Anda di halaman 1dari 17

UPAYA PELAYANAN KESEHATAN PADA

LANJUT USIA DI RUMAH SAKIT


 LATAR BELAKANG
 MENINGKATNYA POPULASI LANSIA SECARA KUANTITATIF DAN KUALITATIF
,MENURUT BIRO STATISTIK JUMLAH LANSIA SEKITAR 19 JUTA JIWA (18%) DARI
JUMLAH PENDUDUK DI INDONESIA
 WHO MEMPERKIRAKAN BAHWA DI TAHUN 2025 JUMLAH LANSIA DI INDONESIA
MENCAPAI 41.5% DAN MERUPAKAN PENCAPAIAN TERTINGGI DI DUNIA
 PENYAKIT PADA POPULASI LANJUT USIA BERBEDA PERJALANAN DAN
PENAMPILANNYA DENGAN YANG TERDAPAT PADA POPULASI LAIN.PADA
LANJUT USIA PENYAKIT BERSIFAT MENGENAI MULTIORGAN,DEGENERATIF
SALING TERKAIT,BERSIFAT KRONIS DAN CENDERUNG MENIMBULKAN
KECACATAN LAMA SEBELUM TERJADINYA KEMATIAN,SERING TERDAPAT
POLIFARMASI DAN IATROGENESIS,BIASANYA JUGA MENGANDUNG MENANDUNG
KOMPONEN PSIKOLOGIK DAN SOSIAL (STIELGLIETZ,1954)
 LANJUT USIA JUGA SENSISTIF TERHADAP PENYAKIT AKUT ( BROCKLENHURST
DAN ALIEN,1987)
A. PENGERTIAN
 Pengertian usia lanjut : menurut UU no 4 1945usia lanjut adalah seseorang yang mencapai umur 55
tahun,tidak berdaya mencari nafkah sendiri untuk keperluan hidupnya sehari-hari dan menerima
nafkah dari orang lain (Wahyudi,2000).
 Pengertian usia lanjut : usia lanjut adalah menua secara normal dari sistem syaraf didefinisikan
sebagai perubahan oleh usia yang terjadi pada individu yang sehat bebas dari penyakit syaraf,jelas
menua normal ditandai oleh perubahan gradual dan lambat laun dari fungsi-fungsi tertentu
( Tjokronegroho Arjatmo dan Hendra Utama,19950
 Pengertian Lansia menurut Smith (1999) : Lansia terbagi menjadi tiga yaitu,young old (65-74
tahun),middle old (75-80 tahun) dan very old (lebih dari 80 tahun).
 Pengertian Lansia menurut Setyonegoro : Lansia adalah orang yang berusia lebih dari 65
tahun.Selanjutnya terbagi ke dalam tiga kelompok usia : young old (70-75 tahun),old (75-80 tahun)
dan veryold ( lebih dari 80 tahun).
 Pengertian lansia menurut WHO(1989): Lansia adalah pria dan wanita yang telah mencapai usia 60-
74 tahun
 Pengertian lansia menurut UU no 13 Tahun 1998 :lansia adalahseseorang yang mencapai usia 60
tahun ke atas.
 Pengertian Lansia menurut Sumiati AM : seseorang dikatakan masuk usia lansia jika usianya sudah
mencapai 65 tahun keatas.
 Rumah Sakit lansia adalah pusat pelayanan utama rehabilitatif dan curatif dari penyakit lansia dan
b. Upaya pelayanan kesehatan lansia
1. Azas
Menurut WHO (1991) adalah add life to Years,add health to life and add years to life,yaitu
meningkatkan mutu kehidupan lanjut usia,meningkatkan kesehatan dan memperpanjang usia.
2. Pendekatan
 Menurut WHO (1982) pendekatan yang digunakan adalah sebagai berikut :
 Menikmati hasil pembangunan (sharing to benefit of social development )
 Masing-masing lansia mempunyai keunikan (individuality of aging person)
 Lansia diusahakan mandiri dalam berbagai hal (nondependence)
 Lansia turut memilih kebijakan (choice)
 Memberikan perawatan di rumah (home care )
 Akses pelayanan harus dicapai dengan mudah (accesibility)
 Mendorong ikan akrab antar kelompok / generasi (engaging the aging)
 Transportasi dan utilitas bangunan yang sesuai dengan lansia (mobility)
 Para lansia dapat terus berguna dalam menghasilkan karya (productivity)
 Lansia beserta keluarga aktif memelihara kesehatan lansia (self help care and family care )
3.Jenis Pelayanan

A. Promotif
 Upaya promotif merupakan proses advokasi kesehatan untuk meningkatkan dukungan klien,tenaga
profesional dan masyarakat terhadap praktek kesehatan yang positif menjadi norma-norma sosial

B. Preventif
 Mencakup pencegahan primer sekunder dan tersier,manajemen stress,keamanan di dalam dan di
luar rumah,menggunakan medikasi yang tepat.
 Melakukan pencegahan sekunder meliputi pemeriksaan terhadap penderita tanpa gejala.Jenis
pelayanan sekunder: kontrol hipertensi,deteksi dan pengobatan kanker,skrinning,pemeriksaan
rektal,mammografi,papsmear,gigi dan mulut.
 Melakukan pencegahan tersier dilakukan sesudah gejala penyakit dan cacat,jenis pelayanan
mencegah berkembangnya gejala dengan memfasilitasi rehabilitasi,mendukung usaha untuk
mempertahankan kemampuan anggota badan yang masih berfungsi.
 
C.Rehabilitatif
Prinsip rehabilitatif :
 Pertahankan lingkungan aman
 Pertahankan kenyamanan,istirahat,aktifitas dan mobilitas
 Pertahankan kecukupan gizi
 Pertahankan fungsi pernapasan
 Pertahankan aliran darah
 Pertahanakan kebersihan dan kelembaban kulit
 Pertahankan fungsi saluran pernapasan
 Pertahankan fungsi saluran kemih
 Pertahankan fungsi psikososial
 Pertahankan komunikasi
 Mendorong pelaksanaan tugas bagi lanjut usia
DUA PRINSIP UTAMA YANG HARUS DIPENUHI DALAM MELAKSANAKAN PELAYANAN KESEHATAN LANSIA :
1 PRINSIP HOLISTIK
 HOLISTIK SECARA VERTIKAL BERARTI PEMBERIAN PELAYANAN DIMULAI DARI PELAYANAN DI SIFAT
MASYARAKAT SAMPAI KE PELAYANAN RUJUKAN TERTINGGI YAITU RS
 HOLISTIK SECARA HORIZONTAL BERARTI BAHWA PELAYANAN KESEHATAN HARUS MERUPAKAN BAGIAN
DARI PELAYANAN KESEJAHTERAAN LANSIA SECARA MENYELURUH
 PELAYANAN SECARA HOLISTIK JUGA MENCAKUP ASPEK PROMOTIF,PREVENTIV,KURATIF DAN
REHABILITATIF
 MENURUT WHO DIAGNOSIS PENYAKIT PADA LANSIA MELIPUTI 4 TINGKATAN YAITU :
1. Disease(penyakit) yaitu diagnosis penyakit pada pasien
2. Impairment (kerusakan atau gangguan) yaitu adanya gangguan atau kerusakan dari organ akibat dari
penyakit.
3. Disability (ketidak-mampuan) yaitu akibat obyektif pada kemampuan fungsional dari organ atau
individu tersebut.
4. Handicap (hambatan) yaitu : akibat sosial dari penyakit,atau ketidakmampuan pasien untuk
melakukan aktifitas sosial baik di rumah maupun di lingkungan sosialnya.
 
2. Prinsip tatakerja dan tatalaksana dalam tim geriatri

Tim geriatri merupakan bentuk kerjasama multidisiplin yang bekerja secara interdisisplin dalam
mencapai tujuan pelayanan geriatric :

Multidisplin berarti :

berbagai disiplin ilmu kesehatan secara bersama-sama melakukan penanganan pada pasien
lanjut usia.tim geriatri bisa terdiri dari tenaga medis,paramedis,fisioterapi,ahli farmasi,ahli
gizi,psikiaterpsikolog dan tenaga lain yang tergabung dalam pelayanan geriatri.

Interdisiplin berarti :

tatakerja dimana masing-masing anggotanya saling tergantung satu sama lain,mengerjakan tugas
sesuai disiplin masing-masing namun tidak kaku dan mempunyai tujuan bersama yaitu
memberikan pelayanan kesehatan yang tepat dan terbaik bagi pasien lanjut usia.
C.PELAKSANAAN PELAYANAN KESEHATAN LANJUT USIA

1. Pelayanan kesehatan geriatri di masyarakat (community Based Geriatric Service )


 mendayagunakan dan mengikut-sertakan masyarakat termasuk para lanjut usia semaksimal mungkin.Diberikan
penyuluhan,ceramah ataupun seminar mengenai kesehatan lansia di masyarakat.Puskesmas dan dokter
prakteki swasta merupakan pemberi pelayanan di tingkat ini.

2. Pelayanan kesehatan geriatri di masyarakat berbasis Rumah Sakit ( Hospital Based Community Geriatric
Service )
 Pada pelayanan kesehatan lanjut usia di tingkat ini,Rumah Sakit setempat yang melakukan layanan geriatri
bertugas membina geriatri yang berada di wilayahnya baik secara langsung ataupun tidak langsung melalui
pembinaan pada puskesmas di wilayah kerjanya.Dan Rumah Sakit harus selalu bersedia berrindak sebagai
rujukan dari layanan kesehatan yang ada di masyarakat.

3. Pelayanan kesehatan geriatri berbasis Rumah Sakit ( Hospital Based Geriatric Service )
 Pada pelayanan kesehatan lanjut usia di tingkat ini ,tergantung dari layanan yang ada menyediakan berbagai
layanan khusus untuk lanjut usia.Mulai dari layanan sederhana berupa poliklinik lanjut usia sampai pada layanan
yang lebih maju,misal bangsal akut,bangsal kronis atau panti wredha.
Tingkatan pelayanan geriatric yang diberikan berdasarkan
pada kemampuan di Rumah Sakit dibagi sebagai berikut :
1. Tingkat Sederhana
 Pada tingkat sederhana ini hanya menyediakan
 pelayanan poliklinik lanjut usia.
 Jenis kegiatan yang dapat dilakukan berupa
pengkajian,konsultasi,pemeriksaan,penyuluhan dan
supervisi ke puskesmas.
 Fasilitas pelayanan berupa poliklinik
 Sumber daya manusia yang diperlukan adalah internist-
geriatrist,perawat geriatri,ahli gizi dan pekerja sosio-
medik.
2. Tingkat Sedang
Pelayanan pada tingkat sedang ini meliputi :
 Pelayanan poliklinik dan klinik siang terpadu
 Gabungan pelayanan sederhana ditambah terapi
fisik,terapi okupasi,terapi bicara,rekreasi dan
pemeriksaan maupun perawatan gigi mulut
sederhana
 Sumber daya manusia yang diperlukan adalah
internist-geriatrist,perawat geriatri,ahli gizi dan
pekerja sosio-medik.
3. Tingkat Lengkap
 Pelayanan pada tingkat lengkap ini meliputi pelayanan pada tingkat
sederhana ditambah dengan pengadaan bangsal lanjut usia dengan
penyakit akut

4. Tingkat Paripurna
 Pelayanan pada tingkat paripurna ini tersedia semua jenis pelayanan
yang ada pada tingkat lengkap ditambah dengan adanya bangsal lanjut
usia dengan penyakit kronis.
D.Telaah artikel
Di Indonesia baru ada 8 RS Umum tipe A dan b yang memiliki pealayanan
khusus untuk lansia yakni sebagai berikut
 RSUPN Cipto Mangunkusumo Jakarta
 RSUP Karyadi Semarang
 RSUP Sarjito Jogjakarta
 RSUP Sanglah Denpasar
 RSUP Hasan Sadikin Bandung
 RSUP Wahidin Makassar
 RSUD Soetomo Surabaya
 RSUD Moewardi Solo
Prinsip Dasar Penanganan Rehabilitasi Medik Pada Lanjut Usia
:

 Penaganan berdasarkan penyakit yang mendasari


 Hindari komplikasi immobilitas
 Memperlihatkan dan meningkatkan motivasi dan
faktor psikologik
 Berikan dorongan untuk mobilisasi
 Mencegah isolasi sosial
D. TELAAH ARTIKEL
 Dari kunjungan yang saya lakukan ke salah satu RS Swasta dan RS Negeri
di Jakarta,bahwa antara pasien yang lanjut usia lebih banyak dibandingkan
dengan pasien usia muda.Sebagian dari pasien lansia menderita penyakit
degeneratif diantaranya DM yang menahun,Astma,Hipertensi,Jantung
ataupun penyakit saluiran kemih.
 Di RS yang saya kunjungi belum ada klinik yang khusus untuk menangani
pasien lanjut usia.Sehingga pasien lanjut usia akan masuk ke poliklinik
yang sesuai dengan gejala dan diagnosa penyakitnya,dan dilayani di
poliklinik tersebut sesuai dengan klasifikasi penyakitnya.Dan apabila harus
dirawat akan di rawat di ruangan yang sesuai dengan klsifikasi
penyakitnya.Dan apabila pasca dirawat memerlukan rehabilitasi akan
dilanjutkan dengan rehabilitasi pasca sakit di poliklinik rehabilitasi.Di RS
Swasta yang saya kunjungi ada beberapa kegiatan yang khusus yang
melayani lansia seperti senam sehat,senam astma dan senam pasca stroke
 Dari beberapa artikel yang saya baca bahwa klinik geriatric lebih banyak di RS Jiwa..Hal tersebut
karena berbagai masalah yang dihadapi lansia banyak berhubungan dengan kondisi
kejiwaannya.Dengan kondisi fisik yang mulai menurun,para lansia rentan mengalami
depresi,menarik diri dari pergaulan dan malas melakukan aktifitas yang produktif,sampai pada
keinginan bunuh diri karena merasa putus asa dengan penyakitnya.
 Saya kurang sependapat bahwa lansia karena fisik yang menurun banyak menarik diri dari
pegaulan,karena saya sering melihat lansia yang sangat mandiri,aktif dalam kegiatan sosial dan
masih produktif baik secara fisik maupun dalam kehidupan sosialnya menghasilkan hal-hal yang
bersifat positif dalam mengisi hari tuanya.Bahkan banyak lansia yang masih sangat produktif
sehingga bias mengurangi beban ekonomi dalam keluarganya.
 Saya setuju dengan pendapat Kepala Instalasi Geriatri RS Sanglah,Bali Dr RA Tuti Kuswardhani
Suastika,SpPD,Kger bahwa RS Rujukan Khusus untuk pasien lanjut usia dibangun sebagai ungkapan
sayang kita kepada lansia dan juga sebagai ungkapan rasa hormat kita kepada para lanjut usia.
 Namun saya juga berharap bahwa setiap RS yang memiliki klinik yang khusus untuk melayani lansia
atau memiliki klinik geriatri,dengan fasilitas sarana dan prasarana yang lengkap,karena perawatan
pada pasien lanjut usia berbeda dengan pasien biasa. Dengan Tim petugasnya yang terlatih
menanganai pasien lanjut usia,sabar menghadapi pasien lansia dan cekatan dalam memberikan
penanganan pada lansia sehingga mengurangi resiko terjadinya penyakit lain atau bahkan resiko
jatuh pada saat dirawat.
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai