakan skala Likert.
Sekaran (2006) menyatakan bahwa skala Likert didesain untuk menelaah seberapa
kuat subjek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan pada skala 5 titik.
sebagai berikut :
Pada penelitian ini, responden diharuskan memilih salah satu dari kelima
alternatif jawaban yang tersedia. Nilai yang diperoleh akan dijumlahkan dan
jumlah tersebut menjadi nilai total. Nilai total inilah yang akan ditafsirkan sebagai
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan
disusun benar - benar mampu mengukur apa yang harus di ukur. Uji validitas
digunakan untuk menguji seberapa cermat suatu alat ukur dalam melakukan
fungsi ukuranya. Pengujian validitas tiap butir digunakan analisis item, yaitu
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor
2. Uji Reliabilitas
reliabilitas dilakukan terhadap pertanyaan yang valid. Rumus yang dipakai adalah
alpha. Apabila nilai cronbach alpha didapatkan > 0,6 maka hasil dikatakan
reliabel.
1. Statistik Deskriptif
dipunyai dan sama sekali tidak menarik inferensia atau kesimpulan apapun
tentang gugus induknya yang lebih besar. Contoh statistika deskriptif yang sering
muncul adalah, tabel, diagram, grafik. Dengan statistika deskriptif, kumpulan data
yang diperoleh akan tersaji dengan ringkas dan rapi serta dapat memberikan
informasi inti dari kumpulan data yang ada. Informasi yang dapat diperoleh dari
statistika deskriptif ini antara lain ukuran pemusatan data, ukuran penyebaran
berikut :
Suatu model regresi dikatakan linier harus melalui uji asumsi klasik yang
terdiri dari uji normalitas, uji linieritas, uji multikolonieritas, dan uji
sebagai berikut :
a. Uji Normalitas
2005 untuk mendeteksi uji normalitas dapat dilakukan melalui analisa grafik.
Analisa grafik ini dapat digunakan untuk menentukan normalitas dengan melihat
b. Uji Multikolonieritas
regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variable bebas. Jika
Variabel ortogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel
bebas sama dengan nol (Ghozali, 2005). Adapun cara untuk mendeteksi ada atau
variance inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel
bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Dalam pengertian
sederhana setiap variabel bebas menjadi variabel terikat dan diregres tergadap
variabel bebas lainnya. Nilai cutt-off yang umum dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolonierias adalah nilai tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai
VIF >10.
c. Uji heteroskedastisitas
lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka
menggunakan grafik Plott (Scatter Plot). Jika tidak terdapat plot yang jelas seperti
titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y maka tidak
terdapat heteroskedastisitas.
terikat (Sugiyono, 2014). Analisis regresi merupakan alat untuk eksplanasi, yaitu
prediksi nilai variabel dependen, apabila nilai variabel independen diketahui atau
berubah. Analisis regresi juga dapat digunakan sebagai faktor determinan, yaitu
dalam model persamaan regresi yang signifikan, yang mana variabel dependen
berikut :
K = b0 + b1KK + b2 BK + b3 Kom + e
Dari konsep tersebut diatas, maka pengujian hipotesis selanjutnya akan
berikut :
Keterangan :
K : Kinerja
a : Konstanta
bl , b2 : Koefisien Regresi
e : Standar eror
dependen. Dalam output SPSS 16, koefisien determinasi terletak pada tabel Model
t tabel. Apabila t hitung> t tabel dengan signifikan dibawah 0,05 (5%), maka
variabel terikat, begitu juga sebaliknya. Menurut Sugiono, (2014), uji itu
βn
t=
sβn
Dimana:
1). jika t-hitung < t tabel, maka menerima Ho dan menolak Ha, artinya
2). jika t-hitung > t tabel, maka menolak Ho dan menerima Ha, artinya ada
6. Uji F (simultan)
Uji F dikenal dengan Uji serentak atau uji Model/Uji Anova, yaitu uji
sama terhadap variabel terikatnya. Atau untuk menguji apakah model regresi yang
Dimana:
F = Nilai F hitung
DAFTAR PUSTAKA