i
PERATURAN DIREKTUR
NOMOR : 149/PER/DIR-RSIAPBH/XII/2019
TENTANG
MEMUTUSKAN
ii
Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
PURI BETIK HATI TENTANG PEDOMAN KERJA TIM
GERIATRI DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK PURI BETIK
HATI
Kedua : Pedoman kerja Tim Geriatri sebagaimana dimaksud dalam diktum
kesatu terdapat dalam lampiran peraturan ini
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada tuhan yang maha esa karena berkat
rahmat dan karunia Nya, Pedoman Kerja Tim Geriatri di RSIA Puri Betik Hati dapat
diselesaikan.
iii
Pedoman Kerja Tim Geriatri ini disusun sebagai acuan Kerja Tim Geriatri di
RSIA Puri Betik Hati dalam melaksanakan upaya peningkatan mutu pelayanan
Geriatri Rumah Sakit.
Kepada tim penyusun dan semua pihak yang telah berkontribusi di dalam
penyusunan Pedoman Kerja Tim Geriatri ini, kami menyampaikan trima kasih. Saran
serta kritik sangat kami harapkan untuk penyempurnaan dan perbaikan di masa
mendatang.
LEMBAR PENGESAHAN
NOMOR : 149/PER/DIR-RSIAPBH/XII/2019
iv
PENGESAHAN DOKUMEN
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………....i
LEMBAR PENGESAHAN…………………………………………………………ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..iii
v
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………....1
1.1 LATARBELAKANG…………………………………………………..1
3.1 VISI………………………………………………………………….....5
3.2 MISI………………………………………………………………..…..5
3.3 FALSAFAH………………………………………………………..…..5
3.4 TUJUAN…………………………………………………………..…...5
3.5 SASARAN………………………………………………………………5
BAB IV STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT……………………….…..6
vi
Lampiran : Peraturan Direktur
Nomor :149/PER/DIR-RSIAPBH/XII/2019
Tanggal : 05 Desember 2020
Tentang : Pedoman Kerja Tim Geriatri
BAB I
PENDAHULUAN
1
Lanjut Usia , Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan Tahun 2009
Nomor 144, Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit,
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2004 tentang Pelaksanaan Upaya
Peningkatan Kesejahteraan Lanjut Usia
Dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit yang
berkualitas, merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri harus dilakukan
secara terpadu melalui pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai
tenaga profesional yang bekerja dalam tim terpadu geriatri. Oleh sebab itu, dalam
rangka meningkatkan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit dan untuk
mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
pelayanan geriatri, perlu disusun penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah
sakit
2
Meningkatkan kualitas hidup dan keselamatan Pasien Geriatri serta
memberikan acuan dalam penyelenggaraan dan pengembangan pelayanan
Geriatri di RSIA Puri Betik Hati.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan mutu pelayanan Geriatri
2. Meningkatkan pemenuhan sasaran keselamatan pasien Geriatri
3. Tercapainya monitoring atau evaluasi pelayanan pasien Geriatri
BAB II
GAMBARAN UMUM RUMAH SAKIT
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Betik Hati merupakan
3
pengembangan dari Rumah Bersalin (RB) Puri Betik Hati yang dirintis oleh
Bidan Djamiah sejak 25 Juli 1996 yang beralamat di Jl.Pajajaran No.109
Jagabaya II Kecamatan Sukabumi Bandar Lampung.
Pada awal berdiri RB Puri Betik Hati memiliki fasilitas pelayanan
pemeriksaan kehamilan (ANC) dan imunisasi bayi, kamar bersalin dan kamar
perawatan yang terdiri dari kelas I, II, dan III dengan total kapasitas 18 tempat
tidur.
Seiring dengan berjalannya waktu dan mininya akan pelayanan kesehatan
masyarakat, khususnya pelayanan kesehatan Ibu dan Anak dirumah sakit baik
milik pemerintah maupun swasta dikota Bandar Lampung, merupakan hal yang
melatar belakangi RB Puri Betik Hati pada tanggal 1 Juli 2011 berkembang
menjadi Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Puri Betik Hati yang memberikan
pelayana kesehatan khususnya kesehatan Ibu dan Anak. Sehingga diharapkan
keberadaan RSIA Puri Betik Hati ini dapat memenuhi tuntutan masyarakat akan
pelayanan kesehatan dan dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat
luas.
RSIA Puri Betik Hati dibangun atas tanah seluas 1.584 M2, dengan letak
lokasi yang sangat strategis dan mudah dijangkau oleh kendaraan, baik
kendaraan pribadi maupun kendaraan umum / angkutan kota.
Konsumen RSIA Puri Betik Hati berasal dari:
1. Rujukan dokter spesialis kebidanan dan kandungan, dokter spesialis anak,
bidan praktek swasta perorangan, rumah bersalin, balai pengobatan,
puskesmas di wilayah Bandar Lampung, wilayah Lampung Selatan, wilayah
Pesawaran dan sekitarnya.
2. Rujukan dari mitra-mitra asuransi dan perusahaan rekanan RSIA Puri Betik
Hati
3. Masyarakat Bandar Lampung dan sekitarnya.
Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati memiliki 78 ruang kamar perawatan,
dengan jumlah kapasitas tempat tidur 65 tempat tidur.
4
1 President Suite 1 1
2 SVIP A 2 2
3 SVIP B 8 8
4 VIP 7 7
5 Kelas I 11 20
6 Kelas II 3 9
7 Kelas III 4 16
8 Isolasi 1 2
Total 37 65
BAB III
3.1 VISI
“ Menjadi Rumah Sakit terbaik dilevelnya”
3.2 MISI
5
1. Memberi pelayanan prima kepada masyarakat
2. Mengelola RSIA Puri Betik Hati secara profesional, efektif dan efisien
3. Melakukan pendidikan dan pelatihan secara berkala kepada karyawan dalam
rangka meningkatkan keterampilan dan pengetahuan
3.3 FALSAFAH
Pelayanan geriatri di RSIA Puri Betik Hati menitik beratkan pada peningkatan
kualiatas hidup masyarakat
3.4 TUJUAN
Penyelenggaran pelayanan geriatri di RSIA Puri Betik Hati bertujuan untuk :
Tujuan Umum
Sebagai acuan dan pedoman bagi pimpinan dan pengelola pelayanan geriatri di
RSIA Puri Betik Hati dalam menerapkan program geriatri, sebagai upaya
meningkatkan kualitas hidup, kualitas pelayanan, keselamatan pasien geriatri,
serta mengembangkan pelayanan geriatri.
Tujuan Khusus
1. Agar ada kebijakan di RSIA Puri Betik Hati dan dukungan penuh manajemen
dalam pelayanan
2. Agar terbentuk TIM Geriatri di RSIA Puri Betik Hati
3. Agar terbentuk koordinasi dan sinkronisasi dalam manajemen program
geriatri
3.4 SASARAN
1. Pimpinan rumah sakit
2. Manajemen rumah sakit
3. Pelaksana pelayanan kesehatan di RSIA Puri Betik Hati
BAB IV
Struktur Organisasi Rumah Sakit Ibu dan Anak Puri Betik Hati dipimpin
oleh seorang Direktur Rumah Sakit yang membawahi Kabag Keuangan, Kabag
Umum dan PSD, Kabid Yanmed. Direktur RSIA Puri Betik Hati memiliki koordinasi
dengan Komite Medis, Komite Keperawatan, Komite Nakes lain, Komite PPI,
Komite Etik dan Hukum. Struktur organisasi terlampir.
6
BAB V
1. Struktur Organisasi
Direktur
Ketua GERIATRI
7
Wakil Ketua GERIATRI
Sekertaris GERIATRI
Anggota GERIATRI
Dokter spesialis penyakit dalam, dokter
spesialis kebidanan, dokter umum,
perawat, petugas farmasi, petugas
nutrisionia dan petugas laboratorium
BAB VI
URAIAN JABATAN
Tanggung Jawab
Secara administrative dan fungsional bertanggung jawab seluruhnya terhadap
pelaksanaan program Pelayanan Geriatri
Tugas Pokok
Mengkoordinasikan semua pelaksaan kegiatan program pelayanan Geriatri
Uraian Tugas :
8
a. Menyusun dan merencanakan pelaksanaan kegiatan program kerja
pelayanan Geriatri setiap tahunnya
b. Menyelenggarakan pelayanan geriatri berdasarkan rencana
kebutuhan ketenagaan, sesuai kebijaksanaan yang telah
ditetapkan oleh direktur rumah sakit.
c. Bertanggung jawab kepada direktur rumah sakit melalui Manager
Pelayanan Medis
d. Memimpin, mengkoordinir dan mengevaluasi pelaksanaan operasional
pelayanan Geriatri
e. Bertanggung jawab terhadap koordinasi dengan bagian unit kerja terkait
f. Memberikan pembinaan terhadap anggota tim Pelayanan Geriatri
g. Memimpin pertemuan rutin setiap bulan dengan anggota tim pelayanan
Geriatri untuk membahas dan mengiinformasikan hal-hal penting yag
terkait dengan pelayanan Geriatri
h. Menjalin kerjasama antar unit terkait
Wewenang :
Hasil Kerja :
Uraian Tugas
a. Merencanakan membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan
pelayanan Home
Care setiap tahunnya
b. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri diruang lingkup pelayanan
Home Care berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua
tim geriatri.
c. Menyelenggarakan tugas pendidikan, latihan, penelitian dan
9
pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri
d. Menyelenggarakan kerjasama dan rujukan dengan SMF lain dirumah sakit
e. Bertanggung jawab atas laporan berkala di pelayanan Home Care.
f. Bertanggung jawab atas penyelenggaraan geriatri di pelayanan Home
Care
10
Kepada dokter pengirim
f. Bertanggung jawabatas pelaksanaan program pelayanan
geriatri kepada ketua tim geriatri
g. Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut usia.
11
BAB VII
Yanmed
Gizi UGD
Reka
m Rawat
Medis Inap
Tim
Pelayanan
Geriatri
Admini
strasi Rawat
dan Jalan
Umum
Kamar
Farmas
Jenaza
i
h Labora
torium
12
7.1 Keterangan Hubungan Kerja
Berkoordinasi berkaitan dengan pemberian diet pasien lanjut usia yang sesuai.
BAB VIII
SARANA DAN PRASARANA
13
1. Konstruksi bangunan
a. Jalan
Jalan menuju ke pelayanan geriatri harus cukup kuat, rata, tidak licin
serta disediakan jalur khusus untuk pasien/pengunjung dengan kursi
roda.
b. Pintu
Pintu harus cukup lebar untuk memudahkan pasien/pengunjung lewat
dengan kursi roda atau tempat tidur. Lebar pintu sebaiknya 120 cm
terdiri dari pintu 90 cm dan pintu 30 cm.
c. Listrik
Daya listrik harus cukup dengan cadangan daya bila suatu saat
memerlukan tambahan penerangan sehingga diperlukan stabilisator
untuk menjamin stabilitas tegangan, dilengkapi dengan generator listrik.
d. Penerangan
Penerangan lorong dan ruang harus terang namun tidak
menyilaukan.Setiap lampu penerangan di atas tempat tidur harus diberi
penutup, agar tidak menyilaukan.
e. Lantai
Lantai harus rata, mudah dibersihkan tetapi tidak licin, bila ada undakan
atau tangga harus jelas terlihat dengan warna ubin yang berbeda untuk
mencegah jatuh.
f. Langit – langit
Langit-langit harus kuat dan mudah dibersihkan.
g. Dinding
Dinding harus permanen dan kuat dan sebaiknya di cat berwarna terang.
h. Ventilasi
Semua ruangan harus diberi cukup ventilasi. Ruangan yang
menggunakan pendingin/ air condition harus dilengkapi cadangan
ventilasi untuk mengantisipasi apabila sewaktu-waktu terjadi kematian
arus listrik.
i. Kamar Mandi dan WC
Kamar mandi menggunakan kloset duduk dengan pegangan di sebelah
kanan
j. Air
Penyediaan air untuk kamar mandi, WC, cuci tangan harus cukup dan
memenuhi persyaratan.Semua fasilitas gedung dan lingkungan harus
14
mengacu kepada pedoman Pekerjaan Umum tentang standar teknis
eksesibilitas gedung danlingkungan.
k. Pada dinding-dinding tertentu harus diberi pengaman dan kayu atau
alumunium (leuning) yang berfungsi sebagai pegangan bagi pasien pada
saat berjalan serta untuk melindungi dinding dari benturan kursi roda.
l. Agar dihindari sudut -sudut yang tajam pada dinding atau bagian
tertentu untuk menghindari kemungkinan terjadinya bahaya/trauma.
m. Disediakan wastafel pada setiap ruangan pemeriksaan, pengobatan dan
ruanganyang lain.
2. Kebutuhan Ruangan
a. Ruang pendaftaran administrasi
Ruangan ini harus cukup luas untuk penempatan meja tulis, letaknya dekat
dengan ruang tunggu, sehingga mudah dilihat oleh pasien yang bardatang.
b. Ruang tunggu
Harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik untuk pasien dari
luar ataupun dari bangsal yang menggunakan kursi roda atau tempat tidur.
c. Ruang periksa
Ruangan terdiri dari:
1) Ruang periksa perawat geriatri dan sosial medik untuk melakukan
anamnesis
2) Ruang periksa dokter/tim geriatri
3) WC dan kamar mandi
4) Ruangan diskusi tim geriatri atau pertemuan dengan keluarga pasien
toilet
Meja
dokter
15
Meja KIE
Tempat
Tidur
Priksa
pasien
pintu
16
8.4 Fasilitas pelayanan Geriatri Sederhana
1. Poliklinik Geriatri
2. Ruang Rawat Inap Biasa
3. Pemeriksaan Diagnostik
BAB IX
PERTEMUAN/ RAPAT
Pertemuan atau rapat yang dilakukan Tim Geriatric yang dilakukan secara
internal yaitu pertemuan antara kepala Tim Geriatri dengna seluruh staf Tim
Geriatri.Ada pun pelaksanaan rapat internal dilakukan setiap 3 bulan sekali.
17
BAB X
PELAPORAN
18
19