Anda di halaman 1dari 4

Nama : Lydia Tumiar Ambarita

Kelas : XII IPS 3


Mata pelajaran : Bahasa Indonesia

Novel : Dia Merupakan Dilanku Tahun 1990


Penulis : Pidi Baiq
Penerbit : Pastel Books
Genre : Romance
Tahun Terbit : 2014
Jumlah halaman :384 Halaman
ISBN :978-602-7870-41-3
Sinopsinya :
Sinopsis dari novel "Dia adalah Dilanku Tahun 1990" adalah sebagai berikut: Novel ini
merupakan kisah yang ditulis oleh Pidi Baiq dan diterbitkan pada tahun 2014Cerita ini
menggambarkan kehidupan Dilan (Dilanku), seorang remaja laki-laki yang berusia 13 tahun
di tahun 1990.

Dalam cerita ini, Dilan diceritakan jatuh cinta pada seorang gadis bernama Milea. Dia
berusaha untuk mendapatkan perhatian dan melindungi Milea dengan segala daya dan
usaha yang dimilikinya. Dilan menggunakan segala cara untuk bisa bersama Milea, meskipun
terkadang dengan cara yang

berisiko dan tidak konvensional. Cerita ini mengambil latar belakang di sebuah kota kecil di
Indonesia. Selain mengeksplorasi hubungan asmara antara Dilan dan Milea, novel ini juga
menggambarkan kehidupan sekolahpersahabatan, dan kejadian-kejadian sehari-hari yang
dilalui oleh tokoh utama.

Novel ini menyajikan tinta kehidupan masa remaja yang penuh gairah, kegembiraan, dan
juga konflik. Cerita ini diwarnai dengan nilai-nilai persahabatan, cinta, dan pengorbanan.
Dengan kekuatan naratifnya, novel ini berhasil menarik perhatian pembacaterutama
remajayang dapat merasakan dan terhubung langsung dengan dinamika dan perasaan
tokoh- tokohnya

UNSUR INTRINSIK YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL :

Alur cerita: Alur cerita dalam novel ini mengikuti kisah cinta antara Dilan dan Milea. Mulai
dari pertemuan mereka di sekolah baru, konflik yang munculhingga akhir cerita yang
membawa penonton pada suasana kenangan masa lalu.

Latar:: Novel ini mengambil setting di tahun 1990-an, dengan latar belakang kehidupan
remaja di Indonesia pada masa itu. Setting ini mempengaruhi suasana, masalah, dan nilai-
nilai yang ada dalam cerita.

Tema: Tema utama dalam novel ini adalah kisah cinta remaja dan pengorbanan. Selain itu,
novel ini juga mengangkat tema persahabatan, pergulatan batin, serta ketegangan antara
lingkungan sekolah dan keluarga.

Gaya bahasa: Gaya bahasa dalam novel ini cukup sederhana namun menggambarkan nuansa
remaja pada masa itu. Penulis menggunakan bahasa sehari-hari yang mudah dipahami oleh
pembaca, namun tetap mengena dan menggugah emosi. Dengan adanya unsur-unsur
intrinsik ini, novel "Dia adalah Dilanku tahun 1990" menjadi lebih hidup dan memikat
pembaca untuk terlibat dalam cerita yang dipaparkan.

Amanat: Amanat yang bisa diambil dari Novel "Dia adalah Dilanku tahun 1990" adalah
tentang pentingnya menghargai dan memperjuangkan cinta, kesetiaanserta menghadapi
konflik dengan keteguhan hati. Novel ini mengajarkan bahwa cinta bisa menjadi alasan
untuk melakukan pengorbanan dan menghadapi berbagai rintangan dalam hidup.

Selain itu, novel ini juga memberikan amanat tentang arti persahabatan yang kuat.
Pertemanan antara Dilan dan teman-temannya, seperti Milea, merupakan bagian penting
dari cerita iniMereka saling mendukung, menguatkan, dan berjuang bersama meskipun
menghadapi berbagai masalah dan rintangan.
Novel ini juga memberikan gambaran mengenai nilai-nilai kehidupan di masa remaja, seperti
penghargaan terhadap keluarga, persahabatan yang tulus, dan keberanian untuk
berkomitmen pada pilihan hidup.

Dengan demikian, salah satu amanat yang dapat diambil dari novel ini adalah pentingnya
menghargai dan menghormati hubungan antara keluarga, persahabatan, serta menemukan
keberanian dalam menghadapi konflik dan perjuangan dalam hidup.

Tokoh utama dalam novel ini adalah Dilan dan Milea.


Ada juga beberapa tokoh yang berperan dalam novel ini seperti Anhar,Wati, Danang, dan
teman-teman mereka.

Penokohan : Dilan adalah seorang cowok yang cerdas, ceria, dan berani sedangkan Milea
adalah seorang gadis pintar tegar dan mandiri.

Watak dari masing masing peran:


Dilan: Dilan adalah karakter utama dalam novel iniDia digambarkan sebagai seorang remaja
yang pemberani, cerdas, romantis, dan berani tampil berbeda dari teman- teman sebayanya.
Dia memiliki kepribadian yang khassering menggunakan bahasa yang unik, dan selalu
menyimpan perasaannya yang dalam terhadap Milea, tokoh utama wanita dalam cerita.

Milea: Milea adalah tokoh utama wanita dalam novel iniDia digambarkan sebagai seorang
gadis yang pintar, cerdas, sopan, dan teguh pada prinsip- prinsipnyaMilea adalah sosok yang
kuat dan mandiri, namun dia juga menjadi sosok yang lemah ketika terlibat dalam hubungan
romantis dengan Dilan.

Wati: Wati adalah sahabat Dilan dan Milea. Dia digambarkan sebagai sosok yang setia,
ramah, dan selalu ada untuk mendukung teman-temannya. Wati adalah karakter yang ceria
dan bisa membuat suasana berubah menjadi lebih menyenangkan. Dia adalah sosok tempat
curhat bagi Dilan dan Milea.

Anhar: Anhar adalah teman sekelas Dilan, Milea, dan Wati. Dia memiliki watak yang keras
dan ambisiusAnhar sering kali bertengkar dengan Dilan karena perbedaan pendapat dan
sering merasa bersaing dengan Dilan dalam berbagai hal.

Danang: Danang adalah teman sekelas Dilan, Milea, dan Wati yang juga dekat dengan Dilan
Dia digambarkan sebagai sosok yang murah hati, ramah dan senang membantu orang lain.
Danang merupakan anak yang cukup populer di sekolah dan sering membantu Dilan dalam
mengatasi konflik dan masalah

Sudut Pandang:
sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang pertama atau sudut pandang
tokoh utama. Sudut pandang ditandai dengan penggunaan kata ganti orang pertama seperti
"aku" atau "saya."

Dalam novel ini sudut pandang digunakan oleh tokoh bernama Milea untuk menceritakan
pengalamannya menjalin hubungan dengan Dilan, seorang anak laki-laki yang menjadi pusat
cerita. Dalam sudut pandang orang pertama, pembaca dapat melihat dunia dari perspektif
tokoh utama dan merasakan emosi serta pemikirannya secara langsung
UNSUR EKSTRINSIK YANG TERKANDUNG DALAM NOVEL :

Unsur ekstrinsik yang terkandung dalam novel "Dia adalah Dilanku Tahun 1990" adalah
konteks sejarah, budaya,politik dan sosial .

pada tahun 1990 di Indonesia. Novel ini menggambarkan kehidupan remaja pada masa itu,
termasuk suasana politik dan sosial yang terjadi konteks sejarah seperti peristiwa politik,
perkembangan teknologitren musik, dan perubahan sosial merupakan unsur ekstrinsik yang
mempengaruhi alur cerita dan karakter dalam novel ini. Misalnya, novel ini mencerminkan
suasana politik pada masa itu, seperti Pemilu 1990 yang pertama kali dilakukan secara
langsung di Indonesia.

Selain itu, unsur budaya juga hadir dalam novel ini, seperti tren fashion, gaya rambut, dan
musik yang populer pada tahun 1990. Hal ini membantu pembaca memahami latar belakang
karakter dan suasana waktu di mana cerita berlangsung

Dengan memahami unsur ekstrinsik inipembaca dapat mengaitkan cerita novel dengan
konteks sejarah dan budaya yang menjadi latar belakangnya. Hal ini juga membantu
pembaca untuk lebih memahami pesan dan nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh penulis.

Anda mungkin juga menyukai