Anda di halaman 1dari 6

Resensi Novel

Nama : putu Rika Desyanti handayani


Kelas : IX A5
Absen : 22

Judul Novel : Lovasket


Pengarang : Luna Torashyngu
Penerbit : Gramedia pustaka
Tahun terbit : 2007
Jumlah halaman : 312
Sinopsis :
Dalam resensi novel Lovasket ini, Luna Torashyngu, mengisahkan
tokoh utama bernama Savira Priskilla(vira), puteri tunggal seorang
Direktur Bank central buana. Ia bersekolah di SMA Altavia, sebuah
SMA elit di Bandung. Vira mewakili SMA Altavia dalam Turnamen
Bola Basket se-Jawa-Bali dan menjadi MPV dan top score.
Vira merupakan ketua dari geng putri yang sangat berpengaruh di
SMA Altavia, sebutan gengnya adalah “The Roses”. “The Roses”
beranggotakan 5 orang anggota yaitu Vira, Amel, Stella, Lisa, dan
Diana. Kelima anggota geng ini mempunyai latar belakang yang berbeda
– beda. Dan karena perbedaan itu, “The Roses” dianggap paling
berkuasa. Geng yang mempunyai motto “Be Party, Be Happy!!!” ini
sangat hobi hangout, shoping, nonton, clubbing, jalan – jalan di mal,
pokoknya suka have fun dan party – party.
Status Vira sebagai ketua geng putri “The Roses”, atlet
basketandalan sekolah, dan pengurus OSIS bidang olahraga
membuatnya menjadi orang paling berpengaruh di sekolahnya, paing
tidak di kalangan putri. Terlebih lagi, Vira juga menjalin hubungan
dengan Robi, anak kelas 3 sang atlet basket, putera dari ketua yayasan
yang menaungi SMA Altavia, tak heran jika Vira seakan – akan menjadi
top girl di SMA Altavia.
Suatu hari, hidup vira yang mewah berubah drastis. Semua harta
benda orang tuanya disita oleh kejaksaan. Ini karena papa Vira dituduh
korupsi, hingga membuatnya harus mendekan di nalik jeruji besi dengan
waktu yang cukup lama. Tak hanya itu, Vira harus rela dikeluarkan dari
SMA elit itu, dan tinggal di rumah kontrakan kecil seadanya bersama
ibunya.
Selain nasib yang menimpanya itu, vira juga terpukul atas apa
yang telah di perbuat oleh Stella, Lisa, Diana, dan teman – teman yang
dekat dengannya, menjauhinya, terkecuali Amel. Namun, Amel pun
diancam oleh Stella, Lisa, dan Diana untuk ikut memusuhi Vira. Vira
merasa heran melihat perbuatan teman-teman dekatnya. Dulu, mereka
saling tolong – menolong dan sekarang saat vira sedang membutuhkan
bantuan, mereka malah memusuhi Vira. Sejak saat itu, Vira telah
berubah. Vira sangat membenci basket yang selama ini sudah mendarah
daging dalam dirinya.,dia menjadi tertutup dan jarang sekali merawat
rambutnya.
Kini Vira sekolah di SMA 31, sekolah yang terletak di pinggiran
kota. Dia menemukan teman baru, yaitu Niken, yang dalam novel ini
menjadi sang ketua OSIS sekaligus anak seorang penjual kerupuk
langgana Ibu Vira. Niken berjanji akan membantu Ibu Vira untuk
mengembalikan keceriaan Vira. Usaha Niken untuk mendekatiVira
selalu mendapat sambutan dingin, namun Niken tidak pantang
menyerah. Perjuangan Niken akhirnya membuahkan hasil, kini Vira
mulai terbuka terhadap Niken. Ibu Vira menceritakan sedikit tentang
kehidupan Niken yang jauh lebih menyedihkan dari kehidupan Vira saat
ini. Dan Niken lambat laun dapat bangkit kembali dari kesusahan
hidupnya.
Di akhir tahun pelajaran akan diadakan penghapusan eskul yang
dianggap tidak dapat menunjukkan prestasi yang membanggakan
sekolah, baskt salah satunya. Niken berencana mengikutsertakan tim
basket SMA 31 di Turnamen Bola Basket Antar-SMA Se-Bandung Raya
agar eskul basket tidak di hapus dari sekolah. Niken pun berusaha keras
untuk mengajak Vira agar Vira mau bergabung dengan tim basket SMA
31.
Suatu hari, Diana dating kerumah Vira. Vira pu masih sakit hati
terhadap perbuatan Diana saat Vira sedang kesusahan. Kedatang Diana
ke rumahnya hanya untuk mengatakan bahwa dia ‘hamil”. Lantas
mengapa Diana tidak datang ke tempat sahabat – sahabatnya, Stella,
Lisa, justu Diana datang kepada Vira yang jelas – jelas bukan
sahabatnya lagi. Vira pun acuh tak acuh terhadap perkataan Diana. Vira
dikagetkan oleh telepon yang berasal dari Diana. Ternyata Diana
mengucapkan kata terakhir kalinya kepada Vira. Diana bunuh diri dan
membuat Vira terpukul karena sikapnya acuh tak acuh saat Diana datang
kepadanya.
Akhirnya Vira mau bergabung dengan tim basket SMA 31. Awal
masuknya Vira sebagai tim inti basket cewek mengundang beberapa
protes dari kapten tim dan beberapa anak lain. Namun, Vira bergabung
setelah semua anggota tim basket melihat kemampuan vira yang berskill
tinggi. Dengan bergabungnya Vira di dalam tim basket SMA 31, Vira
menjadi dekat dengan Rei yang merupakanatlet basket cowok SMA 31.
Sekembalinya Vira ke dunia basket, membuat Vira dapat pulih
seperti vira yang dulu. Untuk mengasah kemampuan bermain basket
Vira, hamper setiap malam minggu Vira bersama dengan Rei mengikuti
petandingan streetball. Kedekatan Vira dengan Rei membuat Niken yang
selama ini memendam cinta untuk Rei, cemburu, dan sempat
menimbulkan konflik.
Suatu sore, tim basket SMA 31 melakukan pertandingan
persahabatan antara SMA 23. SMA 31 unggul daripada SMA 23 dengan
skor yang cukup baik, tapi kemenangan tim SMA 31 mendapat
sambutan tidak baik dari anggota tim. Konflik baru kembali muncul
antara Vira dengan Rida sang kapten basket putrid yang tidak terima
karena Rei lebih membela Vira sebagai anak baru daripada Rida.
Sejak konflik itu, Vira berusaha untuk memberika penjelasan
kepada Rida. Suatu hari, vira mengajak Rida ke C – Tra Arena untuk
melihat latihan anak – anak SMA Altavia. Namun, keberuntungan
sedang tidak ada di pihak Vira, saat mereka berdua akan meninggalkan
C-tra Arena, Vira danRida bertemu dengan Stella dan Lisa. Stella
berniat mengajak Vira bertanding 1 on 1, tawaran itu diterima oleh vira
karena Vira ingin menyelamatkan Rida. Vira dapat dikalahkan oleh
Stella, semuanya terjadi karena Virahanya ingin mengalah saja. Rida
akhirnya tetap bersatu bersama Vira untuk berjuang memenangkan
turnamen basket antar sekolah.
Usai pertandingan selesai, seperti biasa Vira diantar pulang oleh
Rei. Vira kaget karena yang ada di hadapannya bukan sang ibu,
melainkan sang papa. Betapa bahagianya Vira, karena papanya terbukti
tidak bersalah, sehingga semua harta keluarganya dapet kembali seperti
dulu. Hingga pada akhirnya, SMA 31 besok akan berhadapan dengan
SMA Altavia. Di luar dugaan vira, malam harinya, Robi datang ke
rumah Vira dengan maksud tertentu.
Akhirnya puncak pertandingan tiba. Pertandingan ini merupakan
pertempuran dari 2 sekolah yang berbeda 1800. SMA Altavia mewakili
sekolah mewah yang berada di pusat kota, sedangkan SMA 31 terletak
di pinggiran kota mewakili sebagian besar sekolah yang ada di
Indonesia. Dan juga pertandingan ini merupakan pertarunagn pribadi
antara 2 pemain basket terbaik di Bandung, Savira Priskilla dari SMA 31
dan Stella Winchest dari SMA Altavia.
Pertandingan hamper dimulai dan Vira belum juga muncul.kata
Niken, Vira datang terlambat karena ia ada urusan dengan Stephanie,
salah satu alumnus SMA Altavia yang mengerti sifat Robi. Meski
akhirnya SMA 31 kalah, karena SMA Altavia yang berkapten Stella
mantan sahabat Vira itu telah berbuat curang. Gelar Top Scorer telah
jelas di raih oleh Stella, tapi gelar MPV diterima oleh Vira.
Tugas Vira untuk membantu tim basket agar tidak di hapus telah
selesai, namun Vira masih mempunyai tugas yang harus segera ia
selesaikan. Vira menjelaskansemua tentang kedekatannya dengan Rei
kepada Niken.meski keluarga Vira dapat kembali seperti dulu, Vira tetap
bersekolah di SMA 31. Karena disini Vira sudah merasa nyaman.
Amel,sahabat Vira memutuskan untuk pindah ke sekolah Vira dan
Niken. Liburan semester tiba. Vira berlibur ke Australia, disana dia
menemukan cintanya. Dialah Kak Aji yang mendapat beasiswa kuliah di
University of Sydney, Australia. Dan ternyata kak Aji, adalah kakak
Niken.
Keunggulan :
1. Ceritanya simpel dan menarik serta cocok untuk kalangan
remaja.
2. Isi cerita mencangkup kehidupan remaja zaman sekarang.
3. Pembaca dapat membayangkan dan mengimajinasikan isi
cerita novel ini, terutama suasana dalam pertandingan basket.
4. Memberikan gambaran tentang apa, siapa, dan bagaimana
sahabat sejati sesungguhnya.
5. Memberikan pesan – pesan bagi para remaja tentang
persahabatan, kompetisi, dan prestasi.
Kekurangan :
1. Sedikit sekali membahas kisah asmara Vira karena novel
ini terlalu kental dengan basket.
2. Alur novel mirip dengan kebanyakan novel yang ada.
Kesimpulan : Menjaga persahabatan itu penting agar tidak ada
percekcokan dengan sahabat kita sendiri.

Saran : Sebaiknya kita tidak boleh memilih teman karna


hartanya saja, atau karna ingin terkenal melalui dirinya, kita harus
memilih teman dengan tulus dan dengan rasa kekeluargaan kita.

Anda mungkin juga menyukai