Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ATHAYA NABILA AZZAHRA

NO.ABSEN : 05
KELAS : 9.3

MILEA,SUARA DARI DILAN


“Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh rindu”

IDENTITAS :
Judul Buku : Milea, Suara dari Dilan
Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books
Tahun Terbit : 2016
Cetakan : ke-II, Dzulhijjah 1437 H / September 2016
Didistribusikan Oleh : Mizan Media Utama (MMU)
Tebal : 360 Halaman
ISBN : 978 – 602 – 0851 – 56 – 3
SINOPSIS :
Novel ini menceritakan pengenalan singkat Dilan waktu dia masih kecil. Kira-kira waktu masih
berumur 5 tahun, pernah ingin jadi macan walaupun itu tidak mungkin. Dia pernah menamai
sepedanya dengan nama “mobil derek”. Dia juga pernah sholat pakai mukena. Dilan selalu
berpikir bahwa dia mempunyai masa kecil yang benar-benar bahagia.

Setelah SMA, Dilan ke sekolah tidak lagi naik sepeda melainkan naik motor. Pulangnya
nongkrong di warung Kang Ewok. Di sana, dia biasa berkumpul dengan teman-temannya yang
bernama Akew, Bowo, Anhar, Burhan, Ivan, dan lain-lain. Dilan juga sering nongkrong di
warung Bi Eem bersama teman-temannya. Di warung Bi Eem itulah Dilan mendengar nama
Milea, seorang gadis cantik yang berasal dari Jakarta. Dilan menyukai Milea, teman-temannya
juga mendukungnya. Ketika Dilan ingin melakukan pendekatan dengan Milea, Dilan minta do’a
pada bundanya agar lancar.

Setelah banyak yang sudah Dilan lakukan dalam rangka mendekati Milea, waktu akhirnya
datang. Tanggal 22 Desember tahun 1990, di Bandung, tepatnya di warung bi Eem, Dilan resmi
berpacaran dengan Milea Adnan Hussain, dinyatakan secara lisan dan tulisan, yang lengkap
dibubuhi tanda tangan oleh kedua belah pihak di atas materai. Masing-masing merasa dimaui,
merasa sangat diterima dan membiarkan diri dikuasai oleh harapan untuk mencapai
kesempurnaan di dalam berpacaran. Kesehariannya berpacaran dengan Milea sangat romantis.
Dilan membuat begitu banyak puisi yang indah untuk Milea. Kelakuan Dilan yang konyol selalu
membuat Milea tertawa dan juga merasa senang.

Sampai suatu ketika Dilan putus dengan Milea. Itu semua terjadi karena sebuah kesalah pahaman
antara Dilan dengan Milea, yang disebabkan oleh kematian temannya yang bernama Akew.
Milea mengira bahwa kematian Akew disebabkan oleh perselisihan antara geng motor. Milea
marah kepada Dilan, karena Dilan juga merupakan anggota geng motor. Milea khawatir kalau
Dilan juga akan mengalami hal yang sama seperti Akew. Milea menyuruh Dilan agar keluar dari
geng motor, namun Dilan tetap saja tidak menghiraukannya. Milea marah kepada Dilan sampai
tidak mau diajak bicara. Itulah yang telah menyebabkan Dilan putus dengan Milea. Setelah putus
dengan Milea, Dilan merasa kesepian, dan benar-benar rindu pada Milea.

Setelah lulus SMA, Dilan melanjutkan kuliahnya di salah satu Perguruan Tinggi Negri di
Bandung. Sebulan setelah Bu Rini wafat, Dilan bertemu lagi dengan Milea di acara reuni SMA,
dia datang dengan Mas Herdi. Dilan merasa senang bisa berkumpul lagi dengan teman-teman
semasa SMA, karena sudah lama tidak bertemu.
KELEBIHAN :

 Cover-nya bagus dan sangat cocok.


 Bahasa yang digunakan mudah dipahami dan tidak bertele-tele.
 Terdapat ilustrasi gambar yang membuat novel ini menjadi lebih menarik.
 Bisa menjadi pelajaran untuk para pembaca bagaimana taktik menguasai wanita.
 Kelakuan Dilan yang konyol dan apa adanya membuat para pembaca menjadi lebih
terhibur.
 Mengajarkan kita agar tetap tegar ketika putus dengan pacar. Seperti yang Dilan
ceritakan pada BAB 12 “Masa-masa jauh dari Lia” halaman 231.

KEKURANGAN :

 Bagi para pembaca yang belum membaca kedua novel sebelumnya pasti akan merasa
kurang puas. Karena di novel ini Dilan hanya menceritakan hal-hal yang perlu saja dan tidak
mengulang cerita yang sudah diceritakan pada kedua novel sebelumnya.
 Pada BAB 17 “Ancika Mehrunisa Rabu” halaman 295. Diceritakan bahwa “Zaman dulu
batasan masa studi maksimal bisa sampai 14 tahun, jadi mahasiswa akan cukup banyak
waktu untuk aktif di keorganisasian”. Padahal sebenarnya 14 semester atau 7 tahun.
 

Anda mungkin juga menyukai