Disusun oleh:
Deva Sandy Alfarizi NIM : 131911002
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang masih
memberikan kita kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah
ini dengan judul “MANAJEMEN PELAYANAN KESEHATAN”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah SIK Kami
mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam menyusun makalah ini. Penulis juga berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat kami
harapkan dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah
pada tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
KATA PENGANTAR................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang..................................................................................................................
B. Identifikasi masalah.........................................................................................................
C. Tujuan..............................................................................................................................
D. Manfaat............................................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................................
B. Saran................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
B. Identifikasi Masalah
1) Apakah definisi dari rumah sakit?
2) Jelaskan jenis-jenis rumah sakit yang ada di Indonesia?
3) Bagaimanakah manajamen pelayanan rumah sakit?
4) Jelaskan struktur organisasi rumah sakit umum di Indonesia?
5) Bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi demand terhadap pelayanan kesehatan
dan rumah sakit?
C. Tujuan
1) Mengetahui pengertian dari rumah sakit.
2) Mengetahui dan memahami jenis-jenis rumah sakit yang ada di Indonesia.
3) Mengetahui dan memahami manajemen pelayanan rumah sakit.
4) Mengetahui dan memahami struktur organisasi rumah sakit umum di Indonesia.
5) Mengetahui dan memahami faktor-faktor yang mempengaruhi deman terhadap
pelayanan kesehatan dan rumah sakit.
D. Manfaat
1) Pemerintah dan rumah sakit.
Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan rumah sakit di Indonesia.
Dapat menenerapkan kebijakan manajemen pelayanan rumah sakit di Indonesia
dengan baik dan tepat.
2) Masyarakat
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Mendapatkan pelayanan rumah sakit sesuai dengan standar pelayanan kesehatan.
BAB II
PEMBAHASAN
Keputusan menteri kesehatan NO. 134 Menkes/SK/IV/78 th. 1978 tentang susunan
organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Umum di Indonesia antara lain.
Rumah sakit di Indonesia untuk sebagian besar (±70%) dimiliki oleh Pemerintah.
Sebagian rumah sakit swasta didirikan oleh lembaga - lembaga/yayasan,khususnya dengan
latar belakang keagamaan atau lembaga - lembaga sosial lainnya, yang biasanya diprakarsai
oleh kalangan masyarakat atau orang-orang yang terhormat. Sudah tentu, rumah sakit seperti
ini membawa missi sosial dan karena itu tidak profit making. Mungkin karena sifat non-
profit making inilah, ada kesan bahwa rumah sakit seperti ini dikelola “asal jalan” dan
semata-mata mengutamakan pelayanan medis pasien-pasien yang dirawat. Kerugian yang
ada biasanya akan ditangani lembaga-lembaga keagamaan/sosial yang bersangkutan, dari
donasi/sumbangan yang diperolehnya (Sulastomo, 2000).
Baru pada akhir-akhir ini, terutama pada sekitar tahun 1975, muncul rumah sakit
swasta di kota-kota besar, yang dikelola dengan motivasi yang agak berlainan. Meskipun
rumah sakit ini tidak secara berteras terang merupakan lembaga yang profit making, akhirnya
toh tidak dapat disembunyikan bahwa rumah sakit ini mempunyai kemampuan finansial yang
kuat tentunya sulit untuk menyatakan bahwa rumah sakit ini mempunyai kemampuan
finansial yang kuat yang tentunya sulit untuk menyatakan bahwa rumah sakit ini adalah non-
profit making dan sosial semata-mata. Fenomena ini telah menumbuhkan polemik baru dari
segi filosofi, yaitu apakah rumah sakit dimungkinkan dikelola secara “bisnis” dalam arti
menjadi suatu instansi yang profit making? Polimik ini sudah tentu menyangkut landasan
kenegaraan/falsafah kenegaraan kita, yaitu Pancasila dan UUD 1945 (Sulastomo, 2000).
Meskipun demikian, dalam perkembangan dewasa ini, rumah sakit toh tidak mungkin
dikelola semata-mata sosial. Dalam keadaan sekarang, hamir seluruh rumah sakit swasta
menghadapi realita kehidupan yang semakin meterialistis. Rumah sakit harus membayar
teknologi kedokteran, listrik, air, dapur dan bahkan imbalan jasa dokter dan paramedis
dengan mengikuti harga pasar. Dalam keadaan inilah, dari segi manajemen, rumah sakit yang
selama ini memang lebih mementingkan aspek sosial, seolah-olah ketinggalan “kereta”.
Tidak terlepas dalam hubungan ini adalah rumah sakit pemerintah di mana meskipun seluruh
biaya eksploitasi/personel/gedung dan lain sebagainya ditanggung oleh pemerintah (secara
teoritis), keperluan mengelola rumah sakit sesuai dengan prinsip-prinsip manajemen adalah
sangat mutlak (Sulastomo, 2000).
Pengelolaan rumah sakit sehari-hari menjadi wewenang dan tugas dereksi rumah sakit
sendiri. Pada dasarnya, betapapun (mungkin) kebijaksanaan yang diberikan oleh pengurus
yayasan/pemiklik rumah sakit mungkin sudah baik, citra rumah sakit akan terbebtuk oleh
pelaksanaan tugas sehari-hari (Sulastomo, 2000).
Seperti dikatakan di atas, masalah-masalah ini ,menjadi semakin kompleks.
Pelayanan administrasi/penunjang/hubungan masyarakat dan aspek-aspek hukum/peraturan
rumah sakit semakin luas. Hal ini memerlukan penanganan manajemen secara lebih
profesional. Hospital managemen telah berkembang menjadi ilmu yang tersendiri.
Sebaliknya, ada anggapan bahwa dokter-dokter (secara profesional) sayang apabila
menangani masalah-masalah yang nonmedis (Sulastomo, 2000).
Masalah itu perlu dikemukakan, karena peranan dokter adalah sangat kuat dan
pengelolaan rumah sakit di Indonesia dewasa ini, yang dengan sendirinya mempengaruhi
jalannya organisasi-organisasi rumah sakit, yaitu penyelenggaraan organisasi diagnostik,
therapy, perawatan pasien.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen Pelayanan Kesehatan Masyarakat adalah suatu proses atau kemampuan
dalam mengelola jasa pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat mulai dari
permintaan untuk dilayani sampai pelayanan jasa di bidang kesehatan itu diterima oleh
masyarakat untuk dgunakan. Oleh karena itu, dengan menilik semua teori di sub bab-bab
yang telah kami sampaikan, dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa konsepsi Pelayanan
Kesehatan harus berpihak kepada masyarakat dengan sebuah gerakan peningkatan mutu
pelayanan kesehatan dan Memberdayakan Masyarakat (Reinverting Goverment) untuk
lebih meningkatkan efektifitas dan efisiensi manajemen pelayanan Kesehatan
Masyarakat, dengan melakukan progam-progam yang sifatnya mendidik masyarakat
sehingga masyarakat itu sadar akan pentingnya kesehatan itu sendiri.
B. Saran
Diharapkan kepada pemerinah untuk segera memenuhi kebutuhan masyarakat untuk
pelayanan kesehatan yang optimal dan prima sehingga masyarakat dapat merasakan
dampak dari manajemen pelayanan kesehatan.
DAFTAR PUSTAKA
Kadarmo, Siwi Utama. 1998. Pemecahan Masalah dan Pengambilan Keputusan. Jakarta:
LAN RI.
Adikusumo, A. Amer H.D. Manajemen Pola Kerja Terpadu. Jakarta: LAN RI.