Anda di halaman 1dari 9

ANALISIS KEPRIBADIAN TOKOH MELODY DAN

DYLAN KAJIAN PSIKOLOGI SIGMUN FREUD DALAM


NOVEL MELODYLAN KARYA ASRIACI.

Via Firiana Putri

Politeknik Balekambang

1. Pendahuluan

Psikologi sastra adalah telaah karya sastra yang diyakini mencerminkan proses dan
aktivitas kejiwaan (Minderop, 2013, p. 52). Dalam menelaah suatu karya psikologis hal yang
perlu dipahami adalah sejauh mana keterlibatan psikologi pengarang dan kemampuan
pengarang menampilkan para tokoh rekaan yang terlibat dengan masalah kejiwaan.

Karya sastra yang dikaitkan dengan psikologi penting untuk diteliti, sebab menurut
Wellek dan Warren (1993, p. 108) bahwa psikologi membantu dalam mengumpulkan
kepekaan peneliti pada kenyataan, mempertajam kemampuan, pengamatan, dan memberi
kesempatan untuk mempelajari pola-pola yang belum terjamah sebelumnya. Sebagai gejala
kejiwaan, psikologi dalam sastra mengandung fenomena-fenomena yang tampak lewat
perilaku tokoh-tokohnya.

Tujuan psikologi sastra adalah memahami aspek-aspek kejiwaan yang terkandung dalam
karya sastra. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa analisis psikologi sasta sama sekali
terlepas dari kebutuhan masyarakat sesuai dengan hakikat karya sastra memberikan
pemahaman kepada masyarakat secara tidak langsung melalui pemahaman tokoh-tokohnya
(Ratna, 2009, p. 342).

Freud mengemukakan bahwa tujuan psikoanalisis adalah memperkuat ego, membuatnya


lebih independen dari superego, memperlebar medan persepsinya, memperluas organisasinya
sehingga ia dapat memilih bagian-bagian yang segar dari id. Metode-metode utama yang
digunakan Freud untuk mencapai tujuan psikoanalisis tersebut adalah (1) penggunaan
asosiasi bebas secara sistematis dan analisis mimpi, (2) analisis resistensi, (3) analisis
transfereni, dan (4) interpretasi dengan tujuan memecahkan masalah-masalah emosional yang
utama pada masa kanak-kanak (Semiun, 2010, p. 16-17).

Koentjaraningrat (dalam Sobur, 2013, p. 301) menyebut kepribadian atau personality


sebagai susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah laku atau
tindakan dari tiap-tiap individu manusia. Dalam kehidupan sehari-hari, kata kepribadian
digunakan untuk menggambarkan: (1) identitas diri, jati diri seseorang. (2) kesan umum
seseorang tentang diri atau orang lain, dan (3) fungsi-fungsi kepribadian yang sehat atau
bermasalah (LN Syamsu dan Nurihsan, 2008, p. 1).

Novel Melodylan menceritakan kisan Melody dan Dylan sebagai tokoh utama, dalam
penelitian ini tokoh yang akan dianalisis yaitu Melody dan Dylan. Melody adalah seorang
murid baru di sekolah Dylan. Cerita dalam novel ini diawali dengan pertemuan tidak sengaja
Melody dengan Dylan disuatu café dalam kondisi sedang hujan yang berujung Melody
pulang bersama Dylan.

Ulasan mengenai cerita dalam novel Melodylan, dengan kepribadian tokoh Melody dan
Dylan yang menarik untuk diteliti.

Tujuan dari penelitian ini adalah mendeskripsikan dan menjelaskan aspek kepribadian
tokoh utama dalam novel Melodylan berdasarkan teori kepribadian Sigmund Freud.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan data berupa paragraph
yang terdapat dalam novel. Metode yang digunakan adalah metode kepustakaan, yaitu
mengumpulkan data dengan membaca buku-buku yang relevan dengan penelitian ini.
Sumber data yang digunakan adalah novel Melodylan dan buku-buku yang mengacu pada
penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisis isi dengan menggunakan
pendekatan psikologi sastra teori Sigmund Freud sebagai alat untuk menganalisa.

3. Hasil Penelitian dan Pembahasan

Dalam sebuah cerita, seorang tokoh pastimemiliki kepribadian yang ada pada dirinya.
Novel Melodylan karya Asriaci merupakan novel yang begitu kuat dalam menggambarkan
kepribadiandari sang tokoh utama yaitu Melody dan Dylan. Kepribadian yang ada dalam
tokoh utama tersebut dikupas dengan teori dari Sigmund Freud, yaitu id, ego, dan superego.
Berikut ini klasifikasi aspek kepribadian yang dimiliki oleh tokoh utama dalam novel
Melodylan karya Asriaci.

3.1 Id

Aspek ini yang terdapat dalam tokoh Melody muncul diawal cerita ketika Melody ingin
pulang dengan Dylan ketika mereka bertemu secara tidak sengaja disebuah café dalam
keadaan sedang hujan. Keinginan Melody tersebut melatar belakangi kemunculan
id/naluri dalam diri Melody. Keinginan Melody bukan tidak beralasan, tentu ada alasan
mengapa Melody ingin pulang bareng dengan Dylan yaitu karena Melody tidak mau
pulang hujan-hujan dan saat itupun kondisi sudah larut malam. Hal ini terlihat dalam
kutipan sebagai berikut.

“kak Dylan kan?” Tanya Melody tolol, itu adalah sesuatu yang sudah pasti, buat apa
ditanyakan kembali. Dylan menoleh kearah Melody dengan kerutan di dahinya. Dari raut
wajahnya, terlihat bahwa Dylan tidak suka dengan kehadiran Melody di hadapannya. Dia
seperti ingin mengatakan, ‘lo apaan sih disini, sok kenal lagi.’ “Masih perlu gue jawab?”
Dylan balik Tanya dengan raut wajah sinisnya. Melody menggigit bibir bawahnya,
seharusnya dia tahu bahwa respons Dylan akan seperti ini. Lalu dia menghela napas,
mengumpulkan sisa-sisa kekuatan yang ada didalam dirinya. “Aku boleh numpang
pulang bareng apa enggak?” (hlm. 8)

Kutipan tersebut menunjukkan ketika Melody ingin pulang bareng dengan Dylan,
Dylan yang berawal menolak akhirnya mau mengantarkan pulang Melody.

Keinginan Melody selanjutnya adalah dia ingin menjauhi Dylan dikarenakan setiap dia
dekat dengan Dylan dia selalu mendapat masalah baru. Hal tersebut terlihat dalam
kutipan sebagai berikut.

Namun, Melody bertekad dalam hati bahwa ini adalah kali terakhir dia berurusan
dengan Dylan. Setiap berada di sekitar Dylan, dia selalu mendapat kesulitan. (hlm.36)

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Melody benar-benar tidak ingin bertemu lagi
dengan Dylan. Saat Melody mulai menjauh dari Dylan justru Melody mendapatkan dare
dari temannya untuk menelfon Dylan dan minta berangkat sekolah bareng, dan Dylan
mengiyakan. Hal tersebut membuat Melody semakin kesal dengan Dlan. Hal tersebut
terlihat dalam kutipan sebagai berikut.

Melody syok seketika. Dia tak percaya saat Dylan mengiyakan permintaannya tersebut.
Kenapa Dylan begitu menyebalkan, kenapa dia tidak menilak permintaannya itu?
Erkadang hal seperti ini terjadi, ketika kita sangat menginginkan sesuatu, biasanya akan
sulit diraih. Tapi saat kita tidak menginginkannya, dia justru akan perlahan
menghampiri.(hlm. 78)

Kali ini Melody ingin menjauhi Dylan karena Melody tidak ingin semakin terbawa
masuk dalam masalah yang berkaian dengan Dylan. Hal tersebut terlihat dalam kutipan
sebagai berikut.

Melody duduk kembali, dan Dylan ikut duduk di sampingnya. Tak ada yang Melody
pikirkan saat itu, dia benar-benar nggak mau Dylan menyeretkan ke dalam masalah
lagi.(hlm.140)

Aspek id yang terdapat dalam tokoh Dylan muncul saat Dylan mempunyai rasa suka
kepada Bella. Hal tersebut terdapat dalam kutipan sebagai berikut.

Dylan merasa nyaman ketika berada di dekat Bella. Oleh karenanya, Dylan menjaga
jarak dengan cewek lain.(hlm. 15)

Ketika Bella mengetahui tentang perasaan Dylan kepadanya, Bella hanya menganggap
bahwa Dylan hanya temannya. Dan Dylan oun tidak pernah memaksakan perasaannya
kepada Bella. Hal tersebut terdapat dalam kutipan sebagai berikut.

Jika Bella untuknya, sekeras apapun Bella menolak kehadiran Dylan dan menganggap
Dylan hanya teman pastiakan berubah, menjadi teman murni atau teman hidup. Tapi, jika
Bellamemang bukan untuknya, perasaan itu lama-lama akan menguap seperti air hujan
yang terkena panas sinar matahari.(hlm. 20)

Meskipun Dylan mengetahui bahwa Bella tidak mencintainya, Dylan tetap tidak ingin
melihat Bella bersedih atau bahkan menangis. Hal tersebut terdapat dalam kutipan
sebagai berikut.
Dylan melepaskan cekalan tangannya dari lengan Bella. Lalu dia mengusap air mata
Bella dengan kedua ibu jarinya.(hlm. 132)

3.2 Ego

Sebagai manusia biasa Melody juga memiliki ego dalam dirinya. Egonya tersebut
muncul ketika Melody ingin pindah sekolah hanya karna sebuah masa lalu yang
menyedihkan dan mengecewakan bersama mantannya. Hal tersebut terdapat dalam
kutipan sebagai berikut.

Bukan tanpa alasan Melody pindah sekolah kesini, dia ingin mengubur masalah
itu dalam-dalam, melupakan setiap memori ingatan yang pernah terjadi dulu. Karena ada
sebagian yang harus direlakan meskipun masih dirindukan.(hlm. 23)

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Melody memaksakan kehendaknya dengan


cara berpindah dari sekolah lamanya ke sekolah barunya ini. Dan ternyata alamat sekolah
Melody ini diketahui oleh mantan pacarnya atau masa lalunya tersebut. Hingga datanglah
mantannya tersebut ke sekolah Melody untuk menemui Melody. Ketika Melody
membalikkan tubuhnya agar mantannya yang sedang berdiri di gerbang tidak melihatnya.
Tapi ternyata mantannya tersebut telah melihat Melody. Dan terjadilah percakapan antara
mereka, mantan Melody berusaha meminta maaf kepada Melody, namun Melody masih
tetap membencinya. Berikut percakapan mereka.

Mantan : “Gue minta maaf sama lo, segitu salahnya gue dimata lo,Mel? Gue
hanya melakukan kesalahan sekali. Kenapa lo harus langsung pindah sekolah dan
menghindar dari gue?”

Melody : “Lo videoin gue ganti baju selepas pelajaran olahraga apa itu hanya
kesalahan kecil, Dave?”

Mantan : “Lo nggak telanjang, Mel”

Plak…Melody menampar pipi mantannya sekuat tenaganya.(hlm. 89)


Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Melody tidak suka dengan apa yang
dikatakan oleh mantannya tersebut. Melody berfikir bahwa mantannya telah
mempermalukannya di depan umum.

Sebagai manusia Dylan juga memiliki ego dalam dirinya. Egonya tersebut muncul
ketika Dylan menyurun Melody menjauhi Fathur. Hal tersebut terdapat dalam kutipan
sebagai berikut.

“Lo mending jauhin Fathur,” kata Dylan tiba-tiba.

“Kenapa?” Melody bertanya. “Buat kak Bella?”

“Buat lo sendiri.”(hlm.145)

Karena Melody mengatakan bahwa dia tidak mencintai Fathur itulah alasan
mengapa Dylan menyuruh Melody unruk menjauhi Fathur. Dan Dylan pun tidak ingin
ada banyak orang yang tersakiti akibat kedekatan mereka. Hal tersebut terdapat dalam
kutipan sebagai berikut.

“Kata lo, lo gak suka Fathur, makanya bersikap seakan lo suka sama dia. Itu akan
buat lo sulit nanti.”

“Tapi aku sama kak Fathur teman.”

“Iya berteman, Tapi lo akan menyakiti perasaan orang lebih banyak


lagi.”(hlm.145)

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Dylan tidak suka melihat kedekatan antara
Melody dengan Fathur. Itulan alasan mengapa Dylan menyuruh Melody menjauhi Fathur.

3.3 Superego

Meski Melody memiliki sifat yang keras kepala, tetap bersikeras pindah sekolah
dan tidak mau bertemu atau mengingat masa lalunya lagi, namun dibalik sifat keras
kepalanya, Melody memiliki sifat yang begitu lembut dan polos. Hal tersebut terlihat
ketika Melody tidak saat melihat Bella bersedih karena mengetahui bahwa Fathue
memilih mencintai Melody dibandingkan dengan Bella. Kebaikan Melody terlihat dalam
kutipan berikut.
“Gue suka Fathur, tapi Fathur suka lo,” jelas Bella.

Melody menundukkan kepalanya. “Maaf. Aku gak tau.”(hlm. 135)

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Melody tidak ingin melihat kak Bella
bersedih. Dan Melody merasa seakan bersalah atas sebuah hal yang nggak dia lakuin.

Meskipun Dylan memiliki sifat yang agak sombong, namun Dylan memiliki sifat
yang baik dan lembut kepada wanita. Hal tersebut terlihat ketika Dylan tidak terima
ketika Yugo membawa Melody kedalam masalah mereka. Kebaikan Dylan terlihat dalam
kutipan berikut.

“Yugo, kalau lo ada masalah sama gue, gausah bawa orang lain,” ujar Dylan saat
dia sudah berhadapan dengan Yugo.

“Lo kesini karna cewek ini, kan?” ujar Yugo sambil sudut matanya menatap
kearah Melody.(hlm. 34)

Kebaikan Dylan juga terlihat ketika dia berusaha melindungi Melody dari ciuman
Yugo. Dan Dylan pun langsung memukul Yugo atas perbuatannya tersebut. Kebaikan itu
terlihat dalam kutipan berikut.

Yugo hanya tersenyum tanpa dosa, kemudian dia kembali mendekatkan bibirnya
ke wajah Melody. Dengan sigap, Dylan menarik Melody ke belakangnya. Kalau
dibiarkan, Yugo bisa kebablasan, dan sepertinya Yugo memang memancing kemarahan
Dylan lewat cewek ini.

BUG… Dylan memukul rahang Yugo dengan sangat keras.

Kutipan tersebut menunjukkan bahwa Dylan tahu bagaimana cara menjaga dan
melindungi cewek dengan baik.

4. Simpulan
Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan, ditemukan adanya aspek
kepribadian berdasarkan teori dari Sigmund Freud dalam tokoh utama Melody
dan Dylan. Aspek id yang terdapat dalam tokoh Melody digambarkan sebagai
seorang tokoh yang tidak banyak memiliki keinginan dalam dirinya.
Keinginannya hanya ingin menjauhi orang yang telah menyakitinya. Dan aspek id
dalam tokoh Dylan digambarkan sebagai seorang tokoh yang tidak banyak
memiliki keinginan dalam dirinya. Dia termasuk tokoh setia, dia mencintai Bella
tanpa memaksa Bella harus mencintainya. Aspek ego dalam tokoh Melody
digambarkan ketika dia memilih pindah sekolah dan benar-benar tidak ingin
bertemu lagi dengan masa lalunya. Aspek ego dalam tokoh Dylan digambarkan
ketika dia menyuruh Melody menjauhi Fathur agar tidak banyak orang yang
tersakiti akibat kedekatan mereka. Aspek superego dalam tokoh Melody
digambarkan ketika dia tidak tega melihat kak Bella bersedih ketika mengetahui
bahwa Fathur mencintai Melody. Aspek superego dalam tokoh Dylan
digambarkan ketika Dylan tidak ingin Melody dibawa masuk ke dalam
masalahnya dengan Yugo dan ketika Dylan melindungi Melody yang hendak di
cium oleh Yugo.

Daftar Pustaka
Ingham, G. (2007). “The superego, narcissism and Great Expectations”. International
Journal Psychoanal. Vol. 88 (1). Pp 753-768.
Liang, Y. (2011). “The Id, Ego and Super-ego in Pride and Prejudice”. Canadian Center of
Science and Education. Vol. 4 (2). Pp 57-69.
Madasari, O. (2010). Novel Melodylan Asriaci Coconut Books
Minderop, A. (2013). Psikologi Sastra: Karya Sastra,, Metode, Teori, dan Contoh Kasus.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor.
Ratna, N.K. (2013). Teori, Metode, dan Telaah Penelitian Sastra. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Semiun, Y. (2010). Teori Kepribadian dan Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta: Kanisius. Sobur,
A. (2013). Psikologi Umum dalam Lintasan Sejarah. Bandung: Pustaka Setia. Wellek, R. &
Austin, W. (1993). Pengantar Teori Sastra. Terj. Melani Budianta. Jakarta:
Gramedia.
Yusuf, L.N. Syamsu, Juntika Nurihsan. (2008). Teori Kepribadian. Bandung: Remaja
Rosdakarya.

Anda mungkin juga menyukai