Identitas Buku
No.ISBN: 9786027870864
Tentang Penulis
Penulis dari novel ini yaitu Pidi Baiq merupakan seorang pria kelahiran Bandung, 8
Agustus 1972. Pidi Baiq dikenal sebagai seniman yang penuh dengan karya-karya
hebat dan talentanya bukan hanya dalam bidang menulis tetapi juga terkenal aktif
menjadi seorang musisi dan juga pencipta lagu. Pidi Baiq juga dikenal sebagai pria
yang humoris dengan pilihan katanya yang puitis. Bisa dilihat dari perkenalan dirinya
di buku novel Dilan, belau mengaku sebagai Imigran dari Sorga yang diselundupkan
ke Bumi oleh Ayah dan Ibunya. Novel Dilan ini juga bukan karya pertamanya,
beberapa karya terdahulunya yaitu buku Drunken Monster, Drunken Molen, Drunken
Mama, Drunken Marmut, Al-Asbun, At-Twitter, dan Hanya Salju Pisau Batu. Pidi
Baiq juga membuka akun media sosial di twitter dengan nama @pidibaiq.
Sinopsis
Novel ini bercerita tentang seorang gadis remaja bernama Milea yang baru pindah ke
Bandung. Pada saat perjalanan berangkat ke sekolah, Milea bertemu seorang pemuda
yang meramal bahwa dia dan Milea akan bertemu di kantin. Awalnya Milea tidak
menghiraukan pemuda itu, tapi setiap hari pemuda itu selalu mengganggu Milea dan
mengirimkan surat kepadanya. Milea akhirnya mencari tahu siapa pemuda itu dan
ternyata namanya adalah Dilan.
Milea dan Dilan semakin dekat. Dilan selalu mendekati Milea dengan cara yang unik.
Namun sebenarnya Milea sudah punya pacar, yaitu Beni. Pada saat Milea ulang
tahun, Dilan memberikannya kado berupa TTS yang sudah diisinya sendiri.Secara
perlahan Dilan dan Milea semakin akrab. Milea pun mengetahui banyak hal terkait
Dilan dari sepupu Dilan bernama Wati yang juga teman sekelasnya.
Sekolah Milea yang berlokasi di Bandung terpilih sebagai peserta cerdas cermat di
TVRI. Siswa yang tidak berpartisipasi sebagai peserta disarankan tetap ikut memberi
dukungan teman-temanya yang lomba.
Milea adalah salah satunya. Di Jakarta nanti, ia ingin bertemu pacarnya, Beni. Ia
menunggu Beni lama yang telah berjanji akan datang ke stasiun TV tersebut.
Faktanya, Beni tidak muncul-muncul.
Milea akhirnya pergi makan dengan Wati dan Nandan. Pada saat itu juga Beni datang
kemudian marah melihat Milea dan laki-laki lain makan bersama. Hubungan
keduanya berakhir karena kejadian ini.
Kelebihan Novel
Ceritanya ringan dan bahasa yang digunakan mudah dimengerti sehingga mudah
untuk dipahami pembaca. Latar 90-an dalam cerita sangat meyakinkan sehingga
pembaca dapat merasakan suasana dalam cerita.Bagi pembaca yang hidup di era 90-
an akan merasa bernostalgia ketika membaca buku ini
Kekurangan Novel
Terdapat percakapan yang familiar di era 90-an, bagi pembaca yang bukan angkatan
90-an akan kesulitan memahaminya.
Amanat
Laki-laki di kodratkan harus bisa melindungi, dan menjaga perempuan terlebih Milea
merupakan seseorang yang sangat Dilan sukai.
Pada novel ini mengajarkan kita apapun yang berasal dari niat dan usaha yang
sungguh-sungguh pasti akan menghasilkan apa yang kita inginkan.
Dilan mengajarkan bahwa tak menyukai, bukan berarti membenci. Dan amanat
penting dalam novel ini memberikan pesan kepada para pengajar agar tidak main
kekerasan pada muridnya.