TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN GERIATRI TERPADU
1
-2-
MEMUTUSKAN
Pasal 1
Memberlakukan Pedoman Pelayanan Geriatri sebagai Pedoman dalam
melaksanakan pelayanan di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru dalam rangka
meningkatkan mutu layanan rumah sakitdan perlindungan dan pemenuhan hak-hak
para lansia;
Pasal 2
Melakukan promosi dan edukasi kepada pasien Geriatri sebagai bagian dari
Pelayanan Kesehatan warga lanjut usia di masyarakat berbasis Rumah Sakit;
Pasal 3
Melaksanakan pelayanan geriatri terpadu sesuai Pedoman Pelayanan Geriatri
Terpadu yang berlaku di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru;
-3-
Pasal 4
Melaksanakan seluruh kegiatan pelayanan geriatri terpadu di koordinir oleh Tim
Terpadu Geriatri yang ditetapkan melalui SK Direktur Rumah Sakit Umum
Balikpapan Baru;
Pasal 5
Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Peraturan ini dibebankan kepada
Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru;
Pasal 6
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila ada kekeliruan dalam
Peraturan ini, maka akan diadakan perbaikan dan perubahan.
Ditetapkan di : Balikpapan
Pada Tanggal : 12 Februari 2019
Direktur Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru
LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT UMUM BALIKPAPAN BARU
NOMOR: 033/PERDIR/RSBB/ II/ 2019
TENTANG PEDOMAN PELAYANAN
TIM GERIATRI TERPADU
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan
perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia
dan keluarga miskin. Dampak keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai
dengan meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi
dan ibu melahirkan.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2014, umur Harapan Hidup
(UHH) di Indonesia untuk wanita adalah 73 tahun dan untuk pria adalah 69
tahun. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional memproyeksikan umur
harapan hidup di Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai 73,6 tahun.
Upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut usia diarahkan untuk
memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud
kemandirian dan kesejahteraan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit. Dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit yang berkualitas,
-5-
merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri harus dilakukan secara terpadu
melalui pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai tenaga profesional
yang bekerja dalam tim terpadu geriatri. Oleh sebab itu, dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit dan untuk
mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
pelayanan geriatri, perlu disusun penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah
sakit.
B. TUJUAN
1. Tujuan umum:
Terselenggaranya pelayanan lanjut usia/ geritarik secara terpadu dan
nyaman di RSU. Balikpapan Baru.
2. Tujuan Khusus :
a. Terselengaranya pelayanan lanjut usia di rawat jalan.
b. Terselenggaranya pelayanan lanjut usia kunjungan rumah (home care)
yang dalam hal ini pihak RSU Balikpapan Baru belum melakukan
pelayanan tersebut.
5. Tingkat Paripurna
Jenis pelayanan Geriatri tingkat paripurna terdiri atas rawat jalan, Klinik
Asuhan Siang, rawat inap akut, rawat inap kronik, rawat inap Psikogeriatri,
penitipan Pasien Geriatri (respite care), kunjungan rumah (home care),
dan Hospice.
.
-7-
BAB II
STANDAR KETENAGAAN
BAB III
URAIAN TUGAS TIM TERPADU GERIATRI
c. Pertanggung Jawaban
Anggota Tim Terpadu Geriatri bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Tim Terpadu Geriatri.
d. Uraian Tugas:
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri.
2) Melaksanakan semua program pelayanan geriatri, yang meliputi
aspek preventif, promotif, edukatif, kuratif dan rehabilitatif
3) Mendistribusikan pasien ke masing-masing pelayanan dalam tim
geriatri dan/ atau merujuk ke KSM lain sesuai kebutuhan
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan program
selanjutnya bagi pasien usia lanjut
5) Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif
kepada dokter pengirim
6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan geriatri
kepada ketua tim geriatri
7) Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut.
e. Wewenang
1) Melaksanakan dan menentukan program bagi pasien geriatri/ usia
lanjut.
2) Bekerja sama dengan KSM untuk pelayanan penunjang yang
diperlukan pasien geriatri.
f. Tolok Ukur Keberhasilan
Terlaksananya pelayanan geriatri yang sesuai dengan kebutuhan
pasien.
- 11 -
b. Persyaratan Jabatan
1) Berpendidikan D3 Fisioterapis
2) Mempunyai pengalaman di bidangnya selama 1 tahun.
c. Pertanggung Jawaban
Anggota Tim Terpadu Geriatri bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Tim Terpadu Geriatri terkait dengan pelayanan fisioterapi yang
diberikan.
d. Uraian Tugas
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri.
2) Melaksanakan pelayanan fisioterapi yang diprogram oleh Dokter
Spesialis , atau disepakati bersama oleh tim geriatri
3) Menegakkan diagnosis fisioterapi, mengusulkan program dan
modalitas fisioterapi
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program
fisioterapi selanjutnya bagi pasien usia lanjut
- 13 -
BAB IV
STANDAR FASILITAS
A. DENAH RUANG
TOILET
POLI
DALAM/ TUNGGU
RUANG
GERIATRI
PENDAFTARAN
BED PASIEN
DOKTER
MEJA PERAWAT
PINTU MASUK
Poli geriatri Rumah Sakit Balikpapan Baru masih menjadi satu dengan
pelayanan poli spesialis saraf, poli penyakit dalam dan poli rehabilitasi medik.
B. STANDAR FASILITAS
Ruang pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas :
1. Ruang pendaftaran/administrasi
Ruang pendaftaran/ administrasi sebagaimana dimaksud dapat
bergabung dengan ruang pendaftaran/administrasi lain di Rumah Sakit.
Ruang pendaftaran administrasi ini harus cukup luas untuk penempatan
meja tulis, lemari arsip untuk penyimpanan dokumen medik pasien.
- 17 -
Letaknya dekat dengan ruang tunggu, sehingga mudah dilihat oleh pasien
yang baru datang.
2. Ruang tunggu
Ruang tunggu harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik
untuk pasien dari luar ataupun dari bangsal yang menggunakan kursi roda
atau tempat tidur.
3. Ruang periksa
RSU Balikpapan Baru berencana untuk menyediakan poli geriatric
yang ke depannya akan dilakukan pembangunannya. Ruangan ini dekat
dengan ruang pendaftaran serta dilengkapi dengan fasilitas dan alat-alat
pemeriksaan.
Ruangan terdiri dari:
a. Ruang periksa perawat geriatri dan sosial medik untuk melakukan
anamnesis;
b. Ruang periksa dokter/tim geriatri;
c. WC dan kamar mandi
d. Ruangan diskusi tim geriatri atau pertemuan dengan keluarga pasien
(family meeting).
4. Ruang Tim Terpadu Geriatri
Ruang tim terdiri dari :
a. Ruang ketua tim
b. Ruang anggota
c. 1 (satu) ruang pertemuan untuk tim
d. Ruang istirahat karyawan dan pantry
e. Kamar kecil untuk karyawan
- 18 -
BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN
Pasien lanjut usia (pasien yang berumur 60 tahun ke atas) yang akan
mendaftar ke Poliklinik akan diarahkan ke resepsionis/ pendaftaran khusus pasien
Lansia (lanjut Usia) dan IGD oleh Satpam. Semua pasien lanjut usia yang datang
ke poliklinik/ IGD akan dilakukan triase apakah tergolong ke dalam pasien geriatri.
Untuk pasien lanjut usia biasa akan diteruskan ke dokter spesialis yang sesuai
dengan penyakitnya. Apabila tergolong pasien geriatri (misalnya memiliki:
penurunan status fungsional, ada sindrom geriatri, gangguan kognitif - demensia,
jatuh – osteoporosis dan inkontinensia) akan dilakukan asesmen geriatri
komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri.
Model 1.
Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan Geriatri
Tingkat Sederhana
BAB VI
LOGISTIK
BAB VII
KESELAMATAN PASIEN
Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assesmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Tujuannya yaitu :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
5. Standar Keselamatan Pasien:
Hak pasien
1. Mendidik pasien dan keluarga
2. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayana
3. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
4. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
- 21 -
BAB VIII
KESELAMATAN KERJA
1. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu berorientasi pada
mutu layanan, keselamatan pasien, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
bagi pasien, keluarga dan masyarakat serta karyawan sesuai dengan Visi, Misi,
Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit Balikpapan Baru.
2. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas rumah sakit wajib mematuhi
ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan melakukan upaya
untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya, resiko, mencegah
kecelakaan dan cedera, dan memelihara kondisi lingkungan dan keamanan,
termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
3. Peralatan di unit pelayanan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
secara teratur sesuai ketentuan yang berlaku dan selalu dalam kondisi siap
pakai.
4. Semua petugas rumah sakit wajib memiliki ijin/ lisensi/ sertifikasi sesuai
dengan profesi dan ketentuan yang berlaku.
5. Standar prosedur operasional, etika profesi, kode etik rumah sakit dan semua
peraturan rumah sakit yang berlaku.
6. Semua individu yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit wajib melakukan 6
(enam) sasaran Keselamatan Pasien.
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
d. Ketepatan lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan resiko pasien jatuh
- 22 -
BAB IX
PENGENDALIAN MUTU
B. STATUS FUNGSIONAL
Status fungsional pasien diukur sejak pasien masuk rumah sakit sampai
saat pemulangan. Diukur rata-rata kenaikan skor status fungsional pasien
geriatri dengan karakteristik seperti di atas adalah 4/20 jika menggunakan
instrumen ADL Barthel.
C. KUALITAS HIDUP
Penilaian kualitas hidup harus menggunakan instrumen yang mampu
menilai kualitas hidup terkait kesehatan (health related quality of life =
HRQoL). Salah satu instrumen yang sering digunakan adalah EQ5D (Euro-
Quality of Life Five Dimension) yang mengukur lima dimensi atau aspek yang
memengaruhi kesehatan. Standar nilai EQ5D ≥ 0,71 dengan EQ5D-VAS
minimal 79%.
- 23 -
E. KEPUASAN PASIEN
Kepuasan pasien diukur saat pasien pulang dengan instrumen yang
secara sahih dapat mengukur kepuasan pasien. Salah satu instrumen yang
sering digunakan adalah Patients’s Satisfaction Questionair (PSQ) yang telah
diuji kesahihan (Spearman correlation coefficient: 0,383 – 0,607 ; p < 0,01)
dan keandalannya (Cronbach’s alpha: 0,684). Instrumen ini memiliki nilai
standar minimal 190.