menyampaikan ide kreatifnya kepada khalayak umum. Melalui apresiasi dari khalayak umum,
karya seni yang ditampilkan akan mendapat penilaian, penghargaan, tanggapan, respon, atau
kritikan sehingga dapat meningkatkan kualitas karya berikutnya. Pameran karya seni rupa tidak
hanya dilakukan oleh para seniman besar saja, namun saat ini sudah banyak seniman cilik yang
menampilkan karyanya lewat pameran kelas atau sekolah. Pameran kelas atau sekolah
merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Kegiatan pameran kelas atau sekolah sangat penting bagi siswa dan memberikan manfaat sebagai
berikut.
Meningkatkan kemampuan siswa dalam berkarya sekaligus sebagai ajang prestasi dan
kompetisi di bidang seni.
Memperbesar rasa percaya diri siswa sehingga dapat memotivasi kreativitasnya untuk
berkarya.
A. Jenis-Jenis Pameran
Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu sebagai berikut.
Pameran umum. Pameran umum adalah pameran yang diselenggarakan oleh masyarakat
luas. Karena pameran ini bersifat umum, maka siapapun bisa menyelenggarakannya,
misalnya seniman atau instansi.
Pameran khusus. Pameran khusus adalah pameran yang diselenggarakan oleh kalangan
tertentu, misalnya sekolah mengadakan pameran kelas atau sekolah. Kegiatan pameran
kelas atau sekolah merupakan bagian dari proses pembelajaran siswa dalam bidang
pendidikan seni rupa.
a. Pembentukan panitia
Panitia adalah kelompok orang yang ditunjuk atau dipilih untuk mengurus suatu kegiatan.
Pembentukan panitia hendaknya dilakukan melalui musyawarah di tingkat kelas yang dipimpin
ketua kelas dan di tingkat sekolah yang dipimpin oleh ketua OSIS. Kepanitiaan pameran di
sekolah dapat disusun sebagai berikut.
Pelindung dijabat oleh kepala sekolah. Tugasnya sebagai penanggung jawab
terlaksananya kegiatan pameran di kelas atau sekolah, baik yang menyangkut urusan ke
dalam maupun ke luar.
Penanggung jawab dijabat oleh guru mata pelajaran Kesenian. Tugasnya memberikan
arahan dan bimbingan tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Ketua dijabat oleh ketua kelas atau ketua OSIS. Tugasnya mengoordinasi dan memimpin
semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan kegiatan pameran.
Wakil ketua dijabat oleh siswa. Tugasnya membantu ketua untuk kelancaran kegiatan
pameran.
Seksi-seksi dijabat oleh siswa. Seksi penyeleksi, bertugas menyeleksi karyakarya yang
akan dipamerkan. Seksi dekorasi, bertugas mengatur dan membuat ruang pameran
menjadi lebih indah dan menarik. Seksi dokumentasi, bertugas mendokumentasikan
semua yang berhubungan dengan kegiatan pameran. Seksi publikasi, bertugas
mempublikasikan kepada masyarakat tentang pelaksanaan kegiatan pameran. Seksi
keamanan, bertugas menjaga keamanan selama pameran berlangsung sampai berakhirnya
pameran. Seksi usaha, bertugas mencari dana yang dibutuhkan, misalnya dengan mencari
sponsor atau donatur. Seksi perlengkapan, bertugas mempersiapkan semua perlengkapan
dan alat-alat yang dibutuhkan selama pameran berlangsung. Tanggung jawab ini dimulai
dari pengadaan sampai pengembalian barang. Seksi konsumsi, bertugas dan bertanggung
jawab berbagai hal yang berkaitan dengan konsumsi.
b. Pembuatan proposal
Sebelum pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah, perlu dibuatkan proposal untuk
mendapat persetujuan pimpinan sekolah. Proposal kegiatan berisi tentang semua hal yang
berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan pameran kelas atau sekolah mulai dari awal sampai akhir
kegiatan.
c. Penentuan tema
Tema merupakan pokok pikiran yang menjiwai seluruh kegiatan. Dalam menentukan tema
harus disesuaikan dengan maksud dan tujuan pameran. Misalnya, Dengan Pameran Seni Rupa
Kita Tingkatkan Prestasi Belajar dan Kreativitas. Isi tema bisa disesuaikan dengan momen hari-
hari tertentu, misalnya hari-hari besar nasional.
d. Penyusunan jadwal
Jadwal kegiatan pameran perlu disusun dengan baik dan terprogram agar pelaksanaan kegiatan
dapat
berjalan dengan lancar. Pada jadwal tertera hari dan tanggal, waktu, dan jenis kegiatan yang
dilakukan.
e. Tempat
Tempat pameran perlu dipersiapkan dengan baik sebelum pelaksanaan kegiatan. Syarat-syarat
tempat
pameran yang baik, antara lain strategis, mudah dijangkau, luas, aman, bersih, dan dekat
keramaian.
Pada pameran sekolah, bisa disediakan pemandu pameran untuk memandu pengunjung melihat
kegiatan pameran. Pemandu pameran akan memberikan penjelasan tentang karya-karya yang
dipajang serta menunjukkan tempat dan posisi suatu karya. Salah satu tanda keberhasilan suatu
pameran seni rupa dapat dilihat dari jumlah pengunjung. Maka tiap kelas yang mengadakan
pameran dapat berusaha untuk menarik pengunjung sebanyak mungkin melalui poster dan
selebaran.
Sketsel atau panil, digunakan untuk meletakkan karya seni dua dimensi, seperti lukisan,
gambar, atau karya kerajinan hiasan.
Level, digunakan untuk meletakkan karya seni tiga dimensi, seperti patung, keramik atau
kriya. Bentuk level bisa bervariasi, yang penting dapat membantu penampilan karya agar
lebih menarik. Level bisa dipakai untuk meletakkan satu atau beberapa karya sesuai
ukuran.
Meja dan kursi, digunakan untuk buku tamu dan kursi digunakan untuk para undangan
pada saat acara pembukaan pameran.
Tata lampu atau pencahayaan, penataan pencahayaan perlu ditata sedemikian rupa agar
berfungsi sebaikbaiknya demi penerangan terhadap karya yang dipamerkan. Tingkat
pencahayaan dilakukan sewajarnya, tidak terlalu terang dan atau terlalu redup.
Pencahayaan terutama diarahkan ke karya yang dipamerkan, bukan ke arah pengunjung.
Arah pencahayaanyang tepat juga sangat membantu keindahan karya.
Dekorasi ruangan, dibuat untuk mempercantik ruangan pameran, terlebih untuk pameran
yang diadakan di dalam gedung (in door).
Katalog, dapat dibuat berbentuk brosur atau buku yang berisi informasi tentang materi
yang ditampilkan dalam pameran. Katalog memuat kata sambutan, jenisjenis karya, data
peserta pemeran beserta hasil karyanya (bisa juga diikuti foto).
Brosur, digunakan untuk sarana informasi dan promosi tentang adanya kegiatan pameran
yang ditulis secara singkat tetapi lengkap. Brosur berupa cetakan kertas yang umumnya
terdiri atas beberapa halaman dalam bentuk lipatan. Brosur dicetak sesuai kebutuhan
untuk disebarkan ke masyarakat atau lingkungan sekolah.
Buku tamu atau buku kesan dan pesan, diletakkan di meja dekat pintu masuk pengunjung
dan pintu keluar. Dalam buku tamu berisi kolom catatan yang diisi oleh pengunjung
tentang kesan dan pesan atau kritikan terhadap pelaksanaan kegiatan pameran.
Sound system, diperlukan pada saat acara pembukaan pameran dan selama acara
berlangsung bila ada pemberitahuan penting yang perlu disampaikan kepada panitia
ataupun pengunjung.
1. Penempatan karya seni rupa hendaknya mempertimbangkan rasa aman dan nyaman bagi
pengunjung.
2. Karya dua dimensi dapat dipajang pada sketsel (panil) atau dinding.
3. Karya tiga dimensi diletakkan di atas meja (level). Bila ukurannya terlalu besar, boleh
diletakkan di lantai.
4. Karya kerajinan tangan dapat ditempatkan di meja khusus yang telah disediakan.
5. Penataan lampu diatur agar karya yang dipajang dapat terlihat jelas dan menarik.
Penataan karya seni rupa harus tepat sehingga dapat dinikmati secara optimal oleh pengunjung.
Dengan demikian, proses apresiasi berlangsung dengan baik. Penempatan karya yang kurang
tepat akan menghambat terjadinya proses apresiasi.
Pameran kelas atau sekolah merupakan kegiatan studi untuk menampilkan hasil karya siswa.
Menurut jenisnya, pameran dapat digolongkan menjadi dua, yaitu pameran umum dan pameran
khusus. Tahapan persiapan pameran kelas atau sekolah meliputi tahap perencanaan (persiapan
awal), tahap pengumpulan karya, tahap seleksi karya, persiapan akhir (gladi bersih), dan
pelaksanaan pameran. Tahap perencanaan meliputi pembentukan panitia, pembuatan proposal,
penyusunan jadwal, dan tempat. Susunan kepanitiaan terdiri atas pelindung, pembimbing, ketua,
wakil ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi. Peralatan dan perlengkapan pameran terdiri
atas sketsel (panil), level, tata lampu, dekorasi, katalog, brosur, buku tamu (buku kesan dan
pesan), dan sound system.