Oleh :
KOTA BANDUNG
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Orientasi
Lapangan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.
Terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang turut berperan dalam
penulisan laporan orientasi lapangan ini. Pada kesempatan ini penulis juga ingin
menyampaikan rasa hormat kepada :
Penulis menyadari, laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Akan menjadi
kehormatan bagi penulis apabila Rekan-rekan dapat memberikan saran, kritik, dan masukan
bagi perbaikan laporan ini selanjutnya.
Akhir kata, semoga Allah membalas budi baik semua pihak yang telah membantu
penulis dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membutuhkannya.
Aamiin.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. KOMITE MEDIK
Secara struktural Komite Medik diketuai oleh Drg. H. Mulyadi, Sp. Ort dan
sekretaris Komite Medik oleh dr. Junita Sinaga, Sp.A. Komite medik adalah perangkat
rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis
dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu
profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis. Anggota komite medic
terbagi ke dalam subkomite meliputi:
1. Subkomite Kredensial
Subkomite yang bertugas menapis profesionalisme staf medis, diketuai oleh dr.
Hendrawati Saleh, Sp.KK.
2. Subkomite Mutu Profesi
Subkomite yang bertugas mempertahankan kompetensi dan profesionalisme staf
medis, diketuai oleh dr. Amelia Harsanti, Sp.A,MKes.
3. Subkomite Etika dan Disiplin Profesi
Subkomite yang bertugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis,
diketuai oleh dr.TM Pung Purnama, Sp.OG.
Secara struktural instalasi bedah sentral diketuai oleh Megah Idawati, S.Kep, NERS.
Instalasi rawat inap memiliki 300 orang perawat. Instalasi rawat inap RSUD Kota Bandung
memiliki 218 tempat tidur. Instalasi rawat inap mengkoordinasi 8 ruangan, terdiri dari:
Secara struktural instalasi rawat jalan diketuai oleh dr. Dini Rostiati, Sp.JP. Instalasi rawat
jalan terdiri dari 21 poliklinik, yaitu :
1. Spesialis Bedah
2. Spesialis Anak
3. Spesialis Penyakit Dalam
4. Spesialis Kandungan dan Kebidanan
5. Spesialis Ortopedi
6. Spesialis Bedah Mulut
7. Spesialis Bedah Syaraf
8. Spesialis Tht
9. Spesialis Mata
10. Spesialis Kulit dan Kelamin
11. Spesialis Syaraf
12. Spesialis Jantung
13. Spesialis Kesehatan Jiwa
14. Spesialis Rehabilitasi Medik
15. Spesialis Otrtodenti
16. Poliklinik Umum
17. Poliklinik HIV dan AIDS
18. Poliklinik Gigi dan Mulut
19. Pelayanan Konsultasi Gigi
20. Pelayanan Konseling atau Informasi Obat (PIO)
21. Pelayanan DOTS
D. BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN
Secara struktural sub bagian umum dan keuangan diketuai oleh dr. HJ. R. Siti Rochmah,
MARS . Sub bagian umum dan perlengakpan membawahi tiga bagian, yaitu bagian operator
telepon, security, dan supir ambulance.
Secara struktural, Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan diketuai oleh drg. Hj.
Henny Chaerani, MARS. Membawahi 2 (dua) kepala seksi yaitu seksi pelayanan medis
yang diketuai oleh dr. Junita Sinaga, Sp.A dan seksi pelayanan keperawatan diketuai oleh
Ni Wayan Asih, S.Kep, NERS, MKM.
Adapun fungsi dari Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, terdiri dari:
Secara struktural bidang penunjang medis diketuai dr. Hj. Restu Kemala
membawahi 2 (dua) kepala seksi yaitu seksi penunjang diagnosa yang diketuai oleh dr.
Supratman, MM dan seksi pemeliharaan dan pemulasaraaan diketuai oleh Asep Ali Kudus,
Bsc.
Secara struktural bidang program dan pemasaran diketuai Drs. Dadan Supriatna,
M.Kes membawahi 2 (dua) kepala seksi yaitu seksi pengendalian program yang diketahui
oleh Suharyanto, SH dan seksi mutu dan pemasaran diketuai oleh Asep Hendriana, S.Kep.
Bidang ini bertugas untuk merencanakan program dan pemasaran, dari mulai
pendanaan, ketenagaan dan menciptakan program baru. Seksi pengendalian dan program
berkoordianasidengan unit Rekam Medis dan unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM RS). Sedangkan seksi mutu dan pemasaran berkoordiansi dengan unit K3RS, unit
promosi kesehatan rumah sakit, unit mutu pelayanan rumah sakit, dan unit pemasaran dan
kemitraan.
H. INSTALASI ICU (INTENSIF CARE UNIT)
Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia 24 jam
untuk memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan
secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin.
Secara struktural instalasi gawat darurat diketuai oleh dr. R.Dadan Gardea G,
Sp.OT. Instalasi gawat darurat memiliki 29 orang perawat, 8 orang dokter, 7 orang bidan, 3
orang POS, dan 1 orang administrasi. Instalasi gawat darurat terbagi menjadi 8 ruangan yaitu,
ruang triage, ruang resusitasi, ruang observasi, ruang isolasi, ruang bedah, ruang non bedah,
ruang ponek, dan ruang neonates. Instalasi gawat darurat memiliki 30 tempat tidur terdiri dari
21 tempat tidur dewasa 6 tempat tidur untuk neonatal dan 3 tempat tidur ponek.
Ruang operasi adalah suatu unit yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan
tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang memebutuhkan kondisi streril dan
kondisi khusus lainnya.
Secara struktural instalasi bedah sentral diketuai oleh dr. Hilman SpOG. Terdapat 3
bagian pada instalasi bedah sentral, yaitu bagian anestesi, bagian bedah sentral, dan bagian
operator. Terdapat 3 zona yaitu zona kotor, zona bersih dan zona steril.
-Elektif, yaitu tindakan pembedahan yang terencana (dijadwalkan), pasien dapat berasal dari
poli ataupun ruangan
-CITO, yaitu tindakan pembedahan pasien yang bersifat darurat
Alur Pelayanan Bedah Sentral :
Pasien dibawa ke ruang transit (serah terima dengan perawat) ke ruangan bedah atau
kamar operasi pasien selesai operasi pasien dibawa ke ruangan recovery petugas di
ruang bedah akan memanggil perawat ruangan via telepon untuk menjemput pasien.
K. INSTALASI FARMASI
Instalasi farmasi adalah instalasi yang memberikan pelayanan melalui penyediaan
obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua masyarakat. Secara struktural instalasi
laboratorium diketuai oleh Dra. Hj. Dinar Kadarwati Apt. MM.
Struktur organisasi instalasi farmasi yaitu kepala instalasi farmasi, administrasi,
pengadaan pembekalan farmasi (perencanaan, penyimpanan & distribusi barang farmasi),
pelayanan farmasi dan farmasi klinik (pelaksanaan pelayanan, pelayanan farmasi rawat jalan
& rawat inap) serta manajemen mutu. SDM instalasi farmasi terdiri dari 53 tenaga kerja
(BLUD maupun pegawai negeri) yaitu lima orang apoteker PNS, empat orang apoteker
BLUD, 12 orang asisten apoteker PNS, 23 orang asisten apoteker BLUD, satu orang
administrasi PNS, dua orang administrasi BLUD, serta lima orang gas medis sentral.
Pelayanan farmasi meliputi pelayanan obat, penyediaan obat yang bermutu, pelayanan
farmasi klinik dan konseling atau pelayanan informasi obat. Pelayanan farmasi dilaksanakan
di rawat jalan/ apotik dan depo rawat inap dengan standar obat sesuai formularium dan
ketentuan kefarmasian.
L. INSTALASI LABORATORIUM
Secara struktural instalasi laboratorium diketuai oleh dr. Seilla Lukanta, Sp. PK.
Instalasi laboratorium memiliki satu orang dokter patologi klinik, satu orang dokter patologi
anatomi, 23 orang analis, dua orang administrasi dan empat orang teknisi bank darah.
Instalasi laboratorium dibagi menjadi tiga bagian diantaranya:
1. Bagian laboratorium patologi klinik
2. Bagian laboratorium atologi anatomi
3. Bagian bank darah
Instalasi laboratorium terbagi menjadi tiga ruangan yaitu ruang sampling, ruang
administrasi dan ruang processing. Pemeriksaan patologi klinik yaitu pemeriksaan darah
lengkap, feses rutin, urinalisis rutin dan cairan tubuh lain, pemeriksaan serologi dan kimia
dengan peralatan kimia klinik, imunoserologi, koagulasi, sysmex CBC 5 Diff, serta analisis
gas darah.
M. INSTALASI RADIOLOGI
Secara struktural instalasi radiologi diketuai oleh dr. Rosdiana, Sp. Rad. Instalasi
radiologi memiliki sembilan orang radiographer dan tiga orang administrasi. Alat diagnostik
yang dimiliki yaitu USG, X-Ray panoramik dan mobile, CT-Scan dan MRI.
BAB III
PENUTUP
Pada saat pembekalan, dokter Internsip telah diberikan berbagai materi dan
pengenalan tentang RSUD Kota Bandung. Beberapa materi yang diberikan yaitu mengenai
keadaan umum RSUD, keuangan, struktur organisasi, visi dan misi RSUD, pelayanan dan
program RSUD, bagian umum dan perlengkapan, CSSD, kepegawaian, keperawatan,
penunjang medis, infeksi nosokomial, patient safety, K3 RS, instalasi pemulasaraan jenazah,
instalasi gawat darurat, serta materi dari komite medik, komite etika disiplin profesi, komite
mutu, dan komite kredensial. Pada saat orientasi lapangan dokter Internsip mengunjungi
beberapa bagian yaitu komite medik, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, bagian umum
& keuangan, bidang pelayanan medis & keperawatan, bidang penunjang medis, bidang
program & pemasaran, instalasi bedah sentral, instalasi ICU, instalasi farmasi, instalasi
laboratorium, IGD, instalasi radiologi, SMF anak, bedah, kulit, THT, mata, gigi, penyakit
dalam, saraf, ortopedi, dan obgyn.
Pembekalan dan orientasi dokter Internsip telah berjalan dengan baik dan lancar.
Terima kasih kepada pihak RSUD telah memberi kesempatan kepada dokter internsip untuk
menjalani program internsip di RSUD Kota Bandung. Semoga dokter Intersip dapat
menjalakan tanggung jawab dan tugasnya dengan baik dan memberikan pelayanan yang
terbaik untuk RSUD Kota Bandung.