Anda di halaman 1dari 2

My Perfect Prince

Identitas Buku

Judul : Dilan tahun 1990

Pengarang : Pidi Baiq

Tahun terbit : 2016

Kota terbit : Bandung

Penerbit : Mizan Media Utama (MMU)

Tebal buku : 348 halaman

Resentator : Nuris

Pidi Baiq merupakan seorang pria kelahiran Bandung, 8 Agustus 1972. Pidi Baiq dikenal
sebagai seniman yang penuh dengan karya-karya hebat dan talentanya bukan hanya dalam
bidang menulis tetapi juga terkenal aktif menjadi seorang musisi dan juga pencipta lagu. Pidi
Baiq juga dikenal sebagai pria yang humoris dengan pilihan katanya yang puitis. Bisa dilihat
dari perkenalan dirinya di buku novel Dilan, beliau mengaku sebagai Imigran dari Surga yang
diselundupkan ke Bumi oleh Ayah dan Ibunya. Novel Dilan ini juga bukan karya
pertamanya, beberapa karya terdahulunya yaitu buku Drunken Monster, Drunken Molen,
Drunken Mama, Drunken Marmut, Al-Asbun, At-Twitter, dan Hanya Salju Pisau Batu. Pidi
Baiq juga membuka akun media sosial di twitter dengan nama @pidibaiq.

Novel ini merupakan novel yang bercerita tentang persahabatan atau pertemanan yang
sangat erat serta cerita cinta anak remaja 90 an yang cukup membuat pembaca tertarik
untuk meresensi buku ini. Banyak orang-orang tertarik dengan novel ini pada tahun 2020,
karena ceritanya yang unik dan ceritanya pada saat era 90 an.

Novel “Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990” bercerita tentang kisah cinta dua remaja
Bandung pada tahun 90an. Berawal dari seorang siswa bernama Dilan yang jatuh cinta
dengan siswi pindahan dari SMA di Jakarta bernama Milea. Dilan memiliki beragam cara
untuk mendekati dan mencuri perhatian Milea. Mulai dari bertingkah selayaknya seorang
peramal, berpura-pura menjadi orang suruhan kantin, dan banyak lagi perhatian-perhatian
kecil yang diberikan untuk melunakkan hati Milea.
Milea sendiri pada awalnya menolak untuk menerima segala perhatian dari Dilan karena
memikirkan pacarnya yang ada di Jakarta. Namun, saat adanya kunjungan ke Jakarta dalam
rangka mengikuti olimpiade di sana, pacar Milea bernama Beni menunjukkan sikap kasarnya
yang diakuinya timbul akibat cemburu melihat Milea makan bersama lelaki lain, karena
kejadian itulah Milea dan Beni mengakhiri hubungannya, Milea mulai membuka hatinya
untuk Dilan dan akhirnya menjalani hubungan.
Walau hubungan mereka berjalan lancar, Dilan yang pada dasarnya adalah Panglima
Tempur di geng motornya menimbulkan sedikit kerenggangan di hubungan mereka. Dilan
yang loyal kepada temannya serta tidak takut untuk pasang badan jika ada temannya yang
terkena masalah dan Milea yang tidak suka dengan sikap Dilan yang suka berkelahi dan
tawuran pun membuat keduanya bertengkar dan saling menyalahkan. Dengan bantuan teman
serta keluarga, mereka sama-sama mencoba untuk lebih mengerti satu sama lain dan
memaafkan.

Kelebihan dari Novel "Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" dilengkapi dengan cover
berwarna biru cerah dengan ilustrasi Dilan yang digambarkan sebagai siswa SMA yang
ditemani dengan motor kesayangannya. Tidak hanya itu, tidak jarang penulis menyisipi
ilustrasi yang bisa meningkatkan imajinasi penonton dengan ilustrasi yang sederhana nan
catik itu. Kata-kata yang digunakan pada cerita ini dibawakan dengan santai serta unsur
humor yang disampaikan tidak merusak suasana membaca dan justru memberi kesan
tersendiri bagi para pembaca yang akan cocok dibaca saat waktu luang maupun untuk
menjernihkan pikiran dari kegiatan yang melelahkan. Tidak hanya itu, kiat-kiat Dilan dalam
mencuri hati Milea dan juga bagaimana kedewasaan Milea dan Dilan dalam menghadapi
masalah yang mereka hadapi bisa dijadikan pelajaran bagi para pembaca.

Akibat latar cerita yang berkisah di tahun 1990, ada beberapa kekurangan kata-kata atau
lelucon yang kurang pas atau kurang bisa dimengerti oleh para pembaca milenial. Alur pada
cerita ini adalah bagaimana sosok Dilan dari sudut pandang Milea yang membuat
keseluruhan cerita terlalu berpusat pada kisah hidup Dilan dan tidak dengan tokoh-tokoh
pendukung lainnya.

Cerita pada novel "Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990" cukup ringan dan
menyenangkan untuk dibaca dikala mengisi waktu luang dan juga cocok untuk dibaca
berbagai kalangan usia dari remaja hingga orang dewasa.

Anda mungkin juga menyukai