TUGAS
PERBEDAAN STRUKTUR ORGANISASI SESUAI TIPE DAN
JENIS RUMAH SAKIT
Dosen:
Dr. Syahrir A. Pasinringi, MS.
Oleh:
Fikran Siddik
K022211023
2
Sumber daya manusia pada rumah sakit umum berupa tenaga tetap :
a. tenaga medis; dokter, dokter gigi, dokter spesialis dan subspesialis
c. tenaga keperawatan;
d. tenaga kebidanan;
e. tenaga kefarmasian;
h. tenaga gizi;
m. tenaga nonkesehatan.
2.2. Rumah Sakit khusus memberikan pelayanan utama pada satu bidang atau satu
jenis penyakit tertentu berdasarkan disiplin ilmu, golongan umur, organ, jenis
penyakit, atau kekhususan lainnya.
b. mata;
3
e. jiwa;
f. infeksi;
h. paru;
i. ketergantungan obat;
j. bedah;
k. otak;
l. orthopedi;
m. kanker; dan
Pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Rumah Sakit khusus paling sedikit
terdiri atas:
c. pelayanan nonmedik.
Sumber daya manusia pada Rumah Sakit khusus berupa tenaga tetap meliputi:
a. tenaga medis;
c. tenaga kefarmasian;
e. tenaga nonkesehatan,
sesuai dengan pelayanan kekhususan dan/atau pelayanan lain di luar
kekhususannya.
4
3. Klasifikasi
3.1. Klasifikasi Rumah Sakit umum terdiri atas:
a. Rumah Sakit umum kelas A;
b. Rumah Sakit umum kelas B;
c. Rumah Sakit umum kelas C; dan
d. Rumah Sakit umum kelas D.
Rumah Sakit umum kelas D sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d
terdiri atas:
a. Rumah Sakit umum kelas D; dan
b. Rumah Sakit kelas D pratama
Uraian :
Rumah Sakit umum kelas A memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 250 (dua
ratus lima puluh) buah.
Rumah Sakit umum kelas B memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 200 (dua
ratus) buah.
Rumah Sakit umum kelas C memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 100
(seratus) buah.
Rumah Sakit umum kelas D memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 50 (lima
puluh) buah.
Rumah Sakit khusus kelas B memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 75 (tujuh
puluh lima) buah.
5
Rumah Sakit khusus kelas C memiliki jumlah tempat tidur paling sedikit 25 (dua
puluh lima) buah.
4. Struktur Organisasi
Struktur Organisasi Rumah Sakit dibuat dan ditetapkan berdasarkan Peraturan
Presiden RI Nomor 77 tahun 2015 tentang Pedoman Organisasi Rumah Sakit
Pasal 4 :
(1) Organisasi Rumah Sakit disesuaikan dengan besarnya kegiatan dan beban
kerja Rumah Sakit.
(2) Struktur organisasi Rumah Sakit harus membagi habis seluruh tugas dan
fungsi Rumah Sakit.
Pasal 6 :
(1) Organisasi Rumah Sakit paling sedikit terdiri atas:
a. kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah Sakit;
b. unsur pelayanan medis;
c. unsur keperawatan;
d. unsur penunjang medis;
e. unsur administrasi umum dan keuangan;
f. komite medis; dan
g. satuan pemeriksaan internal.
(2) Unsur organisasi Rumah Sakit selain kepala Rumah Sakit atau direktur Rumah
Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a dapat berupa direktorat,
departemen, divisi, instalasi, unit kerja, komite dan/atau satuan sesuai dengan
kebutuhan dan beban kerja Rumah Sakit.
(3) Unsur organisasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b
sampai dengan huruf e dapat digabungkan sesuai kebutuhan, beban kerja, dan/atau
klasifikasi Rumah Sakit.
Pasal 23 :
Selain unsur organisasi Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat
(1), Rumah Sakit dapat membentuk Dewan Pengawas Rumah Sakit sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6
Pasal 24
Dewan Pengawas Rumah Sakit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23
merupakan unit nonstruktural yang bersifat independen, dibentuk, dan
bertanggung jawab kepada pemilik Rumah Sakit.
Tipe-tipe struktur organisasi rumah sakit:
1. Desain Fungsional
Pembagian berdasarkan fungsi kegiatan
Pelayanan terdiri dari pelayanan medik dan umum yang memiliki
beberapa departemen terkait jumlah departemen sekitar 4-6 unit
Untuk RS dengan tempat tidur sedikit : 100 TT atau kurang
Sentralistik dan hirarkial
2. Desain Divisional
Pembagiannya berdasarkan jenis kegiatan
Pelayanannya terdiri dari pelayanan medik yang memiliki beberapa
departemen terkait dengan jenis pelayanan
7
Otonomi departemen sangat tinggi dengan dukungan manajerial dari
pelayanan non medik
Pendekatan pelayanan integrative
Desentralistik, Non-hirarkial, dan prinsip akuntabilitas
Responsif terhadap perubahan lingkungan
Biasa pada Rumah Sakit Pendidikan atau akademik
3. Desain Matriks
Bersifat Dual authority
Pembagiannya berdasarkan jenis produk
Otonomi departemen sangat tinggi dengan dukungan pelayanan non medik
Pendekatan pelayanan dengan multidisiplin dan integrase tinggi
Berorientasi pada pasien
Responsive terhadap perubahan lingkungan
8
Pengembangan SDM nya diselenggarakan ekternal maupun internal
Biasa pada rumah sakit besar
4. Desain Program
Bersifat Semi-Dual Authority
Pembagian berdasarkan jenis produk
Tiap departemen bertanggung jawab terhadap kualitas program
Manajer Pelayanan bertanggung jawab terhadap manajemen program
Berorientasi pada pasien
Biasa pada Rumah Sakit Pendidikan atau Akademik
9
Contoh Struktur Organisasi RS Khusus Tipe A
10
Contoh Struktur Organisasi RS Tipe C
11
Contoh Struktur Organisasi RS Tipe C
12
Contoh Struktur Organisasi RS Pendidikan
13
Contoh Struktur Organisasi RS Pusat Rujukan Pemerintah (Kemenkes) Tipe A
14