Anda di halaman 1dari 5

TUGAS PROYEK

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


TEKS TANGGAPAN NOVEL MILEA

Oleh:
Nama : Chelsea aerlya sheva . A
No. : 132
Kelas : IXE

SMP NEGERI 5 PURWOREJO


2020/2021
Judul : MILEA, SUARA DARI DILAN
Nama penulis : Pidi baiq
Penerbit : Pastel books
Kota terbit : Bandung
Cetakan II : 2017

Pendahuluan
Milea, suara dari Dilan ini merupakan seri ketiga dari kedua novel “Dilan, dia adalah dilanku
tahun 1990” dan “Dilan adalah dilanku 1991”. Novel ini masih menceritakan kisah yang sama
dengan kedua novel sebelumnya, namun sudut pandangnya saja yang berbeda karena, novel ini
diceritakan dari sudut pandang Dilan. Novel milea ini juga masih menceritakan kisah nyata
yang telah dialami oleh Milea dan Dilan, tentang kisah asmara mereka pada waktu masih duduk
di bangku SMA. Novel ini juga menceritakan sedikit pengenalan singkat Dilan waktu dia masih
kecil.

Sinopsis
Novel ini menceritakan pengenalan singkat Dilan waktu dia masih berumur 5 tahun. Pernah
ingin menjadi macan walaupun tidak mungkin. Dia pernah memberi nama sepedanya dengan
nama “mobil derek”. Dia juga pernah sholat menggunakan mukena.

Waktu Dilan duduk di kelas 3 SD, dia pernah tinggal di kabupaten Manatuto, salah satu kota di
daerah Timor Timur. Waktu kelas 5 SD dia mulai sekolah di SD yang ada di wilayah kompleks
perumahannya. Karena jaraknya tidak jauh dari rumahnya dia pergi sekolah dengan
menggunakan sepeda. Itu berlangsung sampai dia duduk di kelas 3 SMP. Dilan berpikir bahwa
dia mempunyai masa kecil yang sangat bahagia.

Setelah SMA, Dilan tidak lagi menggunakan sepeda karena jarak yang harus ditempuh cukup
jauh, melainkan menggunakan motor CB yang dia beli dari si Burhan. Pulangnya nongkrong di
warung kang Ewok. Di sana, biasanya dia berkumpul bersama teman-temannya yaitu Akew,
Bowo, Anhar, Burhan, Ivan, dan lain–lain. Selain di warung kang Ewok, Dilan dan teman-
temannya juga sering berkumpul di warung bi Eem. Di situlah Dilan mendengar nama Milea.
Milea adalah seorang gadis cantik dari Jakarta. Dilan ingin melakukan pendekatan dengan Milea,
Dilan meminta do’a restu pada bundanya.

Setelah banyak yang sudah Dilan lakukan dalam rangka mendekati Milea Adnan Hussain,
akhirnya waktupun datang, pada tanggal 22 Desember tahun 1990, di Bandung, tepatnya di
warung Bi Eem, Dilan resmi berpacaran dengan Milea, dinyatakan secara lisan dan tulisan, yang
lengkap dibubuhi tanda tangan mereka berdua di atas materai masing-masing merasa sangat
dimaui, mereka sangat diterima dan memberikan kesempurnaan di dalam berpacaran.
Kesehariannya berpacaran dengan Milea sangat romantis dan juga seru saat berbicara di atas
motornya Dilan. Dilan membuat begitu banyak puisi yang indah untuk Milea. Kelakuan Dilan
yang konyol selalu membuat Milea tertawa dan juga merasa senang bersama Dilan.

Suatu ketika Dilan putus dengan Milea. Itu semua terjadi karena kesalahpahaman antara Dilan
dan Milea. Itu terjadi karena kematian temannya yaitu Akew, Milea mengira bahwa kematian
Akew disebabkan oleh perselisihan antara geng motor.

Milea marah kepada Dilan, karena Dilan juga merupakan anggota geng motor, Milea khawatir
kalau Dilan juga akan mengalami hal yang sama seperti Akew. Milea menyuruh Dilan untuk
keluar dari geng motor, namun Dilan tetap saja tidak menghiraukannya, Milea marah kepada
Dilan sampai tidak mau diajak bicara, dan rutinitas lainnya yang biasa mereka lakukan bersama.
Akhirnya Dilan dan Milea benar-benar putus. Setelah putus dengan Milea, Dilan merasa benar-
benar kehilangan Milea.

Setelah lulus SMA, Dilan melanjutkan kuliahnya di salah satu perguruan tinggi negeri di
Bandung. Sebulan setelah Bu Rini wafat, Dilan bertemu lagi dengan Milea di acara reuni SMA,
dia datang dengan Mas Herdi, Dilan merasa senang bias berkumpul lagi dengan teman-teman
sesame SMA karena sudah lama tidak bertemu.

Disaat Dilan sudah melanjutkan sekolahnya di perguruan tinggi di Bandung, dia kehilangan
seorang ayah yang biasa ia anggap sebagai seorang pahlawan, kini Dilan kehilangan semangat
hidupnya, tetapi walaupun dia sudah kehilangan orang yang dia sayang Dilan tetap ikhlas dan
sabar dalam menghadapinya.

Kelebihan novel milea


Cover buku dari novel milea sangat kekinian sesuai untuk remaja. Banyak puisi-puisi khas Dilan
yang diselipkan dalam buku membuat pembaca seolah- olah sedang merasakannya.

Model penceritaanya dibuat sangat jelas dan tersetruktur, karen ceritanya berkesinambungan
dengan novel yang sebelumnya

Novel milea dan sebelumnya tampak seperti kisah nyata. Walaupun banyak yang beranggapan
cerita dalam nivel ini hanya fiksi, tapi penceritaannya sangat tidak berlebihan dan seperti
mengalir apa adanya. Kelakuan Dilan yang konyol dan apa adanya membuat pembaca terhibur
sehingga pembaca tidak merasa bosan

Bahasanya mudah dipahami pembaca dan tidak bertele-tele sehingga cocok untuk semua
kalangan. Terdapat gambar pada novel sehingga membuat pembaca tidak monoton.

Novel ini mengajarkan kita agar tetap tegar dan juga bias menjadi pembelajaran untuk pembaca
bagaimana taktik menguasai wanita.
Kekurangan novel Milea
Bagi para pembaca yang belum membaca kedua novel sebelumnya pasti akan merasa kurang
puas. Karena di novel ini Dilan hanya menceritakan hal-hal yang perlu saja dan tidak mengulang
crita yang sudah diceritakan pada novel sebelumnya.

Endingnya di buku ini membosankan, karena ending kisah cinta Milea dan Dilan telah diungkap
di novel seri dilan sebelumnya

Terdapat bebrapa adegan yang membuat penasaran “apakah lazim seseorang melakukan hal itu
di tahun 90-an”. Hal ini kembali di riset penulisnya karena mungkin beberapa pembaca merasa
ini sedikit janggal.

Anda mungkin juga menyukai