Anda di halaman 1dari 2

Nama Siswa : Chika Aurel Rivaldi

Kelas : XI IPS D

RESENSI BUKU
Judul Buku : Dia Adalah Dilanku Tahun 1991
Pengarang : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books
Tahun terbit : 2017
Tebal buku : 344 halaman
No. ISBN : 978-602-7870-99-4

Pidi Baiq, mengaku sebagai imigran dari sorga yang diseludupkan ke bumioleh
ayahnya di kamar pengantin dengan keadaan yang tegang. Dia adalah Imam Besar The
Panasdalam. Lahir di Bandung, 8 Agustus 1972. Membuat akun Twitter dengan nama
@pidibaiq dan selalu merahasiakan password-nya sampai sekarang.
Novel ini merupakan kelanjutan dari novel “Dia Adalah Dilanku Tahun 1990”. Novel
kedua ini bercerita mengenai masa ketika mereka berdua sudah berpacaran. Milea khawatir
dengan Dilan yang bergabung dengan geng motor, karena Milea takut terjadi hal buruk yang
akan menimpa Dilan. Pada saat itu, sekolah sedang tidak ada kegiatan belajar mengajar
karena para guru sedang melakukan rapat untuk pembagian rapor. Tiba-tiba, Piyan datang
memberitahu Milea bahwa Dilan sedang berkelahi di warung Bi Eem. Milea yang mendengar
berita itu menjadi panik dan langsung pergi menuju ke warung Bi Eem. Milea bertanya
kepada Dilan, ia berkelahi dengan siapa, Tapi Dilan malah menjawab “Agen CIA”.
Mendengar jawaban dari Dilan membuat Milea kesal sekaligus khawatir.
Lalu pada suatu malam, Piyan menelepon Milea, ia memberitahu bahwa Dilan
berencana membalas dendam kepada orang yang disebut Dilan agen CIA waktu itu. Milea
menyusul Dilan dan dia membujuk Dilan supaya membatalkan rencana balas dendamnya
dengan mengancam akan memutuskan hubungan mereka apabila Dilan tetap balas
dendam. Milea sangat takut dan khawatir dengan keselamatan Dilan, sampai-sampai kata
putus keluar dari Milea dan disusul oleh tamparan. Tetapi Dilan tidak suka dikekang dan
semenjak peristiwa itu Dilan menjauh dari Milea. Sampai Milea kembali dan kuliah di
Jakarta, sedangkan Dilan tetap tinggal dan kuliah Bandung. Jarak antar keduanya saling
menjauh, tapi Milea masih mencintai Dilan. Milea selalu berusaha untuk menghubungi
Dilan, tetapi keluarga Dilan sudah pindah rumah dan Milea kehilangan jejak Dilan. Lalu Milea
bertemu dengan Herdi, kakak tingkat dari tempat kuliah. Herdi mulai mengisi keseharian
Milea, sampai akhirnya mereka menikah.
Sampul pada buku novel ini menurut saya kurang menarik, karena hanya terdapat
ilustrasi Milea dan kata-kata sang penulis. Lalu sebelum membaca buku ini kita harus
membaca buku sebelumnya terlebih dahulu agar lebih mengerti ceritanya. Tapi gaya buku
ini santai, mudah dipahami dan terasa hidup karena memakai sudut pandang orang
pertama. Di dalam buku ini juga terdapat ilustrasi tokoh yang memudahkan kita
membayangkan para tokoh. Alur cerita pada buku ini juga sulit ditebak, sehingga para
pembaca menjadi penasaran kelanjutannya.
Buku ini direkomendasikan untuk para remaja yang suka membaca kisah percintaan
remaja, karena bahasanya santai dan mudah dipahami. Buku ini juga bisa menjadi refreshing
saat lelah. Buku ini juga bisa membuat para pembaca bernostalgia dengan Bandung era
1991.

Anda mungkin juga menyukai