Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

MUH. KHOHEN LANDUNG

N10118091

Kedokteran Keluarga

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2021
BAB 1

LATAR BELAKANG

Terwujudnya keadaan sehat merupakan kehendak semua pihak tidak hanya oleh
orang perorang atau keluarga, tetapi juga oleh kelompok dan bahkan oleh seluruh
anggota masyarakat. Untuk mewujudkan keadaan sehat tersebut banyak upaya yang
harus dilaksanakan, yang satu diantaranya adalah penyelenggaraan pelayanan
kesehatan. Upaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan diharapkan memenuhi faktor
3A 2C I dan Q, yaitu available (tersedia), accessible (dapat diakses), affordable
(terjangkau), continue (melanjutkan), comprehensive (luas), integrated (terintegrasi)
dan quality (kualitas).

Secara umum pelayanan kesehatan dibagi 2 yaitu pelayanan kesehatan personal


atau pelayanan kedokteran dan pelayanan kesehatan masyarakat. Pelayanan
kedokteran keluarga adalah termasuk dalam pelayanan kedokteran dimana pelayanan
dokter keluarga ini memiliki karakteristik tertentu dengan sasaran utamanya adalah
keluarga.

BAB 2

PEMBAHASAN

A. Definisi
Pelayanan dokter keluarga adalah pelayanan kedokteran yang menyeluruh
yang memusatkan pelayanan kepada keluarga sebagai suatu unit, dimana
tanggung jawab dokter terhadap pelayanan kesehatan tidak dibatasi oleh
golongan umur atau jenis kelamin pasien juga tidak boleh organ tubuh atau jenis
penyakit tertentu.
Dokter keluarga adalah dokter yang dapat memberikan pelayanan
kesehatan yang berorientasi komunitas dengan titik berat kepada keluarga, ia
tidak hanya memandang penderita sebagai individu yang sakit tetapi sebagai
bagian dari unit keluarga dan tidak hanya menanti secara pasif tetapi bila perlu
aktif mengunjungi penderita atau keluarganya (IDI 1982).
llmu kedokteran keluarga adalah ilmu yang mencakup seluruh spektrum
ilmu kedokteran tingkat yang orientasinya adalah untuk memberikan pelayanan
kesehatan tingkat pertama yang berkesinambungan dan menyeluruh kepada satu
kesatuan individu, keluarga dan masyarakat dengan memperhatikan faktor-faktor
lingkungan, ekonomi dan sosial budaya (IDI 1983).
B. Tujuan dokter keluarga
Tujuan umum
Terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota keluarga.
Tujuan khusus
Terpenuhinya kebutuhan keluarga akan pelayanan kedokteran yang lebih efektif
dan efisien.
C. Prinsip-prinsip pelayanan kedokteran keluarga
6 Prinsip Dasar Kedokteran Keluarga – Patient-centered care:
1. Manajemen Pelayanan Primer
Dalam prinsip ini, Ilmu Kedokteran Keluarga menekankan pentingnya
tanggungjawab pada manajemen kontak pertama dengan pasien, Dokter
dengan pendekatan Kedokteran Keluarga ini diharapkan untuk menguasai
kondisi kesehatan pasien dan keluarganya secara keseluruhan,
memberikan pelayanan dan menjadi pendamping kepada pasien dengan
pihak lain yang terkoordinasi sesuai sistem kesehatan.
2. Pelayanan yang Berorientasi Pasien
Pada prinsip ini Ilmu Kedokteran Keluarga harus dapat mengembangkan
pendekatan yang berorientasi pasien, dapat memberikan prioritas dalam
hubungan dua arah dokter pasien, serta pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan.
3. Penanganan Komprehensif
Ilmu Kedokteran Keluargamemberikanpemahaman tentang penanganan
yang komprehensif baik yang bersifat akut maupun kronis, pada aspek
prevensi, promosi, kurasi dan rehabilitasi. Pada prinsip ini,
pesertadiharapkan memahami fungsi yang berbeda pada berbagai sistem
pelayanan kesehatan lain sekaligus dapat mengaplikasikan kemampuan
bekerja dalam tim.
4. Pelayanan Holistik
Pelayanan primer sebagai ranah Kedokteran Keluarga adalah pelayanan
yang holistik, dengan penanganan dengan pendekatan bio-psiko-sosio-
kultural-agama dalam dimensi kultural internal dan eksistensial.
Pendekatan ini didasarkan bahwa pasien sebagai seorang individu tidak
hanya terdiri dari satu sisi fisik saja, tetapi juga sisi rohaniah, dalam
kehidupannya sebagai individu dan anggota masyarakat.

Dengan melihat pada prinsip pelayanan yang harus dilaksanakan, maka


disusun kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang dokter untuk dapat disebut
menjadi dokter keluarga.

D. Kompetensi dokter keluarga


Kompetensi dokter keluarga seperti yang tercantum dalam Standar
Kompetensi Dokter Keluarga yang disusun oleh Perhimpunan Dokter Keluarga
Indonesia tahun 2006 adalah :
1. Kompetensi Dasar
a. Ketrampilan Komunikasi Efektif
b. Ketrampilan Klinik Dasar
c. Ketrampilan menerapkan dasar-dasar ilmu biomedik, ilmu klinik,
ilmu perilaku, dan epidemiologi dalam praktek kedokteran
keluarga
d. Ketrampilan pengelolaan masalah kesehatan pada individu,
keluarga ataupun masyarakat dengan cara yang komprehensif,
holistik, berkesinambungan, terkoordinir, dan bekerja sama dalam
konteks Pelayanan Kesehatan Primer
e. Memanfaaatkan, menilai secara kritis, dan mengelola informasi
f. Mawas diri dan pengembangan diri / belajar sepanjang hayat
g. Etika, moral, dan profesionalisme dalam praktik
E. Dasar Hukum Tentang Dokter Keluarga
1) Undang‐Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
Dokter keluarga adalah tenaga kesehatan, bahwa yang dimaksud dengan
tenaga kesehatan menurut Undang‐Undang Kesehatan Pasal 1 butir 6
“tenaga kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam
bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau ketrampilan
melalui pendidikan dibidang kesehatan yang untuk jenis tertentu
memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan”.

Ketentuan undang‐undang mensyaratkan bahwa diperlukan kewenangan


untuk melakukan upaya kesehatan bagi tenaga kesehatan, demikian juga
dokter keluarga. Kewenangan dokter keluarga berkaitan dengan
persyaratan dokter umum yaitu mempunyai STR, SIP yang dikeluarkan
oleh Konsil Kedokteran Indonesia. Dan kewenangan secara yuridis harus
memiliki surat seperti tersebut. Dari hasil penelitian ada ketidak
pengertian dari responden bahwa syarat menjadi dokter keluarga ada yang
mengatakan tidak memerlukan persyaratan. Seharusnya setiap dokter
yang melaksanakan praktik kedokteran memiliki persyaratan yang
tertuang dalam perundang‐undangan yang berlaku.
2) Undang‐Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek Kedokteran
Dalam Undang‐Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek
kedokteran Pasal 1 butir 2 yang dimaksud dokter adalah “dokter dan
dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi
spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi baik
didalam maupun diluar negeri yang diakui oleh Pemerintah Republik
Indonesia sesuai dengan peraturan perundang‐undangan”.

Dokter keluarga adalah dokter umum yang di dalam negeri yang diakui
oleh Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang‐
undangan. Namun secara khusus pengertian dokter keluarga tidak
ditemukan di dalam ketentuan undang‐undang ini sehingga saat dokter
keluarga adalah dokter umum karena pelayanannya adalah pelayanan
kesehatan umum dan medik dasar maka dokter keluarga adalah sama
dengan dokter umum.
DAFTAR ISI
Azwar, Azrul. 1995. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan. Yayasan
Penerbitan IDI : Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1989. Sistem Kesehatan Nasional. DEPKES RI : Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 1986. Survai Nasional Kesehatan Rumah Tangga tahun
1985/1986. DEPKES RI : Jakarta.
Sudjoko Kuswadji. 1996. Penjaminan Mutu Praktek Dokter Keluarga. Widya Medika
: Jakarta.
Prasetyawati, A. E. 2017. Kedokteran Keluarga Dan Wawasannya. Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret.
Lestari, P. 2017. Peran Dan Kedudukan Hukum Dokter Keluarga Dalam Pelayanan
Kesehatan Bagi Peserta Asuransi Kesehatan (Pt Askes Persero) Di Kabupaten
Temanggung. SOEPRA Jurnal Hukum Kesehatan. Vol 3 (2).

Anda mungkin juga menyukai