Anda di halaman 1dari 7

EVALUASI PELAKSANAAN KODING DIAGNOSIS

DI UPTD PUSKESMAS SELOGIRI

KARYA TULIS ILMIAH

Merupakan Salah Satu Persyaratan Untuk Memperoleh


Gelar Ahli Madya (A.Md.)

Oleh:
HUSNUN AFIFAH
1852200014

PRODI DIII REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS VETERAN BANGUN NUSANTARA
SUKOHARJO

2021
HALAMAN PERSETUJUAN

KTI dengan Judul:

EVALUASI PELAKSANAAN KODING DIAGNOSIS


DI PUSKESMAS SELOGIRI

Oleh: HUSNUN AFIFAH (NIM: 1852200014)

Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing dan kemudian akan dipertahankan di


hadapan Dewan Penguji KTI Prodi DIII Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara

Sukoharjo, ………………………

Pembimbing I Pembimbing II

Julia Pertiwi, S.K.M., M.K.M Prita Devy Igiany, S.Kep., M.P.H


NIDN. 0626049201 NIDN. 0603049001
LEMBAR PENGESAHAN

KTI dengan Judul:

EVALUASI PELAKSANAAN KODING DIAGNOSIS


DI PUSKESMAS SELOGIRI

Oleh: HUSNUN AFIFAH (NIM: 1852200014)

Telah diuji dan disahkan dihadapan Dewan Penguji KTI Prodi DIII Perekam Medis & InfoKes
FKM UNIVET, di Ruang .............. pada Hari ............., Tanggal ..............

Ketua Dewan Penguji


Nama: Rika Andriani, S.K.M., M.P.H (....................................................)

Penguji I
Nama: Julia Pertiwi, S.K.M,. M.K.M (....................................................)

Penguji II
Nama: Prita Devy Igiany, S.Kep., M.P.H (....................................................)

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Ketua Program Studi

Titik Haryanti, S.K.M., M.P.H. Fahmi Hakam, S.K.M., M.P.H.


NIDN. 0608107701 NIDN. 0625119001
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas
segala Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Evaluasi Pelaksanaan Koding Diagnosis di
UPTD Puskesmas Selogiri”.
Selama penyusunan KTI banyak pihak yang telah berjasa dalam memberikan
kesempatan, memotivasi, waktu serta pikiran. Ucapan Terima kasih penulis
sampaikan kepada:
1. Ibu Titik Haryanti, S.KM., M.P.H., selaku Dekan Fakultas Kesehatan
Masyarakat Universitas Veteran Bangun Nusantara Sukoharjo
2. Bapak Fahmi Hakam, S.KM., M.P.H selaku ketua Prodi D3 Rekam Medis dan
Informasi Kesehatan.
3. dr. Anita Apriliawati selaku kepala Puskesmas Selogiri yang telah
memberikan izin untuk melakukan penelitian di UPTD Puskesmas Selogiri
4. Ibu Julia Pertiwi S.K.M., M.K.M selaku Pembimbing I dalam penyusunan
KTI
5. Ibu Prita Devy Igiany. S.Kep., M.P.H selaku Pembimbing II dalam
penyusunan KTI
6. Semua pihak yang telah banyak membantu terselesaikanya Karya Tulis
Ilmiah.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa KTI ini jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
sempurnanya Karya Tulis Ilmiah ini.

Sukoharjo, Mei 2021


Penulis

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL

DAFTAR GAMBAR

DAFTAR SINGKATAN

DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

Pusat kesehatan masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas adalah


fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya (Permenkes No. 43, 2019).
Puskesmas merupakan penyelenggara pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
dituju masyarakat dengan menyediakan pelayanan pasien rawat jalan, rawat inap, dan
rawat darurat, sehingga ketika terdapat pasien gawat darurat harus segera
mendapatkan pelayanan dan penanganan terlebih dahulu, agar dapat dilakukan
pelayanan secara maksimal, maka sarana pelayanan kesehatan hendaknya
menyelenggarakan rekam medis (Permenkes No. 43, 2019). Pelayanan yang
diberikan puskesmas merupakan pelayanan yang menyeluruh meliputi pelayanan
kuratif (pengobatan), preventif (Pencegahan), promotif (peningkatan kesehatan)
(Effendi, 2009).

Rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang
identitas pasien, pemerikasaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Catatan-catatan tersebut sangat penting untuk pelayanan
vagi pasien karena dengan data yang lengkap dapat memberikan informasi dalam
menentukan keputusan baik pengobatan dan tindakan medis lainya. Dokter atau
dokter gigi diwajibkan membuat rekam medis sesusai aturan yang berlaku
(Permenkes No. 269, 2008).

Tujuan penyelenggaraan rekam medis adalah untuk menunjang tercapainya


tertib administrasi. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 321 tahun 2020 tentang
Standar Kompetensi Perekam Medis dan Informasi Kesehatan dijabarkan tentang
tujuh area kompetensi perekam medis, diantaranya yaitu seorang perekam medis
harus memiliki keterampilan klasifikasi klinis dan kodefikasi penyakit dengan
menggunakan ICD - 10. Dengan ICD-10, semua nama dan golongan penyakit,
cedera, gejala dan faktor yang mempengaruhi kesehatan akan menjadi sama di
seluruh dunia dengan diterjemahkan ke dalam bentuk alfabet, numerik maupun
alfanumerik sesuai dengan kode yang ada dalam ICD-10 (WHO, 2004). Kualitas
data yang terkode merupakan hal penting bagi pengisian data meliputi kalangan
tenaga personal manajemen informasi kesehatan, fasilitas asuhan kesehatan, dan para
profesional manajemen informasi kesehatan, ketepatan data diagnosis sangat krusial
di bidang manajemen data klinis, penagihan kembali biaya, beserta hal-hal lain yang
berkaitan dengan asuhan dan pelayanan kesehatan (Hatta, 2010).

Anda mungkin juga menyukai