Anda di halaman 1dari 4

DILAN 1990

Cien Princezza Lumban Batu

Novel Dilan 1990 merupakan salah satu karya dari novelis Pidi Baiq yang diterbitkan oleh salah satu
penerbit Mizan Group, yakni penerbit Pastel Books, pada tahun 2005. Novel setebal 330 ini kemudian
diadaptasi menjadi sebuah film dengan judul Dilan 1990.

Novel ini menceritakan tentang Milea, seorang siswa pindahan dari Jakarta yang bertemu dengan Dilan
di SMA barunya di Kota Bandung. Milea digambarkan sebagai sosok gadis seperti kebanyakan. Ia
merupakan tipe remaja yang mengikuti arus dan taat aturan. Sementara Dilan adalah sosok pemuda
nyeleneh, jahil, semaunya sendiri, serta suka melanggar aturan. Namun dibalik semua itu, Dilan yang
juga seorang ketua geng motor ini juga seorang yang cerdas, romantis, rendah hati, dan sangat loyal.

Keunikan karakter Dilan itulah yang bisa memberikan warna pada novel ini. Paduan karakter nyeleneh
dan romantis kenyataannya telah berhasil membuat baper pembaca, bakan karakter Dilan menjadi role
model baru bagi anak muda dalam upaya menggaet pujaan hatinya.

Cerita dalam novel ini diawali dengan perkenalan dari Milea yang kini telah menikah dan tinggal di
Jakarta. Suatu malam, Milea bernostalgia dengan menceritakan kisah berkesannya bersama sosok Dilan
yang dikenalnya sewaktu sekolah. Kisah kasih Milea dan Dilan berjalan dengan sangat manis meski tentu
saja bukan berarti tanpa halang rintangan. Semua konflik-konflik yang terjadi dalam hubungan antara
Milea dan Dilan dibawa oleh penulis sebagai sesuatu yang berperan dalam perkembangan karakter
pelaku utama dalam novel ini.

UNSUR INTRINSIK NOVEL

TEMA

Novel Dilan 1990 ini memiliki tema utama tentang percintaan dan persahabatan anak muda.

LATAR/SETTING

Ada banyak latar yang digunakan penulis untuk menggambarkan cerita dalam novel ini. Beberapa latar
tempat yang digambarkan dalam novel ini antara lain sekolah, jalan Buah Batu, rumah bunda, Kota
Bandung, Kota Jakarta, dan selainnya.

Adapun latar waktu yang digunakan meliputi segala waktu mulai dari pagi, siang, sore, hingga malam.
Sementara itu, cerita dalam novel ini dibangun dengan suasanya yang kompleks, mulai dari suasasna
bahagia, humoris, sedih, hingga tegang

TOKOH

Selain tokoh utamanya, yaitu Milea dan Dilan, ada juga beberapa tokoh pembantu yang berperan dalam
terjalinnya cerita dalam novel. Berikut adalah daftar tokoh lengkap dengan wataknya:

Milea : pintar, baik hati, sopan, dan penyayang


Dilan : humoris, setia kawan, baik hati, dan perhatian

Beni : perhatian, over protective, manja, dan pemarah

Lusy : perhatian dan baik hati

Bahar : setia kawan, baik hati, pemarah

Bunda : humoris, baik hati, penyayang

Bi Eem : baik hati dan ramah

Ibu : baik hati dan penyayang

ALUR

Cerita dalam novel Dilan 1990 ini dibangun dengan alur mundur yang diawali dengan tokoh Milea yang
memperkenalkan dirinya, keluarga, dan kisah cintanya. Milea di masa kini itu kemudian menceritakan
tentang kisah cintanya dengan sosok pemuda bernama Dilan pada tahun 1990 silam.

GAYA BAHASA

Novel Dilan 1990 ditulis oleh Pidi Baiq dengan menggunakan bahasa baku yang mudah dimengerti.
Beberapa kali Pidi juga menggunakan bahasa Sunda untuk memperkuat suasana daerah Bandung,
namun untungnya penggunaan bahasa Sunda ini juga sudah dilengkapi dengan translate untuk
memudahkan pembaca yang tidak mengerti bahasa Sunda.

SUDUT PANDANG

Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang orang pertama serba tahu.

KELEBIHAN NOVEL

Kelebihan novel Dilan 1990 ini diantaranya adalah:

Percakapan dalam novel dirangkai dengan ringan dan mudah dicerna oleh pembaca sehingga membaca
novel ini tidak akan terasa lama dan membosankan
Kisah percintaan remaja tahun 90an yang digambarkan dengan suasana romantis dan menyenangkan
mampu menghanyutkan perasaan pembacanya. Selain itu juga dibumbui dengan humor dan kelucuan
yang membuat cerita tidak monoton.

Pada beberapa bagian novel dilengkapi juga dengan gambar ilustrasi yang menarik untuk menvisualkan
agedan dalam cerita.

Percakapan dengan kalimat langsung membuat suasana menjadi lebih hidup.

Bagi sebagian orang, novel Dilan 1990 ini juga akan membawa memori dan kerinduan kepada masa-
masa SMA yang penuh keseruan. Cerita dalam novel akan menghadirkan ingatan tentang sekolah dan
segala kejadian yang ada di dalamnya.

KEKURANGAN NOVEL

Adapun kekurangan dari novel ini diantaranya adalah:

Kisah cinta remaja 90an dengan percakapan dan gurauan yang khas dengan masa-masa tersebut
mungkin saja tak bisa dimengerti sepenuhnya oleh pembaca yang lahir di era setelahnya. Pengaruh latar
waktu juga membuat ada beberapa kalimat aneh dan kurang pas.

Karakter Dilan yang terlalu menonjol di hampir keseluruhan cerita membuat seakan-akan peran tokoh
utama lainnya, yaitu Milea, terabaikan.

Novel Dilan 1990 hanya cocok dibaca untuk kalangan usia tertentu saja.

Meski tampilan novel ini tampak mewah dengan jumlah halaman yang cukup tebal, namun sebenarnya
isi tiap lembarannya tidak terlalu penuh.

Terlepas dari kelebihan dan kekurangannya,membaca novel Dilan 1990 ini akan membuat pembaca bisa
merasakan nostalgia terhadap masa-masa sekolah terutama masa di SMA. Dari sampulnya saja, kita
sudah disuguhi penampilan pemuda dengan seragam SMA yang khas, abu putih. Ada juga beberapa
scene seperti situasi jam istirahat di kantin, kebandelan saat upacara bendera, maupun tragedi dengan
guru dan selainnya.

Selain itu, pembaca juga akan bernostalgia dengan romansa masa 90an saat dimana surat cinta menjadi
andalan bagi sepasang kekasih untuk menyampaikan pesan kerinduan atau hanya mengandalan telepon
rumah yang tentunya lebih terbatas dari ponsel dimasa kini. Pada akhirnya, cerita cinta jaman dahulu
yang tak se instan masa kini memang memiliki pesona sendiri yang bisa meninggalkan kesan di hati
pembacanya.

Anda mungkin juga menyukai