Pidi Baiq adalah seniman multitalenta asal Indonesia. Dia adalah penulis novel dan buku, dosen,
ilustrator, komikus, musisi dan pencipta lagu. Namanya mulai dikenal melalui grup band The Panas
Dalam yang didirikan tahun 1995. Wikipedia
4. cetakan : Cetakan I
7. ISBN : 978-602-0851-56-3
SINOPSIS/RINGKASAN
Novel ini menceritakan pengenalan singkat Dilan waktu dia masih kecil, ia pernah ingin menjadi
macan walaupun itu tidak mungkin dimasa kecilnya Dilan selalu berfikir bahwa dia mempunyai
masa kecil yang benar-benar bahagia.
Ketika masa SMA Dilan sering menghabiskan waktu bersama teman-temannya di warung Bi
Eem. Di warung Bi Eem itulah Dilan mulai mengetahui gadis cantik yang berasal dari Jakarta
yang bernama Milea, disitulah ia mulai melakukan pendekatan dengan Milea, Dilan minta doa
pada bundanya agar lancar pendekatannya setelah banyak hal yang sudah Dilan lakukan untuk
mendekati Milea akhirnya tiba tanggal 22 Desember 1990 Dilan dan Milea resmi berpacaran.
KELEBIHAN NOVEL
KEKURANGAN NOVEL
KESIMPULAN NOVEL
Novel karya pidi BaiQ ini sangat bagus untuk para remaja yang sedang menjalani asmara dan
novel ini juga memberikan kita pelajaran bahwa tidak semua cerita atau hubungan berakhir
dengan bahagia.
Siapa sih yang tidak kenal dengan sosok Milea? Tentu kalian pasti tahu
dengan sosok sentral yang terdapat dalam novel yang belakangan ini
populer dan dijadikan film. Ya, novel yang dimaksud adalah Dilan 1990: Dia
Adalah Dilanku Tahun 1990.
Novel karangan Pidi Baiq itu memesona banyak kalangan. Bukan hanya
generasi 90-an, melainkan juga generasi milenial. Milea adalah salah satu
dari trilogi Dilan. List novelnya: (1) Dilan 1990 (2) Dilan 1991 (3) Milea.
Kali ini kami akan membahas mengenai sinopsis novel Milea yang
merupakan sebutan populer untuk Milea, Suara dari Dilan. Ini adalah novel
ketiga trilogi Dilan yang terbit pada 2016. Jumlah halamannya ada 360
halaman, dan diterbitkan oleh Pastel Books dari Mizan.
Dibuka dengan ungkapan “Perpisahan adalah upacara menyambut hari-hari penuh
rindu” Milea, Suara dari Dilan menceritakan mengenai kehidupan Dilan di masa
kecil yang pernah tinggal di Timor Leste, dan lancar berbahasa Tetum. Dilan adalah
sosok anak laki-laki kebanyakan yang selalu berpikir punya masa kecil yang cukup
bahagia, dan selalu melakukan hal-hal konyol seperti mengenakan mukena sewaktu
salat, dan ingin memakan macan.
Dan juga seperti kebanyakan anak laki-laki di masa itu pada dekade 90-an, ia
selalu bersepeda lantas menamai sepedanya “mobil derek”. Kala beranjak
dewasa, tepatnya ketika SMA, Dilan sudah mulai meninggalkan mobil
dereknya lalu menggantinya dengan motor yang dianggap lebih bergengsi
apalagi untuk anak laki-laki. Ia juga gemar nongkrong di Warung Kang Ewok
bersama teman-temannya seperti Akew, Bowo, Anhar, Burhan, Ivan.
Di SMA inilah ia kemudian bertemu Milea, gadis asal Jakarta yang kemudian
menjadi pujaan hatinya dan ia pacari. Nama Milea juga kali pertama ia
dengar dari Bi Eem, orang yang warungnya juga sering ditongkrongi oleh
Dilan dan kawan-kawan. Dan Dilan berhasil mendapatkan Milea setelah
mendapat dukungan dari teman-temannya dan doa restu dari ibunya.
Jalinan percintaan Dilan dan Milea cukup unik karena mereka memakai
tanggal 22 Desember 1990 sebagai tanggal bersejarah. Dilan menyatakan
cintanya kepada Milea di Warung Bi Eem, dan keduanya kemudian menandai
juga hari jadi mereka dengan masing-masing menulis di atas materai.
Mengapa Milea mau menerima Dilan? Selain romantis, Dilan juga adalah
orang yang konyol sehingga membuat Milea tertawa dan senang.
Mengetahui bahwa Dilan adalah anggota geng motor, Milea meminta Dilan
untuk keluar dari geng motor karena ia tidak ingin Dilan seperti Akew. Akan
tetapi, Dilan tidak mau. Akhirnya terjadilah konflik antara kedua anak muda
yang masih diliputi ego. Karena salah satu tidak mau mengalah, Milea
menyatakan putus. Semenjak itulah, Dilan selalu merasa kesepian dan
merindukan Milea.
Dilan kemudian bertemu lagi dengan Milea pada saat reuni SMA. Itu pun
dalam waktu yang begitu lama, ketika Dilan sedang melanjutkan kuliah di
Bandung. Akan tetapi, Milea rupanya sudah mempunyai pasangan bernama
Mas Herdi yang menjadi suaminya. Dilan tidak masalah karena yang
terpenting ia bisa bertemu lagi dengan teman-teman SMA.
Namun ternyata kehilangan Milea tidak lebih dari kehilangan sang ayah yang
ia anggap sebagai seorang pahlawan. Dilan merasa kehilangan semangat
hidup namun dia harus kuat dan ikhlas.
1. PENCERITAAN DAN SUDUT PANDANG
Setelah kami membahas sinopis novel Milea yang singkat, kini saatnya kami
juga akan membahas mengenai novel itu sendiri kepada kalian. Milea, Suara
dari Dilan yang merupakan bagian ketiga dari trilogi Dilan adalah sebuah
novel yang intinya adalah menceritakan sosok Milea dari sudut pandang
Dilan. Tentu hal ini berbeda dari dua novel sebelumnya yang lebih
menceritakan mengenai sosok Dilan dari Milea.
Mengingat bahwa novel ini menceritakan sosok Milea sudah pasti titik
penceritaan tidak hanya berpusat pada Milea, tetapi juga pada sosok Dilan
dari masa kecil hingga dewasa. Hal ini yang tentu tidak ada pada dua novel
sebelumnya.