Anda di halaman 1dari 25

RSIA PURI BETIK HATI

KAMI PEDULI DENGAN KESEHATAN DAN KENYAMANAN ANDA

PEDOMAN KERJA TIM GERIATRI

RSIA PURI BETIK HATI


Jl. Pajajaran No 109 LK II Jagabaya Wayhalim Bandar Lampung
Telp. (0721) 787799, Fax. (0721) 787999

i
PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI

NOMOR : 149/PER/DIR-RSIAPBH/XII/2019

TENTANG

PEDOMAN KERJA TIM GERIATRI

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI

Menimbang : a. Bahwa untuk meningktakan asuhan di bidang pelayanan


Geriatri di Rumah Sakit dan Anak Puri Betik Hati bertujuan
untuk meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan kesehatan,
b. Bahwa untuk meningkatkan mutu dan efisiensi pelayanan
Geriatri di RSIA Puri Betik Hati yang berdasarkan pelayanan
Geriatri perlu adanya suatu pedoman kerja yang dapat
digunakan sebagai acuan dalam peningkatan pelayanan
Geriatri di RSIA Puri Betik Hati.

Mengingat : 1. Undang – undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009


Rumah Sakit.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Undang – undang RI No. 77 tahun 2015 tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit.
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.11 TAHUN 2017 tentang
Keselamatan Pasien.
5. Undang – undang RI No. 29 Tahunu 2004 Tentang praktek
kedokteran.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1087/Menkes/SK/VIII/2010 tentang Strandar Kesehatan dan
keselamatan kerja di Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik
Hati.

MEMUTUSKAN

ii
Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
PURI BETIK HATI TENTANG PEDOMAN KERJA TIM
GERIATRI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK
HATI
Kedua : Pedoman kerja Tim Geriatri sebagaimana dimaksud dalam diktum
kesatu terdapat dalam lampiran peraturan ini

Ketiga Pembinaan dan pengawasan pelaksanaan pedoman kerja Tim


Geriatri di Rumah Sakit dilaksanakan oleh Direktur Rumah Sakit.
Keempat : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, Apabila hasil
evaluasi mensyaratkan adanya perubahan, maka akan dilakukan
perubahan dan perbaikan sebagaiimana mestinya.

Ditetapkan di :Bandar Lampung

Pada tanggal : 05 Desember 2019

Direktur RSIA Puri Betik Hati

dr. Toki Himawati, MARS

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena berkat
rahmat dan karunia Nya, Pedoman Kerja Tim Geriatri di RSIA Puri Betik Hati dapat
diselesaikan.

iii
Pedoman Kerja Tim Geriatri ini disusun sebagai acuan Kerja Tim Geriatri di
RSIA Puri Betik Hati dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan
Geriatri Rumah Sakit.

Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi di dalam
penyusunan Pedoman Kerja Tim Geriatri ini, kami menyampaikan trima kasih. Saran
serta kritik sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa
mendatang.

Bandar Lampung, 05 Desember 2019

Direktur RSIA Puri Betik Hati

dr Toki Himawati, MARS

LEMBAR PENGESAHAN

PERATURAN DIREKTUR RSIA PURI BETIK HATI

NOMOR : 149/PER/DIR-RSIAPBH/XII/2019

PEDOMAN KERJA TIM GERIATRI

DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK HATI

iv
PENGESAHAN DOKUMEN

NAMA JABATAN TANDA TANGAN

dr. Rina Dewi Yustiani, Sp.Pd Ketua Tim Geriatri

Ratna Mustika, S. Fam, Apt Ketua Akreditasi

dr. Toki Himawati, MARS Direktur

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………....i

LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………ii

DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii

v
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1

1.1 LATARBELAKANG…………………………………………………..1

1.2 TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS………………………….2

BAB II GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT……………………………….…3


BAB III VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN SASARAN……..……………5

3.1 VISI………………………………………………………………….....5
3.2 MISI………………………………………………………………..…..5
3.3 FALSAFAH………………………………………………………..…..5
3.4 TUJUAN…………………………………………………………..…...5
3.5 SASARAN………………………………………………………………5
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT……………………….…..6

BAB V STRUKTUR ORGANISASI TIM GERIATRI…………………………….7

BAB VI URAIAN JABATAN………………………………………………….…..8

BAB VII TATA HUBUNGAN KERJA…………………………………………...13

BAB VIII SARANA DAN PRASARANA……………………………………......15


BAB IX PERTEMUAN/ RAPAT………………………………………………....17
BAB X PELAPORAN……………………………………………………………..18

vi
Lampiran : Peraturan Direktur
Nomor :149/PER/DIR-RSIAPBH/XII/2019
Tanggal : 05 Desember 2020
Tentang : Pedoman Kerja Tim Geriatri

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Pelayanan kesehatan mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan


kesehatan dan mencegah penyakit dengan sasaran utamanya adalah masyarakat.
Karena ruang lingkup pelayanan kesehatan menyangkut kepentingan masyarakat
banyak maka peranan pemerintah dalam pelayanan kesehatan sangatlah besar.
Hanya saja karena masalah kesehatan masyarakat pada dasarnya adalah masalah
masyarakat sendiri maka dalam menyediakan serta menyelenggarakan pelayanan
kesehatan juga membutuhkan bantuan dari Masyarakat (Azrul Azwar, 1996).

Terjadi peningkatan populasi lanjut usia di Indonesia yang dapat


menimbulkan permasalahan terkait aspek medis, psikologis, ekonomi,dan sosial
sehingga diperlukan peningkatan pelayanan kesehatan terhadap warga lanjut
usia, bahwa dengan kondisi multi penyakit, berbagai penurunan fungsi organ,
gangguan psikologis,dan sosial ekonomi serta lingkungan pada warga lanjut usia,
pelayanan terhadap warga lanjut usiadi rumah sakit dilakukanmelalui pelayanan
geriatri terpadu yang paripurna dengan pendekatan multidisiplin yang bekerja
secara interdisiplin;

Oleh karena itu Kementrian Kesehatan menetapkan visi yaitu “


Masyarakat Sehat yang Mandiri dan Berkeadilan“. Dalam mencapai visi tersebut
Kementrian Kesehatan juga menetapkan 4 misi yaitu:
1. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, melalui pemberdayaan
masyarakat, termasuk swasta dan masyarakat madani.
2. Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya upaya
kesehatan yang paripurna, merata dan bermutu dan berkeadilan.
3. Menjamin ketersediaan dan pemerataan sumber daya kesehatan .
4. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik.
Peraturan Menteri Kesehatan tentang penyelenggaran Pelayanan Geriatri
di Rumah Sakit Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1998 tentang Kesejahteraan

1
Lanjut Usia , Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Tahun 2009
Nomor 144, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia
Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit yang
berkualitas, merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri harus dilakukan
secara terpadu melalui pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai
tenaga profesional yang bekerja dalam tim terpadu geriatri. Oleh sebab itu, dalam
rangka meningkatkan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit dan untuk
mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
pelayanan geriatri, perlu disusun penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah
sakit

Lanjut Usia mempunyai hak yang sama dalam kehidupan


bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Berdasarkan UU No. 36 tahun 2009
tentang kesehatan menyebutkan bahwa untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat dilaksanakan berdasarkan prinsip non diskriminatif,
partisipatif dan berkelanjutan. Dalam undang-undang kesehatan pasal 138
disebutkan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi lanjut usia harus
ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara social
maupun ekonomis. Meningkatnya jumlah lanjut usia akan menimbulkan
berbagai permasalahan yang kompleks bagi lanjut usia itu sendiri maupun
bagi keluarga dan masyarakat berdasarkan data Riskedas tahun 2007, 10
penyebab kematian pada umur 65 tahun keatas Pada perempuan adalah stroke
(24,4%),hipertensi (11,2%), NEC (9,6%), penyakit saluran napas bawah kronik
(6,6%), diabetes mellitus (6,0%), penyakit jantung iskemik (6,0%), penyakit
jantung lain (5,9%), TB (5,6%), pneumonia (3,0%), dan penyakit hati (2,2%).
Dari data terlihat penyebab utama kematian pada lanjut usia sudah bergeser ke
penyakit degenerative, sehingga perlu dilakukan upaya promotif, preventif,
kuratif dan rehabilitative terhadap penyakit tersebut.

1.2 TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1.2.1 Tujuan Umum

2
Meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan Pasien Geriatri serta
memberikan acuan dalam penyelenggaraan dan pengembangan pelayanan
Geriatri di RSIA Puri Betik Hati.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu pelayanan Geriatri
2. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien Geriatri
3. Tercapainya monitoring atau evaluasi pelayanan pasien Geriatri

BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT

Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Betik Hati merupakan

3
pengembangan dari Rumah Bersalin (RB) Puri Betik Hati yang dirintis oleh
Bidan Djamiah sejak 25 Juli 1996 yang beralamat di Jl.Pajajaran No.109
Jagabaya II Kecamatan Sukabumi Bandar Lampung.
Pada awal berdiri RB Puri Betik Hati memiliki fasilitas pelayanan
pemeriksaan kehamilan (ANC) dan imunisasi bayi, kamar bersalin dan kamar
perawatan yang terdiri dari kelas I, II, dan III dengan total kapasitas 18 tempat
tidur.
Seiring dengan berjalannya waktu dan mininya akan pelayanan kesehatan
masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dirumah sakit baik
milik pemerintah maupun swasta dikota Bandar Lampung, merupakan hal yang
melatar belakangi RB Puri Betik Hati pada tanggal 1 Juli 2011 berkembang
menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Betik Hati yang memberikan
pelayana kesehatan khususnya kesehatan Ibu dan Anak. Sehingga diharapkan
keberadaan RSIA Puri Betik Hati ini dapat memenuhi tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan dan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
luas.
RSIA Puri Betik Hati dibangun atas tanah seluas 1.584 M2, dengan letak
lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan, baik
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum / angkutan kota.
Konsumen RSIA Puri Betik Hati berasal dari:
1. Rujukan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis anak,
bidan praktek swasta perorangan, rumah bersalin, balai pengobatan,
puskesmas di wilayah Bandar Lampung, wilayah Lampung Selatan, wilayah
Pesawaran dan sekitarnya.
2. Rujukan dari mitra-mitra asuransi dan perusahaan rekanan RSIA Puri Betik
Hati
3. Masyarakat Bandar Lampung dan sekitarnya.

Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati memiliki 78 ruang kamar perawatan,
dengan jumlah kapasitas tempat tidur 65 tempat tidur.

No. Kamar Perawatan Jumlah Kamar Jumlah Tempat Tidur

4
1 President Suite 1 1
2 SVIP A 2 2
3 SVIP B 8 8
4 VIP 7 7
5 Kelas I 11 20
6 Kelas II 3 9
7 Kelas III 4 16
8 Isolasi 1 2
Total 37 65

BAB III

VISI, MISI, FALSAFAH, TUJUAN DAN SASARAN

3.1 VISI
“ Menjadi Rumah Sakit terbaik dilevelnya”

3.2 MISI

5
1. Memberi pelayanan prima kepada masyarakat
2. Mengelola RSIA Puri Betik Hati secara profesional, efektif dan efisien
3. Melakukan pendidikan dan pelatihan secara berkala kepada karyawan dalam
rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan

3.3 FALSAFAH
Pelayanan geriatri di RSIA Puri Betik Hati menitik beratkan pada peningkatan
kualiatas hidup masyarakat

3.4 TUJUAN
Penyelenggaran pelayanan geriatri di RSIA Puri Betik Hati bertujuan untuk :
Tujuan Umum
Sebagai acuan dan pedoman bagi pimpinan dan pengelola pelayanan geriatri di
RSIA Puri Betik Hati dalam menerapkan program geriatri, sebagai upaya
meningkatkan kualitas hidup, kualitas pelayanan, keselamatan pasien geriatri,
serta mengembangkan pelayanan geriatri.
Tujuan Khusus
1. Agar ada kebijakan di RSIA Puri Betik Hati dan dukungan penuh manajemen
dalam pelayanan
2. Agar terbentuk TIM Geriatri di RSIA Puri Betik Hati
3. Agar terbentuk koordinasi dan sinkronisasi dalam manajemen program
geriatri

3.4 SASARAN
1. Pimpinan rumah sakit
2. Manajemen rumah sakit
3. Pelaksana pelayanan kesehatan di RSIA Puri Betik Hati

BAB IV

STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT

Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati dipimpin
oleh seorang Direktur Rumah Sakit yang membawahi Kabag Keuangan, Kabag
Umum dan PSD, Kabid Yanmed. Direktur RSIA Puri Betik Hati memiliki koordinasi
dengan Komite Medis, Komite Keperawatan, Komite Nakes lain, Komite PPI,
Komite Etik dan Hukum. Struktur organisasi terlampir.

6
BAB V

STRUKTUR ORGANISASI TIM GERIATRI

Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Tim GERIATRI

1. Struktur Organisasi

Direktur

Ketua GERIATRI

7
Wakil Ketua GERIATRI

Sekertaris GERIATRI

Anggota GERIATRI
Dokter spesialis penyakit dalam, dokter
spesialis kebidanan, dokter umum,
perawat, petugas farmasi, petugas
nutrisionia dan petugas laboratorium

BAB VI

URAIAN JABATAN

4.1 KETUA TIM


Ketua Tim
untuk tingkat pelayanan Geriatri sederhana seorang dokter spesialis Penyakit
Dalam dan merangkap sebagai anggota.

Tanggung Jawab
Secara administrative dan fungsional bertanggung jawab seluruhnya terhadap
pelaksanaan program Pelayanan Geriatri

Tugas Pokok
Mengkoordinasikan semua pelaksaan kegiatan program pelayanan Geriatri

Uraian Tugas :

8
a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja
pelayanan Geriatri setiap tahunnya
b. Menyelenggarakan pelayanan geriatri berdasarkan rencana
kebutuhan ketenagaan, sesuai kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh direktur rumah sakit.
c. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit melalui Manager
Pelayanan Medis
d. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
pelayanan Geriatri
e. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait
f. Memberikan pembinaan terhadap anggota tim Pelayanan Geriatri
g. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota tim pelayanan
Geriatri untuk membahas dan mengiinformasikan hal-hal penting yag
terkait dengan pelayanan Geriatri
h. Menjalin kerjasama antar unit terkait

Wewenang :

a. Memberikan penilaian terhadap kinerja anggota Tim Pelayanan Geriatri


b. Membuat prosedur dan SPO pelayanan Geriatri

Hasil Kerja :

a. Daftar kerja anggota Tim pelayanan Geriatri


b. Usulan perencanaan ketenagaan dan fasilitas yang dibutuhkan di pelayanan
Geriatri
c. Standar Prosedur Operasional
d. Laporan Program Kerja Pelayanan Geritri

4.2 Penanggung Jawab Home Care


Tugas Pokok
Bertugas sebagai penyelenggara pelayanan menyelenggarakan upaya
pelayanan geriatric diruang lingkup Home Care, meliputi asesmen, kuratif,
rekreatif, dan rehabilitative serta mengadakan rujukan ke SMF lain bila perlu.

Uraian Tugas
a. Merencanakan membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan
pelayanan Home
Care setiap tahunnya
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri diruang lingkup pelayanan
Home Care berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua
tim geriatri.
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian dan

9
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain dirumah sakit
e. Bertanggung jawab atas laporan berkala di pelayanan Home Care.
f. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan geriatri di pelayanan Home
Care

4.3 Perawat Geriatri


Uraian Tugas
Sebagai pelaksana pelayanan
a. Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis
pelayanan geriatri
b. Melaksanakan semua program perawatan, sesuai
rencana keperawatan yang disepakati oleh tim geriatri
c. Membantu pelaksanaan semua program pelayanan
geriatri yang meliputi aspek preventif, promotif/edukatif,
kuratif dan rehabilitative
d. Melaksanakan re-evaluasi pasien dengan mengusulkan
program keperawatan selanjutnya bagi pasien usia lanjut
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan
geriatri kepada ketua tim geriatric
f. Melaksanakan penyuluhan tentang perawatan kesehatan usia
lanjut serta Pencatatan dan pelaporan

4.4 Dokter spesialis


Uraian Tugas
Sebagai pelaksana pelayanan
a. Bertindak sebagai staf teknis fungsional
b. Melaksanakan semua program pelayanan geriatri yang
meliputi aspek preventif, promotif edukatif, kuratif dan
rehabilitative
c. Mendistribusikan pasien kemasing-masing pelayanan dalam
tim geriatric dan atau merujuk ke SMF lain sesuai dengan
kebutuhan.
d. Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan
program selanjutnya bagi pasien usia lanjut
e. Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif

10
Kepada dokter pengirim
f. Bertanggung jawabatas pelaksanaan program pelayanan
geriatri kepada ketua tim geriatri
g. Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut usia.

Sebagai pelaksana kerjasama lintas program dan lintas sektoral


a. Membantu pelaksanaan kerjasama lintas program dan lintas
sektoral yang berkaitan dengan pelayanan geriatri
b. Bekerja sama dengan tim lain dalam membantu pelaksanaan kerjasama
lintas program

4.5 Nutrisionis (Spesialis Gizi Klinik)


Uraian Tugas
Sebagai pelaksana pelayanan
a. Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis
pelayanan geriatric yang membutuhkan
b. Melaksanakan pelayanan nutrisi gizi yang diprogram oleh
dokterjgeriatri atau disepakati bersama oleh tim geriatric
c. Menegakkan diagnosis status gizi, mengusulkan dan
melaksanakan program gizi pasien usia lanjut
d. Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan
program Gizi selanjutnya bagi pasien usia lanjut.
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan program gizi
f. Melaksanakan penyuluhan tentang gizi pada usia lanjut,
Pencatatan dan pelaporan

11
BAB VII

TATA HUBUNGAN KERJA

Yanmed

Gizi UGD

Reka
m Rawat
Medis Inap
Tim
Pelayanan
Geriatri
Admini
strasi Rawat
dan Jalan
Umum
Kamar
Farmas
Jenaza
i
h Labora
torium

12
7.1 Keterangan Hubungan Kerja

1. Hubungan kerja dengan pelayanan medis


Pelaporan dari intalasi rawat jalan bila ditemukan kasus baru
2. Hubungan kerja dengan instalasi gawat darurat
Berkoordinasi berkaitan dengan tindakan pemeriksaan laboratorium bila
ditemukan kasus baru untuk konseling dan kelengkapan informed consent
3. Hubungan kerja dengan instalasi rawat inap
Memberikan konseling pada pasien jika perlu perawatan inap lebih lanjut
4. Hubungan kerja dengan instalasi rawat jalan
Berkoordinasi dengan loket pendaftaran dan masuk klinik untuk konseling
5. Hubungan kerja dengan instalasi farmasi
Berkoordinasi berkaitan dengan pemberian obat
6. Hubungan kerja dengan instalasi laboratorium
Berkoordinasi dengan instalasi laboratorium berkaitan jika diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut
7. Hubungan kerja dengan kamar jenazah
Berkoodinasi berkaitan dengan rawap inap bila ada pasien lanjut usia
meninggal
8. Hubungan kerja dengan administrasi dan umum
a. Berkoordinasi berkaitan dengan administrasi pasien
b. Berkoordinasi berkaitan dengan pemberian pelayanan khusus untuk pasien
geriatri
c. Berkoordinasi dalam penilaian karyawan

9. Hubungan kerja dengan instalasi rekam medis

Berkoordinasi berkaitan dengan pencatatan dan pelaporan lanjut usia

10. Hubungan kerja dengan gizi

Berkoordinasi berkaitan dengan pemberian diet pasien lanjut usia yang sesuai.

BAB VIII
SARANA DAN PRASARANA

8.1 Persyaratan Bangunan Pelayanan Geriatri

13
1. Konstruksi bangunan
a. Jalan
Jalan menuju ke pelayanan geriatri harus cukup kuat, rata, tidak licin
serta disediakan jalur khusus untuk pasien/pengunjung dengan kursi
roda.
b. Pintu
Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan pasien/pengunjung lewat
dengan kursi roda atau tempat tidur. Lebar pintu sebaiknya 120 cm
terdiri dari pintu 90 cm dan pintu 30 cm.
c. Listrik
Daya listrik harus cukup dengan cadangan daya bila suatu saat
memerlukan tambahan penerangan sehingga diperlukan stabilisator
untuk menjamin stabilitas tegangan, dilengkapi dengan generator listrik.
d. Penerangan
Penerangan lorong dan ruang harus terang namun tidak
menyilaukan.Setiap lampu penerangan di atas tempat tidur harus diberi
penutup, agar tidak menyilaukan.
e. Lantai
Lantai harus rata, mudah dibersihkan tetapi tidak licin, bila ada undakan
atau tangga harus jelas terlihat dengan warna ubin yang berbeda untuk
mencegah jatuh.
f. Langit – langit
Langit-langit harus kuat dan mudah dibersihkan.
g. Dinding
Dinding harus permanen dan kuat dan sebaiknya di cat berwarna terang.
h. Ventilasi
Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi. Ruangan yang
menggunakan pendingin/ air condition harus dilengkapi cadangan
ventilasi untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi kematian
arus listrik.
i. Kamar Mandi dan WC
Kamar mandi menggunakan kloset duduk dengan pegangan di sebelah
kanan
j. Air
Penyediaan air untuk kamar mandi, WC, cuci tangan harus cukup dan
memenuhi persyaratan.Semua fasilitas gedung dan lingkungan harus

14
mengacu kepada pedoman Pekerjaan Umum tentang standar teknis
eksesibilitas gedung danlingkungan.
k. Pada dinding-dinding tertentu harus diberi pengaman dan kayu atau
alumunium (leuning) yang berfungsi sebagai pegangan bagi pasien pada
saat berjalan serta untuk melindungi dinding dari benturan kursi roda.
l. Agar dihindari sudut -sudut yang tajam pada dinding atau bagian
tertentu untuk menghindari kemungkinan terjadinya bahaya/trauma.
m. Disediakan wastafel pada setiap ruangan pemeriksaan, pengobatan dan
ruanganyang lain.

2. Kebutuhan Ruangan
a. Ruang pendaftaran administrasi
Ruangan ini harus cukup luas untuk penempatan meja tulis, letaknya dekat
dengan ruang tunggu, sehingga mudah dilihat oleh pasien yang bardatang.
b. Ruang tunggu
Harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik untuk pasien dari
luar ataupun dari bangsal yang menggunakan kursi roda atau tempat tidur.
c. Ruang periksa
Ruangan terdiri dari:
1) Ruang periksa perawat geriatri dan sosial medik untuk melakukan
anamnesis
2) Ruang periksa dokter/tim geriatri
3) WC dan kamar mandi
4) Ruangan diskusi tim geriatri atau pertemuan dengan keluarga pasien

8.2 Denah Ruangan Pelayanan Geriatri

toilet

Meja
dokter

15
Meja KIE

Tempat
Tidur
Priksa
pasien

pintu

8.3 Persyaratan peralatan Pelayanan Geriatri Sederhana

No Jenis Alat Tingkat Pelayanan


Sederhana
1 Tempat Tidur pasien √
2 Alat-Alat pemeriksaan fisik √
3 EKG √
4 Light Box √
5 Timbangan BB dan alat pengukur √
TB
6 Instrumen penilaian kognitif, √
psikologi, psikiatri

16
8.4 Fasilitas pelayanan Geriatri Sederhana
1. Poliklinik Geriatri
2. Ruang Rawat Inap Biasa
3. Pemeriksaan Diagnostik

BAB IX
PERTEMUAN/ RAPAT

Pertemuan atau rapat yang dilakukan Tim Geriatric yang dilakukan secara
internal yaitu pertemuan antara kepala Tim Geriatri dengna seluruh staf Tim
Geriatri.Ada pun pelaksanaan rapat internal dilakukan setiap 3 bulan sekali.

17
BAB X
PELAPORAN

PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN DALAM


PROGRAM KERJA
1. Semua kegiatan yang ada dalam pelayanan geriatri dilakukan pencatatan dan
pelaporan di dalam laporan bulanan
2. Laporan program dibuat dengan memasukkan unsur-unsur pengembangan
pelayanan geriatri, fasilitas ysng dibutuhkan untuk semua-semua pasien geriatri
3. SDM mengikuti pelatihan manajemen pasien gerotik dan diusulkan ke direktur
RS.
4. Evaluasi pelaksanaan program kerja secara keseluruhan dilakukan dengan cara
pencatatan yang dibuat setiap bulan melalui laporan bulanan terkait evaluasi
program kerja yang telah dibuat. Evaluasi pelaksanaan program kerja
dilaksanakan setiap bulan.

18
19

Anda mungkin juga menyukai