Anda di halaman 1dari 3

Resensi Novel " Dilan : Dia Adalah Dilanku

Tahun 1990 "

1. Struktur

- Judul Resensi : Resensi Novel " Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990 "

- Identitas Buku ;
- Judul : Dilan : Dia Adalah Dilanku Tahun 1990
- Penulis : Pidi Baiq
- Penerbit : Pastel Books, PT Mizan Pustaka
- Jumlah Halaman : 348 Halaman
- Tahun Terbit : 2016
- Negara Terbit ; Indonesia
- ISBN : 978-602-7870-41-3

2. Sinopsis
- Novel ini mengisahkan tentang kisah cinta Milea. Milea adalah siswi pindahan
baru di SMA Negeri di Bandung, yang merupakan pindahan dari jakarta. Saat dia
jalan untuk berangkat menuju sekolah dari arah belakang terdengar suara motor
yang menghampiri nya dan berjalan sejajar dengan Milea, pengendara itu adalah
teman satu sekolahnya. Laki laki itu menjejeri Milea dan meramal bahwa mereka
akan bertemu lagi di kantin sekolah. Awalnya, Milea tidak menanggapi laki-laki
peramal itu. Tapi , setiap hari peramal itu selalu mengganggu Milea dan selalu
mengirimkan surat. Milea akhirnya mulai penasaran dengan laki-laki itu dan
mencari tahu identitas laki laki itu , nama dari laki laki itu adalah Dilan . Dilan
berniat untuk mendekati Milea dengan segala cara yang terkesan unik dan tidak
biasa dilakukan oleh laki laki pada umumnya , karena segala macam cara
pendekatan Dilan kepada Milea , Milea menjadi diambang kebimbangan , karena
sebenarnya Milea telah memiliki pacar bernama Beni di Jakarta , Milea takut jika
dia berterus terang kepada Dilan nantinya akan membuat Dilan sedih dan tidak
dapat mengobrol lagi , akan tetapi disisi lain Milea juga tidak ingin bilang kepada
Beni jika ada orang lain yang sedang mendekati nya . Pada saat Milea ulang
tahun , Nandan teman sekelas Milea memberikan boneka yang besar , selain itu
Beni yaitu pacar dari Milea datang ke Bandung untuk merayakan ulang tahun
Milea , akan tetapi Milea mengharapkan hadiah dari Dilan . Kemudian saat di
kelas Dilan memberikan sebuah hadiah berupa TTS dan berisi tulisan tangan .
Dari hari itu Milea merasakan Dilan menjauh dari nya , dibantu dengan Piyan
teman dari Dilan , Piyan menjelaskan bahwa Nandan bukan siapa siapa nya
Milea , dan dari hari itu Milea mulai sedikit menjauh dari Nandan . Pada saat
Milea akan mengikuti lomba cerdas cermat di Jakarta , Milea menelepon Beni
untuk mengabarinya , dan mereka berjanji untuk bertemu . Saat di Jakarta untuk
menunggu Beni , Beni tidak kunjung datang , kemudian Milea , Nandan dan Wati
melanjutkan untuk makan . Melihat Milea makan bersama lelaki lain , Beni
menghampiri dan memarahi Milea , karena kesalahpahaman tersebut hubungan
mereka berdua berakhir . Sejak dari itu hubungan Dilan dan Milea bertambah
serius , Milea sering diajak ke rumah Dilan dan dikenalkan kepada keluarga nya .
Sebaliknya juga Dilan juga sering berkunjung ke rumah Milea . Dari hubungan
mereka berdua banyak konflik yang diceritakan pada novel ini , seperti Dilan
yang melawan Guru , Dilan yang menghajar teman nya sendiri karena melukai
Milea dan Dilan yang merupakan panglima perang atau sering bertengkar dan
tawuran antar sekolah menyebabkan Milea tidak suka dengan sikap Dilan , dilain
sisi Dilan yang loyal kepada teman teman nya tidak bisa meninggalkan teman
teman nya , dari masalah itu membuat hubungan mereka berdua merenggang ,
tetapi dibantu dengan teman dan keluarga mereka berdua , membuat mereka
memahami satu sama lain dan hubungan mereka kembali membaik. Novel ini
ditutup dengan akhir yang bahagia , dimana Dilan dan Milea resmi berpacaran.

- Kelebihan Novel :
Kelebihan dari novel ini adalah kata kata yang digunakan pada novel ini
termasuk santai dan juga terdapat unsur humor sehingga cocok dibaca ketika
waktu luang . Novel ini cocok dibaca oleh remaja karena isinya sendiri yang
mengisahkan tentang percintaan remaja , alur yang sederhana juga menjadikan
novel ini mudah dipahami . Dialog pada novel ini dikemas dengan baik dan
mudah dipahami sehingga pembaca menjadi merasa imajinatif dan serasa
merasakan apa yang dialami oleh tokoh pada novel tersebut . Pada beberapa
dialog di dalam novel ini memberikan kesan romantis sehingga pembaca serasa
terbawa suasana atau menjadi baper.

- Kekurangan Novel
Kekurangan dari Novel ini adalah kisah yang diangkat dari novel ini berlatar
belakang tahun 1990 , sehingga terdapat beberapa dialog maupun lelucon pada
novel ini kurang cocok atau terkadang sulit dipahami oleh pembaca pada jaman
sekarang , yang dimana kebanyakan penggemar novel ini adalah remaja pada
jaman sekarang berhubungan dengan tahun perilisan novel ini yaitu 2016 .
Kemudian sudut pandang pada novel ini adalah sudut pandang dari Milea
tentang Dilan , sehingga isi dari cerita ini berpusat kepada sosok Dilan , sehingga
pengembangan tokoh lain pada novel ini hanya dijelaskan secara singkat .

3. Sikap Pengarang
- Sikap penulis terhadap tema menurut saya sangat bagus , penulis dapat
menuliskan kisah cinta seorang remaja yang dimana merupakan kisah yang
biasa biasa saja dan kurang menarik , akan tetapi dalam novel ini dikemas
sedemikian rupa sehingga novel ini memiliki banyak peminat dan juga sampai di
angkat menjadi sebuah film yang juga diminati oleh banyak orang . Sudut
pandang serta alur yang dituliskan pada novel ini sederhana tetapi menarik
sehingga pembaca dapat memahami isi dari novel ini .
- Sikap Pengarang terhadap Pembaca menurut saya cukup bagus , karena kisah
yang diangkat relevan atau sesuai dengan kebanyakan penggemar novel ini
yaitu remaja , namun banyak terdapat perilaku tokoh yang tidak terpuji seperti
melawan guru , tawuran dan berkelahi sehingga novel ini hanya dijadikan bacaan
dan tidak perlu ditiru , sehingga pembaca perlu memilah hal baik apa saja yang
perlu diambil dari novel ini .

4. Komentar :
- Menurut saya keseluruhan dari isi novel bagus dan mudah dipahami , kisah yang
diangkat juga sesuai dengan saya sendiri yaitu seorang remaja , alur cerita yang
sederhana dan tidak membingungkan membuat pembaca lebih gampang
memahami isi novel ini , beragam penokohan juga menjadi nilai tambah bagi
novel ini , dan juga setting latar belakang pada tahun 1990 juga menambah
wawasan pembaca terhadap kisah percintaan remaja dan suasana Kota
Bandung pada tahun itu . Untuk masalah perilaku tokoh Dilan yang suka
bertengkar dan tawuran , untuk saya pribadi tidak memasalahkan nya akan tetapi
mungkin beberapa pembaca lainya merasa terganggu atau serasa ingin seperti
tokoh Dilan , maka dari itu dalam membaca novel ini kita perlu memilah mana
baik dan buruk untuk dicontoh .

Anda mungkin juga menyukai