Anda di halaman 1dari 25

BAB I

PENDAHULUAN

Pembangunan kesehatan adalah bagian initegral dari pembangunan nasional yang


bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah
dan leluasa. Dengan upaya tesebut diharapkan akan tercapai derajat kesehatan masyarakat
yang baik. Meski survei secara nasional belum dilakukan, namun berdasarkan perbandingan
data dengan negara lain kasus gagal ginjal di Indonesia tinggi. Penyakit gagal ginjal
layaknya fenomena gunung es. Jumlah yang tidak terdeteksi lebih besar dibanding pasien
yangtelah divonis gagal ginjal.Hanya sekitar 0,1 kasus yang terdeteksi, sementara kasus
yang tidak terdeteksi diperkirakan mencapai angka 11 – 16.
Kecenderungan peningkatan jumlah pasien yang memerlukan tindakan dialisis serta
terbatasnya sarana pelayanan Hemodialisa yang difasilitasi oleh rumah sakit pemerintah
menjadi kendala bagi pasien untuk mendapatkan fasillitas layanan hemodialisa. Di wilayah
Jakarta sendiri pada tahun 2010 unit HD yang terdaftar di PERNEFRI baru tersedia kurang
lebih 36 unit Hemodialisa, dimana sebagian merupakan unit Hemodialisa yang difasilitasi
oleh pemerintah.
Dengan adanya UU Perlindungan Konsumen dan diberlakukan nya UU praktek
kedokteran No. 29 tahun 2004 yang intinya melindungi kepentingan masyarakat, maka
setiap rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik kepada
masyarakat. Untuk itu perlu dibuat suatu pedoman pelayanan kesehatan yang bertujuan
untuk melindung dan memberikan pelayanan yang lebih baik kepada masyarakat serta
memberikan rasa aman bagi dokter/ tenaga medik dalam melakukan praktik kedokteran.
pedoman pengorganisasian unit HD sebagai upaya peningkatan pelayanan di Rumah Sakit.
Saat ini Rumah Sakit Medika Dramaga telah bekerja sama dengan asuransi BPJS
kesehatan dan berkomitmen memberikan pelayanan yang bermutu tanpa membedakan
status pasien. Dalam menjalani roda kehidupan, RSMD memerlukan sebuah pedoman
pengorganisasian rumah sakit yang nantinya menjadi pedoman bagi semua unit yang
dimiliki, berisi tentang visi, misi, falsafah, nilai dan tujuan RS, struktur organisasi RS, uraian
jabatan, tata hubungan kerja, pola ketenagaan dan kualifikasi personil dan pelaporan dalam
pelaksanaan. Pedoman pengorganisasian ini perlu penyempurnaan seiring dengan
perkembangan dan peningkatan volume palayanan pasien di Rumah Sakit Medika
Dramaga. Peran serta dan masukan dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk
penyempurnaan dan penyesuaian Pedoman Pengorganisasian ini di kemudian hari.
Semoga pedoman ini dapat terlaksana dengan sebaik-baiknya.

-1-
BAB II
GAMBARAN UMUM

-2-
A. SEJARAH
Rumah Sakit Medika Dramaga adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam
bidang kesehatan di bawah naungan PT. Dramaga Bina Medika adalah suatu perseroan
terbatas yang bergerak di bidang Rumah Sakit didirikan menurut hukum yang berlaku di
Indonesia berdasarkan akta Notaris No. Y.A.7/19/5 SK. MENTERI KEHAKIMAN tanggal 6
November 1975, Akta Pendirian No. 03 tanggal 01 Oktober 2010, Ijin Mendirikan Rumah
Sakit No : 445-7-02-BPPTPM-XII/2011, dan ijin PERMENKES RI No.
147/MENKES/PER/I/2010.
Beberapa hal yang melatar belakangi berdirinya Rumah Sakit Medika Dramaga adalah
kebijakan pemerintah yang mendorong pihak swasta berperan dalam pelayanan kesehatan
masyarakat dan peningkatan jumlah penduduk di daerah Bogor Barat yang sangat signifikan
serta keterbatasan tersedianya pelayanan kesehatan umum yang memadai sehingga
memicu akan hadirnya Ruamah Sakit Medika Dramaga.

B. GAMBARAN UMUM
Rumah Sakit Medika Dramaga berdiri sejak tahun 2012 terletak di Jalan Raya
Dramaga Km 7,3 Caringin, Bogor Barat, Bogor 16680.
Rumah Sakit Medika Dramaga merupakan rumah sakit tipe C dengan kapasitas 130
tempat tidur. Rumah Sakit Medika Dramaga memiliki pelayanan Instalasi Gawat Darurat 24
jam, Kamar Bersalin, Ruang Operasi, Hemodialisa, Instalasi penunjang (Radiologi,
Laboratorium, Farmasi, Fisioterapi, Bank Darah), Rawat Inap yang terdiri dari Suite room,
Ruang VVIP, Ruang VIP, Ruang Kelas 1, Ruang Kelas 2, Ruang Kelas 3, Ruang Nifas,
Ruang Perinatologi, Ruang HCU/ICU, Poliklinik yang terdiri dari Poli Gigi, Poli Umum, Poli
Rehab Medik, Poli THT, Poli Mata, Poli Bedah, Poli Kebidanan dan Kandungan, Poli Anak,
Poli Penyakit Dalam, Poli Syaraf, Poli Jantung, Poli Urologi, Poli Ortopedi, Poli Bedah Mulut,
Poli Orthodonti, Poli Psikiatrik, Poli Paru, Poli DOTS, Poli VCT, Poli Kecantikan, Poli
Psikologi, dan Poli MCU.

BAB III
VISI, MISI, FALSAFAH, NILAI DAN TUJUAN RSMD

-3-
A. VISI
Menjadi rumah sakit dengan pelayanan terbaik, dan terpercaya di kota Bogor dan
Sekitarnya.
B. MISI
a. Meningkatkan SDM yang berkualitas secara berkesinambungan.
b. Menyediakan pelayanan spesialistik yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.
c. Memberikan pelayanan kesehatan yang aman dan bermutu.
d. Bekerjasama lintas sektoral dengan berbagai instansi secara sinergis untuk
menjaga mutu pelayanan.
C. FALSAFAH
Dengan landasan kemanusiaan, motivasi, jujur, integritas yang tinggi akan mampu
meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
D. NILAI-NILAI DASAR
1. Kejujuran
2. Kerja keras
3. Kerendahan hati
4. Integritas
5. Profesionalisme
E. TUJUAN
Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya dengan
pendekatan pemeliharaan kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif),
penyembuhan penyakit (kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan
secara menyeluruh sesuai dengan peraturan perundang-undangan serta tuntutan ajaran
Islam tanpa memandang perbedaan agama, suku, ras dan kedudukan

BAB IV
STRUKTUR ORGANISASI RSMD

-4-
-5-
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT HEMODIALISA
RUMAH SAKIT MEDIKA DRAMAGA

Direktur Rumah Sakit


Dr. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes

Wakil Direktur
Drg. Juliana

Manajer Pelayanan Medis


Dr. Bayu Yuniarti, M.Kes

Penanggung Jawab
Dr. Erwindo Rinaldo, SpPD,MKes

Kepala Unit
Dr. Azizah Arum Sari Dewi

Administrasi Dokter Pelaksana


Rina Dr. Andessa Zeina Dini
Helper Perawat

Taopik Triadi Robi Ramdan


Neli Amalia
Vina Fadlilah
Riska Julinar
Jaenudin
Leni Mariam

-6-
BAB VI
URAIAN TUGAS

1. Supervisor
Seorang dokter spesialis penyakit dalam konsultan ginjal hipertensi (dokter Sp.PD-KGH)
yang diakui oleh PERNEFRI, bertugas sebagai Supervisor.
2. Penanggung jawab
Seorang dokter spesialis penyakit dalam yang telah mempunyai sertifikat pelatihan HD di
pusat pendidikan yang terakreditasi dan disahkan oleh PB PERNEFRI. Disamping itu juga
dapat bertugas sebagai Dokter pelaksana Unit Hemodialisis
3. Kepala unit hemodialisa
Seorang dokter profesional yang diberi wewenang dan tangggung jawab dalam
memimpin pengelolaan kegiatan pelayanan di Unit Hemodialisa. Yang bertanggung jawab
untuk :
Administrasi:
a. Kelancaran pelaksanaan tugas staf di Instalasi Hemodialisa.
b. Kelengkapan dokumen : Standart operasional / prosedur tetap pelaksaan kerja.
c. Medis operasional, bertanggung jawab kepada direktur atas kelancaran pelayanan di
Instalasi Hemodialisa.
Tugas pokok :
a. Mengatur tugas-tugas pekerjaan para staf Unit Hemodialisa.
b. Memantau pelaksaan tugas staf Unit Hemodialisa.
c. Ikut melaksanakan pelayanan medis di Instalasi Hemodialisa.
d. Membina, mengevaluasi dan menilai staf Unit Hemodialisa.
e. Memimpin rapat-rapat yang melibatkan Unit Hemodialisa.
f. Memimpin rapat staf unit Hemodialisa
g. Membuat jadwal dinas perawat dan berkoordinasi dengan administrator.
h. Menciptakan dan memelihara hubungan kerja yang harmonis antara perawat dan
pasien.
i. Melaksanakan pembinaan terhadap perawat dalam hal implementasi,termasuk sikap
dan tingkah laku.
j. Apabila ada perawat yang cuti dapat mendelegasikan keperawat yang lainya.
k. Merencanakan dan Memfasilitasi ketersediaan fasilitas yang dibutuhkan diruangan.
l. Mengevaluasi dan memantau penampilan kerja semua tenaga yang ada diruangan
m. Membuat jadwal cek laboratorium rutin pada pasien.

-7-
4. Dokter pelaksana
a. Melakukan pemeriksaan, monitoring, dan evaluasi pasien hemodialysis.Mengatur dan
memeriksa jadwal pasien dan jadwal rotasi perawat saat diperlukan
b. Melakukan komunikasi aktif dengan Kepala Unit dan Dokter Konsultan / Penanggung
Jawab
c. Mengawasi pelaksanaan pemberian obat dan pemeriksaan penunjang sesuai dengan
indikasi dokter Konsultan
d. Membuat Jadwal cek Laboratorium rutin pada Pasien.
e. Mengawasi pelaksanaan pencatatan rekam medis, informed consent dan aspek
medikolegal lainnya
f. Mengawasi dan memastikan bahwa Standard Operational Procedure (SOP) Medis
sudah dijalankan dengan baik.
5. Perawat mahir
a. Memelihara kebersihan ruang rawat dan lingkungannya
b. Menerima pasien baru sesuai prosedur dan ketentuan yang berlaku.
c. Memelihara peralatan keperawatan dan medis agar selalu dalam keadaan siap pakai.
d. Melakukan pengkajian keperawatan dan menentukan diagnosa keperawatan,
sesuai batas wewenangannya.
e. Menyusun rencana keperawatan sesuai kemampuannya.
f. Melakukan tindakan keperawatan hemodialisa sesuai kebutuhan dan batas
kemampuannya yaitu :
1. Menyiapkan mesin HD
2. Memasang BL (Blood Line).
3. Menyiapkan dialyzer sesuai dengan jadwal pasien .
4. Menimbang berat badan pasien ,Pre HD dan Post HD.
5. Melaksanakan Anamnesa dan pemeriksaan tanda vital pasien.
6. Menyiapkan Alat-alat untuk persiapan Akses.
7. Memprogram rencana penarikan dan waktu dialysis.
8. Melakukan akses sampai dengan pengahiran sesuai dengan S.O.P .
9. Melakukan Observasi setiap jam.
10. Merencanakan tranfusi pada pasien yang Anemis (berdasar advice dokter).
11. Melakukan penkes kepada semua pasien. (Sesuai jadwal penkes)
12. Melakukan cek Laboratorium sesuai program dan hasilnya dicatat dalam status
pasien.
13. Menyiapkan alat apabila ada rencana pasien fungsi Acites.

-8-
14. Melakukan operan apabila apabila tindakan sudah selesai.
15. Mencatat pemakaian pengeluaran Consumable setiap hari.
16. Melakukan pengisian informed consent pada pasien baru dan pasien traveling.
17. Melakukan cek ulang Laboratorium (HBSAg) pada pasien traveling.
18. Melakukan pengecekan pemakaian dialyzer pada pasien sesuai dengan program.
19. Menerima apabila ada pengiriman barang dari PT MCH
20. Melakukan pengisian secara berkala untuk IRR.
g. Melatih/membantu pasien untuk melakukan latihan gerak.
h. Melakukan tindakan darurat kepada pasien (panas tinggi, perdarahan dll)
Sesuai protab yang berlaku. Selanjutnya segera melaporkan tindakan yang telah
dilakukan kepada dokter.
i. Melaksanakan evaluasi tindakan keperawatan sesuai batas kemampuannya.
j. Mengobservasi kondisi pasien selanjutnya melakukan tindakan yang
tepat berdasarkan hasil observasi tersebut sesuai batas kemampuannya.
k. Berperan serta dengan anggota tim kesehatan dalam membahas kasus dan upaya
menegakan mutu asuhan keperawatan
l. Melakukan tugas pagi, sore, malam, dan hari libur secara bergilir sesuai jadwal dinas.
m. Mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh koordinator perawat.
n. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dibidang keperawatan, antara lainmelalui
pertemuan ilmiah dan penataran atas izin/persetujuan atasan
o. Melaksanakan sistem pencatatan dan pelaporan asuhan keperawatan yang tepat
dan benar sesuai standart asuhan keperawatan.
p. Melaksanakan serah terima tugas kepada petugas pengganti secara lisan maupun
tertulis pada saat pergantian dinas.
q. Memberi penyuluhan kesehatan kepada pasien dan keluarganya sesuai
dengankeadaan dan kebutuhan pasien
r. Menyiapkan pasien yang akan pulang meliputi :
1. Menyediakan formulir untuk penyelesaian administrasi
2. Menyiapkan surat keterangan istirahat sakit.
3. Memberi petunjuk diet
4. Menyiapkan resep obat untuk di rumah, jika perlu.
5. Menyiapkan surat rujukan atau pemeliharaan ulang
6. Helper
a. Menyapu,Mengepel didalam ruangan dan depan ruangan
b. Membersihkan kamar mandi.

-9-
c. Mengelap kaca,lemari,toilet dan meja
d. Membersihkan langit-langit.
e. Membesihkan tempat tidur.
f. Mengambil amprahan dari Apotik.
g. Menyiapkan cairan dialisat.
h. Membantu menerima barang dari PT MLH dan menyusunnya ke gudang
i. Mengecek cairan disinfektan mesin setiap hari.
j. Mengecek saluran pembuangan / Rijek.
k. Mengecek Air RO agar siap pakai 2x dalam sehari (jam 11.00 dan 19.00)
l. Menginformasikan kepada perawat apabila ada mesin yang rusak.
m. Melakukan perawatan mesin HD
n. Mengganti filter pada mesin RO
7. Administrator
a. Mengecek kelengkapan administrasi pasien.
b. Membuat perincian pasien baik dari Rawat jalan maupun Rawat inap.
c. Membuat data kunjungan pasien Harian,Bulanan dan Tahunan.
d. Membantu membuat laporan IRR bekerja sama dengan perawat penanggung jawab
IRR.
e. Membuat permintaan barang (RT,ATK,Medis) setiap bulan.
f. Mendokumentasikan Barang-barang inventaris Ruangan.
g. Membuat jadwal dinas perawat dan mengkoordinasikan dengan kepala unit.
h. Memeriksa kelengkapan persediaan status pasien
i. Membuat laporan bulanan keuangan unit HD.
j. Murah senyum.

BAB VII
TATA HUBUNGAN KERJA

Berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur


Negara Nomor 25 Tahun 1990 tentang Pedoman Organisasi dan Tatalaksana yang

-10-
dimaksud dengan tata adalah pengaturan hubungan kerja antara satu unit dengan unit
lainnya dalam bentuk koordinasi fungsional, administratif, operasional dan atau teknis
operasional.
Tata hubungan kerja perlu di buat untuk unit kerja yang memiliki tugas-tugas
cenderung tumpang tindih dengan tugas tugas unit lain atau sungguh-sungguh memerlukan
kerjasama. Tata hubungan Kerja diharapkan akan le bih memperjelas batas tugas
pekerpaan dan batas kewenangan antar unit ker ja. Tata hubungan kerja
disusun sesuai dengan urutan langkah-langkah kegiatan agar dapat menggambarkan
prosedur kerja yang jelas. Tata hubungan kerja mencakup hubungan internal dan external.
Tata hubungan kerja internal adalah mencakup unit – unit kerja di dalam organisasi
sedangkan tata hubungan kerja external adalah pengaturan kerja unit – unit kerja di dalam
organisasi dengan unit kerja di luar organisasi.
Komunikasi diartikan dengan hubungan antar pribadi dan antar unit kerja lain baik
antara tenaga hemodialisa dengan sesamanya, dengan unit kerja/ instansi lain, pengguna
jasa maupun mitra kerjanya.
a. Komunikasi Intern
 Horizontal : tenaga hemodialisa harus memilihi kesempatan cukup untuk bertukar
pikiran mengenai hal-hal yang bersangkutan dengan pekerjaannya dengan sesame
petugas diruang yang sama atau bidang yang lain.
 Vertikal : sesuai hirarkinya, tenaga hemodialisa harus memiliki kesempatan
berkonsultasi tentang pekerjaannya dengan kepala unit, kepala rumah sakit
b. Komunikasi ekspertis
Sesuai dengan wewenangnya, penanggung jawab hemodialisa harus dapat
memberikan uraian tugas sesuai keahlian kepada pemakain jasa pelayanan hemodialisa

BAB VIII
POLA KETENAGAAN DAN KUALIFIKASI PERSONIL

-11-
Penghitungan pola ketenagaan di rumah sakit memperhatikan pengelompokan dari
unit kerja, pola ketenagaan di hemodialisa, berikut pola ketenagaan dan kualifikasi unit
hemodialisa.
A. Pola Ketenagaan Unit HD Rs Medika Dramaga

Adapun Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Sumber Daya Manusia di Unit HD


Rs medika dramaga sebagai berikut :

NO JABATAN PENDIDIKAN JUMLAH

Dokter spesialis penyakit


1 Penanggung jawab HD dalam bersertifikat 1 orang
hemodialisa

Dokter umum bersertifikat


2 Kepala unit HD 1 orang
hemodialisa

3 Dokter pelaksana harian Dokter umum 1 orang

Perawat D3/S1 bersertifikat


4 Perawat Mahir HD 5 orang
hemodialisa

Perawat D3/S1 yang sudah


5 Perawat biasa
ditraining 3 orang

6 Administator SMA 1

7 Helper SMA 1

B. Jadwal Dinas Ketenagaan Unit HD Rs medika dramaga :

1. Dokter penanggung jawab HD

Seorang dokter spesialis penyakit dalam yang telah mempunyai sertifikat


pelatihan HD di pusat pendidikan yang terakreditasi dan disahkan oleh PB
PERNEFRI. Disamping itu juga dapat bertugas sebagai Dokter pelaksana Unit
Hemodialisis. Dengan jadwal :

2. Kepala Unit HD

-12-
Unit HD dipimpin oleh 1 (satu) orang Seorang dokter profesional yang diberi
wewenang dan tangggung jawab dalam memimpin pengelolaan kegiatan
pelayanan di Unit Hemodialisa. Kepala Unit HD berdinas dan menerima
konsultasi rawat jalan setiap hari senin hingga sabtu dengan jadwal sebagai
berikut :

Hari Jam Dinas Jadwal Praktek

Senin 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Selasa 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Rabu 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Kamis 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Jumat 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Sabtu 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

3. Dokter pelaksana harian HD

Dokter pelaksana harian HD adalah dokter yang berdinas dan menerima


konsultasi rawat jalan setiap hari senin hingga sabtu dengan jadwal :
Jadwal dinas :

Hari Jam Dinas Jadwal Praktek

Senin 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Selasa 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Rabu 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Kamis 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Jumat 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

Sabtu 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00 08.00 – 15.00 atau 15.00 - 22.00

4. Perawat Mahir HD

Perawat mahir HD adalah perawat yang sudah terlatih untuk melaksanakan


tindakan HD dan melakukan pengkajian keperawatan, menentukan diagnose
keperawatan sesuai batas wewenangnya dan menyusun rencana

-13-
keperawatan sesuai kemampuannya, yang setiap hari senin hingga sabtu
dengan jadwal:

Jadwal dinas dengan 3 shift yaitu

Hari Jam Dinas pagi Jam dinas siang Jam dinas malam

Senin 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00

Selasa 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00

Rabu 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00

Kamis 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00

Jumat 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00


11.00 – 18.00 17.00 – 24.00
Sabtu 06.00 – 13.00

5. Perawat biasa

perawat pelaksana tindakan HD dibawah pengawasan perawat mahir dan


melakukan pengkajian keperawatan, menentukan diagnose keperawatan
sesuai batas wewenangnya dan menyusun rencana keperawatan sesuai
kemampuannya, yang setiap hari senin hingga sabtu dengan jadwal:

Jadwal dinas dengan 3 shift yaitu

Hari Jam Dinas pagi Jam dinas siang Jam dinas malam

Senin 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00

Selasa 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00

Rabu 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00

Kamis 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00

Jumat 06.00 – 13.00 11.00 – 18.00 17.00 – 24.00


11.00 – 18.00 17.00 – 24.00
Sabtu 06.00 – 13.00

6. Administrator

Administrator adalah petugas administrasi yang mengecek kelengkapan


administrasi pasien, membuat data kunjungan pasien, melakukan perincian

-14-
pasien, membuat permintaan barang setiap bulan, mendokumentasikan
barang-barang, membuat jadwal dinas perawat dan mengkoordinasikan
dengan kepala unit, memeriksa kelengkapan persediaan status pasien dan
membuat leporan bulanan keuangan unit HD dengan jadwal dinas hari Senin
sampai sabtu.

Hari Jam Dinas

Senin s/d Jumat 08.00 – 16.00

Sabtu 08.00 – 14.30

7. Helper

Helper adalah petugas yang memastikan kebersihan dan kerapihan di unit HD ,


menerima amprahan dari apotik dan menjaga stok barang di unit HD. Dengan jadwal
dinas hari Senin dampai sabtu

Hari Jam Dinas

Senin s/d Jumat 11.00 – 19.00

Sabtu 11.00 – 17.30

C. Cara perhitungan kebutuhan tenaga di Unit HD menggunakan rumus analisa


beban kerja sebagai berikut :

Kebutuhan tenaga = (axh)/(bxe)

Keterangan :

1. Jumlah hari dalam satu tahun  (a)


2. Jumlah hari kerja dalam satu tahun (jumlah hari dalam satu tahun dikurangi
jumlah hari minggu alam satu tahun dan libur nasional)  (b)
3. Total waktu yang dibutuhkan untuk melaksanakan seluruh pekerjaan dalam
satu hari  (h)
4. Jumlah jam kerja efektif (jumlah jam kerja efektif dalam satu hari dikali hari
kerja daam satu tahun yang sudah dikurangi cuti/ijin kemudian dibagi jumlah
hari dalam satu tahun)  (e)

A. Unit Distribusi dan Penyelengaraan Makan Pasien


Unit distribusi merupakan Unit sentral dalam unit penyelenggaraan makanan
karena merupakan pintu keluar masuk pasien dalam hal mendapatkan pelayanan
gizi. Unit ini memiliki tanggungjawab untuk melakukan pemesanan makan ke

-15-
pasien, kemudian perekapan pesanan ke dalam menu untuk dimasak Unit
produksi, dan melakukan pemorsian makanan. Dalam Unit ini terdiri dari ahli gizi
TRD (technical registered dietisien). Berikut ini adalah analisa kebutuhan tenaga
Unit distribusi :
Kebutuhan tenaga Ahli gizi TRD :
Total beban kerja
Pasien : 100 orang ( BOR 60%)
Room service : 9 porsi

Analisa waktu
Cek Etiket dgn DPMP : 0,5 menit  0,5 x 60 x 2 = 60 menit
Buat orderan catering : 1 menit  1 x 60 x 2 = 120 menit
Pemorsian makan : 2 menit  2 x 60 x 3 = 360 menit
Pemorsian snack : 1 menit  1 x 60 x 2 = 120 menit
Tulis daftar buah&snack : 0,5 menit  0,5 x 60 = 30 menit
Cek buah : 0,5 menit  0,5 x 60 x 2 = 60 menit
Cek makan : 0,5 menit  0,5 x 60 x 3 = 60 menit

Tambahan :
Membersihkan area & alat : 10 menit
Operan : 3 x 15 menit = 45 menit
Pengambilan data pengkajian lanjut :10 pasien x10 menit = 100 menit
Pengambilan data sisa makanan : 60 pasien x2 menit = 120 menit

H = 1085 menit  18.08 jam


Rumus :
(axh)/(bxe)
(365x18.08)/(303x5,6)
6.599/1696.8
3.88 orang → 4 orang

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa tenaga TRD atau


ahli gizi lulusan D3 masih mengalami kekurangan yakni 3 orang lagi.
Tenaga TRD ini memiliki tanggungjawab untuk melakukan pemorsian
makan pasien dan melakukan skrining gizi lanjut serta membuat

-16-
pemesanan menu ke catering berdasarkan hasil pesanan petugas
penyaji ke pasien. Pembagian jadwal dinasnya dapat dilihat di tabel
berikut ini :

Jenis Tenaga Pagi Siang Malam Libur

TRD 1 orang 1 orang 1 1 orang


orang

B. Unit Pelayanan
Unit pelayanan adalah Unit yang melaksanakan kegiatan pelayanan langsung ke
pasien meliputi distribusi makan ke pasien, penarikan alat makan yang kotor,
penggantian teaset, pelayanan makanan tambahan, pelayanan peminjaman
peralatan, potong buah dan sebagainya. Unit ini dijalankan oleh tenaga
berpendidikan minimal SMA/SMK atau diploma jurusan perhotelan. Unit ini
berjalan selama 24 jam nonstop sehingga tenaga dibagi menjadi 3 shift. Berikut
ini adalah penghitungan kebutuhan tenaga kerjanya :

Total Beban Kerja :


Pasien = 60 orang
dokter jaga pagi =2
dokter jaga siang =2
dokter jaga sore =2
makan direksi =4
makan dokter RO =7
tea set = 19

Analisa Waktu :
Prepare sarapan dokter : 5 menit  5 x 2 = 10 menit
bagi sarapan dokter : 1 menit  1 x 2 = 2 menit
prepare minum&snack direksi : 3 menit  3 x 4 = 12 menit
prepare snack dokter pagi&siang : 2 menit  2 x 45 = 90 menit
bagi snack&minum dokter : 1 menit  1 x 45 = 45 menit
prepare makan dokter : 10 menit  10 x 2 = 20 menit

-17-
prepare peralatan makan pasien : 15 menit  15 x 3 = 45 menit
prepare persiapan makan : 1 menit  1 x 60 x 3 = 180 menit
bagi makan pasien : 2 menit  2 x 60 x 3 = 360 menit
bagi snack pasien : 2 menit  2 x 60 x 2 = 240 menit
bagi makan siang dokter : 1 menit  1 x 2 = 2 menit
clear up alat makan dokter : 2 menit  2 x 2 = 4 menit
clear up alat makan pasien : 2 menit  2 x 60 x 3 = 240 menit
mengambil data sampel makanan : 5 menit  5 x 3 = 15 menit
clear up teaset : 2 menit  2 x 19 = 38 menit
prepare teaset : 1 menit  1 x 19 = 19 menit
bagi teaset : 1 menit  1 x 19 = 19 menit
cuci teaset : 90 menit  1 x 19 = 19 menit
cuci alat makan : 90 menit  3 x 90 = 180 menit
Total waktu =1720 menit
H = 2821 menit

Tambahan Tugas :
perjalanan untuk 3 shift : 414menit
room service (rata2 ada 8/hari)--> 8x2 menit : 16 menit
mengantar makan dokter OK (sewaktu2) 2mnt x 2 dokter : 5 menit
pasien baru 10  10 x 4 menit : 40 menit
pelayanan lain2 (meminjam alat makan, mengupas buah,dll) :120 menit
operandinas 3 x 10 menit : 30 menit
kegiatan kebersihan peralatan/pantry rutin 3 shift x 60 mnt :180menit

Total tambahan : 805 menit


Total H = 2525 menit  42,08 jam

Rumus = (axh)/(bxe)
= (365x42,083)/(303x5,6)
= 15360,295/1696,8
= 9,05 orang → 9 orang

-18-
Berdasarkan hasil analisa di atas, maka dapat dilihat kebutuhan tenaga pramusaji
adalah sebanyak 9 orang. Perbandingan antara kebutuhan tenaga dengan jumlah
tenaga saat ini dapat dilihat di table berikut :

Jenis tenaga Kebutuhan Tenaga saat ini Kekurangan


Tenaga

Tenaga 9 orang 5 orang 4 orang


Pramusaji

Berdasarkan table di atas, dapat disimpulkan bahwa kekurangan tenaga pramusaji


sebanyak 4 orang. Sehingga kami melakukan penambahan tenaga sebanyak 4
orang, dengan pembagian sebagai berikut :

Jenis Jumlah Pagi Siang Malam Lepas Libur


tenaga Tenaga

Pramusaji 9 orang 2 2 2 2 1

C. Unit Asuhan Gizi Klinik


Unit Asuhan gizi klinik adalah unit yang melaksanakan kegiatan proses asuhan
gizi klinik terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap. Unit asuhan gizi klinik ini
dijalankan oleh seorang ahli gizi berkompetensi sebagai nutrisionis (S1 Gizi) atau
seorang Registered Dietisien (RD) atau D3 Gizi Klinik. Berikut ini adalah
penghitungan kebutuhan tenaga kerjanya :

Total Beban yang dilayani :


pasien : 100 orang (BOR 60 %)
ferinatal : 10 orang
HD : 16 orang
Total : 86 orang ( dengan BOR 60%)
Analisa Waktu
visit ke pasien : 10 menit
menulis SOAP : 10 menit

-19-
total : 20 menit

H = 20x86
= 1720 menit
konsulan rata2 1x30 menit sehari = 30 menit
total H = 1750 menit → 28.6 jam

Rumus :
(axh)/(bxe)
(365x28.6)/(303x5,6)
10439/1696.8
6.15 orang → 6 orang
Berdasarkan analisa beban kerja di atas, diperoleh kesimpulan bahwa kebutuhan
ahli gizi klinik adalah 6 orang. Maka dari itu, jika dilihat perbandingan kebutuhan
dan jumlah tenaga saat ini yaitu :

Nama Tenaga Jumlah Tenaga Saat Kebutuhan Kekurangan


Ini

Tenaga NR/RD 1 orang 7 orang 5 orang

Berdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan bahwa kekurangan tenaga NR/RD


adalah 5 orang. Hal ini diperkuat dengan Permenkes no. 78 tahun 2013 yang
menyebutkan bahwa kebutuhan tenaga RD/NR di rumah sakit tipe C adalah
idealnya sejumlah 18 orang

D. RESUME
Kebutuhan tenaga kerja Unit Gizi dapat disimpulkan dalam table berikut

Jenis Jumlah Jumlah Kebutuhan Pendidikan


Tenaga Tenaga Saat ini
Ideal

TRD 4 orang 1 orang 3 orang D3 Gizi

-20-
Pramusaji 9 orang 5 orang 4 orang Diploma
Perhotelan/SMA/SMK

NR/RD 7 orang 1 orang 6 orang RD/S1 Gizi

TOTAL KEBUTUHAN 13 orang

BAB IX
KEGIATAN ORIENTASI

1. DEFINISI
Adalah orientasi kerja yang dilaksanakan terhadap karyawan baru, mutasi ke unit kerja
baru, maupun orientasi prosedur yang baru ditetapkan
2. PESERTA ORIENTASI
Peserta orientasi adalah pegawai baru yang sudah dinyatakan diterima sebagai
pegawai di unit hemodialisa
3. KELENGKAPAN ORIENTASI
Kelengkapan dalam proses orientasi antara lain :
a. Name tag yang bertuliskan nama lengkap beserta keterangan training dibawah nama
b. Peserta orientasi wajib menggunakan baju atasan hem putih polos dan bawahan
celana panjang kain berwarna hitam polos
c. Peserta diwajibkan menggunakan sepatu fantofel warna hitam
4. WAKTU DAN TEMPAT ORIENTASI
Orientasi staf dilaksanakan dalam waktu 3 bulan setelah tanggal penetapan pegawai
tersebut diterima serta tempat orientasi sesuai dengan ruang lingkup tugasnya.
5. KEGIATAN ORIENTASI
a. Orientasi organisasi
b. Orientasi kebijakan tentang manajemen SDM
c. Orientasi lapangan
d. Orientasi peralatan baru
6. METODE

-21-
a. Kuliah singkat
b. Penugasan
c. Diskusi
7. JADWAL PELAKSANAAN
Hari : Senin - Sabtu
8. EVALUASI ORIENTASI
Evaluasi dari jadwal kegiatan akan dievaluasi setiap berapa bulan sekali, sehingga bila
dari evaluasi diketahui ada pergesaran jadwal atau penyimpangan jadwal, maka dapat
segera diperbaiki sehingga tidak mengganggu program secara keseluruhan. Batas waktu
diperlukan untuk mendapatkan standar minimal dari kapasitasnya dari setiap karyawan baru
yang masih dalam masa orientasi. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan alat evaluasi
sesuai kebutuhan dan dilaporkan kepada pihak yang berwenang.

-22-
BAB X
KEGIATAN RAPAT
 
1. PERTEMUAN RUTIN/ BERKALA
a. Operan shift/ handover
b. Merupakan pertemuan antar perawat hemodialisa pada saat pergantian shift kerja di
unit hemodialisa
2. PERTEMUAN BULANAN DI UNIT HEMODIALISA
Merupakan pertemuan rutin internal unit hemodialisa, yang membahas tentang
pelaporan kegiatan di unit hemodialisa dalam bulan sebelumnya serta adanya program-
program perningkatan mutu yang dapat dilakukan di unit hemodialisa, baik kepada pasien
maupun kepada para perawat hemodialisa.
3. PERTEMUAN INSIDENTIL
Merupakan pertemuan yang tidak terjadwal yang diselenggarakan untuk membahas
permasalahan khusus dan insidentil sesuai dengan kondisi di lapangan pertemuan dipimpin
oleh kepala unit hemodialisa.

-23-
BAB XI
PELAPORAN

1. PELAPORAN
a. Laporan kegiatan rutin harian/bulanan/triwulan/tahunan
b. Laporan hasil tindakan hemodialisa
c. Laporan pemantapan mutu yang diserahkan kepada tim mutu
2. PENYIMPANAN DOKUMEN
Setiap unit hemodialisa harus menyimpan dokumen-dokumen seperti berikut :
a. Surat permintaan/pengantar tindakan hemodialisa
b. Hasil laboratorium mengenai pasien hemodialisa
c. Jadwal waktu pasien hemodialisa
Prinsip penyimpanan dokumen : semua dokumen yang disimpan harus asli dan harus
ada bukti asli yang ditandatangani oleh penanggung jawab hemodialisa
3. PEMUSNAHAN DOKUMEN
Pemusnahan dokumen di unit hemodialisa mengikuti prosedur pemusnahan dokumen
di unit rekam medis
4. PENGENDALIAN DOKUMEN
a. Setiap 3 bulan sekali di data daftar dokumen terbaru yang mencantumkan semua
dokumen yang berlaku, revisi terbaru yang sah berikut penyebarannya (disebut juga
catatan pengendalian dokumen).
b. Hanya Dokumen versi terbaru yang disediakan untuk penggunaan aktif pada tempat di
mana dokumen itu digunakan.
c. Dokumen pengendalian mutu internal dan eksternal.

Ditetapkan di : Bogor
Pada tanggal : 1 Desember 2016

-24-
RS. Medika Dramaga

dr. R. Gioseffi Purnawarman, Sp.OG, MHKes


Direktur

-25-

Anda mungkin juga menyukai