Penyakit menular seksual biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual, tidak
hanya hubungan kelamin tapi juga melalui anal ataupun oral. Data menunjukkan 2/3 orang
dengan PMS terinfeksi sebelum umur 25 tahun. Jika kita berpikir bahwa kita dapat mengenali
seseorang yang memiliki PMS atau tidak, berarti kita SALAH. Tidak semua jenis PMS memiliki
gejala yang dapat dilihat dari luar. Banyak PMS justru tidak menunjukkan gekala yang dapat
diamati.
1. Klamidia
Secara umum Klamidia merupakan penyakit yang pada umumnya menular melalui
hubungan seksual , penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, yang
dapat merusak organ reproduksi wanita. Meskipun gejala klamidia biasanya ringan atau
tidak ada, akan tetapi dalam komplikasi serius, Klamidia dapat menginfeksi penis,
vagina, leher rahim, dubur, saluran kencing, mata, atau tenggorokan.
keputihan abnormal
demam ringan
keluarnya cairan kekuningan dari leher rahim yang mungkin memiliki bau yang
kuat
Baik pada wanita maupun pria, klamidia dapat menyebabkan anus terasa gatal dan
berdarah. Klamidia yang menginfeksi mata dapat menimbulkan kemerahan, gatal, dan
tahi mata. Klamidia yang menginfeksi tenggorokan dapat menyebabkan rasa sakit.
Gejala klamidia mungkin hanya muncul di pagi hari dan mungkin ringan,
terutama untuk pria. Itulah sebabnya banyak orang tidak menyadari bahwa mereka
terinfeksi. Jika Anda atau pasangan Anda memiliki salah satu gejala yang tercantum
di atas, konsultasikan dengan dokter Anda. Terutama bagi wanita yang sedang hamil.
Bakteri Chlamydia trachomatis berada dalam cairan mani dan vagina orang yang
memiliki infeksi. Klamidia dengan mudah ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui kontak seksual. Siapa pun yang secara seksual aktif dapat mendapatkan dan
menyebarkannya. Penularan dari ibu ke bayi selama proses kelahiran juga dapat
terjadi. Klamidia tidak ditularkan melalui kontak biasa.
Klamidia yang diobati sejak dini tidak menyebabkan masalah jangka panjang.
Tidak semua penderita klamidia memiliki komplikasi. Namun, tanpa perawatan yang
tepat infeksi dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. Semakin lama Anda terinfeksi
klamidia, semakin besar kemungkinan Anda untuk mendapatkan komplikasi.
Pada wanita, klamidia dapat menyebar ke organ reproduksi lain yang
menyebabkan penyakit radang panggul (PID). Hal ini dapat mengakibatkan nyeri
panggul kronis, saluran tuba tersumbat, infertilitas dan kehamilan ektopik (kehamilan
yang berkembang di luar rahim, biasanya di tuba falopi). Pada wanita, klamidia juga
dapat menyebar ke hati (liver) dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Pada pria, klamidia dapat menyebabkan infeksi di testis dan mengurangi
kesuburan. Klamidia dapat juga menyebabkan peradangan sendi pada pria. Hal ini
dikenal sebagai artritis reaktif dan kadang-kadang disertai dengan peradangan pada
saluran kencing dan mata, yang dikenal sebagai Sindrom Reiter. Hal ini lebih
mungkin terjadi pada pria daripada wanita.
3. Kutil Kelamin
Humanpapilloma virus kelamin (disebut juga dengan HPV) adalah infeksi
menular seksual (IMS) yang paling sering. Terdapat lebih dari 40 jenis HPV yang dapat
menginfeksi daerah kelamin laki-laki dan perempuan. Jenis HPV ini juga dapat
menginfeksi mulut dan tenggorokan. Kebanyakan orang yang terinfeksi dengan HPV
bahkan tidak tahu mereka memilikinya. HPV tidak sama dengan herpes atau HIV (virus
penyebab AIDS). Kesamaannya adalah semuanya dapat ditularkan saat berhubungan
seks, tetapi menyebabkan gejala dan masalah kesehatan yang berbeda.
a. Tanda dan gejala yang berkaitan dengan HPV
Kutil pada kelamin biasanya muncul sebagai benjolan kecil atau kelompok
benjolan di daerah kelamin. Bentuknya bermacam-macam, bisa berukuran kecil atau
besar, menonjol atau rata, atau berbentuk seperti kembang kol. Petugas kesehatan
dapat mendiagnosis kutil hanya dengan melihatnya di daerah kelamin saat
pemeriksaan. Kutil dapat muncul dalam beberapa minggu atau bulan setelah
hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi, Namun, kutil dapat juga muncul
bahkan jika pasangan yang terinfeksi tidak memiliki tanda-tanda kutil pada kelamin.
Jika tidak diobati, kutil pada kelamin bisa hilang, tetap tidak berubah, atau bisa juga
bertambah besar ukurannya. Perlu diingat bahwa kutil pada kelamin tidak akan
berubah menjadi kanker.
Stadium Primer
Stadium primer sifilis biasanya ditandai dengan penampakan luka tunggal
(yang disebut chancre), tapi dapat juga luka tersebut lebih dari satu. Waktu yang
diperlukan mulai dari infeksi hingga gejala awal muncul bervariasi antara 10
sampai 90 hari (rata-rata 21 hari). Luka sebagai gejala sifilis ini biasanya kenyal,
kecil, bundar, dan tidak menyebabkan nyeri. Luka akan tampak pada area dimana
sifilis masuk ke dalam tubuh. Luka ini berlangsung selama 3 sampai 6 minggu,
dan akan sembuh tanpa pengobatan. Namun, apabila tidak dilakukan perawatan
lebih lanjut, infeksi dapat berkembang ke stadium sekunder.
Stadium Sekunder
Ruam kulit dan lesi pada kelenjar lendir menandai stadium sekunder
penyakit sifilis. Tahap ini biasanya dimulai dengan tumbuhnya ruam pada satu
tempat atau lebih pada tubuh. Ruam biasanya tidak gatal. Ruam dapat muncul
setelah luka sembuh atau beberapa minggu setelahnya. Ciri ruam pada stadium
sekunder ini tampak kasar, merah, atau bercak coklat kemerahan pada kedua
telapak tangan dan kaki. Akan tetapi, ruam dalam bentuk yang berbeda mungkin
juga muncul pada bagian tubuh lain, kadang-kadang menyerupai bercak yang
disebabkan penyakit lain. Kadang-kadang ruam pada stadium sekunder ini samar
sehingga tidak kelihatan.
Selain ruam, gejala sifilis pada stadium sekunder antara lain demam,
pembengkakan kelenjar getah bening, radang tenggorokan, rambut rontok merata,
sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala stadium
sekunder akan menghilang dengan sendirinya, namun apabila tidak ditangani,
infeksi akan berkembang menuju stadium laten dan mungkin stadium akhir dari
penyakit ini.