Pengarang : Luna Torashyngu Penerbit : Gramedia pustaka Tahun terbit : 2007 Jumlah halaman : 312 Sinopsis : Dalam resensi novel Lovasket ini, Luna Torashyngu, mengisahkan tokoh utama bernama Savira Priskilla(vira), puteri tunggal seorang Direktur Bank central buana. Ia bersekolah di SMA Altavia, sebuah SMA elit di Bandung. Vira mewakili SMA Altavia dalam Turnamen Bola Basket se-Jawa-Bali dan menjadi MPV dan top score. Vira merupakan ketua dari geng putri yang sangat berpengaruh di SMA Altavia, sebutan gengnya adalah “The Roses”. “The Roses” beranggotakan 5 orang anggota yaitu Vira, Amel, Stella, Lisa, dan Diana. Kelima anggota geng ini mempunyai latar belakang yang berbeda – beda. Dan karena perbedaan itu, “The Roses” dianggap paling berkuasa. Geng yang mempunyai motto “Be Party, Be Happy!!!” ini sangat hobi hangout, shoping, nonton, clubbing, jalan – jalan di mal, pokoknya suka have fun dan party – party. Status Vira sebagai ketua geng putri “The Roses”, atlet basketandalan sekolah, dan pengurus OSIS bidang olahraga membuatnya menjadi orang paling berpengaruh di sekolahnya, paing tidak di kalangan putri. Terlebih lagi, Vira juga menjalin hubungan dengan Robi, anak kelas 3 sang atlet basket, putera dari ketua yayasan yang menaungi SMA Altavia, tak heran jika Vira seakan – akan menjadi top girl di SMA Altavia. Suatu hari, hidup vira yang mewah berubah drastis. Semua harta benda orang tuanya disita oleh kejaksaan. Ini karena papa Vira dituduh korupsi, hingga membuatnya harus mendekan di nalik jeruji besi dengan waktu yang cukup lama. Tak hanya itu, Vira harus rela dikeluarkan dari SMA elit itu, dan tinggal di rumah kontrakan kecil seadanya bersama ibunya. Selain nasib yang menimpanya itu, vira juga terpukul atas apa yang telah di perbuat oleh Stella, Lisa, Diana, dan teman – teman yang dekat dengannya, menjauhinya, terkecuali Amel. Namun, Amel pun diancam oleh Stella, Lisa, dan Diana untuk ikut memusuhi Vira. Vira merasa heran melihat perbuatan teman-teman dekatnya. Dulu, mereka saling tolong – menolong dan sekarang saat vira sedang membutuhkan bantuan, mereka malah memusuhi Vira. Sejak saat itu, Vira telah berubah. Vira sangat membenci basket yang selama ini sudah mendarah daging dalam dirinya.,dia menjadi tertutup dan jarang sekali merawat rambutnya. Kini Vira sekolah di SMA 31, sekolah yang terletak di pinggiran kota. Dia menemukan teman baru, yaitu Niken, yang dalam novel ini menjadi sang ketua OSIS sekaligus anak seorang penjual kerupuk langgana Ibu Vira. Niken berjanji akan membantu Ibu Vira untuk mengembalikan keceriaan Vira. Usaha Niken untuk mendekatiVira selalu mendapat sambutan dingin, namun Niken tidak pantang menyerah. Perjuangan Niken akhirnya membuahkan hasil, kini Vira mulai terbuka terhadap Niken. Ibu Vira menceritakan sedikit tentang kehidupan Niken yang jauh lebih menyedihkan dari kehidupan Vira saat ini. Dan Niken lambat laun dapat bangkit kembali dari kesusahan hidupnya. Di akhir tahun pelajaran akan diadakan penghapusan eskul yang dianggap tidak dapat menunjukkan prestasi yang membanggakan sekolah, baskt salah satunya. Niken berencana mengikutsertakan tim basket SMA 31 di Turnamen Bola Basket Antar-SMA Se-Bandung Raya agar eskul basket tidak di hapus dari sekolah. Niken pun berusaha keras untuk mengajak Vira agar Vira mau bergabung dengan tim basket SMA 31. Suatu hari, Diana dating kerumah Vira. Vira pu masih sakit hati terhadap perbuatan Diana saat Vira sedang kesusahan. Kedatang Diana ke rumahnya hanya untuk mengatakan bahwa dia ‘hamil”. Lantas mengapa Diana tidak datang ke tempat sahabat – sahabatnya, Stella, Lisa, justu Diana datang kepada Vira yang jelas – jelas bukan sahabatnya lagi. Vira pun acuh tak acuh terhadap perkataan Diana. Vira dikagetkan oleh telepon yang berasal dari Diana. Ternyata Diana mengucapkan kata terakhir kalinya kepada Vira. Diana bunuh diri dan membuat Vira terpukul karena sikapnya acuh tak acuh saat Diana datang kepadanya. Akhirnya Vira mau bergabung dengan tim basket SMA 31. Awal masuknya Vira sebagai tim inti basket cewek mengundang beberapa protes dari kapten tim dan beberapa anak lain. Namun, Vira bergabung setelah semua anggota tim basket melihat kemampuan vira yang berskill tinggi. Dengan bergabungnya Vira di dalam tim basket SMA 31, Vira menjadi dekat dengan Rei yang merupakanatlet basket cowok SMA 31. Sekembalinya Vira ke dunia basket, membuat Vira dapat pulih seperti vira yang dulu. Untuk mengasah kemampuan bermain basket Vira, hamper setiap malam minggu Vira bersama dengan Rei mengikuti petandingan streetball. Kedekatan Vira dengan Rei membuat Niken yang selama ini memendam cinta untuk Rei, cemburu, dan sempat menimbulkan konflik. Suatu sore, tim basket SMA 31 melakukan pertandingan persahabatan antara SMA 23. SMA 31 unggul daripada SMA 23 dengan skor yang cukup baik, tapi kemenangan tim SMA 31 mendapat sambutan tidak baik dari anggota tim. Konflik baru kembali muncul antara Vira dengan Rida sang kapten basket putrid yang tidak terima karena Rei lebih membela Vira sebagai anak baru daripada Rida. Sejak konflik itu, Vira berusaha untuk memberika penjelasan kepada Rida. Suatu hari, vira mengajak Rida ke C – Tra Arena untuk melihat latihan anak – anak SMA Altavia. Namun, keberuntungan sedang tidak ada di pihak Vira, saat mereka berdua akan meninggalkan C-tra Arena, Vira danRida bertemu dengan Stella dan Lisa. Stella berniat mengajak Vira bertanding 1 on 1, tawaran itu diterima oleh vira karena Vira ingin menyelamatkan Rida. Vira dapat dikalahkan oleh Stella, semuanya terjadi karena Virahanya ingin mengalah saja. Rida akhirnya tetap bersatu bersama Vira untuk berjuang memenangkan turnamen basket antar sekolah. Usai pertandingan selesai, seperti biasa Vira diantar pulang oleh Rei. Vira kaget karena yang ada di hadapannya bukan sang ibu, melainkan sang papa. Betapa bahagianya Vira, karena papanya terbukti tidak bersalah, sehingga semua harta keluarganya dapet kembali seperti dulu. Hingga pada akhirnya, SMA 31 besok akan berhadapan dengan SMA Altavia. Di luar dugaan vira, malam harinya, Robi datang ke rumah Vira dengan maksud tertentu. Akhirnya puncak pertandingan tiba. Pertandingan ini merupakan pertempuran dari 2 sekolah yang berbeda 1800. SMA Altavia mewakili sekolah mewah yang berada di pusat kota, sedangkan SMA 31 terletak di pinggiran kota mewakili sebagian besar sekolah yang ada di Indonesia. Dan juga pertandingan ini merupakan pertarunagn pribadi antara 2 pemain basket terbaik di Bandung, Savira Priskilla dari SMA 31 dan Stella Winchest dari SMA Altavia. Pertandingan hamper dimulai dan Vira belum juga muncul.kata Niken, Vira datang terlambat karena ia ada urusan dengan Stephanie, salah satu alumnus SMA Altavia yang mengerti sifat Robi. Meski akhirnya SMA 31 kalah, karena SMA Altavia yang berkapten Stella mantan sahabat Vira itu telah berbuat curang. Gelar Top Scorer telah jelas di raih oleh Stella, tapi gelar MPV diterima oleh Vira. Tugas Vira untuk membantu tim basket agar tidak di hapus telah selesai, namun Vira masih mempunyai tugas yang harus segera ia selesaikan. Vira menjelaskansemua tentang kedekatannya dengan Rei kepada Niken.meski keluarga Vira dapat kembali seperti dulu, Vira tetap bersekolah di SMA 31. Karena disini Vira sudah merasa nyaman. Amel,sahabat Vira memutuskan untuk pindah ke sekolah Vira dan Niken. Liburan semester tiba. Vira berlibur ke Australia, disana dia menemukan cintanya. Dialah Kak Aji yang mendapat beasiswa kuliah di University of Sydney, Australia. Dan ternyata kak Aji, adalah kakak Niken. Keunggulan : 1. Ceritanya simpel dan menarik serta cocok untuk kalangan remaja. 2. Isi cerita mencangkup kehidupan remaja zaman sekarang. 3. Pembaca dapat membayangkan dan mengimajinasikan isi cerita novel ini, terutama suasana dalam pertandingan basket. 4. Memberikan gambaran tentang apa, siapa, dan bagaimana sahabat sejati sesungguhnya. 5. Memberikan pesan – pesan bagi para remaja tentang persahabatan, kompetisi, dan prestasi. Kekurangan : 1. Sedikit sekali membahas kisah asmara Vira karena novel ini terlalu kental dengan basket. 2. Alur novel mirip dengan kebanyakan novel yang ada. Kesimpulan : Menjaga persahabatan itu penting agar tidak ada percekcokan dengan sahabat kita sendiri.
Saran : Sebaiknya kita tidak boleh memilih teman karna
hartanya saja, atau karna ingin terkenal melalui dirinya, kita harus memilih teman dengan tulus dan dengan rasa kekeluargaan kita.