Anda di halaman 1dari 2

Resensi Novel

Milea (Suara dari Dilan)

Judul : Milea (Suara dari Dilan)

Penulis : Pidi Baiq

Penerbit : Pastel Books

Tahun : 2016

Halaman : 360 halaman

Edisi : Pertama

Novel “Milea (Suara dari Dilan)” ini merupakan seri


ketiga dari karya Pidi Baiq. Novel ini menceritakan kisah cinta
yang telah dialami oleh Milea dengan Dilan semasa duduk di
bangku SMA pada tahun 1990 di Bandung.

Dilan, lahir di Bandung, dari seorang ibu yang oleh anak-nya di panggil Bunda, jenis kelamin laki-laki,
bernapas menggunakan paru-paru sama seperti Paus. Kira-kira begitulah gambaran sosok Dilan. Semasa
SMA, Dilan sering sekali berkumpul di Warung Kang Ewok dengan teman-temannya yang bernama
Akew, Burhan, Anhar, Bowo dan lain-lain. Diwarung Kang Ewok ini lah Dilan mendengar nama Milea
Adnan Husain seorang gadis cantik yang berasal dari Jakarta. Dilan menyukai Milea, teman-temanya juga
mendukungnya.

Sebelum melakukan pendekatan Dilan meminta do’a restu pada bunda-nya agar di beri kelancaran.
Dengan cara memberikan segelas air putih yang sudah diberikan doa oleh bunda dilan pun
meminumnya dengan sangat senang. Lalu Dilan berusaha keras demi untuk mendapatkan Milea seperti
berusaha mengajak milea berbicara langsung, mengantarnya pulang ke rumah, makan bersama dikantin
ataupun membuat gombalan yang menurut milea sendiri membuat baper ataupun membuatnya
tertawa ria.

Tepat pada tanggal 22 Desember tahun 1990, di Bandung tepat-nya di Warung Bi Eem, Dilan resmi
berpacaran dengan Milea Adnan Husain. Keseharian-nya berpacaran dengan Milea sangat romantis.
Sampai suatu ketika Dilan putus dengan Milea, yang di sebabkan oleh kematian Akew sahabat Dilan.
Karena kekesalan milea dengan adanya geng motor membuat hatinya merasa khawatir dengan dilan
yang saat itu menjadi panglima tempur pemimpin geng motor tersebut.
Lalu saat milea lulus SMA dia pergi pindah ke Jakarta. Kenangan indah semasa masih berhubungan
dengan Milea sangat sulit tuk Dilan lupakan sampa suatu saat ketika dilan juga pergi ke Jakarta untuk
magang disalah satu kantor dilan bertemu dengan milea yang saat itu bersama kang Ardi tunangannya.
Dilan pun juga masih bisa mengobrol dengan baik bersama Milea walaupun cuma sebatas teman. Milea
juga masih memiliki perasaan untuk bersam dengan Dilan tetapi Milea sadar dialah yang memutus
hubungannya dengan Dilan. Milea juga sudah tau bahwa dilan memiliki pacar baru yang bernama Ancika
Mehrunisa Rabu. Ancika sendiri Adik kelas Dilan waktu di SMA.

Dilan sangat mencintai Ancika sama seperti dulu Dilan mencintai Milea bedannya Dilan sekarang
sudah putus dengan Milea dan bersama dengan Ancika dan hidup bersama dengan bahagia. Novel ini
menarik karena gaya penulisan yang ringan, sehingga membuat semua kalangan dari remaja sampai
dewasa dapat menimkatinya dengan mudah. Banyak juga nilai nilai yang dapat diambil dari buku ini
diantaranya nila moral, nilai sosial, dan nilai religius. Didalam kelebihan novel ini juga terdapat
kekurangan yaitu para pembaca harus lebih dulu membaca novel seri sebelum-nya untuk memaham isi
dan jalan cerita novel ini.

Anda mungkin juga menyukai