Anda di halaman 1dari 29

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,


kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan
dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan
perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, lanjut
usia dan keluarga miskin. Dampak keberhasilan pembangunan kesehatan
ditandai dengan meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya tingkat
kematian bayi dan ibu melahirkan. Berdasarkan data Biro Pusat Statistik
tahun 2014, umur Harapan Hidup (UHH) di Indonesia untuk wanita adalah
73 tahun dan untuk pria adalah 69 tahun. Badan Perencanaan
Pembangunan Nasional memproyeksikan umur harapan hidup di
Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai 73,6 tahun.
Upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut usia diarahkan untuk
memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud
kemandirian dan kesejahteraan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit.
Penyakit-penyakit pada usia lanjut cenderung bersifat multiple
(beberapa penyakit bersama-sama), merupakan gabungan antara
penurunan fungsi-fungsi organ dan berbagai proses penyakit, sehingga
penyakit biasanya terjadi secara menyelinap / tidak khas.
Pada pasien usia lanjut juga sering didapati penyakit akibat
interaksi banyak obat yang dikonsumsi dan kerentanan terhadap berbagai
penyakit infeksi akut yang meningkat serta sangat dipengaruhi oleh faktor-
faktor psikis dan sosial ekonomi.

1
Geriatri (dari kata Geros = tua, iatrea = merumat) atau ilmu
kesehatan usia lanjut. Geriatri adalah cabang disiplin ilmu kedokteran
yang mempelajari aspek kesehatan dan kedokteran pada warga Lanjut Usia
termasuk pelayanan kesehatan kepada Lanjut Usia dengan mengkaji
semua aspek kesehatan berupa promosi, pencegahan, diagnosis,
pengobatan, dan rehabilitasi. Di masyarakat pelayanan kesehatan bagi usia
lanjut dilaksanakan pada Posyandu Lansia (Lanjut Usia), Panti Wredha
(Pemerintah & Swasta) serta melalui kegiatan Rehabilitasi Bersumberdaya
Masyarakat (RBM).

Secara Internasional ditetapkan setiap tanggal 1 Oktober sebagai


hari usia lanjut sedunia, sedangkan dalam skala nasional di Indonesia
ditetapkan tanggal 29 Mei sebagai hari usia lanjut nasional, yang untuk
tahun 1997 diresmikan sendiri oleh Presiden dengan mengambil tema
”Tetap sehat, produktif dan Ceria di hari tua”. Hal ini sejalan dengan
tujuan upaya pelayanan kesehatan usia lanjut seperti yang digariskan oleh
WHO, yaitu agar para usia lanjut dapat dalam keadaan sehat, mandiri
selama mungkin di rumahnya sendiri.

Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia dengan multi penyakit


dan/atau gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial,
ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan kesehatan secara
terpadu dengan pendekatan Multidisiplin yang bekerja secara Interdisiplin.

Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah


sakit yang berkualitas, merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri
harus dilakukan secara terpadu melalui pendekatan yang bersifat
interdisiplin oleh berbagai tenaga profesional yang bekerja dalam tim
terpadu geriatri. Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan
kesehatan geriatri di rumah sakit dan untuk mengakomodasi berbagai
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang pelayanan geriatri,
perlu disusun penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit.

2
Telah diketahui bahwa penyakit dan kesehatan pada usia lanjut
tidaklah sama dengan penyakit dan kesehatan pada golongan populasi usia
lainnya, yaitu dalam hal :
• Penyakit pada usia lanjut cenderung bersifat multiple, merupakan
gabungan antara penurunan fisiologik / alamiah dan berbagai proses
patologik / penyakit.
• Penyakit biasanya berjalan kronis, menimbulkan kecacatan dan secara
lambat laun akan menyebabkan kematian.
• Usia lanjut juga sangat rentan terhadap berbagai penyakit akut, serta
diperberat dengan kondisi daya tahan yang menurun.
• Kesehatan usia lanjut juga sangat dipengaruhi oleh faktor psikis, sosial dan
ekonomi.
• Pada usia lanjut seringkali didapat penyakit iatrogenik (akibat banyak
obat-obatan yang dikonsumsi).
Mengingat sifat penyakit pada usia lanjut yang sangat khusus
tersebut, maka dalam ilmu geriatri terdapat beberapa tatacara khusus yang
merupakan keharusan untuk dilakukan agar upaya kesehatan bagi usia
lanjut tersebut dapat dilaksanakan secara optimal. Tatacara khusus tersebut
adalah apa yang disebut sebagai asesmen geriatri dan cara kerja tim
geriatri.
Asesmen geriatri adalah suatu proses diagnostik multidisiplin
(banyak disiplin ilmu kesehatan) yang biasanya dilaksanakan secara
interdisipliner (dengan satu tujuan) oleh seorang dokter / geriatris dan atau
suatu tim interdisiplin geriatrik untuk menentukan masalah dan kapabilitas
medis, psikososial dan fungsional guna merencanakan terapi menyeluruh
serta pemantauan kesehatan jangka panjang bagi seorang pasien usia
lanjut.
Prinsip pelayanan kesehatan usia lanjut yang menyeluruh yang
diinginkan untuk dilaksanakan di Indonesia dapat dibagi atas 3 bagian
yang berkesinambungan satu sama lain, yaitu :
• Pelayanan kesehatan usia lanjut berbasis rumah sakit (hospital based
geriatric services), karena pada dasarnya RS merupakan pusat / tempat

3
rujukan dari pelayanan kesehatan dasar usia lanjut. Oleh karenanya
pelayanan di rumah sakit ini seyogyanya menyelenggarakan /
menyediakan semua jenis upaya pelayanan kesehatan, mulai dari promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif, dengan sarana dan sumberdaya manusia
yang lengkap. Tentu saja tergantung dari kelas rumah sakit, berbagai
pelayanan tersebut bisa dilaksanakan tergantung dari kemampuan serta
dana yang tersedia.
• Pelayanan kesehatan usia lanjut oleh masyarakat berbasis rumah sakit
(hospital based community geriatric services), dimana pusat-pusat
pelayanan kesehatan usia lanjut di RS bertindak sebagai konsultan
terhadap pelayanan usia lanjut di masyarakat, dan dengan penuh tanggung
jawab mengikuti keadaan usia lanjut yang sebelumnya dirawat atau
mendapat pelayanan di RS tersebut. Termasuk dalam upaya kesehatan usia
lanjut ini adalah pelayanan diluar rumah sakit, berupa pembinaan oleh
institusi yang lebih tinggi terhadap institusi yang lebih rendah di wilayah
kerjanya dalam kegiatan rujukan timbal balik.
• Pelayanan kesehatan usia lanjut berbasis masyarakat (community based
geriatric services), yaitu pelayanan dari masyarakat untuk masyarakat,
sehingga masyarakat sendiri diikutsertakan dalam pelayanan kesehatan
usia lanjut, tentu saja setelah diberi tambahan pengetahuan secukupnya.

Ketiga sistem pelayanan kesehatan usia lanjut tersebut diatas


haruslah berkesinambungan serta saling mendukung, sehingga pada
akhirnya setiap orang usia lanjut dapat memperoleh pelayanan sesuai
dengan jenis dan derajat penyakit yang dideritanya.

Jenis -jenis Pelayanan Geriatri


• Poliklinik Geriatri
Tempat pelayanan ini memberikan jasa mengadakan pemeriksaan
menyeluruh, tindakan pengobatan sederhana dan konsultasi bagi penderita
rawat jalan, baik di masyarakat, puskesmas, maupun antar poliklinik.
Tenaga minimal yang dibutuhkan (dokter umum atau internis) yang telah

4
mendapat kursus geritari, atau seorang dokter spesialis geriatri / geriatris,
seorang perawat, dan seorang petugas sosial medik.
• Bangsal Geriatri Akut
Di bangsal ini pada dasarnya hanya dirawat pasien usia lanjut yang
mempunyai penyakit akut atau semi akut. Terhadap penderita ini
dilakukan asesmen,dan tindakan
• Rehabilitasi Medik
Penyakit pada usia lanjut selalu mempunyai kecenderungan untuk
terjadinya kecacatan, sehingga oleh WHO selalu diharapkan penegakkan
diagnosis pasien usia lanjut dalam aspek gangguan organ, penyakit,
keterbatasan yang diakibatkan dan kecacatan. Oleh karenanya rehabilitasi
medik selalu merupakan aspek yang harus terdapat dalam pelayanan
kesehatan usia lanjut.
Rehabilitasi dilaksanakan sesegera mungkin sejak pasien masuk sampai
pulang, sesuai kebutuhannya. Mengingat latihan-latihan yang diberikan
berjangka lama, sebaiknya dilakukan di instalasi rehabilitasi medik.
• Klinik Rawat Siang
Di tempat ini dapat dilaksanakan semua tindakan seperti yang dilakukan di
bangsal akut, akan tetapi pasien tidak harus rawat inap dan pelayanan
hanya di lakukan pada jam kerja saja. Jasa yang dapat diberikan meliputi
pemeriksaan menyeluruh, tindakan pengobatan, rehabilitasi dan rekreasi.
Oleh karenanya tenaga yang dibutuhkan selain dokter geriatris juga
macam-macam tenaga rehabilitasi medik ditambah ahli gizi dan
sebagainya.
• Konsultasi Geriatri
Pasien yang dirawat oleh bagian lain dapat dikonsultasikan ke tim geriatri
untuk mendapatkan pemeriksaan menyeluruh, berbagai tindakan lain, atau
bahkan dipindahkan ke bangsal lanjut usia.
• Bangsal Geriatri Kronis
Bangsal ini diperlukan untuk merawat pasien usia lanjut dengan penyakit
kronis yang memerlukan rawat inap dalam jangka waktu lama, dan
karenanya memerluklan biaya yang tinggi, mengingat turn over rate-nya

5
yang sangat rendah, sehingga untuk di Indonesia sementara ini pada suatu
RS pemerintah keberadaan bangsal ini bisa digantikan oleh bangsal
penyakit dalam, sedangkan di RS swasta keberadaanya masih
dimungkinkan.

• Panti Rawat Wredha


Panti Rawat Wredha atau nursing home bukan suatu keharusan untuk
diadakan pada suatu RS. Bagian ini merupakan bentuk peralihan antara
pelayanan RS dan pelayanan di rumah / di panti wredha, dimana pasien
sudah tidak banyak memerlukan tindakan RS (asesmen dan kuratif) akan
tetapi masih mempunyai masalah kesehatan kronis yang memerlukan
perawatan (care), sehingga tidak dimungkinkan untuk dirawat di rumah
atau di panti wredha biasa. Keberadaannya di suatu RS besar memerlukan
nilai tambah untuk kepentingan pendidikan dan riset, dan walaupun tidak
sempurna dapat untuk menggantikan bangsal kronis.

• Pendidikan & Riset


Hal ini merupakan bagian implisit dari suatu pemberian pelayanan geriatri,
antara lain dilaksanakan untuk pendidikan tenaga paramedis, medis,
terapis rehabilitasi dan berbagai riset, yang pada gilirannya diperlukan
untuk meningkatkan pelayanan serta pengembangan ilmu geriatri
Untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia,
Pemerintah nenetapkan beberapa program nasional yang menjadi prioritas.

Program prioritas tersebut meliputi :

 Penurunan angka kematian ibu dan bayi serta meningkatkan angka


kesehatan ibu dan bayi
 Menurunkan angka kesakitan HIV /AIDS
 Menurunkan angka kesakitan tuberculosis
 Pengendalian resistensi antimikroba
 Pelayanan Geriatri

6
Implementasi program ini di rumah sakit dapat berjalan baik
apabila mendapat dukungan penuh dari pimpinan / direktur rumah sakit
berupa penetapan regulasi, pembentukan organisasi pengelola, penyediaan
fasilitas, sarana dan dukungan financial untuk mendukung pelaksanaan
program.

B. Tujuan Kegiatan
1. Melakukan pelayanan poli Geriatri yang dapat diakses dengan
mudah untuk para lansia.
2. Melakukan pelayanan Home care yang terpadu sehingga
pemberian layanan dapat terkoordinir dengan baik
3. Memberikan ruang pelayanan yang aman untuk para lansia
4. Meningkatkan rasa nyaman pasien lansia dalam berobat sehingga
tingkat kepatuhan bertambah
5. Melakukan pendekatan terapi terutama untuk pasien lansia secara
holistic dengan mengikutsertakan semua aspek terkait baik di
keluarga, masyarakat, maupun lingkungan Rumah Sakit.

C. Bentuk dan Jenis Pelayanan


Adapun bentuk dan jenis pelayanan yang dilakukan adalah pelayanan
Geriatri tingkat sederhana yang meliputi:
1. Poli Geriatri
2. Home care

D. Pelaksanaan
Waktu, tempat dan sasaran pelayanan
a. Pelayanan Poli Geriatri
Waktu : setiap hari selasa dan kamis
Lama Pelayanan : Pukul 09.00 sampai selesai
Objek Pelayanan : Pasien berumur 60 tahun keatas dengan
multipatologi atau 70 tahun keatas
dengan satu jenis penyakit (sesuai PMK
79 tahun 2014)

7
Tempat : Poli Geriatri RSUD Brigjend H. Hasan
Basry Kandangan
b. Home care
Waktu : disesuaikan
Lama Pelayanan : disesuaikan
Objek Pelayanan : Pasien berumur 60 tahun keatas dengan
multipatologi atau 70 tahun keatas
dengan satu jenis penyakit (sesuai PMK
79 tahun 2014) dengan kebutuhan
pelayanan khusus
Tempat : Rumah Pasien yang berada di lingkup
RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan

c. Penyuluhan Puskesmas, Kader Puskemas dan Pemangku kegiatan


terkait Lansia
Waktu : disesuaikan
Lama Pelayanan : disesuaikan
Objek Pelayanan : Pasien berumur 60 tahun keatas dengan
multipatologi atau 70 tahun keatas
dengan satu jenis penyakit (sesuai PMK
79 tahun 2014) dengan kebutuhan
pelayanan khusus
Tempat : Puskesmas atau Posyando yang berada di
lingkup RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan

d. Penyuluhan yang bekerja sama dengan sarana umum non kesehatan


seperti BTPN
Waktu : disesuaikan (biasanya di awal bulan,
bertepatan dengan layanan kesehatan yang
diselenggarakan oleh BTPN
Lama Pelayanan : Pukul 08.00 – 12.00

8
Objek Pelayanan : Pasien berumur 60 tahun keatas dengan
multipatologi atau 70 tahun keatas
dengan satu jenis penyakit (sesuai PMK
79 tahun 2014) dengan kebutuhan
pelayanan khusus
Tempat : Puskesmas atau Posyando yang berada di
lingkup RSUD Brigjend H. Hasan Basry
Kandangan

9
BAB II
PEMBAHASAN

A. TINGKAT JENIS PENYELENGGARAAN PELAYANAN


GERIATRI DI RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY
KANDANGAN

Jenis pelayanan geriatri di rumah sakit berdasarkan PMK 79 tahun


2014 ada 4 jenis meliputi:

1. Jenis pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri


atas rawat jalan dan kunjungan rumah (home care).
2. Jenis pelayanan Geriatri tingkat lengkap paling sedikit terdiri
atasrawat jalan, rawat inap akut, dan kunjungan rumah (home
care).
3. Jenis pelayanan Geriatri tingkat sempurna paling sedikit terdiri atas
rawat jalan, rawat inap akut, kunjungan rumah (home care), dan
Klinik Asuhan Siang.
4. Jenis pelayanan Geriatri tingkat paripurna terdiri atas rawat jalan,
Klinik Asuhan Siang, rawat inap akut, rawat inap kronik, rawat
inap Psikogeriatri, penitipan Pasien Geriatri (respite care),
kunjungan rumah (home care), dan Hospice.

Untuk mengawali dilaksanakannya pelayanan Terpadu Geriatri ini,


pelayanan geriatri akan dilaksanakan dengan jenis pelayanan Sederhana,
yang kemudian rencananya akan ditingkatkan secara bertahap nantinya.

B. TIM GERIATRI RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRI


KANDANGAN

Susunan Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan Geriatri tingkat


sederhana paling sedikit terdiri atas:

10
a. dokter spesialis penyakit dalam;
b. dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien
Geriatri;
c. dokter;
d. perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik
atau pelatihan keterampilan inteligensia

Walaupun dalam PMK menyebutkan batasan minimal struktur tim


terpadu geriatric kami berharap Tim Geriatri ini tetap dibentuk dengan
formasi lengkap yang diantaranya memuat ada Spesialis Saraf, Psikiatri,
Perekam medis khusus, Apoteker, Nutrisionis dan Fisioterapis khusus.
Tugas pokok dari suatu tim geriatri di suatu rumah sakit umum
adalah memberikan pelayanan kesehatan komprehensif terhadap pasien
usia lanjut, yang berupa penegakkan diagnosis (melalui suatu asesmen
geriatri), pelayanan medikamentosa dan rehabilitasi (termasuk pelayanan
psikoterapi dan pelayanan sosial medik). Pelayanan medikamentosa pada
seorang pasien usia lanjut bersifat menyeluruh, dengan memperhatikan
aspek fisiologi dan nutrisi pasien. Selain upaya pelayanan terapi
medikamentosa dan rehabilitasi, dilaksanakan juga upaya pelayanan
preventif dan promotif melalui jalur pelayanan geriatri oleh masyarakat
berbasis RS dan pelayanan rujukan.
Masing-masing pelayanan tersebut diatas serta pendidikan dan riset
dikepalai oleh seorang koordinator pelayanan. Keseluruhan pelayanan
dipimpin/dikoordinir oleh seorang Geriatris atau seorang internis/dokter
umum yang telah dilatih. Demikian pula untuk RS kelas B non pendidikan
serta RS kelas C. Koordinasi ini dilaksanakan dengan penyesuaian
terhadap anggota tim/sumber daya manusia yang ada. Dengan kata lain,
jumlah dan jenis pelayanan sangat ditentukan oleh kemampuan dan
prioritas masing-masing rumah sakit.

11
C. KOORDINASI TIM GERIATRI

Di rumah sakit umum kelas A dan B pendidikan, dalam


melaksanakan tugas dan fungsi, ketua tim geriatri dibantu oleh
penanggung jawab/koordinator pelayanan untuk masing-masing pelayanan
tersebut diatas. Koordinasi kerja dilaksanakan secara fleksibel dengan
pembagian tugas, sinkronisasi dan pendelegasian wewenang yang jelas

D. TUGAS POKOK DAN URAIAN TUGAS PERSONIL TIM


GERIATRI

Tim Geriatri di RS Kelas A dan B pendidikan memiliki 3 peranan:

• Penyelengara pelayanan.

• Penyelenggara pendidikan, pelatihan dan penelitian.

• Penyelenggara kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

Uraian tugas personil tim geriatri di RS kelas B non pendidikan


dan RS kelas C dilaksanakan dengan mengacu kepada uraian-uraian
tersebut di atas, disesuaikan dengan kapasitas RS.

Uraian tugas masing-masing personil tim geriatri adalah sebagai berikut:

1. Ketua Tim Geriatri

Tugas Pokok

Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri sesuai dengan


kemampuan ketenagaan yang ada, yang mungkin berbentuk
pelayanan sederhana, sedang, lengkap atau paripurna.
Menyelenggarakan dan melaksanakan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral dengan berbagai disiplin dan sektor yang terkait.

Uraian Tugas

12
• Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan
tim geriatri setiap tahunnya.

• Menyelenggarakan pelayanan geriatri berdasarkan kemampuan


ketenagaan, sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan direktur
RS.

• Menyelenggarakan pendidikan, pelatihan, penelitian serta


pengembangan ilmu geriatri.

• Menyelenggarakan rujukan, baik di dalam maupun ke dan dari


luar Rumah Sakit.

• Menyelenggarakan kerjasama dengan tim/KSM lain di RS, serta


hubungan lintas program dan lintas sektoral melalui direktur RS.

• Bertanggung jawab atas laporan berkala tim geriatri.

• Bertanggung jawab atas penyelenggaraan pelayanan geriatri di


RS.

• Bertanggung jawab kepada direktur RS melalui wakil direktur


pelayanan medik atau komite medik.

• Mengadakan supervisi dan pembinaan pelayanan geriatri di RS.

2. Koordinator Poliklinik

Tugas Pokok

Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup


poliklinik, meliputi asesmen geriatri, tugas konsultatif kuratif
(sederhana) serta melaksanakan rujukan ke dan dari KSM lain bila
perlu.

Uraian Tugas

• Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan


poliklinik geriatri setiap tahunnya.

• Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di poliklinik


berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim
geriatri.

13
• Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan dan penelitian serta
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri.

• Menyelenggarakan kerja sama dengan KSM di RS.

• Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas


penyelenggaraan pelayanan geriatri di poliklinik.

3. Geriatris/ Konsultan Geriatri/ Internis yang dilatih

Uraian Tugas

• Sebagai Pelaksana Pelayanan

• Bertindak sebagai staf teknis fungsional.

• Melaksanakan semua program pelayanan geriatri, yang


meliputi aspek preventif, promotif/edukatif, kuratif dan
rehabilitatif.

• Mendistribusikan pasien ke masing-masing pelayanan dalam


tim geriatri dan/ atau merujuk ke KSM lain sesuai kebutuhan.

• Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan program


selanjutnya bagi pasien usia lanjut.

• Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif


kepada dokter pengirim.

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan


geriatri kepada ketua tim geriatri.

• Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut.

• Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.

• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga


medis dan para medis di lingkungan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim/profesi lain dalam pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

• Sebagai Pelaksana Penelitian dan Pengembangan.

14
• Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu
geriatri.

• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu


penelitian dan pengembangan ilmu geriatri.

• Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas


Sektoral.

• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas


sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan


kerja sama lintas program dan lintas sektoral.

4. Dokter umum yang telah dilatih pelayanan geriatri

Uraian Tugas

• Sebagai Pelaksana Pelayanan.

• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis


pelayanan geriatri. Internis dengan pelatihan geriatri dapat
bertindak sebagai ketua tim.

• Melaksanakan semua program pelayanan geriatri, yang


meliputi aspek preventif, promotif, edukatif, kuratif dan
rehabilitatif.

• Mendistribusikan pasien ke masing-masing pelayanan dalam


tim geriatri dan/ atau merujuk ke KSM lain sesuai kebutuhan.

• Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan program


selanjutnya bagi pasien usia lanjut.

• Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif


kepada dokter pengirim.

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan


geriatri kepada ketua tim geriatri.

• Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut.

• Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.

15
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga
medis dan para medis di lingkungan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

• Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.

• Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu


geriatri

• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu


penelitian dan pengembangan ilmu geriatri atau bidang ilmu
lainnya yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.

• Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas


Sektoral.

• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas


sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan


kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

5. Dokter Spesialis Rehabilitasi Medik

Uraian Tugas

• Sebagai Pelaksana Pelayanan

• Melaksanakan evaluasi pasien dan menegakkan diagnosis


rehabilitasi medik serta membuat program terapi rehabilitasi
medik bagi pasien.

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan semua program


rehabilitasi medik pasien usia lanjut, yang meliputi aspek
preventif, promotif/edukatif, kuratif dan rehabilitatif sesuai
dengan prosedur yang berlaku.

• Melaksanakan penyuluhan tentang rehabilitasi medik pada


usia lanjut.

16
• Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.

• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga


medis dan para medis di lingkungan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

• Sebagai Pelaksana Penelitian dan Pengembangan.

• Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu


geriatri

• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu


penelitian dan pengembangan ilmu geriatri atau
ilmu/pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.

• Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas


Sektoral.

• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas


sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan


kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

6. Perawat Geriatrik

Uraian Tugas

• Sebagai Pelaksana Pelayanan

• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis


pelayanan geriatri.

• Melaksanakan semua program perawatan, sesuai rencana


keperawatan yang disepakati oleh tim geriatri.

• Membantu pelaksanaan semua program pelayanan geriatri


yang meliputi aspek preventif, promotif/edukatif, kuratif dan
rehabilitatif.

• Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program


keperawatan selanjutnya bagi pasien usia lanjut.

17
• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan
geriatri kepada ketua tim geriatri.

• Melaksanakan penyuluhan tentang perawatan kesehatan usia


lanjut.

• Pencatatan pelaporan.

• Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.

• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga


medis dan para medis di lingkungan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

• Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.

• Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu


geriatri

• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu


penelitian dan pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau
pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.

• Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas


Sektoral.

• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas


sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan


kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

7. Fisioterapis

Uraian Tugas

• Sebagai Pelaksana Pelayanan

• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis


pelayanan geriatri.

18
• Melaksanakan pelayanan fisioterapi yang diprogram oleh
spesialis rehabilitasi medik, atau disepakati bersama oleh tim
geriatri.

• Menegakkan diagnosis fisioterapi, mengusulkan program dan


modalitas fisioterapi.

• Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program


fisioterapi selanjutnya bagi pasien usia lanjut.

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program fisioterapi,


yang meliputi penggunaan modalitas fisioterapi.

• Melaksanakan penyuluhan tentang fisioterapi pada usia


lanjut.

• Pencatatan pelaporan.

• Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.

• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga


medis dan para medis di lingkungan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

• Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.

• Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu


geriatri.

• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu


penelitian dan pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau
pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.

• Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas


Sektoral.

• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas


sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan


kerjasama lintas program dan lintas sektoral

8. Okupasi Terapis

19
Uraian Tugas

• Sebagai Pelaksana Pelayanan

• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis


pelayanan geriatri yang membutuhkan.

• Melaksanakan pelayanan okupasi terapis yang diprogram


oleh spesialis rehabilitasi medik, atau yang disepakati
bersama tim geriatri. Membantu pelaksanaan semua program
pelayanan geriatri yang meliputi aspek preventif,
promotif/edukatif, kuratif dan rehabilitatif.

• Menegakkan diagnosis okupasi terapi, mengusulkan program


dan modalitas okupasi terapi.

• Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program


okupasi terapi selanjutnya bagi pasien usia lanjut.

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program okupasi terapi,


yang meliputi penggunaan modalitas okupasi terapi.

• Melaksanakan penyuluhan tentang okupasi terapi pada usia


lanjut.

• Pencatatan pelaporan.

• Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.

• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga


medis dan para medis di lingkungan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

• Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.

• Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu


geriatri.

• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu


penelitian dan pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau
pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.

20
• Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas
Sektoral.

• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas


sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan


kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

9. Terapis Wicara (Speech Therapist)

Uraian Tugas

• Sebagai Pelaksana Pelayanan

• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis


pelayanan geriatri.

• Melaksanakan pelayanan terapi wicara yang diprogram oleh


spesialis rehabilitasi medik, atau yang disepakati bersama
oleh tim geriatri.

• Menegakkan diagnosis terapi wicara, mengusulkan program


dan modalitas terapi wicara.

• Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program


terapi wicara selanjutnya bagi pasien usia lanjut.

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program terapi wicara,


yang meliputi penggunaan modalitas terapi wicara.

• Melaksanakan penyuluhan tentang terapi wicara pada usia


lanjut.

• Pencatatan pelaporan.

• Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.

• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga


medis dan para medis di lingkungan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

• Sebagai Pelaksana Pelatihan dan Pengembangan.

21
• Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu
geriatri.

• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu


penelitian dan pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau
pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.

• Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas


Sektoral.

• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas


sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan


kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

10. Pekerja Sosial Medik

Uraian Tugas

• Sebagai Pelaksana pelayanan

• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis


pelayanan geriatri yang membutuhkan.

• Melaksanakan pelayanan sosial medik yang diprogram oleh


spesialis rehabitasi medik, atau yang disepakati bersama oleh
tim geriatri.

• Menentukan permasalahan sosial medik, mengusulkan dan


melaksanakan program sosial medik.

• Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program


sosial medik selanjutnya bagi pasien usia lanjut.

• Bertanggung jawab atas pelaksanaan program sosial medik,


yang meliputi penggunaan modalitias sosial medik.

• Melaksanakan penyuluhan tentang pelayanan sosial medik


pada usia lanjut.

• Pencatatan pelaporan.

• Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan.

22
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga
medis dan para medis di lingkungan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu


penelitian dan pengembangan ilmu/ pelayanan geriatri atau
pelayanan lainnya yang berhubungandengan geriatri.

• Sebagai Pelaksana Kerjasama Lintas Program dan Lintas


Sektoral.

• Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas


sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan


kerjasama lintas program dan lintas sektoral.

11. Nutrisionis

Uraian Tugas

• Sebagai Pelaksana Pelayanan

• Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis


pelayanan geriatri yang membutuhkan.

• Melaksanakan pelayanan nutrisi/ gizi yang diprogram oleh


dokter/ geriatris, atau disepakati bersama oleh tim geriatri.

• Menegakkan diagnosis status gizi, mengusulkan dan


melaksanakan program gizi pasien usia lanjut.

• Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program


gizi selanjutnya bagi pasien usia lanjut.

• Bertanggung jawab atas pelaksannan program gizi

• Melaksanankan penyuluhan tentang gizi pada usia lanjut.

• Pencatatan pelaporan.

• Sebagai Pelaksana Pendidikan dan Pelatihan

23
• Membantu pelaksanaan pendidikan dan pelatihan tenaga
medis dan paramedis di lingkungan pelayanan geriatri.

• Bekerjasama dengan tim/ profesi lain dalam pelaksanaan


pendidikan dan pelatihan tenaga medis dan para medis.

• Sebagai pelaksana penelitian dan pengembangan

• Membantu pelaksanaan penelitian dan pengembangan ilmu


geriatri.

• Bekerjasama dengan semua pihak dalam membantu


penelitian dan pengembangan ilmu/ pelayaann geriatri atau
pelayanan lainnya yang berhubungan dengan geriatri.

12. Farmasis / Asisten Farmasi

Melaksanakan fungsi kefarmasian sesuai kesepakatan tim geriatri.

E. ALUR PELAYANAN

Alur pelayanan di Rumah Sakit dengan pelayanan Geriatri Tingkat


Sederhana dapat dilihat pada bagan dibawah ini:

24
Untuk alur pelayanan pasien pada Poliklinik dan Home care dapat dilihat
pada bagan berikut:

25
Pertama-tama pasien berusia 60 tahun ke atas dengan multipatologi
atau 70 tahun keatas dengan satu jenis penyakit yang membawa rujukan
dari Puskesmas setempat akan langsung diarahkan ke loket Prioritas yang
memang dibuat khusus untuk memudahkan pasien lansia,ibu hamil dan
bayinya mendapatkan pelayanan kesehatan, dan kemudian dibuatkan SEP
untuk dilayani di Poli masing-masing.

F. PELAKSANAAN PELAYANAN GERIATRI DI RUMAH SAKIT.

Adapun persyaratan banguan yang direkomendasikan oleh


permenkes meliputi:
1.Konstruksi bangunan
a. Jalan Jalan menuju ke pelayanan geriatri harus cukup kuat, rata, tidak
licin serta disediakan jalur khusus untuk pasien/pengunjung dengan
kursi roda.
b.Pintu Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan pasien/pengunjung
lewat dengan kursi roda atau tempat tidur. Lebar pintu sebaiknya 120
cm terdiri dari pintu 90 cm dan pintu 30 cm.
c. Listrik Daya listrik harus cukup dengan cadangan daya bila suatu saat
memerlukan tambahan penerangan sehingga diperlukan stabilisator
untuk menjamin stabilitas tegangan, dilengkapi dengan generator listrik.
d.Penerangan Penerangan lorong dan ruang harus terang namun tidak
menyilaukan. Setiap lampu penerangan di atas tempat tidur harus diberi
penutup, agar tidak menyilaukan.
e. Lantai Lantai harus rata, mudah dibersihkan tetapi tidak licin, bila ada
undakan atau tangga harus jelas terlihat dengan warna ubin yang
berbeda untuk mencegah jatuh.
f. Langit-langit Langit-langit harus kuat dan mudah dibersihkan.
g. Dinding Dinding harus permanen dan kuat dan sebaiknya di cat
berwarna terang. Khusus untuk dinding ruang latihan, sebaiknya dipilih
warna yang bersifat memberi semangat dan di sepanjang dinding,
terdapat pegangan yang kuat sebaiknya terbuat dari kayu (hand rail).

26
h.Ventilasi Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi. Ruangan yang
menggunakan pendingin/air conditionharus dilengkapi cadangan
ventilasi untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi kematian
arus listrik.
i. Kamar mandi dan WC Kamar mandi menggunakan kloset duduk dengan
pegangan di sebelah kanan dan kirinya. Showerdilengkapi dengan
tempat duduk dan pegangan. Gagang shower harus diletakkan di tempat
yang mudah dijangkau oleh pasien dalam posisi duduk. Demikian pula
tempat sabun harus diletakkan sedemikian agar mudah dijangkau
pasien. Tersedia bel untuk meminta bantuan dan pintu membuka keluar.
j. Air Penyediaan air untuk kamar mandi, WC, cuci tangan harus cukup
dan memenuhi persyaratan. Semua fasilitas gedung dan lingkungan
harus mengacu kepada pedoman Pekerjaan Umum tentang standar
teknis eksesibilitas gedung dan lingkungan. k.Pada dinding-dinding
tertentu harus diberi pengaman dan kayu atau alumunium (leuning)
yang berfungsi sebagai pegangan bagi pasien pada saat berjalan serta
untuk melindungi dinding dari benturan kursi roda. l. Agar dihindari
sudut-sudut yang tajam pada dinding atau bagian tertentu untuk
menghindari kemungkinan terjadinya bahaya/trauma. m. Disediakan
wastafel pada setiap ruangan pemeriksaan, pengobatan dan ruangan
yang lain.

2.Kebutuhan Ruangan
a.Ruang pendaftaran administrasi Ruangan ini harus cukup luas untuk
penempatan meja tulis, lemari arsip untuk penyimpanan dokumen
medik pasien. Letaknya dekat dengan ruang tunggu, sehingga mudah
dilihat oleh pasien yang baru datang.
b.Ruang tunggu Harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik
untuk pasien dari luar ataupun dari bangsal yang menggunakan kursi
roda atau tempat tidur.

27
c. Ruang periksa Ruangan ini dekat dengan ruang pendaftaran serta
dilengkapi dengan fasilitas dan alat-alat pemeriksaan. Ruangan terdiri
dari:
1)ruang periksa perawat geriatri dan sosial medik untuk melakukan
anamnesis;
2)ruang periksa dokter/tim geriatri;
3)WC dan kamar mandi; dan
4)ruangan diskusi tim geriatri atau pertemuan dengan keluarga pasien
(family meeting).
d. Ruang Apotek khusus poli Geriatri yang terletak dekat dengan Poli
Geriatri
e. Ruang Rehabilitasi medik yang dekat atau connectingdengan Poli
Geriatri

3. Kebutuhan Saranan dan Prasarana


Dalam proses pengambilan sample dan hasil laboratorium
diharapakan ada pneumatic tube system untuk memudahkan pasien
maupun pemberi layanan
.

28
BAB II
PENUTUP

Demikian rencana program kerja ini semoga mampu dijalankan dengan


harapan sebagaimana yang telah direncanakan. Semoga program ini bermanfaat
untuk seluruh peserta dan mampu disosialisasikan kepada masyarakat luas.
Besar harapan kami agar Bapak / Ibu dapat memberikan saran yang
membangun demi kelancaran kegiatan yang akan kami laksanakan.

29

Anda mungkin juga menyukai