Anda di halaman 1dari 30

EVALUASI PENERAPAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

KEPEGAWAIAN DI PEMERINTAH KOTA TANGERANG SELATAN


DENGAN MODEL HOT-Fit

Disusun Oleh:

DANU FAISAL PANGESTU 20190803077

TUGAS BESAR KARYA ILMIAH

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS ESA UNGGUL

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kehadirat Allah SWT, yang masih memberikan


nikmat sehat, iman dan islam sampai saat ini. Shalawat serta salam saya sampaikan
kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membawa umatnya
kepada cahaya iman dan islam. sehingga akhirnya penulis dapat menyelesaikan
Penelitian dengan judul “ Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian Di Pemerintah Kota Tangerang Selatan Dengan Model Hot-Fit”

Penyusunan penelitian ini adalah untuk memenuhi tugas matakuliah metodologi


penelitian. Selama penulisan penelitian ini penulis menyadari bahwa tanpa bimbingan
dari pihak-pihak tertentu, penelitian ini tidak akan dapat diselesaikan dengan baik. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Keluarga yang terus memberikan motivasi, saran, dan doa untuk membuat
penulis bisa menyelesaikan penelitian ini.
2. Bapak Yulhendri,ST,MT. selaku dosen pengampu Kapita Selekta Sistem
Informasi

Penulis menyadari bahwa penulisan penelitia ini masih memiliki kekurangan, oleh
karena itu penulis berharap masukan dan saran dalam penulisan dan pengembangan
tetap dapat dilakukan untuk menyempurnakan apa yang penulis buat. Akhir kata,
semoga penulisan penelitian ini dapat memberikan manfaat dan menambahkan ilmu
untuk berbagai pihak yang membaca penulisan penelitian ini.

Tangerang, 13 Oktober 2022

Danu Faisal Pangestu

(20190803077)

i
DAFTAR ISI

Cover
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI .......................................................................................................................ii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN............................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................ 2
1.4 Ruang Lingkup ................................................................................................... 2
1.5 Manfaat Penelitian.............................................................................................. 2
1.6 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 3
1.6.1 Bab I Pendahuluan ...................................................................................... 3
1.6.2 Bab II Tinjauan Pustaka ............................................................................. 3
1.6.3 Bab III Metode Penelitian ........................................................................... 3
1.6.4 Bab IV Hasil Dan Pembahasan................................................................... 4
1.6.5 Bab V Kesimpulan Dan Saran .................................................................... 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................................................... 5
2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu ................................................................................ 5
2.2 Teori Umum Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) ................... 7
BAB III ..............................................................................................................................10
METODE PENELITIAN..................................................................................................10
3.1 Rencana Penelitian ............................................................................................10
3.2 Tahapan Penelitian ............................................................................................10
3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................................10
BAB IV ..............................................................................................................................12
HASIL DAN PEMBAHASAN ..........................................................................................12
4.1 Data Hasil Penelitian ...............................................................................................12
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................................14

ii
4.2.1 Variable Penelitian .....................................................................................14
4.2.2 Kualitas Sistem ...........................................................................................15
4.3 Analisis Data ......................................................................................................15
4.3.1 Analisa Model Persamaan Struktural .......................................................15
4.3.2 Uji Hipotesis ...............................................................................................17
4.4 Perbandingan Dengan Penelitian Lain .............................................................19
BAB V................................................................................................................................21
KESIMPULAN DAN SARAN ..........................................................................................21
1.5 Kesimpulan ........................................................................................................21
5.2 Saran ..................................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teknologi informasi saat ini menjadi sumber daya utama pada suatu
organisasi untuk meningkatkan daya persaingan dan pelayanan yang lebih
optimal. Dengan perkembangan teknologi informasi menyebabkan banyak
organisasi yang mencoba untuk menerapkan manfaat teknologi ini agar dapat
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam proses bisnis, hal ini juga
bertujuan untuk memberikan point tambahan berupa keunggulan kompetitif.
Pada organisasi pemerintahan perkembangan teknologi informasi yang sudah
terjadi sejak era globalisasi sangat berperan dalam penyelenggaraan
pemerintahannya. Pada lingkup pemerintahan, tahun 2003 dikeluarkan Inpres
nomor 3 mengenai kebijakan dan stategi nasional pengembangan e-
government. E-government ini wajib digunakan untuk menyediakan aksesbagai
semua masyarakat berupa pelayanan yang mendasar yang berhubungan antar
masyarakat dan instansi pemerintah.
Salah satunya dari pelaksanaan e-government pada pemerintahan yaitu
penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG). Sistem
Informasi manajemen kepegawaian ini merupakan suatu sistem yang terdiri
atas perangkat pengolah meliputi pengumpulan, prosedur, tenaga pengolah dan
perangkat lunak, perangkat penyimpan yang meliputi pusat data serta perangkat
komunikasi yang saling berkaitan. Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap
penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Pemerintah
Kota Tangerang Selatan dengan menggunakan model Human-Organization-
Tecnology (HOT) Fit. Model ini dipilih karena dianggap mampu menjelaskan
evaluasi secara konferhensif dengan pendekatan komponen inti sistem

1
informasi, yaitu Human (Manusia), Organization (Organisasi), Technology
(teknologi) serta kesesuaian di antara ketiga komponen tersebut mempengaruhi
manfaat (Net Benefits) dari penerapan sistem informasi tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun yang menjadi acuan dari penelitian ini adalah berdasarkan
rumusan masalah sebagai berikut:
1) Bagaimana evaluasi tingkat keberhasilan penerapan sistem
informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) di Pemerintah
Kota Tangerang Selatan dengan mengacu kepada model HOT-
Fit ?
2) Apakah Human (Manusia), Organization (Organisasi),
Technology (teknologi) serta kesesuaian di antara ketiga
komponen tersebut mempengaruhi manfaat (Net Benefits) dari
penerapan sistem informasi tersebut ?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap tingkat
keberhasilan penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)
di Pemerintah Kota Tangerang Selatan dan penelitian ini bertujuan juga untuk
mendapatkan seberapa besar net benefits mengenai kesuksesan penerapan
SIMPEG dengan menggunakan model HOT-Fit.

1.4 Ruang Lingkup


Agar penelitian yang dilakukan lebih fokus dan mendalam, maka
peneliti merasa harus membatasi beberapa hal, antara lain yaitu Penelitian ini
tidak secara spesifik dalam pengambilan sampel dan Penelitian ini
menggunakan referensi model HOT-Fit berdasarkan penelitian sebelumnya

1.5 Manfaat Penelitian


Manfaat dari evaluasi sistem ini nantinya akan memberikan gambaran
terhadap pemerintahan di Kota Tangerang Selatan tentang penggunaan sistem

2
informasi yang telah berjalan untuk mengukur tingkat kesuksesan dari sistem
informasi yang telah digunakan. Penilitian ini juga bermanfaat untuk
menambah wawasan peneliti mengenai sistem informasi pada lingkup
pemerintahan.

1.6 Sistematika Penulisan


Dalam hal ini untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai
sistematika penulisan hukum serta untuk mempermudah pemahaman mengenai
seluruh isi penulisan hukum ini maka penulis menyajikan sistematika penulisan
hukum ini yang terdiri dari :

1.6.1 Bab I Pendahuluan


Pada bab ini, Penulis mengemukakan gambaran umum mengenai
penulisan yang mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan sistematika
penulisan. Latar belakang masalah adalah suatu bagian yang memberikan
penjelasan mengenai permasalahan yang menarik untuk diteliti. Rumusan
masalah yaitu mengenai hal yang secara pokok yang akan dibahas oleh penulis,
dalam penelitian ini terdapat 2 rumusan masalah. Yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah apa yang akan dicapai dari hasil pembahasan. Manfaat
penelitian ini menggambarkan manfaat dari dibuatnya penulisan ini.

1.6.2 Bab II Tinjauan Pustaka


Pada bab ini diuraikan mengenai tinjauan Pustaka menjelaskan
pembahasan yang berisi mengenai literatur review jurnal yang penulis gunakan
teori-teori umumum yang berkaitan dengan penelitian .

1.6.3 Bab III Metode Penelitian


Pada bab ini membahas mengenai metode penelitian yang digunakan
dalam penulisan ini yaitu yang mencakup rencana penelitian, tahapan
penelitian, dan Teknik pengumpulan data.

3
1.6.4 Bab IV Hasil Dan Pembahasan
Pada bab ini merupakan bab hasil dan pembahasan yang mana penulis
menguraikan hasil dan membahas mengenai eveluasi keberhasilan SIMPEG di
pemerintahan Kota Tangerang Selatan dan mengenai Human (Manusia),
Organization (Organisasi), Technology (teknologi) serta kesesuaian di antara
ketiga komponen tersebut mempengaruhi manfaat (Net Benefits) dari
penerapan sistem informasi tersebut.

1.6.5 Bab V Kesimpulan Dan Saran


Bab ini merupakan bab akhir dari penulisan ini yang dimana
menjelaskan dan penulis memberikan kesimpulan dari keseluruhan isi dari
penulisan ini dan penulis memberikan saran yang bisa digunakan untuk
dijadikan sebagai acuan perbaikan dari sistem tersebut.

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Penelitian Terdahulu


Penelitian yang terdahulu menjadi acuan penulis dalam melakukan penelitian
yang dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang
dilakukan. Namun dari penelitian terdahulu yang penulis temui tidak banyak memiliki
kesamaan judul sehingga hanya terdapat mengangkat beberapa referensi yang dapat
memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis. Adapun dibawah ini disajikan tabel
hasil literatur Review dari beberapa Jurnal dan Artikel yang penulis jadikan sebagai
Perbandingan dari hasil penelitian terdahulu dan penelitian penulis saat ini :

Tabel 1. Perbandingan Penelitian Terdahulu

Jurnal 1:

Nama Peneliti Raden Kodarisman dan Eko Nugroho


Topik Penelitian Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG) di Pemerintah Kota Bogor
Metode Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitafif
dengan melakukan survei dan mengumpulkan data primer melalui
wawancara
Hasil Penelitian Hasil Penelitian tersebut bahwa Kepuasan Pengguna (KP)
berpengaruh terhadap Net Benefit (NB). Hal ini berarti semakin
meningkat kepuasan pengguna maka semakin tinggi net benfit yang
didapatkan dari penggunaan SIMPEG.
Kekurangan Penelitian Pada pengujian hipotesis tidak mudah di pahami.
Perbedaan Penelitian yang Pada penelitian yang akan penulis hasilkan bahwa ketiga komponen
akan penulis hasilkan model hot-fit dapat mempengaruhi net-benefit

5
Jurnal 2 :

Nama Peneliti Putu Wuri Handayani dan Nurulita Prihasti Kardia


Topik Penelitian Analisis Tingkat Implementasi E-Government Pada Level
Kementerian Indonesia Berdasarkan Framework Deloitte & Touche
Metode Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
kuantitatif.
Hasil Penelitian Hasil dari penelitian ini yaitu implementasi e-government di level
kementerian sudah mencapai tingkat kedua, yaitu tahap “official”
two-way transactions. Kementerian yang telah mencapai tahap ini
antara lain Kementerian Hukum dan HAM, Kementerian Keuangan,
Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, dan Kementerian
Pendidikan Nasional.
Kekurangan Penelitian Tidak Ada
Perbedaan Penelitian yang Penulis akan menghasilkan bahwa implementasi SIMPEG dalam
akan penulis hasilkan mendukung penerapan e-government dapat dikembangkan dalam
berbagai sector kepegawaian, tidak hanya dalam lingkup
pemerintahan atau kementerian saja, tetapi meninjau dari lingkup
daerah.

Jurnal 3

Nama Peneliti Rohmat Indra Borman , Abidarin Rosidi , dan M. Rudyanto Arief
Topik Penelitian Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(Simpeg) Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pamekasan
Dengan Pendekatan Human-Organization-Technology (Hot) Fit
Model.

6
Metode Penelititan ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan survey,
yaitu penelititan yang mengambil sampel dari suatu populasi dan
menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpulan data yang pokok.
Penelitian ini menggunakan dua jenis data yakni data primer dan
sekunder. Data primer diperoleh dari hasil kuesioner yang akan
diberikan kepada pengguna SIMPEG sebagai responden.
Hasil Penelitian Penerapan Sitem Infomrasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) di
Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Pamekasan mempunyai
tingkat keberhasilan cukup baik, karena berdasarkan hasil klasifikasi
tingakatan skor data kuesioner secara umum SIMPEG sudah baik,
faktor-faktor keberhasilan yang ada dalam model HOT-Fit dan
hubungan antara komponen manusia, organisasi dan teknologi
menunjukkan hasil yang baik, meskipun ada beberapa faktor yang
perlu ditingkatkan dalam mewujudkan keberhasilan penerapan sistem
informasi.
Kekurangan Penelitian Korelasi antara 3 komponen Manusia, Organisasi dan Teknologi yang
dihasilkan belum mencapai net benefit lebih tepatnya pada komponen
teknologi yang masih memiliki kekurangan dari faktor integrasi
dengan unit lain, fasilitas petunjuk penggunaan, kecepatan pelayanan
dan kehandalan.
Perbedaan Penelitian yang Penelitian yang akan di hasilkan pada Evaluasi SIMPEG di kota
akan penulis hasilkan Tangerang selatan yang dapat di tinjau dari masing masing
komponennya hingga secara keseluruhan apakah sampai kepada net
benefit hingga memperoleh keberhasilan dalam penerapan SIMPEG
di Kota Tangerang Selatan.
2.2 Teori Umum Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG)

Menurut (Raden Kodarisman,Evaluasi Penerapan SIMPEG:2013) Sistem


informasi manajemen kepegawaian (SIMPEG) merupakan suatu totalitas yang terpadu

7
terdiri atas perangkat pengolah meliputi pengumpul, prosedur, tenaga pengolah dan
perangkat lunak. Perangkat penyimpan meliputi pusat data dan bank data serta
perangkat komunikasi yang saling berkaitan, berketergantungan dan saling
menentukan dalam rangka penyediaan informasi di bidang kepegawaian. Dirancang
nya sistem informasi manajemen kepegawaian ini merupakan salah satu pendukung
atau implementasi dari e-government di Indonesia yang dimana dapat mempermudah
kegiatan kepegawaian dalam berbagai sektor dengan pemanfaatan sistem informasi dan
perkembangan teknologi. Penggunaan aplikasi SIMPEG pada suatu instansi adalah
untuk melakukan penginputan, pengawasan dan monitoring data kepegawaian . Dalam
pengolahan kepegawaian SIMPEG dapat menghasilkan berbagai report (laporan)
contohnya seperti laporan mengenai data jabatan atau kepangkatan dari pegawainya,
data mengenai pegawai yang masih aktif berkerja dan yang sudah pensiun, dengan
penerapan aplikasi SIMPEG ini memudahkan pengelola dan atau pimpinan instansi
melakukan pengawasan terhadap pegawainya.

Dalam mengembangkan implementasi e-government diperlukan strategi-


strategi yang dapat diwujudkan hingga mencapai tujuan akhir yaitu implementasi e-
government yang sepenuhnya terintegrasi. Adapun (Handayani, et al., Analisis Tingkat
Implementasi E-Government:2010) strategi-strategi yang dibuat oleh pemerintah
terkait dengan pengembangan e-government yang diatur dalam instruksi di atas, yaitu
mengembangkan sistem pelayanan yang handal dan terpercaya, serta terjangkau oleh
masyarakat luas, menata sistem manajemen dan proses kerja pemerintah dan
pemerintah daerah otonom, memanfaatkan teknologi informasi secara optimal.

2.2 Model HOT-Fit

HOT-Fit adalah salah satu model kerangka teori yang dipakai untuk
mengevaluasi sistem informasi. Menurut Hakam (2016) metode ini mencoba
mengevaluasi penggunaan sistem informasi, dengan menempatkan kompenen penting
dalam informasi yakni Human (Manusia) – Organization (Organisasi) – Technology

8
(Teknologi) serta kesesuaian diantara ketiga komponen tersebut. Kriteria yang dapat
digunakan untuk menilai kualitas informasi antara lain adalah kelengkapan, keakuratan,
ketepatan waktu, ketersediaan, relevansi, konsistensi dan data entry.

Menurut Evrilyan (2017) HOT FIT adalah salah satu kerangka teori yang
dipakai untuk mengevaluasi system informasi. Model ini adalah kombinasi dari
Model Kesuksesan sistem informasi dari Delonedan Mclean dan IT Organization
Fit Model dari Morton. Model HOT-FIT menjelaskan secara komprehensif berupa
Interpretasi komleksitas, hubungan timbal balik antara orang, organisasi, proses,
dan teknologi. Metode evaluasi ini memperjelas semua komponen yang terdapat
dalam sistem informasi itu sendiri.

Kesesuaian diantara ketiga komponen memberikan pengaruh dan pengertian


dari masing-masing komponen yaitu:

1. Komponen Manusia (Human) menilai sistem informasi dari sisi penggunaan


sistem (system use) pada frekuensi dan luasnya fungsi dan penyelidikan sistem
informasi. Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari pengalaman
pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak potensial dari
sistem informasi.
2. Komponen Organisasi menilai sistem dari aspek struktur organisasi dan
lingkungan organisasi seperti struktur organisasi yang terdiri dari perencanaan
pengendalian sistem, strategi, manajemen dan komunikasi.
3. Komponen teknologi terdiri dari kualitas sistem (system quality), kualitas
informasi (information quality) dan kualitas layanan (service quality).

Teori HOT-Fit ini dikemukakan oleh Yusof et al (2006) di Konferensi Internasional


Hawaii Science System ke-39.

9
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Rencana Penelitian


Yang menjadi fokus dalam penelitian ini yaitu mengetaui bagaimana
penerapan dari Sisitem Informasi Manajemen Kepegawaian di Pemerintahan
Kota Tangerang selatan. Penulis mengevaluasi penerapannya dengan
menggunakan metode HOT-FIT model yang mana berkeseuaian dengan
manusia, organisasi, teknologi dan benefit dari diantara kesesuai 3 komponen
tersebut. Pada penelitian ini yang menjadi objek dan bahan penelitian adalah
pengguna Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian di Lingkungan
Pemerintah Kota Tangerang Selatan. Penelitian ini menggunakan model Hot-
Fit yang dikembangkan oleh Yosuf et al, dengan beberapa modifikasi untuk
menilai keberhasilan penerapan sistem informasi manajemen kepegawaian.

3.2 Tahapan Penelitian


Dalam hal penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian Penelitian
ini menggunakan metode penelitian deskriptif kuantitafif. Tahapan yang
dilakukan yaitu mulai dari Identifikasi permasalahan, studi literatur,
Pengembangan kerangka konsep, mengidentifikasi dan definisi variabel,
hipotesis, dan pertanyaan penelitian dengan melihat efektivitas dari SIMPEG
di Kota Tangerang selatan.

3.3 Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data dilakukan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan penelitian. Pada penelitian ini
pengumpulan data dilakukan dengan metode:
1. Wawancara/Interview
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila
peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan

10
yang harus diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-
hal dariresponden yang lebih mendalam
2. Observasi (pengamatan)

Observasi menurut Sugiyono adalah sebuah teknik pengumpulan data,


mempunyai teknik yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Teknik pengumpulan data dengan observasi
digunakan bila, peneliti berkenan dengan perilaku manusia, proses kerja, dan
gejala-gejala alam, bila obyek yang diamati tidak terlalu besar. Untuk
melakukan wawancara dan kuesioner dengan metode Random Sampling.
Random sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana semua individu
dalam populasi baik secara sendiri-sendiri atau bersama-sama diberi
kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai anggota sampel. Dalam hal ini
skala yang digunakan dalam pengumpulan data sejauhmana ekfektivitas
SIMPEG di Pemerintah Kota Tangerang Selatan yang diukur menggunakan
lima point skala mulai dari1(sangat tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju).

Prosedur Kerja Pada Pemerintahan Kota Tangerang Selatan

11
Prosedur kerja absensi di Pemerintah Kota Tangsel yaiti, diawali dengan
pegawai datang ke kantor Pemerintahan Kota Tangsel sesuai jadwal jam masuk
yang telah ditentukan. Sebelum melaksanakaan absensi harian, bagaian
kepegawaian akan melakukan print out absensi yang telah dibuat dan diberikan
pada bagian piket. Selanjutnya pegawai melakukan absensi dengan
menandatangani absensi yang telah disediakan sesuai denga nama masing-
masing. Setelah itu absensi harian direkap oleh staf kepegawaian dan hasil
rekap tersebut diserahkan kepada bagian staf keuangan setiap bulannya.
Sedangkan untuk melakukan pengajuan cuti mutasi, pensiun dan kenaikan
pangkat pegawai harus datang ke bagian kepegawaian terlebih dahulu untuk
melengkapi persyaratan yang telah ditentukan. Setelah menyelesaikan
pesrsyaratan dibagian kepegawaian, pegawai diharuskan untuk menunggu
persetujuan kepala bagian. Jika kepala bagian telah menyetujui pengajuan
maka barulah pengajuan tersebut diberikan ke pimpinan agar dapat di
tandatangani. sebagaimana alurnya dapat dilihat pada gambar 1 dan 2.

12
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Hasil Penelitian


Penelitian ini menggunakan dua jenis data, primer dan sekunder. Data primer
berasal dari survei yang diberikan kepada pengguna sistem informasi manajemen SDM
sebagai responden. Penggunanya adalah pegawai Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) Kota Tangerang Selatan yang telah diangkat sebagai pengelola simpeg di
seluruh SKPD, dengan jumlah responden sebanyak 50 orang. Survei ini didasarkan
pada model hotfit. Survei akan dibagikan kepada pengguna SIMPEG di Tangerang
Selatan. Bentuk umum kuesioner disusun menurut ukuran evaluasi semantik
diferensial yang mengukur evaluasi berdasarkan sikap responden terhadap kondisi
tersebut. Pilihan jawaban ditampilkan dalam bentuk skala Likert dengan nilai mulai
dari 1 ("Saya tidak setuju sama sekali") hingga 5 ("Saya sepenuhnya setuju"). Tujuan
utama dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi sistem informasi yang diterapkan.
Penyusunan kerangka evaluasi dimulai dengan menginterpretasikan setiap aspek
model HotFit menjadi pernyataan terukur yang terdiri dari variabel dan indikator.

Tabel 2. Variabel Dan Indikator Model Hot-Fit


NO VARIABLE INDIKATOR
1. KS.1 = SIMPEG mudah digunakan
2. KS.2 = SIMPEG bermanfaat dalam proses
1. Kualitas Sistem kepegawaian
3. KS.3 = SIMPEG handal
4. KS.4 = SIMPEG mudah di akses
5. KS.5 = SIMPEG terintegrasi
1. KL.1 = Layanannya dapat menyelesaikan
masalah yang dihadapi sampai selesai
2. Kualitas Layanan 2. KL.2 = Layanan cepat jika dibutuhkan
bantuannya
3. KL.3 = Layanan memberikan jaminan kulitas
terhadap pengguna.

13
1. KI.1 = SIMPEG dapat memberikan informasi
yang jelas, lengkap dan mudah dipahami.
2. KI.2 = SIMPEG menghasilkan informasi yang
3. Kualitas Informasi akurat
3. KI.3 = SIMPEG menghasilkan informasi yang
dapat dipertanggung jawabkan.
4. KI.4 = SIMPEG menghasilkan informasi yang
sama dengan data yang di masukkan.
4. Penggunaan 1. PS.1 = Pengguna selalu menggunakan SIMPEG
Sistem 2. PS.2 = Pengguna menerima SIMPEG dengan
baik
3. PS.3 = Pengguna percaya SIMPEG
mempermudah pekerjaan
1. KP.1 = SIMPEG membantu dalam mengolah
5. Kepuasan Informasi
Pengguna 2. KP.2 = SIMPEG sangat memuaskan

1. SO.1 = Organisasi memberikan pelatihan bagi


pengelola SIMPEG
6. Struktur 2. SO.2 = Organisasi memiliki komunikasi yang
Organisasi baik dengan para pengelola SIMPEG
3. SO.3 = Organisasi memberikan kompensasi
sesuai dengan peraturan pemerintah yang ada.
1. NB.1 = Sistem informasi membantu menjadi
lebih efektif dan efisien.
2. NB.2 = Sistem informasi sangat mempermudah
proses yang berhubungan dengan kepegawaian.
3. NB.3 = Sistem informasi menjadikan kinerja
7. Net Benefit organisasi menjadi lebih baik.
4. NB.4 = Sistem informasi dapat meningkatkan
kinerja organisasi dalam menghadapi persaingan
yang ada saat ini.
5. NB.5 = sistem informasi dapat mendukung visi
dan misi dari organisasi

14
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian
4.2.1 Variable Penelitian
Tata kelola teknologi informasi merupakan pengelolaan teknologi
informasi sesuai dengan fungsi teknologi informasi dan kebutuhan dalam
pemanfaatan teknologi informasi dalam mencapai tujuan yang telah
ditetapkan. Kesuksesan sebuah sistem informasi tidak hanya ditentukan
oleh bagaimana sistem dapat memperoleh masukkan dan menghasilkan
informasi dengan baik, tetapi juga bagaimana pengguna mau menerima dan
menggunakannya, sehingga mampu mencapai tujuan organisasi
(Surahcman, 2008). Untuk mengetahui kinerja implementasi sistem
informasi maka dibutuhkan evaluasi.Model evaluasi yang cocok digunakan
untuk mengukur tingkat keberhasilan sistem informasi dan hubungan antar
komponen terpenting dalam sistem informasi di organisasi pemerintahan
atau instansi publik adalah Human-Organization-Technology (HOT) Fit
Model yang dikembangkan oleh Yusof et al (2006). Human-Organization-
Technology (HOT) Fit Model merupakan model yang menempatkan
komponen penting dalam sistem informasi yakni manusia (human),
organisasi (organization) dan teknologi (technology) dan kesesuaian
hubungan di antaranya. Model HOT-FIT menjelaskan secara komprehensif
berupa interpretasi komleksitas, hubungan timbal balik antara orang,
organisasi, proses, dan teknologi. Metode evaluasi ini memperjelas semua
komponen yang terdapat dalam sistem informasi itu sendiri. Komponen
Manusia (Human) menilai sistem informasi dari sisi penggunaan sistem
(system use) pada frekuensi dan luasnya fungsi dan penyelidikan sistem
informasi. Kepuasan pengguna adalah keseluruhan evaluasi dari
pengalaman pengguna dalam menggunakan sistem informasi dan dampak
potensial dari sistem informasi. Komponen Organisasi menilai sistem dari
aspek struktur organisasi dan lingkungan organisasi seperti struktur
organisasi yang terdiri dari perencanaan pengendalian sistem, strategi,

15
manajemen dan komunikasi. Komponen teknologi terdiri dari kualitas
sistem (system quality), kualitas informasi (information quality) dan
kualitas layanan (service quality).

4.2.2 Kualitas Sistem


Menurut Hakam (2016) dalam pengembangan SI, manajemen atau
pengelola organisasi juga harus jeli dalam melihat kondisi dan ketersediaan
infrastruktur yang ada, karena meskipun memiliki aplikasi yang bagus,
namun tidak ditunjang dengan infrastruktur atau teknologi yang memadai,
maka SIM tidak akan dapat beroperasi secara maksimal. Hal ini sesuai
dengan teori James dalam Ikhsan dan Bustamam (2016) bahwa suatu sistem
dinilai berjalan secara efektif apabila mampu memenuhi kebutuhan dan
keinginan informasi yang berkualitas kepada pengguna yang ada dalam
perusahaan baik secara individual maupun secara kelompok. Informasi
tersebut berkualitas apabila akurat, tepat waktu, lengkap dan ringkas.
Kualitas sitem sangat mempengaruhi output yang dikeluarkan dari sistem
tersebut. Apbila kualitas sistem dinyatakan dengan baik maka output yang
diterima akan maksimal.

4.3 Analisis Data


4.3.1 Analisa Model Persamaan Struktural
Pada tahap ini data diolah dengan menggunakan software SMARTPLS.
Langkah di dalam menyelesaikan model persamaan strukutral (SEM)
dengan menggunakan software SMARTPLS adalah sebagai berikut :
1. Outer model atau measurement model Outer model atau
measurement model mendefinisikan bagaimana setiap blok
indikator berhubungan dengan variabel latennya. Ada tiga kriteria
untuk mengevaluasi outer model yaitu ;
1) Validitas Konvergen (Convergent Validity);

16
Uji validasi dilakukan untuk menentukan apakah semua
pertanyaan survei yang diajukan (peralatan) valid untuk variabel
survei yang diukur. Validitas konvergen membutuhkan ukuran
(indikator) untuk secara akurat mengukur komposisi masalah.
Pada software SMARTPLS validitas konvergensi sama dengan
external load/load factor yang dikatakan lebih tinggi jika lebih
besar dari 0,7. Namun, pada awal studi pengembangan skala
pengukuran, nilai loading 0,5.

Gambar 1. Hasil Output Estimasi Akhir Loading Factor

2) Validitas Diskriminan (Discriminant Validity) atau


menggunakan rerata ekstraksi varian (Average Varian
Extracted);
3) Construct Reliability yang diukur menggunakan Composite
Reliability dan Croncbach Alpha.
Composite reliability adalah konsistensi indikator jika
pengukuran skala tersebut dilakukan pada waktu, lokasi dan
populasi yang berbeda. Composite Reliability dan Cronbach
Alpha digunakan untuk uji reliabilitas konstruk. Dalam PLS uji
reliabilitas diukur dengan dua kriteria yaitu composite reliability
dan cronbach alpha dari blok indikator yang mengukur

17
konstruk. Konstruk dinyatakan reliabel jika nilai composite
reliability lebih besar 0,7 sedangkan beberapa batasan mengenai
skor Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Hasil output
composite reliability dan cronbach alpha dari model HOT-Fit
menunjukkan bahwa nilai composite reliability dan cronbach
alpha di atas 0, 70. Jadi dapat disimpulkan bahwa konstruk
memiliki reliabilitas yang baik.

4.3.2 Uji Hipotesis


Untuk pengujian hipotesis, biasanya tingkat signifikan yang digunakan
adalah 95% (α=0,05) dan sering dipakai dalam ilmu-ilmu sosial untuk
menunjukkan korelasi antara variabel yang cukup nyata. Nilai α=0,05
artinya hasil penilitian bisa dipertanggungjawabkan bila kekeliruan dalam
proses penilaian besarnya tidak lebih dari 5%. Nilai t tabel dengan tingkat
signifikansi 95% adalah 1,96. Pengujian dan hubungan antar variabel dapat
dilihat dari hasil inner weight pada model.
Tabel 3. Hasil Inner Weight

Dalam pengujian hipotesis tingkat signifikansi yang digunakan adalah 95%


(α = 0.05). Nilai t tabel dengan tingkat signifikasi 95% adalah 1,96.
Berdasarkan Tabel XIII diatas dapat dilihat hasil path coefficients dan t-
value pada inner model. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar 2
sebagai berikut :

18
Gambar 2. Hasil Hipotesis
1) Kualitas sistem berpengaruh terhadap penggunaan sistemdan
kepuasan pengguna. Hal ini berarti semakin tinggi kualitas sistem
pada SIMPEG, maka semakin meningkat pula penggunaan sistem
dan kepuasan pengguna terhadap SIMPEG.
2) Kualitas informasi tidak berpengaruh terhadap penggunaan sistem
dan kepuasan pengguna. Hal ini berarti kualitas informasi tidak
memiliki pengaruh terhadap penggunaan sistem dan kepuasan
pengguna.
3) Kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem dan
kepuasan pengguna. Hal ini berarti semakin tinggi kualitas layanan
pada SIMPEG, maka semakin meningkat pula penggunaan sistem
dan kepuasan pengguna terhadap SIMPEG.
4) Penggunaan sistem berpengaruh terhadap kepuasan pengguna. Hal
ini berarti semakin meningkat penggunaan sistem maka semakin
tinggi kepuasan pengguna.
5) Struktur Organisasi tidak berpengaruh terhadap kepuasan
pengguna. Hal ini berarti struktur organisasi tidak memiliki
pengaruh terhadap kepuasan pengguna.
6) Penggunaan sistem tidak berpengaruh terhadap net benefit. Hal ini
berarti penggunaan sistem tidak memiliki pengaruh terhadap net

19
benefit H. Kepuasan pengguna berpengaruh terhadap net benefit.
Hal ini berarti semakin meningkat kepuasan pengguna maka
semakin tinggi net benfit yang didapatkan dari penggunaan
SIMPEG.
7) Struktur organisasi berpengaruh terhadap net benefit. Hal ini berarti
semakin meningkat peranan struktur organisasi maka semakin
tinggi net benfit yang didapatkan dari penggunaan SIMPEG.

4.4 Perbandingan Dengan Penelitian Lain


Dalam penelitian yang penulis lakukan dan penelitian terdahulu
terdapat perbandingan mengacu pada tabel 1. Perbandingan Hasil penelitian.
Pada penelitian yang akan penulis hasilkan bahwa ketiga komponen model hot-
fit dapat mempengaruhi net-benefit. Penelitian yang akan di hasilkan pada
Evaluasi SIMPEG di kota Tangerang selatan yang dapat di tinjau dari masing
masing komponennya hingga secara keseluruhan apakah sampai kepada net
benefit hingga memperoleh keberhasilan dalam penerapan SIMPEG di Kota
Tangerang Selatan. Implementasi SIMPEG dalam mendukung penerapan e-
government dapat dikembangkan dalam berbagai sector kepegawaian, tidak
hanya dalam lingkup pemerintahan atau kementerian saja, tetapi meninjau dari
lingkup daerah.
Setelah melakukan penelitian ini penulis mengusulkan merancang
sebuah user interface dan user experience Sistem Informasi Kepegawaian
(SIMPEG) di Kota Tangerang Selatan menggunakan User Centered Design
(UCD) Based On Contextual Design. Perancangan Sistem Informasi
Kepegawaian (SIMPEG) menggunakan metode user centered design (UCD)
based on contextual design menghasilkan perancangan desain user interface
dan user experience Sistem Informasi Kepegawain (SIMPEG) baru yang terdiri
dari fitur: menu login, menu lupa password, menu pegawai, menu anjab, menu

20
pensiun, menu ulang tahun dan menu akun. Fungsi: ubah, hapus, simpan, unduh
data pegawai yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

21
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN


1.5 Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil analis data statistik dan pembahasan mengenai
evaluasi penerapan SIMPEG di Pemerintah Kota Tangerang Selatan dapat.
Kesuksesan Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
dipengaruhi oleh faktor kualitas sistem, kualitas informasi, kualitas pelayanan,
penggunaan sistem, kepuasan sistem serta peran struktur organisasi. Informasi
dari manajemen kepegawaian harus lebih akurat dan mudah dipahami dengan
menghasilkan informasi yang lengkap sehingga tingkat kepuasan pengguna
dapat berkembang kearah yang lebih baik.
Kualitas layanan berpengaruh terhadap penggunaan sistem dan
kepuasan pengguna. Net benefits atau manfaat yang diperoleh dari penggunaan
SIMPEG, menunjukkan bahwa pengguna merasakan manfaat dari SIMPEG
diantara lain efek pekerjaan, efisiensi dan efektifitas, menurunkan tingkat
kelemahan, mengendalikan pengeluaran dan biaya. Dari uraian di atas bisa
disimpulkan bahwa penerapan Sitem Infomrasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG) Pemerintah Kota Tangerang Selatan mempunyai tingkat
keberhasilan cukup baik, karena berdasarkan hasil klasifikasi tingakatan skor
data kuesioner secara umum SIMPEG sudah baik, faktor-faktor keberhasilan
yang ada dalam model HOT-Fit dan hubungan antara komponen manusia,
organisasi dan teknologi menunjukkan hasil yang baik, meskipun ada beberapa
faktor yang perlu ditingkatkan dalam mewujudkan keberhasilan penerapan
sistem informasi.

5.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian tersebut maka penulis
memberikan saran yaitu, Perencanaan yang matang untuk penerapan dan
pengembangan SIMPEG untuk mendapatkan kualitas sistem, kualitas
informasi dan kualitas layanan yang baik, dituangkan dalam master plan dan

22
rencana strategis Badan Kepegawaian Pendidikan dan Pelatihan sebagai
leading sector pelayanan kepegawaian sehingga pelaksanaan sistem informasi
ini dapat berjalan sesuai yang diharapkan. Untuk meningkatkan kualitas
informasi perlu melibatkan pengguna dalam proses pengembangan dan
perbaikan SIMPEG agar keinginan pengguna dapat terakomodasi sehingga
informasi yang dihasilkan sesuai keinginan pengguna. Informasi dari
manajemen kepegawaian harus lebih akurat dan mudah dipahami dengan
menghasilkan informasi yang lengkap sehingga tingkat kepuasan pengguna
dapat berkembang kearah yang lebih baik. Pengunaan sistem harus lebih di
tingkatkan dengan mengadakan pelatihan-pelatihan seputar penggunaan dan
pemanfaatan sistem informasi agar user mempunyai keterampilan dalam
menggunakan dan memanfaatkannya.

23
DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

O’Brien J. A (2005). Pengantar Sistem Informasi. Perspektif Bisnis Manejerial. Edisi


ke-13. Sakemba Empat. Jakarta
Rusdiana, A., Irfan M. 2014. Sistem Informasi Manajemen. Bandung:
Pustaka Setia
Nasution. Metode Research Penelitian Ilmiah. PT Bumi Aksara,
Jakarta.2012
Nugroho, Eko. Sistem Informasi Manajemen. Andi Publisher. Yogyakarta. 2008

JURNAL
Borman, R. I., Rosidi, A., & Arief, M. R. (2017). Evaluasi Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian (Simpeg) Di Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten
Pamekasan Dengan Pendekatan Human-Organization-Technology (Hot) Fit
Model. Respati, 7(20), 1–18. https://doi.org/10.35842/jtir.v7i20.27
Cahyani, A. D., & Santoso, S. (2012). Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian Berbasis Electronic Government Di Badan Kepegawaian Daerah
(Bkd) Kabupaten Wonosobo. Journal of Public Policy and …, 3, 1–7.
https://ejournal3.undip.ac.id/index.php/jppmr/article/view/179
Cahyani, A. P. P., Hakam, F., & Nurbaya, F. (2020). Evaluasi Penerapan Sistem
Informasi Manajemen Puskesmas (Simpus) Dengan Metode Hot-Fit Di
Puskesmas Gatak. Jurnal Manajemen Informasi Dan Administrasi Kesehatan
(JMIAK), 3(2), 20–27. https://doi.org/10.32585/jmiak.v3i2.1003
Darmawan, A. K., & Dwiharto, A. (2019). Pengukuran Capability Level Kualitas
Layanan E-Government Kabupaten Pamekasan Menggunakan Framework
COBIT 5.0. INTENSIF: Jurnal Ilmiah Penelitian Dan Penerapan Teknologi
Sistem Informasi, 3(2), 93. https://doi.org/10.29407/intensif.v3i2.12659
Diantono, P., & Winarno, W. W. (2018). EVALUASI PENERAPAN SIMRS
MENGGUNAKAN METODE HOT-FIT DI RSUD Dr. SOEDIRMAN KEBUMEN.
2(1), 46–56.
Erialdy, E., Prastowo, S. L., & Permana, A. I. (2020). Penggunaan Evaluasi Model
Cipp Pada Implementasi Kebijakan Penilaian Prestasi Kerja Pegawai Negeri Sipil
Kota Tangerang Selatan. Perspektif : Jurnal Ilmu Administrasi, 2(1), 73–82.
https://doi.org/10.33592/perspektif.v2i1.569
Gumay, N. K. P., Gernowo, R., & Hurhayati, O. D. (2020). Analisis Pengaruh Model
Hot-Fit Terhadap Pemanfaatan Sistem Analysis of Hot-Fit Model Impact on
Budgeting Performance. Jurnal Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer (JTIIK),
7(4), 10. https://doi.org/10.25126/jtiik.202073410

24
Handayani, P. K. (2016). Sistem Informasi Administrasi Data Kepegawaian Pada
Bagian Personalia Pt. Xyz. Simetris : Jurnal Teknik Mesin, Elektro Dan Ilmu
Komputer, 7(1), 373. https://doi.org/10.24176/simet.v7i1.527
Jadid, U. N. (2019). Al-Tanzim : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam MANAJEMEN
STRATEGI DALAM MENINGKATKAN MUTU PELAYANAN KEPEGAWAIAN
Hefniy & Refi Najma Fairus. 03(01), 169–197.
https://ejournal.unuja.ac.id/index.php/al-tanzim
Kholid dkk. (2018). Sistem Informasi Kepegawaian Berbasis Web Di Pt. Utsg.
Teknologi Dan Terapan Bisnis, 1(1), 18–26.
Kodarisman, R., & Nugroho, E. (2013). Evaluasi Penerapan Sistem Informasi
Manajemen Kepegawaian ( SIMPEG ) di Pemerintah Kota Bogor. Jnteti
Issn:2301-4156, 2(2), 24–32.
Krisbiantoro, D., Suyanto, M., & Taufiqluthfi, E. (2015). Evaluasi Keberhasilan
Implementasi Sistem Informasi Dengan Pendekatan Hot Fit Model ( Studi Kasus :
Perpustakaan STMIK AMIKOM Purwokerto ). Konferensi Nasional Sistem &
Informatika, 9–10.
Luis, F., & Moncayo, G. (2018). FAKTOR-FAKTOR PENERIMAAN INDIVIDU
DALAM IMPLLEMENTASI TI DI PEMERINTAH KOTA BOGOR. 4, 21–32.
Nesdi Evrilyan Rozanda Arita Masriana. (2017). Perbandingan Metode Hot Fit dan
Tam dalam Mengevaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian
(SIMPEG) (Studi Kasus : Pengadilan Tata Usaha Negara Pekanbaru). Seminar
Nasional Teknologi Informasi, Komunikasi Dan Industri (SNTIKI) 9, ISSN 2579,
18–19.
Puspitasari, N., Tampubolon, W., & Taruk, M. (2021). Analisis Metode EUCS Dan
HOT-FIT Dalam Mengevaluasi Penerapan Sistem Informasi Manajemen
Kepegawaian (SIMPEG). Jurnal SITECH : Sistem Informasi Dan Teknologi, 4(1),
19–28. https://doi.org/10.24176/sitech.v4i1.6031
R Pamungkas, A., Edi Nugroho, L., & Sulistyo, S. (2020). Evaluasi Faktor Kegagalan
Sistem Informasi Pada Kesiapan Penerapan E-Government: Studi Literatur. JIKO
(Jurnal Informatika Dan Komputer), 3(3), 143–152.
https://doi.org/10.33387/jiko.v3i3.2176
Roaini, M. (2022). Indonesian Journal of Health Information Management ( IJHIM )
Vol . 2 No . 1 ( 2022 ), 1 Literature Review Analisis Faktor Keberhasilan
Implementasi Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit Dengan Metode HOT-
FIT Literature Review Analysis of Implementation . 2(1), 1–9.
Suharno, S., Elmas, M. S. H., & Priantono, S. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan
Administrasi Kepegawaian dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja. Jurnal Ilmiah
Ecobuss, 8(2), 60–67. https://doi.org/10.51747/ecobuss.v8i2.611
Wiyati, R. K., & Sarja, N. L. A. K. Y. (2019). Evaluasi Penerapan Sistem Informasi

25
Absensi Online Dengan Hot Fit Model. Jurnal Teknologi Informasi Dan
Komputer, 5(1). https://doi.org/10.36002/jutik.v5i1.631

26

Anda mungkin juga menyukai