Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN ORIENTASI LAPANGAN

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

Oleh :

1. dr. Nur Avini Magdalina Zulkarnain


2. dr. Ridha Diastari
3. dr. Robby Ashar
4. dr. Sabila Zasarosa
5. dr. Sanny Nurfitrica
6. dr. Szzanurindah Viony Dewi
7. dr. Zaneth Sugiri

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BANDUNG

JL. RUMAH SAKIT NO. 22 UJUNG BERUNG

KOTA BANDUNG

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Orientasi
Lapangan di lingkungan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Bandung.

Terima kasih penulis haturkan kepada semua pihak yang turut berperan dalam
penulisan laporan orientasi lapangan ini. Pada kesempatan ini penulis juga ingin
menyampaikan rasa hormat kepada :

1. dr. Exsenveny Lalopua, M. Kes selaku Direktur RSUD Kota Bandung


2. drg. H. Mulyadi, Sp. Ortho selaku Kepala Komite Medik RSUD Kota Bandung
3. dr. Hj. Siti Rochmah, MARS selaku Kepala Bagian Umum dan Keuangan RSUD
Kota Bandung
4. drg. Henny Chaerani, MARS selaku Kepala Bidang Pelayanan Medis dan
Keperawatan RSUD Kota Bandung
5. dr. Restu Kemala Selaku Kepala Bidang Penunjang Medis RSUD Kota Bandung
6. Drs. Dadan Supriatman, M.Kes selaku Kepala bIdang Program dan Pemasaran RSUD
Kota Bandung
7. Seluruh Kepala Instalasi dan Kepala Unit bersama staff RSUD Kota Bandung

Penulis menyadari, laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Akan menjadi
kehormatan bagi penulis apabila Rekan-rekan dapat memberikan saran, kritik, dan masukan
bagi perbaikan laporan ini selanjutnya.

Akhir kata, semoga Allah membalas budi baik semua pihak yang telah membantu
penulis dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua yang membutuhkannya.
Aamiin.

Bandung, Desember 2017

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sehat atau health berasal dari bahasa Inggris kuno hoelth yang berarti suatu keadaan
bugar, dan umum digunakan untuk menyatakan kebugaran tubuh. Sebelumnya pada zaman
Hippocrates, kesehatan didefinisikan sebagai hadiah yang istimawa. Ia menyatakan bahwa
apa yang disebut sehat adalah keseimbangan antara empat cairan tubuh, yaitu darah, yellow
bile, black bile, dan phlegm. Sakit adalah ketidak seimbangan dari empat cairan tersebut.
Terlepas dari berbagai definisi sehat yang beragam, apa sebenarnya sehat pada abad
21 ini? Sehat menurut WHO adalah suatu keadaan yang sempurna secara fisik, mental, dan
sosial, bukan sekedar terbebas dari penyakit atau kelemahan ( a state of complete physical,
mental, and social well-being and not merely the absence of disease or infirmity). Menurut
UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi.
Rumah sakit adalah pusat dimana pelayanan kesehatan masyarakat, pendidikan, serta
penelitian kedokteran diselenggarakan (Association of Hospital Care : 1947). Sedangkan
menurut American Assosiation Rumah sakit merupakan suatu organisasi yang melalui tenaga
medis yang profesional yang terorganisir serta sarana kedokteran yang permanen
menyelenggarakan pelayanan kedokteran, asuhan keperawatan berkesinambungan, diagnosa
serta pengobatan penyakit yang diserita oleh pasien.
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
299/MENKES/PER/II/2010 tentang Penyelenggaraan Program Internsip dan Penempatan
Dokter Pasca Internsip. RSUD Kota Bandung merupan salah satu wahana program internsip
yang ditetapkan oleh Menteri. Penerimaan Dokter Internsip adalah salah satu tugas yang sulit
dan menimbulkan kecemasan. Akan tetapi disatu sisi hal ini merupakan salah satu fungsi dari
rumah sakit yakni sebagai suatu tempat pembelajaran. Maka dari itu sangatlah penting
dilakukan orientasi kepada dokter internsip untuk mengenal pekerjaan, tempat instansi, dan
kondisi lingkungan pekerjaan yang akan dihadapi.
1.2. Tujuan Laporan
1.2.1. Tujuan Umum
Untuk membekali dokter internsip dengan materi-materi pekerjaan yang akan
dijalani dan memberikan kemudahan untuk beradaptasi dengan lingkungan.
1.2.2. Tujuan Khusus
1. Mengetahui ruang lingkup dan kinerja RSUD Kota Bndung, baik secara
fungsional maupun struktural.
2. Mengetahui secara lebih dekat dan sebagai alat mempererat tali silahturahmi
dengan pegawai RSUD Kota Bandung disetiap Instalasi atau Unit kerja
masing-masing.
3. Mengetahui dan memahami masalah serta kendala dari setiap instalasi/unit
dalam memberikan pelayanan kesehatan di RSUD Kota Bandung.
4. Mengetahui solusi dan harapan setiap instalasi/unit dalam menghadapi
masalah yang terjadi dalam proses pelayanan kesehatan, sehingga terwujud
RSUD Kota Bandung yang berkualitas.
BAB II

PELAKSANAAN ORIENTASI KERJA

2.1 WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaan orientasi kerja dilaksanakan pada tanggal 14 Desember 2017 sampai


dengan 15 Desember 2017 (jadwal terlampir).

2.2 BAGIAN, INSTALASI DAN UNIT KERJA RSUD KOTA BANDUNG

A. KOMITE MEDIK

Secara struktural Komite Medik diketuai oleh Drg. H. Mulyadi, Sp. Ort dan
sekretaris Komite Medik oleh dr. Junita Sinaga, Sp.A. Komite medik adalah perangkat
rumah sakit untuk menerapkan tata kelola klinis (clinical governance) agar staf medis
dirumah sakit terjaga profesionalismenya melalui mekanisme kredensial, penjagaan mutu
profesi medis, dan pemeliharaan etika dan disiplin profesi medis. Anggota komite medic
terbagi ke dalam subkomite meliputi:

1. Subkomite Kredensial
Subkomite yang bertugas menapis profesionalisme staf medis, diketuai oleh dr.
Hendrawati Saleh, Sp.KK.
2. Subkomite Mutu Profesi
Subkomite yang bertugas mempertahankan kompetensi dan profesionalisme staf
medis, diketuai oleh dr. Amelia Harsanti, Sp.A,MKes.
3. Subkomite Etika dan Disiplin Profesi
Subkomite yang bertugas menjaga disiplin, etika, dan perilaku profesi staf medis,
diketuai oleh dr.TM Pung Purnama, Sp.OG.

B. INSTALASI RAWAT INAP

Secara struktural instalasi bedah sentral diketuai oleh Megah Idawati, S.Kep, NERS.
Instalasi rawat inap memiliki 300 orang perawat. Instalasi rawat inap RSUD Kota Bandung
memiliki 218 tempat tidur. Instalasi rawat inap mengkoordinasi 8 ruangan, terdiri dari:

1. Ruang perawatan bedah,


2. Ruang perawatan anak,
3. Perawatan kebidanan dan kandungan,
4. Perawatan penyakit dalam,
5. Perawatan kelas I,
6. Perawatan ruang VIP,
7. Perawatan ruang Suite junior.
8. Perawatan ruang nifas

C. INSTALASI RAWAT JALAN

Secara struktural instalasi rawat jalan diketuai oleh dr. Dini Rostiati, Sp.JP. Instalasi rawat
jalan terdiri dari 21 poliklinik, yaitu :

1. Spesialis Bedah
2. Spesialis Anak
3. Spesialis Penyakit Dalam
4. Spesialis Kandungan dan Kebidanan
5. Spesialis Ortopedi
6. Spesialis Bedah Mulut
7. Spesialis Bedah Syaraf
8. Spesialis Tht
9. Spesialis Mata
10. Spesialis Kulit dan Kelamin
11. Spesialis Syaraf
12. Spesialis Jantung
13. Spesialis Kesehatan Jiwa
14. Spesialis Rehabilitasi Medik
15. Spesialis Otrtodenti
16. Poliklinik Umum
17. Poliklinik HIV dan AIDS
18. Poliklinik Gigi dan Mulut
19. Pelayanan Konsultasi Gigi
20. Pelayanan Konseling atau Informasi Obat (PIO)
21. Pelayanan DOTS
D. BAGIAN UMUM DAN KEUANGAN

Secara struktural sub bagian umum dan keuangan diketuai oleh dr. HJ. R. Siti Rochmah,
MARS . Sub bagian umum dan perlengakpan membawahi tiga bagian, yaitu bagian operator
telepon, security, dan supir ambulance.

1. Sub Bagian Umum dan Perlengkapan


Sub bagian umum dan perlengkapan diketuai oleh Netty Herawati, SH.M.Si. Fungsi
sub bagian umum dan perlengkapan adalah mengururus barang dan menyimpan
barang.
2. Sub Bagian Pengembangan SDM
Secara struktual sub baigan pengembangan SDM diketuai oleh Pepi Helmini. S.Sos,
MAP. Sub bagian pengembangan SDM membawahi dua bagian, yaitu bagian
administrasi kepegawaian dan pengembangan SDM. Fungsi sub bagian
pengembangan SDM adalah mengurusi file kepegawaian, annya melakukan
recruitment pegawai dan cuti pegawai.
3. Sub Bagian Keuangan dan Anggaran
Secara struktural sub bagian keuangan dan anggaran diketuai oleh Hj. Herawati.
S.Sos. Sub bagian keuangan dan anggaran membawahi dua bagian, yaitu unit
pembendaharaan dan unnit akuntansi dan pelaporan.
Unit pembendaharaan membawahi tiga bagian, yaitu bendahara penerimaan,
bendaraha pengeluaran APBD, bendahara pengeluaran BLUD, bendahara umum
rumah sakit dan klaim pihak ketiga rumah sakit (BPJS, SKM, dan kontrak)
Unit akuntansi dan pelaporan berfungsi untuk mengelola data keuangan lalu
menuliskannya pada jurnal kemudian posting pada buku besar dan menjadi laporan
keuangan.

E. BIDANG PELAYANAN MEDIS DAN KEPERAWATAN

Secara struktural, Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan diketuai oleh drg. Hj.
Henny Chaerani, MARS. Membawahi 2 (dua) kepala seksi yaitu seksi pelayanan medis
yang diketuai oleh dr. Junita Sinaga, Sp.A dan seksi pelayanan keperawatan diketuai oleh
Ni Wayan Asih, S.Kep, NERS, MKM.

Adapun fungsi dari Bidang Pelayanan Medis dan Keperawatan, terdiri dari:

1. Pengkoordinasian dan penyusunan bahan, rencana program dan petunjuk teknis


pengelolaan lingkup pelayanan medis dan keperawatan,
2. Koordinasi pelaksanaan di bidang pelayanan medis,
3. Pembinaan, pengendalian dan evaluasi terhadap pelaksanaan pelayanan medis dan
keperawatan.

F. BIDANG PENUNJANG MEDIS

Secara struktural bidang penunjang medis diketuai dr. Hj. Restu Kemala
membawahi 2 (dua) kepala seksi yaitu seksi penunjang diagnosa yang diketuai oleh dr.
Supratman, MM dan seksi pemeliharaan dan pemulasaraaan diketuai oleh Asep Ali Kudus,
Bsc.

Seksi penunjang diagnosa membawahi instalasi gizi, instalasi farmasi, instalasi


laboratorium dan instalasi radiologi. Sedangkanseksi pemeliharaan dan pemulasaraan
membawahi instalasi kesehatan lingkungan, unit CSSD, instalasi laundry, instalasi
pemulasaraan jenazah dan IPSRS.

G. BIDANG PROGRAM DAN PEMASARAN

Secara struktural bidang program dan pemasaran diketuai Drs. Dadan Supriatna,
M.Kes membawahi 2 (dua) kepala seksi yaitu seksi pengendalian program yang diketahui
oleh Suharyanto, SH dan seksi mutu dan pemasaran diketuai oleh Asep Hendriana, S.Kep.

Bidang ini bertugas untuk merencanakan program dan pemasaran, dari mulai
pendanaan, ketenagaan dan menciptakan program baru. Seksi pengendalian dan program
berkoordianasidengan unit Rekam Medis dan unit Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
(SIM RS). Sedangkan seksi mutu dan pemasaran berkoordiansi dengan unit K3RS, unit
promosi kesehatan rumah sakit, unit mutu pelayanan rumah sakit, dan unit pemasaran dan
kemitraan.
H. INSTALASI ICU (INTENSIF CARE UNIT)

Merupakan pelayanan pasien dalam keadaan belum stabil sehingga memerlukan


pemantauan ketat secara intensif dan tindakan segera dengan pelayanan komprehensif dan
berkesinambungan selama 24 jam.
Secara struktural instalasi ICU diketuai oleh dr. Yudhi P, Sp.An, KIC, dan dibantu
oleh 24 orang perawat, 1 orang administrasi dan 1 orang POS. Kapasitas ICU terdiri dari 7
tempat tidur dan 1 tempat tidur di ruang isolasi. Alur pasien masuk ICU berasal dari tiga
tempat, yaitu IGD, ruang perawatan, dan ruang bedah sentral.

I. INSTALASI GAWAT DARURAT

Instalasi Gawat Darurat adalah unit pelayanan di rumah sakit yang tersedia 24 jam
untuk memberikan pelayanan pertama pada pasien dengan ancaman kematian dan kecacatan
secara terpadu dengan melibatkan berbagai multi disiplin.
Secara struktural instalasi gawat darurat diketuai oleh dr. R.Dadan Gardea G,
Sp.OT. Instalasi gawat darurat memiliki 29 orang perawat, 8 orang dokter, 7 orang bidan, 3
orang POS, dan 1 orang administrasi. Instalasi gawat darurat terbagi menjadi 8 ruangan yaitu,
ruang triage, ruang resusitasi, ruang observasi, ruang isolasi, ruang bedah, ruang non bedah,
ruang ponek, dan ruang neonates. Instalasi gawat darurat memiliki 30 tempat tidur terdiri dari
21 tempat tidur dewasa 6 tempat tidur untuk neonatal dan 3 tempat tidur ponek.

J. INSTALASI BEDAH SENTRAL

Ruang operasi adalah suatu unit yang berfungsi sebagai tempat untuk melakukan
tindakan pembedahan secara elektif maupun akut, yang memebutuhkan kondisi streril dan
kondisi khusus lainnya.
Secara struktural instalasi bedah sentral diketuai oleh dr. Hilman SpOG. Terdapat 3
bagian pada instalasi bedah sentral, yaitu bagian anestesi, bagian bedah sentral, dan bagian
operator. Terdapat 3 zona yaitu zona kotor, zona bersih dan zona steril.

Instalasi bedah sentral memiliki 5 ruangan yaitu :

Ruangan 1, untuk bedah lokal


Ruangan 2, untuk kasus bedah non-infeksi
Ruangan 3, untuk kasus bedah Obgyn
Ruangan 4, untuk kasus infeksi
Ruangan 5, untuk bedah orthopaedi dan bedah syaraf
Instalasi bedah sentral memiliki 38 orang karyawan yang terdiri dari 2 orang dokter anestesi,
7 orang penata anestesi, 1 orang administrasi, 2 orang POS, 1 orang cleaning service, dan 25
orang perawat.

Pelayanan Instalasi Bedah Sentral , yaitu :

-Elektif, yaitu tindakan pembedahan yang terencana (dijadwalkan), pasien dapat berasal dari
poli ataupun ruangan
-CITO, yaitu tindakan pembedahan pasien yang bersifat darurat
Alur Pelayanan Bedah Sentral :

Pasien dibawa ke ruang transit (serah terima dengan perawat) ke ruangan bedah atau
kamar operasi pasien selesai operasi pasien dibawa ke ruangan recovery petugas di
ruang bedah akan memanggil perawat ruangan via telepon untuk menjemput pasien.

K. INSTALASI FARMASI
Instalasi farmasi adalah instalasi yang memberikan pelayanan melalui penyediaan
obat yang bermutu dan terjangkau bagi semua masyarakat. Secara struktural instalasi
laboratorium diketuai oleh Dra. Hj. Dinar Kadarwati Apt. MM.
Struktur organisasi instalasi farmasi yaitu kepala instalasi farmasi, administrasi,
pengadaan pembekalan farmasi (perencanaan, penyimpanan & distribusi barang farmasi),
pelayanan farmasi dan farmasi klinik (pelaksanaan pelayanan, pelayanan farmasi rawat jalan
& rawat inap) serta manajemen mutu. SDM instalasi farmasi terdiri dari 53 tenaga kerja
(BLUD maupun pegawai negeri) yaitu lima orang apoteker PNS, empat orang apoteker
BLUD, 12 orang asisten apoteker PNS, 23 orang asisten apoteker BLUD, satu orang
administrasi PNS, dua orang administrasi BLUD, serta lima orang gas medis sentral.
Pelayanan farmasi meliputi pelayanan obat, penyediaan obat yang bermutu, pelayanan
farmasi klinik dan konseling atau pelayanan informasi obat. Pelayanan farmasi dilaksanakan
di rawat jalan/ apotik dan depo rawat inap dengan standar obat sesuai formularium dan
ketentuan kefarmasian.
L. INSTALASI LABORATORIUM
Secara struktural instalasi laboratorium diketuai oleh dr. Seilla Lukanta, Sp. PK.
Instalasi laboratorium memiliki satu orang dokter patologi klinik, satu orang dokter patologi
anatomi, 23 orang analis, dua orang administrasi dan empat orang teknisi bank darah.
Instalasi laboratorium dibagi menjadi tiga bagian diantaranya:
1. Bagian laboratorium patologi klinik
2. Bagian laboratorium atologi anatomi
3. Bagian bank darah

Instalasi laboratorium terbagi menjadi tiga ruangan yaitu ruang sampling, ruang
administrasi dan ruang processing. Pemeriksaan patologi klinik yaitu pemeriksaan darah
lengkap, feses rutin, urinalisis rutin dan cairan tubuh lain, pemeriksaan serologi dan kimia
dengan peralatan kimia klinik, imunoserologi, koagulasi, sysmex CBC 5 Diff, serta analisis
gas darah.

M. INSTALASI RADIOLOGI
Secara struktural instalasi radiologi diketuai oleh dr. Rosdiana, Sp. Rad. Instalasi
radiologi memiliki sembilan orang radiographer dan tiga orang administrasi. Alat diagnostik
yang dimiliki yaitu USG, X-Ray panoramik dan mobile, CT-Scan dan MRI.
BAB III

PENUTUP

Dokter Internsip di RSUD Kota Bandung telah melaksanakan pembekalan dari


tanggal 11 - 13 Desember 2017, sedangkan orientasi RS dilakukan dari tanggal 14 - 15
Desember 2017 pk 08.30 pk 14.30 WIB.

Pada saat pembekalan, dokter Internsip telah diberikan berbagai materi dan
pengenalan tentang RSUD Kota Bandung. Beberapa materi yang diberikan yaitu mengenai
keadaan umum RSUD, keuangan, struktur organisasi, visi dan misi RSUD, pelayanan dan
program RSUD, bagian umum dan perlengkapan, CSSD, kepegawaian, keperawatan,
penunjang medis, infeksi nosokomial, patient safety, K3 RS, instalasi pemulasaraan jenazah,
instalasi gawat darurat, serta materi dari komite medik, komite etika disiplin profesi, komite
mutu, dan komite kredensial. Pada saat orientasi lapangan dokter Internsip mengunjungi
beberapa bagian yaitu komite medik, instalasi rawat inap, instalasi rawat jalan, bagian umum
& keuangan, bidang pelayanan medis & keperawatan, bidang penunjang medis, bidang
program & pemasaran, instalasi bedah sentral, instalasi ICU, instalasi farmasi, instalasi
laboratorium, IGD, instalasi radiologi, SMF anak, bedah, kulit, THT, mata, gigi, penyakit
dalam, saraf, ortopedi, dan obgyn.

Pembekalan dan orientasi dokter Internsip telah berjalan dengan baik dan lancar.
Terima kasih kepada pihak RSUD telah memberi kesempatan kepada dokter internsip untuk
menjalani program internsip di RSUD Kota Bandung. Semoga dokter Intersip dapat
menjalakan tanggung jawab dan tugasnya dengan baik dan memberikan pelayanan yang
terbaik untuk RSUD Kota Bandung.

Anda mungkin juga menyukai