Anda di halaman 1dari 8

PENYAKIT MENULAR SEKSUAL

Penyakit menular seksual biasanya ditularkan dari orang ke orang melalui kontak seksual, tidak
hanya hubungan kelamin tapi juga melalui anal ataupun oral. Data menunjukkan 2/3 orang
dengan PMS terinfeksi sebelum umur 25 tahun. Jika kita berpikir bahwa kita dapat mengenali
seseorang yang memiliki PMS atau tidak, berarti kita SALAH. Tidak semua jenis PMS memiliki
gejala yang dapat dilihat dari luar. Banyak PMS justru tidak menunjukkan gekala yang dapat
diamati.

Contoh umum penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual.

1. Klamidia
Secara umum Klamidia merupakan penyakit yang pada umumnya menular melalui
hubungan seksual , penyakit ini disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis, yang
dapat merusak organ reproduksi wanita. Meskipun gejala klamidia biasanya ringan atau
tidak ada, akan tetapi dalam komplikasi serius, Klamidia dapat menginfeksi penis,
vagina, leher rahim, dubur, saluran kencing, mata, atau tenggorokan.

a. Gejala Menderita Klamidia


Biasanya, klamidia tidak memiliki gejala. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa
mereka memiliki infeksi.  Jika ada,  gejala dimulai dalam waktu 5 sampai 10 hari
setelah tertular/ terjadi paparan infeksi.
b. Gejala klamidia pada perempuan dan pria :
Gejala klamidia pada perempuan
 sakit perut

 keputihan abnormal

 perdarahan di luar menstruasi

 demam ringan

 hubungan seks menyakitkan

 nyeri atau rasa terbakar saat kencing

 pembengkakan di dalam vagina atau di sekitar anus


 ingin buang air kecil melebihi biasanya

 perdarahan vagina setelah berhubungan

 keluarnya cairan kekuningan dari leher rahim yang mungkin memiliki bau yang
kuat

Gejala klamidia pada pria antara lain:

 nyeri atau rasa terbakar saat kencing

 cairan bernanah atau seperti susu dari penis

 testis bengkak atau lembek

 pembengkakan di sekitar anus

Baik pada wanita maupun pria, klamidia dapat menyebabkan anus terasa gatal dan
berdarah. Klamidia yang menginfeksi mata dapat menimbulkan kemerahan, gatal, dan
tahi mata.  Klamidia yang menginfeksi tenggorokan dapat menyebabkan rasa sakit.
Gejala klamidia mungkin hanya muncul di pagi hari dan mungkin ringan,
terutama untuk pria. Itulah sebabnya banyak orang tidak menyadari bahwa mereka
terinfeksi. Jika Anda atau pasangan Anda memiliki salah satu gejala yang tercantum
di atas,  konsultasikan dengan dokter Anda. Terutama bagi wanita yang sedang hamil.
Bakteri Chlamydia trachomatis  berada dalam cairan mani dan vagina orang yang
memiliki infeksi. Klamidia dengan mudah ditularkan dari satu orang ke orang lain
melalui kontak seksual. Siapa pun yang secara seksual aktif dapat mendapatkan dan
menyebarkannya. Penularan dari ibu ke bayi selama proses kelahiran juga dapat
terjadi. Klamidia tidak ditularkan melalui kontak biasa.
Klamidia yang diobati sejak dini tidak menyebabkan masalah jangka panjang.
Tidak semua penderita klamidia memiliki komplikasi. Namun, tanpa perawatan yang
tepat infeksi dapat menyebar ke bagian lain dari tubuh. Semakin lama Anda terinfeksi
klamidia,  semakin besar kemungkinan Anda untuk mendapatkan komplikasi.
Pada wanita, klamidia dapat menyebar ke organ reproduksi lain yang
menyebabkan penyakit radang panggul (PID). Hal ini dapat mengakibatkan nyeri
panggul kronis, saluran tuba tersumbat, infertilitas dan kehamilan ektopik (kehamilan
yang berkembang di luar rahim, biasanya di tuba falopi). Pada wanita, klamidia juga
dapat menyebar ke hati (liver) dan menyebabkan rasa sakit dan peradangan.
Pada pria, klamidia dapat menyebabkan infeksi di testis dan mengurangi
kesuburan. Klamidia dapat juga menyebabkan peradangan sendi pada pria. Hal ini
dikenal sebagai artritis reaktif dan kadang-kadang disertai dengan peradangan pada
saluran kencing dan mata, yang dikenal sebagai Sindrom Reiter. Hal ini lebih
mungkin terjadi pada pria daripada wanita.

2. Kencing Nanah (Gonore)


Kencing nanah (Gonore) adalah penyakit menular seksual (PMS). Kencing nanah
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae, bakteri yang dapat tumbuh dan berkembang
dengan mudah pada saluran reproduksi yang hangat dan lembab, termasuk pada serviks
(mulut rahim), uterus (rahim), dan tuba falopi (saluran telur) wanita, dan di uretra
(saluran urin) wanita dan pria. 
a. Bagaimana orang terinfeksi gonore?
Gonore menular melalui kontak dengan penis, vagina, atau anus. Tidak harus ada
ejakulasi untuk terjadinya penularan atau terjangkitnya penyakit ini. Gonore juga
dapat ditularkan ibu kepada anaknya selama kelahiran. Semua orang yang aktif
melakukan hubungan seksual dapat terinfesi gonore.

b. Tanda dan gejala gonore


Beberapa pria penderita gonore mungkin tidak menujukkan gejala sama sekali.
Akan tetapi, sebagian pria menunjukkan tanda dan gejala yang tampak 1- 14 hari
setelah terinfeksi. Gejala dan tandanya termasuk rasa panas ketika buang air seni, atau
keluarnya cairan berwarna putih, kuning, atau hijau dari penis. Kadang-kadang pria
penderita gonore  mengalami nyeri atau pembengkakan pada testis.
Pada wanita, Gejala gonore biasannya ringan, tapi sebagian besar wanita yang
terinfeksi gonore tidak menunjukkan gejala. Bahkan ketika gejalanya muncul, sering
disalahartikan sebagai infeksi kandung kemih atau vagina. Gejala dan tanda awal
pada wanita berupa rasa panas atau nyeri ketika berkemih, bertambahnya cairan
vagina, atau pendarahan vagina diantara waktu datang bulan. Wanita penderita
gonore berisiko terkena komplikasi serius infeksi lain, tanpa tergantung gejala atau
seriusnya gejala.Gejala infeksi dubur pada pria dan wanita mungkin termasuk
keluarnya cairan, anus yang gatal, ruam, pendarahan, atau pergerakan usus yang sakit.
Infeksi dubur mungkin juga tidak menunjukkan gejala. Infeksi-infeksi tenggorokan
dapat menyebabkan radang tenggorokan, tetapi biasanya tidak menunjukkan gejala.

c. Apa Komplikasi Gonore?


Gonore yang tidak diobati dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius dan
permanen baik pada pria maupun  wanita. Pada wanita, gonore merupakan penyebab
umum penyakit radang panggul. Gejala-gejalanya mungkin cukup ringan atau bisa
juga serius dan dapat menyebabkan sakit perut dan demam. Penyakir radang pelvis
(PID) dapat menyebabkan abses internal (“kantong”berisi nanah yang sulit diobati)
dan sakit pinggang kronis yang berlangsung lama. PID dapat merusak tabung falopi
yang dapat mengakibatkan kemandulan atau meningkatkan kehamilan ektopik.
Kehamilan ektopik adalah suatu kondisi yang mengancam hidup dimana telur yang
subur tumbuh di luar uterus, biasanya pada tabung falopi. 
Pada pria, gonore dapat menyebabkan epididymitas, suatu kondisi dimana ada
saluran-saluran menempel pada testis dan menyebabkan kemandulan jika tidak
diobati. Gonore dapat menyebar melalui darah atau persendian. Kondisi ini bisa
menyebabkan kematian. Selain itu, penderita gonore juga rawan terkena HIV, virus
yang menyebabkan AIDS. Orang yang terinfeksi HIV dan juga penderita gonore
dapat menularkan HIV dengan lebih mudah kepada orang lain daripada yang tidak
menderita gonore.

d. Bagaimana Gonore didiagnosa?


Beberapa tes laboratorium untuk mendiagnosa gonore telah tersedia. Seorang
dokter atau perawat dapat mengambil sampel untuk test dari bagian tubuh yang
mungkin terinfeksi gonore (serviks, uretra, dubur, atau tenggorokan) dan
mengirimnya ke laboratorium. Kencing nanah pada serviks dan uretra dapat
didiagnosa di laboratorium dengan menguji sampel urin. Tes lab gonore yang cepat
pada pria gonore dengan gejala-gejala tertentu dapat dilakukan di beberapa klinik
atau kantor-kantor dokter yang disebut A Gram Stain. Sampel A Gram Stain dari
uretra memungkinkan dokter melihat bakteri gonore dengan menggunakan
mikroskup.

3. Kutil Kelamin
Humanpapilloma virus kelamin (disebut juga dengan HPV) adalah infeksi
menular seksual (IMS) yang paling sering. Terdapat lebih dari 40 jenis HPV yang dapat
menginfeksi daerah kelamin laki-laki dan perempuan. Jenis HPV ini juga dapat
menginfeksi mulut dan tenggorokan. Kebanyakan orang yang terinfeksi dengan HPV
bahkan tidak tahu mereka memilikinya. HPV tidak sama dengan herpes atau HIV (virus
penyebab AIDS). Kesamaannya adalah semuanya dapat ditularkan saat berhubungan
seks, tetapi menyebabkan gejala dan masalah kesehatan yang berbeda. 
 
a. Tanda dan gejala yang berkaitan dengan HPV 
Kutil pada kelamin biasanya muncul sebagai benjolan kecil atau kelompok
benjolan di daerah kelamin. Bentuknya bermacam-macam, bisa berukuran kecil atau
besar, menonjol atau rata, atau berbentuk seperti kembang kol. Petugas kesehatan
dapat mendiagnosis kutil hanya dengan melihatnya di daerah kelamin saat
pemeriksaan. Kutil dapat muncul dalam beberapa minggu atau bulan setelah
hubungan seksual dengan pasangan yang terinfeksi, Namun, kutil dapat juga muncul
bahkan jika pasangan yang terinfeksi tidak memiliki tanda-tanda kutil pada kelamin.
Jika tidak diobati, kutil pada kelamin bisa hilang, tetap tidak berubah, atau bisa juga
bertambah besar ukurannya. Perlu diingat bahwa kutil pada kelamin tidak akan
berubah menjadi kanker.

b. Bagaimana seseorang bisa tertular HPV?


HPV dapat ditularkan melalui hubungan seks, paling sering selama berhubungan
seksual lewat vagina dan dubur. HPV juga dapat ditularkan melalui seks oral dan
hubungan kelamin-kelamin. HPV dapat ditularkan pada pasangan seksual yang sama,
meskipun pasangan seks yang terinfeksi tidak menunjukkan tanda atau gejala apapun.
Seseorang bisa terinfeksi HPV selama bertahun-tahun karena dia berhubungan
seksual dengan orang yang terinfeksi. Kebanyakan orang yang terinfeksi tidak
menyadari bahwa mereka terinfeksi atau menularkan virus terhadap pasangan
seksualnya, karena tidak ada gejala yang timbul. Terdapat juga kemungkinan
seseorang terkena lebih dari satu jenis HPV. 

4. Sifilis/ Raja Singa


Sifilis adalah penyakit menular seksual (PMS) yang disebabkan oleh Bacterium
Treponema pallidum. Penyakit ini sering disebut ‘peniru ulung’ karena banyak tanda-
tanda dan gejalanya tidak dapat dibedakan dari penyakit-penyakit lain.

a. Bagaimana orang bisa terkena Sifilis?


Sifilis ditularkan dari satu orang ke orang lain melalui kontak langsung
dengan luka sifilis. Luka terjadi terutama pada kelamin bagian luar, vagina, anus,
atau di dalam dubur. Luka dapat juga muncul di bibir dan mulut. Perpindahan
bakteri penyebab sifilis terjadi ketika hubungan seks vagina, anal, dan oral. Ibu
hamil yang menderita sifilis dapat menularkan penyakitnya pada bayi yang
dikandungnya. Sifilis tidak dapat menular melalui kontak dengan dudukan toilet,
pegangan pintu, kolam renang, bak mandi, baju dan peralatan makan yang dipakai
bersama.

b. Apa tanda dan gejalanya pada orang dewasa?


Banyak orang yang terinfeksi sifilis tidak menunjukkan gejala selama
bertahun-tahun, akan tetapi dapat berakibat komplikasi jika tidak diobati.
Meskipun penularan terjadi dari orang ke orang akibat luka sifilis pada stadium
primer dan sekunder, seringkali luka ini tidak tampak. Jadi penularan dapat terjadi
dari penderita yang tidak menyadari penyakitnya.

Stadium Primer     
Stadium primer sifilis biasanya ditandai dengan penampakan luka tunggal
(yang disebut chancre), tapi dapat juga luka tersebut lebih dari satu. Waktu yang
diperlukan mulai dari infeksi hingga gejala awal muncul bervariasi antara 10
sampai 90 hari (rata-rata 21 hari). Luka sebagai gejala sifilis ini biasanya kenyal,
kecil, bundar, dan tidak menyebabkan nyeri. Luka akan tampak pada area dimana
sifilis masuk ke dalam tubuh. Luka ini berlangsung selama 3 sampai 6 minggu,
dan akan sembuh tanpa pengobatan. Namun, apabila tidak dilakukan perawatan
lebih lanjut, infeksi dapat berkembang ke stadium sekunder.

Stadium Sekunder
Ruam kulit dan lesi pada kelenjar lendir menandai stadium sekunder
penyakit sifilis. Tahap ini biasanya dimulai dengan tumbuhnya ruam pada satu
tempat atau lebih pada tubuh. Ruam biasanya tidak gatal. Ruam dapat muncul
setelah luka sembuh atau beberapa minggu setelahnya. Ciri ruam pada stadium
sekunder ini tampak kasar, merah, atau bercak coklat kemerahan pada kedua
telapak tangan dan kaki. Akan tetapi, ruam dalam bentuk yang berbeda mungkin
juga muncul pada bagian tubuh lain, kadang-kadang menyerupai bercak yang
disebabkan penyakit lain. Kadang-kadang ruam pada stadium sekunder ini samar
sehingga tidak kelihatan.
Selain ruam, gejala sifilis pada stadium sekunder antara lain demam,
pembengkakan kelenjar getah bening, radang tenggorokan, rambut rontok merata,
sakit kepala, penurunan berat badan, nyeri otot, dan kelelahan. Gejala stadium
sekunder akan menghilang dengan sendirinya, namun apabila tidak ditangani,
infeksi akan berkembang menuju stadium laten dan mungkin stadium akhir dari
penyakit ini.

Stadium Laten dan Akhir


Stadium laten (tersembunyi) sifilis dimulai setelah gejala pada fase primer
dan sekunder menghilang. Tanpa pengobatan, orang yang terinfeksi sifilis akan
terus mengidap sifilis meskipun tanpa gejala. Stadium laten ini dapat berlangsung
hingga tahunan. 
Stadium akhir sifilis dapat berkembang pada 15 persen penderita yang
tidak dirawat dan dapat muncul 10-20 tahun sejak pertama terinfeksi. Pada tahap
akhir, sifilis mungkin merusak organ bagian dalam, termasuk otak, saraf, mata,
jantung, pembuluh darah, liver, tulang, dan persendian. Tanda dan gejala pada
stadium akhir sifilis meliputi kesulitan gerakan koordinasi otot, kelumpuhan, mati
rasa, buta bertahap, dan demensia. Kerusakan ini bisa parah dan menyebabkan
kematian.

Cara Pencegahan dari Penyakit menular Seksual:


a. Tidak berhubungan seks, pada remaja. Tidak melalukan hubungan seksual adalah
pilihan aman, meskipun kondom dapat mengurangi resiko penularan
b. Kondom
Bagi mereka yang memiliki aktivitas seksual rutin, kondom dapat digunakan
untuk menurunkan risiko tertular. Untuk mendapatkan hasil yang efektif, kondom
harus digunakan pada setiap berhubungan seksual, dari awal sampai akhir.
c. Vaksin 
Vaksin dapat melindungi pria dan wanita terhadap beberapa jenis virus HPV yang
biasa menimbulkan penyakit. Vaksin ini diberikan sebanyak tiga kali. Penting
sekali untuk diingat bahwa untuk mendapatkan perlindungan terbaik, seseorang
harus mendapatkan tiga dosis vaksin secara lengkap. Vaksin tersebut paling
efektif jika diberikan sebelum seseorang melakukan hubungan seksual pertama.  
d. Setia pada Pasangan
Orang juga dapat menurunkan risiko terkena PMS dengan berkomitmen memiliki
satu pasangan saja; membatasi jumlah pasangan seks, dan memilih pasangan yang
tidak memiliki atau sedikit pasangan seks sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai