Salamun
RSAU dr. M. SALAMUN Nomor Kep / 656 / XII / 2017
Tanggal 29 Desember 2017
BAB I
PENDAHULUAN
N
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
MU
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan kesehatan diselenggarakan berdasarkan
perikemanusiaan, pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan
manfaat dengan perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia
dan keluarga miskin. Dampak keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai dengan
LA
meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi dan ibu melahirkan.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2014, umur Harapan Hidup (UHH) di Indonesia untuk
wanita adalah 73 tahun dan untuk pria adalah 69 tahun. Badan Perencanaan Pembangunan
SA
Nasional memproyeksikan umur harapan hidup di Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai
73,6 tahun.
Upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut usia diarahkan untuk memperpanjang usia
M.
harapan hidup dan masa produktif agar terwujud kemandirian dan kesejahteraan. Salah satu
upaya yang dilakukan adalah peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit.
dr.
Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit yang berkualitas,
merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri harus dilakukan secara terpadu melalui
pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai tenaga profesional yang bekerja dalam tim
terpadu geriatri. Oleh sebab itu, dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan geriatri di
AU
rumah sakit dan untuk mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di
bidang pelayanan geriatri, perlu disusun penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah sakit.
RS
Pelayanan kesehatan adalah upaya yang diselenggarakan oleh suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta
memulihkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat. Pelayanan kesehatan yang
bermutu adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai jasa pelayanan
kesehatan sesuai dengan tingkat kepuasan rata-rata penduduk, serta yang penyelenggaraannya
sesuai dengan kode etik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
Dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk, maka terjadi pula peningkatan jumlah
penderita yang membutuhkan pelayanan spesialistik ,sehingga diperlukan peningkatan pelayanan
kesehatan geriatri yang diselenggarakan di rumah sakit.
Untuk meningkatkan kualitas pelayanan di bidang kesehatan geriatri, baik pelayanan
poliklinik geriatr imaupun ruang rawat inap geriatri, perlu dibuat rambu-rambu terhadap tata cara
2
pelayanan yang diberikan sebagaiacuan bagi semua pihak dalam pelaksanaan pelayanan yang
diberikan terhadap pasien poli geriatri serta ruang rawat inap geriatri RSAU dr. M. Salamun.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas maka, pelaksanaan pelayanan kesehatan geriatri di
klinik Geriatri RSAU dr. M. Salamun harus berdasarkan pedoman pelayanan Geriatri RSAU dr. M.
Salamun.
2. Pengertian. Lanjut Usia adalah seseorang yang telah mencapai usia 60 (enam
puluh) tahun ke atas. Geriatri adalah cabang disiplin ilmu kedokteran yang mempelajari
aspek kesehatan dan kedokteran pada warga Lanjut Usia termasuk pelayanan kesehatan
kepada Lanjut Usia dengan mengkaji semua aspek kesehatan berupa promosi,
pencegahan, diagnosis, pengobatan, dan rehabilitasi.
3. Tujuan Pedoman.
N
MU
a. Umum. Meningkatkan kualitas pelayanan pasien geriatri melalui pedoman
penyelenggaraan pelayanan geriatri yang berorientasi pada keselamatan dan
keamanan pasien.
b. Khusus
1)
: LA
Memberi acuan regulasi pelayanan geriatri.
SA
2) Memberi acuan manajemen pelayanan geriatri.
M.
a. BAB I Pendahuluan.
b. BAB II Standar Ketenagaan.
c. BAB III Standar Fasilitas.
d. BAB IV Tata Laksana Pelayanan.
e. BAB V Logistik.
f. BAB VI Keselamatan Pasien.
g. BAB VII Keselamatan Kerja.
h. BAB VIII Pengendalian Mutu.
i. BAB IX Penutup.
psikis; atau memiliki 1 (satu) penyakit dan mengalami gangguan akibat penurunan fungsi
organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang membutuhkan pelayanan
kesehatan. Selain pasien Lanjut Usia,, pelayanan Geriatri juga diberikan kepada pasien
dengan usia 70 (tujuh puluh) tahun ke atas yang memiliki 1 (satu) penyakit fisik dan/atau
psikis.
Psikogeriatri adalah cabang dari ilmu kedokteran jiwa yang mempelajari masalah
kesehatan jiwa yang menyangkut aspek promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif serta
masalah psikososial yang menyertai Lanjut Usia.
Pasien Geriatri adalah pasien Lanjut Usia dengan multi penyakit dan/atau
N
gangguan akibat penurunan fungsi organ, psikologi, sosial, ekonomi dan lingkungan yang
MU
membutuhkan pelayanan kesehatan secara terpadu dengan pendekatan Multidisiplin
yang bekerja secara Interdisiplin.
dan budaya.
fungsi yang diakibatkan oleh keadaan/kondisi sakit, penyakit ataupun cedera melalui
paduan intervensi medik, keterapian fisik, rehabilitatif, bio-psiko sosial dan edukasional
untuk mencapai kemampuan fungsional yang optimal.
AU
Multidisiplin adalah berbagai disiplin atau bidang ilmu yang secara bersama-sama
menangani penderita dengan berorientasi pada ilmunya masing-masing. Interdisiplin
adalah pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh berbagai disiplin/bidang ilmu yang
saling terkait dan bekerja sama dalam penanganan pasien yang berorientasi pada
kepentingan pasien.
Klinik Asuhan Siang (day care) adalah klinik rawat jalan yang memberikan
pelayanan rehabilitasi, kuratif, dan asuhan psikososial.
Hospice adalah pelayanan kepada pasien dengan penyakit terminal dalam bentuk
meringankan penderitaan pasien akibat penyakit (paliatif), pendampingan psikis dan
spiritual sehingga pasien dapat meninggal dengan tenang dan terhormat.
4
Tim Terpadu Geriatri adalah suatu tim Multidisiplin yang bekerja secara
Interdisiplin untuk menangani masalah kesehatan Lanjut Usia dengan prinsip tata kelola
pelayanan terpadu dan paripurna dengan mendekatkan pelayanan kepada pasien Lanjut
Usia.
Rawat Jalan Adalah pelayanan medis yang diberikan kepada seorang pasien
dengan tujuan pengamatan, diagnosis, pengobatan dan rehabilitasi tanpa mengharuskan
pasien tersebut dirawat inap.
Rawat Inap Adalah proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan profesional
akibat penyakit tertentu, dimana pasien diinapkan di suatu ruangan di rumah sakit.
6. Landasan Hukum
N
a. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 631/Menkes/SK/IV/2005 tanggal
MU
25 April 2005 tentang Pedoman Peraturan Internal Staf Medis (Medical Staff
Bylaws) di Rumah Sakit.
b.
LA
Peraturan Kepala Staf Angkatan Udara Nomor Perkasau/172/XII/2011
tanggal 28 Desember 2011, tentang Pokok-Pokok Organisasi dan Prosedur RSAU
dr. M. Salamun.
SA
c. Keputusan Kepala RSAU dr. M. Salamun Nomor Kep/48/XII/2013 tanggal 23
Desember 2013 tentang Perubahan Struktur Organisasi, Status Jabatan dan
Uraian Tugas di tingkat pelaksana teknis.
M.
f.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
Bersertifikat
❖ Spesialis Penyakit
❖ Spesialis Penyakit Dalam
Dalam.
❖ Spesialis Rehabilitasi
❖ Spesialis Rehabilitasi
Medik
Medik.
❖ Spesialis Saraf
❖ Spesialis Saraf.
2 Dokter Konsulen ❖ Spesialis Kedokteran
❖ Spesialis Kedokteran
Jiwa
Jiwa
❖ Spesialis Jantung
❖ Spesialis Jantung
❖ Spesialis lain yang
❖ Spesialis lain yang
N
berhubungan dengan
berhubungan dengan
penyakit geriatri
penyakit geriatri
MU
3 Perawat Perawat D3/S1 Keperawatan
Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan Geriatri tingkat lengkap paling sedikit terdiri atas:
N
e. Dokter;
f. Apoteker;
MU
g. Tenaga Gizi;
h. Fisioterapis;
i. Okupasi Terapis
j.
k.
l.
Psikolog
Pekerja Sosial. LA
Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik atau pelatihan
SA
keterampilan intiligensia;
a. Jumlah dokter di poli geriatri selama jam dinas satu orang dengan standar minimal
bersertifikat Spesialis atau dokter umum.
dr.
b. Jumlah perawat di poli geriatri selama jam dinas 1 (satu) orang dengan standar minimal
bersertifikat Akper, telah mengikuti pelatihan keperawatan gerontik atau pelatihan
keterampilan inteligensia.
AU
Kebutuhan tenaga tim Geriatri ini disusun sesuai dengan kebutuhan rasio pelayanan klinik
Geriatri tingkat lengkap berdasarkan Undang-undang No 79 tahun 2014 adalah sebagai berikut :
RS
Permenkes No 79 RSAU
Tenaga
2014 dr.M.Salamun
dr. Spesialis Penyakit Dalam 1 1
dr. Spesialis rehab medik 1 1
dr. Spesialis Jiwa/psikiater 1 1
dr. Spesialis Saraf 1 1
dr. Spesialis Jantung 1 1
dr. Spesialis Bedah 1 1
dr. Spesialis Urologi, THT,
Mata
1 1
Perawat yg telah pelatihan
1 0
gerontologi
7
Tenaga gizi 1 1
Dokter Umum 1 3
Fisioterapi 1 3
Okupasi Terapi 1 0
Apoteker 1 1
Psikolog 1 1
Pekerja Sosial 1 0
Untuk memenuhi pola ketenagaan dalam pelayanan Geriatri tingkat lengkap tahun 2018 ini
sedang diupayakan mencari tenaga okupasi terapi, pekerja sosial, perawat yang telah
mendapatkan pelatihan gerontologi dan tenaga administrasi.
N
9. Pengaturan Tenaga.
MU
a. Pola Pengaturan jaga
Pola pengaturan tenaga di Klinik Geriatri RSAU dr. M. Salamun diatur distribusi
3) Jadwal dinas dibuat untuk jangka waktu satu bulan dan dilaksanakan
oleh perawat pelaksana Klinik Geriatri setiap satu bulan.
AU
6) Setiap tugas jaga / tim harus ada perawat penanggung jawab shift
(PJ Shift) dengan syarat pendidikan minimal D III Keperawatan dan
Bersertifikat geriatri.
2) Setiap hari Klinik geriatri harus ada dokter jaga yang bertanggung
jawab (dalam hal ini dokter penanggung jawab harian).
3) Apabila dokter jaga geriatri karena sesuatu hal tidak dapat jaga
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan maka mengajukan izin secara
tertulis kepada Ka Klinik geriatri H-7.
N
d. Dokter Konsulen.
MU
1) Pengaturan jadwal jaga dokter konsulen menjadi tanggung jawab Ka.
Klinik Geriatri.
2)
LA
Jadwal jaga dokter konsulen dibuat untuk jangka waktu 1 bulan serta
sudah diedarkan ke unit terkait dan dokter konsulen yang bersangkutan 1
minggu sebelum jaga di mulai.Setiap pasien yang akan konsul kepada
SA
konsulen tertentu dijadwalkan sesuai perjanjian.
M.
dr.
AU
RS
9
BAB III
STANDAR FASILITAS
N
MU
GERI
LA
SA
M.
dr.
AU
RS
10
R.TINDAKAN/FISIOTE
RAPI R.PERIKSA
TOILET DOKTER
R.ADMIN/PERA
N
R.TIM GERIATRI
WAT
MU
11.
LA
Standar Fasilitas. Fasilitas yang dimiliki Klinik Geriatri RSAU dr. M. Salamun
SA
sebagai berikut :
lemari penyimpanan status/ arsip, komputer 1(satu) set, ATK dan lemari alkes satu
buah dan telepon, jam dinding.
AU
c. Kamar Tindakan Fisioterapi saat ini dilengkapi dengan 1 (satu) set tempat
tidur, dan alat fisioterapi.
RS
d. Ruang dokter dilengkapi meja kursi kerja satu set, bed pemeriksaan pasien
pencahayaan yang cukup.
N
MU
LA
SA
M.
dr.
AU
RS
12
N
MU
LA
SA
M.
dr.
BAB VI
d) Bila pasien dalam keadaan sakit berat, maka akan langsung diberikan
pertolongan di Poli Geriatri, sementara keluarga / penanggung jawab
melakukan pendaftaran di bagian pendaftaran klinik geriatri.
Semua pasien lanjut usia yang datang ke poliklinik/UGD akan dilakukan triase
apakah tergolong ke dalam pasien geriatri. Untuk pasien lanjut usia biasa akan diteruskan
ke dokter spesialis yang sesuai dengan penyakitnya. Apabila tergolong pasien geriatri
(misalnya memiliki: penurunan status fungsional, ada sindrom geriatri, gangguan kognitif-
N
demensia, jatuh–osteoporosis dan inkontinensia) akan dilakukan asesmen geriatri
komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri.
MU
Perencanaan tatalaksana pasien geriatri disesuaikan dengan jenis pelayanan yang
ada di rumah sakit menurut tingkatan pelayanan geriatri di rumah sakit. Terdapat 4
LA
(empat) model alur pelayanan pasien geriatri mulai dari pelayanan tingkat sederhana,
lengkap, sempurna dan paripurna yang memiliki perbedaan dalam jenis pelayanan yang
diberikan.
SA
Rumah sakit dengan pelayanan geriatri sederhana boleh melakukan perawatan inap
namun karena belum terdapat ruang rawat khusus yakni ruang rawat akut geriatri maka
dapat dirawat di ruang rawat biasa.
M.
Saat pasien masih dirawat, selain diberikan pendekatan kuratif dan rehabilitatif,
upaya promotif dan preventif yang sesuai tetap diberikan. Setelah upaya pelayanan terapi
medikamentosa dan rehabilitasi di ruang rawat inap dilaksanakan, pelayanan dilanjutkan
dengan upaya pelayanan di klinik asuhan siang dan/atau poliklinik rawat jalan.
b. Perangkat Kerja
1) Stetoscope
2) Tensimeter
3) Loop
14
4) Senter
5) Status medis
N
MU
LA
SA
M.
dr.
AU
RS
15
N
b. Perangkat Kerja
1) Brandcart
MU
2) Kursi roda
c. Tata Laksana Transportasi Pasien Poli Geriatri
1) Bagi pasien yang memerlukan penggunaan alat transport RSAU dr. M.
2) Perawat Poli Geriatri menuliskan data-data (nama pasien ruang rawat inap,
SA
waktu penggunaan & tujuan penggunaan).
3) Perawat Poli Geriatri menghubungi petugas transport.
4) Perawat Poli Geriatri menyiapkan alat medis yang dibutuhkan sesuai dengan
kondisi pasien.
M.
dr.
b. Perangkat Kerja:
1) Komputer
2) Telepon
RS
N
konsulan poli yang dituju sebagai rujukan mengenai keadaan umum
pasein ( SPO - Poli Geriatri)
MU
c) Bila tempat telah tersedia di ruangan, perawat Poli Geriatri membawa
pasien ke ruangan yang dituju.
2) Pemeriksaan Diagnostik
a)
LA
Pasien dan keluarga pasien dijelaskan oleh dokter spesialis geriatri
mengenai tujuan pemeriksaan diagnostik, bila setuju maka keluarga pasien
harus mengisi informed consent.
SA
b) Perawat Poli Geriatri menghubungi poli yang dituju sebagai rujukan.
3) Spesimen
a) Pasien dan keluarga pasien dijelaskan mengenai tujuan pemeriksaan
spesimen
M.
BAB V
RS
LOGISTIK
19. Logistik.
a. Obat-obat injeksi
b. Kapas, verban
c. Sarung tangan karet steril
d. Disposable spuit
e. Linen
f. Alkohol
g. Betadine
h. Masker
17
i. Hibiscrub
j. Plester Leukofix
Alat-alat yang mendukung pelayanan geriatri terdapat pada tabel di bawah ini :
N
MU
LA
SA
M.
dr.
AU
RS
18
BAB VI
N
KESELAMATAN PASIEN
MU
20. Pengertian. Keselamatan Pasien (Patient Safety) adalah suatu sistem dimana rumah
a. Asesmen resiko.
LA
sakit membuat asuhan pasien lebih aman.Sistem tersebut meliputi :
SA
b. Identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien.
21. Tujuan
a. Hak pasien.
N
yang tidak diharapkan, yang mengakibatkan cedera pasien akibat melaksanakan
suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil, dan bukan
MU
karena penyakit dasarnya atau kondisi pasien. Cedera dapat diakibatkan oleh
kesalahan medis atau bukan kesalahan medis karena tidak dapat dicegah.
b.
LA
KTD Yang Tidak Dapat Dicegah/Unpreventable Adverse Event : Suatu KTD
yang terjadi akibat komplikasi yang tidak dapat dicegah dengan pengetahuan
mutakhir
SA
c. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC )/Near Miss : Adalah suatu kesalahan akibat
melaksanakan suatu tindakan (commission) atau tidak mengambil tindakan yang
seharusnya diambil (omission), yang dapat mencederai pasien, tetapi cedera
M.
yang salah. Pemilihan kata “sentinel” terkait dengan keseriusan cedera yang
terjadi (seperti, amputasi pada kaki yang salah) sehingga pencarian fakta terhadap
kejadian ini mengungkapkan adanya masalah yang serius pada kebijakan dan
prosedur yang berlaku.
BAB VII
KESELAMATAN KERJA
N
c. Identifikasi pasien yang tidak sesuai sebelum tindakan hemodialisa
MU
d. Penggunaan sarung tangan yang kurang tepat.
e. Penutupan kembali jarum suntik secara tidak aman.
f.
g.
LA
Pembuangan peralatan tajam secara tidak aman.
Tehnik sterilisasi peralatan yang kurang tepat.
SA
h. Praktek kebersihan ruangan yang belum memadai.
i. Melaksanakan tindakan medis dan non medis yang tidak sesuai SPO.
j. Tidak melaksananakan kerjasama dengan fendor teknisi mesin dialisis
M.
26. Prinsip Keselamatan Kerja. Prinsip utama prosedur Universal Precaution dalam
AU
kaitan keselamatan kerja adalah menjaga hygiene sanitasi individu, hygiene sanitasi
ruangan dan sterilisasi peralatan. Ketiga prinsip tesebut dijabarkan menjadi kegiatan –
kegiatan yaitu :
RS
b. Pemakaian alat pelindung diri guna mencegah kontak dengan darah serta
cairan infeksi yang lain.
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU
N
yang dibutuhkan dalam pencatatan dan pelaporan antara lain sebagai berikut:
MU
1. Lama Rawat
Lama rawat pasien geriatri rawat inap dengan menerapkan pengkajian paripurna
pasien geriatri adalah 12 jam.
2. Status Fungsional
LA
SA
Status fungsional pasien diukur sejak pasien masuk RS sampai saat pemulangan
dengan menggunakan ADL Barthel (Terlampir)
3. Kualitas Hidup
M.
Penilaian kualitas hidup harus menggunakan instrumen yang mampu menilai kualitas
hidup terkait kesehatan dengan menggunakan EQ5D (terlampir)
dr.
5. Kepuasan Pasien
RS
Kepuasan pasien diukur saat pasien pulang dengan instrumen yang secara sah dapat
mengukur kepuasan pasien yaitu Patients Satisfaction Questioner (PSQ) (terlampir)
Dalam hal rawat bersama, nama DPJP utama tertulis dalam berkas rekam medis
pasien dan label identitas pasien. Apabila ada peralihan DPJP utama, maka label
identitas pasien harus diganti sesuai dengan DPJP utama oleh perawat dengan
melaporkan ke bagian rekam medis dan didokumentasikan di formulir DPJP.
22
BAB IX
PENUTUP
27. Kesimpulan
2. Seluruh anggota Klinik Geriatri RSAU dr. M. Salamun harus bekerja sesuai
visi, misi, falsafah, nilai dan tujuan serta SPO di RSAU dr. M. Salamun.
N
memberikan pelayanan dialisis yang profesional dan memuaskan.
MU
4. Pentingnya diadakannya rapat koordinasi secara berkala sebagai sarana
memecahkan permasalahan di Klinik Geriatri RSAU dr. M. Salamun.
5. LA
Pelaporan yang rutin secara berkala merupakan sarana evaluasi pelayanan
kesehatan yang telah diberikan kepada pasien.
SA
28. Saran
M.
Pengembangan jumlah anggota yang bersertifikat secara rutin dan berkala sesuai
kebutuhan serta pengembangan sarana dan prasarana di Klinik Geriatri RSAU dr. M.
Salamun.
dr.
Demikian Pedoman Pelayanan Klinik Geriatri RSAU dr. M. Salamun untuk dapat
digunakan dalam rangka memberikan pelayanan dan keselamatan pasien pada Klinik
AU
Geriatri.