BLOK 7.2
KELOMPOK 12 :
Najwa Aisah Faran G1A120139
Niken Aurora Haryono G1A120140
Abdul Hafizh Zaidan G1A120142
Ringa Raudhatul Akbar Nuli G1A120144
Phelia Alifah G1A120145
Sultan Fajr Haq Arifansyah G1A120146
Zainul Habibi Ahmady G1A120148
Dhea Roza Salsabila G1A120151
Amytria Dewi Mayangsari G1A120153
Dosen Pengampu :
Dr.dr. Deri Mulyadi, S.H., M.H.Kes., Sp.O.T (K) Hip and Knee
I. KLARIFIKASI ISTILAH
1. Puskesmas
Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari dinkes kabupaten/kota yang bertanggung
jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di satu/sebagian
wilayah kecamatan.
2. Kedokteran komunitas
Cabang ilmu kedokteran yang mneyelesaikan masalah2 individu dgn
memanfaat sumber-sumber yang ada di komunitas untuk menyelesaikan
masalah kesehatan
3. Kedokteran keluarga
Merupakan disiplin ilmu yang menekankan pentingnya pemberian pelayanan
kesehatan yang personal, primer, komprehensif, dan berkelanjutan
(continuing) kepada individu dalam hubungannnya dengan keluarga,
komunitas, dan lingkungannya.
4. BPJS kesehatan
Singkatan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan, Lembaga khusus
yang mengelola jaminan kesehatan di indonesia
5. JKN KIS
Jaminan kesehatan nasdional dan kartu Indonesia sehat, merupakan programa
jaminan kesehatan nasional yang dikeluarkan oleh pemerintah, dikhususkan
untuk mmberikan pelayanan kesehatan
6. Pasien safety
Suatu sistem yang memastikan asuhan pada pasien jauh lebih aman. Sistem
tersebut meliputi pengkajian risiko, identifikasi insiden, pengelolaan insiden,
pelaporan atau analisis insiden, serta implementasi dan tindak lanjut suatu
insiden untuk meminimalkan terjadinya risiko. Sistem tersebut dimaksudkan
untuk menjadi cara yang efektif untuk mencegah terjadinya cidera atau insiden
pada pasien yang disebabkan oleh kesalahan tindakan.
7. Surveilans
Kegiatan pemantauan yang sistemastis dan berurut yang terus menerus dalam
pengambilan data tertentu
8. Epidemiologi
Ilmu yang mmpelajari pola penyebaran penyakit berserat faktor yang
mmepengaruhi kejadian tersebut.
II. IDENTIFIKASI MASALAH
1. Jelaskan apa yang dimaksud ilmu kedoteran komunitas dan kedokteran keluarga!
2. Jelaskan prinsip pelayanan kedokteran keluarga!
3. Apa perbedaan layaan dokter umum dan dokter keluarga?
4. Apa saja dasar hukum dari BPJS/JKN ?
5. Apa saja manfaat dari BPJS/JKN ?
6. Siapa saja yang berhak menjadi anggpta bpjs dan syarat kepesertaaanya ?
7. Apa saja hak dan kewajiban peserta bpjs?
8. Bagaimana prosedur pelayanan JKN kesehatan ?
9. Apa yang dimaksud dengan pasien safety ? dan bagaimana menerapkannya ?
10. Apa saja jenis-jenis gaya kepemimpinan ?
11. Kenapa dokter harus memiliki sikap kepemimpinan ?
12. Sebutkan apa saja permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia saat ini ?
13. Bagaimana Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan gizi di
Indonesia ?
14. Apa tujuan dan kegunaaan epidemiologi dan surveilans kesehatan ?
III. BRAINSTORMING
1. Jelaskan apa yang dimaksud ilmu kedoteran komunitas dan kedokteran keluarga!
Cabang ilmu kedokteran yang mneyelesaikan masalah-masalah individu dengan
memanfaatkan sumber-sumber yang ada di komunitas untuk menyelesaikan
masalah kesehatan. Tujuannya adalah mencegah penyakit ddan meningkatkan
kesehatan anggota komunitas.
6. Siapa saja yang berhak menjadi anggpta bpjs dan syarat kepesertaaanya ?
Semua org berhak, wna tinggal di Indonesia minimal 6 bulan, penerima biaya
iuran (orang kurang mampu), non PBI
Syarat :
Bersifat wajib dan seluruh Masyarakat Indonesia
KK, KTP, no. handphone, buku rekening, pas foto, Alamat email yang aktif
12. Sebutkan apa saja permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia saat ini ?
Permasalahan sudah terkendali : def vit A, GAKI
Belum terselesaikan : stunting, gizi kurang
Mengancam : kurus, overweight dan stunting
13. Bagaimana upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan gizi di
Indonesia ?
Pendidikan gizi
Pemantauan dan evaluasi
Peningkatan akses pada makanan bergizi
Promosi ASI eksklusif
Pengayaan makanan
Program suplementasi gizi
Kesehatan reproduksi
Pemebrian makanan pendamping asi (mpasi)
Pemberantasan kemiskinan
Kolaborasi antar sektor
Pengawasan harga makanan
Pemberdayaan Masyarakat
6. Siapa saja yang berhak menjadi anggpta bpjs dan syarat kepesertaaanya ?
Yang berhak
Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja paling singkat 6 (enam)
bulan di Indonesia, yang telah membayar iuran, meliputi :
1) Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI) : fakir miskin dan orang
tidak mampu, dengan penetapan peserta sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan.
2) Bukan Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (Non PBI), terdiri dari :
Pekerja Penerima Upah dan anggota keluarganya
a. Pegawai Negeri Sipil;
b. Anggota TNI;
c. Anggota Polri;
d. Pejabat Negara;
e. Pegawai Pemerintah non Pegawai Negeri;
f. Pegawai Swasta; dan
g. Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd f yang menerima upah.
h. Pekerja Bukan Penerima Upah dan anggota keluarganya
i. Pekerja di luar hubungan kerja atau Pekerja mandiri; dan
j. Pekerja yang tidak termasuk huruf a yang bukan penerima upah.
Bukan pekerja dan anggota keluarganya
a) Investor;
b) Pemberi Kerja;
c) Penerima Pensiun, terdiri dari :
- Pegawai Negeri Sipil yang berhenti dengan hak pensiun;
- Anggota TNI dan Anggota Polri yang berhenti dengan hak
pensiun;
- Pejabat Negara yang berhenti dengan hak pensiun;
- Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun yang
mendapat hak pensiun;
- Penerima pensiun lain; dan
- Janda, duda, atau anak yatim piatu dari penerima pensiun lain yang
mendapat hak pensiun.
d) Veteran;
e) Perintis Kemerdekaan;
f) Janda, duda, atau anak yatim piatu dari Veteran atau Perintis
Kemerdekaan; dan
g) Bukan Pekerja yang tidak termasuk huruf a sd e yang mampu
membayar iuran.8
Syarat kepesertaan
Perpres RI No. 111 Tahun 2013 Pasal 6 menyatakan: Kepesertaan Jaminan
Kesehatan bersifat wajib dan mencakup seluruh penduduk Indonesia. Di dalam
UU SJSN diamanatkan bahwa seluruh penduduk wajib menjadi peserta jaminan
kesehatan termasuk Warga Negara Asing (WNA) yang tinggal di Indonesia lebih
dari enam bulan. Untuk menjadi peserta harus membayar iuran jaminan
kesehatan. Bagi yang mempunyai upah/gaji, besaran iuran berdasarkan persentase
upah/gaji yang dibayar oleh pekerja dan pemberi kerja. Bagi yang tidak
mempunyai gaji/upah besaran iurannya ditentukan dengan nilai nominal tertentu,
sedangkan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu membayar iuran maka
iurannya ditanggung oleh pemerintah.9
7. Apa saja hak dan kewajiban peserta bpjs?
Hak Peserta BPJS Kesehatan
1) Menentukan FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama) yang diinginkan
pada saat mendaftar
2) Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban serta prosedur pelayanan
kesehatan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3) Mendapatkan kartu identitas peserta sebagai identitas peserta JKN-KIS untuk
memperoleh pelayanan kesehatan.
4) Mendapatkan manfaat pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan yang
bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
5) Menyampaikan pengaduan, kritik dan saran baik secara lisan maupun tertulis
kepada BPJS Kesehatan.
Kewajiban Peserta BPJS Kesehatan
1) Mendaftarkan diri dan anggota keluarganya sebagai peserta JKN-KIS kepada
BPJS Kesehatan.
2) Membayar iuran secara rutin setiap bulan sebelum tanggal 10 (sepuluh).
3) Memberikan data dirinya dan anggota keluarganya secara lengkap dan benar.
4) Melaporkan perubahan data dirinya dan anggota keluarganya, antara lain
perubahan golongan, pangkat atau besaran gaji, pernikahan, perceraian,
kematian, kelahiran, pindah alamat/ domisili dan pindah fasilitas kesehatan
tingkat pertama serta perubahan alamat email dan nomor handphone
5) Menjaga kartu peserta agar tidak rusak, hilang atau dimanfaatkan oleh orang
yang tidak berhak.
6) Mentaati prosedur dan ketentuan untuk memperoleh manfaat pelayanan
kesehatan yang telah ditetapkan10
12. Sebutkan apa saja permasalahan gizi yang terjadi di Indonesia saat ini ?
Stunting
Stunting didefinisikan sebagai kondisi status gizi balita yang memiliki panjang
atau tinggi badan yang tergolong kurang jika dibandingkan dengan umur.
Pengukura dilakukan menggunakan standar petumbuhan anak dari WHO, yaitu
dengan interpretasi stunting jika lebih dari minus dua standar deviasi median.
Balita stunting dapat disebabkan oleh banyak faktor seperti kondisi sosial
ekonomi, gizi ibu saat hamil, kesakitan pada bayi, dan kurangnya asupan gizi
pada bayi. Umumnya berbagai penyebab ini berlangsung dalam jangka waktu
lama (kronik). Pada tahun 2020, sebanyak 149,2 juta anak yang berusia dibawah
lima tahun menderita stunting, Sementara, berdasarkan Survei Status Gizi Balita
Indonesia (SSGBI) juga menyatakan bahwa prevalensi stunting pada tahun 2021
mencapai 24,4% di Indoensia. Persentase tersebut masih relatif tinggi jika
dibandingkan dengan prevalensi stunting secara global pada tahun 2020 yakni
sebesar 22%. Sedangkan pada tahun 2022 prevalensi stunting di indonesia
menjadi 21,6%. Stunting saat balita memberikan efek jangka panjang pada
seseorang terutama risiko penambahan berat badan berlebihan di kemudian hari,
rentan terhadap penumpukan lemak tubuh, resistensi insulin yang berakibat pada
risiko diabetes melitus serta peningkatan risiko penyakit kronis terkait gizi saat
dewasa. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang memiliki tubuh
pendek berisiko menderita penyakit tidak menular seperti hipertensi, diabetes,
stroke dan penyakit lainnya karena dipengaruhi oleh faktor genetik.16
Overweight
Prevalensi overweight di Indonesia pada tahun 2022 adalah 3,5%. Penyebab
terjadinya Overweight adalah karena ketidakseimbangan energi antara kalori
yang dikonsumsi dan kalori yang dikeluarkan seperti peningkatan asupan
makanan padat energi yang tinggi lemak dan gula, kurangnya aktivitas fisik
karena berbagai pekerjaan, perubahan mode transportasi, dan peningkatan
urbanisasi. Perubahan pola makan dan aktifitas fisik merupakan hasil dari
perubahan lingkungan dan kurangnya kebijakan yang mendukung di sektor
Pendidikan, transportasi, kesehatan, dan pengolahan makanan. Terjadinya
overweight dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu ada dari aspek genetik
dimana sebagian orang dengan orang tua berbadan gemuk memiliki metabolisme
yang rendah disbanding seseorang yang memiliki orang tua yang tidak berbadan
gemuk, kebiasaan gaya hidup yang tidak sehat dapat mempengaruhi seperti pola
makan yang tidak teratur serta memakan makanan yang tinggi lemak seperti
makanan cepat saji, aktivitas fisik juga dapat mempengaruhi kejadian terjadinya
overweight dimana jika seseorang dengan pola hidup sedentari dengan sedikit
aktivitas fisik seperti jarang berolahraga dan bekerja hanya duduk dengan waktu
yang lama dapat meningkatkan resiko overweight, psikologis seseorang juga
dapat mempengaruhi kejadian overweight.17
13. Bagaimana Upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan gizi di
Indonesia ?
Mengatasi permasalahan gizi di Indonesia memerlukan upaya lintas sektor dan
berkelanjutan dari pemerintah, organisasi non-pemerintah, sektor swasta, dan
masyarakat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan
gizi di Indonesia meliputi:
1) Pendidikan Gizi
- Melakukan kampanye edukasi publik tentang pentingnya gizi seimbang,
baik di sekolah, masyarakat, maupun media massa.
- Memasukkan pendidikan gizi ke dalam kurikulum sekolah untuk
meningkatkan pemahaman tentang gizi seimbang dan pola makan sehat
sejak dini.
2) Pemantauan dan Evaluasi
- Meningkatkan pemantauan dan evaluasi status gizi masyarakat secara
teratur untuk mengidentifikasi masalah gizi dan kelompok rentan.
- Mempertahankan dan mengembangkan sistem pelaporan dan pemantauan
yang efektif.
3) Peningkatan Akses Terhadap Makanan Bergizi
- Mendorong produksi dan distribusi pangan berkualitas tinggi, termasuk
buah-buahan, sayuran, dan sumber protein berkualitas.
- Memperluas akses terhadap pangan bergizi melalui program subsidi atau
bantuan sosial bagi keluarga miskin.
-
4) Promosi ASI Eksklusif
- Mendorong ibu untuk memberikan ASI eksklusif kepada bayi selama 6
bulan pertama, karena ASI adalah makanan terbaik untuk bayi dan anak
balita.
5) Pengayaan Makanan
- Mempromosikan pengayaan makanan dengan zat besi, vitamin, dan
mineral penting untuk mencegah defisiensi gizi, terutama pada anak-anak.
6) Program Suplementasi Gizi
- Menyelenggarakan program suplementasi gizi bagi kelompok yang
berisiko tinggi, seperti ibu hamil, anak-anak, dan lansia.
7) Kesehatan Reproduksi
- Memberikan perhatian khusus pada kesehatan ibu hamil dan bayi yang
belum lahir, termasuk perawatan prenatal yang baik dan akses ke layanan
kesehatan.
8) Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)
- Memberikan pendidikan dan informasi kepada orangtua tentang
pemberian MP-ASI yang sehat, dengan memperhatikan variasi makanan
dan nutrisi yang diperlukan oleh anak-anak.
9) Pemberantasan Kemiskinan
- Mengurangi kemiskinan dan ketidaksetaraan ekonomi untuk memastikan
bahwa semua orang memiliki akses yang setara terhadap makanan
berkualitas tinggi.
10) Kolaborasi Antar-Sektor
- Mendorong kerja sama antara pemerintah, sektor swasta, organisasi
masyarakat sipil, dan lembaga internasional untuk mengatasi masalah gizi
dengan pendekatan yang holistik.
11) Pengawasan Harga Makanan
- Mengawasi harga makanan untuk mencegah peningkatan harga yang
tajam yang dapat menghalangi akses masyarakat terhadap makanan
bergizi.
12) Pemberdayaan Masyarakat
- Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan,
dan pemantauan program-program gizi.18