Anda di halaman 1dari 15

PERENCANAAN RUMAH SAKIT

KELOMPOK 2:
ARSIP KARDOVA
DINA HANIFAH
SUCI DESIRMAN
RESYIDAH ALFISRI
TRIMUTMAINAH KASIH
FUNGSI PERENCANAAN RS

• menentukan fungsi-fungsi manajemen yang lainnya


• merupakan landasan dasar dari fungsi manajemen secara keseluruhan
• Perencanaan manajerial akan memberikan pola pandang secara menyeluruh terhadap
semua pekerjaan yang akan dijalankan
• Perencanaan merupakan tuntutan terhadap proses pencapaian tujuan secara efektif dan
efisien.
MANFAAT PERENCANAAN RS

• Tujuan program di rumah sakit dan bagaimana cara mencapainya.


• Jenis dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut.
• Struktur organisasi rumah sakit yang dibutuhkan.
• Jumlah dan jenis kualifikasi staf yang diinginkan, dan uraian tugasnya.
• Sejauh mana efektifitas kepemimpinan di rumah sakit.
• Komunikasi serta bentuk dan standar pengawasan yang perlu dikembangkan oleh manajer
dan perlu dilaksanakan.
KEUNTUNGAN PERENCANAAN RS

• Aktifitas di rumah sakit lebih terarah untuk mencapai tujuan.


• Mengurangi atau menghilangkan jenis pekerjaan yang tidak produktif.
• Alat pengukur hasil kegiatan yang dicapai.
• Memberikan landasan pokok fungsi manajemen lainnya yaitu fungsi pengawasan
KERUGIAN PERENCAAN RS

• Keterbatasan dalam ketepatan informasi dan fakta-fakta tentang masa yang akan datang.
• Memerlukan biaya yang cukup besar.
• Hambatan psikologis.
• Menghambat timbulnya inisiatif.
• Terhambatnya tindakan yang perlu diambil.
LANGKAH-LANGKAH PERENCANAAN RS

1.ANALISIS SITUASI
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data atau fakta. Analisis situasi ini melibatkan beberapa aspek ilmu
yaitu:
• Epidemiologi (distribusi penyakit dan determinannya) yakni kelompok penduduk sasaran (who) yang
menderita kejadian tersebut, dimana, kapan masalah tersebut terjadi. Misalnya: data jenis penyakit yang
dapat dicegah dari imunisasi.
• Antropologi (aspek budaya dan perilaku sehat, sakit masyarakat)
• Demografi (angka-angka vital statistik). Misalnya: berdasarkan kelompok umur, jumlah kelahiran dan
kematian, jumlah AKI dan sebagainya.
• Statistik (mengolah dan mempresentasikan data).
• Ekonomi (pembiayaan kesehatan) meliputi pendapatan, tingkat pendidikan, norma sosial,
dan sistem kepercayaan masyarakat.
• Geografis yaitu meliputi semua informasi karakteristik wilayah yang dapat mempengaruhi
masalah tersebut.
• Organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader, keterampilan, persediaan
vaksin dan sebagainya
JENIS INFORMASI YANG DIBUTUHKAN :
• Penyakit dan kejadian sakit di wilayah kerja.
• Data kependudukan.
• Jenis dan organisasi pelayanan kesehatan yang tersedia.
• Keadaan lingkungan dan aspek geografisnya.
• Sarana dan sumber daya penunjang.
2.MENGIDENTIFIKASI MASALAH DAN PRIORITASNYA
Masalah dapat dibagi dalam tiga kategori yaitu masalah tentang penyakit, masalah manajemen
pelayanan kesehatan (masalah program), dan masalah perilaku, sikap dan pengetahuan
masyarakat. Prioritas masalah secara praktis dapat ditetapkan berdasarkan pengalaman staf,
dana, dan mudah tidaknya maslah dipecahkan. Prioritas masalah dijadikan dasar untuk
menentukan tujuan.
KRITERIA PENETAPAN PRORITAS MASALAH :
• Apakah masalah tersebut menimpa sebagian besar penduduk?
• Apakah masalah tersebut potensial sebagai penyebab tingginya kematian bayi?
• Apakah masalah tersebut mempengaruhi kesehatan dan kematian anak balita?
• Apakah masalah tersebut mengganggu kondisi kesehatan dan mengakibatkan kematian ibu hamil?
• Apakah masalah kesehatan tersebut bersifat kronis, mnimbulkan kecatatan, dan mengganggu produktifitas
kerja masyarakat di suatu wilayah?
• Apakah masalah tersebut mengakibatkan kepanikan masyarakat secara luas?
KRITERIA BERDASARKAN FISIBILITAS LAPANGAN:
• Apakah daerah itu mudah dicapai?
• Bagaimana partisipasi masyarakat setempat?
• Berapa cakupan kegiatan program yang telah mampu dicapai selama ini?
• Apakah masalah kesehatan tersebut adalah salah satu prioritas program kesehatan
nasional?
• Apakah masalah kesehatan tsb. dapat dipecahkan dengan potensi yg. Ada?
3.PENENTUAN TUJUAN PROGRAM
• Tujuan adalah hasil yang diinginkan (tolok ukur keberhasilan kegiatan).
• Tujuan harus sesuai dengan masalah, bisa dicapai, bisa diukur, bisa dilihat hasilnya.
• Tujuan penting untuk membuat perencanaan dan mengevaluasi hasilnya.
• Target operasional berhubungan dengan waktu.
• Tetapkan kegiatan program untuk mencapai tujuan.
• Tetapkan masalah dan faktor-faktor penghambat sebelum tujuan dan target operasional
ditetapkan
4.MENGKAJI HAMBATAN DAN KELEMAHAN PROGRAM
Sebelum menentukan tolak ukur, perlu dipelajari hambatan-hambatan program kesehatan yang pernah
dialami atau diperkirakan baik yang bersumber dari masyarakat, lingkungan, Puskesmas maupun dari sektor
lainnya.
Hambatan program dalam manajemen rumah sakit antara lain:
• Hambatan pada sumber daya yaitu meliputi motivasi yang rendah pada staf pelaksana, partisipasi
masyarakat yang rendah, peralatan tidak lengkap, informasi tidak valid, dana yang kurang dan yang waktu
kurang.
• Hambatan pada lingkungan yaitu meliputi geografis (jalan rusak), iklim, tingkat pendidikan rendah, sikap
dan budaya masyarakat (mitos, tabu, salah persepsi) serta perilaku masyarakat yang kurang partisipatif
5.MEMBUAT RENCANA OPERASIONAL KERJA
Dengan Rencana Kerja Operasional (RKO) akan memudahkan pimpinan mengetahui sumber daya yang dibutuhkan dan sebagai alat
pemantau. Pembahasan rencana kerja operasional meliputi:
• Mengapa kegiatan ini penting dilaksanakan?
• Apa yang akan dicapai?
• Bagaimana cara mengerjakannya?
• Siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran kegiatannya?
• Sumber daya pendukung?
• Dimana kegiatan akan dilaksanakan?
• Kapan kegiatan ini akan dikerjakan?

Anda mungkin juga menyukai