Anda di halaman 1dari 11

TEMA :

MEMBERI TANGGAPAN DENGAN SANTUN

Nama : Az Zahra Khoirul Nisa


Kelas: 9.1
Pelajaran :Bahasa Indonesia

SMPN 16 DEPOK
Jl.cimpaeun No 44B
Tapos-Depok
Model teks tanggapan tulisan, ulasan (Pujian) karya seni
Konteks :

 Pelukis: Affandi Koesoema

 Tahun: 1975

 Judul : ” Cangklong “

 Ukuran : 90cm X 120cm

 Media : Oil on Canvas

 Aliran : Ekspresionisme

Lukisan Cangklong Karya Sang Maestro Afandi Koesoema ini merupakan lukisan potret diri saat
sedang merokok dengan pipa rokok. Lukisan ini dilukis langsung oleh Affandi dengan model dirinya
sendiri dengan bercermin pada kaca rias (kaca cermin.

Deskripsi : sebuah karya seni kelas tinggi dari sang pelukis maestro affandi, Dalam lukisan ini,
terlihat dari raut wajahnya seolah Affandi sedang mengalami suatu problema yang belum
terpecahkan, sehingga lukisan pada bagian dahinya diekspresikan dengan pengunaan warna cat
merah, yang memberkan sinyal bahwa beliau sedang berfikir keras dengan ekspresi wajah serius.
Lukisan ini merupakan karya lukisan langsung potret diri sang Maestro Affandi yang sangat langka.

Penilaian :ekspresi goresan khas affandi terlihat unik,yang menjadikan lukisan ini istimewa.
Keunikan ini mungkin hanya dimiliki oleh affandi,sebagai cara sudut pandang dia dalam
berekspresi,dimana kualitas imajinasinya sebagai seorang pelukis maestro ternama.
Model Teks Tanggapan Tulisan,Kritik: kritik
sastra
KONTEKS :
 Judul : MeloDylan
 Penulis : Asriaci
 Penerbit : Coconut Books
 Genre : Fiksi Remaja
 Halaman : 328 halaman
 Tahun terbit : 2017
 ISBN : 978-602-6940-67-4

Konteks pengarang Dan karyanya : Cewek yang selalu aktif, Aci dikenal oleh pembaca
fiksi remaja di wattpad dengan karya karya yang telah di terbitkan,seperti Bad boy Vs crazy girl dan
melodylan. Perfect couple adalah karya ketiganya yang di terbitkan bentang belia.
Deskripsi Pengarang Dan Karyanya : Novel Melodylan karya Asri Aci pada awalnya
hanyalah sebuah cerita yang diunggah ke salah satu aplikasi yaitu wattpad, namun karena meraup
banyak pasang mata pembaca, pada akhirnya cerita-cerita tersebut diangkatlah menjadi sebuah
novel berjudul Melodylan. Novel Melodylan adalah novel kedua yang telah diterbitkan Asri Aci
bersama penerbit BSM (Bumi Semesta Media). Novel ini mengangkat sebuah kisah anak SMA pada
umumnya dengan tema percintCaan yang rumit antar remaja SMA, bisa dibilang novel ini
mengandung sebuah romansa picisan kisah cinta monyet para anak baru gede (ABG)namun dibalik
kisah romansa picisan yang disuguhkan, novel ini tetap sarat akan konflik yang seru saat dibaca dan
yang tidak biasa muncul pada novel-novel umumnya. Novel ini menuntut pembacanya untuk ikut
mengimajinasikan setiap konflik yang tersaji dalam novel ini. Alur yang digunakan sepanjang novel ini
sangatlah tersusun secara rapi dan runtut, seluruhnya beralur maju tanpa dicampur aduk saat di
pertengahan cerita. Mulai dari pertemuan dua tokoh utama yaitu Melody dan Dylan sampai akhirnya
mereka harus berpisah di akhir novelnya, seluruhnya dikemas secara runtut. Inilah yang membuat
novel Melodylan sangat nyaman ketika dibaca, setiap pembacanya dapat mengikuti flowcerita
dengan asyik dan tidak bingung dengan jalannya cerita dalam novel ini. Ditambah lagi beberapa
peristiwa dalam novel ini sangat bersinggungan dengan kehidupan nyata kita, jadi kita lebih bisa
menikmati dan mengerti novel ini. Latar yang digunakan pun tidak sering berpindah - pindah dengan
cepat sehingga membuat novel ini semakin terlihat masuk akal ketika dibaca.

Deskrips Karya : Melody mempunyai masa lalu yang buruk dengan mantan pacarnya.
Hal itu yang membuatnya pindah dan berusaha menjauh dari segala hal yang melibatkan dia
dengan masa lalunya. Melody terus menghindari setiap masalah yang terjadi di dalam
hidupnya, dia tidak pernah menyelesaikan masalah itu secara tuntas karena keraguan dan
ketakutan yang ada di dalam dirinya.

Dylan cowok yang selalu membuat masalah, dia senang dengan masalah-masalah yang
terjadi di dalam hidupnya, apapun yang dia lakukan pasti menimbulkan masalah. Setiap
masalah membuat Dylan merasa warna-warni dan lika-liku dalam hidup itu nyata adanya.

Pertemuan keduanya bukan tanpa alasan, saling tarik-menarik dan berbeda paham satu sama
lain. Tapi, mampukah keduanya menyesuaikan dengan karakter dan sifat yang berbeda dalam
suatu ikatan yang disebut cinta? Kisah ini dibuka dengan adegan Melody Alexandria atau
yang akrab dipanggil Melody tengah menunggu hujan reda di sebuah cafe sambil ditemani
segelas milkshake oreo favoritnya. Hujan yang tak kunjung reda membuatnya gelisah, karena
ia tidak bisa pulang padahal jam sudah menunjukkan pukul sembilan malam.

Ditolehnya ke sekeliling cafe, hingga ia melihat segerombolan cowok di pojok cafe yang
sedang asyik mengobrol. Dari segerombolan cowok itu, yang ia tahu hanyalah Dylan Arkana
-cowok yang begitu terkenal di sekolahnya-. Tak ada pilihan lain dan bermodalkan nekat juga
terpaksa, Melody pun menghampiri meja Dylan dan teman-temannya dengan tujuan agar
Dylan mau mengantarkannya pulang.

“Masih aja pada ngebet sama Dylan, udah tau Dylan gak doyan cewek,” [page 9]

Kabar mengenai Dylan yang mengantar pulang Melody menjadi trending topik di
sekolahnya. Saking cepatnya menyebar, berita itu pun sampai di telinga Bella. Bella adalah
kakak kelas Melody dan juga sahabat Dylan. Dia menjadi satu-satunya cewek yang begitu
dekat dengan Dylan dan diperlakukan dengan baik oleh Dylan.
“Gue denger lo nganterin pulang adek kelas kemarin malam?” [page 15]

Entah ketiban sial atau memang karena takdir, Melody malah menjadi sasaran bully siswi-
siswi di sekolah yang mendamba sosok Dylan. Sejujurnya, Melody tidak tahu menahu resiko
apabila sedang berurusan dengan Dylan. Pasalnya, ia adalah murid baru disana.

Angga Calvin -pacar Anna- mendesak Dylan agar turun tangan meredam topik pembicaraan
tersebut di sekolah. Sebenarnya, itu adalah permintaan Anna -sahabat Melody sekaligus
sepupu Dylan-. Merasa risih karena Angga terus saja mendesaknya, Dylan pun bersedia
membantu cewek itu. Di samping itu, Angga berharap agar Dylan bisa move on dari sosok
cewek yang masih saja setia mengisi hati sahabatnya itu.

“... move on bukan berusaha melupakan, tapi mengikhlaskan.” [page 20]

Jika Melody berpikir pindah sekolah akan membuatnya terbebas dari masalah dan bisa
melupakan masa lalunya, itu salah besar. Justru, di sekolah barunya, ia mendapat banyak
masalah dan selalu saja berhubungan dengan Dylan, seseorang yang berusaha ia hindari
belakangan ini.

Pertama, perihal Yugo. Dia adalah sosok cowok yang sedang hangat-hangatnya
diperbincangkan di sekolah karena selalu bermasalah dengan Dylan. Kali ini, Yugo tidak
langsung berhadapan dengan Dylan, melainkan Melody. Yugo mengungkit berita yang masih
hangat dibicarakan -mengenai Dylan yang mengantar pulang Melody-. Karena setahu Yugo,
Dylan tidak akan memberi tumpangan pada sembarang orang dan tipikal cewek yang diincar
Dylan adalah cewek cantik blasteran, bukan cewek lokalan.

“Lo kasih badan lo kan buat Dylan, makanya dia mau nebengin lo di mobilnya.” [page
32]

Yugo sengaja menggunakan Melody sebagai media untuk menyakiti Dylan. Dengan kurang
ajarnya, Yugo mempermalukan Melody di depan umum, tepatnya di kantin. Dylan datang
menghampiri Yugo dan menonjok rahangnya. Namun, Yugo tidak membalas karena ia
merasa puas telah memancing emosi Dylan. Ia juga semakin yakin bahwa ada hubungan
diantara Melody dan Dylan.
Jadi, siapakah Yugo sebenarnya? Mengapa ia selalu bermasalah dengan Dylan? Dan apa yang
telah diperbuat Yugo kepada Melody hingga Dylan marah? Baca kisah lengkapnya hanya di
novel.

“Kalau mau populer jangan kampungan.” [page 35]


Kedua, perihal Bianca. Dia adalah senior yang suka mem-bully dan berstatus sebagai pacar
Yugo. Ia melabrak Melody karena menganggap Melody itu anak baru yang sok cantik dan
kecentilan. Padahal, Bianca tau kronologi kejadiannya. Wah, jadi apakah ada alasan lain yang
mendasari ketidaksukaan Bianca terhadap Melody?

“Kalau gak suka, jangan lihat. Kalau gak tahu, jangan bicara. Kalau gak peduli,
jangan menghakimi. Kalau gak bisa memiliki, jangan membenci.” [page 39]

Bagi Dylan, mencintai itu tidak harus memiliki. Dylan menyukai seseorang. Namun,
seseorang itu menyukai Fathur. Dulu, ketiganya bersahabat, tapi sebuah keadaan membuat
hubungan ketiganya merenggang dan berjauhan. Keadaan diperumit dengan kehadiran sosok
baru di tengah-tengah ketiganya. Sosok baru yang perlahan mampu menggeser keberadaan
seseorang dalam hati Dylan. Sosok baru yang mampu menyita seluruh ruang kosong di dalam
hati Fathur. Siapakah sosok itu?

“Tadi Fathur bilang sama gue, kalo lo adalah orang yang sangat sayang sama gue dan
lo pasti mau nerima gue. Tapi, sekarang yang ada di hati lo bukan gue lagi, karena
selama ini gue selalu mengabaikan perasaan lo. Seiring berjalannya waktu, perasaan lo
mulai menguap dan pindah. Terkadang, waktu bisa menjadi hal yang paling
menyakitkan ya, Lan?” [page 133]
Entah apa yang ada di pikiran Dylan saat itu. Katanya, Dylan adalah sosok yang bisa
menghargai dan menjaga perasaan peremupuan. Katanya, Dylan adalah tipikal orang setia
yang hanya fokus dengan satu perempuan saja. Namun, semua berubah ketika ia berhadapan
dengan Melody. Dylan sendiri tidak tahu, perasaan macam apa yang membuatnya begitu
‘gila’ jika bersama Melody. Melody sendiri juga tidak tahu, alasan mengapa Dylan selalu
berada di sisinya. Mungkinkah Dylan menyukai Melody? Lalu, bagaimana dengan seseorang
yang menjadi cinta pertama Dylan? Sudahkah Dylan menyerah untuk mendapatkan balasan
dari seseorang itu? Jika iya, apakah perasaan Dylan benar-benar tulus dan serius terhadap
Melody?

“Katanya kamu mau sama aku, kalau mau sini deket aku. Biar kamunya bahagia, dan
aku dapat pahala.” [page 167]

Waktu terus berjalan berangsur-angsur. Masalah yang dihadapi Melody mulai terselesaikan,
termasuk masalahnya dengan mantan pacarnya. Semua itu tidak luput dari nasihat Dylan.
Dylan yang menyuruh Melody berdamai dengan masa lalunya, bukan malah melarikan diri.
Niat awal Melody adalah menghindari Dylan, tapi kenapa Dylan malah membantu
menyelesaikan masalahnya? Jika seperti ini, quotes “Semua berubah seiring berjalannya
waktu” benar adanya bukan?

“Jangan terlalu lama membenci karena pada akhirnya kamu akan lelah sendiri.” [page
201]

Hubungan antara Melody dan Dylan ternyata sudah memiliki kejelasan. Mulanya, hubungan
mereka berjalan indah seperti pada umumnya. Namun, di pertengahan, keegoisan dari
masing-masing membuat hubungan keduanya tak seindah awalnya lagi. Banyak hal yang
sudah terjadi dan mereka pendam selama ini. Hal itu pun akhirnya dijadikan sebagai alasan
utama mengapa hubungan mereka tidak baik-baik saja. Benarkah alasan utamanya itu?
Apakah ada alasan lain yang menghancurkan hubungan mereka? Bagaimana akhir dari kisah
romansa putih abu-abu mereka? Apakah mereka akan menyerah begitu saja tanpa ada usaha
mempertahankan?

“Jangan terlalu digenggam erat nanti berkarat, jangan terlalu diberi bebas nanti
lepas.” [page 297]

***

Kelebihan : Covernya simple, didominasi warna putih dan oranye dengan aksen selembar
daun di tengahnya. Sebenernya, rada kurang ‘ngeh’ gitu, sama maksud daun di covernya itu.
Tapi katanya, ini ada teorinya loh.
 Bahasanya ringan, jadi mudah dipahami oleh pembaca masa kini. HOHO.

 Gaya penulisan yang disajikan oleh penulis mampu menghidupkan cerita. Jadi, feel-
nya terasa banget. Saking terasanya, kalian bisa senyum, kesel, baper, jatuh cinta lagi,
nangis, dan lainnya at the same time.

 Alurnya jelas dan nggak belibet kayak benang layangan.

 Quote-able sekali, karena di awal bab-nya dibuka dengan quotes-quotes yang mampu
menggambarkan isi cerita di dalam bab yang bersangkutan. Selain itu, di dialog dan
narasinya juga terselip quotes-quotes bijak. So, ini direkomendasikan untuk kalian
yang haus akan quotes.

 Konfliknya ringan, karena termasuk masalah ‘anak muda banget’. Jadi, kalo kalian
lagi ngalamin masalah yang sebelas duabelas dengan tokoh-tokoh di cerita ini,
mungkin bisa jadi alternatif penyelesaian, daripada curhat ke temen yang cuma
penasaran.

Kekurangan : dalam buku ini tidak ada animasi gambar, sehingga membuat para
pembaca cepat bosan dalam membacanya.
Novel Hafalan Sholat Delisa Karya Tere Liye

 Judul : Hafalan sholat Delisa

 Penuis : Tere Liye

 Penerbit :Republika

 Kota Terbit :Jakarta

 Cetakan :XII

 Jumlah Halaman :270 Halaman


Pendahuluan

Pada dasarnya pendidikan akhlak menempati posisi sangat penting dalam Islam, karena
kesempurnaan Islam seseorang tergantung kepada kebaikan dan kemuliaan akhlaknya.
Manusia yang dikehendaki Islam adalah manusia yang memiliki akhlak yang mulia, manusia
yang seperti inilah yang akan mendapatkan kebaikan di dunia dan di akhirat (Azmi, 2006:
54).

Akhlak yang baik tidak akan terwujud pada seseorang tanpa adanya pembinaan yang
dilakukan. Oleh karena itu perlu diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari (Azmi,
2006:54). Dalam konsep pendidikan akhlak segala sesuatu itu dinilai baik dan buruk, terpuji
atau tercela, semata-mata berdasarkan al-Qur’an

dan Hadits. Ajaran akhlak dalam Islam bersumber dari wahyu Allah swt yang termaktub
dalam Al-Qur’an dan Hadits (Azmi, 2006: 57).

Sinopsis Novel Hafalan sholat Delisa

Novel manis yang satu ini mengangkat kisah seorang bocah perempuan bermata hijau telaga
yang baru berusia 6 tahun. Gadis cilik tersebut bernama Delisa. Ia merupakan anak bungsu di
dalam keluarganya. Adapun kakak-kakan Delisa adalah Cut Fatimah, Cut Zahra dan juga Cut
Aisyah. Keluarga Delisa berdomisili di Lhok Nga. Delisa dan saudara-saudaranya hanya
tinggal bersama Ummi, sebab sang Abi bekerja sebagai mekanik kapal yang berbulan-bulan
ikut di kapal yang berlayar.

Meski merindu, tetapi Delisa tetap menjalani hari-hari mereka tanpa sang Abi. Suatu hari
Delisa mendapat tugas dari sekolahnya. Tugas tersebut adalah menghafal bacaan salat. Delisa
giat sekali menghapas bacaan-bacaan tersebut. Terlebih ummi menjanjikan ia hadiah jika
Delisa berhasil menghafal baccan tersebut. Hadiah yang membuat Delisa semangat adalah
kalung emas yang dijual di toko Ko Acan. Ko Acan sendiri merupakan sahabat Abi Delisa.

Tanggal 26 Desember tahun 2004, Delisa dan semua teman seisi kelasnya dijadwalkan
mempraktekkan hafalan solat yang telah mereka hapalkan beberapa waktu. Saat tiba giliran
Delisa, sembari mengucapkan bacaan solat, tiba-tiba bumi bergetar hebat. Semua tampak
gonjang ganjing. Dan seketika, air laut mulai naik ke daratan dengan ganasnya. Ia bagai
tangan raksasa yang merengkuh segala yang ia jumpai. Bencana tersebut adalah gempa hebat
yang disusul tsunami. Kurang lebih 15.000 orang yang meninggal akibat bencana ini.
Termasuk di dalamnya Ummi dan kakak-kakan Delisa.

Delisa sendiri selamat. Ia tersangkut di semak belukar. Siku kanan bocah tersebut patah dan
kakinya bagian kanannya terjepit di bebatuan. Setelah 6 hari terjebak di tempat terebur,
Delisa kemudian ditemukan oleh seorang prajurit relawan bernama Smith. Delisa yang
dilihatnya sangat bercahaya kemudian membawa prajurit tersebut untuk masuk Islam.
Karena suasana yang kacau balau, Abi yang telah mengetahui bencana tersebut tak bisa
menemukan Delisa. Ia menghabiskan beberapa waktu sebelum akhirnya bertemu gadis
mungilnya. Saat bertemu Abinya, Delisa bercerita layaknya anak-anak yang tak mengerti
apa-apa. Bencana tak menghapus keceriannya. Termasuk saat kaki kanan Delisa harus
diamputasi, semuanya tak berhasil membuat ia murung. Ia bersama Abi menjalani hidupnya.
menata dari awal. Meski jasad Ummi dan ketiga kakaknya belum ditemukan, tapi Delisa dan
Abi harus hidup normal, begitu pikirnya.

Suatu waktu Delisa melihat ada sebuah pantulan cahaya yang mengganggu penglihatannya.
Karena penasaran, Delisa pun mendekat. Dan tak disangka, cahaya tersebut merupakan
pantulan kalung dengan huruf D. Dan kalung tersebut berada dalam pegangan seseorang.
Umi delisa sendiri

Kisah novel ini sangat menyentuh. Layak untuk Anda hadiahkan bagi keluarga terdekat
utamanya anal-anak yang sedang menghafalkan bacaan solatnya. Buku ini bisa menjadi
motivasi bagi mereka.

Kelebihan : kelebihan dari novel ini adalah novel ini mampu menyampaikan pesan2
kepada para pembaca untuk dapt tetap tegar dan bersemangat walau dalam keadaan yang
benar2 terpuruk dan memprihatinkan,memberikan pesan utk mampu bersikap ikhlas dlm
menghadapi cobaan

Kekurangan : dalam film HAFALAN SHOLAT DELISA ini,kekurangannya mungkin


terlihat pada saat adegan delisa mendapatkan kalung ditangan uminya yg ditemukan dipinggir
pantai,sedikit membingungkan disitu,apakah delisa mendapatkan kalungnya beneran/hanya
mimpi,/hanya khayalan delisa saja.kekurangannya lagi berada pada bahasa,pada film ini
bahasa khas acehnya ku rang dimunculkan,bahkan kebanyakan bahasa indonesia dan sedikit
bahasa inggris

Anda mungkin juga menyukai