Anda di halaman 1dari 43

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan
setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pemeliharaan kesehatan adalah
upaya penaggulangan dan pencegahan gangguan kesehatan yang memerlukan
pemeriksaan, pengobatan dan/atau perawatan termasuk kehamilan dan persalinan.

World Health Organization (WHO) mendefinisikan sehat adalah suatu keadaan yang
meliputi fisik mental dan sosial yang tidak hanya bebas dari penyakit atau kecacatan
(WHO, 2015). Menurut Depkes kesehatan memiliki definisi tersendiri bagi warga
Indonesia untuk dapat lebih memahami dan peduli pada kesehatan mereka sendiri. Sehat
secara mental (kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang memungkinkan perkembangan
fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan perkembangan itu
berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain. Sehat secara sosial adalah
perikehidupan seseorang dalam masyarakat, yang diartikan bahwa seseorang mempunyai
cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan kehidupannya sendiri dan
kehidupan keluarga sehingga memungkinkan untuk bekerja, beristirahat dan menikmati
liburan.

Menurut World Health Organization (WHO), gaya hidup sehat adalah cara hidup yang
menurunkan risiko sakit parah atau kematian dini. Gaya hidup sehat merupakan hal yang
wajib kita lakukan, terutama pada masa pandemi. Dengan memilah dan mengatur pola
hidup yang sehat, tentunya tubuh kita akan merasakan banyak manfaat. Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan contoh perilaku gaya hidup sehat yang diterapkan
oleh setiap individu dengan kesadaran sendiri untuk meningkatkan derajat kesehatannya
dan berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan yang sehat. Kebiasaan hidup bersih dan
sehat merupakan masalah penting dan menjadi fokus dalam pencegahan timbulnya
berbagai masalah kesehatan pada masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat sejak dini
serta dapat memberi pengetahuan kepada masyarakat bagaimana menerapkan perilaku
hidup bersih dan sehat secara tepat guna untuk meningkatkan derajat kesehatannya dan
mencegah penyebaran COVID-19 di masyarakat.
Puskesmas adalah pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan prefentif di wilayah kerja. Pelayanan kesehatan
puskesmas yang selanjutnya di sebut dengan pelayan kesehatan adalah upaya yang
diberikan oleh puskesmas kepada masyarakat, mencakup kerencanaan, pelaksanaan
evaluasi, pencatatan, dan laporan yang di tunggakan dalam suatu sistem (Permenkes,
2019).

Praktik klinik dasar adalah suatu bentuk pendidikan dengan cara memberikan
pengalaman bagi siswa/I Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk berpartisipasi dengan
tugas langsung di suatu lembaga yang telat ditentukan oleh sekolah sesuai dengan
kompetensi keahliannya masing–masing. Praktik Klinik Dasar diikuti oleh 3 kompetensi
keahlian yaitu Asisten Keperawatan, Farmasi Klinis dan Teknologi Laboratoriun Medik.

Hasil laporan 10 penyakit terbanyak UPT Puskesmas Cipondoh adalah Hipertensi


1769 orang, Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas Akut (batuk akut) 1387 orang,
Infeksi Saluran Pernapasan Bagian Atas Akut (infeksi batuk) 1238 orang, Dispepsia 1189
orang, Influenza (virus tidak diidentifikasi) 1097 orang, Myalgia (Nyeri Otot) 873 orang,
Diare dan Gastroenteritis Yang Diduga Berasal Dari Infeksi 810 orang, Nasofaringitis
Akut (Selesma) 771 orang, Faringitis Akut 678 orang, Diabetes Mellitus 571 orang.

Dari jumlah penyakit terbanyak yang ada, kelompok kami mengambil Hipertensi
sebagai kasus kami yang merupakan penyakit pertama terbanyak di puskesmas.

B. Tujuan PKL
1. Memperkenalkan dan melatih siswa dengan dunia kerja.
2. Melatih siswa untuk berkomunikasi atau berinteraksi dengan baik di dunia kerja.
3. Mengasah kemampuan dan keterampilan siswa.
4. Menambah pengalaman siswa bekerja.

C. Manfaat PKL
1. Agar siswa/i dapat mengasah keterampilan dalam dunia kerja.
2. Agar dapat menjadi bekal bagi siswa/i untuk mencapai kompetensi sebagai seorang
tenaga kesehatan.
3. Agar mampu menguasai keterampilan sesuai dengan standar kompetensi yang telah
ditetapkan dalam setiap praktek klinik.
4. Agar siswa dapat berinteraksi dan berkomunikasi dengan baik didunia kerja yang
sesungguhnya.

D. Target Pencapaian
1. Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan
a) Komunikasi Terapeutik
b) Prosedur Mencuci Tangan
c) Prosedur Penata Laksanaan TTV (Tanda-Tanda Vital) Terdiri Dari Pemeriksaan
Tekanan Darah, Suhu, Nadi, dan Pernapasan
d) Prosedur Pemberian Obat
2. Kompetensi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas
a) Persiapan Pelayanan Kefarmasian di Apotek
b) Prosedur Tetap Penerimaan Resep
c) Prosedur Tetap Peracikan Obat
d) Prosedur Tetap Pengkapsulan
e) Prosedur Tetap Pemberian Sirup Kering
f) Prosedur Tetap Penyerahan Obat
g) Prosedur Tetap Pelayanan Informasi Obat
h) Prosedur Tetap Penanganan Obat Rusak atau Kadaluarsa
i) Prosedur Tetap Pencatatan dan Penyimpanan Resep
j) Prosedur Tetap Penataan, Penyimpanan, dan Penggunaan Obat

E. Tempat dan Waktu Pelaksana

Tempat Pelaksanaan Praktik Klinik Dasar

Pelaksaan Praktik Klinik Dasar bertempatan di Puskesmas Cipondoh yang bertempatan di


JL. KH. Hasyim Ashari No.67, RT.002/RW.001, Cipondoh, kec. Cipondoh, Kota
Tangerang, Banten 15148

Waktu Pelaksanaan Praktik Klnik Dasar dilaksanakaan pada tanggal 26 September 2022
s.d 04 November 2022, yang dilaksanakan setiap hari Senin s.d Sabtu dimulai dari pukul
07.30 – 14.30 WIB
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Puskesmas
Puskesmas adalah fasilitas pelayan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di
wilayah kerjanya (PERMENKES, 2019).
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) adalah setiap kegiatan untuk memelihara
dan meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya masalah
kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat (PERMENKES,
2019).
Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) adalah suatu kegiatan atau serangkaian
kegiatan pelayanan kesehatan yang di tujukan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitan akibat penyakit dan memulihkan
kesehatan perseorangan (PERMENKES, 2019).
Tenagan Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang
kesehatan serta memiliki pengetahuan dan keterampilan melalui pendidikan di bidang
kesehatan untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya
kesehatan (PERMENKES, 2019)

Tujuan Puskesmas dalam Permenkes RI no 75, 2014 pasal 2:

1. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi


kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat.
2. Untuk mewujdkan masyarkat yang mampu menjangkau pelayanan kesehatan
bermutu.
3. Untuk mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat.
4. Untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga kelompok, dan masyarakat.

Prinsip Puskesmas dalam Permenkes RI No.43 Tahun 2019:


1. Pertanggungjawaban Wilayah.
2. Kemandirian Wilayah.
3. Ketersediaan akses Pelayanan Kesehatan.
4. Teknologi tepat guna.
5. Keterpaduan dan Kesinambungan.

B. Fungsi dan Pelayanan Puskesmas


Fungsi Puskesmas menurut Permenkes No.43 tahun 2019 pada Pasal 6:
i. Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
b. Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
c. Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat
dalam bidang kesehatan. 
d. Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah
kesehatan pada setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerja sama
dengan pimpinan wilayah dan ystem lain terkait.
e. Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan pelayanan
Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat.
f. Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan kompetensi sumber
daya manusia Puskesmas.
g. Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
h. Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada keluarga, kelompok,
dan masyarakat dengan mempertimbangkan sistem biologis, psikologis,
sistem, budaya, dan spiritual.
i. Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan
cakupan Pelayanan Kesehatan.
j. Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat kepada dinas
kesehatan daerah kabupaten/kota, melaksanakan ystem kewaspadaan dini, dan
respon penanggulangan penyakit.
k. Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga; dan
l. Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan tingkat pertama
dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui pengoordinasian sumber daya
kesehatan di wilayah kerja Puskesmas.
Menurut PERMENKES 2019 dalam melaksanakan tugas sebagaimana yang di
maksud puskesmas memiliki fungsi;
a) UKP (Unit Kesehatan Perseorangan) meliputi:
b) Pelayanan Gawat Darurat
c) Rawat Jalan,baik kunjungan sehat maupun kunjungan sakit
d) Pelayanan Persalinan Normal
e) Perawatan di rumah
f) Rawat inap berdasarkan pertimbangan kebutuhan pelayanan masyarakat

UKM pengembangan yaitu upaya kesehatan masyarakat yang kegiatannya bersifat


inovatif atau disesuaikan dengan prioritas masalah kesehatan, kekhususan wilayah
kerja, dan potensi sumber daya yang tersedia di Puskesmas.
UKM Essensial meliputi:
a) Pelayanan Promosi Kesehatan
b) Pelayanan Kesehatan Lingkungan
c) Pelayanan Kesehatan Keluarga
d) Pelayanan gizi , pencegahan pengendalian penyakit

C. Profil Puskesmas Cipondoh


1. Sejarah Puskesmas
UPT Puskesmas Cipondoh terletak di JL.KH.Hasyim Ashari No 1 RT 01
Kelurahan Cipondoh Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang. UPT Puskesmas
Cipondoh bediri sejak Pemerintahan Kabupaten Tangerang,lalu menjadi kota
Administrasi dan mulai tanggal 28 Februari 1993 menjadi pemerintahan Tangerang.
UPT Puskesmas Cipondoh dengan luas 1.118 M2 mengalami beberapa kali
pemugaran , dan pada tahun 2008 UPT Puskesmas Cipondoh di rehab total menjadi
gedung puskesmas berlantai 2, selama pembangunan UPT Puskesmas Cipondoh
mengontrak di Lokasi sekitar komplek Kecamatan Cipondoh. Pada Januari 2009,
UPT Puskesmas Cipondoh sudah kembali beroperasi di JI. Hasyim Ashari No 1.
Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang.

Sejak Tahun 1993 sampai sekarang telah 6 kali pergantian kepala puskesmas, yaitu :

drg. Hj. Nani (1993 – 1997)


dr. Nevy Winata (1997 – 2004)
dr. Any (2004 – 2009)
dr. Dyah (2009 – 2013)
dr. Feriansyah Aswadi (6 bulan di tahun 2013)
dr. H. Amir Ali (2013 – 2019)
dr. Hj. Rizki Adiarti (2019 – sekarang)

2. Visi, Misi, Motto, Tujuan Puskesmas Cipondoh

a. Visi
Visi UPT PUSKESMAS CIPONDOH adalah :
“Menjadi puskesmas unggulan di kota Tangerang”
Visi di atas bermakna bahwa :
1) Puskesmas Cipondoh diharapkan dapat memberi pelayanan prima yang
berorientasi kepada pelanggan dan berbasis pendekatan keluarga.
2) Ketersediaan sumber daya yang lengkap.
3) Menjangkau setiap lapisan masyarkat, agar masyrakat Tangerang mendapatkan
pelayanan prima.

b. Misi
a) Meningkatkan sumber daya manusia yang unggul, berkarakter dan mampu
bersaing.
b) Menyelenggarakan pelayanan prima dan paripurna secara berkesinambungan.
c) Menyediakan sarana dan prasarana yang modern dan tepat guna.
d) Menciptakan suasana kerja yang aman, nyaman dan bersahabat.
e) Meningkatan hubungan yang sinergis dengan jejaring dan lintas sector.

3. Motto

ANDA SEHAT KAMI SENANG.

4. Tujuan
Tujuan yang berkaitan dengan Misi puskesmas, adalah sebagai berikut:
a) Terwujudnya pelayanan prima, yaitu cepat tepat dan akurat.
b) Terwujudnya pelayanan yang memenuhi kaidah keselamatan pasien (patient
safety).
c) Terwujudnya perbaikan dan pengembangan berkesinambungan.
d) Terwujudnya sumber daya manusia yang kompeten dan mampu bersaing
serta berorientasi kepada pelayanan pelanggan.
e) Terwujudnya hubungan kerja yang harmonis antara atasan dan bawahan,
serta sebaliknya dan sesame karyawan.

Peta Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cipondoh

UPT PUSKESMAS CIPONDOH terletak di. Jl, KH Hasyim Ashari No 1. Kel,


Cipondoh. Kec, Cipondoh 15148, Telp (021) 5541919 Jalan Raya Cipondoh menjadi
sastra pusat masyarakat Tangerang lokasi ini sangat strategis mudah dijangkau
karena berada di sebelah timur kota Tangerang kecamatan Cipondoh memiliki 10
kelurahan dan dari 10 kelurahan tersebut wilayah kerja UPT PUSKESMAS
CIPONDOH meliputi 3 kelurahan yaitu, kelurahan Cipondoh, Cipondoh makmur
dan kenanga setiap kelurahan merupakan dataran rendah yang terdiri dari tanah darat
dengan luas 544 Ha.

Tiga kelurahan yang ada di wilayah kerja UPT PUSKESMAS CIPONDOH saat
ini adalah :

> Kelurahan Cipondoh

> Kelurahan Cipondoh Makmur

> kelurahan Kenangan

Batas wilayah kerja UPT PUSKESMAS CIPONDOH

- Barat : Kecamatan Tangerang

- Timur : Kecamatan Karang Tengah dan DKI Jakarta

- Utara : Kecamatan Batu Ceper DKI Jakarta

- Selatan : Kecamatan Pinang


Gambar 2.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cipondoh

Gambar 2.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cipondoh

Gambar 2.3 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cipondoh

Kependudukan

Jumlah penduduk di wilayah UPT UPT PUSKESMAS CIPONDOH tahun 2021


adalah 74.715 jiwa, terdiri dari penduduk laki-laki : 37.599 jiwa dan penduduk
perempuan 37.116 jiwa.

Kelurahan cipondoh makmur memiliki penduduk terbanyak sebesar : 31.632 jiwa,


sedangkan kelurahan kenanga memiliki penduduk paling sedikit, yaitu : 16:350 jiwa.

Fasilitas UPT PUKESMAS CIPONDOH


Gedung UPT PUKESMAS CIPONDOH sudah memenuhi kriteria gedung standar
pukesmas dengan 2 lantai.
Lantai 1 : Unit pelayanan Ruangan Bersalin,ruang KIA/KB, UGD 24 jam,Ruangan
lli,Ruangan Farmasi,Ruangan Pemeriksaa Umum,Ruangan MTBS,Dapur,Gudang,
dan Toilet.
Lantai 2 : Ruangan Gigi,Ruangan Loket 2 (kasir),Ruangan kepala
puskesmas ,Ruangan Kepala Tata Usaha,Ruangan Administrasi,Ruang Administrasi
Keuangan,Ruang Dokumentasi,Gudang Obat,Gudang BMHP,Ruangan
Vaksin,Ruangan Klinik Sanitasi,Ruangan Gizi,Toilet,Mushola dan Aula.

Nama Pegawai dan Jabatan UPT Puskesmas Cipondoh

NAMA JABATAN

Kepala UPT Puskesmas Cipondoh Dr. Hj Rizki Adiarti, MKM

Ka Sub Bag Tata Usaha Melya Juliastiny, AMG

Bendahara Penerimaan BLUD Darkoni

Bendahara Pengeluaran BLUD Putri Hayati Nufus

Bendahara Pembasts Diah Ayu W Amd.kep

Pengelola BOK Ratna Yuanita W,amd.kep

Koordinator manajemen PKM drg. Ira Heryati

Rumah Tangga Sri Wahyuni, S.Tr.KL

Penanggung jawab UKM ensesial Kamila Mayasari,AMK

Kepegawaian Kiki Ikromatul A

Sistem informasi pkm Ega adelia

Promosi kesehatan Kamila Mayasari,Amk

Kesehatan lingkungan Sri Wahyuni S.tr.KL

Kesehatan keluarga UKM Dwi wulandari,S,ST

Pelayanan gizi UKM Darkoni amg

P2p dr Rina Farida Ariyani


Perkesmas Riama Ida Siaahan S,Kep

Penanggung jawab UKM pengembangan Drg Retno Saptohapsari

Pelayanan kes.gigi masyarakat Drg Retno Saptohapsari

Pelayanan kestrad Rini Rizky Amelia,S,ST

Pelayanan kes.olahraga Eep Prihatin,S.SI

Pelayanan kes.kerja Drg Retno Saptohapsari

Pelayanan kes.jiwa Dr Andi Kurniawan

Pelayanan kes.indra Nuraini Kurniawati,SKM

Penanggung jawab ukp kefarmasian dan dr Rina Farida Ariyani


lab

Pelayanan pemeriksaan umum dr Rina Farida Ariyani

Pelayanan kes gigi dan mulut drg. Ira Heryati

Pelayanan kes keluarga yang bersifat Purwaningsih


UKP

Pelayanan gawat darurat Dr Meula Puspitasari Aulia

Pelayanan gizi UKP Ade Dwi Pangestu S,GZ

Pelayanan kefarmasian Syofia Hartati,S,SI,Apt,MMP,M,ENG

pelayanan laboratorium Eep prihatin,S,Si

Penanggung jawab jaringan dan jejaring Dr lianie


pukesmas

Pj pelayanan tb paru Dr Elissa Dewi Lisencia Fitri

Pj pelayanan kusta Dr Rina Farida Ariyani

Pj pelayanan kusta Dr Maryati Ester Henny

Pj pelayanan lansia Dr Lianie

Pj pelayanan ptm Delyta Ria Septianingrum,AMK

Penanggung jawab bangunan,prasarana Kiki Ikromatul Afifah,SKM


dan peralatan pukesmas

Pengandaan barang berjasa Putri Haryati Nufus.S Farm,Apt

Pemeliharaan barang jasa Eep Prihatin,S,Si

Inventaris barang Sri Wahyuni S.Tr.K.L

Penanggung jawab mutu drg Ira heryati

Pj audit internal Kiki Ikromatul Afifah SKM

Pj keselamatan pasien Dr Cyntia Permatasari

Pj manajemen komplain Kamila Mayasari ,AMK

Pj survey Melya Juliastiny AMG

Pj ppi Dr Lianie

Tabel 2.1 Nama Peggawai dan Jabatan UPT Puskesmas Cipondoh

LAPORAN 10 PENYAKIT TERBANYAK

UPT PUSKESMAS CIPONDOH

NO KODE DIAGNOSA JUMLAH


DIAGNOSA
1 I10 Essential (primary) hypertension 1769
2 J06 Acute upperrespiratory infection of 1387
multiple and unspecifid sites
3 J06.9 Acute upper respiratory infection, 1238
unspecified
4 K30 Dyspesia 1189
5 J11 Influenza, virus not identified 1097
6 M79.1 Myalgia 873
7 A09 Diarrhoea and gastroenteritis of presumed 810
infectious origin
8 J00 Acute nasopharyngitis [common cold] 771
9 J02 Acute pharyngitis 678
10 E11 Non-insulin-dependent diabetes mellitus 571
Tabel 2.2 10 Penyakit Terbanyak Puskesmas Cipondoh
D. Kajian Teori Hipertensi

1. Definisi Hipertensi

Hipertensi adalah peningkatan tekakan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan
tekanan darah diastolik lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan
selang waktu lima menit dalam keadaan cukup istirahat. Tekanan sistolik
menunjukkan fase darah yang dipompa oleh jantung dan tekanan diastolik
menunjukkan fase darah kembali ke dalam jantung (Kemenkes RI, 2013).
Hipertensi sebagai penyebab terbesar dari penyakit kardiovaskular,
menyumbang sekitar 10% dari total pengeluaran perawatan kesehatan di negara-
negara berpenghasilan rendah dan menengah tertentu, menurut perkiraan laporan
global tentang penyakit tidak menular pada tahun 2013 (WHO, 2014). Hipertensi
merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup berbahaya diseluruh dunia
karena hipertensi merupakan faktor resiko utama yang mengarah pada penyakit
kardiovaskular seperti serangan jantung, stroke dan ginjal dimana pada tahun 2016
penyakit jantung iskemik dan stroke menjadi dua penyebab kematian utama di
dunia (WHO, 2018).

2. Klasifikasi Hipertensi
Menurut (WHO, 2013), batas normal tekanan darah adalah tekanan darah
sistolik kurang dari 120 mmHg dan tekanan darah diastolik kurang dari 80 mmHg.
Menurut KBBI, derajat adalah tingkatan. Adapun pembagian derajat keparahan
hipertensi pada seseorang merupakan salah satu dasar penentuan tatalaksana
hipertensi. Seseorang yang dikatakan hipertensi bila tekanan darah sistolik lebih
dari 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Menurut (American
Hearth Association, 2017) mengklasifikasikan tekanan darah pada orang dewasa
berusia 18 tahun atau ke atas sebagai berikut:
Derajat Hipertensi Berdasarkan Klasifikasi hipertensi menurut WHO / ISH (2013)

Klasifikasi Tekanan Darah Tekanan Darah


Tekanan Sistolik Diastolik
Darah (mmHg) (mmHg)
Optimal < 120 mmHg < 80 mmHg
Normotensi < 140 mmHg < 90 mmHg
Hipertensi Ringan 140 - 159 mmHg 90 – 99 mmHg
Hipertensi Sedang 160 – 179 mmHg 100 – 109 mmHg
Hipertensi Berat ≥ 180 mmHg ≥ 110 mmHg
Tabel 2.3 Derajat Hipertensi
3. Etiologi
Penyebab Hipertensi menurut Johanes (2019), yaitu :
1. Hipertensi primer (esensial)
Hipertensi primer adalah hipertensi yang 90% tidak diketahui penyebabnya.
Beberapa faktor yang diketahui diduga berkaitan dengan berkembangnya
hipertensi esensial, diantaranya :
a. Genetik
Individu dengan keluarga hipertensi memiliki potensi lebih tinggi
mendapatkan penyakit hipertensi
b. Jenis Kelamin dan Usia
Lelaki berusia 35-50 tahun dan wanita yang telah menopause beresiko
tinggi mengalami penyakit hipertensi.
c. Gaya Hidup Merokok dan Konsumsi Alkohol
Merokok dan konsumsi alkohol sering dikaitkan dengan berkembangnya
hipertensi karena reaksi bahan atau zat yang terkandung dalam keduanya.
2. Hipertensi sekunder
Hipertensi sekunder adalah jenis hipertensi yang diketahui penyebabnya.
Hipertensi sekunder disebabkan oleh beberapa penyakit, yaitu :
a. Coarctationaorta, yaitu penyempitan aorta congenital yang mungkin terjadi
beberapa tingkat pada aorta toraksi atau aorta abdominal. Penyempitan
pada aorta tersebut dapat menghambat aliran darah sehingga terjadi
peningkatan tekanan darah diatas area kontriksi.
b. Penyakit parenkim dan vaskular ginjal, penyakit ini merupakan penyakit
utama prnyebab hipertensi sekunder. Hipertensi renovaskuler berhubungan
dengan penyempitan satu atau lebih arteri besar, yang secara langsung
darah ke ginjal
c. Gangguan endokrin. Disfungsi medulla adrenal atau korteks adrenal dapat
menyebabkan hipertensi sekunder. Adrenal mediate hypertension
disebabkan kelebihan primer aldosterone, kortisol, dan katekolamin.
d. Kegemukan atau obesitas dan malas berolahraga.
e. Stress, yang cenderung menyebabkan peningkatan tekanan darah untuk
sementara waktu.
f. Peningkatan tekanan vaskuler.
4. Patofisiologi
a) Hipertensi Sekunder (<10% kasus) biasanya disebabkan oleh penyakit-penyakit
ginjal kronik (PGK) atau kondisi disease. Beberapa obat yang dapat meningkatkan
tekanan darah termasuk Kortikosteroid, Estrogen, obat Anti-Inflamasi,
Erythropoieutin dan Venlafaxine (Dipiro e al. 2015).
b) Faktor-faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan Hipertensi primer
meliputi :
i. Kelainan fisik yang melibatkan Renin-angiotensin-aldostreon system (RAAS),
hormon natriuretik atau resistensi insulin dan hyperinsulinemia.
ii. Gangguan patologis pada SSP (Sistem Saraf Pusat), serabut saraf otonom,
reseptor adrenergic atau baroresptor (reseptor yang mampu mendeteksi
peregangan dinding pembuluh dalah oleh peningkatan tekana darah).
iii. Kelaianan pada proses ginjal atau autoregulatory jaringan untuk eksresi
natrium, volume plasma dan arteriolar penyempitan.
iv. Kekurangan dalam sintesis vasodilatasi zat dalam endothelium vascular seperti
prostaskilin, bradikinin dan oksida nitrat atau peningkatan produksi zat
vasoconstricting seperti angiotensin II dan endotelin I.
v. Asupan natrium atau kekurangan kalsium diet.
5. Tujuan Pengobatan
Tujuan dari pengobatan hipertensi adalah tercapainya penurunan tekanan darah kurang
dari 140/90 mmHg. Jika tujuan tidak tercapai; kepatuhan pada pengobatan dan gaya
hidup tingkatkan, tingkatkan dosis atau tambahkan agen kedua atau ketiga dari salah
satu kelas yang direkomendasikan.
6. Penatalaksana terapi Non Farmakologis atau perubahan gaya hidup
Berdasarkan JNC 8, modifikasi gaya hidup menjadi rekomendasi sebelum memulai
terapi farmakologi.Penatalaksanaan non farmakologi merupakan pengobatan tanpa
obat-obatan yang diterapkan pada hipertensi. Dengan cara ini, perubahan tekanan
darah diupayakan melalui pencegahan dengan menjalani perilaku hidup sehat
seperti :
a. Pembatasan asupan garam dan natrium
b. Menurunkan berat badan sampai batas ideal
c. Olahraga secara teratur
d. Mengurangi / tidak minum-minuman beralkohol
e. Mengurangi/ tidak merokok
f. menghindari stres
g. menghindari obesitas
7. Penatalaksana terapi Farmakologis
Terapi farmakologi hipertensi diawali dengan pemakaian obat tunggal.
Tergantung level tekanan awal, rata-rata monoterapi menurunkan TD sistole sekitar 7-
13 mm Hg dan diastole sekitar 4-8 mmHg. Apabila respon terhadap monoterapi awal
ini tidak adekuat, maka terdapat beberapa pilihan:
1. Jika terdapat respon terhadap monoterapi dosis awal dan belum terkontrol
dengan monoterapi (TD 10/5 mmHg di atas target) maka dosis obat harus
dinaikkan.
2. Jika respon tidak adekuat, namun tekanan darah mulai mendekati target
maka dapat ditambahkan kombinasi obat jenis lain secara terpisah atau dalam bentuk
tablet kombinasi.
3. Jika tidak terdapat respon terhadap monoterapi obat awal yang diberikan,
maka obat tersebut dapat distop dan digantikan dengan obat golongan lain.
Hipertensi merupakan kondisi klinis yang sering ditemukan di pelayanan
primer. Apabila tidak dideteksi dan diterapi sejak dini secara optimal, maka hipertensi
dapat menimbulkan berbagai komplikasi seperti infark miokard, stroke, gagal ginjal
dan bahkan kematian. Pemilihan obat antihipertensi lini pertama masih sering menjadi
masalah, terutama dalam hal menentukan terapi antihipertensi yang paling optimal.
Berbagai panduan mengenai pemilihan obat antihipertensi telah dikeluarkan,
seperti panduan dari Joint National Committee (JNC) VIII tahun 2014, American
College of Cardiology/American Heart Association (ACC/AHA) tahun 2017,
European Society of Cardiology (ESC) dan European Society of Hypertension (ESH)
tahun 2018. Di Indonesia terdapat panduan antihipertensi yang dikeluarkan oleh
Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) tahun 2015, serta
Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension /
INASH) tahun 2019. Dari berbagai panduan tersebut, ada 5 golongan obat yang
direkomendasikan, yaitu:

1. Angiotensin converting enzyme inhibitors (ACEI): Captopril, Enlapril, Lisinopril

2. Angiotensin receptor blockers (ARB): Blockers, Candesartan, Losartan, Valsartan,


Irbesartan

3. Beta-blockers: Bisoprolol, Atenolol, Propranolol


4. Calcium channel blockers (CCB)-dihidropiridin: Amlodipine, Nifedipine,

5. Calcium channel blockers (CCB)-nondihidropiridin: Diltiazem, Verapamil

6. Diuretik (thiazide / thiazide-like diuretic): Bendroflumethiazide, Chlorthalidone,


Hydrochlorothiazide, Indapamide.
Obat-obatan tersebut dipilih karena kemampuan obat yang telah terbukti dapat secara
efektif menurunkan tekanan darah, terdapat hasil randomized – controlled trials
(RCTs) yang menunjukkan kemampuan obat dalam menurunkan kejadian
kardiovaskular, serta terbukti adanya pengaruh penurunan tekanan darah karena obat
bermanfaat dalam menekan angka morbiditas maupun mortalitas yang tidak jauh
berbeda satu sama lain.

Klasifikasi Sistolik(mmHg) Distolik(mmHg) Modifikasi Terapi Inisal


Tekanan Darah Gaya
Hidup
Normal < 120 Dan < 80 Dianjurkan Tidak ada indikasi
penggunaan anti-
hipertensi
Pre-Hipertensi 120-139 Atau 80-89 Ya Tidak ada penggunaan
anti-hipertensi
Hipertensi stadium 1 140-159 Atau 90-99 Ya Diuretik (Tiazid)
untuk sebagian besar
kasus. Dapat
dipertimbangkan:
Penghambat ACE,
ARB, Penyekat Beta,
CCB, atau kombinasi
Hipertensi stadium 2 ≥160 Atau ≥100 Ya Kombinasi dua jenis
obat pada sebagian
besar kasus. (Diuretik
Tiazid) dan
Penghambat ACE atau
ARB atau Penyekat
Beta atau CCB)
Tabel 2.4 Klasifikasi Hipertensi dan Terapi inisiasi Dewasa (JNC VIII)
BAB III

TARGET PENCAPIAN

A. Target Pencapian
1. Pencapian Keahlian Kompetensi Asisten Keperawatan

Nama : Ade Lia Putri

Kelas : XI.1 Asisten Keperawatan

Pembimbing lahan :

NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET


TINDAKAN
 Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak dengan
Melaksanakan pasien
1. Prosedur  Mencuci tangan sebelum
Mencuci tangan dan sesudah tindakan
dengan tujuh langkah
 Mencuci tangan setelah
kontak dengan material
organic (urinal, pispot, dll)
 Mengukur tekanan darah
Melaksanakan
Pemeriksaan  Menghitung senyut nadi
2. Tanda-tanda Vital
 Mengukur suhu tubuh
 Menghitung pernafasan
 Mengetahui alat yang
digunakan dalam peracikan
 Membantu membrikan obar
oral
 Membantu memberikan
obat perenteral (IV, IM, SC,
3. Prosedur IC)
pemberian Obat  Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang cara-
cara meminum obat sesuai
dengan aturan yang
diberikan
 Membantu memberikan
obat secara sublingual
 Membantu memberikan
obat secara suppositoria
 Membantu melakukan
penyuluhan kesehatan
4. Melaksanakan kepada keluarga
Pendidikan  Membantu melakukan
Kesehatan dan penyuluhan kesehatan
perbaikan gizi lingkungan kepada
masyarakat
 Memberikan inforamsi
kesehatan pada pasien yang
menderita penyakit menular
(TB Paru, influenza,
Hepatitis, dll)
 Memberikan penyuluhan
mengenai perilaku hidup
sehat
 Perbaikan gizi pada balita

 Perbaikan gizi pada ibu


hamil dan melahirkan
 Perbaikan gizi pada pasien
penyakit menular
 Memberikan informasi
tentang KB
5. KIA & KB
 Membantu mengatur jadwal
pemeriksaan kehamilan
 Membantu memberikan
imunisasi pada balita

KETERANGAN

M : Mampu

B : Berkembang

PB : Perlu Bimbingan
2. Pencapaian Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan

Nama : Reski Sanda

Kelas : XI.1 Asisten Keperawatan

Pembimbing lahan :

NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET


TINDAKAN
 Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
Melaksanakan dengan pasien
1. Prosedur  Mencuci tangan sebelum
Mencuci tangan dan sesudah tindakan
dengan tujuh langkah
 Mencuci tangan setelah
kontak dengan material
organic (urinal, pispot, dll)
 Mengukur tekanan darah
Melaksanakan
Pemeriksaan  Menghitung senyut nadi
2. Tanda-tanda
Vital  Mengukur suhu tubuh
 Menghitung pernafasan
 Mengetahui alat yang
digunakan dalam
peracikan
 Membantu membrikan
obar oral
 Membantu memberikan
3. Prosedur obat perenteral (IV, IM,
pemberian Obat SC, IC)
 Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang
cara-cara meminum obat
sesuai dengan aturan yang
diberikan
 Membantu memberikan
obat secara sublingual
 Membantu memberikan
obat secara suppositoria
 Membantu melakukan
penyuluhan kesehatan
4. Melaksanakan kepada keluarga
Pendidikan  Membantu melakukan
Kesehatan dan penyuluhan kesehatan
lingkungan kepada
masyarakat
 Memberikan inforamsi
kesehatan pada pasien
perbaikan gizi
yang menderita penyakit
menular (TB Paru,
influenza, Hepatitis, dll)
 Memberikan penyuluhan
mengenai perilaku hidup
sehat
 Perbaikan gizi pada balita

 Perbaikan gizi pada ibu


hamil dan melahirkan
 Perbaikan gizi pada pasien
penyakit menular
 Memberikan informasi
tentang KB
5. KIA & KB
 Membantu mengatur
jadwal pemeriksaan
kehamilan
 Membantu memberikan
imunisasi pada balita

KETERANGAN

M : Mampu

B : Berkembang

PB : Perlu Bimbingan

3. Pencapaian Kompetensi Keahlian Asisten Keperawatan


Nama : Mutiara Salwa

Kelas : XI.1 Asisten Keperawatan

Pembimbing lahan :

NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET


TINDAKAN
 Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
Melaksanakan dengan pasien
1. Prosedur  Mencuci tangan sebelum
Mencuci tangan dan sesudah tindakan
dengan tujuh langkah
 Mencuci tangan setelah
kontak dengan material
organic (urinal, pispot, dll)
 Mengukur tekanan darah
Melaksanakan
Pemeriksaan  Menghitung senyut nadi
2. Tanda-tanda
Vital  Mengukur suhu tubuh
 Menghitung pernafasan
 Mengetahui alat yang
digunakan dalam
peracikan
 Membantu membrikan
obar oral
 Membantu memberikan
3. Prosedur obat perenteral (IV, IM,
pemberian Obat SC, IC)
 Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang
cara-cara meminum obat
sesuai dengan aturan yang
diberikan
 Membantu memberikan
obat secara sublingual
 Membantu memberikan
obat secara suppositoria
 Membantu melakukan
penyuluhan kesehatan
4. Melaksanakan kepada keluarga
Pendidikan  Membantu melakukan
Kesehatan dan penyuluhan kesehatan
perbaikan gizi lingkungan kepada
masyarakat
 Memberikan inforamsi
kesehatan pada pasien
yang menderita penyakit
menular (TB Paru,
influenza, Hepatitis, dll)
 Memberikan penyuluhan
mengenai perilaku hidup
sehat
 Perbaikan gizi pada balita

 Perbaikan gizi pada ibu


hamil dan melahirkan
 Perbaikan gizi pada pasien
penyakit menular
 Memberikan informasi
tentang KB
5. KIA & KB
 Membantu mengatur
jadwal pemeriksaan
kehamilan
 Membantu memberikan
imunisasi pada balita

KETERANGAN

M : Mampu

B : Berkembang

PB : Perlu Bimbingan

4. Pencapaian Keahlian Kompetensi Asisten Keperawatan

Nama : Laras Novi Maharleni


Kelas : XI.1 Asisten Keperawatan

Pembimbing lahan :

NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET


TINDAKAN
 Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
Melaksanakan dengan pasien
1. Prosedur  Mencuci tangan sebelum
Mencuci tangan dan sesudah tindakan
dengan tujuh langkah
 Mencuci tangan setelah
kontak dengan material
organic (urinal, pispot, dll)
 Mengukur tekanan darah
Melaksanakan
Pemeriksaan  Menghitung senyut nadi
2. Tanda-tanda
Vital  Mengukur suhu tubuh
 Menghitung pernafasan
 Mengetahui alat yang
digunakan dalam
peracikan
 Membantu membrikan
obar oral
 Membantu memberikan
3. Prosedur obat perenteral (IV, IM,
pemberian Obat SC, IC)
 Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang
cara-cara meminum obat
sesuai dengan aturan yang
diberikan
 Membantu memberikan
obat secara sublingual
 Membantu memberikan
obat secara suppositoria
 Membantu melakukan
penyuluhan kesehatan
4. Melaksanakan kepada keluarga
Pendidikan  Membantu melakukan
Kesehatan dan penyuluhan kesehatan
perbaikan gizi lingkungan kepada
masyarakat
 Memberikan inforamsi
kesehatan pada pasien
yang menderita penyakit
menular (TB Paru,
influenza, Hepatitis, dll)
 Memberikan penyuluhan
mengenai perilaku hidup
sehat
 Perbaikan gizi pada balita

 Perbaikan gizi pada ibu


hamil dan melahirkan
 Perbaikan gizi pada pasien
penyakit menular
 Memberikan informasi
tentang KB
5. KIA & KB
 Membantu mengatur
jadwal pemeriksaan
kehamilan
 Membantu memberikan
imunisasi pada balita

KETERANGAN

M : Mampu

B : Berkembang

PB : Perlu Bimbingan

5. Pencapaian Kompetensi Keahian Asisten Keperawatan

Nama : Anazalikha Salsabila Hasanah

Kelas : XI.1 Asisten Keperawatan


Pembimbing lahan :

NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET


TINDAKAN
 Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
Melaksanakan dengan pasien
1. Prosedur  Mencuci tangan sebelum
Mencuci tangan dan sesudah tindakan
dengan tujuh langkah
 Mencuci tangan setelah
kontak dengan material
organic (urinal, pispot, dll)
 Mengukur tekanan darah
Melaksanakan
Pemeriksaan  Menghitung senyut nadi
2. Tanda-tanda
Vital  Mengukur suhu tubuh
 Menghitung pernafasan
 Mengetahui alat yang
digunakan dalam
peracikan
 Membantu membrikan
obar oral
 Membantu memberikan
3. Prosedur obat perenteral (IV, IM,
pemberian Obat SC, IC)
 Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang
cara-cara meminum obat
sesuai dengan aturan yang
diberikan
 Membantu memberikan
obat secara sublingual
 Membantu memberikan
obat secara suppositoria
 Membantu melakukan
penyuluhan kesehatan
4. Melaksanakan kepada keluarga
Pendidikan  Membantu melakukan
Kesehatan dan penyuluhan kesehatan
perbaikan gizi lingkungan kepada
masyarakat
 Memberikan inforamsi
kesehatan pada pasien
yang menderita penyakit
menular (TB Paru,
influenza, Hepatitis, dll)
 Memberikan penyuluhan
mengenai perilaku hidup
sehat
 Perbaikan gizi pada balita

 Perbaikan gizi pada ibu


hamil dan melahirkan
 Perbaikan gizi pada pasien
penyakit menular
 Memberikan informasi
tentang KB
5. KIA & KB
 Membantu mengatur
jadwal pemeriksaan
kehamilan
 Membantu memberikan
imunisasi pada balita

KETERANGAN

M : Mampu

B : Berkembang

PB : Perlu Bimbingan

6. Pencapaian Kompetensi Keahian Asisten Keperawatan

Nama : Neneng Setiawati

Kelas : XI.1 Asisten Keperawatan

Pembimbing lahan :
NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET
TINDAKAN
 Mencuci tangan sebelum
dan sesudah kontak
Melaksanakan dengan pasien
1. Prosedur  Mencuci tangan sebelum
Mencuci tangan dan sesudah tindakan
dengan tujuh langkah
 Mencuci tangan setelah
kontak dengan material
organic (urinal, pispot, dll)
 Mengukur tekanan darah
Melaksanakan
Pemeriksaan  Menghitung senyut nadi
2. Tanda-tanda
Vital  Mengukur suhu tubuh
 Menghitung pernafasan
 Mengetahui alat yang
digunakan dalam
peracikan
 Membantu membrikan
obar oral
 Membantu memberikan
3. Prosedur obat perenteral (IV, IM,
pemberian Obat SC, IC)
 Memberikan penjelasan
kepada pasien tentang
cara-cara meminum obat
sesuai dengan aturan yang
diberikan
 Membantu memberikan
obat secara sublingual
 Membantu memberikan
obat secara suppositoria
 Membantu melakukan
penyuluhan kesehatan
4. Melaksanakan kepada keluarga
Pendidikan  Membantu melakukan
Kesehatan dan penyuluhan kesehatan
perbaikan gizi lingkungan kepada
masyarakat
 Memberikan inforamsi
kesehatan pada pasien
yang menderita penyakit
menular (TB Paru,
influenza, Hepatitis, dll)
 Memberikan penyuluhan
mengenai perilaku hidup
sehat
 Perbaikan gizi pada balita

 Perbaikan gizi pada ibu


hamil dan melahirkan
 Perbaikan gizi pada pasien
penyakit menular
 Memberikan informasi
tentang KB
5. KIA & KB
 Membantu mengatur
jadwal pemeriksaan
kehamilan
 Membantu memberikan
imunisasi pada balita

KETERANGAN

M : Mampu

B : Berkembang

PB : Perlu Bimbingan
7. Pencapaian Kompentsi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas

Nama : Nussayh Nurul Aatikah

Kelas : XI.5 Farmasi Klinis dan Komunitas

Pembimbing lahan :

NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET


TINDAKAN
 Menyiapkan alat peracikan
obat
Pelayanan  Membersihkan meja racik
1. Kefarmasian di ruangan racik
Apotek
 Personal hygiene

 Mengerjakan resep sesuai


Prosedur Tetap nomor urut
Penerimaan  Menerima resep dari pasien
2. Resep
 Memeriksa kelengkapan
resep
 Mengetahui golongan obat
(berdasarkan jenis dan
farmakologinya)
 Mengetahui alat yang
digunakan dalam peracikan
 Membersihkan tempat dan
peralatan kerja
 Memeriksa mutu dan ED
obat
3. Peracikan Obat  Menghitung kesesuaian
dosis*
 Menggerus obat sampai
homogen
 Membagi puyer kedalam
kertas perkamen*
 Membungkus puyer
 Menyiapkan pembungkus
dan wadah obat yang
sesuai (etiket)
 Menyiapkan sediaan obat
yang akan di suspensasikan
4. Pemberian
Sirup Kering  Mencampur sediaan
dengan jumlah air yang
telah ditentukan ad
homogen
 Memahami ketentuan batas
pelarut dalam pembuatan
suspensi
 Memeriksa kesesuaian obat
dengan resep (jenis, jumlah
5. Penyerahan obat)*
Obat  Memanggil memastikan
nomor urut atau nama
pasien
 Menyerahkan obat beserta
pemberian informasi obat
 Memberikan informasi
tentang cara penggunaan
6. Pelayanan obat
Informasi Obat  Memberikan informasi
tentang aturan pakai obat

 Memberikan informasi
tentang efek obat (indikasi,
efek samping obat)*
 Identifikasi obat yang
sudah rusak atau
kadaluarsa
 Memisahkan obat rusak
atau kadaluarsa dari
Penangan Obat penyimpanan obat lainnya
7. Rusak atau  Mendokumentasikan jenis
Kadaluarsa dan jumlah obat yang rusak

 Pencatatan dan
penyimpanan resep,
8. Pencatatan dan dokumentasi resep
Penyimpanan  Membendel atau
Resep menyimpan resep sesuai
tanggal dan nomor urut

 Memisahkan resep yang


mengandung narkotika dan
beri garis bawah tinta
merah*
 Suhu dan penyimpanan
9. Pencatatan, obat berdasarkan bentuk
Penyimpanan sediaan
dan  Mendokumentasikan obat
Penggunaan yang masuk dan keluar
Obat kedalam kartu stok

KETERANGAN

M : Mampu
B : Berkembang

PB : Perlu Bimbingan

* : Dengan diDampingi

7. Pencapaian Kompentsi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas

Nama : Natalie Evelyn Tampubolon


Kelas : XI.5 Farmasi Klinis dan Komunitas

Pembimbing lahan :

NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET


TINDAKAN
 Menyiapkan alat peracikan
obat
Pelayanan  Membersihkan meja racik
1. Kefarmasian di ruangan racik
Apotek
 Personal hygiene

 Mengerjakan resep sesuai


Prosedur Tetap nomor urut
Penerimaan  Menerima resep dari pasien
2. Resep
 Memeriksa kelengkapan
resep
 Mengetahui golongan obat
(berdasarkan jenis dan
farmakologinya)
 Mengetahui alat yang
digunakan dalam peracikan
 Membersihkan tempat dan
peralatan kerja
 Memeriksa mutu dan ED
obat
3. Peracikan Obat  Menghitung kesesuaian
dosis*
 Menggerus obat sampai
homogen
 Membagi puyer kedalam
kertas perkamen*
 Membungkus puyer
 Menyiapkan pembungkus
dan wadah obat yang
sesuai (etiket)
 Menyiapkan sediaan obat
yang akan di suspensasikan
4. Pemberian
Sirup Kering  Mencampur sediaan
dengan jumlah air yang
telah ditentukan ad
homogen
 Memahami ketentuan batas
pelarut dalam pembuatan
suspensi
 Memeriksa kesesuaian obat
dengan resep (jenis, jumlah
5. Penyerahan obat)*
Obat  Memanggil memastikan
nomor urut atau nama
pasien
 Menyerahkan obat beserta
pemberian informasi obat
 Memberikan informasi
tentang cara penggunaan
6. Pelayanan obat
Informasi Obat  Memberikan informasi
tentang aturan pakai obat

 Memberikan informasi
tentang efek obat (indikasi,
efek samping obat)*
 Identifikasi obat yang
sudah rusak atau
kadaluarsa
 Memisahkan obat rusak
atau kadaluarsa dari
Penangan Obat penyimpanan obat lainnya
7. Rusak atau  Mendokumentasikan jenis
Kadaluarsa dan jumlah obat yang rusak

 Pencatatan dan
penyimpanan resep,
8. Pencatatan dan dokumentasi resep
Penyimpanan  Membendel atau
Resep menyimpan resep sesuai
tanggal dan nomor urut

 Memisahkan resep yang


mengandung narkotika dan
beri garis bawah tinta
merah*
 Suhu dan penyimpanan
9. Pencatatan, obat berdasarkan bentuk
Penyimpanan sediaan
dan  Mendokumentasikan obat
Penggunaan yang masuk dan keluar
Obat kedalam kartu stok

KETERANGAN

M : Mampu

B : Berkembang

PB : Perlu Bimbingan
* : Dengan diDampingi

8. Kompetensi Keahlian Farmasi klinis dan Komunitas

Nama : Nouvelle Michayla Putri Sirait

Kelas : XI.5 Farmasi Klinis dan Komunitas

Pembimbing lahan :
NO JENIS RINCIAN TINDAKAN M B PB KET
TINDAKAN
 Menyiapkan alat peracikan
obat
Pelayanan  Membersihkan meja racik
1. Kefarmasian di ruangan racik
Apotek
 Personal hygiene

 Mengerjakan resep sesuai


Prosedur Tetap nomor urut
Penerimaan  Menerima resep dari pasien
2. Resep
 Memeriksa kelengkapan
resep
 Mengetahui golongan obat
(berdasarkan jenis dan
farmakologinya)
 Mengetahui alat yang
digunakan dalam peracikan
 Membersihkan tempat dan
peralatan kerja
 Memeriksa mutu dan ED
obat
3. Peracikan Obat  Menghitung kesesuaian
dosis*
 Menggerus obat sampai
homogen
 Membagi puyer kedalam
kertas perkamen*
 Membungkus puyer
 Menyiapkan pembungkus
dan wadah obat yang
sesuai (etiket)
 Menyiapkan sediaan obat
yang akan di suspensasikan
4. Pemberian
Sirup Kering  Mencampur sediaan
dengan jumlah air yang
telah ditentukan ad
homogen
 Memahami ketentuan batas
pelarut dalam pembuatan
suspensi
 Memeriksa kesesuaian obat
dengan resep (jenis, jumlah
5. Penyerahan obat)*
Obat  Memanggil memastikan
nomor urut atau nama
pasien
 Menyerahkan obat beserta
pemberian informasi obat
 Memberikan informasi
tentang cara penggunaan
6. Pelayanan obat
Informasi Obat  Memberikan informasi
tentang aturan pakai obat

 Memberikan informasi
tentang efek obat (indikasi,
efek samping obat)*
 Identifikasi obat yang
sudah rusak atau
kadaluarsa
 Memisahkan obat rusak
atau kadaluarsa dari
Penangan Obat penyimpanan obat lainnya
7. Rusak atau  Mendokumentasikan jenis
Kadaluarsa dan jumlah obat yang rusak

 Pencatatan dan
penyimpanan resep,
8. Pencatatan dan dokumentasi resep
Penyimpanan  Membendel atau
Resep menyimpan resep sesuai
tanggal dan nomor urut

 Memisahkan resep yang


mengandung narkotika dan
beri garis bawah tinta
merah*
 Suhu dan penyimpanan
9. Pencatatan, obat berdasarkan bentuk
Penyimpanan sediaan
dan  Mendokumentasikan obat
Penggunaan yang masuk dan keluar
Obat kedalam kartu stok

KETERANGAN

M : Mampu

B : Berkembang

PB : Perlu Bimbingan

* : Dengan diDampingi
B. Kesenjangan Antar Teori dan Praktik
1. Kompetensi Keahlian Asisten Keperawataan
Pembelajaran yang di lakukan di sekolah maupun di puskesmas
sangatlah berbeda. Di puskesmas diajarkan secara detail sampai bisa cara
memberikan obat dengan suntikan, tidak seperti di sekolah hanya dasarnya
saja. Di puskesmas pun di ajarkan untuk komunikasi terapeutik. Saat di
sekolah memiliki pengalaman yang hitungan nya sedikit, tapi setelah terjun
untuk PKL di puskesmas memiliki pengalaman yang sangat banyak. Peralatan
yang tersedia di puskesmas pun lebih lengkap, serta dapat membantu dan
memudahkan kegiatan pelaksanaan PKL di puskesmas. Di puskesmas pun
memiliki banyak pantangan serta suka maupun duka, dari pasien yangg tidak
sabaran hingga pasien yang sangat sabar dan ramah.

NO TINDAKAN TEORI PRAKTEK


1 Tekanan Darah Menggunagakan Mengunakan tensimeter
Tensimeter aneroid digital, adapun yang
menggunakan aneroid

2 Nadi Menggunakan palpsi Menggunakan


serta menghitung nadi rensimeter digital,
selama 1 menit adapun palpasi serta
mengitung nadi hanya
15 detik

3 Suhu Menggunakan Menggunakan


thermometer aksila dan thermometer infared
air raksa digital

4 Memberi obat Mempelajari cara Memberikan obat


memberikan obat kepada kepada pasien
pasien berdasarkan resep
dokter dan menjelaskan
cara mengkonsumsi
obat tersebut

5 Menyuntik Mempelajari cara Mengetahui cara


menyuntik pasien mematahkan ampul dan
memasukan cairan
ampul ke dalam spuit

Tabel 3.1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cipondoh


2. Kompetensi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas
Didalam bagian kefarmasian, terdapat perbedaan antara puskesmas dan
sekolah. Di puskesmas, alat alatnya lebih memadai. Contohnya alat untuk
menghaluskan obat puyer tersedia blender dan alat press kertas, sedangkan di
sekolah hanya menggunakan alu dan lumpang serta kertas perkamen yang
dilipat manual. Juga perbedaan jumlah persediaan obat dan jenis obat,
contohnya di sekolah tidak ada sediaan suppositoria, sirup kering, tetes mata,
tetes telinga, tablet vaginal, obat kejiwaan, dan tidak mempelajari stock
opname.

NO TINDAKAN TEORI PRAKTEK


1 Memeriksa Mutu Diteori diajarkan Memeriksa mutu obat
dan ED Obat memeriksa mutu obat dan dari kerusakan dan
penyimpanan obat secara memisahkannya,
FEFO dan FIFO. sudah menyimpan
obat secara FEFO dan
FIFO.

2 Melarutkan Diteori sudah diajarkan Diajarkan dan sudah


Sediaan Sirup sediaan sirup kering tetapi melarutkan sediaan
Kering belum sirup kering dengan
membuat/melarutkan air des.
sediaannya.

3 Pelayanan Diteori sudah diajarkan Memberikan


Informasi Obar cara melakukan Pelayanan Pelayanan Informasi
(PIO) Informasi Obat (PIO) dan Obat (PIO) langsung
mempraktekannya. ke masyarakat dengan
diawasi oleh
pembimbing.

4 Membuat Sediaan Diteori sudah diajarkan Sediaan puyer digerus


Pulveres sediaan puyer dan melipat atau diblender, dan
kertas perkamen. dimelipat kertas
perkamen atau
mengunakan alat
press.

5 Stock Opname Diteori belum diajarkan Sudah melakukan


(SO) cara Stock Opname (SO) Stock Opname (SO)

Tabel 3.2 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Cipondoh


BAB IV

TINJAUAN KASUS

A. Kasus yang ditemukan di Puskesmas


B. Pemecahan Kasus
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai