Anda di halaman 1dari 6

PROTOTYPE ATAU MEMBUAT STUDI MODEL

A. Proses Kerja Pembuatan Prototype

Pembuatan prototype disebut dengan


prototyping. Tujuan prototyping adalah sebagai
penguji daya tahan bentuk produk dan usaha
yang ingin kita buat. Dalam membuat prototype
harus mengikuti tahapan-tahapan yang benar,
faktor-faktor penentu dan alur kerjanya harus
kreatif. Studi model berbentuk tiga dimensi dan
dapat dilakukan dengan material sebenarnya
maupun bukan material sebenarnya.
1. Kegiatan Prototyping Sebagai Artefak Dalam
Pembuatan Desain
Prototype dapat dianggap sebagai bentuk artefak, baik dalam tingkatan
berdiri sendiri atau menjadi bagian dalam sebuah desain. Bila dilihat
sebagai artefak, prototype mengandung karakteristik:

2 4
Membantu Memberikan
1 3
pengembang informasi yang
Mendukung Memfasilitasi
untuk menangkap relefan tentang
kreatifitas pengembang
dan menghasilkan penggunaan
ide prototyping
2. Tahapan-Tahapan Dalam Prototyping

Uji prototype untuk


Mengidentifikasi Rancang bangun memastikan prototype
model prototype prototype dapat mudah dijalankan
untuk tujuan demonstrasi

Tranformasikan Evaluasi dengan


Siapkan prototype User’s
prototype menjadi pengguna untuk
System Diagram untuk
produk nyata dan mengevaluasi
mengidentifikasi bagian-
dibutuhkan konsumen prototype dan
bagian dari produk yang
sebagai sebuah sampel melakukan
diprototypekan
atau contoh. perubahan jika perlu
B. Faktor-Faktor Penentu Dalam Proses Strategi Pembuatan Prototype

1. Prototyping bisa berupa subsistem, serangkaian dari beberapa subsistem, atau


keseluruhan sistem mungkin hal terbaik yang bisa dilakukan adalah memecahnya
menjadi subsistem-subsistem yang lebih kecil dimana masing-masing subsistem dapat
dianalisis berdasarkan strategi yang paling optimal.

2. Melakukan pototyping atas bermacam-macam konsep


dengan melakukan prototyping atas satu konsep. Ketika
hanya ada satu atau dua konsep produk saja, yang
kemungkinan besar akan dipilih untuk dikembangkan.
Perkembangan prototype dalam jumlah banyak pada
masa awal akan memberikan umpan balik penting bagi
perancang.
3. Pembuatan prototype bisa dilakukan oleh seorang wirausaha itu sendiri. Melakukan
penyerahan urusan pembuatan produk hanya kepada pihak luar dapat memperbesar biaya
dan waktu sehingga lebih bail dibuat sendiri.

4. Fisik pada suatu prototype dapat dibuat ukuran skala fisiknya untuk mengetes aspek-
aspek tertentu dalam desain produk tersebut atau bisa dibuat prototype potongan yang
bisa disambung saat pembangunannya.

5. Hasil akhir suatu bentuk usaha dapat dibuat skala


lewat prototype. Mungkin merupakan sesuatu hal yang
bagus apabila perancang dapat merancang prototype
yang mampu mencakup beberapa persyaratan desain
dalam satu waktu. Hal ini bertujuan agar perancang
dapat membuat evaluasi atas fitur yang diharapkan ada
pada produk tersebut.
Soal
1. Pada tahap prototyping, dilakukan...
a. Penggambaran pada bidang datar
b. Pembuatan format 2 dimensi
(c. Studi model)
d. Perapihan bahan
e. Pemotongan bahan

2. Prototyping yang digunakan untuk menentukan kebutuhan dan metode produksi dan
dibangun pada skala sesungguhnya adalah. ...
(a. Prototyping produk)
b. Prototyping rekayasa
c. Rekayasa produk
d. Rancangan produk
e. Pengujian produk

Anda mungkin juga menyukai