BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KEWIRAUSAHAAN
Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis, yaitu perantara. Menurut
para ahli kewirausahaan adalah suatu nilai yang diperlukan untuk memulai suatu usaha dan
perkembangan usaha (Soeharto Prawiro, 1997). Sedangkan menurut Robbin dan Coulter bahwa
Entrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals uses organized
efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need
through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.
(Kewirausahaan adalah proses dimana seorang individu atau kelompok individu menggunakan upaya
yang terorganisir dan sarana untuk mencari peluang untuk menciptakan nilai dan tumbuh dengan
memenuhi keinginan dan kebutuhan melalui inovasi dan keunikan, tidak peduli sumber daya apa yang
dikendalikan). Sedangkan Peter Druker mendefinisikan,the practice of consistently converting
good ideas into profitable commercial ventures. Berdasarkan definisi di atas ada beberapa kata
kunci tentang pengertian entrepreneurship atau di Indonesia di kenal dengan kewirausahaan, yaitu :
1)
2)
3)
4)
Beranjak dari pengertian di atas maka entrepreneur atau wirausahawan adalah orang yang
memiliki paradigma hidup sebagai innovator, creator dan oportunis, orang ini juga menjadi kunci
perubahan yang mampu mencptakan lapangan kerja dan kesejahteraan. Wirausaha adalah orang yang
ingin di sebut boss yang mampu menjadi penggerak ekonomi.
Definisi Technopreneurship
Menurut Antonius Tanan(2008), Istilah technopreneurship merupakan gabungan dari dua
kata yakni teknonologi dan enterpreneur. Kata teknologi berasal dari bahasa yunani yang berarti
tindakan sitematis dari sebuah kecakapan, termasuk seni. Sedangkan enterpreneur merupakan
tindakan komersialisasi terhadap suatu produk. Sehingga Tanan menyimpulkan bahwa
technopreneurship merupakan suatu proses komersialisasi produk-produk teknologi yang kurang
berharga menjadi berbagai produk yang bernilai tinggi sehingga menarik minat konsumen untuk
membeli atau memilikinya.
Menurut Tata sutarbi (2009) menyatakan, Bahwa technopreneurship merupakan proses
dan pembentukan usaha baru yang melibatkan teknologi sebagai basisnya, dengan harapan bahwa
penciptaan strategi dan inovasi yang tepat kelak bisa menempatkan teknologi sebagai salah satu
faktor untuk pengembangan ekonomi nasional.
Definisi Technopreneur
Mark Zuckerberg, Eduardo Saverin, Dustin Moskovitz, dan Chris Hughes merancang dan
mengembangkan teknologi jaringan sosial yang berbasis web yang mereka namakan
FACEBOOK.
Steve Chen, Chad Hurley dan Jawed Karim merancang dan mengembangkan YOUTUBE
sebagai media berbagi video di antara masyarakat.
Bill Joy merancang dan mengembangkan Sun Microsystem.
Bill Gates merancang dan mengembangkan MICROSOFT.
Jeff Bezos merancang dan mengembangkan sistem penjualan buku secara online yang diberi
nama AMAZONE.COM.
Dll.
2.2. TECHNOPRENEUR
Apa itu Technopreneur?.
Technopreneur berasal dari gabungan dua kata, yaitu technolgy dan entrepreneur.Techonology
berarti sesuatu yang dapat memudahkan pekerjaan manusia, sedangkanentrepreneur berarti
kemampuan untuk bekerja sendiri. Secara luas, technopreneur sendiri berarti menciptakan sesuatu
yang dapat membantu kehidupan manusia untuk mendapatkan penghasilan.Dalam buku Cash Flow
Quadrant karya Robert Kiyosaki menyebutkan bahwa ada 4karakter di dunia ini dalam hal
mendapatkan penghasilan, yaitu employee, self-employee, business owner, dan investor.
Dan hal yang paling menakjubkan adalah technopreneur adalahsatu kategori baru yang keluar
dari 4 karakter tersebut. Artinya dunia technopreneur adalahsuatu dunia baru, dimana masih sangat
terbuka dengan luas kesempatan-kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang besar.Teknologi
komunikasi dan informasi atau teknologi telematika (information and communication technology ICT) telah diakui dunia sebagai salah satu sarana dan prasaranautama untuk mengatasi masalahmasalah dunia. Teknologi telematika dikenal sebagaikonvergensi dari teknologi komunikasi
(communication), pengolahan (computing), dan informasi (information) yang diseminasikan
mempergunakan sarana multimedia.Technopreneurship adalah sebuah inkubator bisnis berbasis
teknologi, yang memilikiwawasan untuk menumbuh-kembangkan jiwa kewirausahaan di kalangan
generasi muda,khususnya mahasiswa sebagai peserta didik dan merupakan salah satu strategi
terobosan baruuntuk mensiasati masalah pengangguran intelektual yang semakin meningkat ( +/- 45
Jutaorang). Dengan menjadi seorang usahawan terdidik, generasi muda, khususnya mahasiswaakan
berperan sebagai salah satu motor penggerak perekonomian melalui penciptaanlapangan-lapangan
kerja baru. Semoga dengan munculnya generasi technopreneurship dapatmemberikan solusi atas
permasalahan jumlah pengangguran intelektual yang ada saat ini.Selain itu juga bisa menjadi arena
untuk meningkatkan kualitas SDM dalam penguasaanIPTEK, sehingga kita bisa mempersiapkan
tenaga handal ditengah kompetisi global.
Close Software
Tidak diperkenankan dengan alasan apapun untuk menggunakan software ini tanpa ada
izinnya(lisence).
Share Software
Software yang dapat digunakan oleh siapapun yang diberikan secara Cuma-Cuma oleh
produsen software.
Free Software
Software yang dapat diunduh secara gratis oleh siapa saja. Sebenarnya software jenis ini
tidak untuk dikomersialisasikan.
Open Source
Merupakan sekumpulan software yang pendistribusiannya dilakukan secara CumaCuma, bebas dimodifikasi namun tetap terintegritas pada pencipta kode sumber.
Hardware
Hardware atau piranti keras merupakan komponen komputer yang bekerja secara elektronik,
yang bertugas melakukan berbagai operasi yang memastikan sistem komputer berjalan dengan
semestibya. Adapun bagian-bagian hardware tersebut.
o
Technopreneurship vs Entrepreneurship
Saat membaca kata technopreneur, kemungkinan besar pikiran kita akan tertuju pada dua hal,
teknologi dan entrepreneurship atau kewirausahaan. Terdapat perbedaan antaraentrepreneurship biasa
dan technopreneurship (technology entrepreneurship). Technology entrepreneurship harus sukses
pada dua tugas utama, yakni: menjamin bahwa teknologi berfungsi sesuai kebutuhan target
pelanggan, dan teknologi tersebut dapat dijual dengan mendapatkan keuntungan
(profit). Entrepreneurshipbiasa umumnya hanya berhubungan dengan bagian yang kedua, yakni
menjual dengan mendapatkan profit.
Apa yang membuat teknopreneur berbeda dangan entrepreneur?, kata entrepreneur (bahasa
Inggris) yang berasal dari bahasa Perancis entreprendre yang sudah dikenal sejak abad ke-17The
Concise Oxford French Dictionary mengartikan entrepreneur sebagai to undertake(menjalankan,
melakukan, berusaha), to set about (memulai, menentukan), to begin(memulai) dan to
Technopreneurship di Indonesia
Sebagian besar wacana di negara kita mengarahkan Technopreneurship seperti dalam definisi
kedua di atas. Baik dalam seminar, lokakarya dan berita, maka bisa dijumpai bahwa pemakaian
teknologi Informasi dapat menunjang usaha bisnis. Terlebih dimasa krisis global seperti sekarang ini,
maka peluang berbisnis lewat Internet semakin digembar-gemborkan. Ada kepercayaan bahwa
Technopreneurship menjadi solusi bisnis dimasa lesu seperti ini. Sebagai contoh, penggunaan
Perangkat Lunak tertentu akan mengurangi biaya produksi bagi perusahaan Meubel. Jika sebelumnya,
mereka harus membuat prototype dengan membuat kursi sebagai sample dan mengirimkan sample
tersebut, maka dengan pemakaian Perangkat Lunak tertentu, maka perusahaan tersebut tidak perlu
mengirimkan sample kursi ke pelanggan, namun hanya menunjukkan desain kursi dalam bentuk softcopy saja. Asumsi ini tidak memperhitungkan harga lisensi software yang harus dibeli oleh
perusahaan meubel tersebut.
1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
SD atau lebih rendah
SMP
Sekilas angka tersebut memang lebih baik dari tahun sebelumnya itu terjadi karena faktor
pendorong turunnya jumlah penduduk miskin di Indonesia disebabkan oleh tingkat inflasi yang
rendah, membaiknya kondisi perekonomian Indonesia, upah buruh naik, dan adanya perbaikan
penghasilan petani. Angka kemiskinan sangat mempengaruhi laju perekonomian Negara. Semakin
meningkatnya pengangguran itu juga menyebabkan tingkat kemiskinan meningkat. Selain itu juga
meningkatnya kematian masyarakat karena apabila tingkat kemiskinan meningkat maka manusia tak
dapat mencukupi kebuhan hidup. Pengganguran ini terjadi karena peningkatan jumlah angkatan kerja
di suatu daerah tidak diimbangi dengan peningkatan daya serap lapangan kerja. Penganguran
merupakan masalah pokok dalam suatu masyarakat modern. Situasi ini menimbulkan kelesuan
ekonomi yang berpengaruh pula pada emosi masyarakat.
Untuk itu harus mencari solusi guna mengurangi tingkat pengangguran dan menampung
tenaga kerja yang semakin melonjak. Entrepreneurship adalah langkah cerdas untuk mengurangi
Dampak Negatif :
Dengan adanya internet sebagai media sosial membuat seseorang tertarik untuk
menjadikannya sebuah hobi baru dalam pergaulan, sistem ini bisa dianggap telah
menghilangkan budaya silaturahmi kita. Karena semuanya bisa dilakukan lewat alat
komunikasi, seperti telepon bahkan video call tuk dapat saling bertatap muka.
Tidak lagi peduli kepada lingkungan sosialnya dan cenderung mengutamakan komputer. Bisa
dikatakan waktu untuk keluarga, saudara, maupun teman-teman lebih sedikit karena telah
kecanduaan tuk menghabiskan waktunya di depan komputer.
Game yang selalu dimainkan oleh anak-anak ternyata lebih menghancurkan karakternya
dibandingkan kekerasan yang ada di televisi bahkan kekerasan dalam kehidupan yang nyata.
Pemanfaatan teknologi disalah gunakan dengan perlakuan baru, misalnya penipuan dengan
cara memanipulasi data pada rekening bank, hacker jaringan komputer dari perusahaan, virus
computer, penyadapan email, dsb.
Pemanfaatan jasa komunikasi oleh jaringan teroris (Kompas).
Kemandirian
Mandiri atau tidak tergantung pada orang lain adalah syarat mutlak yang harus
dimilikin karena pada dasarnya seorang technopreneur adalah pemilik dari usaha tersebut.
Sehingga memiliki kekuasaan penuh untuk mengendalikan usahanya. Dapat dibayangkan jika
tergantung pada orang lain maka seorang technopreneur tidak akan memiliki keleluasaan
mengelola usahanya sehingga tidak akan bisa berkembang.
Kejujuran
Kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana, begitulah pepatah
mengatakan. Sifat manusia adalah menyukai kebaikan dan kejujuran adalah salah satu unsur
Ketangguhan
Untuk memulai dan menjalankan sebuah bisnis dibutuhkan ketangguhan. Karena bisnis
bersifat dinamis dan perubahan yang terjadi sangat fluaktif dan bergerak sangat cepat. Oleh
karena seorang technopreneur harus benar-benar tangguh dan selalu siap dalam kondisi apapun.
Harus siap mental ketika mengalami kerugian dan harus bijak ketika memeroleh keuntungan
baik besar ataupun kecil.
Kreativitas
Kreativitas sangat penting dalam sebuah bisnis karena persaingan yang sangat ketat.
Oleh sebab itu diperlukan sebuah ide kreatif atau inovasi sehingga tetap bisa bertahan. Fakta
membuktikan hanya seorang technopreneur yang kreatif yang mampu bertahan. Umumnya
pasar membutuhkan produk-produk yang unik dan dibuat kreatif sehingga tidak mampu ditiru
oleh kompetitornya. Ingat bahwa bisnis sangat dinamis, dan untuk bertahan dengan kondisi itu
diperlukan sebuah kreativitas yang tinggi.
Setelah kita memahami arti technopreneur dan mengetahui prasyarat apa saja yang
dibutuhkan, saatnya sekarang kita membangun prasyarat tersebut. Untuk mencapai tujuan yang
maksimal dengan memberdayakan mahasiswa. Di sini kita bisa memulai dari lingkungan kampus
sendiri. Bermula dengan mahasiswa diberikan stimulus untuk menumbuhkan minta terhadap bisnis
baik berupa seminar atau pelatihan berbasis bisnis. Dengan adanya kegiatan tersebut diharapkan
mahasiswa akan mulai menyukai bisnis, setelah stimulan berhasil maka pihak kampus atau perguruan
tinggi yang bersangkutan dapat memberikan sebuah proyek kecil yang dikelola mahasiswa. Salah satu
contoh misalnya pengadaan jas almamater bagi mahasiswa baru yang ditangani oleh sebuah
organisasi/UKM tertentu. Dengan cara ini diharapkan mahasiswa bisa belajar banyak dan banyak
belajar mengenai bisnis di lapangan. Mereka tidak hanya belajar di kelas, tapi benar-benar action
langsung. Cara lain ialah dengan memberikan bimbingan untuk menyusun sebuah proposal binsis
kemudian diajukan ke Bank/investor untuk mendapat dukungan dana (modal). Setelah mendapatkan
dana untuk modal maka proposal bisnis tersebut dapat diwujudkan dan mahasiswa pun bisa take
action kembali di bisnis yang direncanakan pada proposalnya. Pendidikan seperti ini lebih dapat
memberikan efek positif daripada hanya memberikan mata kuliah di kelas dengan beban SKS
tertentu. Karena pada prinsipnya untuk memulai bisnis harus terjun langsung ke bisnis tersebut bukan
hanya belajar konsep saja.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Menjadi seorang technopreneurship merupakan salah satu alternatif dalam menunjang
kebutuhan financial saat ini. Dengan dukungan besarnya kebutuhan akan teknologi informasi disegala
bidang menjadikan technopreneurship menjadi suatu bidang karir yang memiliki prospek yang baik.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk menjadi seorang technopreneurship adalah:
1. Pengetahuan akan teknologi informasi
2. Memiliki jiwa entrepereneur yang meliputi sikap untuk menggali diri, mengetahui
keterampilan yang dimilikinya kemudian berani untuk memulai usaha.
DAFTAR PUSTAKA