PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah
upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.
World Health Organization (WHO) mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan yang
meliputi fisik mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
(WHO, 2015). Menurut Depkes kesehatan memiliki definisi tersendiri bagi warga
Indonesia untuk dapat lebih memahami dan peduli pada kesehatan mereka sendiri. Sehat
secara mental (kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain. Sehat secara sosial adalah
perikehidupan seseorang dalam masyarakat, yang diartikan bahwa seseorang mempunyai
cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri dan
kehidupan keluarga sehingga memungkinkan untuk bekerja, beristirahat dan menikmati
liburan.
Menurut World Health Organization (WHO), gaya hidup sehat adalah cara hidup yang
menurunkan risiko sakit parah atau kematian dini. Gaya hidup sehat merupakan hal yang
wajib kita lakukan, terutama pada masa pandemi. Dengan memilah dan mengatur pola
hidup yang sehat, tentunya tubuh kita akan merasakan banyak manfaat. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan contoh perilaku gaya hidup sehat yang diterapkan
oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan derajat kesehatannya
dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Kebiasaan hidup bersih dan
sehat merupakan masalah penting dan menjadi fokus dalam pencegahan timbulnya
berbagai masalah kesehatan pada masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak dini
serta dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat bagaimana menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat secara tepat guna untuk meningkatkan derajat kesehatannya dan
mencegah penyebaran COVID-19 di masyarakat.
Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan prefentif di wilayah kerja. Pelayanan kesehatan
puskesmas yang selanjutnya di sebut dengan pelayan kesehatan adalah upaya yang
diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat, mencakup kerencanaan, pelaksanaan
evaluasi, pencatatan, dan laporan yang di tunggakan dalam suatu sistem (Permenkes,
2019).
Praktik klinik dasar adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman bagi siswa/I Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk berpartisipasi dengan
tugas langsung di suatu lembaga yang telat ditentukan oleh sekolah sesuai dengan
kompetensi keahliannya masing–masing. Praktik Klinik Dasar diikuti oleh 3 kompetensi
keahlian yaitu Asisten Keperawatan, Farmasi Klinis dan Teknologi Laboratoriun Medik.
Dari jumlah penyakit terbanyak yang ada, kelompok kami mengambil Hipertensi
sebagai kasus kami yang merupakan penyakit pertama terbanyak di puskesmas.
B. Tujuan PKL
1. Memperkenalkan dan melatih siswa dengan dunia kerja.
2. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan baik di dunia kerja.
3. Mengasah kemampuan dan keterampilan siswa.
4. Menambah pengalaman siswa bekerja.
C. Manfaat PKL
1. Agar siswa/i dapat mengasah keterampilan dalam dunia kerja.
2. Agar dapat menjadi bekal bagi siswa/i untuk mencapai kompetensi sebagai seorang
tenaga kesehatan.
3. Agar mampu menguasai keterampilan sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditetapkan dalam setiap praktek klinik.
4. Agar siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik didunia kerja yang
sesungguhnya.
D. Target Pencapaian
1. Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan
a) Komunikasi Terapeutik
b) Prosedur Mencuci Tangan
c) Prosedur Penata Laksanaan TTV (Tanda-Tanda Vital) Terdiri Dari Pemeriksaan
Tekanan Darah, Suhu, Nadi, dan Pernapasan
d) Prosedur Pemberian Obat
2. Kompetensi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas
a) Persiapan Pelayanan Kefarmasian di Apotek
b) Prosedur Tetap Penerimaan Resep
c) Prosedur Tetap Peracikan Obat
d) Prosedur Tetap Pengkapsulan
e) Prosedur Tetap Pemberian Sirup Kering
f) Prosedur Tetap Penyerahan Obat
g) Prosedur Tetap Pelayanan Informasi Obat
h) Prosedur Tetap Penanganan Obat Rusak atau Kadaluarsa
i) Prosedur Tetap Pencatatan dan Penyimpanan Resep
j) Prosedur Tetap Penataan, Penyimpanan, dan Penggunaan Obat
Waktu Pelaksanaan Praktik Klnik Dasar dilaksanakaan pada tanggal 26 September 2022
s.d 04 November 2022, yang dilaksanakan setiap hari Senin s.d Sabtu dimulai dari pukul
07.30 – 14.30 WIB
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya (PERMENKES, 2019).
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat (PERMENKES,
2019).
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang di tujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan (PERMENKES, 2019).
Tenagan Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan (PERMENKES, 2019)
Sejak Tahun 1993 sampai sekarang telah 6 kali pergantian kepala puskesmas, yaitu :
a. Visi
Visi UPT PUSKESMAS CIPONDOH adalah :
“Menjadi puskesmas unggulan di kota Tangerang”
Visi di atas bermakna bahwa :
1) Puskesmas Cipondoh diharapkan dapat memberi pelayanan prima yang
berorientasi kepada pelanggan dan berbasis pendekatan keluarga.
2) Ketersediaan sumber daya yang lengkap.
3) Menjangkau setiap lapisan masyarkat, agar masyrakat Tangerang mendapatkan
pelayanan prima.
b. Misi
a) Meningkatkan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter dan mampu
bersaing.
b) Menyelenggarakan pelayanan prima dan paripurna secara berkesinambungan.
c) Menyediakan sarana dan prasarana yang modern dan tepat guna.
d) Menciptakan suasana kerja yang aman, nyaman dan bersahabat.
e) Meningkatan hubungan yang sinergis dengan jejaring dan lintas sector.
3. Motto
4. Tujuan
Tujuan yang berkaitan dengan Misi puskesmas, adalah sebagai berikut:
a) Terwujudnya pelayanan prima, yaitu cepat tepat dan akurat.
b) Terwujudnya pelayanan yang memenuhi kaidah keselamatan pasien (patient
safety).
c) Terwujudnya perbaikan dan pengembangan berkesinambungan.
d) Terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing
serta berorientasi kepada pelayanan pelanggan.
e) Terwujudnya hubungan kerja yang harmonis antara atasan dan bawahan,
serta sebaliknya dan sesame karyawan.
Tiga kelurahan yang ada di wilayah kerja UPT PUSKESMAS CIPONDOH saat
ini adalah :
Kependudukan
NAMA JABATAN
Pj ppi Dr Lianie
1. Definisi Hipertensi
Hipertensi adalah peningkatan tekakan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat. Tekanan sistolik
menunjukkan fase darah yang dipompa oleh jantung dan tekanan diastolik
menunjukkan fase darah kembali ke dalam jantung (Kemenkes RI, 2013).
Hipertensi sebagai penyebab terbesar dari penyakit kardiovaskular,
menyumbang sekitar 10% dari total pengeluaran perawatan kesehatan di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah tertentu, menurut perkiraan laporan
global tentang penyakit tidak menular pada tahun 2013 (WHO, 2014). Hipertensi
merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup berbahaya diseluruh dunia
karena hipertensi merupakan faktor resiko utama yang mengarah pada penyakit
kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke dan ginjal dimana pada tahun 2016
penyakit jantung iskemik dan stroke menjadi dua penyebab kematian utama di
dunia (WHO, 2018).
2. Klasifikasi Hipertensi
Menurut (WHO, 2013), batas normal tekanan darah adalah tekanan darah
sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg.
Menurut KBBI, derajat adalah tingkatan. Adapun pembagian derajat keparahan
hipertensi pada seseorang merupakan salah satu dasar penentuan tatalaksana
hipertensi. Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Menurut (American
Hearth Association, 2017) mengklasifikasikan tekanan darah pada orang dewasa
berusia 18 tahun atau ke atas sebagai berikut:
Derajat Hipertensi Berdasarkan Klasifikasi hipertensi menurut WHO / ISH (2013)
TARGET PENCAPIAN
A. Target Pencapian
1. Pencapian Keahlian Kompetensi Asisten Keperawatan
Pembimbing lahan :
KETERANGAN
M : Mampu
B : Berkembang
PB : Perlu Bimbingan
2. Pencapaian Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan
Pembimbing lahan :
KETERANGAN
M : Mampu
B : Berkembang
PB : Perlu Bimbingan
Pembimbing lahan :
KETERANGAN
M : Mampu
B : Berkembang
PB : Perlu Bimbingan
Pembimbing lahan :
KETERANGAN
M : Mampu
B : Berkembang
PB : Perlu Bimbingan
KETERANGAN
M : Mampu
B : Berkembang
PB : Perlu Bimbingan
Pembimbing lahan :
NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET
TINDAKAN
Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
Melaksanakan dengan pasien
1. Prosedur Mencuci tangan sebelum
Mencuci tangan dan sesudah tindakan
dengan tujuh langkah
Mencuci tangan setelah
kontak dengan material
organic (urinal, pispot, dll)
Mengukur tekanan darah
Melaksanakan
Pemeriksaan Menghitung senyut nadi
2. Tanda-tanda
Vital Mengukur suhu tubuh
Menghitung pernafasan
Mengetahui alat yang
digunakan dalam
peracikan
Membantu membrikan
obar oral
Membantu memberikan
3. Prosedur obat perenteral (IV, IM,
pemberian Obat SC, IC)
Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang
cara-cara meminum obat
sesuai dengan aturan yang
diberikan
Membantu memberikan
obat secara sublingual
Membantu memberikan
obat secara suppositoria
Membantu melakukan
penyuluhan kesehatan
4. Melaksanakan kepada keluarga
Pendidikan Membantu melakukan
Kesehatan dan penyuluhan kesehatan
perbaikan gizi lingkungan kepada
masyarakat
Memberikan inforamsi
kesehatan pada pasien
yang menderita penyakit
menular (TB Paru,
influenza, Hepatitis, dll)
Memberikan penyuluhan
mengenai perilaku hidup
sehat
Perbaikan gizi pada balita
KETERANGAN
M : Mampu
B : Berkembang
PB : Perlu Bimbingan
7. Pencapaian Kompentsi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas
Pembimbing lahan :
Memberikan informasi
tentang efek obat (indikasi,
efek samping obat)*
Identifikasi obat yang
sudah rusak atau
kadaluarsa
Memisahkan obat rusak
atau kadaluarsa dari
Penangan Obat penyimpanan obat lainnya
7. Rusak atau Mendokumentasikan jenis
Kadaluarsa dan jumlah obat yang rusak
Pencatatan dan
penyimpanan resep,
8. Pencatatan dan dokumentasi resep
Penyimpanan Membendel atau
Resep menyimpan resep sesuai
tanggal dan nomor urut
KETERANGAN
M : Mampu
B : Berkembang
PB : Perlu Bimbingan
* : Dengan diDampingi
Pembimbing lahan :
Memberikan informasi
tentang efek obat (indikasi,
efek samping obat)*
Identifikasi obat yang
sudah rusak atau
kadaluarsa
Memisahkan obat rusak
atau kadaluarsa dari
Penangan Obat penyimpanan obat lainnya
7. Rusak atau Mendokumentasikan jenis
Kadaluarsa dan jumlah obat yang rusak
Pencatatan dan
penyimpanan resep,
8. Pencatatan dan dokumentasi resep
Penyimpanan Membendel atau
Resep menyimpan resep sesuai
tanggal dan nomor urut
KETERANGAN
M : Mampu
B : Berkembang
PB : Perlu Bimbingan
* : Dengan diDampingi
Pembimbing lahan :
NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET
TINDAKAN
Menyiapkan alat peracikan
obat
Pelayanan Membersihkan meja racik
1. Kefarmasian di ruangan racik
Apotek
Personal hygiene
Memberikan informasi
tentang efek obat (indikasi,
efek samping obat)*
Identifikasi obat yang
sudah rusak atau
kadaluarsa
Memisahkan obat rusak
atau kadaluarsa dari
Penangan Obat penyimpanan obat lainnya
7. Rusak atau Mendokumentasikan jenis
Kadaluarsa dan jumlah obat yang rusak
Pencatatan dan
penyimpanan resep,
8. Pencatatan dan dokumentasi resep
Penyimpanan Membendel atau
Resep menyimpan resep sesuai
tanggal dan nomor urut
KETERANGAN
M : Mampu
B : Berkembang
PB : Perlu Bimbingan
* : Dengan diDampingi
B. Kesenjangan Antar Teori dan Praktik
1. Kompetensi Keahlian Asisten Keperawataan
Pembelajaran yang di lakukan di sekolah maupun di puskesmas
sangatlah berbeda. Di puskesmas diajarkan secara detail sampai bisa cara
memberikan obat dengan suntikan, tidak seperti di sekolah hanya dasarnya
saja. Di puskesmas pun di ajarkan untuk komunikasi terapeutik. Saat di
sekolah memiliki pengalaman yang hitungan nya sedikit, tapi setelah terjun
untuk PKL di puskesmas memiliki pengalaman yang sangat banyak. Peralatan
yang tersedia di puskesmas pun lebih lengkap, serta dapat membantu dan
memudahkan kegiatan pelaksanaan PKL di puskesmas. Di puskesmas pun
memiliki banyak pantangan serta suka maupun duka, dari pasien yangg tidak
sabaran hingga pasien yang sangat sabar dan ramah.
TINJAUAN KASUS
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN