Rumah Sakit
Dosen:
Dr. dr. Noer Bahry Noor, M.Sc
Oleh:
Fikran Siddik
K022211023
Penulis
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Tujuan 3
BAB II ISI
2.1 Definisi End User Computing (EUC) 4
2.2 Ruang Lingkup dan Sejarah 5
2.3 Tujuan EUC 7
2.4 Keuntungan dan Kerugian EUC 9
BAB III EXECUTIVE SUMMARY 13
BAB IV SARAN 14
REFERENSI 15
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Survei American Hospital Association pada tahun 1975
menunjukkan bahwa 80% rumah sakit di Amerika Serikat telah
menggunakan sistem data processing, dimana 25% telah mempunyai
komputer sendiri dan 56% menggunakan pelayanan data proses di
luar rumah sakit. Pada tahun 1900-an, rumah sakit di negara bagian
New South Wales Australia telah mulai menggunakan komputer untuk
pengisian data perkembangan penyakit dari hari ke hari. Sementara di
negara bagian Victoria dan South Australia, komputer telah digunakan
selain untuk akuntansi manajemen juga untuk memasukkan data-data
pemeriksaan penunjang medik setiap hari. Berdasarkan artikel British
Medical Journal (2000), penggunaan berbagai program komputer di
rumah sakit telah secara bermakna menurunkan medication error.
Program ini memiliki dampak paling besar dimana dapat menurunkan
angka kesalahan secara umum sebesar 85% dan menurunkan angka
kesalahan secara serius sebesar 55%. Indonesia telah mewajibkan
penggunaan komputer secara terintegrasi. Hal ini ditunjukkan dalam
Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, yaitu
“Setiap rumah sakit wajib melakukan pencatatan dan pelaporan
tentang semua kegiatan penyelenggaraan rumah sakit dalam bentuk
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS)”. Pada Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 82 Tahun 2013 tentang Sistem Informasi
Manajemen Rumah Sakit pasal 3 juga dijelaskan bahwa “Setiap rumah
sakit wajib menyelenggarakan SIMRS”.
Salah satu cara untuk membantu SIM RS adalah dengan End Users
Computing (EUC) atau komputasi pengguna akhir. EUC merupakan
sistem informasi berbasis komputer difungsikan untuk mendukung
aplikasi operasional dan manajerial oleh end users. Pada sistem EUC,
end user menggunakan stasiun kerja mikrokomputer dan bermacam
software untuk mendapatkan informasi, pengembangan aplikasi dan
pendukung keputusan. Komputasi pengguna akhir (EUC) merujuk
kepada sistem yang memungkinkan siapapun untuk membuat aplikasi.
2
EUC mengikutsertakan pengguna akhir ke sistem komputasi.
Pendekatan ini mencoba mengaplikasikan potensi komputasi tingkat
lanjut untuk penyelesaian masalah perumahsakitan yang dapat
diandalkan.
1.2 Tujuan
Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuan dari makalah ini
yaitu menguraikan secara rinci mengenai End User Computing
Sebagai Masalah Strategis khususnya dalam sistem informasi
manajemen.
3
BAB II
ISI
4
ini mencoba mengaplikasikan potensi komputasi tingkat lanjut untuk
penyelesaian masalah yang dapat diandalkan. Bentuk komputasi
pengguna akhir sangat bervariasi, baik sekadar menekan beberapa
<buttons>, menulis di atas sebuah bahasa skrip yang terkontrol, dan
bahkan membuat dan menjalankan kode yang telah dibuat. Contoh
dari komputasi pengguna akhir adalah sistem yang dibangun dengan
bahasa pemrograman generasi keempat, seperti MAPPER abahasa
skritau SQL, atau salah satu bahasa pemrograman generasi kelima,
ICAD.
5
Akhir (End Users Computing). Yaitu pengguna-pengguna lainnya
mampu melakukan sendiri kebanyakan pekerjaan pengembangannya
dan mengandalkan spesialis hanya untuk jasa konsultasi (dalam kaitan
penggunaan sistem informasi). Sebuah perusahaan yang para
penggunanya mampu berpartisipasi dalam komputasi, pengguna akhir
akan menikmati keunggulan atas perusahaan yang tidak mampu
(keunggulan kompetitif).
Menurut McLeod dan Schell (2008), EUC ini muncul karena empat
pengaruh utama, yaitu:
1. Dampak pendidikan komputer
Sejak awal tahun 1980an, dampak program pendidikan komputer
yang baik disekolah negeri maupun swasta, perguruan tinggi dan
perusahaan industry mulai trlihat. Jajaran manajemen terutama di
tingkat yang lebih rendah mulai diisi dengan orang-orang yang
memiliki kemampuan komputer yang baik. Seiring berjalannya
tahun, manajer-manajer ini msju ke tingkat yang lebih tinggi dan
tetap meneruskan penggunaan sistem informasi dan teknologinya.
2. Antrian layanan informasi
Para spesialis informasi selalu memiliki lebih banyak pekerjaan
daripada yang dapat mereka tangani. Situasi ini menjadi hal yang
sangat penting selama awal tahun 1980-an, ketika para pengguna
mengajukan tuntutan-tuntutan untuk mendapatkan tambahan
dukungan kepada sistem layanan informasi. Layanan informasi
tidak dapat memberikan respon yang cukup cepat untuk memenuhi
tuntutan pengguna dan antrian mulai menumpuk dengan pekerjaan
yang menunggu untuk dikerjakan oleh komputer. Beberapa
pengguna harus menunggu dua atau tiga tahun sebelum pekerjaan
mereka slesai dari antrian.
3. Perangkat keras
Selama periode yang sama, pasar dibanjiri oleh komputer mikro
berharga murah. Pengguna dapat memperoleh sendiri perangkat
6
kerasnya dengan memesan di toko komputer setempat melalui
telpon dan meminta dikirimkan melalui taksi.
4. Perangkat lunak yang siap pakai
Perangkat lunak akan mengerjakan tugas-tugas akuntansi dasar
sekaligus memberikan informasi bagi pengambil keputusan.
Perangkat lunak siap pakai ini menawarkan dukungan yang
ditingkatkan dan kemudahan penggunaan, dan memungkinkan
perusahaan dan pengguna individual dengan sedikit keahlian
komputer mengimplementasikan suatu sistem berbasis komputer.
7
pembaharuan dan security patches untuk user hanya dengan satu
klik. Singkatnya, Centralized management (manajemen terpusat)
dari desktop yang multifungsi merupakan aset berharga dari
perusahaan Anda. Ini membuatnya jauh lebih mudah dikelola untuk
jumlah besar desktop perusahaan Anda dan mengurangi
kebutuhan sumber daya IT.
2. Bring Your Own Device (BYOD) Support
Secara tradisional, dalam perusahaan terlepas dari jenis dan
ukuran ketika sistem BYOD hadir, devices dan alat komunikasi
akan digunakan oleh semua karyawan. Mungkin sistem dan
kebutuhan ini dirasa cukup untuk untuk mendukung sistem BYOD,
tetapi di era digital seperti saat ini, kewajiban memilih mana
perangkat atau alat yang digunakan bisa jadi konsep yang kurang
tepat. Karyawan menginginkan kebebasan untuk memiliki
perangkat sendiri. Tentunya karyawan tidak keberatan jika berbagi
perangkat dan akan memudahkan dalam berkomunikasi. Pada
akhirnya, mereka bisa bekerja lebih efisien.
Tidak hanya untuk sektor industri saja, Instansi pemeritnah, nirlaba
atau LSM hingga lembaga pendidikan juga dapat memanfaatkan
teknologi EUC. Sebagai contoh, sekolah berinisiatif untuk
memastikan para siswa memiliki komputer untuk digunakan saat di
kelas. Jika mempertimbangkan anggaran pendidikan, End-user
computing bisa menjadi solusi yang tepat dalam memberikan
fleksibilitas.
3. Lingkungan End-user yang Aman
Teknologi dari End-user computing juga dapat meningkatkan
kolaborasi. Hal penting yang kadang suka terlupakan oleh para
user adalah terkait dengan keamanan. Salah satunya portfolio dari
Nutanix yang memungkinkan Anda untuk mengakases data
perusahaan tanpa penyimpannya di local devices. Anda juga dapat
mengontrol akses dengan menggunakan teknologi otentikasi dan
8
otorisasi modern. Jika melihat tren market saat ini, dimana
keamanan menjadi tantangan utama yang dihadapi oleh end-user
computing project. Ketersediaan keamanan yang tidak dapat
diprediksi dapat menjadi masalah utama. Kegagalan yang terus-
menerus dan kurangnya rencana pemulihan bencana (disaster
recovery) yang tepat dapat membuat frustrasi para end-user. Hal ini
juga dapat membuat perusahaan semakin rentan terhadap
ancaman malware
9
juga memiliki lebih banyak waktu yang tersedia untuk
memelihara sistem yang sudah ada.
10
Para pengguna akhir, meskipun mereka memiliki tingkat
kompetensi teknis yang cukup tinggi, biasanya tidak akan
menyamai profesionalisme dari spesialis informasi dalam hal
perancangan sistem. Begitu pula ketika pengguna akhir
tergesa-gesa dalam menyiapkan dan menjalankan sistem,
mereka cenderung mengabaikan kebutuhan untuk
mendokumentasikan rancangannya sehingga sistem tidak
dapat dipelihara.
3. Penggunaan sumber daya informasi yang tidak efisien
Ketika tidak terdapat kendali pusat atas akuisisi perangkat
keras dan perangkat lunak, perusahaan pada akhirnya bias
mendapatkan perangkat keras yang tidak sesuai dan
perangkat lunak yang berlebihan. Pengguna akhir dapat pula
melakukan pengulangan dengan mengembangkan sistem
yang sebelumnya pernah dikembangkan oleh layanan
informasi atau pengguna akhir lain.
4. Hilangnya integritas data
Pengguna akhir bias saja tidak menjalankan kehati-hatian
yang diperlukan dalam memasukkan data kedalam basis
data perusahaan. Pengguna-pengguna lain kemudian
mengguunakan data yang salah ini dengan berasumsi data
tersebut akurat. Hasilnya adalah output terkontaminasi yang
dapat menyebabkan manajer mengambil keputusan yang
salah.
5. Hilangnya keamanan
Pengguna akhir dapat tidak menjaga data dan perangkat
lunak mereka. Penjahat komputer dapat memperoleh akses
ke sistem dan merugikan perusahaan dalam banyak hal.
6. Hilangnya kendali
Pengguna mengembangkan sistem untuk memenuhi
kebutuhan mereka sendiri tanpa menyelaraskan dengan
11
suatu rencana yang akan memastikan dukungan komputer
bagi perusahaan.
12
BAB III
EXECUTIVE SUMMARY
13
BAB IV
SARAN
14
REFERENSI
15