Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

PUSKESMAS (SIMPUS), PENGELOLAAN REKAM MEDIS


PUSKESMAS, SERTA PEMBIAYAAN DAN ASURANSI
KESEHATAN DI UPTD PUSKESMAS BENDOSARI
Sistem Infromasi Manajemen Puskesmas
(SIMPUS) di UPTD Puskesmas Bendosari
Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas
Bendosari diperoleh dari Dinas Kesehatan Sukoharjo dengan adanya
password khusus.
Puskesmas Bendosari mulai menerapkan program SIMPUS sejak tahun
2007, namun pengelolaannya masih manual atau disebut single user
yaitu penggunaan komputer hanya satu bagian saja tidak saling
terhubung, sehingga proses identitas, diagnosis, obat, sampai tindakan
dicatat pada lembar registrasi setelah selesai pelayanan baru dientry ke
komputer. Kemudian pada tahun 2010, pengisian registrasi pasien
langsung ke komputer dan selanjutnya di cetak.
Berikutnya awal tahun 2012, Puskesmas Bendosari sudah menerapkan
program SIMPUS dengan aplikasi SIMPUS multi user yang
menghubungkan antara tempat pendaftaran dengan setiap ruang
pemeriksaan yang ada di Puskesmas dan bagian pengelolaan obat.
Pada awal bulan Januari 2016 sudah dioperasikan sistem bridging yaitu
sistem yang mengandalkan koneksi software antara BPJS dengan
SIMPUS sehingga memudahkan pekerjaan dapat menghemat waktu
pada proses administrasi peserta BPJS.
Saat ini Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di
Puskesmas Bendosari Sukoharjo sudah online dan berjalan dengan baik.
SIMPUS Web bagi pendaftaran sudah terintegrasi ke semua ruang
pemeriksaan yang dituju oleh pasien, obat, serta tindakan ke dalam
aplikasi SIMPUS.
di Puskesmas Bendosari sudah menerapkan aplikasi P-Care yang
digunakan khususnya untuk pasien yang memiliki BPJS. P-Care berfungsi
untuk memverifikasi kepesertaan dan menerbitkan nomor rujukan. Hal
ini sesuai dengan panduan BPJS yaitu setiap Puskesmas wajib
menjalankan aplikasi P-Care.
Sumber data SIMPUS

Data SIMPUS berasal dari data yang diisikan dalam form registrasi pasien di SIMPUS antara lain :
Tanggal pelayanan Pendidikan
Petugas loket Pekerjaan
Lokasi pemeriksaan Alamat
Unit pelayanan Desa
No. Index/RM Dusun
No. KIS/BPJS Jenis pasien
Nama KK Tindak lanjut
Nama pasien Pengirim
Tanggal lahir
Jenis kunjungan
Sistem Pengelolaan Rekam Medis di
UPTD Puskesmas Bendosari
1. Sistem Identifikasi Pasien
• Sistem Penamaan
• Menurut Shofari (2004) sistem penamaan merupakan tata cara
penulisan nama yang bertujuan untuk membedakan antar pasien.
Salah satu sistem pemberian nama adalah sesuai dengan nama asli.
sistem penamaan dilakukan dengan menggunakan kartu identitas
yang dimiliki oleh pasien berupa KTP dan dengan nama kepala
keluarga.
• Sistem Penomoran
• Puskesmas Bendosari menggunakan sistem penomoran UNS (Unit
Numbering System) yaitu setiap pasien yang datang berobat
mendapat satu nomor Rekam Medis yang digunakan untuk selamanya
dan untuk semua jenis pelayanan. penyimpanan DRM menggunakan
Personal Folder. Jika pasien dating berobat tidak membawa KIB maka
petugas bias mencari dengan menginput nama dan kode desa
database SIMPUS.
Sistem Penjajaran Dokumen Rekam Medis
Sistem penjajaran dokumen Rekam Medis di Puskesmas Bendosari
Sukoharjo adalah Straight Numerical Filling (SNF) yaitu sistem
penjajaran secara langsung sesuai urutan nomor Rekam Medis pasien
dari nomor terkecil samapi ke terbesar. Hal ini sudah baik dan sudah
sesuai dengan teori dari Budi, 2011.
Sistem Penyimpanan Dokumen Rekam Medis
Puskesmas Bendosari menggunakan sistem penyimpanan Sentralisasi.
Dikarenakan di Puskesmas Bendosari hanya ada pelayanan Rawat Jalan
dan pasien bersifat emergency sebagai pengganti pelayanan gawat
darurat maka pengelolaan dokumen menjadi jauh lebih mudah dan
dokumen Rekam Medis tidak terlalu tebal. Sistem yang diterapkan
sudah baik dan sesuai dengan teori dari Budi, 2011.
Sistem Pengolahan Data Rekam Medis di UPTD Puskesmas
Bendosari

• Coding atau Indexing


• Pengkodean berkas Rekam Medis di Puskesmas Bendosari dilaksanakan sesuai
ketetapan yaitu dengan menggunakan kode penyakit yang telah ditetapkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo (DKK0). Sistem Pengkodean penyakit di
Puskesmas Bendosari menggunakan ICD-10 dimana semua kode sudah
disediakaan di SIMPUS sehingga memudahkan petugas tanpa harus membuka
ICD-10, untuk kode tindakan memakai Daftar Tabulasi Dasar (DTD). Pengkodean
di Puskesmas Bendosari dilakukan secara langsung oleh dokter dikarenakan
terbatasnya tenaga Rekam Medis di Puskesmas Bendosari.
• Puskesmas Bendosari sudah melakukan indeksing yaitu : indeks penyakit, dan
indeks pasien. Pelaksanan Coding dan indeksing di Bendosari sudah sesuai
dengan teori Budi, 2011.
• Assembling
• Assembling di Puskesmas Bendosari sudah sesuai dengan teori yang
ada dimana petugas meniliti kelengkapan SOAP (Subject, Object,
Assement,Plannning) dan paraf. Apabila dokumen Rekam Medis
belum lengkap maka hari itu juga segera dikembalikan kepada
petugas yang memberikan pelayanan di ruang pemeriksaan untuk
dilengkapi terlebih dahulu. Hal ini sudah sesuai dengan teori Budi,
2011.
• Analysing dan Reporting
• Alur dan prosedur analysing dan reporting di Puskesmas Bendosari
Sukoharjo sudah sesuai dengan teori (Budi, 2011) karena mengikuti
aturan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo yaitu bertanggung
jawab atas pembuatan laporan bulanan yang akan dikirimkan ke Dinas
Kesehatan Kabupaten Sukoharjo setiap tanggal 5 tiap bulannya.
• Filling
• Alur dan prosedur filling di Puskesmas Bendosari Sukoharjo sudah
sesuai dengan teori Budi, 2011 yaitu petugas filling bertugas untuk
menyimpan DRM, menyediakan DRM untuk berbagai keperluan,
melindungi arsip-arsip DRM terhadap kerahasiaan isi data Rekam
Medis dan melindungi arsip DRM terhadap biaya kerusakan fisik.
Tetapi masih terjadi DRM hilang atau yang di pinjam oleh poli tidak
kembali dalam 1 X 24 jam, sehingga petugas harus membuatkan
dokumen baru untuk pasien lama yang berkunjung ke Puskesmas.
Sistem Penyusutan dan Pemusnahan
• Penyusutan dan pemusnahan di Puskesmas Bendosari bertujuan
untuk mengurangi Rekam Medis yang semakin bertambah dan
menggurangi kepadatan rak penyimpanan berkas Rekam Medis
.Puskemas Bendosari sudah melakukan penyusutan dokumen Rekam
Medis (DRM) pada tanggal 12 Juni 2016. Sistem penyusutan di
Puskesmas Bendosari Sukoharjo sudah sesuai dengan teori dari
PermenKes No. 269 tahun 2008, yaitu melakukan pemisahan
dokumen aktif ke in-aktif terhitung 5 tahun dari tanggal akhir
tersebut. Untuk pemusnahan dokumen Rekam Medis dokumen
Rekam Medis in-aktif Puskesmas Bendosari belum melakukan
pemusnahan dokumen.
Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu di
UPTD Puskesmas Bendosari
• Sistem pelaporan di Puskesmas Bendosari sudah sesuai dengan aturan yang
berlaku dari Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo dimana kegiatan Puskesmas
Bendosari dicatat dan dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten Sukoharjo. Data
dari luar gedung (Pustu dan PKD) di input melalui aplikasi SIMPUSTU,selanjutnya
rekapan akan di upload ke SIMPUS Web, Kemudian dilaporkan ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Sukoharjo.
• Jadwal pelaporan sebagai berikut :
• Laporan Bulanan : LB 1 (Data Kesakitan), LB 2 (Data Obat-obatan).
• : LB 3 (Gizi,KIA,KB,Imunisasi, dan P2M) dan LB 4 (Data Kegiatan Puskesmas)
• Laporan KLB (W1) dilaporkan 1X24 jam
• Penyakit yang berpotensi menimbulkan wabah (W2) dilaporkan secara mingguan.
Pembiayaan dan Asuransi Kesehatan di
UPTD Puskesmas Bendosari
Sistem pembiayaan di UPTD puskesmas Bendosari berdasarkan PERBUP
Kabupaten sukoharjo. Pembiayaan untuk jenis pasien non BPJS
dikenakan tarif sesuai dengan peraturan Perbup Kabupaten Sukoharjo.
Untuk pasien BPJS peserta faskes Bendosari diberi pelayanan secara
gratis. Untuk pengunjung di luar wilayah Bendosari diberi kesempatan
sebanyak 3 kali dalam kunjungan berobat setelah itu dikembalikan ke
faskes I.
Saran
• Sistem rekam medis yang telah diterapkan di UPTD Puskesmas
Bendosari dapat terus dipertahankan karena sudah tepat dan sesuai
dengan kondisi yang ada di wilyah kerja puskesmas.
• Membuat buku ekspedisi untuk memudahkan pelacakan DRM yang di
pinjam lebih dari 1 X 24 jam oleh poli.

Anda mungkin juga menyukai