Anda di halaman 1dari 23

PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALIKPAPAN BARU

NOMOR: 033/ PERDIR/ RSBB/ II/ 2019

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN GERIATRI TERPADU

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM BALIKPAPAN BARU


Menimbang : a. Bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan
yang memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat;
b. bahwa rumah sakit harus mampu memberikan pelayanan
kesehatan yang bermutu, akuntabel dan transparan kepada
masyarakat, khususnya bagi jaminan keselamatan pasien
(patient safety);
c. bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan keperawatan
yang bermutu dan profesional di RS. Balikpapan Baru
perlu didukung ketersediaan sumber daya pemberi
pelayanan kesehatan yang kompeten sesuai dengan bidang
tugasnya;
bahwa Kebijakan pemberlakuan Pelayanan Geriatri
Terpadu Rumah Sakit Balikpapan Baru perlu diatur dan
ditetapkan dalam Keputusan Direktur.
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun
2009 tentang Kesehatan;
2. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun
2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI. No. 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik;
4. Peraturan Menteri Kesehatan RI No.1691/Menkes/Per/
VIII/ 2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;

1
-2-

5. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 129/ Menkes/ SK/ II/


2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
6. Permenkes RI no.79 tahun 2014 tentang penyelenggaraan
Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit.
7. Peraturan Direktur Utama PT. Medikal Helt Centera
tentang Tata Kelola Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru
Nomor 010/ DIR/ MHC/ II/ 2019;
8. Peraturan Direktur Utama PT. Medikal Helt Centera
Nomor 002/ SK/ MHC/ PERDIR/ I/ 2019 tentang
Pengangkatan Direktur Rumah Sakit Balikpapan Baru;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


BALIKPAPAN BARU TENTANG PEDOMAN
PELAYANAN GERIATRI TERPADU

Pasal 1
Memberlakukan Pedoman Pelayanan Geriatri sebagai Pedoman dalam
melaksanakan pelayanan di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru dalam rangka
meningkatkan mutu layanan rumah sakitdan perlindungan dan pemenuhan hak-hak
para lansia;

Pasal 2
Melakukan promosi dan edukasi kepada pasien Geriatri sebagai bagian dari
Pelayanan Kesehatan warga lanjut usia di masyarakat berbasis Rumah Sakit;

Pasal 3
Melaksanakan pelayanan geriatri terpadu sesuai Pedoman Pelayanan Geriatri
Terpadu yang berlaku di Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru;
-3-

Pasal 4
Melaksanakan seluruh kegiatan pelayanan geriatri terpadu di koordinir oleh Tim
Terpadu Geriatri yang ditetapkan melalui SK Direktur Rumah Sakit Umum
Balikpapan Baru;

Pasal 5
Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya Peraturan ini dibebankan kepada
Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru;

Pasal 6
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila ada kekeliruan dalam
Peraturan ini, maka akan diadakan perbaikan dan perubahan.

Ditetapkan di : Balikpapan
Pada Tanggal : 12 Februari 2019
Direktur Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru

Dr. Listyono Wahid Rhomadani


-4-

LAMPIRAN I
PERATURAN DIREKTUR RUMAH
SAKIT UMUM BALIKPAPAN BARU
NOMOR: 033/PERDIR/RSBB/ II/ 2019
TENTANG PEDOMAN PELAYANAN
TIM GERIATRI TERPADU

PEDOMAN PELAYANAN GERIATRI TERPADU

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan berdasarkan perikemanusiaan, pemberdayaan dan
kemandirian, adil dan merata, serta pengutamaan dan manfaat dengan
perhatian khusus pada penduduk rentan antara lain ibu, bayi, anak, lanjut usia
dan keluarga miskin. Dampak keberhasilan pembangunan kesehatan ditandai
dengan meningkatnya umur harapan hidup, menurunnya tingkat kematian bayi
dan ibu melahirkan.
Berdasarkan data Biro Pusat Statistik tahun 2014, umur Harapan Hidup
(UHH) di Indonesia untuk wanita adalah 73 tahun dan untuk pria adalah 69
tahun. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional memproyeksikan umur
harapan hidup di Indonesia pada tahun 2025 dapat mencapai 73,6 tahun.
Upaya peningkatan kesejahteraan pada lanjut usia diarahkan untuk
memperpanjang usia harapan hidup dan masa produktif agar terwujud
kemandirian dan kesejahteraan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit. Dalam upaya
peningkatan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit yang berkualitas,
-5-

merata dan terjangkau maka pelayanan geriatri harus dilakukan secara terpadu
melalui pendekatan yang bersifat interdisiplin oleh berbagai tenaga profesional
yang bekerja dalam tim terpadu geriatri. Oleh sebab itu, dalam rangka
meningkatkan pelayanan kesehatan geriatri di rumah sakit dan untuk
mengakomodasi berbagai kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang
pelayanan geriatri, perlu disusun penyelenggaraan pelayanan geriatri di rumah
sakit.

B. TUJUAN
1. Tujuan umum:
Terselenggaranya pelayanan lanjut usia/ geritarik secara terpadu dan
nyaman di RSU. Balikpapan Baru.
2. Tujuan Khusus :
a. Terselengaranya pelayanan lanjut usia di rawat jalan.
b. Terselenggaranya pelayanan lanjut usia kunjungan rumah (home care)
yang dalam hal ini pihak RSU Balikpapan Baru belum melakukan
pelayanan tersebut.

C. RUANG LINGKUP PELAYANAN


Berdasarkan kemampuan pelayanan, pelayanan Geriatri dibagi menjadi :
1. Tingkat Sederhana
Jenis pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas rawat
jalan
2. Tingkat Lengkap
Jenis pelayanan Geriatri tingkat lengkap paling sedikit terdiri atas rawat
jalan, rawat inap akut, dan kunjungan rumah (home care).
3. Tingkat Sempurna
4. Jenis pelayanan Geriatri tingkat sempurna paling sedikit terdiri atas rawat
jalan, rawat inap akut, kunjungan rumah (home care), dan Klinik Asuhan
Siang.
-6-

5. Tingkat Paripurna
Jenis pelayanan Geriatri tingkat paripurna terdiri atas rawat jalan, Klinik
Asuhan Siang, rawat inap akut, rawat inap kronik, rawat inap Psikogeriatri,
penitipan Pasien Geriatri (respite care), kunjungan rumah (home care),
dan Hospice.

Tingkatan sebagaimana dimaksud tersebut ditetapkan berdasarkan :


1. Jenis pelayanan
2. Sarana dan prasarana
3. Peralatan
4. Ketenagaan.
Jenis pelayanan yang dilaksanakan di Rumah Sakit Balikpapan Baru
berdasarkan tersedianya fasilitas sarana dan prasana, peralatan dan ketenagaan
adalah pelayanan tingkat sederhana.

.
-7-

BAB II
STANDAR KETENAGAAN

Ketenagaan dalam pelayanan Geriatri di RS. Balikpapan Baru terdiri atas


tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan yang bekerja bersama-sama sebagai
Tim Terpadu Geriatri.
1. Tim Terpadu Geriatri terdiri atas ketua dan koordinator pelayanan yang
merangkap sebagai anggota, dan anggota.
2. Tim Terpadu Geriatri dibentuk oleh Direktur Rumah Sakit.
3. Ketua Tim Terpadu Geriatri terdiri atas:
a. Dokter spesialis penyakit dalam untuk pelayanan Geriatri tingkat
sederhana.
b. Koordinator pelayanan dibentuk sesuai dengan masing-masing pelayanan
pada pelayanan Geriatri tingkat sederhana.

Tim Terpadu Geriatri pada pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling


sedikit terdiri atas:
1. Dokter spesialis penyakit dalam
2. Dokter spesialis lainnya sesuai dengan jenis penyakit Pasien Geriatri
3. Dokter umum
4. Perawat yang telah mengikuti pelatihan keperawatan geriatrik atau pelatihan
keterampilan inteligensia
5. Apoteker
6. Tenaga gizi
7. Fisioterapis
8. Okupasi terapis
-8-

BAB III
URAIAN TUGAS TIM TERPADU GERIATRI

A. KETUA TIM TERPADU GERIATRI


1. Tugas Pokok:
a. Melaksanakan koordinasi penyelenggaraan upaya pelayanan geriatri
sesuai dengan tingkatan pelayanan.
b. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan kerjasama lintas program dan
lintas sektoral dengan berbagai disiplin.
2. Uraian Tugas:
a. Merencanakan/membuat rencana kerja kebutuhan tim geriatri setiap
tahunnya.
b. Menyelenggarakan pelayanan geriatri berdasarkan rencana kebutuhan
ketenagaan, sesuai kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh direktur
rumah sakit.
c. Menyelenggarakan rujukan, baik di dalam maupun ke dan dari luar
rumah sakit.
d. Menyelenggarakan kerjasama dengan tim/departeman/ bagian/KSMF
(Kelompok Staf Medik Fungsional) lain di rumah sakit, serta
hubungan lintas program dan lintas sektoral melalui direktur rumah
sakit.
e. Memberikan laporan berkala tim terpadu geriatri kepada Direktur
Rumah Sakit
3. Wewenang
a. Berkoordinasi dengan Direktur Rumah Sakit terkait dengan sistem
Pelayanan Geriatri.
b. Memberikan usul atau saran kepada para anggota Tim geriatri terkait
pemberian pelayanan pasien Geriatri.
c. Berkoordinasi dengan pihak eksternal untuk pelayanan pasien yang
kontinue.
-9-

B. KOORDINATOR RAWAT JALAN


1. Tugas Pokok:
2. Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup poliklinik,
meliputi asesmen geriatri, tugas konsultatif kuratif (sederhana) serta
melaksanakan rujukan ke dan dari tim/departemen/KSM lain bila perlu
3. Uraian Tugas:
a. Merencanakan/membuat rencana kerja serta rencana kebutuhan
poliklinik geriatri setiap tahunnya.
b. Menyediakan kelengkapan pelayanan geriatri di poliklinik
berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan oleh ketua tim
geriatri.
c. Menyediakan kelengkapan tugas pendidikan, latihan dan penelitian
serta pengembangan sesuai kebijakan tim geriatri.
d. Menyelenggarakan kerja sama dengan SMF di rumah sakit.
e. Bertanggung jawab kepada ketua tim geriatri atas penyelenggaraan
pelayanan geriatri di poliklinik.
4. Tolak Ukur Keberhasilan
a. Terintegrasinya pelayanan untuk pasien geriatri atau lansia secara
baik dan komprehensif.
b. Terpenuhinya kebutuhan pasien geriatri dalam menerima pelayanan.
c. Tersusunnya discharge planning terkait kebutuhan pasien Geriatri saat
dirumah.

C. ANGGOTA TIM TERPADU GERIATRI


1. Dokter umum
a. Nama Jabatan
Anggota Tim geriatri/ sebagai pelaksana pelayanan
b. Persyaratan Jabatan
1) Dokter Spesialis atau Dokter Umum
2) Pengalaman di bidang pelayanan pasien minimal 2 tahun
- 10 -

c. Pertanggung Jawaban
Anggota Tim Terpadu Geriatri bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Tim Terpadu Geriatri.
d. Uraian Tugas:
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri.
2) Melaksanakan semua program pelayanan geriatri, yang meliputi
aspek preventif, promotif, edukatif, kuratif dan rehabilitatif
3) Mendistribusikan pasien ke masing-masing pelayanan dalam tim
geriatri dan/ atau merujuk ke KSM lain sesuai kebutuhan
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan menentukan program
selanjutnya bagi pasien usia lanjut
5) Mengirim kembali dan menyampaikan jawaban konsultatif
kepada dokter pengirim
6) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program pelayanan geriatri
kepada ketua tim geriatri
7) Melaksanakan penyuluhan tentang kesehatan usia lanjut.
e. Wewenang
1) Melaksanakan dan menentukan program bagi pasien geriatri/ usia
lanjut.
2) Bekerja sama dengan KSM untuk pelayanan penunjang yang
diperlukan pasien geriatri.
f. Tolok Ukur Keberhasilan
Terlaksananya pelayanan geriatri yang sesuai dengan kebutuhan
pasien.
- 11 -

2. Perawat atau Bidan


Anggota Tim Terpadu Geriatri merangkap sebagai koordinator
pelayananan
a. Pertanggung Jawaban
Anggota Tim Terpadu Geriatri bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Tim Terpadu Geriatri.
b. Tugas Pokok
Menyelenggarakan upaya pelayanan geriatri di ruang lingkup klinik
rawat jalan, meliputi assesment geriatri,tugas konsultatif kuratif
(sederhana) serta melaksanakan rujukan ke dan dari tim/ departemen/
KSM lain bila perlu.
c. Uraian Tugas
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri
2) Merencanakan atau membuat rencana kerja serta kebutuhan
pelayanan geriatri setiap tahunnya
3) Menyediakan kelengkapan pelayanan geriatri di poliklinik
berdasarkan kebijaksanaan yang telah ditetapkan ketua tim
geriatri
4) Menyelenggarakan kerja sama dengan KSM di Rumah sakit
5) Melaksanakan semua program perawatan, sesuai rencana
keperawatan yang disepakati oleh tim geriatri
6) Membantu pelaksanaan semua program pelayanan geriatri yang
meliputi aspek preventif, promotif/edukatif, kuratif dan
rehabilitatif
7) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program
keperawatan selanjutnya bagi pasien usia lanjut
8) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program perawatan geriatri
kepada ketua tim geriatri
9) Melaksanakan penyuluhan tentang perawatan kesehatan usia
lanjut
- 12 -

10) Pencatatan pelaporan.


d. Wewenang
1) Melaksanakan dan menentukan program perawatan selanjutnya
bagi pasien geriatri/ usia lanjut
2) Melakukan pencatatan dan pelaporan kepada Ketua Tim Terpadu
geriatri.
e. Tolak Ukur Keberhasilan
1) Terlaksananya pelayanan Geriatri sesuai kebutuhan pasien
2) Terciptanya pelayanan keperawatan terhadap geriatri secara
sistematis.
3. Fisioterapis
a. Nama Jabatan
Anggota Tim Terpadu Geriatri

b. Persyaratan Jabatan
1) Berpendidikan D3 Fisioterapis
2) Mempunyai pengalaman di bidangnya selama 1 tahun.
c. Pertanggung Jawaban
Anggota Tim Terpadu Geriatri bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Tim Terpadu Geriatri terkait dengan pelayanan fisioterapi yang
diberikan.
d. Uraian Tugas
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri.
2) Melaksanakan pelayanan fisioterapi yang diprogram oleh Dokter
Spesialis , atau disepakati bersama oleh tim geriatri
3) Menegakkan diagnosis fisioterapi, mengusulkan program dan
modalitas fisioterapi
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program
fisioterapi selanjutnya bagi pasien usia lanjut
- 13 -

5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program fisioterapi, yang


meliputi penggunaan modalitas fisioterapi
6) Melaksanakan penyuluhan tentang fisioterapi pada usia lanjut
7) Pencatatan pelaporan.
e. Wewenang
1) Melaksanakan pelayanan pada pasien geriatri terkait dengan
fisioterapi
2) Melakukan pencatatan dan pelaporan terhadapa pelayanan
fisioterapi yang diberikan untuk geriatri kepada Ketua Tim
Geriatri.
f. Tolak Ukur Keberhasilan
Terlaksananya pelayanan fisioterapi terhadap Geriatri secara tepat
sesuai kebutuhan
4. Gizi
a. Nama jabatan
Anggota Tim Terpadu Geriatri
b. Persyaratan Jabatan
1) Persyaratan Umum
a) Berpendidikan minimal D3 Gizi
b) Berpengalaman dibidangnya selama 1 tahun
2) Persyaratan Khusus
Pernah mengikuti pelatihan tentang konseling gizi
c. Pertanggung Jawaban
Anggota Tim Terpadu Geriatri bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Tim Terpadu Geriatri terkait dengan pelayanan Gizi yang
diberikan.
d. Uraian Tugas
1) Bertindak sebagai anggota tim geriatri di semua jenis pelayanan
geriatri yang membutuhkan
2) Melaksanakan pelayanan nutrisi/ gizi yang diprogram oleh
dokter/ geriatris, atau disepakati bersama oleh tim geriatri
- 14 -

3) Menegakkan diagnosis status gizi, mengusulkan dan


melaksanakan program gizi pasien usia lanjut
4) Melaksanakan re-evaluasi pasien dan mengusulkan program gizi
selanjutnya bagi pasien usia lanjut
5) Bertanggung jawab atas pelaksanaan program gizi
6) Melaksanakan penyuluhan tentang gizi pada usia lanjut.
e. Wewenang
1) Melaksanakan dan mengusulkan Konseling Gizi kepada pasien
Geriatri atau usia lanjut
2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan serta keberhasilan
program gizi
f. Tolak Ukur Keberhasilan
Terlaksananya program konseling gizi yang dapat diterapkan pasien
geriatri atau lansia sesuai dengan kebutuhan.
5. Farmasis / Asisten Farmasi
a. Nama Jabatan
Anggota Tim Terpadu geriatri
b. Persyaratan Jabatan
1) Berpendidikan minimal D3 Farmasi
2) Berpengalaman dalam bidangnya minimal 1 tahun
c. Pertanggung Jawaban
Anggota Tim Terpadu Geriatri bertanggung jawab langsung kepada
Ketua Tim Terpadu Geriatri terkait dengan pelayanan farmasi yang
diberikan.
d. Uraian Tugas
Melaksanakan fungsi kefarmasian sesuai kesepakatan tim geriatri.
e. Wewenang
1) Memberikan terapi obat sesuai dengan terapi yang diberikan
Dokter
2) Mengusulkan atau mengganti obat yang diresepkan Dokter setelah
berdiskusi dengan Dokter yang bersangkutan.
- 15 -

f. Tolak Ukur Keberhasilan


Terlaksananya pelayanan kefarmasian secara tepat sesuai kebutuhan
pasien geriatri.
- 16 -

BAB IV
STANDAR FASILITAS

A. DENAH RUANG

TOILET

POLI
DALAM/ TUNGGU
RUANG

GERIATRI

PENDAFTARAN

BED PASIEN

DOKTER

MEJA PERAWAT
PINTU MASUK

Poli geriatri Rumah Sakit Balikpapan Baru masih menjadi satu dengan
pelayanan poli spesialis saraf, poli penyakit dalam dan poli rehabilitasi medik.

B. STANDAR FASILITAS
Ruang pelayanan Geriatri tingkat sederhana paling sedikit terdiri atas :
1. Ruang pendaftaran/administrasi
Ruang pendaftaran/ administrasi sebagaimana dimaksud dapat
bergabung dengan ruang pendaftaran/administrasi lain di Rumah Sakit.
Ruang pendaftaran administrasi ini harus cukup luas untuk penempatan
meja tulis, lemari arsip untuk penyimpanan dokumen medik pasien.
- 17 -

Letaknya dekat dengan ruang tunggu, sehingga mudah dilihat oleh pasien
yang baru datang.
2. Ruang tunggu
Ruang tunggu harus bersih dan cukup luas, aman dan nyaman, baik
untuk pasien dari luar ataupun dari bangsal yang menggunakan kursi roda
atau tempat tidur.
3. Ruang periksa
RSU Balikpapan Baru berencana untuk menyediakan poli geriatric
yang ke depannya akan dilakukan pembangunannya. Ruangan ini dekat
dengan ruang pendaftaran serta dilengkapi dengan fasilitas dan alat-alat
pemeriksaan.
Ruangan terdiri dari:
a. Ruang periksa perawat geriatri dan sosial medik untuk melakukan
anamnesis;
b. Ruang periksa dokter/tim geriatri;
c. WC dan kamar mandi
d. Ruangan diskusi tim geriatri atau pertemuan dengan keluarga pasien
(family meeting).
4. Ruang Tim Terpadu Geriatri
Ruang tim terdiri dari :
a. Ruang ketua tim
b. Ruang anggota
c. 1 (satu) ruang pertemuan untuk tim
d. Ruang istirahat karyawan dan pantry
e. Kamar kecil untuk karyawan
- 18 -

BAB V
TATA LAKSANA PELAYANAN

Pasien lanjut usia (pasien yang berumur 60 tahun ke atas) yang akan
mendaftar ke Poliklinik akan diarahkan ke resepsionis/ pendaftaran khusus pasien
Lansia (lanjut Usia) dan IGD oleh Satpam. Semua pasien lanjut usia yang datang
ke poliklinik/ IGD akan dilakukan triase apakah tergolong ke dalam pasien geriatri.
Untuk pasien lanjut usia biasa akan diteruskan ke dokter spesialis yang sesuai
dengan penyakitnya. Apabila tergolong pasien geriatri (misalnya memiliki:
penurunan status fungsional, ada sindrom geriatri, gangguan kognitif - demensia,
jatuh – osteoporosis dan inkontinensia) akan dilakukan asesmen geriatri
komprehensif oleh Tim Terpadu Geriatri.
Model 1.
Alur Pelayanan di Rumah Sakit dengan Pelayanan Geriatri
Tingkat Sederhana

Rumah sakit Balikpapan Baru melakukan pelayanan perawatan inap untuk


pasien geriatri. Namun, karena belum terdapat ruang rawat khusus yakni ruang
rawat akut geriatri maka dirawat di ruang rawat biasa.
- 19 -

BAB VI
LOGISTIK

Jumlah peralatan didasarkan pada:


1. Kebutuhan pelayanan;
2. Rata-rata jumlah kunjungan setiap hari.
3. Angka rata-rata pemakaian tempat tidur/Bed Occupancy Rate (BOR) bagi
pelayanan rawat inap
4. Evaluasi kemampuan alat dan efisiensi penggunaan alat.
Pelayanan Geriatri
No Alat
Sederhana
Ruang pemeriksaan
1 Tempat tidur pasien √
2 1 set alat pemeriksaan fisik √
3 EKG √
4 Light box √
5 Bioelectrical impedance -
6 Timbangan berat badan dan pengukur tinggi badan √
7 Instrumen penilaian Kognitif, Psikologi, Psikiatri √
- 20 -

BAB VII
KESELAMATAN PASIEN

Keselamatan pasien (patient safety) rumah sakit adalah suatu sistem dimana
rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. Sistem tersebut meliputi assesmen
risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan dengan risiko pasien,
pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan tindak
lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko.
Tujuannya yaitu :
1. Terciptanya budaya keselamatan pasien di rumah sakit
2. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit terhadap pasien dan masyarakat
3. Menurunnya kejadian tidak diharapkan (KTD) di rumah sakit
4. Terlaksananya program-program pencegahan sehingga tidak terjadi
pengulangan kejadian tidak diharapkan.
5. Standar Keselamatan Pasien:

Hak pasien
1. Mendidik pasien dan keluarga
2. Keselamatan pasien dan kesinambungan pelayana
3. Penggunaan metoda-metoda peningkatan kinerja untuk melakukan evaluasi
dan program peningkatan keselamatan pasien
4. Peran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
5. Mendidik staf tentang keselamatan pasien
6. Komunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
- 21 -

BAB VIII
KESELAMATAN KERJA

1. Pelayanan rumah sakit di seluruh unit pelayanan harus selalu berorientasi pada
mutu layanan, keselamatan pasien, dan keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
bagi pasien, keluarga dan masyarakat serta karyawan sesuai dengan Visi, Misi,
Falsafah dan Tujuan Rumah Sakit Balikpapan Baru.
2. Dalam melaksanakan tugasnya setiap petugas rumah sakit wajib mematuhi
ketentuan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan melakukan upaya
untuk mengurangi dan mengendalikan bahaya, resiko, mencegah
kecelakaan dan cedera, dan memelihara kondisi lingkungan dan keamanan,
termasuk dalam penggunaan alat pelindung diri (APD).
3. Peralatan di unit pelayanan harus selalu dilakukan pemeliharaan dan kalibrasi
secara teratur sesuai ketentuan yang berlaku dan selalu dalam kondisi siap
pakai.
4. Semua petugas rumah sakit wajib memiliki ijin/ lisensi/ sertifikasi sesuai
dengan profesi dan ketentuan yang berlaku.
5. Standar prosedur operasional, etika profesi, kode etik rumah sakit dan semua
peraturan rumah sakit yang berlaku.
6. Semua individu yang terlibat dalam pelayanan rumah sakit wajib melakukan 6
(enam) sasaran Keselamatan Pasien.
a. Ketepatan identifikasi pasien
b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
d. Ketepatan lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
f. Pengurangan resiko pasien jatuh
- 22 -

BAB IX
PENGENDALIAN MUTU

Pemantauan dan evaluasi dilaksanakan secara berkesinambungan guna


mewujudkan keberhasilan program pelayanan kesehatan bagi pasien geriatri.
Pemantauan dan evaluasi harus ditindaklanjuti untuk menentukan faktor-faktor
yang potensial berpengaruh agar dapat diupayakan penyelesaian yang efektif.
Pemantauan dan evaluasi mutu dilakukan dalam bentuk kegiatan pencatatan dan
pelaporan.
Diperlukan sejumlah indikator dalam pencatatan, diantaranya sebagai
berikut:
A. LAMA RAWAT
Lama rawat pasien geriatri di ruang rawat inap akut tergantung dari
kemampuan TTG serta dukungan sarana dan prasarana. Makin terampil dan
lengkap, lama rawat akan semakin singkat. Rata-rata lama rawat pasien geriatri
yang masuk karena mengalami geriatric giants dan dirawat inap dengan
menerapkan pengkajian paripurna pasien geriatri adalah 12 hari.

B. STATUS FUNGSIONAL
Status fungsional pasien diukur sejak pasien masuk rumah sakit sampai
saat pemulangan. Diukur rata-rata kenaikan skor status fungsional pasien
geriatri dengan karakteristik seperti di atas adalah 4/20 jika menggunakan
instrumen ADL Barthel.

C. KUALITAS HIDUP
Penilaian kualitas hidup harus menggunakan instrumen yang mampu
menilai kualitas hidup terkait kesehatan (health related quality of life =
HRQoL). Salah satu instrumen yang sering digunakan adalah EQ5D (Euro-
Quality of Life Five Dimension) yang mengukur lima dimensi atau aspek yang
memengaruhi kesehatan. Standar nilai EQ5D ≥ 0,71 dengan EQ5D-VAS
minimal 79%.
- 23 -

D. RAWAT INAP ULANG (REHOSPITALISASI)


Rehospitalisasi adalah perawatan kembali setelah pulang ke rumah dari
rumah sakit. Perawatan yang terjadi kembali dalam 30 hari pertama pascarawat
menggambarkan adanya permasalahan kesehatan yang sesungguhnya belum
optimal ditatalaksana di rumah sakit. Persentase maksimal rehospitalisasi
pasien geriatri pascarawat inap akut adalah 15%. Rehospitalisasi ini dapat
dipengaruhi oleh kesiapan tim terpadu geriatri serta dukungan yang ada di
rumah sakit. Rehospitalisasi juga tak terlepas dari pengaruh kemampuan
puskesmas dan community based geriatric service.

E. KEPUASAN PASIEN
Kepuasan pasien diukur saat pasien pulang dengan instrumen yang
secara sahih dapat mengukur kepuasan pasien. Salah satu instrumen yang
sering digunakan adalah Patients’s Satisfaction Questionair (PSQ) yang telah
diuji kesahihan (Spearman correlation coefficient: 0,383 – 0,607 ; p < 0,01)
dan keandalannya (Cronbach’s alpha: 0,684). Instrumen ini memiliki nilai
standar minimal 190.

Balikpapan, 12 Februari 2019


Direktur Rumah Sakit Umum Balikpapan Baru

Dr. Listyono Wahid Rhomadani

Anda mungkin juga menyukai