Anda di halaman 1dari 15

TUGAS MAKALAH

“RUMAH SAKIT DAN PELAYANAN MEDICAL RECORD”

OLEH

MARTEN SARUNING
NIP. 2023133032

KELAS I B

MATA KULIAH
ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

PRODI D III REKAM MEDIS DAN INFORMASI KESEHATAN


POLTEKES PERMATA INDONESIA
YOGYAKARTA
2023

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan

kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

Tanpa pertolonganNya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah

ini dengan baik.

Penulis mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan

nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehinggan penulis

mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah Ilmu

Kesehatan Masyarakat dengan judul “Rumah Sakit dan Pelayanan Medical Record”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan

masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis

mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini

nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.

Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penulis

mohon maaf yang sebesar-besarnya. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak khususnya kepada Rektor Poltekes Permata Indonesia, Dekan, Ketua

Program Studi, Dosen Wali, Dosen Pengampuh atas segalah kemurahan dan kebaikannya

sehingga penulis dapat menempu pendidikan di Poltekes Permata Indonesia ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Yogyakarta, Oktober 2023

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Rumah sakit merupakan sebuah institusi yang menyediakan layanan kesehatan

bagi pasien dan masyarakat. Keberadaan rumah sakit baik swasta maupun milik

pemerintah sangat dibutuhkan sehingga rumah sakit perlu memberikan pelayanan

kesehatan yang terbaik bagi pasien dan masyarakat. Kondisi pasien yang

membutuhkan pelayanan kesehatan semakin banyak, selain itu kesadaran

masyarakat tentang kesehatan juga meningkat sehingga hal tersebut dapat menjadi

pendorong sekaligus tantangan bagi rumah sakit untuk semakin meningkatkan

kualitas pelayanannya.

Kualitas pelayanan yang baik merupakan salah satu faktor penting bagi rumah

sakit agar dapat menciptakan kepuasan konsumen dan juga kepuasan pada

karyawan. Hingga saat ini, rumah sakit yang tersebar di seluruh Provinsi Daerah

Istimewa Yogyakarta (DIY) berjumlah 82 rumah sakit (DITJEN YANKES, 2018).

Dari data tersebut, tantangan bagi setiap rumah sakit adalah dengan meningkatkan

dan mempertahankan kualitas pelayanan kesehatan kepada pasien dan masyarakat.

Masing-masing rumah sakit berusaha agar dapat meningkatkan dan

mempertahankan strategi yang tepat dalam mengatur sumber daya yang ada agar

dapat memberikan pelayanan terbaiknya yang salah satunya adalah pelayanan pada

bidang Medical Record.

Pelayanan rekam medis di rumah sakit merupakan subsistem pelayanan

kesehatan yang berperan dalam kegiatan pengumpulan data, pengolahan data

menjadi informasi hingga menyajikan informasi kesehatan tersebut kepada

3
pengguna, baik internal maupun eksternal. Kebutuhan informasi kesehatan di sarana

pelayanan kesehatan khususnya rumah sakit menjadi bagian penting dalam kegiatan

pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Oleh karena itu, agar mutu informasi

kesehatan selalu terjaga dan terus meningkat serta berkesinambungan, perlu adanya

pengelolaan rekam medis yang baik (Hatta, 2008).

Dalam pengelolaan rekam medis yang baik dan profesional, seorang perekam

medis berperan penting dalam meningkatkan mutu informasi kesehatan. Perekam

medis memiliki tanggung jawab besar dalam penyediaan informasi kesehatan karena

dalam melakukan pekerjaannya, seorang perekam medis wajib melakukan proses

pencatatan atau perekaman sampai dengan pelaporan mengenai pelayanan kesehatan

yang diterima oleh pasien. Kegiatan perekam medis dalam pelayanan rekam medis

dan informasi kesehatan di rumah sakit meliputi pengumpulan data pasien di bagian

pendaftaran, merakit setiap lembar rekam medis, memeriksa dan menganalisis

kelengkapan pengisian berkas rekam medis, menganalisis dan memberi kode

diagnosis dan tindakan medis, mengolah data yang berkaitan dengan indikator

kinerja rumah sakit serta mendistribusikan dan menyimpan berkas rekam medis

(Hatta, 2008).

Pelayanan yang diselenggarakan oleh unit rekam medis merupakan kegiatan

rutin yang harus dilaksanakan secara intensif dengan tingkat kecepatan dan ketelitian

yang tinggi dari perekam medis. Misalnya di bagian pendaftaran pasien, petugas

pendaftaran harus mampu mengidentifikasi pasien dengan benar dalam waktu yang

singkat agar tidak terjadi penumpukan pasien. Selain itu, di bagian pendistribusian

dan penyimpanan berkas rekam medis, perekam medis juga memiliki tenggat waktu

untuk menyiapkan berkas rekam medis dengan benar yakni ≤10 menit untuk berkas

rekam medis rawat jalan dan ≤15 menit untuk berkas rekam medis rawat inap

4
(Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129 Tahun 2008). Tuntutan tugas yang

tinggi, jumlah pekerjaan yang semakin lama semakin bertambah serta jenis

pekerjaan yang cenderung monoton mampu memicu terjadinya stres di tempat kerja

(Kreitner dan Kinicki, 2014).

Dari hal tersebut maka penulis tertarik untuk menuliskan makalah dengan

judul Rumah Sakit dan Pelayanan Medical Record.

B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini yaitu untuk

mengetahui:

1. Rumah Sakit

a. Pengertian Rumah Sakit

b. Fungsi Rumah Sakit

c. Kewajiban dan Hak Rumah Sakit

2. Medical Rekord

a. Pengertian Medical Record (Rekam Medis)

b. Tujuan dan Kegunaan Rekam Medis

c. Manfaat Rekam Medis

C. Tujuan Penulisan Makalah

Tujuan Penulisan makalah ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengertian Rumah dakit

2. Untuk mengetahui fungsi rumah sakit

3. Untuk mengetahui kewajiban dan Hak rumah sakit

4. Untuk mengetahui pengertian Medical Record (Rekam Medis)

5
5. Untuk mengetahui tuuan dan kegunaan rekam medis

6. Untuk mengetahui manfaat rekam medis

6
BAB II

PEMBAHASAN

A. Rumah Sakit

a. Pengertian Rumah Sakit

Menurut WHO (World Health Organization), definisi rumah sakit adalah

integral dari satu organisasi sosial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan

pelayanan paripurna (Komprehensif), penyembuhan penyakit (kuratif) dan

pencegahan penyakit (Preventif) kepada masyarakat. Rumah sakit juga

merupakan pusat pelatihan bagi tenaga kesehatan dan pusat peneliti medik.

Berdasarkan Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang rumah sakit

menjelaskan bahwa rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Menurut

American Hospital Association (1974) dalam Azrul Azwar (1996), rumah sakit

adalah suatu alat organisasi yang terdiri dari tenaga medis profesional yang

terorganisir serta sana kedokteran yang permanen menyelenggarakan pelayanan

kedokteran, asuhan keperawatan yang berkesinambungan, diagnosis serta

pengobatan penyakit yang diderita oleh pasien.

b. Fungsi Rumah Sakit

Menurut Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit

dalam Pasal 4 menyebutkan, Rumah sakit mempunyai tugas memberikan

pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna. Pada Pasal 5 menjelaskan

fungsi Rumah Sakit sebagai:

1) Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai

7
dengan standar pelayanan rumah sakit.

2) Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan

kesehatan yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan

medis.

3) Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam

rangka peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan.

4) Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi

bidang kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan

memperhatikan etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

c. Kewajiban dan Hak Rumah Sakit

Rumah sakit diwajibkan untuk memberikan informasi kepada pasien

mengenai catatan kesehatan yang telah diterima di tempat pelayanan kesehatan.

Dalam Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pada Pasal 8

menjelaskan bahwa Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data

kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah maupun yang

akan diterimanya dari tenaga kesehatan. Menurut Undang-Undang Nomor 44

Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. Pada Pasal 29 dan Pasal 30 dijelaskan

mengenai Hak dan Kewajiban Rumah Sakit yaitu:

1) Kewajiban Rumah Sakit yaitu:

a) Memberikan informasi yang bener tentang pelayanan Rumah Sakit kepada

masyarakat

b) Memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi, dan efektif

dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan

Rumah Sakit.

c) Memberikan pelayanan gawat darurat kepada pasien sesuai dengan kemampuan

8
pelayanannya

d) Berperan aktif dalam memberikan pelayanan kesehatan pada bencana, sesuai

dengan kemampuan pelayanannya 9

e) Menyediakan sarana dan dan pelayanan bagi masyarakat tidak mampu atau

miskin

f) Melaksanakan fungsi sosial antara lain dengan memberikan fasilitas pelayanan

pasien tidak mampu/miskin, pelayanan gawat darurat tanpa uang muka, ambulan

gratis, pelayanan korban bencana dan kejadian luar biasa, atau bakti sosial bagi

misi kemanusiaan

g) Membuat, melaksanakan, dan menjaga standar mutu pelayanan kesehatan di

Rumah Sakit sebagai acuan dalam melayani pasien

h) Menyelenggarakan rekam medis

i) Menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak antara lain sarana ibadah,

parkir, ruang tunggu, sarana untuk orang cacat, wanita menyusui, anak-anak, dan

lanjut usia

j) Melaksanakan sistem rujukan

k) Menolak keinginan pasien yang bertentangan dengan standar profesi dan etika

serta peraturan perundang-undangan

l) Memberikan informasi yang benar, jelas dan jujur mengenai hak dan kewajiban

pasien

m) Menghormati dan melindungi hak-hak pasien

n) Melaksanakan etika Rumah Sakit

o) Memiliki sistem pencegahan kecelakaan dan penanggulangan bencana

p) Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan baik secara regional

maupun nasional

9
2) Hak Rumah Sakit yaitu:

a) Menentukan jumlah, jenis, dan kualifikasi sumber daya manusia dengan

klasifikasi Rumah Sakit.

b) Menerima imbalan jasa pelayanan serta menentukan remunerasi, insentif, dan

penghargaan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

c) Melakukan kerjasama dengan pihak lain dalam rangka mengembangkan

pelayanan

d) Menerima bantuan dari pihak lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan

e) Menggugat pihak yang mengakibatkan kerugian

f) Mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan pelayanan kesehatan

g) Mempromosikan layanan kesehatan yang ada di Rumah Sakit sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan

h) Mendapatkan insentif pajak bagi Rumah Sakit publik Rumah Sakit yang

ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan

B.

10
C. Medical Record

1. Pengertian Medical Record

Rekam medis merupakan berkas yang memuat informasi mengenai

identitas pasien serta catatan kesehatan yang telah diterima oleh pasien di

tempat pelayanan kesehatan. Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269

Tahun 2008 tentang Rekam Medis menyebutkan bahwa, Rekam Medis adalah

berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien,

pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan.

Secara khusus bentuk fisik dokumen rekam medis dimiliki oleh tempat

pelayanan kesehatan, tetapi informasi atau data kesehatan dalam rekam medis

ialah milik pasien. Informasi dalam rekam medis berkaitan mengenai identitas

pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

diberikan oleh rumah sakit.

2. Tujuan Dan Kegunaan Rekam Medis

Tujuan Rekam Medis adalah untuk memberikan informasi mengenai data

diri serta catatan kesehatan yang telah diterima pasien di pelayanan kesehatan.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 269 Tahun 2008 tentang

Rekam Medis, pada Pasal Ayat 1 menyebutkan pemanfaatan Rekam Medis

dapat dipakai sebagai pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien, alat bukti

dalam proses penegakan hukum, disiplin kedokteran dan kedokteran gigi,

penegakan etika dan etika dokter gigi, keperluan pendidikan dan penelitian,

dasar pembayaran biaya 12 pelayanan kesehatan dan, data statistik kesehatan.

Menurut Cinthia Mutiara Hapsari, (2014) Kegunaan Rekam Medis

sebagai:

1) Aspek Administrasi

11
Berkas rekam medis memiliki nilai administrasi sebab di dalam berkas

rekam medis menyangkut tindakan pelayanan berdasarkan pada

wewenang serta tanggung jawab tenaga medis dalam mencapai tujuan

pelayanan kesehatan. Berkembangnya sistem informasi pada era

revolusi 4.0 berdampak pada perkembangan dunia kesehatan yaitu

teknologi informasi Rumah Sakit mengenai Rekam Medis. Hal ini

berdampak positif bagi tenaga kesehatan sebab tenaga kesehatan dapat

mengakses berkas rekam medis dengan mudah serta dapat melihat

proses proses pengobatan dan tindakan pelayanan yang diberikan

kepada pasien. Pengolahan data medis secara terkomputerisasi akan

memudahkan semua pihak yang berwenang dalam hal ini yaitu tenaga

administrasi dapa mengetahui rincian biaya yang harus dikeluarkan

oleh pasien selama menjalani pelayanan di rumah sakit.

2) Aspek Medis

Berkas rekam medis memiliki nilai medis, karena berkas tersebut

sebagai dasar untuk merencanakan pengobatan atau tindakan pelayanan

kepada pasien serta, dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan

kualitas pelayanan dengan kegiatan audit medis, manajemen risiko

klinis dan, keamanan atau keselamatan pasien dan kendali biaya.

3) Aspek Hukum

Berkas rekam medis menyangkut permasalahan jaminan kepastian

hukum atas dasar keadilan, dalam rangka usaha menegakkan hukum

dan sebagai tanda bukti untuk menegakkan keadilan serta melindungi

pasien, tenaga kesehatan yang berwenang dan, pengelola serta pemilik

institusi pelayanan kesehatan.

12
4) Aspek Keuangan

Berkas rekam medis memiliki nilai uang, rekam medis memuat data

dan informasi kesehatan pasien dan dapat dipergunakan sebagai aspek

keuangan. Berkas rekam medis berisikan pengobatan, perawatan, serta

tindakan-tindakan yang telah diberikan kepada pasien untuk

memprediksi pendapatan serta biaya perawatan pasien di rumah sakit..

5) Aspek Penelitian

Berkas rekam medis memiliki nilai penelitian sebab di dalam berkas

rekam medis menyangkut data serta informasi kesehatan yang dapat

digunakan sebagai aspek pendukung penelitian serta pengembangan

ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan.

6) Aspek Pendidikan

Berkas rekam medis memiliki nilai pendidikan sebab di dalam berkas

rekam medis terdapat informasi mengenai perkembangan kronologis

serta kegiatan pelayanan medis yang diberikan kepada pasien dan dapat

digunakan untuk bahan atau referensi pengajaran dalam bidang profesi

pendidikan kesehatan di pelayanan kesehatan.

7) Aspek Dokumentasi

Berkas rekam medis memiliki- nilai dokumentasi sebab di dalam berkas

rekam medis menyangkut informasi pasien yang harus

didokumentasikan untuk dipakai sebagai bahan pertanggung jawaban

dan laporan rumah sakit.

13
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang memiliki peran dan

fungsi penting dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat

kepada masyarakat.

Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang

identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah

diberikan.

B. Saran

Dalam penulisan makalah ini penulis dengan sadar menyadari bahwa makalah ini

masih jauh dari kata kesempurnaan, sehingga diharapkan berbagai masukan dan

saran dari semua pihak dalam melengkapi makalah ini.

14
DAFTAR PUSTAKA

Afnawati, Aidas, D. (2018). Ketersediaan Sumber Daya Manusia dan Pelaksanaan


Job-Description dalam Unit Kerja Rekam Medis Rumah Sakit Umum
Daerah Sumberejo. Jurnal Science Hospital, 2(2010), 16–21.

Agandhi, I. (2018). Penyebab Permasalahan Pelaksanaan Pengembalian Berkas


Rekam Medis Rawat Inap di RSUD Wates tahun 2018. Repository
Unjaya.

Agiwahyuanto, F., Widianawati, E., Wulan, W. R., & Komara, K. (2012).


Punishment Berdasarkan Assessment Tingkat Kepatuhan. Journal of
Medical Records and Health …, 8 No. 1 Ma, 37–43.

Agustin, R. U., Erawantini, F., & Roziqin, M. C. (2020). Faktor Keterlambatan


Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap di RSUP Kariadi
Semarang. J-REMI : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi Kesehatan,
1(3), 247–254.

Agustinah, N., Agushybana, F., & Suryawati, C. (2020). Hubungan Motivasi,


Pelatihan, Lingkungan Kerja, Reward Dan Punishment, Beban Kerja,
Serta Kompensasi Dengan Kinerja DPJP Dalam Melaksanakan Clinical
Document Improvement. Jurnal Kesehatan Vokasional, 5(1), 17.
https://doi.org/10.22146/jkesvo.52466

Al Aufa, B. (2018). Analisis Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Ketidaktepatan


Waktu Pengembalian Berkas Rekam Medis Rawat Inap Di Rs X Bogor.
Jurnal Vokasi Indonesia, 6(2), 41–46.
https://doi.org/10.7454/jvi.v6i2.124

Almasri, M. . (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia: Implementasi dalam


Pendidikan Islam. Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 19(2).

15

Anda mungkin juga menyukai