Anda di halaman 1dari 56

KONSEP KEPERAWATAN

KOMUNITAS

Ns.Nurleny, M.Kep

1
PENDAHULUAN
 Indonesia sehat 2010  jika seluruh masy
tahu, mau & mampu berperilaku hidup
sehat

Tujuan Pembangunan Nasional

Masy. Indonesia sehat & produktif


2
PENDAHULUAN
(lanjut…)
 Pemb. Kes. Nas, tertera dlm Panca Karsa
Husada  menitik beratkan pd
kemampuan masy. Menolong diri sendiri

Peran serta masy. dlm


menolong diri sendiri penting

Hidup sehat & produktif 3


PENDAHULUAN
(lanjut…)
 Peningkatan peran serta masy (scr
individu,
keluarga, kelompok/komunitas)

Keperawatan Komunitas
4
I. Sejarah Perkembangan CHN

 Di Luar Indonesia
Spradley, (1985 ) membagi dlm 3 periode yaitu :
1. 1860-1900 :
– Direct Nursing
– Fokus: orang sakit miskin
– Alasannya lebih banyak klien terminal & orang miskin
yang sakit dirumah
– Orientasi keperawatan individual
– Penelusuran pelayanan pengobatan dimulai
pencegahan
– Instusi: voluntir / pemerintah
5
Lanjutan
2. 1900-1970 :
 "Public health Nursing"
 Fokus Masyarakat
 Alasan lebih banyak keluarga miskin yang tidak mampu
membayar biaya RS
 Orientasi keperawatan keluarga
 Penelusuran Pelayanan pengobatan dan pencegahan
 Institusi: pemerintah dan beberapa voluntir
3. 1970-sekarang :
 "Community Health Nursing"
 Fokus. seluruh kom.
 Alasan bukan hanya keluarga miskin yang membutuhkan
pelayanan kesehatan di komunitas Tetapi seluruh komunitas
baik kaya maupun miskin
 Orientasi keperawatan penduduk
 Penelusuran pelayanan : peningkatan kesehatan dan pencegahan
penyakit.
 Institusi: berbagai macam institusi, beberapa praktik mandiri
6
Di Indonesia
1596 Pelayanan kesehatan komunitas diperlukan untuk mengatasi wabah
penyakit cacar dan kolera melalui pelatihan juru imunisasj yang akan
melakukan vaksinasi cacar.
1807 Untuk mengatasi tingginya angka kematian ibu & bayi akibat praktik
yang salah atau tidak higienis dalam menolong persalinan, maka dilatih
dukun bayi untuk menolong persalinan.
1850 Dirasakan perlu untuk pelatihan dibidang kebidanan, diadakan kursus
kebidanan yang pertama oleh RS. Militer Batavia

1924 Didirikan wilayah percontohan proyek pemberantasan cacing tambang di


Banyumas Jawa Tengah oleh Dokter Jl. Hydrick dan Dr. Sumidi. Proyek
ini menekankan pada Pendidikan Kesehatan lingkungan guna
menggalang kerja sama dengan masyarakat dalam upaya kesehatan
untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan kesejahteraan.
1930 Dukun bayi didaftar sebagai tenaga pembantu dalam pelayanan KIA
1936 Hydric mendirikan "sekolah Mantri Hygiene" di Kabupaten Banyumas.
Para mantri ini kemudian sebagai pendidik Hygiene.
7
Periode 1945 – 1958
1948 Didirikan sekolah tenaga penyuluh kesehatan di Magelang
ditetapkan 2 daerah praktik lapangan di Magelang dan Yogyakarta.

1951 Ditetapkan suatu program kesehatan bagi wilayah Bandung. Program ini
merintis konsep terpadu antara preventif dan kuratif.
Sebelumnya aspek kuratif yang ditamakan. Selanjutnya dirasakan perlu
dipadukan dengan preventif. Ternyata kuratif saja tidak cukup untuk
mengatasi maslah kesehatan masyarakat. Program ini menekankan pada
santasi lingkungan, penyuluhan kesehatan, KIA serta pentingnya kerja
sama pemerintah dan masyarakat dalam upaya kesehatan. Dilanjutkan
langkah program terpadu kesehatan desa dengan para perawat dan
pembantunya melakukan survey dan pengobatan kasus prambusia
dilapangan.
1952 Pelatihan formal dukun bayi untuk motivator kesehatan
1956 Proyek Bekasi yaitu keterpaauan poliklinik BKIA & APOTIK
1957 Program KB dilaksanakan PKBI

8
Periode 1959 – 1965
1960 Pendayagunaan kebutuhan secara luas
1962 Kursus kader kesehatan di Semarang
Periode setelah 1965
1968 Konsep Puskesmas dibahas dan diterima
oleh rapat kerja Nasional
1970 Proyek pernbangunan kesehatan Pedesaan
dengan penekanan koordinasi lintas sektoral
 PKMD
1970 - PKMD dikembangkan secara resmi sebagai
skr. suatu strategi untuk peningkatan kesehatan
masyarakat  bentuk operasional PHC
sampai saat ini dilaksanakan
9
J. Perbedaan Keperawatan Di
Rumah Sakit dan Komunitas
No Variabel Rumah Sakit Komunitas
1 Fokus Perawatan pasien di RS Keluarga, komunitas & kel
(termasuk kelompok risiko)
2 Memberi Bersifat kejadian kasus Terdistribusi (distributive)
pelayanan (episodic)
keperawatan
3 Bekerja : Pasien pada unit Pd semua kondisi sehat - sakit
spesialisasi Pada satu pd berbagai tatanan yan kes
RS atau institusi dg semua intitusi yg terkait dg
komunitas & fasilitas
kesehatan (Agency)
4 Koordinasi Dg institusi a/ agency Berbagai tenaga komunitas
keperawatan lain pd tatanan RS untuk "Agences" baik medik
perncanaan maupun non medik

10
Lanjutan

No Variabel Rumah Sakit Komunitas


5 Merencanak Bersifat individual Berfokus pada keluarga
an & mem-
beri yankep
6 Otonomi Dibatasi dg lingku- Didorong& kontrol keluarga
ngan RS kecuali untuk kasus
penyakit menular.
7 Observasi Terbatas pd interaksi Berbagai faktor yang
keluarga & indikator mempengaruhi kesehatan
kesehatan lain
8 Hubungan  Formil yg mencip-  Intim dengan klien
takan lingkungan dan tidak ketat
terbatas untuk  Memfasilitas hubungan
pasien dengan
pakaian RS.
 Terbatasnya
hubungan
11
Karakteristik keperawatan komunitas
sebagai berikut:
1. Mempunyai kebebasan memilih klien untuk
pelayanan dan menetapkan klien yang mana yang
perlu mandapat pelayanan, dengan demikian
CHN mempunyai otonomi yang tinggi dan
kemandirian dalam praktik
2. Bekerjasama dengan sejumlah klien dalam
jangka waktu yang panjang dan bentuk asuhan
berkelanjutan
3. Mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan
dan pencegahan penyakit.
4. Seacara langsung mengkaji dan mengintervensi
klien dan lingkungannya termasuk lingkungan
sosial, emosi dan fisik.
12
K. Kategori Pendidikan dan
Kompotensi Yang Diharapkan
Ada 2 katagori perawat komberdasarkan tingkat
pendidikannya yaitu generalis dan spesialis
Kompotensi yang Diharapkan adalah sbb:
1. Menerapkan konsep teori sebagai dasar
pengambilan keputusan dalam praktik :
2. Mengumpulkan data secara sistematis,
komprehensif dan akurat
3. Menganalisa data individual, keluarga,
komunitas untuk menetapkan diagnosis
4. Mengembangkan rencana tindakan keperawatan
yang spesifik dan unit untuk memenuhi
kebutuhan klien pada setiap langkah pencegahan
13
Lanjutan
5. Dengan menggunakan rencana sebagai pedoman
perawat melaksanakan intervensi untuk
meningkatkan, mempertahankan atau
memperbaiki kesehatan untuk mencegah sakit
dan rehabilitasi
6. Mengevaluasi respon individual, keluarga
komunitas terhadap intervensi yang dilakukan
dalam rangka menilai perkembangan terhadap
pencapaian tujuan dan revisi data, diagnosa dan
rencana
7. Quality assurancce dan Profesional development
8. Kolaborasi interdisipliner
9. Riset
14
ASUMSI DASAR
KEP. KOMUNITAS
 Sistem yan kes bersifat kompleks
 Yan kes berfokus pd tiga level prevensi:
primer, sekunder, dan tersier
 Kep sbg bgn integral dari yan kes dgn
menggunakan pendidikan &
penelitian/evidence based practice termasuk
keunikkan budaya setempat sbg landasan
praktik kep.
 Fokus pada kep primer
10/17/20 fery mendrofa 15
KEYAKINAN
KEP. KOMUNITAS

 Yan kep tersedia,


terjangkau & diterima
semua lapisan masy
 Libatkan penerima yan kep
 Kerjasama perawat & klien

16
KEYAKINAN
KEP. KOMUNITAS
(lanjut…)
 Pengaruh lingk perlu diantisipasi
 Pencegahan penyakit sbg upaya
kes
 Kesehatan merupakan tanggung
jawab tiap individu

17
FALSAFAH
KEP. KOMUNITAS
individu

Manusia keluarga

kelompok/kom

Keperawatan Kesehatan
3 level prevensi
Lingkungan

(bio,psiko,sosial,kultural, spiritual)
18
MANUSIA
Komunitas sbg:
 klien pd wilayah tertentu yg memiliki nilai,
keyakinan, minat relatif sama dan
berinteraksi utk mencapai tujuan
 Sumber dan lingkungan bagi klp/klg
 Klien dgn perhatian khusus pd kasus risiko
tinggi, daerah terpencil, konflik, rawan,
kumuh
19
LINGKUNGAN
Faktor internal dan eksternal yg
mempengaruhi klien (kom) mencakup
bio-psiko-sosio-kultural & spiritual

KESEHATAN
Kondisi terbebas dari penyimpangan
dari pemenuhan kebutuhan dasar kom
Keseimbangan yg dinamis sbg dampak
dari keberhasilan atasi stresor
20
KEPERAWATAN
Intervensi/tindakan yg bertujuan utk
menekan stresor atau meningkatkan
kemampuan komunitas mengatasi stresor
melalui:
* pencegahan primer
* pencegahan sekunder
* pencegahan tersier

21
KONSEP FALSAFAH
CHN
Helvie (1991):
1. Kesehatan yg baik dan usia panjang produktif 
hak setiap individu tanpa membedakan suku
dan jenis kelamin
2. Semua orang mempunyai kebutuhan belajar
3. Beberapa klien mungkin tdk memahami
kebutuhan belajarnya atau kebutuhan bantuan
utk mencapai tingkat sehat yang tinggi
4. Orang akan menerima dan menggunakan
informasi yg bermanfaat utk dirinya, shg
pengetahuan memiliki makna tertentu
10/17/20 fery mendrofa 22
Helvie ….
5. Kesehatan yg baik dan pelayanan kes memberi
kesempatan masyarakat luas utk hidup lebih
baik sesuai potensi dan pengaruh standar hidup
6. Kesehatan merupakan salah satu nilai saing
klien dan memiliki prioritas yg berbeda pada
waktu yg berbeda
7. Nilai dan konsep sehat berbeda tergantung
pada budaya, agama dan latar belakang sosial
klien
8. Otonomi individu dan komunitas membri
prioritas yg berbeda pada waktu yg berbeda
10/17/20 fery mendrofa 23
Helvie ….
9. Klien  fleksibel dapat berubah sesuai
stimulus internal atau eksternal
10. Klien termotivasi untuk berkembang
11. Kesehatan merupakan penyesuaian klien yg
dinamis thd lingkungan
12. Klien dpt berpindah kearah yg berbeda
sepanjang rentang pada waktu yg berbeda
13. Fungsi utama CHN membantu klien
mencapai tingkat sehat yg tinggi
24
Helvie ….
14. Fungsi CHN tersebut dilengkapi dg penggunaan
kerangka teori dan pendekatan sistem
15. Pengetahuan kesehatan yg baru dan teknologi yg
berkembang setiap waktu utk memenuhi
perubahan kebutuhan kesehatan
16. Dengan menggunakan dan mempraktikkan teori
baru yg berkembang dan teknologi, CHN akan
mencapai upaya efektif di masyarakat luas
(society).
25
MODEL SISTEM CHN
Untuk:
 menjelaskan perilaku individu, klg, klp & kom
 menekankan bagaimana masing-masing
komponen mempengaruhi keseluruhan kom
sebaliknya
 menjelaskan kom sbg kumpulan sub sistem yg
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh sub-sub
sistem yg lain

26
TEORI/MODEL KEP.KOMUNITAS
Betty Neuman’s Model:
Garis pertahanan
Sehat: Fleksibel
Psikologis
Prevensi Primer
Sosial
Garis pertahanan
Biologis Normal
Ancaman: Core
Prevensi Sekunder Garis pertahanan
Resisten
Nyata/Aktual: Spiritua Kultural
Prevensi Tersier l

Teori/Model ini sbg landasan


10/17/20 fery mendrofa praktik kep. komunitas27
MODEL SISTEM NEUMAN
Kep kompleks dan komprehensif
Memerlukan struktur yg luas dan fleksibel
Memungkinkan perawat utk memfokuskan
pd klien dan lingk sekitar klien dgn care
kreatif dan interaktif
Klien sbg sistem terdiri dari lima sub sistem
yg saling berinteraksi: bio-psiko-sosio-
kultural & spiritual
Sistem klien mencakup individu, klg, klp dan
kom

10/17/20 28
SISTEM KLIEN
Sbg suatu “concentric rings” terdiri dari tiga
garis pertahanan:
1. Fleksibel: pertukaran energi dg
lingkunga
2. Normal: level sehat dari sistem klien
3. Resisten: faktor-faktor mendukung
garis-garis pertahanan dan
proteksi struktur dasar
sistem klien
29
TUJUAN UTAMA KEP
Untuk mempertahankan sistem klien dlm keadaan
stabil mll pengkajian yg aktual, potensial stresor
dilanjutkan dg melakukan tindakan yg tepat:
- prevensi primer: memperkuat garis
pertahanan dg menekan faktor risiko &
cegah stres
- prevensi sekunder: dimulai setelah timbul tanda
dan gejala , utk memperkuat garis pertahanan
normal melalui tujuan dan intervensi relevan
- prevensi tersier: dilakukan setelah terapi,
memobilisasi klien utk cegah penyulit lebih lanjut
30
Wewenang
Masyarakat Kontrak Profesi
Kewajiban Peran

Lingkup praktik keperawatan Kom &


Struktur hubungan Perawat - Klien
adalah membantu yang:
• sehat memelihara kesehatan
• sakit memperoleh kembali kesehatan
• tak bisa disembuhkan untuk menyadari potensinya
• menghadapi
10/17/20
ajal untukfery
diperlakukan
mendrofa
secara manusiawi.
31
SIFAT KESINAMBUNGAN YAN./ASKEP
Hak

Rumah Keluarga/
Sakit Yan./askep
Masyarakat

Kewajiban Praktik Keperawatan


Praktik Keperawatan •Home Health Care
di RS & Sarana Yankes •Praktik Berkelompok
(Nursing Home, Klinik)
Yan./askep berkesinambungan & •Praktik Perorangan
10/17/20 komprehensif 32
TUJUAN
KEP. KOMUNITAS
Peningkatan kes dan pencegahan penyakit mll:
 Yan kep langsung pd individu, keluarga,
kelompok/komunitas
 Perhatian langsung terhadap kes seluruh
masy dan mempertimbangkan bagaimana
msalah kes masy mempengaruhi kes individu,
keluarga, kelompok/kom dan sebaliknya.
33
PRINSIP-PRINSIP ETIK
DASAR
KEP. KOMUNITAS
 Kemanfaatan (beneficence)
 Tidak merugikan/
mencelakakan (Nonmaleficence)
 Otonomi (Autonomy)
 Kesetiaan dan kejujuran (Fidelity &
Veracity)
 Keadilan
 Akontabel (Accountability)
10/17/20 fery mendrofa 34
PENGORGANISASIAN

1. Komunitas
 Locality development (pengembangan
lokal/setempat)
 Social Planning (perencanaan sosial)
 Social Action (Aksi sosial)

10/17/20 35
PENGORGANISASIAN…
2. Pelayanan/Asuhan Keperawatan:
 Tim
 manajemen kasus
Contoh: Tim Kelurahan/Desa
Ketua Tim: Ners/D3 dg pengalaman + sertifikasi Kep.
Kom
Anggota Tim: 1-2 orang utk tiap RW: D3 atau SPK
(lama) dg sertifikasi Kep KOM
Setiap anggota tim menjadi menejer kasus sesuai
prioritas masalah dan kemampuan.

10/17/20 36
FASE-FASE PENGEMBANGAN
KELOMPOK
 Orientasi : kaji tujuan anggota bergabung di
dalam kelompok….
 Conflict : anggota kelompok tertarik utk
mengontrol isu-isu….
 Kohesif (Cohesion) : anggota mulai menyadari
waktu terus berjalan dan pekerjaan hrs
diselesaikan
 Kerja (working): secara nyata melakukan tugas
masing-masing
 Terminasi : tugas sudah selesai mencapai tujuan

10/17/20
LINGKUP PRAKTIK
KEP KOMUNITAS

Asuhan kep langsung dg fokus


pemenuhan kebutuhan dasar komunitas
yg terkait kebiasaan/perilaku dan pola
hidup tidak sehat sbg akibat
ketidakmampuan masy beradaptasi thd
lingk internal dan eksternal

10/17/20 38
PENDEKATAN: PROSES KEP. KOM
Core: kumpulan agregat
Lingkungan: Bio- 2 3
1 (individu,keluarga,
Psiko-Sosio-Kul- klp/kom) di suatu
Core: 4
Spiritual 9 wilayah :
Kom
8 5
1 s.d 9  elemen- 6
elemen yg mem- 7 Entry point: Individu,
pengaruhi kom Keluarga, klp/kom
Teori DIAGNOSIS Kenyataan

Prevensi PERENCANAAN Prevensi


primer Prevensi tersier
sekunder
IMPLEMENTASI
10/17/20 EVALUASI
fery mendrofa 39
KOMPOSISI DIAGNOSIS
KEP. KOMUNITAS
1. Jenis diagnosis: Potensial, Risiko & Aktual
Sehat/ Welness  Potensial: komunitas mempunyai potensi
untuk ditingkatkan belum ada data maladaptif
atau paparan masalah kesehatan
 Ancaman  Resiko: belum terdapat pemaparan masalah
kesehatan, namun sudah ditemukan beberapa
data maladaptif yg memungkinkan timbulnya
gangguan/masalah
 Nyata  Aktual: sudah timbul gangguan/masalah
kesehatan didukung dengan beberapa data
maladaptif
2. Kondisi yang perlu ditingkatkan; gangguan
yg mungkin atau sudah
10/17/20
terjadi
fery mendrofa 40
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
3. Aggregat yg terisiko
4. Wilayah dimana aggregat bertempat tinggal
5. Penyebab/etiologi (kecuali potensial, tdk ada
etiologi)
6. Manifestasi/data penunjang (sign and
Symptom)

Komponen diagnosis:
1. P = problem (untuk potensial)
2. PES = Problem, etiologi dan sign & simptom
(untuk Risiko dan Aktual)
10/17/20 fery mendrofa 41
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 1:
Potensial peningkatan tumbuh kembang
pada balita di RT OO1/RW05 Desa
Tg, Sari, Kec. Tg. Batu
Ditandai dengan:
- Cakupan Immunisai 95% (Kota=95%)
- 80% Berat badan diatas grs merah KMS
- 70% pendidikan Ibu SMA
- Cakupan Posyandu (90%)

10/17/20 fery mendrofa 42


KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 2:
Risiko terjadinya konflik psikologis pada
warga di RW 02 Desa X Kecamatan Y
berhubungan dengan (b.d) Koping masyarakat yg
tdk efektif
Ditandai dengan:
- Pernah terjadi perkelahian antar RT
setahun yg lalu karena masalah kenakalan anak
- Kegiatan rutin RW untuk silaturahmi jarang
dilakukan
- Penyuluhan kesehatan terkait kesehatan Jiwa
masyarakat belum pernah dilakukan
- Masyarakat sering berkumpul dengan
melakukan kegiatan yg tidak positif (Misal;
TOGEL)
10/17/20 fery mendrofa 43
KOMPOSISI DIAGNOSIS …
Contoh 3:
Gangguan/masalah hipertensi
darah pada warga dewasa di RW
0O1, Desa R Kec. S b.d pola hidup yg tidak
sehat
Ditandai dengan:
- Kebiasaan makan yg asin-asin dan
berlemak 70% dari responden (n=120)
- Kasus nomer 1: hipertensi dari data
Puskesmas
- Kegiatan gerak badan/olah raga jarang
dilakukan, hanya 30 % dari respoden (n=120)
- 5 Kasus yang dirujuk dari Puskesmas ke Rumah
Sakit karena penyakit jantung-hipertensi
10/17/20 fery mendrofa 44
STRATEGI INTERVENSI
KEP. KOMUNITAS
 Proses kelompok
 Pendidikan keperawatan
 Intervensi professional
keperawatan
 Kemitraan/kerjasama
 Pemberdayaan
10/17/20 fery mendrofa 45
FOKUS INTERVENSI
KEP. KOMUNITAS
Prevensi:
Primer

 Sekunder

 Tersier
10/17/20 fery mendrofa 46
BENTUK INTERVENSI
KEP. KOMUNITAS
Melakukan:
 Pdd kep utk memberdayakan klien
 Demonstrasi ketrampilan kep dasar
 Tindakan kep yg memerlukan keahlian
perawat/ners (advanced intervention)
 Kerjasama lintas program dan sektor
 Rujukan keperawatan dan non-
keperawatan bila diperlukan
10/17/20 fery mendrofa 47
ALIR YAN/ASKEP KOM
Klien dari Sarana Yan Kes

PUSKESMAS
Basic Six: PROMKES,KIA/KB, GIZI Askep
KES.LING, PPM & YANMED DASAR Individu
Tindak lanjut Proses Seleksi
Perawatan RS masalah
Pulang ke rumah
tdk perlu tindak
Pertemuan: Lokmin bulanan & 3 bulanan
lanjut
Askep Klp/ Yan/Askep Kom Tingkat Desa Askep klg
Kom
10/17/20 Evaluasi/Tindak
fery mendrofa Lanjut 48
KETENAGAAN
Ke Depan:
Propinsi: Ners Spesialis Kep Komunitas dg pengalaman
Kabupaten Kota oleh: Ners Spesialis Kep Komunitas
Kecamatan: Ners dg pengalaman
Kelurahan/Desa: Ners atau D3 dg sertifikasi Kep Kom
RW/Dusun: D3 atau SPK (lama) dg sertifikasi Kep Kom
RT: Kerjasma dg Kader Kesehatan.

10/17/20 fery mendrofa 49


LINK ANTARA KEP. DI RS
DAN KOMUNITAS
Discharge planning:
 Siapkan klien sejak awal masuk rumah sakit:
kaji secara mendalam faktor predisposisi dan faktor
presipitasi (pencetus) klien sakit/dirawat; lingkungan,
siapa yg akan merawat klien sepulang dari rumah sakit
 Persiapan fisik dan mental klien
 Latih klien/keluarga thd ketrampilan kep yg sederhana
yg mampu mereka lakukan
 Siapkan catatan kep terkait resume kep klien selama
di RS
 Siapkan daftar institusi pelayanan kes/kep yg bisa
dihubungi klien/klg bila ada keluhan.
10/17/20 fery mendrofa 50
CONTOH KETERKAITAN KEP. DI
KOM & RS PD SASARAN LANSIA

Hospital with aged care facilities

Nursing Homes Hostels Retirement villages

Aged Care Assessment Team


Day care Community Home & Com.Care
Respite care Services:
Support groups 1. IADL, personal care
Family/older people
Palliative/hospice 2. Nursing care
etc 3. Food services (MOW
4. Allied/paramedical
services: diet,
occupational health,
10/17/20 fery mendrofa 51
physiotherapy,
PERAN PERAWAT/NERS
KEP. KOMUNITAS
 Pemberi yan kep/clinician
 Pendidik/penyuluh (educator)
 Pengelola/manajer
kasus/ change agent
 Konselor /counselor
 Fasilitator/Kolaborator
 Advokat klien (advocate)
 Peneliti
 Penemu kasus
 Discharge planner
 Role model
10/17/20 fery mendrofa 52
TATANAN PRAKTIK
CHN
 COMMUNITY AT LARGE (KOMUNITAS)
 HOME HEALTH NURSING (Rumah)
 SCHOOL NURSING
 AMBULATORY SERVICE
 HOSPICE CARE (fokos pada palliative care)
 OCCUPATIONAL HEALTH NURSING
 Correctional Health Nursing (LP)
 RESIDENTIAL INSTITUTIONS
10/17/20 fery mendrofa 53
PENUTUP
 Pelayanan keperawatan komunitas pelayanan
professional yang ditujukan pada klien (individu,
keluarga, kelompok, komunitas) yg akan
mempengaruhi kes masy
 Praktik Kep komunitas merupakan asuhan
professional yg diberikan oleh perawat profesional
yg memiliki kewenangan, menggunakan proses
kep, sesuai standar praktik & kode etik
mengarahkan praktik dilakukan di tatanan yan kep
komunitas.
 Kep Kes di rumah merupakan salah satu bentuk
praktik keperawatan komunitas.
 Isu-isu yg mungkin timbul terkait kep di rumah
perlu
10/17/20
dicermati & antisipasi.
fery mendrofa 54
DAFTAR ACUAN
• Departemen Kesehatan RI. (1997). Paradigma sehat, Jakarta: Dep.
Kes.RI
• O’Connor-Fleming, M.L., dan Parker, E. (2001). Health promotion:
principles and practice in the Australian context, Canberra, Australia:
Allen & Unwin.
• Hitchcock,J.E., Schubert, P.E., dan Thomas, S.A. (1999). Community
heath nursing: Caring in action, Washington: Delmar Publisher
• Persatuan Perawat Nasional Indonesia.(2004). Model pelayanan
keperawatan komunitas dalam konteks primary health care, Jakarta:
Tidak dipublikasikan
• Stanhope. M., dan Lancaster, J. (2000). Community health nursing:
Process and practice for promoting health, St.Louis: The C.V Mosby Co
• Swanson, J.M., dan Nies, M.A. (1997). Community health nursing:
Promoting the health aggregates, 2nd Ed, Philadelphia: W.B Saunders
• Allender, .. (2001). Community health nursing,….

10/17/20 fery mendrofa 55


10/17/20 fery mendrofa 56

Anda mungkin juga menyukai