5. Jelaskan indikasi pemasangan kateter urin dan pipa nasogastrik pada pasien trauma!
-Kateter urin: diindikasikan untuk syok hipovolemik, untuk memantau urine output pada penilaian syok hipovolemik (normal
0,5-1 ml/kgbb/jam bila kurang dari nilai ini maka masuk dalam kategori syok)
-Pipa nasogastrik: diindikasikan untuk trauma tumpul dan trauma tembus abdomen
Pemasangan pipa nasogastrik dilakukan untuk dekompresi lambung, hal ini akan mencegah peninggian tekanan di lambung,
dimana peninggian tekanan dapat menekan diafragma yang akan menekan pernafasan.
8. Jelaskan penatalaksanaan jalan nafas pada trauma leher! Pada trauma leher mula-mula dilakukan fiksasi leher dengan collar
neck, setelah itu ditentukan apakah pasien bernafas atau tidak, pada pasien yang tidak bernafas dilakukan intubasi dengan fiber
optic atau direct laringoscope dengan imobilisasi leher. Pada pasien yang bernafas aktif namun tidak adekuat diberikan
oksigenasi dengan nasal kanul atau face mask, bila tidak berhasil diberikan ventilasi tekanan positif, bila tidak berhasil lagi
segera dilakukan intubasi.
9. Jelaskan diagnosis dan penanggulangan pneumotorak tension! Pada Tension Pneumothorax terdapat nyeri dada yang tiba-tiba,
nafas dangkal, penurunan kesadaran,frekuensi nadi meningkat, tekanan darah menurun, frekuensi nafas yang cepat,distensi
vena leher, dan pergeseran mediastinum. Pada auskultasi terdapat penurunan suara pernafasan.
Penanggulangan Tension pneumotorak: needle decompression, dilakukan insersi needle pada ICS II linea midclavicularis
hemithorax yang terkena.