Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERATURAN PENYELENGGARAAN PERUMAH SAKITAN


PP NO 47 TAHUN 2021

Kelompok : 1
-Maulidya Ningsih
-Kartika Irawanti
-Euis Nur Fauzia

Dosen Pengampu :
Dr. Mar’atu Sholihah.,MARS.,FISQua
Administrasi Rumah Sakit
Fakultas Ilmu Kesehatan
UNIVERSITAS BINA BANGSA

JL Raya Serang - Jakarta, KM. 03 No.1B, Panancangan, Kec. Cipocok Jaya, Kota
Serang Banten 42124
2023-2024
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
hingga saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan,sehingga penulis
diberi untuk menyelesaikan makalah yang berjudul “PERATURAN
PENYELENGGARAN BIDANG KE RUMAH SAKITAN PP NOMOR 47 TAHUN
2021”.

Makalah ini ditulis untuk memenuhi Tak lupa penulis juga mengucapkan
terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang telah mendukung
serta membantu penulisi selama proses penyelesaian tugas akhir ini hingga selesainya
makalah ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan pada Dr. Mar’atu Sholihah.,
MARS,. FISQUA. Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Dasar-dasar Administrasi &
Manajemen Rumah Sakit. Yang mana Pada Makalah ini akan menjelaskan tentang
Peraturan Penyelenggaraan Bidang Ke rumah SakitanPP Nomor 47 Tahun 2020 .

Kami sadar dalam penulisan kami memiliki banyak kekurangan namun


dengan Kerendahan hati kami mohon saran dan kritik yang membangun dari
pembaca. Kami juga memohon maklum dan maaf sebesar besarnya atas ke kurang
fahaman kami terkait tata cara membuat karya tulis makalah ini, dan semoga apa yang
kami tuangkan pada makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Serang , 16 Desember 2023

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

COVER MAKALAH...........................................................................................................i
KATA PENGANTAR...........................................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar Belakang.................................................................................................................1
B. Definisi Rumah Sakit........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................2
A. Pengertian Rumah Sakit...................................................................................................2
B. Pengertian rumah sakit umum..........................................................................................3
C. Klasifikasi Rumah Sakit Umum.......................................................................................3
D. Rumah Sakit Khusus........................................................................................................3
E. Klasifikasi Rumah sakit Khusus.......................................................................................3
F. Input, Proses & Output Pelayanan Manajemen RS..........................................................5
G. Istilah 5M.........................................................................................................................5
BAB III PENUTUP...............................................................................................................7
A. Kesimpulan.......................................................................................................................7
B. Saran.................................................................................................................................7
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang
memiliki peran penting dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Dalam PP Nomor 47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumahsakitan menjelaskan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Berdasarkan
PERMENKES No.269/MENKES/PER/III/2008 rekam medis merupakan berkas yang
berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan,
tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

B. Definisi Rumah Sakit


Menurut WHO (World Health Organization), definisi rumah sakit adalah
integral dari satu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
pelayanan paripurna (Komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan
pencegahan penyakit (Preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga merupakan
pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat peneliti medik. Berdasarkan Undang-
Undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit, rumah sakit adalah institusi
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.
Menurut American Hospital Association (1974) dalam Azrul Azwar (1996), rumah
sakit adalah suatu alat organisasi yang terdiri dari tenaga medis profesional yang
terorganisir serta sana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan
kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan
penyakit yang diderita oleh pasien. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 159b/MEN.KES/PER/II/1988 disebutkan bahwa Rumah
Sakit adalah sarana 16 upaya kesehatan yang menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kesehatan serta dapat dimanfaatkan untuk pendidikan tenaga kesehatan dan
penelitian.
1.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Rumah Sakit


Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap,
rawat jalan, dan gawat darurat.
2.

B. Rumah sakit dibagi menjadi 2 :


Rumah sakit Umum
Rumah Sakit Umum adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan kesehatan pada
semua bidang dan jenis penyakit.

C. Klasifikasi Rumah Sakit Umum


Klasifikasi Rumah Sakit umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (2) terdiri
atas:
a. Rumah Sakit umum kelas A;
b. Rumah Sakit umum kelas B;
c. Rumah Sakit umum kelas C;
d. Rumah Sakit umum kelas D.
Rumah Sakit umum dengan klasifikasi kelas A, kelas
B, kelas C, dan kelas D sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 3 ayat (1) memberikan pelayanan kesehatan
pada semua bidang dan jenis penyakit.
(2) Pelayanan kesehatan yang diberikan Rumah Sakit
umum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:
a. pelayanan medik dan penunjang medik;
b. pelayanan keperawatan dan kebidanan'
c. pelayanan kefarmasian; dan
d. pelayanan penunjang.
Sumber daya manusia pada Rumah Sakit umum dengan klasifikasi kelas A, kelas B,
kelas C, dan kelas D meliputi:
a. tenaga medis;
b. tenaga psikologi klinis;
c. tenaga keperawatan;
d. tenaga kebidanan;
e. tenaga kefarmasian;
f. tenaga kesehatan masyarakat;
q tenaga kesehatan lingkungan;
h. tenaga gizi;
i. tenaga keterapian fisik;
j. tenaga keteknisian medis;
k. tenaga teknik biomedika;
l. tenaga kesehatan lain;
m. tenaga manajemen Rumah Sakit; dan
n. tenaga non kesehatan.

Ketersediaan tempat tidur rawat inap sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1)
huruf b meliputi:
D. Klasifikasi Rumah Sakit umum:
kelas A paling sedikit 250 (dua ratus lima puluh) tempat tidur.
kelas B paling sedikit 200 (dua ratus) tempat tidur.
kelas C paling sedikit 100 (seratus) tempat tidur.
kelas D paling sedikit 50 (lima puluh) tempat tidur.

E. Rumah Sakit Khusus


Rumah Sakit Khusus adalah Rumah Sakit yang memberikan pelayanan utama pada
satu bidang atau satu jenis penyakit tertentu, berdasarkan disiplin ilmu, golongan
umur, organ atau jenis penyakit.

F. Klasifikasi Rumah sakit Khusus


Rumah Sakit khusus dengan klasifikasi kelas A, kelas B, dan kelas C sebagaimana
dimaksud daiam Pasal 3 ayat (2) memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau
satu jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis
penyakit, atau kekhususan lainnya. Rumah Sakit khusus sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dapat menyelenggarakan pelayanan lainselain kekhususannya. (3) Pelayanan
lain selain kekhususannya sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan kegawat daruratan.

Pelayanan rawat inap untuk pelayanan lain selain


kekhususannya sebagaimana dimaksud pada ayat (3)
paling banyak 4O% (empat puluh persen) dari seluruh
jumlah tempat tidur rawat inap. Pasal 12 (1) Rumah Sakit khusus sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 11 ayat (1) terdiri atas Rumah Sakit khusus:
a. ibu dan anak;
b. mata;
c. gigi dan mulut;
d. ginjal;
e. jiwa
f. infeksi
g. telinga hidung tenggorok dan bedah kepala leher;
h. paru;
i. ketergantungan obat;
j. bedah;
k. otak;

Sumber daya manusia pada Rumah Sakit khusus dengan klasifikasi kelas A, kelas B,
dan kelas C terdiri atas:
a. tenaga medis;
b. tenaga keperawatan dan/atau tenaga kebidanan;
c. tenaga kefarmasian;
d. tenaga kesehatan lain;
e. tenaga manajemen Rumah Sakit; dan
f. tenaga non kesehatan, sesuai dengan pelayanan kekhususan dan pelayanan
lain selain kekhususannya.
Klasifikasi Rumah Sakit khusus:
1. kelas A paling sedikit 100 (seratus) tempat tidur.
2. kelas B paling sedikit 75 (tujuh puluh lima)tempat tidur.
3. kelas C paling sedikit 25 (dua puluh lima) tempat tidur.
3.

G. Input, Proses & Output Pelayanan Manajemen RS


1. Input
Aspek struktur meliputi segala sesuatu yang dibutuhkan untuk dapat melaksanakan
kegiatan berupa sumber daya manusia, dana dan sarana. Input fokus pada sistem yang
dipersiapkan dalam organisasi, termasuk komitmen, prosedur serta kebijakan sarana
dan prasarana fasilitas dimana pelayanan diberikan.
2. Proses
Merupakan semua kegiatan yang dilaksanakan secara profesional oleh tenaga
kesehatan (dokter, perawat, dan tenaga profesi lain) dan interaksinya dengan pasien,
meliputi metode atau tata cara pelayanan kesehatan dan pelaksanaan fungsi
manajemen.
3. Output
Aspek keluaran adalah mutu pelayanan yang diberikan melalui tindakan
dokter, perawat yang dapat dirasakan oleh pasien dan memberikan perubahan ke arah
tingkat kesehatan dan kepuasan yang diharapkan pasien.

H. Dalam dasar-dasar administrasi rumah sakit, istilah "5M" sering digunakan


untuk merujuk kepada lima unsur utama, yaitu:
1. *Man (Manusia):* Mengacu pada sumber daya manusia atau tenaga kerja yang
terlibat dalam operasional rumah sakit, termasuk dokter, perawat, dan staf
administratif.

2. *Method (Metode):* Merupakan cara atau prosedur yang digunakan dalam


menjalankan berbagai aspek pelayanan kesehatan di rumah sakit, seperti proses
diagnosis, perawatan pasien, dan administrasi umum.

3. *Material (Material):* Menyiratkan semua bahan atau barang yang digunakan


dalam pelayanan kesehatan, seperti obat-obatan, alat medis, dan peralatan medis
lainnya.
4. *Machine (Mesin):* Melibatkan peralatan teknologi dan mesin-mesin medis yang
digunakan untuk diagnosis, perawatan, dan pemeliharaan kesehatan pasien.

5. *Money (Uang):* Merupakan aspek keuangan yang mencakup manajemen


anggaran, pendanaan, dan pengelolaan keuangan secara keseluruhan untuk
memastikan kelancaran operasional rumah sakit.

Kelima unsur ini bekerja bersama-sama untuk menciptakan sistem administrasi yang
efektif dan efisien dalam menyediakan layanan kesehatan di rumah sakit.
5.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Rumah sakit merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan yang
memiliki peran penting dalam upaya mempercepat peningkatan derajat kesehatan
masyarakat. Dalam PP Nomor 47 tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Bidang
Perumah sakitan menjelaskan bahwa Rumah Sakit adalah institusi pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna
yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

B. Saran
Beberapa saran dari Peraturan Penyelenggaraan Perumah Sakit yang
diterbitkan pada tahun 2021 (PP No. 47 Tahun 2021)
1. Pastikan perumah sakit memenuhi standar pelayanan kesehatan yang telah
ditetapkan.
2. Sediakan fasilitas dan layanan yang memadai bagi pasien, termasuk pelayanan
medis, kebersihan, dan kenyamanan.
3. Tetapkan prosedur dan protokol yang jelas terkait penanganan darurat dan keadaan
kritis pasien.
4. Perhatikan etika serta hak pasien, termasuk informasi yang jelas mengenai
diagnosis dan pengobatan.
5. Lakukan pemeliharaan dan pemantauan terhadap fasilitas perumah sakit secara
teratur.
7.

Anda mungkin juga menyukai