Anda di halaman 1dari 18

Sistem Manajemen Informasi

Rumah Sakit

END USER COMPUTING SEBAGAI MASALAH STRATEGIS

Dosen:
Dr. dr. Noer Bahry Noor, M.Sc

Oleh:
Fikran Siddik
K022211023

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas izinNya saya dapat menyelesaikan tugas ini dengan judul
“End User Computing Sebagai Masalah Strategis”. Ini merupakan
salah satu pokok bahasan dalam mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit. Tidak lupa ucapan terimakasih saya haturkan
pada dosen pembimbing mata kuliah ini Dr. dr. Noer Bahry Noor, M.Sc
yang berkenan memberi ilmu dan arahannya dalam proses pembuatan
makalah ini.
Saya menyadari dalam penulisan tugas ini, masih banyak
kekurangan maupun kesalahan. Oleh karena itu, saya sangat
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang sifatnya
membangun demi perbaikan dan penyempurnaan. Semoga dengan
adanya tugas ini dapat menambah pengetahuan dan dapat menjadi
literatur yang mendukung dalam proses belajar mengajar serta menjadi
referensi bagi siapapun yang membacanya, dan kita semua dapat belajar
bersama demi kemajuan ilmu pengetahuan.

Makassar,10 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 3
BAB II ISI
2.1 Definisi End User Computing (EUC) 4
2.2 Ruang Lingkup dan Sejarah 5
2.3 Tujuan EUC 7
2.4 Keuntungan dan Kerugian EUC 9
BAB III EXECUTIVE SUMMARY 13
BAB IV SARAN 14
REFERENSI 15

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Selain menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat, rumah sakit juga merupakan organisasi yang padat
karya, padat modal, padat teknologi, dan padat informasi. Informasi
yang dihasilkan tersebut membutuhkan pengelolaan data yang
maksimal sehingga menghasilkan informasi yang berguna, salah
satunya dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pimpinan
rumah sakit. Oleh karena itu, rumah sakit membutuhkan suatu sistem
informasi yang akurat dan handal serta cukup memadai untuk
meningkatkan pelayanan kepada pasien.
Sistem informasi yang digunakan di rumah sakit disebut Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). SIMRS adalah sebuah
sistem komputer yang memproses dan mengintegrasikan seluruh alur
proses bisnis layanan kesehatan dalam bentuk jaringan koordinasi,
pelaporan dan prosedur administrasi untuk memperoleh informasi
secara cepat, tepat, dan akurat. Di era globalisasi ini, SIMRS
merupakan sarana pendukung yang sangat penting, bahkan dikatakan
mutlak untuk mendukung pengelolaan operasional rumah sakit. SIMRS
berfungsi dari sisi medis maupun bisnis. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa pelayanan pasien dengan kualitas yang tinggi
bergantung pada dokumentasi yang baik dari setiap pasien. Informasi
finansial juga esensial untuk perencanaan strategis dan pendukung
operasional yang efisien dalam proses perawatan pasien. Oleh karena
itu, rumah sakit dituntut untuk dapat menghasilkan informasi yang
dapat diandalkan, akurat, terkini, aman, dan relevan baik dari segi
klinis maupun administratif.

1
Survei American Hospital Association pada tahun 1975
menunjukkan bahwa 80% rumah sakit di Amerika Serikat telah
menggunakan sistem data processing, dimana 25% telah mempunyai
komputer sendiri dan 56% menggunakan pelayanan data proses di
luar rumah sakit. Pada tahun 1900-an, rumah sakit di negara bagian
New South Wales Australia telah mulai menggunakan komputer untuk
pengisian data perkembangan penyakit dari hari ke hari. Sementara di
negara bagian Victoria dan South Australia, komputer telah digunakan
selain untuk akuntansi manajemen juga untuk memasukkan data-data
pemeriksaan penunjang medik setiap hari. Berdasarkan artikel British
Medical Journal (2000), penggunaan berbagai program komputer di
rumah sakit telah secara bermakna menurunkan medication error.
Program ini memiliki dampak paling besar dimana dapat menurunkan
angka kesalahan secara umum sebesar 85% dan menurunkan angka
kesalahan secara serius sebesar 55%. Indonesia telah mewajibkan
penggunaan komputer secara terintegrasi. Hal ini ditunjukkan dalam
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yaitu
“Setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)”. Pada Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit pasal 3 juga dijelaskan bahwa “Setiap rumah
sakit wajib menyelenggarakan SIMRS”.
Salah satu cara untuk membantu SIM RS adalah dengan End Users
Computing (EUC) atau komputasi pengguna akhir. EUC merupakan
sistem informasi berbasis komputer difungsikan untuk mendukung
aplikasi operasional dan manajerial oleh end users. Pada sistem EUC,
end user menggunakan stasiun kerja mikrokomputer dan bermacam
software untuk mendapatkan informasi, pengembangan aplikasi dan
pendukung keputusan. Komputasi pengguna akhir (EUC) merujuk
kepada sistem yang memungkinkan siapapun untuk membuat aplikasi.

2
EUC mengikutsertakan pengguna akhir ke sistem komputasi.
Pendekatan ini mencoba mengaplikasikan potensi komputasi tingkat
lanjut untuk penyelesaian masalah perumahsakitan yang dapat
diandalkan.

1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari makalah ini
yaitu menguraikan secara rinci mengenai End User Computing
Sebagai Masalah Strategis khususnya dalam sistem informasi
manajemen.

3
BAB II
ISI

2.1 Definisi EUC


Menurut Harrison dan Rainer (1992) dalam Rifa dan Gudono
(1999) bahwa  end-user adalah orang-orang yang berinteraksi dengan
sistem informasi yang berbasis komputer hanya sebagai konsumen
atau pemakai. Sedangkan  End User Computing (EUC) adalah
penggunaan komputer secara langsung oleh seseorang untuk
menyelesaikan masalah yang memerlukan  computer-based solution 
dengan tepat.
End User Computing (EUC) atau Komputasi Pengguna Akhir adalah
pengembangan seluruh atau sebagian sistem informasi berbasis
komputer oleh pengguna (Raymond McLeod dan Schell, 2008).
Sedangkan menurut SE-08/PJ/2016 mengenai Pedoman Pengelolaan
End User Computing (EUC), EUC ini adalah pengembangan sistem
berbasis komputer oleh pengguna (end user). Menurut Marshall
Romney dan Paul Steinbart (2006) dalam Mary Callahan Hill and W.
Alan Barnes (2011): “EUC is an information system developed by the
users themselves rather than IT professionals to meet company
operational or management information needs. An end-user
application often extracts or transfers data from a corporate database
as a starting point”.
EUC sendiri merupakan sistem informasi berbasis komputer
difungsikan untuk mendukung aplikasi operasional dan manajerial oleh
end users. Pada sistem EUC, end user menggunakan stasiun kerja
mikrokomputer dan bermacam software untuk mendapatkan informasi,
pengembangan aplikasi dan pendukung keputusan. Komputasi
pengguna akhir (EUC) merujuk kepada sistem yang memungkinkan
siapapun untuk membuat aplikasi. EUC adalah sejumlah cara untuk
mengikutsertakan pengguna akhir ke sistem komputasi. Pendekatan

4
ini mencoba mengaplikasikan potensi komputasi tingkat lanjut untuk
penyelesaian masalah yang dapat diandalkan. Bentuk komputasi
pengguna akhir sangat bervariasi, baik sekadar menekan beberapa
<buttons>, menulis di atas sebuah bahasa skrip yang terkontrol, dan
bahkan membuat dan menjalankan kode yang telah dibuat. Contoh
dari komputasi pengguna akhir adalah sistem yang dibangun dengan
bahasa pemrograman generasi keempat, seperti MAPPER abahasa
skritau SQL, atau salah satu bahasa pemrograman generasi kelima,
ICAD.

2.2 Ruang Lingkup dan Sejarah


Secara umum dapat digambarkan bahwa informasi sebuah perusahaan
terdiri atas beberapa bagian :
1. Analis sistem
2. Administrator basis data
3. Webmaster
4. Spesialis jaringan
5. Programmer
6. Operator
Dalam upaya pencapaian target dan pengamanan aset-aset, untuk
kelangsungan hidupnya, perusahaan/rumah sakit hendaknya dimulai
dari mengelola sumber-sumber daya informasinya. Pengetahuan ini
terdapat dalam sistem, perangkat lunak, database, dan pengetahuan
khusus yang dimiliki oleh pengguna komputer dan spesialis informasi.
Ketika sistem informasi yang pertama dikembangkan oleh spesialis
informasi, pengguna tidak diharapkan atau diizinkan untuk melakukan
hal-hal selain menyebutkan kebutuhan informasi mereka. Ketika
tuntutan pengguna untuk mendapatkan dukungan komputer yang lebih
besar mengalami lonjakan, para spesialis informasi tidak mampu
mengikutinya. Akibatnya pengguna akhirnya mengembangkan sistem
mereka sendiri. Suatu fenomena yang disebut Komputasi Pengguna

5
Akhir (End Users Computing). Yaitu pengguna-pengguna lainnya
mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan pengembangannya
dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi (dalam kaitan
penggunaan sistem informasi). Sebuah perusahaan yang para
penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi, pengguna akhir
akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang tidak mampu
(keunggulan kompetitif).
Menurut McLeod dan Schell (2008), EUC ini muncul karena empat
pengaruh utama, yaitu:
1. Dampak pendidikan komputer
Sejak awal tahun 1980an, dampak program pendidikan komputer
yang baik disekolah negeri maupun swasta, perguruan tinggi dan
perusahaan industry mulai trlihat. Jajaran manajemen terutama di
tingkat yang lebih rendah mulai diisi dengan orang-orang yang
memiliki kemampuan komputer yang baik. Seiring berjalannya
tahun, manajer-manajer ini msju ke tingkat yang lebih tinggi dan
tetap meneruskan penggunaan sistem informasi dan teknologinya.
2. Antrian layanan informasi
Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan
daripada yang dapat mereka tangani. Situasi ini menjadi hal yang
sangat penting selama awal tahun 1980-an, ketika para pengguna
mengajukan tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan tambahan
dukungan kepada sistem layanan informasi. Layanan informasi
tidak dapat memberikan respon yang cukup cepat untuk memenuhi
tuntutan pengguna dan antrian mulai menumpuk dengan pekerjaan
yang menunggu untuk dikerjakan oleh komputer. Beberapa
pengguna harus menunggu dua atau tiga tahun sebelum pekerjaan
mereka slesai dari antrian.
3. Perangkat keras
Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh komputer mikro
berharga murah. Pengguna dapat memperoleh sendiri perangkat

6
kerasnya dengan memesan di toko komputer setempat melalui
telpon dan meminta dikirimkan melalui taksi.
4. Perangkat lunak yang siap pakai
Perangkat lunak akan mengerjakan tugas-tugas akuntansi dasar
sekaligus memberikan informasi bagi pengambil keputusan.
Perangkat lunak siap pakai ini menawarkan dukungan yang
ditingkatkan dan kemudahan penggunaan, dan memungkinkan
perusahaan dan pengguna individual dengan sedikit keahlian
komputer mengimplementasikan suatu sistem berbasis komputer.

2.3 Tujuan EUC


Tujuan End User Computing adalah untuk memungkinkan staf untuk
tidak terampil menggunakan mahal dan pengetahuan yang sangat ahli
dalam pekerjaan mereka, dengan menempatkan pengetahuan dan
keahlian ke dalam komputer dan mengajar pengguna akhir bagaimana
untuk mengaksesnya. Pada saat yang sama, pendekatan ini
digunakan ketika tugas-tugas yang sangat kritis yang didukung oleh
sistem komputasi (penerbangan komersial, pabrik nuklir dan
sebagainya).
Adapun aplikasi EUC sendiri dapat dicontohkan sebagai berikut :
1. Manajemen Terpusat
Jika Anda berpikir tentang jumlah desktop di dalam lingkungan
rumah sakit atau perusahaan, ini hal mudah yang bisa dilakukan
untuk melihat bagaimana manajemen memiliki beban kerja yang
cukup berat. Manajemen harus memperbaharui setiap workstation
individu dengan aplikasi software baru. Tentunya proses ini akan
memakan waktu cukup lama dari tim IT, padahal tim IT memiliki
tugas lainnya yang juga penting untuk dikerjakan. EUC dapat
memecahkan masalah tersebut. Tidak perlu khawatir, Anda dan
manajemen dapat menginstall dan mengukur aplikasi terbaru,
mengelola OS dan ketentuan pengguna baru dari satu tempat.
Hanya dengan EUC Anda bisa mem-publish aplikasi, proses

7
pembaharuan dan security patches untuk user hanya dengan satu
klik. Singkatnya, Centralized management (manajemen terpusat)
dari desktop yang multifungsi merupakan aset berharga dari
perusahaan Anda. Ini membuatnya jauh lebih mudah dikelola untuk
jumlah besar desktop perusahaan Anda dan mengurangi
kebutuhan sumber daya IT.
2. Bring Your Own Device (BYOD) Support
Secara tradisional, dalam perusahaan terlepas dari jenis dan
ukuran ketika sistem BYOD hadir, devices dan alat komunikasi
akan digunakan oleh semua karyawan. Mungkin sistem dan
kebutuhan ini dirasa cukup untuk untuk mendukung sistem BYOD,
tetapi di era digital seperti saat ini, kewajiban memilih mana
perangkat atau alat yang digunakan bisa jadi konsep yang kurang
tepat. Karyawan menginginkan kebebasan untuk memiliki
perangkat sendiri. Tentunya karyawan tidak keberatan jika berbagi
perangkat dan akan memudahkan dalam berkomunikasi. Pada
akhirnya, mereka bisa bekerja lebih efisien.
Tidak hanya untuk sektor industri saja, Instansi pemeritnah, nirlaba
atau LSM hingga lembaga pendidikan juga dapat memanfaatkan
teknologi EUC. Sebagai contoh, sekolah berinisiatif untuk
memastikan para siswa memiliki komputer untuk digunakan saat di
kelas. Jika mempertimbangkan anggaran pendidikan, End-user
computing bisa menjadi solusi yang tepat dalam memberikan
fleksibilitas.
3. Lingkungan End-user yang Aman
Teknologi dari End-user computing juga dapat meningkatkan
kolaborasi. Hal penting yang kadang suka terlupakan oleh para
user adalah terkait dengan keamanan. Salah satunya portfolio dari
Nutanix yang memungkinkan Anda untuk mengakases data
perusahaan tanpa penyimpannya di local devices. Anda juga dapat
mengontrol akses dengan menggunakan teknologi otentikasi dan

8
otorisasi modern. Jika melihat tren market saat ini, dimana
keamanan menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh end-user
computing project. Ketersediaan keamanan yang tidak dapat
diprediksi dapat menjadi masalah utama. Kegagalan yang terus-
menerus dan kurangnya rencana pemulihan bencana (disaster
recovery) yang tepat dapat membuat frustrasi para end-user. Hal ini
juga dapat membuat perusahaan semakin rentan terhadap
ancaman malware

2.4 Keuntungan dan Kerugian


Penggunaan EUC ini mengubah rantai komunikasi pada
sistem informasi tradisional. Apabila dalam sistem tradisional
tenaga spesialis sistem informasi yang terlibat ada banyak pihak
misalnya analis sistem, administrator basis data, webmaster,
spesialis jaringan, programmer dan operator, pada EUC rantai ini
dipangkas. Spesialis informasi hanya memberikan dukungan
sebatas yang dibutuhkan oleh pengguna akhir.
McLeod dan Schell (2008) mengemukakan dua manfaat EUC
dalam studinya. Pertama, EUC menyamakan kemampuan dan
tantangan, terutama di antara pengguna akhir dengan spesialis
informasi. Kedua, EUC mempersempit jarak komunikasi antara
spesialis informasi dengan pengguna, karena ketika sebuah sistem
dikembangkan pengguna sendiri, kebutuhan komunikasi dengan
spesialis informasi akan berkurang, bahkan hilang.
1. Menyamakan kemampuan dan tantangan
Pergeseran beban kerja dalam pengembangan sistem ke area-
area pengguna memberikan kebebasan bagi spesialis informasi
untuk lebih berkonsentrasi pada organisasi secara luas dan
sistem-sistem yang rumit, yang memungkinkan mereka
melakukan pekerjaan lebih baik di area-area tersebut. Spesialis

9
juga memiliki lebih banyak waktu yang tersedia untuk
memelihara sistem yang sudah ada.

2. Mempersempit jarak komunikasi


Kesulitan yang selalu menghantui pengembangan sistem sejak
hari pertama komputasi adalah komunikasi antara pengguna
dengan spesialis informasi. Pengguna memahami area masalah
yang lebih baik daripada teknologi komputasi. Kombinasi antara
Pendidikan komputer, teknologi berbiaya rendah, dan perangkat
lunak siap pakai memungkinkan pengguna menciptakan
beberapa sistem. Sebaliknya, spesialis informasi, adalah pakar
dalam bidang teknologi namun kurang memiliki pengetahuan
dalam area masalah. Ketika pengguna mengembangkan
aplikasi mereka sendiri, maka tidak akan terdapat jarak
komunikasi, karena tidak ada kebutuhan untuk berkomunikasi.
Demikian pula ketika pengguna mengembangkan sebagian dari
sistem mereka, jarak ini akan menyempit.
Manfaat-manfaat diatas akan menghasilkan
pengembangan sistem yang lebih baik daripada yang dihasilkan
oleh spesialis informasi yang mencoba melakukan sendiri
sebagian besar pekerjaan.
Namun meskipun EUC ini memiliki manfaat, Raymond McLeod
dan Schell (2008, 102) juga menguraikan kekurangan dari EUC,
yaitu :
1. Sasaran sistem yang buruk
Pengguna akhir dapat menerapkan komputer pada aplikasi-
aplikasi yang seharusnya dijalankan dengan cara lain,
seperti secara manual.
2. Sistem yang dirancang dan didokumentasikan dengan buruk

10
Para pengguna akhir, meskipun mereka memiliki tingkat
kompetensi teknis yang cukup tinggi, biasanya tidak akan
menyamai profesionalisme dari spesialis informasi dalam hal
perancangan sistem. Begitu pula ketika pengguna akhir
tergesa-gesa dalam menyiapkan dan menjalankan sistem,
mereka cenderung mengabaikan kebutuhan untuk
mendokumentasikan rancangannya sehingga sistem tidak
dapat dipelihara.
3. Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien
Ketika tidak terdapat kendali pusat atas akuisisi perangkat
keras dan perangkat lunak, perusahaan pada akhirnya bias
mendapatkan perangkat keras yang tidak sesuai dan
perangkat lunak yang berlebihan. Pengguna akhir dapat pula
melakukan pengulangan dengan mengembangkan sistem
yang sebelumnya pernah dikembangkan oleh layanan
informasi atau pengguna akhir lain.
4. Hilangnya integritas data
Pengguna akhir bias saja tidak menjalankan kehati-hatian
yang diperlukan dalam memasukkan data kedalam basis
data perusahaan. Pengguna-pengguna lain kemudian
mengguunakan data yang salah ini dengan berasumsi data
tersebut akurat. Hasilnya adalah output terkontaminasi yang
dapat menyebabkan manajer mengambil keputusan yang
salah.
5. Hilangnya keamanan
Pengguna akhir dapat tidak menjaga data dan perangkat
lunak mereka. Penjahat komputer dapat memperoleh akses
ke sistem dan merugikan perusahaan dalam banyak hal.
6. Hilangnya kendali
Pengguna mengembangkan sistem untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri tanpa menyelaraskan dengan

11
suatu rencana yang akan memastikan dukungan komputer
bagi perusahaan.

Karena potensi manfaat yang dimilikinya, perusahaan


harus mengembangkan suatu rencana strategis sumber
daya informasi yang memungkinkan EUC berkembang dan
tumbuh subur. Sedangkan untuk risikonya, jenis-jenis
pengendalian yang telah bekerja dengan begitu baik di
layanan informasi juga harus diterapkan pada area-area
pengguna.

12
BAB III
EXECUTIVE SUMMARY

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna. Selain menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
gawat darurat, rumah sakit juga merupakan organisasi yang padat
karya, padat modal, padat teknologi, dan padat informasi. Sistem
informasi yang digunakan di rumah sakit disebut Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit (SIMRS). Salah satu cara untuk membantu
SIM RS adalah dengan End Users Computating (EUC) atau komputasi
pengguna akhir. EUC merupakan sistem informasi berbasis komputer
difungsikan untuk mendukung aplikasi operasional dan manajerial oleh
end users. Karena potensi manfaat yang dimilikinya, perusahaan yang
para penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi, pengguna
akhir akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang tidak mampu
(keunggulan kompetitif).

13
BAB IV
SARAN

Penggunaan dan pemutakhiran EUC sangat diperlukan dalam


pengembangan teknologi dalam rangka peningkatan layanan perusahaan
atau rumah sakit khususnya di era Revolusi industry 4.0. diperlukan
dukungan semua pihak terkait beserta stakeholder untuk mendukung
kegiatan-kegiatan tersebut. Selain itu pelatihan-pelatihan bagi para
karyawan/pegawai perlu terus digiatkan guna percepatan adaptasi
kebutuhan pelayanan terkait dengan penggunaan device berteknologi
tinggi.

14
REFERENSI

Ramani, K. 2004. Practical Applications A Management Information


System To plan And Monitor The Delivery Of Health-Care Services In
Government Hospitals In India. Journal of Health Organization and
Management.
Robbins, Stephen P. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta: Salemba Empat.
Sabarguna, Boy. 2007. Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit
Edisi Revisi. Yogyakarta: Konsorsium RS Islam.
Doll, W. J. and Torkzadeh, G. (1988). The Measurement of End-User
Computing Satisfaction. MIS Quarterly. June. 12(2). p.259-274.
Erliana, Eva.(2016). Tingkat Kepuasan Petugas Rekam Medis Terhadap
Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di
RSPAU Dr. S.Hardjolukito Yogyakarta.Tesis.Fakultas Sekolah Vokasi
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Gunawan,Indra. (2013). Evaluasi Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit (SIMRS) Rsud Brebes Dalam Kesiapan Penerapan Sistem
Informasi
Rumah Sakit (SIRS) Online Kemenkes RI Tahun 2013.Diambil dari:
http://eprints.dinus.ac.id/7786/1/jurnal_12456.pdf
Handiwidjojo, Wimmie. (2009). Sistem Informasi Manajemen Rumah
Sakit. Jurnal EKSIS.2(2):32-38.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1171 Tahun
2011 tentang Sistem Informasi Rumah Sakit.
www.yankes.kemkes.go.id.
Raymond McLeod, Jr, dan George P. Schell. 2008. Sistem Informasi
Manajemen Edisi 10. Jakarta: Salemba Empat.

15

Anda mungkin juga menyukai