Disusun oleh :
Jumlah Kata :
2060
S1 SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Sinopsis
Laki-laki yang suka meramal itu berkata bahwa nanti mereka berdua akan
bertemu di kantin sekolah. Pada awalnya Milea bersikap acuh terhadap laki-laki itu,
tapi lama kelamaan dia merasa terganggu karena setiap hari laki-laki itu selalu saja
datang menghampirinya. Karena merasa terganggu akan sosok laki-laki yang tidak
dikenalnya, Milea pun mencari tahu siapa laki-laki itu sebenarnya. Ternyata laki-laki
itu bernama Dilan.
Pada suatu hari saat pulang sekolah, Dilan membuntuti Milea yang sedang
menunggu angkot datang. Dilan pun ingin pulang bareng dengan Milea, padahal ia
membawa motor. Agar bisa pulang bareng dengan Milea, Dilan pun menitipkan
motornya kepada temannya. Pada saat di angkot Dilan berkata, ” Milea, kamu itu
cantik, akan tetapi aku belum cinta kepadamu. Tak tahu jika sore. Tunggu saja”.
Milea malu karena takut kata-kata yang diucapkan oleh Dilan tadi terdengar oleh
teman-teman lainnya di angkot. Kata-kata yang diucapkan oleh Dilan berhasil
membuat jantung Milea berdetak dengan kencang, mungkin saja dia kaget dengan
apa yang diucapkan oleh Dilan. Milea diam mendengar ucapan Dilan, saat itu juga
Milea langsung teringat dengan pacarnya bernama Beni yang tinggal di Jakarta.
Cara Dilan mendekati Milea tidak sama dengan teman-teman lelaki lain, bahkan
Beni, pacar Milea di Jakarta. Dengan menggunakan cara yang unik dan tak biasa,
membuat Milea terus menerus memikirkannya. Dilan meberikan hadiah kepada
Milea sebuah cokelat melalui tukang koran yang biasanya suka mengantar majalah
langganan Milea. Ketika Milea jatuh sakit, Dilan pun membawa seorang tukang
pijat.
Dilan memberikan sebuah TTS (Teka-Teki Silang) kepada Milea untuk hadiah ulang
tahunnya. Bungkus kadonya dipenuhi oleh gambar yang dibuat dengan
menggunakan spidol warna-warni. Lucunya, di halaman sampul depan TTS nya
terdapat tulisan “Selamat Hari Lahir Milea, Ini aku persembahkan hadiah untuk
kamu, hanya sebuah TTS, tapi semuanya sudah aku isi, aku cinta kamu, aku tidak
ingin kamu jadi pusing karena mengisi TTS ini”.
Waktu pun terus bergulir, Dilan dan Milea pun semakin akrab. Milea tahu beberapa
hal tentang Dilan dari temannya yang bernama Wati, sepupu Dilan yang sekelas
dengan Milea. Perkenalan yang tak biasa ini membawa Milea mengenal keunikan
dari Dilan lebih jauh. Dilan yang pintar, baik hati dan romantis. Bahkan cara
berbicara Dilan yang terdengar kaku, lambat laun justru membuat Milea kerap
merindukannya jika sehari saja ia tak mendengar suara itu.
Sekolah Milea mendapatkan kesempatan untuk mengikuti acara cerdas
cermat yang diselenggarakan oleh TVRI, para siswa yang tidak mengikuti lomba
boleh datang untuk memberikan semangat kepada teman-temannya yang sedang
mengikuti lomba.
Milea pun ikut dan sangat senang karena ia bisa datang ke Jakarta,
setidaknya dengan cara ini Milea bisa memanfaatkan untuk bernostalgia. Tapi Milea
kecewa karena mengetahui Dilan tidak ikut. Karena Dilan tidak ikut maka dia
memiliki rencana untuk bertemu dengan pacarnya Beni. Milea sudah lama
menunggu Beni yang janji akan bertemu di TVRI, akan tetapi sampai acara selesai
Beni tidak datang juga. Pada akhirnya, Milea pergi untuk makan bersama temannya
Wati dan Wanda. Ketika itu Beni datang dengan penuh emosi dan marah melihat
Milea sedang makan bersama laki-laki selain dirinya. Beni pun memaki Milea, dan
hubungan mereka kandas pada saat itu juga. Selang beberapa hari Beni mengajak
Milea untuk kembali menjadi pacarnya, tetapi Milea menolak penawaran Beni
karena Milea masih trauma akan sifatnya yang kasar terhadap dirinya.
Suatu ketika Milea Bertemu dengan ibunya Dilan yang kerap disapa Bunda.
Ternyata, ibunya Dilan mempunyai sifat yang sama asiknya seperti Dilan. Ibunya
Dilan pun senang dengan Milea, sehingga ibunya Dilan memberikan dukungan agar
mereka dapat berpacaran.
PEMBAHASAN
Pada film Dilan 1990 ini terdapat beberapa tahap menjalin hubungan antar
persona yang terjadi. Menurut Devito (1997 : 233) memberikan gambaran tahapan
hubungan melalui “Model Hubungan Lima Tahap” yang menguraikan tahap-tahap
penting dalam pengembangan hubungan. Kelima tahap itu adalah:
1. Tahap Kontak
Pada tahap keakraban, kita mengikatkan diri kita lebih jauh pada
seseorang. Kita mungkin membina hubungan primer (primary
relationship), dimana seseorang ini dapat menjadi sahabat baik atau
menjadi kekasih. Komitmen ini dapat mempunyai berbagai bentuk :
perkawinan, memberikan bantuan, atau kita mengungkapkan rahasia
terbesar kita kepada orang ini.
Keakraban terbagi menjadi dua tahap. Pada tahap interpersonal
komitmen, kedua orang saling berkomitmen satu sama lain dengan cara
yang pribadi. Pada tahap sosial bonding, komitmen dibuat dihadapan
publik, biasanya pada keluarga dan teman, atau mungkin publik yang
lebih besar.
Pada film Dilan 1990, Tahap intimacy nya adalah:
Sekolah Milea mengikuti lomba cerdas cermat di Jakarta, dan Milea
ikut untuk mendukung teman-temannya yang mengikuti lomba sekaligus
bernostalgia. Dilan tidak ikut, maka ia memiliki rencana untuk bertemu
dengan pacarnya Beni. Milea sudah lama menunggu Beni, akan tetapi
sampai acara selesai Beni tidak datang juga. Akhirnya, Milea pergi untuk
makan bersama temannya Wati dan Wanda. Ketika itu Beni datang
dengan penuh emosi dan marah melihat Milea sedang makan bersama
laki-laki selain dirinya. Beni pun memaki Milea. Ia menangis dengan
perasaannya yang tidak karuan, sambil terus memeluk Wati. Milea jadi
teringat akan omongan Dilan di telepon beberapa hari yang lalu: “Jangan
pernah bilang ke aku ada yang menyakitimu Milea, karena nanti besoknya
orang itu akan hilang”.
Setelah kejadian itu Milea sakit sampai tidak masuk sekolah selama
beberapa hari. Berita tersebut sudah sampai juga ke Dilan, Dilan pun
tidak kehabisan akal. Akhirnya Dilan mengirimkan seorang wanita tua
yang berumur sekitar 60 tahun, dan ternyata wanita tua tersebut adalah
Bi Asih yang ternyata adalah tetangganya Wati yang suka memijat ibunya
Dilan. Dilan mengirimkan Bi Asih ke rumah Milea, agar ia dipijat dan bisa
lekas sembuh dari sakit.
Milea pun kembali bersekolah. Pada saat Dilan dan Milea sedang
berada di warung Bi Eem. Dilan meminta kertas dan pulpen ke Milea
untuk menuliskan sesuatu hal di halaman belakang bukunya. Dan
ternyata pada saat itu juga, ia menyatakan perasaannya kepada Milea
dengan cara membuat surat resmi yang dilengkapi dengan materai dan
tandatangan. Dilan menyampaikan perasaannya kepada Milea dengan
menggunakan gaya bahasa seperti yang terdapat di teks proklamasi.
Kemudian Dilan menempelkan materai itu, dan Milea pun
menandatanganinya sebagai tanda bahwa mereka berdua sudah resmi
berpacaran.
4. Tahap Deterioration (Perusakan)
Pada tahap perusakan kita mulai merasa bahwa hubungan ini mungkin
tidaklah sepenting yang kita kira sebelumnya. Mulai semakin jauh, makin
sedikit waktu senggang yang dilalui bersama. Kalaupun saling bertemu,
hanya berdiam diri tak bicara untuk mengungkapkan diri.
Pada film Dilan 1990 Deterioration muncul pada saat Milea tidak
menepati janjinya kepada Dilan. Dan menyetujui ajakan kang Adi untuk
pergi ke ITB. Disaat pergi Dilan menelpon rumah Milea dan yang
mengangkatnya adalah si bibi. Bibi terus terang bahwa Milea pergi dengan
kang Adi tanpa memberi info apapun kepada Dilan. Dari situ Dilan mulai
menghilang.
Pada film Dilan 1990 masih banyak menceritakan tahap kontak dan
Involvement dimana cerita awal mula Dilan dan Milea bertemu. Karena pada film ini
masih di fokuskan pada pengenalan masing-masing karakter yang muncul di film
dan bagaimana peran mereka terhadap hubungan Dilan dan Milea, bagaimana
pengaruh mereka terhadap lingkungan Milea dan Dilan. Tahap intimacy yang di
paparkan di film ini baru muncul pada saat bagian akhir film saja dimana Dilan
mulai menyatakan keseriusannya dalam berhubungan dengan Milea walaupun
dengan cara yang nyentrik.
DAFTAR PUSTAKA
http://louphink.blogspot.co.id/2010/01/hubungan-komunikasi-antar-pribadi.html
(Akses: 1 Juni 2018)
http://jepits.wordpress.com/2007/12/19/manajemen-konflik-definisi-dan-teori-teor
i-konflik/ (Akses: 1 Juni 2018)