Anda di halaman 1dari 12

I.

ASME (American Society of Mechanical Engineers)

1.1 Sejarah dan konsep ASME

(ASME) adalah salah satu organisasi yang terkemuka di dunia, yang mengembangkan
dan menerbitkan kode dan standar. ASME mendirikan sebuah komite pada tahun 1911
untuk merumuskan aturan untuk pembangunan ketel uap (steam boilers) dan bejana tekan
(pressure vessels) lainnya. Komite ini sekarang dikenal sebagai Komite ASME Boiler &
Pressure Vessel, dan bertanggung jawab untuk Kode ASME Boiler dan Pressure Vessel.
Selain itu, ASME telah membentuk komite lainnya yang mengembangkan berbagai kode
dan standar lainnya, seperti ASME B31, Kode untuk Pressure Piping. Komite ini
mengikuti prosedur terakreditasi oleh American National Standards Institute (ANSI).

Frank Bunker Gilbreth adalah orang yang pertama kali memperkenalkan sebuah metode
terstruktur untuk mendokumentasikan aliran proses yang sering disebut flow process chart
di hadapan para anggota ASME (American Society of Mechanical Engineers) pada tahun
1921 dengan presentasi berjudul “Process Charts—First Steps in Finding the One Best
Way“. Dalam presentasi Gilbreth tersebut terdapat puluhan simbol yang kemudian pada
tahun-tahun berikutnya disederhanakan menjadi empat macam simbol , yaitu:

untuk kegiatan operasi

untuk kegiatan pemindahan atau transportasi

untuk kegiatan pemeriksaan atau inspeksi

untuk penyimpanan

Kemudian pada tahun 1947, simbol-simbol dalam flow process chart milik Gilbreth
digunakan oleh ASME ketika mereka menerbitkan standar pertama untuk simbol-simbol
pemetaan proses, yang kemudian berkembang menjadi ANSI Y15.3M, yaitu sebuah
standar yang dibuat oleh American National Standard Institute (ANSI) untuk pemetaan
operasi dan aliran proses (operation and flow process charts standard).

Page 1 of 12
Dalam standar ANSI Y15.3M ini terdapat lima macam simbol yang merupakan
modifikasi simbol Gilbreth, yang mana lingkaran kecil diganti dengan anak panah untuk
kegiatan transportasi dan menambah simbol baru untuk kejadian menunggu (delay).
Berikut standar simbol-simbol tersebut:

Page 2 of 12
1.2 Studi Kasus Penerapan ASME di Universitas xyz

Siklus Akademik SIMAK

Page 3 of 12
Dalam penerapan ASME yang diambil adalah Proses Pendaftaran Ulang Mahasiswa
Universitas XYZ, yakni sebagai berikut :
Time
NO STEPS V PELAKU PROSES
(Menit)
Sosialisasi dan sebaran surat
1 pemberitahuan pembayaran uang 5 Bagian keuangan
kuliah
Membayar uang kuliah pada bank
2 10 Mahasiswa
yang telah ditetapkan
Menyerahkan tanda bukti setoran
3 5 Mahasiswa
kepada Bag.Keuangan
4 Memeriksa tanda bukti setoran 3 Bagian keuangan
5 Menginputkan data pembayaran 5 Bagian keuangan
Membuat tanda terima bukti
6 5 Bagian keuangan
setoran
Menyerahkan tanda terima bukti
7 1 Bagian keuangan
setoran kepada mahasiswa
Mengcopy tanda terima bukti
8 5 Mahasiswa
setoran
Menemui dosen wali dan
9 menyerahkan tanda terima bukti 5 Mahasiswa
setoran 1 rangkap
Memeriksa tanda terima bukti
10 3 Dosen Wali
setoran
11 Menyerahkan KHS 1 Dosen Wali
Memberikan pengarahan dan
12 10 Dosen Wali
bimbingan kepada mahasiswa
13 Mengisi formulir KRS 5 Mahasiswa
14 Menuju komputer BAA 5 Mahasiswa
Menunjukan bukti setoran dan
15 5 Mahasiswa
formulir KRS
16 Menginputkan form daftar ulang 5 Mahasiswa
Menginputkan matakuliah yang
17 5 Mahasiswa
dikontrak
18 Mencetak KRS 10 BAA
19 Menunggu proses cetak KRS 5 Mahasiswa
Membawa KRS ke dosen wali
20 5 Mahasiswa
untuk meminta persetujuan
21 Menandatangani KRS 5 Dosen Wali
Menyerahkan KRS yang telah
22 5 Mahasiswa
disetujui ke BAA
23 Mengarsipkan KRS 3 BAK
Memeriksa jadwal perkuliahan
24 dan siap untuk mengikuti 5 Mahasiswa
perkuliahan
Total Time 126

Berdasarkan diagram diatas menunjukan kegiatan yang dilakukan proses pendaftaran ulang
mahasiswa di Universitas XYZ. Kegiatan yang menunjukan value add yaitu pembayaran
Page 4 of 12
uang kuliah, input data pembayaran, bimbingan akademik dan input mata kuliah yang di
kontrak, sedangkan kegiatan lainnya merupakan kegiatan non-value-added, kegiatan
pemeriksaan, perpindahan dokumen dan waktu tunggu. Agar kegiatan ini dapat berjalan
secara efisien maka perlu dilakukan perbaikan dengan mengeliminasi dan mengotomatisasi
kegiatan-kegiatan diatas hal ini sesuai dengan konsep karakteristik Business Process
Reengineering:

– Mengeliminasi (eliminate),

– menyederhanakan (simplify),

– mengintegrasikan (integrate), dan

– mengotomasi (automate)

Tabel Eliminasi dan Otomatisasi Proses Pendaftaran Ulang Mahasiswa

Eliminate Automate
- Nomor 1 Sosialisasi dan sebaran surat - Penyebaran informasi pembayaran
pemberitahuan pembayaran uang uang kuliah dapat dilakukan dengan
kuliah email atau pengumuman di website
- Nomor 6 Membuat tanda terima bukti - Status pembayaran biaya kuliah dapat
setoran di update langsung melalui sistem.
- Nomor 8 Mengcopy tanda terima - Kontrak mata kuliah dan bimbingan
bukti setoran akademik dapat dilakukan online
- menyerahkan tanda terima bukti dimana saja.
setoran kepada dosen wali
- Mahasiswa menuju ruangan komputer
BAA, menunjukan bukti setoran dan
bukti bimbingan kepada petugas di
ruangan komputer
- Menginputkan form daftar ulang
- Menunggu proses cetak KRS
- Menyerahkan KRS ke BAA satu
rangkap

Page 5 of 12
Dengan melakukan eliminasi dan otomatisasi pada proses bisnis maka dapat mengurangi
waktu siklus bisnis. Dari hasil berdasarkan diagram pertama dan tabel diatas, maka eliminasi
dan otomatisasi pada proses pendaftaran ulang mahasiswa akan menghasilkan efesiensi
waktu sebesar 50 menit dari total waktu yang diperlukan untuk proses tersebut.

II. IDEF (Integrated Definition Methods)


2.1 Tinjauan Sejarah
IDEF0 adalah metode perancangan metode –metode keputusan aksi dan aktifitas atau
sistem organisasional kerja. IDEF0 dikembangkan pada tahun 1970 oleh departemen
pertahanan Amerika Serikat, khususnya pada U.S Air Force(USAF).IDEF0 adalah salah satu
dari beberapa kaedah pemodelan IDEF atau biasa disebut dengan Icam DEFinition, Icam itu
sendirilah program yang dijalankan oleh USAF tersebut. Lebih dari 30 tahun kemudian,
laboratorium sistem komputasi pada “National Institut of standars and Technology (NIST)”,
menyatakan bahwa IDEF0 adalah acuan standar untuk pemodelan fungsional dalam FIPS
(publikasi ke-183, Desember 1993). FIPS adalah sebuah paket sistem komputasi yang
dikembangkan dalam fungsinya membantu menerjemahkan suatu sisitem dari bahsa diagram
ke dalam bahasa kode. Disisi lain IDEF0 (Integration Definition Language 0) dikembangkan
oleh Douglas T. Ross dan Soft-Tech.Inc, merupakan pemodelan aktivitas yang didasarkan
SADT (Structured Analisys and Design Technique). Untuk sistem yang telah ada, IDEF0
dapat digunakan untuk menganalisas kinerja sistem.

Wang and Smith pada tahun 1988 telah menganjurkan IDEF0, yaitu sebuah prosedur untuk
memodelkan fungsi-fungsi aktivitas yang dikembangkan oleh bagian Computer-Aided
Manufacturing pada program Angkatan Udara Amerika, agar dikombinasikan dengan
penggunaan Soft Sytems Methodology. IDEF 0 didasarkan pada pembangunan secara grafik
(graphical language), analisis struktur (Structured Analysis) dan teknik pendesainan.
Kegunaan dari IDEF 0 yaitu untuk membantu dalam menganalisa system serta juga berguna
untuk memelihara komunikasi yang baik antara system analis dengan konsumen system.

Page 6 of 12
2.2 Arti dan simbol Dalam Tools pemodelan IDEF0

No Simbol Keterangan
Kotak
Kotak :
menggambarkan fungsi utama sistem. Pada kotak ini
1 biasanya dituliskan fungsi yang dikerjakan dalam
bentuk kata kerja.

Panah
menunjukkan masukkan (data masukan) digambarkan
dari arah kiri dengan ujung panah menuju kotak yang
menerima masukan.

Panah yang menunjukkan keluaran (produk)


digambarkan dari arah kanan dengan ujung panah
menunjukkan kotak lain (jika ada) atau menunjuk ke
kanan (jika tidak ada / belum ada fungsi lain yang
menerima output tersebut).
Panah yang menunjukkan pengendali / kontrol dari
suatu fungsi, digambarkan dari arah atas dengan anak
2
panah masuk ke dalam fungsi. Kontrol dapat berupa
aturan atau pengendali operasional fungsi. Kontrol
dapat juga berupa keluaran dari fungsi lainnya.

Panah yang menunjukkan mekanisme yang berperan


pada proses yang dikerjakan oleh suatu fungsi, yang
digambarkan dengan anak panah dari arah bawah
dengan ujung panah masuk menuju kotak fungsi.Secara
sederhana, keempat anak panah tersebut sering disebut
dengan ICOM (Input-Control Output-Mechanism).

2.3 Metode IDEF0


Page 7 of 12
Diagram IDEF0 digunakan dalam suatu proses desain dan proses manufaktur yang lengkap.
IDEF0 adalah diagram yang digunakan untuk menggambarkan hirarki panah kegiatan (kotak)
dari proses, masing-masing dengan input/masukan (panah dari kiri), output (panah ke kanan),
control (panah dari atas), dan mekanisme (panah dari bawah), lihat gambar berikut:

Langkah-langkah penyusunan diagram IDEF0 sebagai berikut :

a. Urutkan proses pembuatan produk mulai dari awal proses sampai akhir proses.
b. Susun komponen-komponen input, kontrol, mekanisme dan output lalu buat diagram
aktivitas IDEF0.
c. Berdasarkan urutan proses pembuatan produk dan diagram aktivitas IDEF0, buat
diagram IDEF0 node 0.
d. Mengacu ke diagram IDEF0 node 0, masing- masing aktivitas pasa diagram IDEF0
node 0, dibuat diagram IDEF0 node 1 sebanyak aktivitas pada diagram IDEF0 node 0
tersebut.
II.4 Studi Kasus Penerapan IDEF0 di Hotel Santika
Berdasarkan proses-proses bisnis yang ada pada Hotel Santika sebagai beikut :
- Sumber Daya Manusia
1. Perekrutan / penyeleksian
2. Pelatihan dan pengarahan
3. Penempatan sesuai bidang
- Pelayanan Konsumen / Customer Service
1. Pemesanan kamar
2. Check-in/out
3. Service
- Kontrol Kualitas
1. Kelayakan Fasilitas
2. Kelayakan Pelayanan

Page 8 of 12
- Pemasaran
1. Analisa Konsumen
2. Melakukan Strategi Pemasaran
3. Promosi

- Administrasi
1. Pendataan Konsumen
2. Pembayaran

- Mengatur Siklus Keuangan


1. Pembuatan Anggaran
2. Menjalankan Anggaran
3. Membuat Laporan Keuangan.

Diagram IDEF0 Level 0 Proses Bisnis Hotel Santika

VISI DAN MISI KEBIJAKAN PERUSAHAAN

PROGRAM KERJA KEPUASAN CUSTOMER

HOTEL
HOTEL
MODAL PROFIT

SDM

Pada model diagram IDEF0 diatas berisi tentang proses bisnis secara garis besar dari Hotel
Santika, dimana modal dan program kerja sebagai bahan mentah merupakan input dari proses
bisnis secara keseluruhan untuk Hotel Santika dan menghasilkan output berupa Kepuasan
konsumen dan Profit atau keuntungan yang tentunya dari hasil pemasaran juga. Visi misi dan

Page 9 of 12
kebijakan perusahaan merupakan kontrol yang mengatur proses bisnis untuk perusahaan,
sedangkan SDM merupakan orang yang bertugas menjalankan proses.

Diagram IDEF 0 Level 1 Proses Bisnis Hotel Santika


Kebijakan Perusahaan

MODAL
PROGRAM
SDM
Tenaga Kerja Baru
KERJA
A1
Kebijakan Perusahaan

Customer
Service

A2 Kepuasan
SOP

Raw Product Kontrol Kualitas

A3
Kebijakan
Label Perusahaan

Pemasaran

A4
Kebijakan Keuangan

Administrasi

A5 Laporan

Kebijakan Keuangan

Laporan Keuangan Mengatur Siklus


Financial
Profit
A6
SDM

Pada IDEF0 level 1 diatas dikelompokkan menjadi 6 bagian aktivitas sesuai proses bisnis
Hotel Santika dari level 0 yang dimana bagian aktivitas-aktivitasnya adalah sebagai berikut:

 A1. SDM

Page 10 of 12
IDEF0 Level 1 diatas menggambarkan sumber daya manusia yang ada didalam
perusahaan yang mendapat input berupa modal dan program kerja dan kebijakan
perusahaan sebagai kontrol.
 A2 Customer Service
Pada Gambar diatas menunjukan bahwa proses bisnis pelayanan konsumen mendapat
kontrol dari kebijakan perusahaan dan juga tenaga kerja sehingga output dari proses
ini adalah kepuasan dari para konsumen hotel itu sendiri.
 A3 Kontrol Kualitas
Kontrol Kualitas merupakan bagian yang berfungsi untuk memperhatikan segala
kelayakan fasilitas hotel dan juga pelayanan yang memiliki kecacatan dengan cara
menyeleksi dengan kontrol berupa SOP (Standard Operation Prosedur) dan
kebijakan perusahaan.
 A4 Pemasaran
Tahapan dalam proses ini adalah menganalisis kebutuhan ataupun keinginan dari para
konsumen, membuat strategi pemasaran, dan melakukan promosi produk-produk
penginapan hotel yang berupa pakek-paket penginapan yang telah didukung juga
kontrol dari proses kualitas kontrol.
 A5 Administrasi
Pada proses ini input yang berupa pendataan konsumen dan pembayaran serta
didukung oleh kontrol yang berupa kebijakan perusahaan akan menghasilkan
output yang berupa laporan keseluruhan administrasi.
 A6 Mengatur Siklus Finansial
Kegiatan yang dilakukan dalam mengatur siklus finansial adalah memantau dan
mengatur keuangan dalam perusahaan. Tujuan dari memantau dan mengatur
keuangan dalam perusahaan adalah untuk memastikan semua siklus keuangan
berjalan dengan lancar. Dalam aktivitas ini, perusahaan mendapatkan input dari
laporan pemasaran yang diproses sedemikian rupa sehingga menghasilkan laporan
keuangan. Proses-proses yang dilalui oleh input tersebut adalah pembuatan anggaran,
menjalankan anggaran dan membuat laporan keuangan akan menghasilkan output
yang berupa profit perusahaan.

2.5 Karakteristik (Kelebihan IDEF0) dari tools pemodelan lainnya

Page 11 of 12
Sebagai tools pemodelan fungsional, IDEF0 memiliki karakteristik yang bisa dibandingkan
dengan tools pemodelan lainnya sebagai kelebihan yakni berikut :

a. Komprehensif dan ekspresif, mampu merepresentasikan secara grafik berbagai bisnis,


pabrik, dan jenis perusahaan lainnya disetiap level detil.
b. Bahasa yang koheren dan sederhana, menyediakan ekspresi yang tepat dan presisi,
dan meningkatkan konsistensi penggunaan dan interpretasi.
c. Meningkatkan komunikasi antara sistem analis, pengembang, dan pengguna melalui
pembelajaran yang mudah dan penjelasan yang terperinci pada setiap bagian
dokumen.
d. Telah di tes dan terbukti, melalui penggunaannya bertahun-tahun di angkatan udara
dan proyek pengembangan pemerintah lainnya, juga industri.
e. Dapat dihasilkan dari berbagai kakas komputer grafik; sejumlah produk komersil
secara khusus mendukung pengembangan dan analisis diagram dan model IDEF0.

Page 12 of 12

Anda mungkin juga menyukai