Anda di halaman 1dari 44

PERATURAN DIREKTUR

RUMAH SAKIT PASAR MINGGU CIREBON


NO MO R : 026/PER/DIR/RSPM/VI/2022

TENTANG
PANDUAN PELAYANAN GERIATRI DIREKTUR
RUMAH SAKIT PASAR MINGGU CIREBON

Menimbang : a. Bahwa untuk meningkatkan dan mencapai mutu


pelayanan khususnya pelayanan geriatri, perlu
dilaksanakan di Rumah Sakit Pasar Minggu
Cirebon.
b. Bahwa rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan
yang memeberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
c. Bahwa dalam rangka mewujudkan pelayanan
keperawatan yang bermutu dan profesional perlu
didukung ketersediaan sumber daya pemberi pelayanan
kesehatan di RS Pasar Minggu Cirebon.
Mengingat : 1. Undang – Undang No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan
2. Undang – Undang No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah
sakit
3. Keputusan Dirjend Bina Upaya Kesehatan RI Nomor
HK.02.04/1/2.790/2011 tentang Standar Akreditasi
Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon
Rumah Sakit
MENETAPKAN

Menetapkan : PANDUAN PELAYANAN GERIATRI

: Peraturan Direktur tentang Panduan Geriatri di RS Pasar Minggu


Pertama Cirebon

Kedua : Panduan Pelayanan geriatri di RS Pasar Minggu Cirebon


sebagaimana tercantum dalam lampiran peraturan ini.
Ketiga : Peraturan Direktur ini berlaku sejak tanggal ditetapkannya,
dan apabila dikemudian hari temyata terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana
mestinya

Ditetapkan di Cirebon
Pada tanggal 10 Juni 2022
Direktur,

Dr.Zenudin MM
Lampiran I : Peraturan Direktur RS Pasar Minggu Cirebon
Nomor : 026/PER/DIR/RSPM/VI/2022
: Panduan Pelayanan geriatri di RS Pasar Minggu
Tentang Cirebon
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala
berkat dan anugerah yang telah diberikan kepada penyusun, sehingga Panduan
Pelayanan geriatri di RS Pasar Minggu Cirebon ini dapat selesai disusun
Panduan ini merupakan pedoman kerja bagi seluruh staf Rumah Sakit dalam
menjalankan pelayanan geriatri di RS Pasar Minggu Cirebon. Dalam pedoman ini
diuraikan tentang petunjuk pelaksanaan pelayanan geriatri di RS Pasar Minggu
Cirebon.
Tidak lupa penyusun menyampaikan terma kasih yang sedalam-dalamnya
atas bantuan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Panduan
Pelayanan geriatri di RS Pasar Minggu Cirebon.

Tim Penyusun

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon i


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................2
BAB II RUANG LINGKUP................................................................................................5
BAB III KEBIJAKAN..........................................................................................................6
BAB IV TATA LAKSANA.................................................................................................7
BAB V DOKUMENTASI....................................................................................................37

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon ii


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Indonesia menempatkan para lanjut usia (lansia) pada posisi yang
dihormati, bukan saja karena nilai-nilai budaya yang hidup dan
berkembang di masyarakat, tetapi juga karena lansia tergolong dalam
kelompok yang rentan. Penghormatan tersebut dapat berupa pemberian
fasilitas dan pelayanan khusus dalam rangka perlindungan dan
pemenuhan hak-hak mereka sebagaimana diatur dalam Pasal8 UU
Nomor 39 Tahun 1999.Salah satu wujudnya adalah tersedianya fasilitas
dan pelayanan khusus di rumah sakit berupa kursi roda, lift khusus,
toilet, jalan/akses bagi lansia yang bertongkat, tangga, fasilitas lain, dan
layanan khusus berupa “Pelayanan Geriatri”.
Data menunjukkan, jumlah lansia di Indonesia, baik itu di
pedesaan maupun di perkotaan terus meningkat.Berdasarkan jenis
kelaminnya, jumlah lansia perempuan ± 9,5 juta lebih banyak
dibanding lansia laki-laki ± 8,2 juta.Penyebabnya adalah angka
harapan hidup perempuan lebih tinggi jika dibanding dengan angka
harapan hidup laki-laki.
Keberhasilan pembangunan di bidang kependudukan, pendidikan,
kesehatan, dan program-program terkait, berdampak pada
menurunnya angka kelahiran dan meningkatnya usia harapan
hidup. Peningkatan usia lanjut sering disertaidengan meningkatnya
berbagai penyakit dan ketidakmampuan (disability), sehingga
diperlukan perawatan dan pengobatan dengan waktu yang cukup
lama, sedangkan fasilitas dan pelayanan kesehatan bagi lansia di
rumah sakit masih sangat kurang.

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 1


B. PENGERTIAN
1. Gerontologi:cabang ilmu yang membahas/menangani tentang
proses penuaan/masalah yang timbul pada orang yang berusia
lanjut.
2. Pasien Geriatri:orang tua berusia diatas 60 tahun yang memiliki
penyakit lebih dari 2 (dua)/majemuk/multipatologi akibat
gangguan fungsi jasmani dan rohani, dan atau kondisi sosial
yang bermasalah.
3. Konsep/pengertian secara bertingkat dari mundurnya
kemandirian lansia yaitu :
a. Hambatan (impairment) adalah setiap kehilangan atau
kelainan,baik psikologik,fisiologik,maupun struktur atau
fungsi anatomik;
b. Disabilitas adalah semua restriksi atau kekurangan dalam
kemampuan untuk melakukan kegiatan yang dianggap dapat
dilakukan oleh orang normal.
c. Handicap adalah ketidakmampuan seseorang sebagai akibat
impairment/disabilitas sehingga membatasinya untuk
melaksanakan peranan hidup secara normal (berhubungan
erat dengan usia,jenis kelamin, dan faktor-faktor sosial
budaya);
4. Asesmen Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin
untuk menilai aspek medik, fungsional, psikososial, dan ekonomi
penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program
pengobatan dan pemeliharaan kesehatan yang rasional.

5. Tim Geriatri adalah suatu tim multidisipliner yang bekerja secara


multidisipliner, interdisiplin untuk menangani masalah

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 2


kesehatan usia lanjut.Tim ini minimal terdiri atas dokter
geriatris atau internis/dokter umum yang dilatih juga dokter
spesialis psikologis,perawat yang telah mendapatkan pelatihan
geriatri, fisioterapi,nutrisionis dan farmasi.

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 3


BAB II RUANG
LINGKUP

Ruang Linkup Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon meliputi :
1. Dokter Spesialis Dalam
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
4. Unit Pendaftaran/Admisi

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


BAB III
KEBIJAKAN
1. Pelayanan geriatri sederhana di RS Pasar Minggu Cirebon yang
hanya pelayanan poliklinik, pelayanan tersebut dilakukan oleh
Dokter umum dan perawat.
2. Pelayanan dari Tim Geriatri meliputi promosi dan preventif yaitu
penyuluhan dan senam lansia yang dilaksanakan rutin setiap
bulan.
3. Apabila ada pasien masuk ke IGD dengan usia >60 tahun dan
didapatkan diagnosa untuk rawat jalan maka akan dilakukan
assessmen geriatri.
.

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 5


BAB IV
TATALAKSANA

A. PELAYANAN GERIATRI
1. Batasan Pelayanan
Pelayanan Geriatri adalah pelayanan kesehatan usia lanjut dengan
pendekatan interdisiplin yang mencakup aspek medik promotif,
preventif, kuratif dan rehabilitatif serta aspek sosial dan psikologik
pada pasien usia lanjut.
a. Pelayanan Geriatri Sederhana adalah suatu bentuk pelayanan
geriatri yang mempunyai kegiatan hanya berupa pelayanan
poliklinik. Pelayanan tersebut diberikan oleh Tim Geriatri yang
minimal terdiri dari :
- Dokter Umum yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Tim Rehabilitasi Medik, minimal fisioterapis.
b. Pelayanan Geriatri Sedang adalah suatu bentuk pelayanan
geriatri yang mempunyai kegiatan poliklinik, day hospital sesuai
dengan kemampuan rumah sakit. Pelayanan tersebut diberikan
oleh Tim Geriatri yang minimal terdiri dari :
- Dokter Spsesialis Penyakit Dalam yang telah mendapat
pelatihan geriatri;
- Tim Rehabilitasi Medik yang ada.
c. Pelayanan Geriatri Lengkap adalah suatu bentuk pelayanan
geriatri yang mempunyai kegiatan pelayanan poliklinik, day
hospital, ruang geriatri akut dan pelatihan-pelatihan. Pelayanan
tersebut diberikan oleh :
- Konsultan geriatri/dokter spesialis kesehatan usia lanjut;
- Tim Rehabilitasi Medik, yaitu dokter spesialis rehabilitasi
medik/dokter umum yang dilatih rehabilitasi medik,

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 6


fisoterapis, okupasi terapis, ortotisprostetis, terapi wicara,
psikologi dan pekerja sosial;
- Perawat yang telah mendapat pelatihan geriatri;
- Nutrisionis;
- Asisten farmasi;
- Disyaratkan pula harus memiliki akses ke Instalasi
Rehabilitasi Medik yang lengkap di rumah sakit yang sama;
d. Pelayanan Geriatri Sangat Lengkap atau Paripurnaadalah
suatu bentuk pelayanan geriatri yang memberikan pelayanan
poliklinik, day hospital, ruang geriatri akut dan kronis,
pendidikan, serta penelitian dan pengembangan;
Tenaga Tim Geriatri Paripurna sama dengan Tim Geriatri
Lengkap, akan tetapi ditambah tenaga untuk penelitan,
pengembangan, dan konsultasi hukum.
Seperti pada Pelayanan Geriatri Lengkap, pada Pelayanan
Geriatri Paripurna disyaratkan pula untuk mempunyai akses ke
Instalasi Rehabilitasi Medik yang lengkap.
Yang diwajibkan untuk melakukan penelitian adalah tingkat
pelayanan sangat lengkap saja, sedangkan tujuan penelitian
adalah untuik pengembangan ilmu geriatri. Tingkat pelayanan
dibawahnya boleh dilaksanakan penelitian yang lebih sederhana.
2. Alur Pelayanan Geriatri
a. Bagan Alur Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit Kelas B;

IGD POLIKLINIK DOKTER PRAKTEK

IRJ
POLI GERIATRI PUSKESMAS

POPULASI USILA PANTI

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 7


b. Bagan Alur Pelayanan Geriatri di RS
DOKTER
IGD POLIKLINIK UMUM PRAKTEK

PSIKIATRI / POLIKLINIK REHABILITASI


PSIKOLOG PENYAKIT DALAM MEDIK

DINAS SOSIAL /
PUSKESMAS
PANTI JOMPO

3. Pelayanan Pasien Geriatri di RS Pasar Minggu Cirebon


a. Apabila pasien masuk dengan usia ≥ 60 tahun dan saat masuk
pasien hanya didapatkan 1 (satu) diagnosa, maka pasien tersebut
dirawat sesuai dengan DPJP nya.
b. Setelah dirawat dan didapatkan diagnosa lebih dari 2 (dua),
maka pasien dikonsultasikan/diraberkan kepada Tim Geriatri sesuai
dengan permasalahan (diagnosanya) dan dilakukan pengisian
asesmen geriatri oleh salah satu dari Tim Geriatri sesuai dengan
jadwal atau sesuai yang ditunjuk oleh DPJP Utama.
4. Jenis Pelayanan Geriatri
a. Poliklinik Geriatri;
Tempat ini memberikan jasa pengadaan asesmen,tindakan kuratif
sederhana dan konsultasi bagi penderita rawat jalan,baik dari
masyarakat,puskesmas,maupun antar poliklinik.Tenaga minimal
yang dibutuhkan adalah dokter umum/internis yang telah mendapat
kursus geriatri atau dokter spesialis geriatri/geriatrism, seorang
perawat, dan seorang petugas sosial medik.
b. Bangsal Geriatri Akut;

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


Bangsal Geriatri merawat pasien usia lanjut yang menderita
penyakit akut atau semi akut, antara lain : stroke
akut,pneumonia,asidosis,penyakit jantung kongestif, dan lain-
lain.Pasien lansia dilakukan asesment,tindakan kuratif dan
rehabilitasi oleh Tim Geriatri.
Ketenagaan di bangsal ini tergantung dari jumlah tempat tidur
dan kompleknya pelayanan yang diberikan,minimal ada tenaga
geriatris atau internis yang mendapat kursus geristri,perawat1
(satu) TT minimal 1 (satu) perawat,tenaga rehabilitasi
(FT,OT,TW,PSM). Bisa ditambahkan ke dalam tim tersebut
psikolog,nutrision,tenaga farmasi, dan tenaga lain sesuai
kebutuhan rumah sakit.
Tenaga di bangsal akut ini melayani konsultasi dari bangsal lain
yang membutuhkan.
c. Rehabilitasi Medik;
Rehabilitasi medik adalah pelayanan terpadu dengan pendekatan
medik,psikososial,edukasional, dan vokasional untuk mencapai
kemampun fungsional semaksimal mungkin.
Penyakit pada usia lanjut mempunyai kecenderungan terjadi
kecacatan,sehingga oleh WHO selalu diharapkan penegakan
diagnosis pasien usia lanjut dalam aspek impairment,disabilitas
dan handikap,sehingga rehabilitasi medik merupakan aspek
penting dalam pelayanan lansia dan harus dilaksanakan secepat
mugkin sejakpasien masuk sampai pulang sesuai kebutuhannya.
Untuk memulai program rehabilitasi medik pada lansia,tenaga
profesional harus mengetahui kondisi lansia saat itu juga,baik
penyakit yang menyertai maupun kemampuan fungsional yang
mampu dilakukan.Banyak instrument untuk menilai kemampuan
seorang lansia,salah satu diantaranya adalah Index Katz yang
cukup sederhana dan mudah diterapkan untuk menilai kemampuan
fungsional AKS (Aktivitas Kehidupan Sehari-hari)

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


dan juga untuk meramalkan prognosis dari berbagai macam
penyakit pada golongan lansia.

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 10


Adapun aktivitas yang dinilai adalah :
1) Bathing
- Mandiri : memerlukan bantuan hanya pada satu bagian
tubuh atau dapat melakukan sendiri secara menyeluruh.
- Tergantung : memerlukan bantuan mandi lebih dari satu
bagian tubuh atau tidak dapat mandi sendiri.
2) Dressing
- Mandiri:menaruh,mengambil,memakaidan menanggalkan
pakaian sendiri serta menalikan sepatu sendiri.

- Tergantung : tidak dapat berpakaian sebagian.


3) Toiletting
- Mandiri : pergi ke toilet,duduk sendiri di kloset,memakai
pakaian dalam,membersihkan kotoran.
- Tergantung : mendapat bantuan orang lain.
4) Transfering
- Mandiri : berpindah dari dan ke tempat tidur,dari dan ke
tempat duduk (memakai/tidak memakai alat bantu).
- Tergantung : tidak dapat melakukan sendiri/dengan
bantuan.
5) Continence
- Mandiri : dapat mengontrol buang air besar dan kecil.
- Tergantung : tidak dapat mengontrol sebagian atau
seluruhnya dengan bantuan manual atau kateter.
6) Feeding
- Mandiri : mengambil makanan dari piring atau yang
lainnya dan memasukkan ke dalam mulut (tidak termasuk
kemampuan memotong daging daging dan menyiapkan
makanan seperti mengoleskan mentega pada roti).

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 11


- Tergantung : memerlukan bantuan untuk makan atau
tidak dapat makan sendiri secara parenteral.
Dari kemampuan melaksanakan 6 (enam) aktivitas dasar tersebut
di atas,kemudian diklasifikasikan menjadi 7 (tujuh) tahapan
yangdisebut sesuai dengan aktivitas yang dikerjakan sendiri,atau
disebut juga Index Katzyang secara berurutan adalah sebagai
berikut :
1) Index Katz A: mandiri untuk 6 (enam) aktivitas;
2) Index Katz B: mandiri untuk 5 (lima) aktivitas;
3) Index Katz C: mandiri,kecuali “bathing” dan 1 (satu) fungsi
lain;
4) Index Katz D : mandiri,kecuali “bathing,dressing” dan 1
(satu) fungsi lain;
5) Index Katz E : mandiri,kecuali “bathing,dressing,toileting”
dan 1 (satu) fungsi lain;
6) IndexKatzF:mandiri,kecuali
“bathing,dressing,toileting,transfering”, dan 1 (satu) fungsi
lain;
7) Index Katz G : tergantung pada orang lain untuk 6 enam)
aktivitas.
d. Bangsal Geriatri Kronis;
Bangsal ini diperlukan untuk merawat pasien usia lanjut dengan
penyakit kronis yang memerlukan rawat inap dalam jangka
waktu lama dan memerlukan biaya sangat tinggi mengingat turn
over ratenya yang sangat rendah (sementara ini rumah sakit
memfasilitasi di bangsal internis).
e. Pendidikan dan Riset.
Hal ini merupakan suatu bagian inplisit dari suatu pemberian
pelayanan geriatri, antara lain : dilaksanakan untuk pendidikan
tenaga paramedis,medis,terapis rehabilitasi, dan berbagai riset

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


yang diperlukan untuk meningkatkan pelayanan dan
pengembangan ilmu geriatri.
5. Assesment Geriatri;
Assesment Geriatri adalah suatu proses pendekatan multidisiplin
untuk menilai aspek medik, fungsional, psikososial dan ekonomi
penderita usia lanjut dalam rangka menyusun program pengobatan
dan pemeliharaan kesehatan yang rasional. Asesmen ini bersifat
tidak sekedar multi-disiplin tetapi juga interdisiplin dengan
koordinasi serasi antar disiplin dan lintas pelayanan kesehatan.
6. Yang perlu Mendapatkan Pelayanan Geriatri :
- Menderita lebih dari satu penyakit kronis atau degeneratif
dengan atau tanpadisertai penyakit akut;
- Menghadapi kesulitan untuk berjalan (instability),
mengalami jatuh (falls), atau imobilisasi (bedridden);
- Menghadapi masalah untuk merawat diri sendiri (self care).
seperti kesulitan makan atau berpakaian;
- Mengalami penurunan daya ingat (memory) dini atau
gangguan tingkah laku (behavior) dini;
- Masalah kesehatan lain seperti osteoporosis, penyakit
parkinson, arthritis, gangguan berkemih (inkontinensia
urine), atau gangguan buang air besar.
7. Prinsip-Prinsip Pelayanan Geriatri adalah sebagai berikut :
- Pendekatan menyeluruh (biopsikososialspiritual);
- Orientasi terhadap kebutuhan klien;
- Diagnosis secara terpadu;
- Team work (koordinasi);
- Melibatkan keluarga dalam pelaksanaannya.
8. Kriteria Pelayanan Lansia;
- Komprehensif: adanya dukungan finansial yang adekuat,
perawatan sehari-hari, pelayanan kesehatan yang memadai,

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 13


pendidikan kesehatan, perawatan keluarga, kebutuhan
rekreasi dan aktifitas fisik dan pelayanan transportas;
- Adanya kerjasama/terkoordinasi lintas program/sektoral;
- Mudah dijangkau;
- Memperhatikan kualitas pelayanan.
9. Tata Laksana Assesment Lansia;
Assesment Lansia adalah suatu rangkaian kegiatan proses
keperawatan yang:
- Ditujukan kepada usia lanjut;
- Meliputi kegiatan pengkajian, dengan memperhatikan
kebutuhan fisik, psikologis, sosial dan spiritual;
- Menganalisis masalah dan merumuskan diagnosis
keperawatan;
- Membuat perencanaan;
- Melaksanakan implementasi dan melakukan evaluasi.
10. Tujuan Assesment Usia Lanjut;
a. Menegakkan :
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat fisiologik;
- Diagnosis kelainan fisik/psikis yang bersifat patologik;
- Dan melakukan terapi atas kelainan tersebut.

b. Menegakkan adanya gangguan organ/sistem


(impairment), ketidakmampuan (disabilitas) dan
ketidakmampuan sosial (handicap) untuk dapat dilakukan
terapi dan/atau rehabilitasi.
c. Untuk mengetahui sumber daya sosial ekonomi dan
lingkungan yang dapat digunakan untuk penatalaksanaan
penderita tersebut.
11. Proses Assesment Usia Lanjut;
a. Pengkajian
Nama:

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


Alamat :
Jenis kelamin :
Umur : th
Status : (1) Menikah(2)Tidak menikah(3)Janda
(4) Duda
Agama : (1) Islam(2) Protentas(3) Hindu(4)
Katolik
(5) Budha
Suku : (1)Jawa(2)Madura(3)lain-
lain,sebutkan....
Tingkat pendidikan : (1) Tidak tamat SD(2) Tamat SD(3)
SMP
(4)SMU(5) PT(6)Buta huruf
Sumber pendapatan : (1) PNS(2) Wiraswasta(3)Lain-
lain.............
Keluarga yang dapat dihubungi :
Jumlah Anak Pekerjaan Tempat Tinggal
1.
2.

Kondisi Lingkungan/Rumah :
 Lantai licin/tidak;
 Penerangan cukup/tidak;
 Jarak kamar mandi dengan kamar pasien.
Riwayat Pekerjaan :
……………………………………………
b. Riwayat Kesehatan
Keluhan yang dirasakan saat ini :
(1) Nyeri dada(2) Pusing(3) Batuk(4) Panas(5) Sesak(6)
Gatal(7) Diare (8) Jantung berdebar(9) Nyeri

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


15
sendi(10)Penglihatan kabur(11) Lain-
lain....................................................
Apa keluhan yang anda rasakan tiga bulan terakhir :
(1) Nyeri dada (2) Pusin (3) Batuk (4) Panas (5) Sesak (6)
Gatal(7) Diare (8) Jantung berdebar (9) Nyeri sendi (10)
Penglihatan kabur
Penyakit saat ini :
(1) Sesak nafas/PPOM(2) Nyeri Sendi/Rematik(3)Diare
(4)Penyakit kulit(5) Jantung (6) Mata (7) DM (8) Hipertensi
(9)Lain-lain......................................
Kejadian Penyakit 3 bulan terakhir :
(1) Sesak nafas/PPOM(2) Nyeri Sendi/Rematik(3) Diare
(4) Penyakit kulit(5) Jantung (6) Mata (7) DM (8) Hipertensi
(9) Lain-lain ..................................
Status Gizi :
- Sehari makan berapa kali.....
- Habis berapa porsi.....
- Makan sendiri/dengan bantuan.....
c. Status Fisiologis
Postur Tulang Belakang Lansia :
(1) Tegap (2) Membungkuk (3) Kifosis(4) Skoliosis(5)
Lordosis
Tanda-tanda vital
(1) Suhu(2) Tekanan darah(3) Nadi(4) Respirasi(5) Berat badan
(6) Tinggi badan (7) IMT
Status Gizi :
- Sehari makan berapa kali.....
- Habis berapa porsi.....
- Makan sendiri/dengan bantuan.....
d. Pengkajian Head To Toe
1) Kepala

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 16


Kebersihan : kotor/bersih
Kerontokan rambut : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan : ……………………………………..
2) Mata
Konjungtiva : anemis/tidak
Sklera : ikterik/tidak
Strabismus : ya/tidak
Penglihatan : Kabur/tidak
Peradangan : Ya/tidak
Riwayat katarak : ya/tidak
Keluhan : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :
……………………………………

Penggunaan kacamata : ya/tidak
3) Hidung
Bentuk : simetris/tidak
Peradangan : ya/tidak
Penciuman : terganggu/tidak
Jika ya, jelaskan :
……………………………………
….
4) Mulut dan Tenggorokan Kebersihan
: baik/tidak Mukosa :
kering/lembab Peradangan/stomatitis :
ya/tidak
Gigi geligi : karies/tidak,ompong/tidak
Radang gusi : ya/tidak
Kesulitan mengunyah : ya/tidak
Kesulitan menelan : ya/tidak

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


5) Telinga
Kebersihan : bersih/tidak
Peradangan : ya/tidak
Pendengaran : terganggu/tidak
Jika terganggu, jelaskan :
……………………………………
..
Keluhan lain : ya/tidak
Jika ya, jelaskan :
……………………………………
….
6) Leher
Pembesaran kelenjar thyroid : ya/tidak
JVD : ya/tidak
Kaku kuduk : ya/tidak
7) Dada
Bentuk dada : normal chest/barrel
chest/pigeon chest/lainnya
Retraksi : ya/tidak
Wheezing : ya/tidak
Ronchi : ya/tidak
Suara jantung tambahan : ada/tidak
Ictus cordis : …………………
8) Abdomen
Bentuk : distend/flat/lainnya
Nyeri tekan : ya/tidak
Kembung : ya/tidak
Supel : ya/tidak
Bising usus : ada/tidak, frekwensi : ….. kali/menit
Massa : ya/tidak, regio
9) Genetalia

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


Kebersihan : baik/tidak
Haemoroid : ya/tidak
Hernia : ya/tidak
10) Ekstremitas
Kekuatan otot : (skala 1 – 5 )
0 : lumpuh
1 : ada kontraksi
2 : Melawan grafitasi dengan sokongan
3 : Melawan grafitasi tapi tidak ada tahanan
4 : Melawan grafitasi dengan tahanan sedikit
5 : Melawan grafitasi dengan kekuatan penuh
Rentang gerak : maksimal/terbatas
Deformitas : ya/tidak, jelaskan
…………………………......
Tremor : ya/tidak
Edema kaki : ya/tidak, pitting edema/tidak
Alat bantu : ya/tidak,jenis :
………………………………
No. Aspek Penilaian Keterangan Nilai
1. Berdiri dengan postur normal
2. Berdiri dengan postur normal
(mata tertutup)
3. Berdiri dengan saru kaki Kanan :
Kiri :
4. Berdiri, fleksi trunk, dan
berdiri ke posisi netral
5. Berdiri, lateral dan fleksi
trunk
6. Berjalan, tempatkan salah
satu tumit didepanjari kaki

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


No. Aspek Penilaian Keterangan Nilai
yang lain
7. Berjalan sepanjang garis
lurus
8. Berjalan mengikuti tanda
gambar pada lantai
9. Berjalan mundur
10. Berjalan mengikuti lingkaran
11. Berjalan dengan tumit
12. Berjalan dengan ujung kaki
Jumlah
Keterangan :
Refleks + : normal
Refleks - : menurun/meningkat
11) Integumen
Kebersihan : baik/tidak Warna
: pucat/tidak Kelembaban :
Kering/lembab Gangguan pada kulit :
ya/tidak, jelaskan
……………………….
12) Test Koordinasi / Keseimbangan
Intepretasi : ……………
Kriteria Penilaian : Keterangan :
4 : Melakukan aktifitas 42-54 : Melakukan aktifitas
dengan lengkap dengan lengkap
3 : Sedikit bantuan (untuk 28-41 : Sedikit bantuan
keseimbangan) (untuk
keseimbangan)
2 : Dengan bantuan 14-27 : Dengan bantuan
sedang s/d maksimal sedang s/d

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 20


Kriteria Penilaian : Keterangan :
maksimal
1 : Tidak mampu < 14 : Tidak mampu
melakukan aktifitas melakukan aktifitas

13) FrekwensiKunjungan Keluarga :


1 kali/bulan;2 kali/bulan; Tidak pernah
14) Pengkajian Masalah Emosional
Pertanyaan Tahap I : - Apakah klien mengalami susah tidur
?
- Ada masalah atau banyak pikiran ?
- Apakah klien murung atau menangis
sendiri ?
- Apakah klien sering was-was ?
Lanjutkan Pertanyaan Tahap IIjika jawaban “ya” 1 atau
lebih;
Pertanyaan Tahap II : - Keluhan lebih dari 3 bulan ?
- Lebih dari 1 bulan ?
- 1 kali dalam satu bulan ?
- Ada masalah atau banyak pikiran ?
- Adagangguan/masalah dengan
orang lain?
- Menggunakan obat tidur atau
penenang atas anjuran dokter ?
- Cenderung mengurung diri ?
Jika jawaban ”ya” lebih dari 1 atau sama dengan 1, maka
masalah emosional ada atau ada gangguan emosional.
Kesimpulan :
……………………………………………………....
15) Identifikasi Aspek Kognitif
Dengan menggunakan MMSE (Mini Mental Status Exam)

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 21


Interpretasi hasil :
24-30 : tidak ada gangguan kognitif
18-23 : gangguan kognitif sedang
0-17 : gangguan kognitif berat
Kesimpulan :
……………………………………………………....
16) Pengkajian Perilaku Terhadap Kesehatan
Kebiasaan Merokok : >3 batang sehari
< 3 batang sehari
Tidak merokok
Kebiasaan Minum Alkohol :(1) Tidak pernah(2) Sering
Minum Kopi : (1) Tidak(2) Ya : 1 gelas/hari
2 gelas/ hari
lebih 3 gelas/hari
17) Pengetahuan Tentang Kesehatan Usia Lanjut
Apakah anda sudah mengerti tentang makanan yang sehat :
- Sudah tahu dan jelas
- Sudah tahu tapi kurang jelas
- Belum tahu
Anda sudah mengerti tentang penyakit yang anda derita :
- Sudah tahu dan jelas
- Tahu tapi kurang jelas
- Belum tahu
Apakah anda sudah mengerti tentang pencegahan penyakit-
penyakit pada usia lanjut :
- Sudah tahu dan jelas
- Sudah tahu tapi kurang jelas
- Belum tahu
Apakah anda sudah mengerti tentang latihan-latihan fisik
untuk usia lanjut :
- Sudah tahu dan jelas

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 22


- Sudah tahu tapi kurang jelas
- Tidak tahu
18) Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-Hari :
Pola Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Frekwensi makan : 1 kali sehari
2 kali sehari
3 kali sehari
Tidak teratur
Jumlah makanan yang dihabiskan : 1 porsi dihabiskan
½ porsi yang dihabiskan
< ½ porsi yang
dihabiskan
Makanan tambahan : - Dihabiskan
- Tidak dihabiskan
- Kadang-kadang dihabiskan
Pola Pemenuhan Cairan
Frekwensi minum : < 3 gelas sehari
> 3 gelang sehari
Jika jawaban < 3 gelas sehari, alasan:
-Takut kencing malang
hari -Tidak haus
-Persediaan air minum terbatas
-Kebiasaan minum sedikit
Jenis Minuman : - Air putih
- Teh
- Kopi
- Susu
- Lainnya, ……………..
Pola Kebiasaan Tidur
Jumlah Waktu Tidur : < 4 jam
4-6 jam

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 23


> 6 jam
Gangguan Tidur berupa : - Insomnia
- Sering terbangun
- Sulit mengawali
- Tidak ada gangguan
Penggunaan waktu luang ketika tidak tidur :
- Santai
- Diam Saja
- Ketrampilan
- Kegiatan Keagamaan
Pola Eliminasi BAB
Frekwensi BAB : 1 kali sehari
2 kali sehari
Lainnya, ………………….
Konsisitensi: - Encer
- Keras
- Lembek

- Konstipasi
- Diare
- Tidak ada
Pola BAK
Frekwensi BAK : 1-3 kali sehari
4-6 kali sehari
> 6 kali sehari
Warna Urine : - Kuning
- Jernih
- Putih Jernih
- Kuning Keruh
Gangguan BAK : - Inkontinensia Urine
- Retensi Urine

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


Pola Aktifitas
Kegiatan Produktif Lansia yang sering dilakukan :
- Membantu kegiatan dapur
- Berkebun
- Pekerjaan rumah tangga
- Ketrampilan tangan
Pola Pemenuhan Kebersihan Diri
Mandi : 1 kali sehari
2 kali sehari
3 kali sehari
< 1 kali sehari
Memakai Sabun:(1) ya(2)
tidak Sikat Gigi : 1 kali sehari
2 kali sehari
Tidak pernah, alasan …………………………
Menggunakan pasta gigi:(1) ya(2) tidak
Kebiasaan berganti pakaian bersih: 1 kali sehari
> 1 kali sehari
Tidak ganti
Tingkat kemandirian dalam kehidupan sehari-hari(Indeks Barthel)
Denga Skor
N n Mand yang Keteran
Kriteria
o. Bantu iri Didap gan
an at
1. Makan 5 10 Frekuens
i
Jumlah
Jenis
2. Minum 5 10 Frekuens

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 25


Denga Skor
N n Mand yang Keteran
Kriteria
o. Bantu iri Didap gan
an at
i
Jumlah
Jenis
3. Berpindah dari 5-10 15
kursi roda ke
tempat tidur,
atau sebaliknya
4. Personal toilet 0 5 Frekuens
(cuci muka, i
menyisir
rambut, gosok
gigi)
5. Keluar masuk 5 10
toilet (mencuci
pakaian,
menyeka tubuh,
menyiram)
6. Mandi 5 15 Frekuens
i
7. Jalan di 0 5
permukaan datar
8. Naik turun 5 10
tangga
9. Mengenakan 5 10
pakaian
10 Kontrol bowel 5 10 Frekuens

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


Denga Skor
N n Mand yang Keteran
Kriteria
o. Bantu iri Didap gan
an at
. (BAB) i:
Konsiste
nsi:
11 Kontrol Bladder 5 10 Frekuens
. (BAK) i:
Warna :
12 Olah 5 10 Jenis :
. raga/latihan Frekuens
i:
13 Rekreasi/peman 5 10 Jenis :
. faatan waktu Frekuens
luang i:
Jumlah :
Interpretasi :
: Ketergantungan Total
65-125 : Ketergantungan Sebagian
130 : Mandiri
Kesimpulan :
…………………………………………………

B. GERIATRIC GIANTS
Penampilan suatu penyakit pada usia lanjut sering berbeda dengan usia
muda. Harus dapat dibedakan, apakah kelainan yang terjadi berkenaan
dengan bertambahnya usia atau memang ada suatu proses patologi sebagai
penyebabnya. Beberapa problema klinik dari penyakit pada lansia yang
sering dijumpai disebut “GERIATRIC GIANTS”, yang terdiri dari
:

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 27


1. Sindroma Serebral;
Dengan adanya kelainan anatomis pembuluh darah arteri pada usia
lanjut, dapat dimengerti bahwa sirkulasi otak pada orang tua sangat
rentan terhadap perubahan-perubahan, baik perubahan posisi tubuh
maupun faktor lain, misalnya yang berkaitan dengan tekanan darah
seperti fungsi jantung, bahkan fungsi otak yang berkaitan dengan
pengaturan tekanan darah (sistem otonom).
2. Konfusio dan Dimentia
Konfusio akut adalah suatu akibat gangguan menyeluruh fungsi
kognitif yang ditandai oleh memburuknya secara mendadak derajat
kesadaran dan kewaspadaan dan terganggunya proses berfikir yang
berakibat terjadinya disorientasi.
Gambaran klasik penderita konfusio yaitu :
a. Derajat kesadaran menurun,misalnya sulit untuk tetap bangun
saat diperiksa;
b. Gangguan persepsi,antara lain ilusi,delusi,halusinasi, dan mis
intrepretasi;
c. Terganggunya siklus bangun tidur dengan terjadinya insomnia,
tetapi siang hari tertidur;
d. Aktivitas spikomotor meningkat atau menurun;
e. Disorientasi waktu,tempat, dan orang;
f. Gangguan memori.
Dimentia adalah suatu sindroma klinik yang meliputi hilangnya
fungsi intelektual dan ingatan/memori sedemikian berat sehingga
menyebabkan disfungsi hidup sehari-hari.
Secara garis besar, dementia pada usia lanjut dapat dikategorikan
dalam 4 (empat) golongan,yaitu :
a. Dementia degeneratif primer 50-60%;
b. Dementia multi-infark 10-20%;
c. Dementia yang reversibel atau sebagian reversibel 20-30%;
d. Gangguan lain (terutama neurologik) 5-10%.

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


Pemeriksaan Portabel untuk Status Mental (PPSM=MMSE=
Mini Mental State Examination)
Daftar Pertanyaan Penilaian
1. Tanggal berapakah hari ini ? 0– 2 kesalahan = baik
(bulan, tahun); 3– 4 kesalahan =
2. Hari apakah hari ini? gangguan intelek
3. Apakah nama tempat ini? ringan
4. Berapa nomor telepon 5– 7 kesalahan =
Bapak/Ibu? (bila tidak ada gangguan intelek
telepon, jalan apakah rumah sedang
Bapak/Ibu?) 8– 10 kesalahan =
5. Berapa umur Bapak/Ibu? gangguan intelektual
6. Kapan Bapak/Ibu lahir? (tanggal, berat
bulan tahun)
7. Siapakah nama gubernur kita?
(walikota/lurah/camat)
8. Siapakah nama gubernur Bila penderita tidak pernah
sebelum ini? sekolah, nilai kesalahan
(walikota/lurah/camat) diperbolehkan + 1 dari nilai
9. Siapakah nama gadis Ibu anda? di atas.
10. Hitung mundur 3-3, dimulai dari Bila penderita sekolah lebih
20 dari SMA kesalahan yang
diperbolehkan -1 dari atas.
Dari : Folstein,1990
3. Gangguan Otonom
Beberapa hal yang dikatakan sebagai penyebab seringnya gangguan
syaraf otonom pada usia lanjut adalah :
- Dengan meningkatnya usia, terdapat beberapa perubahan pada
neurotransmisi pada ganglion otonom, berupa penurunan asetil
kolin terutama disebabkan oleh penurunan enzim utama, yaitu
kolin asetilase.Hal ini cenderung menurunkan fungsi otonom.

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 29


4. Inkontinensia
Inkontinensia urine merupakan salah satu keluhan utama pada
penderita lansia.Inkontinensia adalah pengeluaran urine (atau feses)
tanpa disadari, dalam jumlah dan frekwensi yang cukup sehingga
mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial.
Inkontinensia dapat disebabkan oleh “DRIP”.
D = Delirium;
R = Retriksi mobilitas, retensi;
I = Infeksi, inflamasi, impaks feses;
P = Pharmasi (obat-obatan), poliuri.
5. Jatuh (The True Geriatric Giant)
Jatuh adalah suatu kejadian yang dilaporkan penderita atau saksi mata
yang melihat kejadian seseorang mendadak terbaring/terduduk di
lantai/tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan
kesadaran atau luka.
Faktor-faktor yang mempengaruhi jatuh pada lansia :
a. Faktor Intrinsik;
- Kondisi fisik dan neuropsikiatrik;
- Penurunan visus dan pendengaran;
- Perubahan neuro muskuler, gaya berjalan, dan reflek postural
karena proses menua.
b. Faktor Ekstrinsik
- Obat-obatan yang diminum;
- Alat-alat bantu berjalan;
- Lingkungan yang tidak mendukung (berbahaya).

a. Kecelakaan : merupakan penyebab jatuh yang utama;


b. Nyeri kepala dan atau vertigo;
c. Hipotensi orthostatic;
d. Obat-obatan;
e. Proses penyakit yang spesifik;

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon


f. Idiopatik;
g. Sinkope.
Faktor-faktor lingkungan yang sering dihubungkan dengan
kecelakaan pada lansia :
a. Alat-alat atau perlengkapan rumah tangga yang sudah tua,tidak
stabil, atau tergeletak di bawah;
b. Tempat tidur atau WC yang rendah/jongkok;
c. Tempat berpegangan yang tidak kuat/tidak mudah dipegang;
- Lantai yang tidak datar, baik ada trapnya atau menurun;
- Karpet yang tidak dilem dengan baik,keset yang
tebal/menekuk pinggirnya,dan benda-benda alas lantai yang
licin atau mudah tergeser;
- Lantai yang licin atau basah;
- Penerangan yang tidak baik (kurang atau menyilaukan);
- Alat bantu jalan yang tidak tepat ukuran,berat,maupun cara
penggunaannya.
Faktor-faktor situasional yang mungkin mempresipitasi jatuh antara
lain :
a. Aktivitas;
- Sebagian besar jatuh terjadi pada saat lansia melakukan
aktivitas biasa seperti berjalan, naik atau turun tangga, dan
mengganti posisi.
b. Lingkungan;
- Sekitar 70% lansia jatuh di rumah, 10% terjadi di tangga,
dengan kejadian jatuh saat turun tangga lebih banyak
dibandingkan saat naik tangga.
c. Penyakit Akut.
Pencegahan Jatuh :
Ada 3 usaha pokok untuk pencegahan ini,antara lain :
a. Identifikasi Faktor Risiko;

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 31


Perludilakukan asesmen keadaan
sensorik,neurologik,muskuloskeletal dan penyakit sistemik yang
sering mendasari/menyebabkan jatuh, juga keadaan
lingkungan,obat-obatan dan alat bantu jalan.
b. Penilaian keseimbangan gaya berjalan;
Setiap lansia harus dievaluasi keseimbangan badannya dalam
melakukan gerakan pindah tempat,pindah posisi,juga gaya
berjalan dan kekuatan otot ekremitas bawah lansia.
c. Mengatur/mengatasi faktor situasional.
Faktor situasional yang bersifat serangan akut dapat dicegah
dengan pemeriksaan rutin kesehatan lansia,bahaya lingkungan
dapat dicegah dengan perbaikan lingkungan. Aaktivitas fisik
dapat dibatasi sesuai kondisi kesehatan lansia.
6. Kelainan pada Tulang Belakang
Penyakit tulang dan patah tulang merupakan salah satu dari
sindroma geriatrik. Dengan bertambahnya usia terdapat peningkatan
hilang tulang secara linear. Hilang tulang ini lebih nyata pada wanita
dibanding pria.

Dekubitus adalah kerusakan/kematian kulit sampai jaringan di


bawah kulit, bahkan menembus otot sampai mengenai tulangakibat
adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus, sehingga
mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat.
Area yang biasa terjadi dekubitus adalah tempat di atas tonjolan
tulang dan tidak dilindungi cukup dengan lemak subkutan, misalnya
: daerah sakrum, daerah trokanter mayor dan spina ischiadica
superior anterior, daerah tumit dan siku.
Karakteristik penampilan klinis dari dekubitus dapat dibagi sebagai
berikut:
 Derajat I : Reaksi peradangan masih terbatas pada
epidermis,kemerahan/eritema indurasi atau lecet;

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 32


 Derajat II : Reaksi yang lebih mencapai seluruh dermis hingga
lapisan lemak subkutan.Tampak sebagai ulkus yang
dangkal,dengan tepi yang jelas dan perubahan warna pigmen
kulit;
 Derajat III : Ulkus menjadi lebih dalam,meliputi jaringan lemak
subkutan dan menggaung,berbatasan dengan fascia dari oto-
otot.Sudah mulai didapat infeksi dengan jaringan nekrotik yang
berbau.
 Derajat IV : Perluasan ulkus menembus otot,sehingga tampak
tulang di daerah ulkus yang dapat mengakibatkan infeksi pada
tulang atau sendi.
Faktor-faktor penyebab dekubitus :
a. Faktor Intrinsik (dari tubuh sendiri);
- Status gizi;
- Anemia;
- Hipoalbuminemia;
- Penyakit-penyakit neurologik;
- Keadaan hidrasi/cairan tubuh perlu dinilai dengan cermat.
b. Faktor Ekstrinsik.
- Kebersihan tempat tidur;
- Alat-alat tenun yang kusut dan kotor;
- Peralatan medik yang menyebabkan penderita terfiksasi pada
suatu sikap tertentu.
Pengelolaan Dekubitus :
a. Dekubitus Derajat I;
Dengan reaksi peradangan masih terbatas pada epidermis : kulit
yang kemerahan dibersihkan hati-hati dengan air hangat dan
sabun, diberi lotion, kemudian dimassage 2-3 kali/hari.
b. Dekubitus Derajat II;
Terjadi ulkus yang dangkal : perawatan luka harus
memperhatikan syarat-syarat aseptik dan antiseptik. Daerah

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 33


bersangkutan digesek dengan es dan dihembus dengan udara
hangat bergantian untuk merangsang sirkulasi. Dapat diberikan
salep topikal, mungkin juga merangsang tumbuhnya jaringan
muda/granulasi. Pergantian balut dan salep ini jangan terlalu
sering karena malah dapat merusakkan pertumbuhan jaringan
yang diharapkan.
c. Dekubitus Derajat III;
Usahakan luka selalu bersih dan eksudat, diusahakan dapat
mengalir keluar.Balut jangan terlalu tebal dan sebaiknya
transparan sehingga permeabel untuk masuknya udara/oksigen
dan penguapan.
d. Dekubitus Derajat IV.
Semua langkah-langkah di atas tetap dikerjakan dan jaringan
nekrotik yang ada harus dibersihkan,sebab akan menghalangi
pertumbuhan jaringan/epitelisasi.Beberapa preparat enzim coba
diberikan untuk usaha ini,dengan tujuan mengurangi
perdarahan.Setelah jaringan nekrotik dibuang dan luka
bersih,penyembuhan luka secara alami dapat diharapkan.
Beberapa usaha mempercepat antara lain dengan memberikan
oksigenasi pada daerah luka,tindakan dengan ultrasono untuk
membuka sumbatan-sumbatan pembuluh darah dan sampai
transplantasi kulit setempat.
Skor Norton untuk mengukur resiko dekubitus
Tanggal
Nama Penderita Skor

Kondisi Fisik Umum :


- Baik 4
- Lumayan 3
- Buruk 2
- Sangat Buruk 1

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 34


Tanggal
Nama Penderita Skor

Kesadaran :
- Komposmentis 4
- Apatis 3
- Konfus/soporus 2
- Stupor/koma 1
Aktivitas :
- Ambulan 4
- Ambulan dengan 3
bantuan 2
- Hanya bisa duduk 1
- Tiduran
Mobilitas :
- Bergerak Bebas 4
- Sedikit Terbatas 3
- Sangat Terbatas 2
- Tidak Bis Bergerak 1
Inkontinensia :
- Tidak 4
- Kadang-kadang 3
- Sering 2
Inkontinensia Urine 1
- Inkontinensia Alvi
dan Urine
Skor Total
Skor Total ≤ 14

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon 35


BAB V
DOKUMENTASI

1. SPO Pelayanan Pasien Geriatri


2. Assesment medis geriatri

Rumah Sakit Pasar Minggu Cirebon

Anda mungkin juga menyukai