Anda di halaman 1dari 19

REFERAT

HAK DAN KEWAJIBAN RUMAH SAKIT

Disusun oleh:

Putu Rika Desyanti Handayani

21710064

DOKTER MUDA ILMU KEDOKTERAN FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL

(Periode 1 November 2021 – 27 November 2021)

Pembimbing

Drg. Linda Yuliati., MH

DEPARTEMAN / INSTALASI ILMU KEDOKTERAN

FORENSIK DAN MEDIKOLEGAL RSUD DR. SOETOMO

SURABAYA

2021
LEMBAR PENGESAHAN

REFERAT BERJUDUL

HAK DAN KEWAJIBAN RUMAH SAKIT

Telah disetujui dan disahkan oleh Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal RSUD Dr. Soetomo Surabaya pada :
Hari : Jumat
Tanggal : 19 November 2021
Tempat : Ruang Kuliah Dokter Muda Departemen Ilmu Kedokteran
Forensik Dan Medikolegal Fakultas Kedokteran Universitas
Airlangga

Disusun Oleh:

Dokter Muda Kelompok FK UWKS

(Periode 1 November 2021 – 27 November 2021)

Putu Rika Desyanti Handayani

21710064

Surabaya, 19 November 2021

Koordinator Pendidikan S1 Dosen Pembimbing


Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal

Nily Sulistyorini, dr., Sp.F drg. Linda Yuliati, MH


NIP. 19820415 200912 2 002 NIP. 19820716 201101 2 007
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah S.W.T atas berkat rahmat-Nya sehingga makalah
yang berjudul kewajiban dokter dalam praktik kedokteran ini dapat diselesaikan.
Pembuatan makalah ini merupakan salah satu tugas dalam menempuh masa dokter
muda di Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Universitas Wijaya Kusuma
Surabaya - RSUD Dr.Soetomo Surabaya. Ucapan terima kasih karena bimbingan,
dukungan dan bantuan dalam pembuatan makalah ini disampaikan kepada :

1. dr. H. Edy Suyanto, Sp.F, SH, MH Kes selaku Ketua Departemen Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Univisum et revertumsitas
Airlangga,
2. dr. Abdul Aziz, Sp.F selaku Kepala Instalasi Ilmu Kedokteran Forensik dan
Medikolegal RSUD Dr. Soetomo Surabaya,
3. dr. Nily Sulistyorini, Sp.F selaku Koordinator Pendidikan Dokter Muda Ilmu
Kedokteran Forensik dan Medikolegal RSUD Dr. Soetomo Surabaya
4. dr. Ariyanto Wibowo, Sp. F. M selaku pembimbing makalah ini di
Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Univisum et
revertumsitas Airlangga,
5. Seluruh staf pengajar Departemen Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal
FK Univisum et revertumsitas Airlangga,
6. Seluruh PPDS-1 Ilmu Kedokteran Forensik dan Medikolegal FK Univisum et
revertumsitas Airlangga.

Penyusun

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul
Lembar Pengesahan
Kata Pengantar....................................................................................................................i
Daftar Isi............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................5
1.3 Tujuan..............................................................................................................5
1.4 Manfaat Penulisan............................................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.......................................................................................6
2.1 Definisi Rumah Sakit.......................................................................................7
2.2 Tujuan Rumah Sakit........................................................................................8
2.3 Hak Rumah Sakit...........................................................................................11
2.4 Kewajiban Rumah Sakit................................................................................12
BAB III PENUTUP.........................................................................................................17
3.1 Kesimpulan....................................................................................................17
3.2 Saran..............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia yang hidup pada era modern mempunyai kebutuhan yang

terbagi menjadi tiga hal yang utama yaitu kebutuhan sandang, pangan, dan

papan. Kebutuhan sandang merupakan kebutuhan dalam hal pakaian yang

dikenakan manusia setiap harinya. Kebutuhan pangan adalah kebutuhan

dalam hal pemenuhan makanan atau konsumsi makanan yang penting bagi

manusia dan harus terpenuhi. Kebutuhan yang berikutnya adalah kebutuhan

papan dalam wujud sebuah tempat tinggal, yaitu kebutuhan yang harus

dipenuhi sebagai tempat untuk berlindung dan terhindar dari bahaya-bahaya

yang ada diluar. Ketiga kebutuhan tersebut merupakan kebutuhan primer

manusia. Terdapat juga kebutuhan penting lainnya yang menunjang manusia

atau setiap insan untuk dapat melaksanakan kegiatannya sehari-hari dalam

memenuhi kebutuhan pokok tersebut. Kebutuhan tersebut adalah kesehatan.

Kesehatan masyarakat yang baik, mencerminkan masyarakat yang produktif.

Masyarakat yang produktif adalah cermin dari kesejahteraan. Dengan

demikian salah satu faktor dari kesejahteraan adalah kesehatan masyarakat itu

sendiri.

Hak atas kesehatan bersifat mutlak dan erat kaitannya dengan

kesejahteraan masyarakat. Undang – Undang Dasar Negara Republik

1
Indonesia Tahun 1945 menjamin hak untuk mendapatkan lingkungan hidup

yang baik, sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan. Kesehatan

berhubungan dengan banyak aspek, antara lain yaitu masyarakat itu sendiri,

lingkungan hidup di sekitar, serta sarana dan prasarana. Sarana dan prasarana

tersebut meliputi tempat pelayanan kesehatan beberapa di antaranya seperti

Rumah Sakit, Apotik, Klinik Bersalin, Laboraturium dan sebagainya. Di

antara abanyak aspek tersebut, Rumah Sakit mempunyai peranan penting bagi

masyarakat dalam memelihara kesehataanya, dimana rumah sakit juga

memiliki hak dan kewajiban yang harus dijalankan dalam memenuhi

kebutuhan pasien.

1.2 Rumusan masalah

Apakah hak dan kewajiban Rumah Sakit?

1.3 Tujuan

1. Umum

Mengetahui hak dan kewajiban Rumah Sakit

2. Khusus

a. Menjelaskan Definisi Rumah Sakit

b. Menjelaskan Tujuan Rumah Sakit

c. Menjelaskan Hak Rumah Sakit

d. Menjelaskan Kewajiban Rumah Sakit

1.4 Manfaat

2
2. Bagi Instansi

a. Mengetahui hak dan kewajiban rumah sakit agar kedepannya dapat

memantau kinerja dari rumah sakit

3. Bagi Pendidikan

a. Dapat memahami hak dan kewajiban rumah sakit

4. Bagi Masyarakat

a. Masyarakat menjadi lebih mengerti apa yang menjadi hak dan

kewajiban dari Rumah Sakit

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah salah satu sarana umum yang memiliki peran penting

bagi masyarakat. Banyak hal di sekitar masyarakat yang berhubungan

langsung dengan rumah sakit. Faktor yang menyebabkan adanya hubungan

langsung yang terjadi antara masyarakat dengan rumah sakit yaitu faktor

kesehatan. Dalam peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor.

159b/MEN.KES/PER/II/1988 disebutkan bahwa Rumah Sakit adalah sarana

upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan serta

dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian.

Peraturan Menteri Kesehatan ini juga menyebutkan pengertian mengenai

Rumah Sakit umum, Rumah Sakit khusus dan Rumah Sakit pendidikan,

sebagai berikut :

1. Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan

kesehatan semua jenis penyakit dari yang bersifat dasar sampai dengan

sub spesialistik

2. Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang memberikan perawatan

kesehatan berdasarkan jenis penyakit tertentu atau disiplin ilmu

3. Rumah Sakit Pendidikan adalah Rumah Sakit umum yang dipergunakan

untuk tempat pendidikan tenaga medik tingkat S1, S2, dan S3.

4
Dalam pelaksanaannya, sebuah Rumah Sakit mempunyai 3 peranan, yaitu :

a. Menyediakan dan menyelenggarakan :

1. Pelayanan medik

2. Pelayanan penunjang medik

3. Pelayanan perawatan

4. Pelayanan Rehabilitasi

5. Pencegahan dan peningkatan kesehatan

b. Sebagai tempat pendidikan dan atau latihan tenaga medik dan para medik

c. Sebagai tempat penelitian dan pengembangan ilmu dan teknologi bidang

kesehatan

2.2 Tujuan Rumah Sakit

Rumah Sakit memiliki tujuan utama yang harus dicapai khususnya

dalam bidang kesehatan. Dalam pasal 3 Undang – undang Kesehatan

disebutkan bahwa :

“Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan,

dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan

masyarakat yang setinggi-tingginya, sebagai investasi bagi pembangunan

sumber daya manusia yang produktif secara sosial dan ekonomis.”

Tujuan dari rumah sakit terdapat pada Pasal 3 Undang-undang Negara

Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang isinya

antara lain :

1. Mempermudah akses masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan

5
2. Memberi perlindungan kepada pasien, masyarakat, lingkungan rumah

sakit, dan sumber daya manusia di rumah sakit

3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit,

dan memberi kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, serta sumber

daya manusia rumah sakit dan rumah sakit.

2.3 Hak Rumah Sakit

Setiap rumah sakit memiliki hak yang diatur dalam UU No. 44 Tahun

2009 yaitu Undang – undang tentang Rumah Sakit pasal 29 dan pasal 30

antara lain :

1. Menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia sesuai

dengan klasifikasi Rumah Sakit

2. Menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif,

dan penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

3. Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan

pelayanan

4. Menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan

perundang-undangan

5. Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian

6. Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan

kesehatan

7. Mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

6
8. Mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit publik dan Rumah Sakit

yang ditetapkan sebagai Rumah Sakit pendidikan

2.4 Kewajiban Rumah Sakit

1. Memberikan informasi yang benar tentang pelayanan Rumah Sakit kepada

masyarakat, (dapat dilakukan langsung ataupun tidak langsung)

a. Informasi umum Rumah Sakit :

1. Jumlah dan ketersediaan tempat tidur

2. Status perizinan berusaha

3. Klasifikasi

4. Pencapaian indicator mutu

5. Akreditasi rumah sakit

6. Jumlah dan fasilitas pelayanan di rumah sakit

7. Jumlah, kualifikasi, dan jadwal praktik kesehatan

8. Alur pelayanan

9. Bila rumah sakit pendidika, diinformasikan mengenai status

rumah sakit pendidikan

b. Tata tertib dan peraturan yang berlaku di rumah sakit

c. Hak dan kewajiban pasien

d. Mekanisme pengaduan

e. Pembiayaan

7
2. Informasi terkait dengan pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada Pasien; (paling

sedikit; diberikan sejak pasien masuk ke rumah sakit selama menerima pelayanan

sampai meninggalkan rumah sakit)

a. Pemberi pelayanan

b. Diagnosis dan tata cara tindakan

c. Tujuan tindakan medis

d. Alternatif tindakan

e. Resiko dan komplikasi yang mungkin terjadi

f. Prognosis terhadap tindakan yang dilakukan

g. Perkiraan biaya

h. Informasi dan persetujuan kepada pasien jika melibatkan pasien dalam

penelitian kesehatan

3. Informasi terkait dengan kinerja pelayanan. (paling sedikit)

a. Hasil pencapaian indikator nasional mutu pelayanan kesehatan yang

ditetapkan sesuai dengan ketentuan)

4. Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif

dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan

Rumah Sakit;

a. Pelaksanaan standar mutu dalam penyelenggaraan rumah sakit :

1. Dilakukan melalui proses registrasi, lisensiakreditasi dan penerapan

standar pelayanan, standar profesi dan standar prosedur operasional

b. Penerapan standar keamanan dan keselamatan pasien

8
c. Pengukuran indikator mutu pelayanan kesehatan rumah sakit

d. Pelayanan dengan tidak membedakan ras,agama, suku, gender

kemampuan ekonomi, orang dengan kebutuhan khusus atau penyandang

disabillitas, latar belakang sosial politik dan atar golongan

5. Memberikan pelayanan gawat darurat kepada Pasien sesuai dengan kemampuan

pelayanannya, berupa :

a. Triase

b. Tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan

6. Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai

dengan kemampuan pelayanannya; paling sedikit :

a. Membentuk tim tanggap darurat bencana untuk membuat dan

melaksanakan manajemen penanggulangan bencana

b. Memberikan pelayanan langsung kepada korban bencana dilokasi

bencana atau di rumah sakit

c. Melakukan mitigasi dampak bencana melalui penyediaan pelayanan

rehabilitasi psikososial

7. Menyediakan sarana dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau miskin.

dilaksanakan dengan menyediakan pelayanan rawat inap kelas standar yang

diperuntukkan bagi peserta JKN PBI.

8. Melaksanakan fungsi sosial dengan :

a. Memberikan fasilitas pelayanan Pasien tidak mampu/miskin,

b. Pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan gratis,

9
c. Pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau

d. Bakti sosial bagi misi kemanusiaan

e. Melakukan upaya promosi kesehatan melalui komunikasi, informasi dan

edukasi

9. Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di

Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani Pasien;

a. Menyusun, menetapkan, melaksanakan, mematuhi dan mengevaluasi

standar pelayanan Rumah Sakit; 

b. Membentuk dan menyelenggarakan komite medik, satuan pemeriksaan

internal, dan unsur organisasi Rumah Sakit lain untuk meningkatkan

mutu pelayanan dan keselamatan Pasien; 

c. Memenuhi ketentuan persyaratan akreditasi; 

d. Membuat dan menyampaikan laporan insiden keselamatan Pasien sesuai

ketentuan yang berlaku; 

e. Menyelenggarakan pelayanan Rumah Sakit yang berfokus pada

keselamatan, efektifitas, efisiensi, ketepatan waktu, berorientasi pada

pasien, berkeadilan, dan terintegrasi. 

10. Menyelenggarakan rekam medis;

11. Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah,

parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, dan

lanjut usia, dilaksanakan dengan memenuhi persyaratan teknis bangunan dan

10
prasarana yang memenuhi prinsib keselamatan, kenyamanan dan kemudahan

akses.

12. Melaksanakan sistem rujukan;

13. Menolak keinginan Pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika

serta ketentuan peraturan perundang-undangan ; (meliputi)

a. Permintaan untuk melakukan aborsi ilegal; 

b. Permintaan untuk bunuh diri dengan bantuan; 

c. Pemberian keterangan palsu; 

d. Melakukan perbuatan curang dan 

e. Keinginan Pasien lain yang bertentangan dengan standar profesi dan etika

serta ketentuan peraturan perundang-undangan. 

14. Memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai hak dan kewajiban

Pasien;

a. Dilakukan melalui pemberian informasi kepada pasien secara lengkap

tentang hak dan kewajiban

15. Menghormati dan melindungi hak Pasien;

a. Melakukan pelayanan yang berorientasi pada hak dan kewajiban pasien

b. Melakukan monitoring dan evaluasi

16. Melaksanakan etika Rumah Sakit;

a. Menyusun peraturan dan kebijakan mengenai panduan etik dan perilaku

b. Menerapkan panduan etik dan perilaku

11
c. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan panduan etik dan

perilaku

d. Mengenakan sanksi bagi pelanggaran panduan etik dan perilaku

17. Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana;

a. Kebakaran dan kecelakaan lain yang berhubungan dengan instalasi listrik

b. Radiasi atau pencemaran bahan kimia yang berbahaya, termasuk bahan

berbahaya dan beracun

c. Gangguan psikososial

d. Masalah ergonomis

18. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan, baik secara regional

maupun nasional;

a. Penurunan angka kematian ibu dan angka kematian bayi;

b. Penurunan angka stuntirug pada balita; 

c. Perbaikan pengelolaan jaminan kesehatan nasional;

d. Peningkatan promosi kesehatan dan penyehatan masyarakat;

e. Peningkatan pengelolaan pengendalian penyakit serta kedaruratan

kesehatan masyarakat; 

f. Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan; 

g. Peningkatan akses pemandirian dan mutu kefarmasian dan alat

kesehatan; 

h. Peningkatan pemenuhan sumber daya manusia kesehatan sesuai standar;

dan 

12
i. Pelaksanaan program pemerintah bidang kesehatan lain sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. 

19. Membuat daftar tenaga medis yang melakukan praktik kedokteran atau

kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya;

20. Menyusun dan melaksanakan peraturan internal Rumah Sakit;

a. Peraturan organisasi rumah sakit

b. Peraturan staf medis rumah sakit

21. Melindungi dan memberikan bantuan hukum bagi semua petugas Rumah Sakit

dalam melaksanakan tugas; dan

a. Memberikan konsultasi hukum

b. Memfasilitasi proses mediasi dan proses peradilan

c. Memberikan advokasi hukum

d. Memberikan pendampingan dalam penyeledikan sengketa medik

e. Mengalokasikan anggaran untuk pendanaan proses hukum dan ganti rugi

22. Memberlakukan seluruh lingkungan Rumah Sakit sebagai kawasan tanpa rokok

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Rumah Sakit adalah salah satu sarana umum yang memiliki peran

penting bagi masyarakat. Banyak hal di sekitar masyarakat yang

berhubungan langsung dengan rumah sakit.

3.1.2 Tujuan dari rumah sakit terdapat pada Pasal 3 Undang-undang Negara

Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

3.1.3 Hak dan kewajiban rumah sakit diatur dalam Undang-undang Negara

Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit pasal 29

dan 30.

3.2 Saran

3.2.1 Bagi Pihak Rumah Sakit

Bagi pihak rumah sakit, diharapkan memberikan edukasi kepada

masyarakat sekitar rumah sakit tentang apa hak dan kewajiban yang diliki

rumah sakit

3.2.2 Bagi Institusi Pendidikan

Bagi institusi pendidikan terkait, diharapkan hasil referat ini dapat

menjadi bahan atau materi pembelajaran.

3.2.3 Bagi Masyarakat umum

Bagi masyarakat umum, diharapkan dapat mengetahui tentang hak

dan kewajiban rumah sakit.

14
DAFTAR PUSTAKA

Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5072

iii

Anda mungkin juga menyukai