A. Promotif
Upaya promotif merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien,tenaga
profesional dan masyarakat terhadap praktek kesehatan yang positif menjadi norma-norma sosial
B. Preventif
Mencakup pencegahan primer sekunder dan tersier,manajemen stress,keamanan di dalam dan di
luar rumah,menggunakan medikasi yang tepat.
Melakukan pencegahan sekunder meliputi pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala.Jenis
pelayanan sekunder: kontrol hipertensi,deteksi dan pengobatan kanker,skrinning,pemeriksaan
rektal,mammografi,papsmear,gigi dan mulut.
Melakukan pencegahan tersier dilakukan sesudah gejala penyakit dan cacat,jenis pelayanan
mencegah berkembangnya gejala dengan memfasilitasi rehabilitasi,mendukung usaha untuk
mempertahankan kemampuan anggota badan yang masih berfungsi.
C.Rehabilitatif
Prinsip rehabilitatif :
Pertahankan lingkungan aman
Pertahankan kenyamanan,istirahat,aktifitas dan mobilitas
Pertahankan kecukupan gizi
Pertahankan fungsi pernapasan
Pertahankan aliran darah
Pertahanakan kebersihan dan kelembaban kulit
Pertahankan fungsi saluran pernapasan
Pertahankan fungsi saluran kemih
Pertahankan fungsi psikososial
Pertahankan komunikasi
Mendorong pelaksanaan tugas bagi lanjut usia
DUA PRINSIP UTAMA YANG HARUS DIPENUHI DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA :
1 PRINSIP HOLISTIK
HOLISTIK SECARA VERTIKAL BERARTI PEMBERIAN PELAYANAN DIMULAI DARI PELAYANAN DI SIFAT
MASYARAKAT SAMPAI KE PELAYANAN RUJUKAN TERTINGGI YAITU RS
HOLISTIK SECARA HORIZONTAL BERARTI BAHWA PELAYANAN KESEHATAN HARUS MERUPAKAN BAGIAN
DARI PELAYANAN KESEJAHTERAAN LANSIA SECARA MENYELURUH
PELAYANAN SECARA HOLISTIK JUGA MENCAKUP ASPEK PROMOTIF,PREVENTIV,KURATIF DAN
REHABILITATIF
MENURUT WHO DIAGNOSIS PENYAKIT PADA LANSIA MELIPUTI 4 TINGKATAN YAITU :
1. Disease(penyakit) yaitu diagnosis penyakit pada pasien
2. Impairment (kerusakan atau gangguan) yaitu adanya gangguan atau kerusakan dari organ akibat dari
penyakit.
3. Disability (ketidak-mampuan) yaitu akibat obyektif pada kemampuan fungsional dari organ atau
individu tersebut.
4. Handicap (hambatan) yaitu : akibat sosial dari penyakit,atau ketidakmampuan pasien untuk
melakukan aktifitas sosial baik di rumah maupun di lingkungan sosialnya.
2. Prinsip tatakerja dan tatalaksana dalam tim geriatri
Tim geriatri merupakan bentuk kerjasama multidisiplin yang bekerja secara interdisisplin dalam
mencapai tujuan pelayanan geriatric :
Multidisplin berarti :
berbagai disiplin ilmu kesehatan secara bersama-sama melakukan penanganan pada pasien
lanjut usia.tim geriatri bisa terdiri dari tenaga medis,paramedis,fisioterapi,ahli farmasi,ahli
gizi,psikiaterpsikolog dan tenaga lain yang tergabung dalam pelayanan geriatri.
Interdisiplin berarti :
tatakerja dimana masing-masing anggotanya saling tergantung satu sama lain,mengerjakan tugas
sesuai disiplin masing-masing namun tidak kaku dan mempunyai tujuan bersama yaitu
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dan terbaik bagi pasien lanjut usia.
C.PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA
2. Pelayanan kesehatan geriatri di masyarakat berbasis Rumah Sakit ( Hospital Based Community Geriatric
Service )
Pada pelayanan kesehatan lanjut usia di tingkat ini,Rumah Sakit setempat yang melakukan layanan geriatri
bertugas membina geriatri yang berada di wilayahnya baik secara langsung ataupun tidak langsung melalui
pembinaan pada puskesmas di wilayah kerjanya.Dan Rumah Sakit harus selalu bersedia berrindak sebagai
rujukan dari layanan kesehatan yang ada di masyarakat.
3. Pelayanan kesehatan geriatri berbasis Rumah Sakit ( Hospital Based Geriatric Service )
Pada pelayanan kesehatan lanjut usia di tingkat ini ,tergantung dari layanan yang ada menyediakan berbagai
layanan khusus untuk lanjut usia.Mulai dari layanan sederhana berupa poliklinik lanjut usia sampai pada layanan
yang lebih maju,misal bangsal akut,bangsal kronis atau panti wredha.
Tingkatan pelayanan geriatric yang diberikan berdasarkan
pada kemampuan di Rumah Sakit dibagi sebagai berikut :
1. Tingkat Sederhana
Pada tingkat sederhana ini hanya menyediakan
pelayanan poliklinik lanjut usia.
Jenis kegiatan yang dapat dilakukan berupa
pengkajian,konsultasi,pemeriksaan,penyuluhan dan
supervisi ke puskesmas.
Fasilitas pelayanan berupa poliklinik
Sumber daya manusia yang diperlukan adalah internist-
geriatrist,perawat geriatri,ahli gizi dan pekerja sosio-
medik.
2. Tingkat Sedang
Pelayanan pada tingkat sedang ini meliputi :
Pelayanan poliklinik dan klinik siang terpadu
Gabungan pelayanan sederhana ditambah terapi
fisik,terapi okupasi,terapi bicara,rekreasi dan
pemeriksaan maupun perawatan gigi mulut
sederhana
Sumber daya manusia yang diperlukan adalah
internist-geriatrist,perawat geriatri,ahli gizi dan
pekerja sosio-medik.
3. Tingkat Lengkap
Pelayanan pada tingkat lengkap ini meliputi pelayanan pada tingkat
sederhana ditambah dengan pengadaan bangsal lanjut usia dengan
penyakit akut
4. Tingkat Paripurna
Pelayanan pada tingkat paripurna ini tersedia semua jenis pelayanan
yang ada pada tingkat lengkap ditambah dengan adanya bangsal lanjut
usia dengan penyakit kronis.
D.Telaah artikel
Di Indonesia baru ada 8 RS Umum tipe A dan b yang memiliki pealayanan
khusus untuk lansia yakni sebagai berikut
RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta
RSUP Karyadi Semarang
RSUP Sarjito Jogjakarta
RSUP Sanglah Denpasar
RSUP Hasan Sadikin Bandung
RSUP Wahidin Makassar
RSUD Soetomo Surabaya
RSUD Moewardi Solo
Prinsip Dasar Penanganan Rehabilitasi Medik Pada Lanjut Usia
: