Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN MODUL 1 dan 2 (sama)

1. Anatomi dan fisilogi jalan nafas atas.


Hidung  nasofaring
Hipofaring  epiglotis  plica vocalis laring trakhea
Mulut orofaring

Laring dibentuk dari 9 pasang kartilago yaitu thyroid, cricoid, epiglottic, arytenoid,
corniculate, dan cuneiform.
Persyarafan:
Jalan nafas atas dipersarafi oleh 3 syaraf:
1. N.Glossofaringeus-> mempersarafi hipofaring sampai valekula.
2. N. Vagus-> bercabang 2: N. Laringeus superior(cabang interna->untuk sensorik dan
eksterna->untuk motorik) cabang interna mempersarafi dari valekula sampai plica vokalis.
3. N.Laringeus recurrent mempersarafi dari plica vokalis ke bawah. Semua persarafan otot2
dipersarafi oleh N. Laringeus recurrent kecuali M.Cricothyroid yg dipersarafi oleh cabang
eksternal N.laringeus superior.
Pergerakan plica vokalis-> Abduksi oleh M.Cricoarytenoid posterior.
-> Adduksi oleh M. Cricoarytenoid lateral.
Suplai darah untuk laring berasal dari cabang arteri tiroid.

Fisiologi.
Efek kelumpuhan nervus laringeal.
Nervus Efek kelumpuhan nervus
N. Laringeus superior
Unilateral Efek minimal
Bilateral Serak
N. Laringeus recurrent
Unilateral Serak
Bilateral
Akut Stridor, distres pernafasan
Kronik Afonia
N.Vagus
Unilateral Serak
Bilateral Afonia

2. Mendiagnosis sumbatan jalan nafas.


Dengan pemeriksaan fisis
Inspeksi : Dengan melihat pengembangan dada yg simetris. Apabila tidak simetris, maka
kemungkinan terjadi sumbatan jalan nafas.
Auskultasi: Mendengar suara nafas snoring (benda asing/lidah jatuh ke belakang),
gurgling(cairan), wheezing (sumbatan jalan nafas bawah), stridor(sumbatan jalan nafas
atas ).
3. Teknik membebaskan jalan nafas

TEKNIK
Manual Chinlift,headtilt,jawtrust
Pipa orofaring Masukkan pipa ke mulut dengan ujung menghadap palatum, sambil didorong ke
dalam, pipa diputar 180° ke arah inferior hingga pipa masuk sempurna.
Pipa nas ofaring Pipa diberi gel, kemudian pipa didorong masuk melalui lubang hidung menuju ke
arah hipofaring.
LMA Kempeskan cuff, beri gel, masukkan LMA melalui mulut dengan mask tip
menghadap lidah, dorong dengan jari telunjuk tangan kanan hingga ke
hipofaring,kembangkan cuff.
Intubasi endotrakeal Buka mulut dengan jari tangan kanan, masukkan blade laringoskop dari sudut
mulut sebelah kanan sambil mendorong lidah ke arah kiri. Identifikasi plica
vokalic, masukkan ETT melalui plika vokalis, kembangkan cuff.

4.
LMA
Indikasi: Kontraindikasi:
1. Tindakan bedah dengan waktu singkat 1. Pasien menolak
2. Pasien dengan airway compromise 2. Prosedur THT dengan kemungkinan
perdarahan banyak.
3. Infeksi faring
4. Obstruksi faring
5. Hamil,hernia diafragmatica
Pasien dgn tek.intraabdominal
meningkat

Intubasi Endotrakea
Indikasi: Kontraindikasi:
1. Pasien dengan airway compromise 1. Pasien menolak
2. GCS <8 2. Ca. Nasofaring
3. Pasien dengan persiapan operasi 3. Obstruksi faring
4. Pasien dengan trauma inhalasi
5.
KOMPLIKASI
Oro/nasofaring Gigi patah
LMA Distensi lambug penakan diafragmakomplians paru menuruntidal
volume menurun.
Distensi lambungtek.intratorakal meningkatvenous return
menurun cardiac output menurunperfusi jaringan menurun.
Pipa endotrakeal Gigi patah
Suara serak
Edem laring

6. Algoritme DIFFICULT AIRWAY

1. Menilai aspek klinik dan penanganan masalah dasar


a. Kesulitan intubasi
b. Kesulitan ventilasi
c. Kesulitan pada pasien non kooperatif
2. Mempertimbangkan keuntungan dalam pemilihan manajemen dasar
a. Teknik non bedah untuk pendekatan intubasi Vs. Teknik bedah
b. Awake intubation Vs. Percobaan intubasi setelah induksi
c. Mempersiapkan ventilasi spontan Vs. Hilangnya pernafasan spontan
3. Mengembangkan strategi primer dan alternatif

AWAKE INTUBATION

Pendekatan airway dengan Airway diamankan


intubasi non bedah dengan tindakan bedah

BERHASIL GAGAL

Pertimbangkan
Tunda Surgical airway
pilihan lain
Percobaan intubasi setelah
induksi GA

BERHASIL GAGAL

Pertimbangkan:
- Kembali ke nafas spontan
- Bangunkan pasien
- Meminta bantuan

NON EMERGENCY
pasien gagal intubasi EMERGENCY
VENTILASI MASK YG ADEKUAT

Apabila ventilasi tidak adekuat


Pendekatan Panggil bantuan
alternatif

Coba 1x lagi ventilasi airway


GAGAL
BERHASIL intubasi Non bedah
setelah berkali2

Surgical Pembedahan Bangunkan Emergency


dibawah GAGAL GAGAL BERHASIL
airway pasien surgical airway
anestesi mask

7. Penggunaan obat guna memudahkan pengelolaan jalan nafas.


a. Nebulizer(dengan salbutamol): untuk bronkodilator dan melegakan jalan nafas
b. Asetil sistein: untuk mengurangi sekresi mukus di jalan nafas

Anda mungkin juga menyukai